Sie sind auf Seite 1von 10

Art Therapy Melukis Bebas dalam Mengontrol Halusinasi

ART THERAPY MELUKIS BEBAS TERHADAP KEMAMPUAN


PASIEN MENGONTROL HALUSINASI

Eli Furyanti1, Diah Sukaesti2


Nursing Department, Faculty of Health Esa Unggul University1,2
elifuryanti@gmail.com1, diahsukaesti@yahoo.com2

ABSTRACT

Basic Health Research Data Basic severe psychiatric disorders in Indonesia 1.7 per mil.
In addition, also found perceptual disorders, self-insight, feelings, desires and estimated
prevalence of more than 90% of clients with schizophrenia experienced hallucinations.
Data at Dr. Mental Hospital. Soeharto Heerdjan West Jakarta in September of 2017,
showed that inpatient patients who suffered from hallucinations accounted for 74.3% of
the total number of inpatients throughout the year. Hallucinations are one of the
symptoms of mental disorder in which the client experiences a perceptual sensory
change, sensing a false sensation of sound, sight, tasting, touching or shielding. Clients
feel a stimulus that does not exist. To help patients to be able to control the
hallucinations can be given modal therapy in the form of art therapy to paint freely. This
study aims to identify the influence of art therapy to free paint on the patient's ability to
control hallucinations at Dr. RSJ. Soeharto Heerdjan. This research method used Pre-
Experimental research design with one group pre-post test design approach. The sample
in this study amounted to 44 respondents by using sampling technique non probability
sampling type purposive sampling. Result of hypothesis test of Paired Sample T-Test
got result p-value equal to 0,004 where less than critical limit of research 0,05 so
decision of hypothesis is accept Ha or that mean there is influence art therapy free paint
to ability of patient control hallucination. In conclusion art therapy is effective free
painting for the patient's ability to control hallucinations.

Keywords: Art Therapy, Free Painting, Patient's Ability Controlling Hallucinations

2010). Ada sekitar 450 juta orang di


dunia yang mengalami gangguan
A. PENDAHULUAN kesehatan jiwa (Zanikhan, 2010).
Kesehatan jiwa adalah kondisi jiwa World Health Organization tahun
seseorang yang terus tumbuh 2009 menyatakan paling tidak 1 dari 4
berkembang dan mempertahankan orang atau sekitar 450 juta orang
keselarasan dalam pengendalian diri, memiliki gangguan mental, sekitar 10%
serta terbebas dari stres yang serius orang dewasa mengalami gangguan
(Hartono, 2010). jiwa saat ini dan 25% penduduk
Masalah gangguan kesehatan jiwa diperkirakan akan mengalami gangguan
di seluruh dunia memang sudah menjadi jiwa pada usia tertentu selama
masalah yang sangat serius (Zanikhan, hidupnya. Setiap tahunnya, upaya

1
Art Therapy Melukis Bebas dalam Mengontrol Halusinasi

bunuh diri yang dilakukan oleh para Halusinasi adalah salah satu gejala
klien dengan gangguan jiwa mencapai gangguan jiwa dimana klien mengalami
20 juta jiwa. Penelitian yang dilakukan perubahan sensori persepsi, merasakan
World Health Organitation diberbagai sensasi palsu berupa suara, penglihatan,
Negara menunjukan bahwa sebesar 20- pengecapan, perabaan atau penghiduan.
30% pasien yang datang ke pelayanan Klien merasakan stimulus yang
kesehatan menunjukkan gejala sebetulnya tidak ada (Damaiyanti,
gangguan jiwa. 2012). Pasien yang mengalami
Prevalensi gangguan jiwa berat halusinasi biasanya mengalami
pada penduduk Indonesia 1,7 per mil. gangguan dalam menilai dan menilik
Gangguan jiwa berat terbanyak di DI sehingga perilaku pasien sulit
Yogyakarta, Aceh, Sulawesi Selatan, dimengerti. Halusinasi ditemukan 7 per
Bali, dan Jawa Tengah. Proporsi RT 1000 orang dewasa dan terbanyak usia
(rumah tangga) yang pernah memasung 15-35 tahun (Nasir, 2011).
ART (anggota rumah tangga) gangguan Penderita halusinasi akan kesulitan
jiwa berat 14,3% dan terbanyak pada dalam membedakan antara rangsang
penduduk yang tinggal di perdesaan yang timbul dari sumber internal seperti
18,2%, serta pada kelompok penduduk pikiran, perasaan, sensasi somatik
dengan kuintil indeks kepemilikan dengan impuls dan stimulus eksternal
terbawah 19,5% (Riskesdas, 2013). (Umam, 2015). Dampak yang dapat
Berdasarkan data Rumah Sakit Jiwa ditimbulkan oleh pasien yang
Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta Barat mengalami halusinasi adalah kehilangan
bulan September tahun 2017, kontrol dirinya (Umam, 2015). Pasien
menunjukkan bahwa pasien rawat inap mengalami panik dan perilakunya
yang menderita halusinasi sebanyak dikendalikan oleh halusinasinya.
74,3% dari jumlah pasien rawat inap Dalamsituasi ini pasien dapat
seluruhnya di tahun tersebut, dalam melakukan bunuh diri (suicide),
jumlah pasien gangguan jiwa 570. membunuh orang lain (homicide),
Halusinasi menempati posisi pertama bahkan merusak lingkungan (Umam,
dengan prevalensi sebesar 74,3%, 2015).
Isolasi sosial 11,4%, Resiko Perilaku Untuk memperkecil dampak yang
Kekerasan 11,2%, Defisit Perawatan ditimbulkan dari halusinasi, dibutuhkan
diri 1,7%, Waham 0,7%, dan Harga diri penanganan halusinasi yang tepat
rendah 0,5%. Kejadian halusinasi di (Hawari 2009, dalam Chaery 2009).
wilayah kerja RSJ Dr. Soeharto Penatalaksanaan pasien halusinasi
Heerdjan mengalami peningkatan setiap berupa psikofarmakologi, psikoterapi,
bulannya. Di samping itu, juga art therapy, pendekatan keperawatan,
ditemukan gangguan persepsi, wawasan dan terapi modalitas (Norsyehan, 2011).
diri, perasaan, keinginan dan Art therapy adalah media seni
diperkirakan prevalensi lebih dari 90% untuk mengeksplorasi perasaan,
klien dengan skizofrenia mengalami mendamaikan konflik emosional,
halusinasi (Fatwasari, 2014). menumbuhkan kesadaran diri,

2
Art Therapy Melukis Bebas dalam Mengontrol Halusinasi

mengelola perilaku, mengembangkan bahwa kata-kata dapat di salurkan


keterampilan sosial, meningkatkan melalui kegiatan melukis sehingga
orientasi realitas, mengurangi melalui terapi melukis terdapat
kecemasan, dan meningkatkan harga perbaikan dalam aspek kognitif, afektif
diri (Sari, 2017). dan psikomotorik (Sutanti, 2015).
Art therapy yang diberikan untuk Berdasarkan latar belakang di atas
pasien halusinasi yakni mengetahui latar dapat disimpulkan pasien dengan
belakang konsep diri dan percaya diri halusinasi belum banyak diberikan Art
yang rendah pada masa anak-anaknya, therapy melukis bebas yang dapat
namun terpendam hingga masa dewasa mempengaruhi kemampuan mengontrol
(Anoviyanti, 2008). Terapi seni lukis itu halusinasi, maka penulis mengangkat
sendiri dapat diartikan sebagai suatu judul tentang “Pengaruh Art Therapy
kegiatan terapeutik yang menggunakan Melukis Bebas terhadap Kemampuan
proses kreatif dalam melukis Pasien Mengontrol Halusinasi di Rumah
(Anoviyanti, 2008). Penggunaan dan Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan
pencampuran warna cat dalam Jakarta Barat”.
permukaan atau media lukis akan Penelitian ini bertujuan untuk
membuat efek yang menyenangkan saat mengidentifikasi pengaruh art therapy
individu melukis dengan membasahi melukis bebas terhadap kemampuan
kertas/kanvas pertama kali (Blanche, pasien mengontrol halusinasi di RSJ Dr.
2008). Soeharto Heerdjan Jakarta Barat,
Melukis bebas bagi pasien sehingga diharapkan kelak dapat
halusinasi merupakan bentuk mengontrol halusinasi dengan
komunikasi dari alam bawah sadarnya, diidentifikasi karakteristik responden,
berdasarkan visualisasi atau simbol- diidentifikasi kemampuan mengontrol
simbol yang muncul, akan terdapat halusinasi pada pasien halusinasi
image yang merupakan simbolisasi dari sebelum dan sesudah diberikan art
ekspresi bawah sadar pasien, bahwa therapy melukis bebas, diidentifikasi
terapi seni membawa perubahan bagi analisis pengaruh art therapy melukis
kesehatan mental penderita dan terapi bebas terhadap kemampuan pasien
seni di sebut sebagai Simbolic speech mengontrol halusinasi.

B. METODA diambil dengan teknik non probability


Penelitian ini dilakukan di RSJ Dr. sampling jenis purposive sampling.
Soeharto Heerdjan Jakarta Barat.
Metode penelitian menggunakan pre- C. HASIL DAN PEMBAHASAN
eksperimental design dengan bentuk 1. Karakteristik Responden
one group pra-post test design. Sampel Penelitian dilakukan pada bulan
penelitian adalah pasien halusinasi Juli 2018. Responden penelitian ini
dengan besar sampel 44 responden, memiliki karakteristik yang beragam.
terdiri dari kelompok perlakuan yang

3
Art Therapy Melukis Bebas dalam Mengontrol Halusinasi

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Hampir seluruh jenis kelamin sampel


Karakteristik Responden Berdasarkan pada penelitian ini berjenis kelamin
Usia Di RSJ Dr. Soeharto Heerdjan perempuan (Tabel 2). Hal ini mungkin
Jakarta Barat Tahun 2018 (n = 44) dikarenakan perempuan mempunyai
Klasifikasi Frekuensi Persentase beban stress yang lebih tinggi sehingga
Usia (%) membuat perempuan memendam
16-21 0 0 perasaannya sendiri dan sering
22-27 0 0 mengalami keputusasaan dalam
28-33 16 36,4 kehidupannya.
34-39 11 25,0
Tabel 3. Distribusi Frekuensi
40-45 14 31,8
Karakteristik Responden Berdasarkan
46-51 1 2,3
Pendidikan Di RSJ Dr. Soeharto
52-57 2 4,5
Heerdjan Jakarta Barat Tahun 2018
Total 44 100%
(n = 44)
Sumber : Analisis Data Primer, 2018
Pendidika Frekuens Persentas
Usia sampel dalam penelitian ini antara n i e (%)
16 sampai 55 tahun dengan mayoritas SD 26 59,1
berusia antara 28 sampai 33 tahun. SMP 13 29,5
Dimana usia tersebut masuk kedalam SMA/SM
5 11,4
kategori usia dewasa awal (Tabel 1). K
Hal ini dikarenakan tidak mampu Sarjana 0 0
melakukan penyesuaian diri terhadap (S1)
pola – pola kehidupan yang baru dan Jumlah 44 100%
harapan – harapan sosial baru, seperti Sumber : Analisis Data Primer, 2018
suami/istri, orang tua dan pencari
nafkah, keinginan – keinginan baru, Sebagian besar dari seluruh pasien
mengembangkan sikap – sikap baru dan halusinasi di RSJ DR. Soeharto
nilai – nilai baru sesuai tugas baru. Heerdjan Jakarta Barat yang menjadi
responden memiliki status pendidikan
Tabel 2. Distribusi Frekuensi rendah (SD) (Tabel 3). Semakin
Karakteristik Responden Berdasarkan rendah pendidikan seseorang maka
Jenis Kelamin Di RSJ Dr. Soeharto sangat kurang seseorang mendapatkan
Heerdjan Jakarta Barat Tahun 2018 (n = pengetahuan dan informasi, sehingga
44) menyebabkan mekanisme koping tidak
Jenis Frekuensi Persentase baik, mudah putus asa, tidak dapat
Kelamin (%) mengendalikan diri dalam
Laki-laki 12 27,3 kehidupannya sehingga menyebabkan
Perempuan 31 70,5 seseorang rentan mengalami gangguan
Jumlah 44 100% jiwa seperti halusinasi.
Sumber : Analisis Data Primer, 2018

4
Art Therapy Melukis Bebas dalam Mengontrol Halusinasi

Tabel 4. Distribusi Frekuensi yang menjadi responden memiliki status


Karakteristik Responden Berdasarkan perkawinan belum kawin (Tabel 5). Hal
Pekerjaan Di RSJ Dr. Soeharto ini dipengaruhi dari ketidakmampuan
Heerdjan Jakarta Barat Tahun 2018 untuk mengungkapkan perasaan untuk
(n = 44) menikah dan merasa kesal dengan
Pekerjaan Frekue Persentase kondisinya sehingga membuat
nsi (%) seseorang menjadi frustasi, marah dan
Pelajar/Maha iri kepada orang lain sehingga
5 11,4
siswa menjadikan seseorang tersebut
PNS 6 13,6 berhalusinasi untuk cepat menikah.
Karyawan 23 52,3
Tabel 6. Distribusi Frekuensi
Wiraswasta 8 18,2
Karakteristik Responden Berdasarkan
Lain-lain 2 4,5
Riwayat Gangguan Jiwa Di RSJ Dr.
Jumlah 44 100%
Soeharto Heerdjan Jakarta Barat Tahun
Sumber : Analisis Data Primer, 2018
2018
Sebagian besar dari seluruh pasien (n = 44)
halusinasi di RSJ Dr. Soeharto Heerdjan Riwayat Frekuensi Persentase
Jakarta Barat yang menjadi responden Gangguan (%)
memiliki status pekerjaan sebagai Jiwa
karyawan (Tabel 4). Hal ini dikarenakan Ada 35 79,5
kurangnya motivasi untuk mencari Tidak ada 8 18,2
pekerjaan dan tekanan dalam bekerja, Jumlah 44 100%
sehingga faktor sosial ekonominya Sumber : Analisis Data Primer, 2018
lama-kelamaan akan menjadi
berkurang. Sebagian besar pasien halusinasi di RSJ
Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta Barat
Tabel 5. Distribusi Frekuensi memiliki riwayat keluarga pasien
Karakteristik Responden Berdasarkan gangguan jiwa (Tabel 6). Hal ini
Status Perkawinan Di RSJ Dr. Soeharto disebabkan karena adanya faktor
Heerdjan Jakarta Barat Tahun 2018 keturunan dari keluarga kakek atau
(n = 44) nenek yang terdahulu sehingga
Status Frekuens Persentas keturunan selanjutnya lebih cendrung
Perkawina i e (%) akan mengalami gangguan kejiwaan.
n
Tabel 7. Distribusi Frekuensi
Kawin 19 43,2
Karakteristik Responden Berdasarkan
Belum
25 56,8 Frekuensi dirawat Di RSJ Dr. Soeharto
Kawin
Heerdjan Jakarta Barat Tahun 2018
Jumlah 44 100%
(n = 44)
Sumber : Analisis Data Primer, 2018

Hampir seluruh pasien halusinasi di RSJ


DR. Soeharto Heerdjan Jakarta Barat

5
Art Therapy Melukis Bebas dalam Mengontrol Halusinasi

Frekuensi Frekuensi Persenta Kema t


dirawat se (%) mpua
di Rsj n
1 kali 16 36,4 Pasie Std.
Mea p-value
Lebih n Devia
n
dari 1 28 63,6 Meng tion
kali ontrol
Jumlah 44 100% Halus
Sumber : Analisis Data Primer, 2018 inasi
Pre 14,1 2,572
Hampir seluruh pasien halusinasi di RSJ Test 818 42 0,004
Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta Barat Post 15,0 1,584 -3,016
yang menjadi responden halusinasi Test 455 14
memiliki frekuensi dirawat di RSJ lebih Sumber : Analisis Data Primer, 2018
dari 1 kali (Tabel 7). Hal ini
dikarenakan fungsi otak yang menurun Hasil uji hipotesis Paired Sampel T-Test
sehingga menimbulkan rendahnya menunjukan bahwa nilai ρ-value < α ,
kemampuan pasien untuk merawat yaitu 0,004 < 0,05 . Artinya Ho ditolak
dirinya sendiri dan harus kembali dan Ha diterima yang menunjukan
dirawat di rumah sakit jiwa. bahwa ada pengaruh art therapy
melukis bebas terhadap kemampuan
2. Analisis Pengaruh Art Therapy pasien mengontrol halusinasi (Tabel 8).
Melukis Bebas Terhadap Hal ini dikarenakan art therapy melukis
Kemampuan Pasien Mengontrol bebas bagi pasien halusinasi merupakan
Halusinasi Di RSJ Dr. Soeharto bentuk komunikasi dari alam bawah
Heerdjan Jakarta Barat sadarnya, berdasarkan visualisasi atau
simbol-simbol yang muncul, akan
Tabel 8. Pengaruh Art Therapy Melukis terdapat image yang merupakan
Bebas Terhadap Kemampuan Pasien simbolisasi dari ekspresi bawah sadar
Mengontrol Halusinasi Di RSJ Dr. pasien dan membawa perubahan bagi
Soeharto Heerdjan Jakarta Barat Tahun kesehatan mental penderita dan terapi
2018 (n=44) seni di sebut sebagai simbol speech
bahwa kata-kata dapat di salurkan
melalui kegiatan melukis sehingga
melalui terapi melukis terdapat
perbaikan dalam aspek kognitif, afektif
dan psikomotorik (Ballou, 2008).
D. SIMPULAN
Karakteristik sampel pada
penelitian ini yaitu sebagian besar
responden berada di rentang usia 28-33
tahun (dewasa awal), berjenis kelamin

6
Art Therapy Melukis Bebas dalam Mengontrol Halusinasi

perempuan, memiliki latar belakang Alimul, A.H. (2011). Metode Penelitian


pendidikan SD, memiliki status Keperawatan dan Teknik Analisis
pekerjaan sebagai karyawan, memiliki Data. Jakarta: Salemba Medika.
status perkawinan belum kawin,
memiliki riwayat keluarga gangguan Anoviyanti. (2008). Pengaruh Terapi
jiwa, dan memiliki frekuensi dirawat di Seni Melukis Terhadap Penurunan
rumah sakit jiwa lebih dari 1 kali. Halusinasi Pada Lansia Di Panti
Werdha Tahun 2008. Skripsi
Terdapat perbedaan kemampuan Program Studi S1 Keperawatan.
pasien mengontrol halusinasi sebelum
dan setelah diberikan art therapy Arikunto. (2009). Hubungan
melukis bebas. Penerapan Kesehatan Jiwa Dengan
Kejadian Peningkatan Halusinasi
Ada pengaruh art therapy melukis Di Rumah Sakit Jiwa Surakarta
bebas terhadap kemampuan pasien Tahun 2009. Skripsi Program Studi
mengontrol halusinasi di RSJ DR. S1 Keperawatan.
Soeharto Heerdjan Jakarta Barat Tahun
2018. Azis. (2010). Pengaruh Terapi Seni
Untuk Merawat Lansia Tahun
E. SARAN 2010. Jurnal Nasional : Jurnal
Institusi pelayanan kesehatan perlu Nasional : Jurnal Keperawatan.
menerapkan art therapy melukis bebas Ballou. (2008). Hubungan Konsep Diri
sebagai terapi modalitas untuk dapat Dan Kepercayaan Diri Dengan Art
meningkatkan kemampuan pasien Therapy Melukis Pada Remaja
mengontrol halusinasi. Panti Asuhan Tsanawiah Surakarta
Peneliti selanjutnya dapat (Skripsi tidak diterbitkan). Dewey,
mengembangkan penelitian tentang (2008). Peningkatan Kemampuan
pemberian art therapy melukis bebas Mengendalikan Halusinasi Pada
yang dihubungkan dengan variabel Pasien Skizofrenia Dengan Terapi
dependen yang berbeda dari penelitian Aktivitas Kelompok Menggunakan
ini seperti terhadap penurunan tanda art therapy melukis Di rumah Sakit
dan gejala pada pasien halusinasi. Jiwa Propinsi NTB. Jurnal Nasional
: Jurnal Keperawatan Poltekkes
F. DAFTAR PUSTAKA Mataram. Universitas Sebelas
Adriani, et.al. (2011). Pengaruh Art Maret, Surakarta.
Therapy Melukis Terhadap Bolton. (2008). Hubungan Art Therapy
Kemampuan Pasien Mengontrol Melukis Dengan Tanda Dan Gejala
Resiko Perilaku Kekerasan Di RSJ Halusinasi Di RSJ Grhasia Tahun
Surakarta Tahun 2013. Jurnal 2008. Jurnal Keperawatan Respati.
Nasional : Jurnal Keperawatan. Brendtro, et.al. (2011). Hubungan
Konsep Diri Dan Kepercayaan Diri
Dengan Interaksi Sosial Remaja

7
Art Therapy Melukis Bebas dalam Mengontrol Halusinasi

Panti Asuhan Nur Hidayah Gondohutomo Semarang. Jurnal


Surakarta (Skripsi tidak Nasional : Jurnal Keperawatan
diterbitkan). Universitas Sebelas Stikes Telogorejo Semarang.
Maret, Surakarta.
Chaery. (2009). Pengaruh Terapi Seni Fitria, (2009). Faktor –Faktor Yang
Lukis Terhadap Anak Dengan Mempengaruhi Tanda Dan Gejala
Gangguan Jiwa Di Rumah Sakit Pasien Skizofrenia Dengan
Grhasia. Jurnal Nasional : Jurnal Halusinasi. Jurnal Nasional : Jurnal
Keperawatan Respati. Keperawatan.

Damaiyanti, M & Iskandar. (2012). Fitts, (2011). The Power of Colour:


Asuhan Keperawatan Jiwa. Harness The Creative and Healing
Bandung; PT Refika Aditama. Energy of Colour. London:
Lansdowne Publishing. Jurnal
Dalami. (2009). Tahap-Tahap Nasional : Jurnal Keperawatan.
Terjadinya Halusinasi Pada Pasien
Skizofrenia Dengan Halusinasi Di Ganim. (2013). Asuhan Keperawatan
RSJ Surakarta Tahun 2009. Jurnal Jiwa. Bandung : Refika Aditama.
Nasional : Jurnal Keperawatan
Stikes Surakarta. Hasmila. (2009). Faktor –Faktor Yang
Mempengaruhi Tanda Dan Gejala
Dewey. (2008). Peningkatan Pasien Skizofrenia Dengan
Kemampuan Mengendalikan Halusinasi. Jurnal Nasional : Jurnal
Halusinasi Pada Pasien Skizofrenia Keperawatan.
Dengan Terapi Aktivitas Kelompok
Menggunakan art therapy melukis Hartono, et.al. (2010). Hubungan
Di rumah Sakit Jiwa Propinsi NTB. Kesehatan Jiwa Dengan Kejadian
Jurnal Nasional : Jurnal Peningkatan Halusinasi Di Rumah
Keperawatan Poltekkes Mataram. Sakit Jiwa Sambang Lihun Tahun
2010. Skripsi Program Studi S1
Dharma, K.K. (2011). Metodologi Keperawatan.
Penelitian Keperawatan. Jakarta:
Trans Info Media. Hidayah, R. (2014). Pengaruh Terapi
Seni terhadap Konsep Diri Anak.
Dharmono, S. (2011). Pengaruh Terapi Makara Hubs- Asia. Jurnal Nasional
Seni Menggambar Terhadap : Jurnal Keperawatan.
Penurunan Depresi Pada Lansia Di
Panti Werdha Tahun 2011. Skripsi Keliat, B.A. (2010). Model Praktik
Program Studi S1 Keperawatan. Keperawatan Profesional Jiwa.
Jakarta: EGC.
Fatwasari, et.al. (2014). Pengaruh Art
Therapy Melukis Terhadap Kusumawati. (2010). Pengaruh TAK
Kemampuan Pasien Mengontrol Terapi Aktivitas Kelompok
Halusinasi Di RSDJ Dr. Amino Terhadap Penurunan Halusinasi

8
Art Therapy Melukis Bebas dalam Mengontrol Halusinasi

Pada Pasien Halusinasi Di Rumah Skripsi Program Studi S1


Sakit Grhasia. Jurnal Nasional : Keperawatan
Jurnal Keperawatan Respati.
Pieter, et.al. (2010). Pengaruh Art
Landgarten. (2013). Pengaruh Art Therapy Melukis Terhadap
Therapy Melukis Menggunakan Kemampuan Pasien Halusinasi Di
Metode Melukis Bebas Pada Lansia Di Rumah Sakit Jiwa Propinsi NTB.
Di Panti Jompo Tahun 2013. Jurnal Jurnal Nasional : Jurnal
Nasional : Jurnal Keperawatan. Keperawatan Poltekkes Mataram.

Malchiodi. (2013). Handbook of Art Pirous. (2011). Pengaruh Terapi Seni


Therapy. The Guilford Press: New Lukis Terhada Pasien Halusinasi
York. Dengan Di RSJ Surakarta Tahun
2011. Jurnal Nasional : Jurnal
Nursalam. (2011). Konsep Dan Keperawatan Stikes Surakarta.
Penerapan Metodologi Penelitian
Ilmu Keperawatan. Jakarta: Praptoharsoyo. (2012). Asuhan
Salemba Medika. Keperawatan Jiwa. Bandung :
Refika Aditama.
Nasir. (2011). Peningkatan Kemampuan
Mengendalikan Halusinasi Pada Ridwan. (2010). Skala Pengukuran
Pasien Skizofrenia Dengan Terapi Variabel-Variabel Penelitian.
Aktivitas Kelompok Menggunakan Bandung : Alfabeta.
Pendekatan Health Belief Model Di Riyanto. (2011). Asuhan Keperawatan
rumah Sakit Jiwa Propinsi NTB. Jiwa. Bandung; PT Refika Aditama.
Jurnal Nasional : Jurnal
Keperawatan Poltekkes Mataram. Riset Kesehatan Dasar. (2013). Laporan
Nasional 2013. Diakses tanggal 25
Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Maret 2017 dari
Penelitian Kesehatan. Jakarta : http://www.depkes.go.id
Rineka Cipta.
Rubin. (2009). Pengaruh Penurunan
Norsyehan, et.al. (2011). Hubungan Art Halusinasi Pada Pasien Skizofrenia
Therapy Melukis Dengan Dengan Terapi Aktivitas Kelompok
Kemampuan Pasien Mengontrol Menggunakan Pendekatan Health
Halusinasi DI RSJD Dr. Amino Belief Model Di Rumah Sakit Jiwa
Gondohutomo Semarang. Jurnal Propinsi NTB. Jurnal Nasional :
Nasional : Jurnal Keperawatan Jurnal Keperawatan Poltekkes
Stikes Telogorejo Semarang. Mataram.
Parendrawati, (2016). Pengaruh Art Samogyi, M. L. (2010). Establishing
Therapy Melukis Bebas Terhadap Self- Concept: Art Therapy with an
Kemampuan Pasien Mengontrol Adolescent Males in an Alternative
Halusinasi Di RSJ Sambang Lihun. Educational Setting. Ursuline

9
Art Therapy Melukis Bebas dalam Mengontrol Halusinasi

College Graduate School, United Mental Disorder Di Rsj Surakarta


States. Tahun 2015. Jurnal Nasional :
Jurnal Keperawatan Stikes
Stuart, et.al. (2010). Keperawatan Jiwa Surakarta.
. Bandung : Refika Aditama.
Umar, (2011). Metodologi Penelitian
Sugiyono. (2016). Metodologi Keperawatan. Jakarta: Salemba
Penelitian Keperawatan.. Bandung: Medika.
Alfabeta.
Videbeck. (2008). Gejala Gangguan
Suliswati, (2010). Pengaruh Art Jiwa Skizofrenia Yang Mengalami
Therapy Painting Pada Usia Halusinasi Berat Di Rumah Sakit
Remaja Di Panti Asuhan Nur Jiwa Propinsi Ntb. Jurnal Nasional :
Hidayah Surakarta. Jurnal Nasional Jurnal Keperawatan Poltekkes
: Jurnal Keperawatan Universitas Mataram.
Sebelas Maret, Surakarta.
Wahyuni. (2010). Pengaruh Art
Sunandar. (2011). Pengaruh Therapy Media Melukis Bebas
Kesehatan Jiwa Dengan Kejadian Terhadap Anak Autis Di Rumah
Peningkatan Halusinasi Di Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihun Tahun
Sakit Jiwa Sambang Lihun Tahun 2010. Skripsi Program Studi S1
2010. Skripsi Program Studi S1 Keperawatan.
Keperawatan. Witojo, D. (2008). Pengaruh Terapi
Sutanti. (2015). Pengaruh Terapi Seni Seni Klasik Untuk Usia Dewasa
Lukis Terhadap Anak Dengan Awal Di Rumah Sakit Jiwa
Gangguan Jiwa Di Rumah Sakit Surakarta Tahun 2008. Skripsi
Grhasia. Jurnal Nasional :Jurnal Program Studi S1 Keperawatan.
Keperawatan Respati. Yosep, I. (2010). Asuhan Keperawatan
Trimelia. (2013). Pedoman Asuhan Jiwa. Bandung : Refika Aditama.
Keperawatan Jiwa. Semarang : Zanikhan, S. (2010). Buku Ajar Asuhan
RSJD Dr. A mino Keperawatan Pasien dengan
Gondoutomo. Gangguan Jiwa. Jakarta : Salemba
Umam, et.al. (2015). Pengaruh Terapi Medika.
Seni Lukis Terhadap Anak Dengan

10

Das könnte Ihnen auch gefallen