Sie sind auf Seite 1von 11

Jurnal Ekonom, Vol 18, No 4, Oktober 2015

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


IMPLEMENTASI SAP BERBASIS AKRUAL DENGAN
KOMITMEN SKPD SEBAGAI VARIABEL MODERATING
PADA PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA

Dito Aditia Darma Nasution, Erlina, Tapi Anda Sari


Alumni FEB USU
Dosen FEB USU

Abstract: The objective of the study was to analyze some factors which influenced
the implementation of accrual-based SAP (Government Accounting System) with
the commitment of SKPD (Regional Work Unit) as moderating variable in the
North Sumatera Provincial Government. The research used associative/correlation
method. The population was 34 SKPDs in the North Sumatera Provincial
Government, and the samples were 102 respondents that consisted of the Financial
Department Officials, the Treasurer of Expenditures, and the Financial Staff. The
data were primary data were obtained by using questionnaires and conducting a
survey. The gathered data were analyzed by using multiple linear regression tests
for analytical analysis which had been tested by using classic assumption and
residual test for testing moderating variable. The result of the research showed
that, partially, SDM (human resources) and incentive had positive and significant
influence on the implementation of accrual-based SAP, while supporting facility
had negative but significant influence on the implementation of accrual-based SAP.
Simultaneously, SDM, incentive, and supporting facility had significant influence
on the implementation of accrual-based SAP. Moderating testing with residual test
showed that the commitment of SKPD as moderating variable could strengthen or
weaken the influence of SDM, incentive, and supporting facility on the
implementation of accrual-based SAP.

Kata kunci: SAP berbasis akrual, komitmen SKPD

PENDAHULUAN mulai Tahun Anggaran 2010 dan dalam hal


Terbitnya aturan tentang Standar entitas pelaporan belum dapat menerapkan
Akuntansi Pemerintahan (SAP) berbasis PSAP tersebut, entitas pelaporan dapat
akrual yang ditandatangani oleh Presiden menerapkan PSAP berbasis kas menuju
mewajibkan seluruh instansi pemerintah akrual paling lama 4 (empat) tahun setelah
baik yang ada di pusat maupun di daerah tahun anggaran 2010”, yang artinya pada
menerapkan SAP berbasis akrual per 1 tahun 2015 tidak diperbolehkan
Januari 2015. Payung hukum penerapan menerapkan PSAP berbasis kas menuju
SAP berbasis akrual adalah Peraturan akrual kembali dan diwajibkan untuk
Pemerintah (PP) Nomor 71 tahun 2010 menerapkan SAP berbasis akrual secara
tentang SAP, sebagai amanat dari Undang- penuh.
Undang (UU) Nomor 17 tahun 2003 Penerapan SAP berbasis akrual
tentang Keuangan Negara. UU No. 17 diharapkan dapat meningkatkan
tahun 2003 mengamanatkan: “Instansi akuntabilitas dan transparansi pada sektor
pemerintah pusat maupun daerah di minta publik karena akuntabilitas dan transparansi
untuk mengimplementasikan SAP berbasis merupakan konsep awal dari pemikiran
akrual”, sedangkan dalam PP No. 71 tahun diterapkannya SAP berbasis akrual.
2010 Lampiran I.02 PSAP 01-22 Penerapan SAP berbasis akrual di
disebutkan: “bahwa Pernyataan Standar daerah akan cukup kompleks, bisa
Akuntansi Pemerintahan (PSAP) tersebut dibayangkan saat ini menurut Peraturan
berlaku efektif untuk laporan keuangan Menteri Dalam Negeri (Permendagri)
pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran Nomor 39 tahun 2015 tentang Kode dan

175
Dito Aditia Darma Nst, Erlina, Tapi Anda Sari: Analisis Faktor-Faktor…

Data Wilayah Administrasi Pemerintahan Keterlambatan Pemda dalam


yang terbit pada tanggal 02 Februari 2015 menyerahkan LKPD berbasis akrual tahun
terdapat 548 daerah provinsi dan 2015 juga berdampak kepada keterlambatan
kabupaten/kota di seluruh Indonesia. BPK-RI dalam menyelesaikan dan
Keragaman tersebut pasti akan mempublikasi laporan Ikhtisar Hasil
menimbulkan kesulitan yang lebih Pemeriksaan Semester (IHPS) II tahun
kompleks ketika menerapkan SAP Berbasis 2015 secara luas kepada masyarakat. Fakta
Akrual di daerah jika dibandingkan di tersebut semakin menguatkan bahwa masih
pusat. banyaknya kendala-kendala yang dihadapi
Persentase jumlah Pemda yang dalam pengimplementasian SAP berbasis
belum menyerahkan Laporan Keuangan akrual pada tingkat Pemda hingga saat ini.
Pemerintah Daerah (LKPD) berbasis akrual Salah satu diantara Pemda yang
tahun 2015 kepada Badan Pemeriksa belum menyerahkan LKPD berbasis akrual
Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) tahun 2015 kepada BPK-RI hingga akhir
masih sangat tinggi hingga akhir Februari Februari 2016 adalah Pemerintah Provinsi
2016, hal ini sesuai dengan pernyataan dari Sumatera Utara (Pemprovsu), fakta tersebut
ketua BPK-RI Harry Azhar Azis dikutip memang menuai banyak kontroversi, hal
dari website www.aktual.com/218504-2 tersebut karena Pemprovsu merupakan
yang menyatakan: “Masih banyak terdapat salah satu Pemda yang mendapatkan opini
kendala-kendala pada pemerintah daerah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) pada
dalam mengimplementasikan SAP berbasis LKPD tahun 2014 seharusnya dengan
akrual hingga saat ini antara lain SDM dan kemampuan Pemprovsu dalam meraih opini
sarana pendukung seperti kurang memadai WTP pada LKPD tahun 2014 dapat
komputer (hardware), sistem (software), memotivasi dan mempermudah Pemprovsu
dan jaringan yang terintegrasi di beberapa menyelesaikan dan menyerahkan LKPD
daerah”. berbasis akrual tahun 2015 kepada BPK-RI
Sumber Daya Manusia (SDM) dan dengan tepat waktu, terlepas atas fenomena
sarana pendukung (hardware, software, dan kasus korupsi yang melibatkan Gubernur
jaringan) adalah kendala utama yang Sumatera Utara non aktif dan beberapa
dihadapi dalam implementasi SAP berbasis kasus korupsi yang terjadi di Pemprovsu.
akrual pada tingkat Pemda. Kualitas SDM Kompleksnya permasalahan yang
Pemda yang kurang memadai menimbulkan di hadapi dalam implementasi SAP berbasis
permasalahan dalam implementasi SAP akrual pada tingkat Pemda juga dapat
berbasis akrual, di satu sisi sarana dilihat pada buku IHPS I tahun 2015 yang
pendukung juga sangat penting agar dikutip dari website www.bpk.go.id/ihps.
implementasi SAP berbasis akrual berjalan Pada buku tersebut dijelaskan
dengan lancar. Kendala lain yang perlu perkembangan opini BPK-RI terhadap
diperhitungkan adalah minimnya insentif LKPD pada tahun 2010 sampai dengan
dari pemerintah sebagai perangsang 2014 yang dapat dilihat melalui gambar
semangat dalam mengimplementasikan berikut ini :
SAP berbasis akrual.
Komitmen Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) dalam
mengimplementasikan SAP berbasis akrual
juga sangat dibutuhkan, dengan adanya
komitmen dari SKPD maka implementasi
SAP berbasis akrual diharapkan dapat
berjalan dengan baik. Komitmen sangat
berperan untuk memperkuat tercapainya
suatu keberhasilan, dengan adanya
komitmen yang baik akan meningkatkan
SDM, sarana pendukung, dan insentif
sehingga lebih mudah untuk mencapai Gambar 1.1. Perkembangan Opini BPK-RI
suatu tujuan organisasi yang dalam hal ini terhadap LKPD Tahun 2010 – 2014
adalah implementasi SAP berbasis akrual.

176
Jurnal Ekonom, Vol 19, No 4, Oktober 2016

Perkembangan opini BPK-RI Denpasar. Perbedaan penelitian ini dengan


terhadap LKPD tahun 2010 – 2014 pada penelitian sebelumnya adalah :
gambar 1.1 tersebut menerangkan bahwa e. Variabel Penelitian
Pemda sebenarnya memang belum mampu Sukadana dan Mimba (2015) mengamati
untuk mengimplementasikan SAP berbasis 1 variabel independen, yaitu Kualitas
akrual pada tahun 2015, karena sesuai Sumber Daya Manusia, dan 1 variabel
dengan target pemerintah minimal 60 % dependen yaitu Kesiapan Penerapan
LKPD di tahun 2014 harus mendapatkan SAP Berbasis Akrual. Penelitian ini
WTP sebagai cerminan untuk mengamati 3 variabel independen yaitu
mensukseskan implementasi SAP berbasis SDM, Insentif dan Sarana Pendukung, 1
akrual di tahun 2015 yang secara teknis variabel dependen yaitu Implementasi
penerapannya lebih sulit dari SAP SAP Berbasis Akrual, dan 1 variabel
terdahulu. moderating yaitu Komitmen SKPD.
Fenomena keterlambatan f. Waktu Penelitian
penyerahan LKPD berbasis akrual tahun Sukadana dan Mimba (2015) meneliti
2015 kepada BPK-RI dan belum pada tahun amatan 2014 dimana belum
tercapainya target minimal 60% terhadap diwajibkannya pemerintah pusat dan
LKPD dalam memperoleh WTP dari BPK- daerah untuk mengimplementasikan
RI hingga tahun 2014 yang ditargetkan oleh SAP berbasis akrual secara penuh
pemerintah, dapat mengindikasikan bahwa (masih diperbolehkan menggunakan
implementasi SAP berbasis akrual belum SAP berbasis kas menuju akrual).
berjalan secara maksimal di Pemda, maka Penelitian ini meneliti pada tahun
dari itu peneliti melihat perlu dilakukan amatan 2016 dimana sudah
penelitian untuk mencari tahu faktor-faktor diwajibkannya pemerintah pusat dan
apa saja yang mempengaruhi implementasi daerah untuk mengimplementasikan
SAP berbasis akrual dengan tujuan agar SAP berbasis akrual secara penuh.
pengimplementasian SAP berbasis akrual g. Tempat Penelitian
dapat berjalan dengan baik sesuai target Sukadana dan Mimba (2015) melakukan
pemerintah dan memandang perlu untuk penelitian di lingkup pemerintah pusat
melakukan penelitian dengan judul yaitu pada satuan kerja di wilayah kerja
“Analisis Faktor-Faktor yang Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Mempengaruhi Implementasi SAP Berbasis Negara (KPPN) Denpasar. Penelitian ini
Akrual dengan Komitmen SKPD sebagai dilakukan di lingkup pemerintah daerah
Variabel Moderating pada Pemerintah yaitu pada Pemerintah Provinsi
Provinsi Sumatera Utara” guna Sumatera Utara (Pemprovsu).
mendapatkan hasil penelitian yang dapat
membantu Pemda Provinsi Sumatera Utara Menurut Azhar (2007): “SDM
untuk mengimplementasikan SAP berbasis merupakan pilar penyangga utama
Akrual dengan baik. Tulisan ini dilakukan sekaligus penggerak roda organisasi dalam
untuk mengetahui dan menguji pengaruh usaha mewujudkan visi dan misi serta
SDM, Insentif dan Sarana Pendukung tujuan dari organisasi tersebut”. SDM
terhadap Implementasi SAP Berbasis merupakan salah satu elemen organisasi
Akrual secara parsial dan simultan pada yang sangat penting, oleh karena itu harus
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan dipastikan bahwa pengelolaan SDM
menguji Komitmen SKPD dapat dilakukan sebaik mungkin agar mampu
memoderasi pengaruh SDM, Insentif dan memberikan kontribusi secara optimal
Sarana Pendukung terhadap Implementasi dalam upaya pencapaian tujuan organisasi.
SAP Berbasis Akrual pada Pemerintah Menurut Handoko (2002): “Insentif
Provinsi Sumatera Utara. adalah perangsang yang ditawarkan kepada
Penelitian ini merupakan replikasi para karyawan untuk melaksanakan kerja
dari penelitian terdahulu, yaitu Sukadana sesuai atau lebih tinggi dari standar-standar
dan Mimba (2015) dengan judul Pengaruh yang telah ditetapkan, yaitu dalam hal
Kualitas Sumber Daya Manusia terhadap untuk implementasi SAP berbasis akrual”.
Kesiapan Penerapan SAP Berbasis Akrual Tersedianya sarana pendukung
pada Satuan Kerja di Wilayah Kerja KPPN (hardware, software, jaringan) dapat

177
Dito Aditia Darma Nst, Erlina, Tapi Anda Sari: Analisis Faktor-Faktor…

mempermudah SKPD dalam melakukan berpengaruh signifikan. Hasil penelitian


implementasi SAP berbasis akrual, hal ini secara simultan adalah Kualitas sumber
sejalan dengan pendapat Aldiani (2010) daya manusia, komitmen organisasi,
yang menyatakan: “ketersediaan sarana komunikasi berpengaruh signifikan
pendukung yang akan mempengaruhi terhadap kesiapan penerapan SAP berbasis
SKPD dalam melaksanakan tugas, seperti akrual.
tersedianya hardware, software, dan Bilondatu et.al (2015) meneliti
jaringan yang berkaitan dengan kebutuhan tentang Pengaruh Tingkat Pemahaman dan
penerapan SAP yang berbasis akrual”. Pelatihan Aparatur Pemerintah Daerah
“Komitmen organisasi merupakan terhadap Penerapan Standar Akuntansi
keyakinan dan dukungan yang kuat Pemerintahan (SAP) Berbasis Akrual dalam
terhadap nilai dan sasaran (goal) yang ingin Pengelolaan Keuangan Daerah (Studi pada
dicapai organisasi (Darma, 2004)”, Pemerintah Kota Gorontalo). Hasil
sehingga dapat memoderasi pengaruh penelitian secara parsial adalah Tingkat
SDM, insentif, dan sarana pendukung Pemahaman Aparatur tidak berpengaruh
terhadap implementasi SAP berbasis signifikan, sedangkan Pelatihan Aparatur
akrual. berpengaruh signifikan. Hasil penelitian
Menurut PP No. 71 Tahun 2010: secara simultan adalah Tingkat pemahaman
“Implementasi SAP berbasis akrual adalah aparatur, pelatihan aparatur berpengaruh
SAP yang mengakui pendapatan, beban, signifikan terhadap penerapan Standar
aset, utang dan ekuitas dalam pelaporan Akuntansi Pemerintahan (SAP) berbasis
financial berbasis akrual, serta mengakui akrual dalam pengelolaan keuangan daerah.
pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam Halen dan Astuti (2013) meneliti
pelaporan pelaksanaan anggaran tentang Pengaruh Tingkat Pemahaman,
berdasarkan basis yang ditetapkan dalam Pelatihan dan Pendampingan Aparatur
APBN/APBD” yang dilaksanakan Pemerintah Daerah terhadap Penerapan
penerapannya oleh pemerintah pusat dan Accrual Basic dalam Pengelolaan
daerah. Keuangan Daerah di Kabupaten Jember
Adapun penelitian terdahulu yang (Studi Kasus pada Dinas Pemerintahan
berkaitan dengan penelitian ini adalah Kabupaten Jember). Hasil penelitian secara
Adventana dan Kurniawan (2014) yang parsial adalah Tingkat Pemahaman,
meneliti tentang Analisis Faktor-faktor Pelatihan, Pendampingan berpengaruh
yang Mempengaruhi Pemerintah Provinsi positif signifikan. Hasil penelitian secara
DIY dalam Implementasi SAP Berbasis simultan adalah Tingkat pemahaman,
Akrual Menurut PP No. 71 Tahun 2010. pelatihan, pendampingan berpengaruh
Hasil penelitian secara parsial adalah signifikan terhadap penerapan accrual
Sumber Daya Manusia dan Komitmen basic.
Organisasi berpengaruh positif signifikan, Kusuma dan Fuad (2013) meneliti
sedangkan Teknologi Informasi dan tentang Analisis Faktor-faktor yang
Komunikasi tidak berpengaruh signifikan. Mempengaruhi Tingkat Penerapan
Hasil penelitian secara simultan adalah Akuntansi Akrual pada Pemerintah. Hasil
Sumber daya manusia, komitmen penelitian secara parsial adalah Tingkat
organisasi, teknologi informasi, komunikasi Pendidikan Staf Keuangan, Kualitas
berpengaruh signifikan terhadap kesiapan Teknologi Informasi, Pengalaman
penerapan SAP berbasis akrual. Menjalankan Basis Kas Menuju Akrual,
Ardiansyah dan Atmini (2013) Latar Belakang Pendidikan Pimpinan,
meneliti tentang Faktor-faktor yang Ukuran Satuan Kerja berpengaruh positif
Mempengaruhi Kesiapan PP No. 71 Tahun tidak signifikan, sedangkan Pelatihan Staf
2010 tentang Standard Akuntansi Keuangan berpengaruh positif signifikan,
Pemerintahan (Studi Kasus pada Satuan dan Dukungan Konsultan berpengaruh
Kerja di Wilayah Kerja KPPN Malang). negatif tidak signifikan. Hasil penelitian
Hasil penelitian secara parsial adalah secara simultan adalah Tingkat pendidikan
Kualitas Sumber Daya Manusia dan staf keuangan, pelatihan staf keuangan,
Komunikasi berpengaruh signifikan, kualitas teknologi informasi, dukungan
sedangkan Komitmen Organisasi tidak konsultan, pengalaman menjalankan basis

178
Jurnal Ekonom, Vol 19, No 4, Oktober 2016

kas menuju akrual, latar belakang berpengaruh signifikan terhadap penerapan


pendidikan pimpinan, ukuran satuan kerja akuntansi berbasis akrual.
berpengaruh signifikan terhadap tingkat Sukadana dan Mimba (2015)
penerapan akuntansi akrual. meneliti tentang Pengaruh Kualitas Sumber
Norfaliza (2015) meneliti tentang Daya Manusia terhadap Kesiapan
Analisis Faktor Kesiapan Pemerintah dalam Penerapan SAP Berbasis Akrual pada
Menerapkan Akuntansi Pemerintah Satuan Kerja di Wilayah Kerja KPPN
Berbasis Akrual (Studi Kasus pada SKPD Denpasar. Hasil penelitian secara parsial
Kabupaten Rokan Hilir). Hasil penelitian adalah Kualitas Sumber Daya Manusia
secara parsial adalah Sumber Daya berpengaruh positif signifikan terhadap
Manusia, Komitmen Organisasi, Perangkat Kesiapan Penerapan SAP Berbasis Akrual.
Pendukung berpengaruh signifikan. Hasil
penelitian secara simultan adalah Sumber Kerangka Konseptual
daya manusia, komitmen organisasi,
perangkat pendukung berpengaruh SDM
(X1)
signifikan terhadap kesiapan penerapan
standar akuntansi pemerintah berbasis
Implementasi
akrual. Insentif SAP Berbasis
(X2) Akrual
Nufus (2014) meneliti tentang
(Y)
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Penerapan Standard Akuntansi Pemerintah Sarana Komitmen
pada Pemerintah Kota Baubau. Hasil Pendukung SKPD
(X3) (Z)
penelitian secara parsial adalah
Karakteristik SDM, Sistem Pemerintah,
Proses Politik berpengaruh positif Gambar 2.1. Kerangka Konseptual
signifikan. Hasil penelitian secara simultan
adalah Karakteristik SDM, sistem Hipotesis penelitian adalah :
pemerintah, proses politik berpengaruh c. SDM, Insentif, dan Sarana Pendukung
signifikan terhadap penerapan SAP. secara parsial dan simultan berpengaruh
Putra dan Ariyanto (2015) meneliti terhadap Implementasi SAP Berbasis
tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Akrual pada Pemerintah Provinsi
Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Sumatera Utara.
Berbasis Akrual. Hasil penelitian secara d. Komitmen SKPD dapat memoderasi
parsial adalah Kualitas Sumber Daya pengaruh SDM, Insentif, dan Sarana
Manusia, Komunikasi, Komitmen Pendukung terhadap Implementasi SAP
Organisasi, Gaya Kepemimpinan Berbasis Akrual pada Pemerintah
berpengaruh positif signifikan. Hasil Provinsi Sumatera Utara.
penelitian secara simultan adalah Kualitas
sumber daya manusia, komunikasi, METODE
komitmen organisasi, gaya kepemimpinan Jenis Penelitian
berpengaruh signifikan terhadap kesiapan Jenis penelitian ini dilakukan
penerapan SAP berbasis akrual. berdasarkan penelitian asosiatif. Dalam
Sugiarto dan Alfian (2014) meneliti penelitian ini, peneliti ingin menganalisis
tentang Faktor-faktor Pendukung atas pengaruh variabel independen yaitu SDM,
Keberhasilan Penerapan Akuntansi Insentif, dan Sarana Pendukung terhadap
Berbasis Akrual pada Pemerintah di Kota variabel dependen yaitu Implementasi SAP
Solo. Hasil penelitian secara parsial adalah Berbasis Akrual dengan Komitmen SKPD
Sumber Daya Manusia, Komitmen, sebagai variabel moderating pada
Motivasi dan Budaya berpengaruh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
signifikan, sedangkan Perangkat
Pendukung tidak berpengaruh signifikan. Lokasi Penelitian
Hasil penelitian secara simultan adalah Penelitian ini dilakukan di
Sumber daya manusia, komitmen, motivasi Pemprovsu, alasan dipilihnya lokasi
dan budaya, perangkat pendukung penelitian tersebut dikarenakan Pemprovsu
termasuk salah satu Pemda yang hingga

179
Dito Aditia Darma Nst, Erlina, Tapi Anda Sari: Analisis Faktor-Faktor…

akhir Februari 2016 masih belum Metode Pengumpulan Data


menyerahkan LKPD tahun 2015 kepada Penelitian ini menggunakan data
BPK-RI. primer. Jenis penelitian adalah penelitian
survey. Untuk mendapatkan data dari
Populasi dan Sampel responden maka penulis menggunakan
Populasi dalam penelitian ini instrument penelitian berupa kuesioner
adalah Pejabat Penatausahaan Keuangan yang akan diantar langsung oleh peneliti
(PPK), Bendahara Pengeluaran, dan Staf dengan 1 tahap yaitu dengan cara menyebar
Keuangan di 34 SKPD pada lingkup kuesioner ke 34 SKPD Pemprovsu dan
Pemprovsu dengan populasi sebanyak 102 ditunggu selama 14 hari, setelah 14 hari
orang. Penelitian ini dilakukan secara peneliti mengambil kembali kuesioner yang
sensus, dimana seluruh populasi dijadikan telah disebarkan secara langsung ke
sampel penelitian. masing-masing SKPD.

Defenisi Operasional
Tabel 3.1. Defenisi Operasional
Variabel Definisi Operasional Indikator Skala
Implementasi Penerapan Standar Akuntansi a. Pengakuan Pendapatan. Interval
SAP Berbasis Pemerintahan yang mengakui b. Pengakuan Beban.
Akrual pendapatan, beban, aset, utang, c. Pengakuan Aset.
(Y) dan ekuitas dalam pelaporan d. Pengakuan Utang.
financial berbasis akrual, serta e. Pengakuan Ekuitas.
mengakui pendapatan, belanja,
dan pembiayaan dalam pelaporan
pelaksanaan anggaran berdasarkan
basis yang ditetapkan dalam
APBN/APBD.
SDM Kemampuan Sumberdaya Manusia a. Tingkat Pendidikan. Interval
(X1) secara individu dari aparatur b. Pengalaman.
SKPD yang diberikan tugas untuk c. Pelatihan.
mencapai tujuan-tujuan dari d. Pemahaman Akuntansi.
organisasi untuk implementasi e. Profesionalisme.
SAP berbasis akrual.

Insentif Penghargaan/hadiah yang a. Insentif yang diterima memuaskan. Interval


(X2) diberikan kepada Individu atau b. Insentif yang diterima sesuai
kelompok dari Aparatur SKPD dengan kinerja yang dicapai.
karena keberhasilan dalam c. Insentif yang diterima cukup
mencapai target atau tujuan yang memenuhi kebutuhan hidup.
telah ditetapkan dalam d. Insentif yang diterima
implementasi SAP berbasis akrual. meningkatkan semangat kerja.
e. Insentif yang diterima memotivasi
untuk tercapainya tujuan SKPD.
Sarana Adanya Ketersediaan dan a. Hardware. Interval
Pendukung kelengkapan pendukung untuk b. Software.
(X3) menunjang keberhasilan dalam c. Jaringan.
implementasi SAP berbasis akrual.
Komitmen Sikap yang tangguh dan a. Bangga menjadi bagian dari SKPD. Interval
SKPD memegang prinsip kuat untuk b. Sangat peduli dengan nasib SKPD
(Z) keberhasilan dalam implementasi c. Gembira memilih untuk bekerja di
SAP berbasis akrual yang dimiliki SKPD.
oleh Aparatur SKPD. d. Memiliki nilai-nilai yang sama
dengan nilai-nilai SKPD.
e. Bersedia untuk bekerja ekstra
melampaui apa yang diharapkan
agar SKPD berhasil sukses.

180
Jurnal Ekonom, Vol 19, No 4, Oktober 2016

Metode Analisis Data


Metode analisis data yang
digunakan pada penelitian ini adalah
analisis regresi linier berganda untuk
hipotesis pertama. Persamaan regresi linier
berganda adalah sebagai berikut:
Y = α + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e
Keterangan:
Y = Implementasi SAP Berbasis Akrual
α = Konstanta
b1 = Koefisien dari SDM
b2 = Koefisien dari Insentif Gambar 4.1. Grafik PP-Plot
b3 = Koefisien dari Sarana Pendukung
X1 = SDM Hasil Pengujian grafik PP-Plot
X2 = Insentif menunjukkan data residual berdistribusi
X3 = Sarana Pendukung normal, dimana titik-titik menyebar di
e = error sekitar garis diagonal serta penyebaran
Selanjutnya umtuk hipotesis kedua tidak menjauh dari garis diagonal.
dilakukan dengan uji residual. Persamaan
regresi untuk uji residual adalah sebagai Uji Multikolinearitas
berikut: Hasil uji multikolinearitas dapat
Z = α + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e dilihat pada tabel berikut ini:
│e│= α + b4 Y
Keterangan: Tabel 4.1. Hasil Uji Multikolinearitas
Z = Komitmen SKPD
Unstandardized Collinearity
α = Konstanta Coefficients Statistics
b1 = Koefisien regresi SDM
b2 = Koefisien regresi Insentif Toleranc
Model B Std. Error e VIF
b3 = Koefisien regresi Sarana Pendukung
b4 = Koefisien regresi Komitmen SKPD 1 (Constant) 7.702 2.927
X1 = SDM SDM .494 .088 .910 1.099
X2 = Insentif Insentif .211 .100 .833 1.200
X3 = Sarana Pendukung SP -.239 .083 .785 1.274
Y = Implementasi SAP Berbasis Akrual
K-SKPD .178 .081 .982 1.018
e = error
a. Dependent Variable: Implementasi SAP
Berbasis Akrual
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji Validitas dan Reliabilitas
Berdasarkan hasil uji
Berdasarkan hasil uji validitas
multikolinearitas, dapat dilihat bahwa tidak
seluruh butir pertanyaan penelitian ini
ada variabel independen yang memiliki
dinyatakan valid. Demikian halnya juga
nilai VIF > 10 dan nilai tolerance < 0,1
dengan uji reliabilitas yang menyatakan
sehingga dapat disimpulkan bahwa pada
bahwa instrumen variabel pada penelitian
model tidak terjadi multikolinearitas.
ini reliabel.
Uji Heteroskedastisitas
Uji Asumsi Klasik
Hasil uji heteroskedastisitas adalah
Uji Normalitas
sebagai berikut:
Hasil uji normalitas adalah sebagai
berikut:

181
Dito Aditia Darma Nst, Erlina, Tapi Anda Sari: Analisis Faktor-Faktor…

Sarana Pendukung berpengaruh negatif


signifikan terhadap Implementasi SAP
Berbasis Akrual. Hal ini dapat diketahui
dari nilai signifikan 0,010 < dari alpha 0,05
dan nilai t hitung menunjukkan nilai negatif
lebih besar dari t tabel (-2,615 > -1,664),
Berdasarkan hal tersebut maka uji hipotesis
menolak H0 dan menerima Ha.

Uji F
Hasil Uji F dapat ditunjukkan pada
tabel berikut ini:
Gambar 4.2. Grafik Scatterplot Tabel 4.3. Hasil Uji F
ANOVAb
Grafik Scatterplot menunjukkan, Sum of Mean
penyebaran titik-titik data menyebar secara Model Squares df Square F Sig.
acak serta tersebar baik di atas maupun di 1 Regression 125.823 3 41.941 12.512 .000a
bawah angka 0 pada sumbu Y, titik-titik Residual 328.501 98 3.352
tidak mengumpul di atas atau di bawah, dan Total 454.324 101
tidak membentuk pola tertentu sehingga a. Predictors: (Constant), Sarana Pendukung, SDM,
dapat menunjukkan di dalam model tidak Insentif
terjadi heteroskedastisitas. b. Dependent Variable: Implementasi SAP Berbasis
Akrual
Uji Hipotesis I
Uji t Berdasarkan hasil uji F diatas
Hasil uji t dapat ditunjukkan pada terlihat bahwa besaran nilai F hitung
tabel berikut ini: (12,512) lebih besar dari F tabel (2,70)
dengan tingkat signifikan sebesar 0,000
Tabel 4.2. Hasil Uji t lebih kecil dari 0,05. Hasil ini menunjukkan
Coefficientsa uji hipotesis menerima Ha dan menolak H0,
UC SC sehingga dapat diketahui bahwa SDM,
Model B Std. e Beta t Sig. Insentif, dan Sarana Pendukung secara
1 (Constant) 11.017 2.551 4.319 .000 simultan berpengaruh terhadap
SDM .494 .089 .497 5.525 .000 Implementasi SAP Berbasis Akrual pada
Insentif .217 .102 .201 2.135 .035 Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
SP -.220 .084 -.252 -2.615 .010
a. Dependent Variable: Implementasi SAP Berbasis
Koefisien Determinasi (R2)
Akrual Hasil koefisien determinasi adalah:
Tabel 4.4. Koefisien Determinasi (R2)
Berdasarkan hasil analisis secara Model Summary
parsial, SDM berpengaruh positif signifikan Adjusted R
terhadap Implementasi SAP Berbasis Model R R Square Square
Akrual. Hal ini dapat diketahui dari nilai 1 .526a .277 .255
signifikan 0,000 < dari alpha 0,05 dan nilai a. Predictors: (Constant), Sarana Pendukung,
t hitung lebih besar dari t tabel (5,525 > SDM, Insentif
1,664), Berdasarkan hal tersebut maka uji b.Dependent Variable: Implementasi SAP
hipotesis menolak H0 dan menerima Ha. Berbasis Akrual
Insentif berpengaruh positif signifikan
terhadap Implementasi SAP Berbasis Berdasarkan tabel koefisien
Akrual. Hal ini dapat diketahui dari nilai determinasi dengan nilai Adjusted R Square
signifikan 0,035 < dari alpha 0,05 dan nilai sebesar 0,255 maka, variabel independen
t hitung lebih besar dari t tabel (2,135 > hanya mampu menjelaskan variasi variabel
1,664), Berdasarkan hal tersebut maka uji dependen sebesar 25,5%, sisanya sebesar
hipotesis menolak H0 dan menerima Ha. 74,5% diterangkan oleh variabel lain di luar
model.

182
Jurnal Ekonom, Vol 19, No 4, Oktober 2016

Uji Hipotesis II tidak terbukti sebagai variabel


Uji Residual moderating yang dapat memperkuat
Ada tiga metode yang dapat ataupun memperlemah pengaruh
digunakan untuk melakukan uji regresi variabel independen SDM, Insentif, dan
dengan variabel moderasi yaitu uji Sarana Pendukung terhadap variabel
interaksi, uji selisih nilai absolut dan uji dependen Implementasi SAP Berbasis
residual. Dalam penelitian ini, digunakan Akrual.
uji residual, alasan peneliti menggunakan
uji residual dalam menguji variabel Keterbatasan
moderating adalah untuk menghindari a. Responden yang digunakan dalam
terjadinya multikolinearitas. Dalam penelitian ini hanya meliputi Pejabat
penelitian ini, variabel moderating Penatausahaan Keuangan (PPK),
Komitmen SKPD menggunakan uji bendahara pengeluaran, dan staf
residual. Hasilnya dapat ditunjukkan pada keuangan di Pemerintah Provinsi
tabel berikut ini: Sumatera Utara, hal ini menyebabkan
kesimpulan dari penelitian ini tidak
Tabel 4.5. Hasil Uji Residual memiliki cakupan yang luas.
Coefficientsa b. Penelitian ini hanya menggunakan
Unstandardized instrumen penelitian berupa kuesioner
Coefficients sehingga memungkinkan terdapat
Model B Std. Error Sig. kelemahan, seperti jawaban responden
yang kurang cermat, responden
1 (Constant) 3.439 1.094 .002
menjawab dengan asal-asalan, dan
Implementasi peneliti tidak dapat mengontrol langsung
SAP Berbasis -.071 .050 .162
sampel yang diteliti sehingga
Akrual
dimungkinkan timbulnya perbedaan
a. Dependent Variable: Abs_Res persepsi atas maksud dan tujuan
pernyataan.
Pada tabel hasil uji residual c. Hasil analisis Koefisien Determinasi
menujukkan bahwa nilai signifikansi (R2) menunjukkan nilai yang sangat
sebesar 0,162 lebih besar dari 0,05 dengan kecil yaitu 25,5% yang artinya variabel
nilai koefisien -0,071, maka variabel dependen implementasi SAP berbasis
Komitmen SKPD tidak terbukti sebagai akrual hanya 25,5% dapat dipengaruhi
variabel moderating yang dapat oleh variabel independen SDM, insentif,
memperkuat ataupun memperlemah dan sarana pendukung, sedangkan
pengaruh SDM, Insentif, dan Sarana sisanya sebesar 74,5% dijelaskan oleh
Pendukung terhadap Implementasi SAP variabel lain diluar model estimasi yang
Berbasis Akrual. Maka dengan demikian Ha tidak diteliti pada penelitian ini, dengan
ditolak dan Ho diterima. demikian masih sangat banyak variabel
lain yang mungkin dapat mempengaruhi
KESIMPULAN implementasi SAP berbasis akrual.
a. Berdasarkan hasil analisis secara parsial
SDM berpengaruh positif signifikan SARAN
terhadap Implementasi SAP Berbasis a. Peneliti selanjutnya, disarankan untuk
Akrual. Insentif berpengaruh positif memperluas sampel dan populasi
signifikan terhadap Implementasi SAP penelitian yang tidak hanya terbatas
Berbasis Akrual. Sarana Pendukung pada lingkup Pemerintah Provinsi
berpengaruh negatif signifikan terhadap Sumatera Utara saja tetapi harus
Implementasi SAP Berbasis Akrual. memperluas sampel dan populasi
Berdasarkan hasil analisis secara penelitian menjadi lingkup gabungan
simultan SDM, Insentif, dan Sarana keseluruhan Pemerintah Kabupaten,
Pendukung berpengaruh terhadap Pemerintah Kota, Pemerintah Provinsi
Implementasi SAP Berbasis Akrual. dan Pemerintah Pusat bahkan lintas
b. Berdasarkan hasil pengujian moderating negara sehingga cakupan hasil penelitian
dengan uji residual komitmen SKPD

183
Dito Aditia Darma Nst, Erlina, Tapi Anda Sari: Analisis Faktor-Faktor…

menjadi lebih luas dan dapat lebih Bastian, I. 2006. Sistem Akuntansi Sektor
digeneralisasi. Publik. Erlangga. Jakarta.
b. Untuk menghindari terjadinya Bilondatu, Tetiyanti, Noholo Sahmin, dan
perbedaan persepsi atas pernyataan Lukum Amir. 2015. “Pengaruh
dalam instrumen penelitian yang Tingkat Pemahaman dan Pelatihan
diberikan kepada responden maka perlu Aparatur Pemerintah Daerah
dilakukan penjelasan awal terlebih terhadap Penerapan Standar
dahulu atas maksud dan tujuan Akuntansi Pemerintahan (SAP)
pertanyaan serta diusahakan melakukan Berbasis Akrual dalam Pengelolaan
observasi terhadap objek yang diteliti Keuangan Daerah (Studi pada
sehingga hasil penelitian akan menjadi Pemerintah Kota Gorontalo)”. e-
lebih baik lagi. Journal Universitas Negeri
c. Penelitian ini perlu dikembangkan lagi, Gorontalo. Gorontalo.
untuk mendapatkan hasil yang lebih Blondal, Jon R. 2003. “Accrual Accounting
baik dengan menambah variabel lain and Budgetting : Key Issues and
yang dapat mempengaruhi implementasi Recent Development”. OECD
SAP berbasis akrual seperti Journal on Budgetting, Vol. 3, No.
pendampingan, komunikasi, dukungan 1 Paris. Perancis.
konsultan, ukuran satuan kerja, sistem Darma, E.S. 2004. “Pengaruh Kejelasan
pemerintah, proses politik, motivasi dan Sasaran dan Sistem Pengendalian
budaya, gaya kepemimpinan, resistensi Akuntansi terhadap Kinerja
terhadap perubahan, dan lain-lain. Manajerial dengan Komitmen
Organisasi sebagai Variabel
DAFTAR RUJUKAN Pemoderasi pada Pemerintah
Adventana, G.A dan Kurniawan C.H. 2014. Daerah (Studi Empiris pada
“Analisis Faktor-Faktor yang Kabupaten dan Kota Se Provinsi
Mempengaruhi Pemerintah Daerah Istimewa Jogyakarta)”.
Provinsi DIY dalam Implementasi Simposium Nasional Akuntansi VII.
SAP Berbasis Akrual Menurut PP Bali.
No. 71 Tahun 2010”. e-Journal Datau, N.M. 2007. “Pengaruh Standar
Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Akuntansi Pemerintahan terhadap
Yogyakarta. Kewajaran Laporan Keuangan
Aldiani, Sulani. 2010. “Faktor-Faktor (Studi Kasus pada BPKD
Pendukung Keberhasilan Penerapan Kabupaten Pohuwato)”. Skripsi.
Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun Akuntansi UNG. Gorontalo.
2005 pada Pemerintah Kabupaten Erlina. 2008. Metodologi Penelitian Bisnis
Labuhan Batu”. Skripsi. Fakultas untuk Akuntansi dan Manajemen.
Ekonomi Universitas Sumatera Edisi : 2. USU Press. Medan.
Utara. Medan. Erlina. 2011. Metodologi Penelitian. USU
Ardiansyah, dan Atmini Sari. 2013. Press. Medan.
“Factors affecting The Affecting Ganesan, Shankar dan Barton A.W. 1996.
The Readiness Of PP No.71 Tahun “The Impact of Staffing Policies on
2010 about Government Retail Buyer Job Attitudes and
Accounting Standards (Case Study Behavior”. Journal of Retailing, 72
on Working Units in KPPN (1).
Malang’s Working Area)”. Jurnal Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis
Ilmiah Mahasiswa FEB Malang Multivariate dengan Program
Universitas Brawijaya. Malang. SPSS. Edisi 3. Badan Penerbit
Azhar. 2007. “Faktor-Faktor yang UNDIP. Semarang.
Mempengaruhi Keberhasilan Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis
Penerapan Permendagri No. 13 Multivariate dengan Program
pada Pemerintah Kota Banda SPSS. Edisi I. UNDIP. Semarang.
Aceh”. Tesis, Sekolah Pasca Halen, dan Astuti D.D. 2013. “Pengaruh
Sarjana Universitas Sumatera Tingkat Pemahaman, Pelatihan dan
Utara. Medan. Pendampingan Aparatur

184
Jurnal Ekonom, Vol 19, No 4, Oktober 2016

Pemerintah Daerah Terhadap Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39


Penerapan Accrual Basic dalam Tahun 2015 tentang Kode dan Data
Pengelolaan Keuangan Daerah di Wilayah Administrasi
Kabupaten Jember (Studi Kasus Pemerintahan.
pada Dinas Pemerintahan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun
Kabupaten Jember)”. Relasi Jurnal 2010 tentang Standar Akuntansi
STIE Mandala Jember. Jember. Pemerintah.
Handoko, T.H. 2002. Manajemen Putra, I.W.G, dan Dodik Ariyanto. 2015.
Personalia dan Sumber Daya “Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Manusia. BPFE. Yogyakarta. Penerapan Standar Akuntansi
Hasibuan, M.S.P. 2001. Manajemen Pemerintahan Berbasis Akrual”. e-
Sumber Daya Manusia. PT. Bumi Jurnal Akuntansi Universitas
Aksara. Jakarta. Udayana 13.1 (2015): 14-32. Bali.
Ikhsan, Arfan dan Ishak Muhammad. 2008. Simanjuntak, B.H. 2010. “Penerapan
Akuntansi Keperilakuan. Salemba Akuntansi Berbasis Akrual di
Empat. Jakarta. Sektor Pemerintahan Indonesia”.
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. Kongres XI Ikatan Akuntansi
2002. Metodologi Penelitian Bisnis Indonesia. Jakarta.
untuk Akuntansi dan Manajemen. Situmorang, S.H, Iskandar Muda, Doli
BPFE. Yogyakarta. M.J.D, Fadli, dan Syarief Fauzi.
Keneth, C.L dan Jane P.L. 2005. Sistem 2010. Analisis Data. USU Press.
Informasi Manajemen Mengelola Medan.
Perusahaan Digital. Edisi 8. Andi. Sugiarto, E.S, dan Alfian Mohammad.
Yogyakarta. 2014. “Faktor-faktor Pendukung
Kementerian Keuangan Republik atas Keberhasilan Penerapan
Indonesia. 2014. Modul Gambaran Akuntansi Berbasis Akrual pada
Umum Akuntansi Berbasis Akrual. Pemerintah di Kota Solo”. 3rd
Jakarta. Ekonomics & Business Research
Kusuma, M.I.Y dan Fuad. 2013. “Analisis Festival Universitas Sebelas maret.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Surakarta.
Tingkat Penerapan Akuntansi Sugiyono. 2007. Statistik untuk Penelitian.
Akrual pada Pemerintah”. CV Alfabeta. Bandung.
Diponegoro Journal of Accounting. Sukadana, I.C, dan Mimba N.P.S. 2015.
Semarang. “Pengaruh Kualitas Sumber Daya
Mangkunegara, Anwar Prabu A.A. 2002. Manusia terhadap Kesiapan
Manajemen Sumber Daya Manusia Penerapan SAP Berbasis Akrual
Perusahaan. PT. Remaja Rosda pada Satuan Kerja di Wilayah Kerja
Karya. Jakarta. KPPN Denpasar”. e-Jurnal
Norfaliza. 2015. “Analisis Faktor Kesiapan Akuntansi Universitas Udayana
Pemerintah dalam Menerapkan 12.1 (2015): 35-49. Bali.
Akuntansi Pemerintah Berbasis Syafrizal, Melwin. 2005. Pengantar
Akrual (Studi Kasus pada SKPD Jaringan Komputer. Andi.
Kabupaten Rokan Hilir)”. Jom Yogyakarta.
Fekon Vol. 2 No. 2 Universitas Tambunan, B.P.M. 2012. “Analisis Faktor-
Riau. Pekan Baru. faktor yang Mempengaruhi
Nufus, Khayatun. 2014. “Faktor-Faktor Peningkatan Kualitas Laporan
yang Mempengaruhi Penerapan Keuangan pada Satuan Kerja
Standar Akuntansi Pemerintah pada (Satker) di Lingkungan Badan
Pemerintah Kota Baubau”. Jurnal Meteorologi, Klimatologi, dan
Liquidity Vol. 3 No. 1 Januari-Juni Geofisika”. Skripsi. Fakultas
2014 hlm 11-18. Jakarta. Ekonomi Universitas Sumatera
Nugroho, B.A. 2005. Strategi Jitu Memilih Utara. Medan.
Metode Statistik Penelitian dengan
SPSS. Andi. Yogyakarta.

185

Das könnte Ihnen auch gefallen