Sie sind auf Seite 1von 5

Pradnyanaputri/Kusumadewik/Susanti 97

PREVALENSI GINGIVITIS PADA IBU HAMIL BERDASARKAN USIA KEHAMILAN,


PEKERJAAN, DAN PENDIDIKAN DI RSUD KLUNGKUNG TAHUN 2017

Komang Eni Pradnyanaputri*, Sari Kusumadewi**, Desak Nyoman Ari Susanti**

Keywords: ABSTRACT
gingivitis, pregnant
women, age of Background: Pregnant women usually suffer from gingivitis due to an increase
pregnancy, occupation, in progesterone and estrogen hormones followed by hypervascularization. As
education level the result, gingiva becomes more sensitive to plaque and calculus. Pregnant
women in Trimester II began to experience gingivitis and would get worse in the
trimester III. As known, gingivitis in pregnant women may be affected by age of
pregnancy, occupation and education level. The aim of the study was to describe
the prevalence of gingivitis in pregnant women at RSUD Klungkung, related to
age of pregnancy, occupation and education.
Methods: This research was a descriptive study using cross sectional study
approach. Sample in this study was 85 people using consecutive sampling
technique. Data collection was done by giving questionnaire and screening to
pregnant women to know their gingival score.
Result: The results of this study showed that most of pregnant women in
trimester I experienced gingivitis score 1 (57,9%), trimester II gingivitis score 2
(65,5%), and trimester III gingivitis score 3 (83,8%). Pregnant women who did
not work had more gingivitis (42%) than pregnant women who worked (37.1%).
Pregnant women with lower education level experienced more gingivitis (92.8%)
than pregnant women with higher education level (75%).
Conclusion: The number of gingivitis in pregnant women is increasing as
their age of pregnancy, where the ginggivitis score in trimester I is better than
trimester III. This result also correlated with age of pregnancy, occupation and
educationlevel.

PENDAHULUAN plak dan kalkulus yang mengakibatkan gingiva


mengalami peradangan. Gingivitis pada ibu
Kesehatan gigi dan mulut merupakan hamil mulai tampak secara klinis pada usia
bagian integral dari kesehatan secara umum. kehamilan trimester II dan akan semakin
Menjaga kesehatan gigi dan mulut dilakukan parah dengan bertambahnya usia kehamilan.1
untuk mencegah terjadinya penyakit gigi Selain usia kehamilan, pekerjaan dan tingkat
dan mulut, dan meningkatkan sistem imun pendidikan juga berperan dalam memperparah
tubuh. Salah satu penyakit yang sering terjadi gingivitis pada ibu hamil.3
adalah gingivitis. Gingivitis adalah peradangan Penyakit gigi dan mulut di Bali sebanyak
pada gingiva.1 Gingivitis gravidarum adalah 25,9% dari seluruh provinsi di Indonesia dan
peradangan pada gingiva yang terjadi pada ibu di Kabupaten Klungkung sebanyak 36,4%
hamil.2 Gingivitis pada ibu hamil terjadi karena dari seluruh kabupaten di Bali. Salah satu
adanya peningkatan hormon estrogen dan penyakit gigi dan mulut yang banyak terjadi
progesteron dalam darah. Adanya perubahan di Kabupaten Klungkung adalah gingivitis.
hormonal disertai dengan hipervaskularisasi Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk
menyebabkan gingiva menjadi lebih sensitif mengetahui
terhadap toksin maupun iritan lainnya, seperti
*Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana **Staf Pengajar Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana
Korespondensi: enipradnyanaputri@gmail.com
ODONTO Dental Journal. Volume 5. Nomer 2. Desember 2018
PREVALENSI GINGIVITIS PADA IBU HAMIL BERDASARKAN USIA KEHAMILAN,
98 PEKERJAAN, DAN PENDIDIKAN DI RSUD KLUNGKUNG TAHUN 2017

jumlah ibu hamil yang mengalami gingivitis data primer yang diperoleh dengan cara
berdasarkan usia kehamilan, pekerjaan, dan melakukan wawancara dan skrining dengan
pendidikan di RSUD Klungkung.4-5 menggunakan formulir pemeriksaan yang
berisi kuisioner dan lembar hasil pemeriksaan,
METODE PENELITIAN kaca mulut nomor 3 dan 4, pinset, neirbeken,
probe periodontal, alat sterilisasi, alat tulis,
Desain penelitian yang digunakan dalam handuk putih, masker, dan handscoon. Hasil
penelitian ini yaitu penelitian deskriptif yang skrining menggunakan metode Gingival Index
bertujuan untuk mendeskripsikan faktor risiko (GI) untuk mengetahui tingkat keparahan
gingivitis pada ibu hamil dengan pendekatan gingivitis yang dialami oleh ibu hamil.
cross sectional, yaitu melakukan observasi Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis
variabel dalam sekali waktu dan tidak menggunakan analisis univariat untuk melihat
melakukan tindak lanjut terhadap pengukuran distribusi frekuensi setiap variabel penelitian
yang dilakukan. yaitu variabel independen dalam penelitian
Sampel pada penelitian ini berjumlah 85 ini adalah ibu hamil dengan usia kehamilan
orang yang dipilih menggunakan metode trimester I, trimester II, trimester III, pekerjaan,
consecutive sampling. Kriteria inklusi dan pendidikan dan variabel dependen dalam
pada penelitian ini adalah Ibu hamil yang penelitian ini adalah gingivitis. Data di sajikan
menandatangani inform consent dan ibu hamil secara deskriptif dalam bentuk tabel frekuensi
yang tidak buta huruf dan dapat berkomunikasi dengan pengolahan data menggunakan
dengan baik, sedangkan kriteria eksklusi software pengolahan data.
adalah ibu hamil yang memiliki riwayat penyakit
sistemik.
Data dalam penelitian ini bersumber dari HASIL PENELITIAN

ODONTO Dental Journal. Volume 5. Nomer 2. Desember 2018


Pradnyanaputri/Kusumadewik/Susanti 99

ODONTO Dental Journal. Volume 5. Nomer 2. Desember 2018


PREVALENSI GINGIVITIS PADA IBU HAMIL BERDASARKAN USIA KEHAMILAN,
100 PEKERJAAN, DAN PENDIDIKAN DI RSUD KLUNGKUNG TAHUN 2017

DISKUSI kelahiran prematur.6


Dari Tabel 3 dapat dilihat bahwa ibu hamil
Berdasarkan hasil pemeriksaan status yang bekerja memiliki prevalensi gingivitis
gingiva pada ibu hamil di RSUD Klungkung lebih rendah daripada ibu hamil yang tidak
didapatkan hasil angka kejadian gingivitis pada bekerja. Prevalensi gingivitis pada ibu
ibu hamil di RSUD Klungkung cukup tinggi hamil yang bekerja cenderung lebih rendah
yaitu sebanyak 89,4%. Gingivitis pada ibu dikarenakan oleh perilaku dan gaya hidup
hamil dialami pada usia kehamilan trimester I yang lebih baik, dan lebih mudah mendapatkan
terbanyak pada skor 1, trimester II terbanyak informasi kesehatan.8 Sedangkan gingivitis
pada skor 2, dan trimester III terbanyak pada pada ibu hamil yang tidak bekerja cenderung
skor 3. Ibu hamil yang mengalami gingivitis pada lebih tinggi disebabkan ibu hamil kurang
trimester 1 mengalami mual muntah sehingga menjaga kebersihan mulut dikarenakan
merubah suasana rongga mulut menjadi asam praktik kebersihan gigi yang kurang baik
dan dalam waktu lama dapat menyebabkan dan kurangnya kesadaran dalam menjaga
iritasi gingiva yang biasanya tidak terlihat tanda- kebersihan mulut, kurang mampu melakukan
tanda secara klinis. Gingivitis biasanya terjadi pemeriksaan gigi rutin selama kehamilan,
pada trimester II dan akan semakin parah ketakutan ibu hamil pada perawatan gigi
pada trimester III.1 Gingivitis pada trimester karena kurangnya informasi, faktor sosial dan
II dan trimester III terjadi karena peningkatan budaya yang kurang mendukung, dan asupan
hormon estrogen dan hormon progesteron makanan yang kurang tepat.9-10
disertai hipervaskularisasi selama kehamilan Hasil penelitian ini menunjukkan ibu hamil
yang dapat merangsang pembentukan dengan tingkat pendidikan rendah yaitu,
prostaglandin dan menekan sel limfosit T tidak bersekolah, SD, dan SMP memiliki
sehingga terjadi peningkatan jumlah bakteri prevalensi gingivitis lebih tinggi dibandingkan
Prevotella intermedia yang menyebabkan dengan ibu hamil dengan tingkat pendidikan
terjadinya gingivitis.6 Apabila ibu hamil sudah tinggi yaitu, SMA dan perguruan tinggi. Hal
mengalami gingivitis sebelum kehamilan, tersebut dikarenakan ibu hamil dengan tingkat
maka pada usia kehamilan trimester I mulai pendidikan tinggi lebih mampu menyerap
terlihat tanda klinis gingivitis.7 Penelitian lain informasi yang diterima baik secara langsung
dengan hasil serupa menunjukkan ibu hamil maupun melalui tulisan, dan pendidikan
pada trimester I, trimester II, dan trimester III berpengaruh dalam penentuan manfaat
sebagian besar mengalami gingivitis. Gingivitis pelayanan kesehatan sehingga ibu hamil
pada ibu hamil dapat menyebabkan terjadinya dengan tingkat pendidikan tinggi memiliki
kelahiran prematur dan BBLR akibat bakteri kebutuhan tinggi dalam pencarian pelayanan
gram negatif yang mengganggu pengaturan kesehatan.11 Insiden gingivitis lebih tinggi
sitokinin dan hormon kehamilan. Hormon ditemukan pada individu dengan pendidikan
sitokinin memegang peran penting dalam yang lebih rendah dikarenakan pada ibu
pematangan leher rahim, pengaturan kontraksi hamil dengan pendidikan yang lebih rendah
rahim, dan pengiriman nutrisi ke janin. Hal kurang memiliki pengetahuan tentang cara
tersebut memicu robeknya membran plasenta membersihkan gigi yang baik, lingkungan yang
sebelum waktunya sehingga berakibat pada kurang peduli terhadap kesehatan, dan kurang

ODONTO Dental Journal. Volume 5. Nomer 2. Desember 2018


Pradnyanaputri/Kusumadewik/Susanti 101
memanfaatkan layanan kesehatan gigi.9 Dasar dalam Angka (RISKESDAS) 2013
Indonesia, Jakarta: Lembaga Penerbitan Badan
Kendala yang ditemukan dalam penelitian Litbangkes, 2013.
ini antara lain, sulitnya mengumpulkan 6. Soulissa, A.G., Hubungan Kehamilan dan
Penyakit Periodontal, Jurnal PDGI, 2014;63(3).
sampel di RSUD Klungkung karena kurangnya 7. Hartati, Rusmini, Bambang T.W., Analisis Faktor-
integrasi antara poli KIA dengan poli gigi dalam Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian
Gingivitis pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja
mengkonsultasikan pasien ibu hamil selaku Puskesmas Talang Tegal, 2011;7(3).
individu berisiko terhadap gingivitis. Selain itu, 8. Opeodu. IO., dan Arowojolu. MO., “Effect of
Social Class on the Prevalence and Severity
ibu hamil cenderung enggan menunggu di poli of Periodontal Disease”, Annals of Ibadan
gigi karena lemahnya kondisi tubuh individu Postgraduate Medicine, 2007;5(1): 9-11.
9. Chawla, R.M., dkk., Knowledge, Attitude, and
yang bersangkutan dan lamanya waktu yang
Practice of Pregnant Women regarding Oral
diperlukan untuk melakukan pemeriksaan gigi. Health Status and Treatment Needs following
Oral Health Education in Pune District of
Maharashtra: A Longitudinal Hospital-based
KESIMPULAN Study, The Journal of Contemporary Dental
Practice, 2017; 18(5):371-377.
10. Mital, P., dkk., Dental Caries and Gingivitis in
Angka kejadian gingivitis pada ibu hamil Pregnant Woman, Scholars Journal of Applied
di RSUD Klungkung relatif tinggi dengan Medical Sciences (SJAMS), 2013;(6): 718-723.
11. Notoatmodjo, S., Promosi Kesehatan dan Ilmu
presentase 89,4%. Kejadian gingivitis pada Perilaku, Jakarta, Rineka Cipta, 2007;p.110
ibu hamil dengan usia kehamilan trimester I
terbanyak gingivitis ringan, pada trimester II
terbanyak gingivitis sedang, dan pada trimester
III terbanyak gingivitis berat. Ibu hamil yang
tidak bekerja memiliki presentase gingivitis
lebih tinggi daripada ibu hamil yang bekerja. Ibu
hamil dengan tingkat pendidikan rendah, tidak
bersekolah, hingga SMP terbanyak mengalami
gingivitis daripada ibu hamil dengan tingkat
pendidikan SMA dan perguruan tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

1. Manson, J. D., Eley, B. M., Buku ajar periodonti


(terj.), Edisi ke-2. Jakarta: Hipokrates, 2013; p.
1-240.
2. Dorland, Newman, W.A., Kamus Kedokteran
Dorland/W.A. Newman Dorland (terj.), Ed. 29,
Jakarta: EGC, 2002;p. 569, 915.
3. Warongan, Gabrielle, dkk, Gambaran Status
Gingiva pada Ibu Hamil di Puskesmas Bahu
Manado, Jurnal e-GiGi (eG), 2015; 3(1): 143-
148.
4. Kementrian Kesehatan RI, Badan Penulisan dan
Pengembangan Kesehatan, Riset Kesehatan
Dasar dalam Angka (RISKESDAS) 2013 Provinsi
Bali, Jakarta: Lembaga Penerbitan Badan
Litbangkes, 2013.
5. Kementrian Kesehatan RI, Badan Penulisan dan
Pengembangan Kesehatan, Riset Kesehatan

ODONTO Dental Journal. Volume 5. Nomer 2. Desember 2018

Das könnte Ihnen auch gefallen