Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
“TRIPHTHONGS”
Compiled By :
Name : Mariadi
NIM : 13250048
The principal cause of difficulty for the foreign learner is that in present-day English
the extent of the vowel movement is very small, except in very careful pronunciation.
Because of this, the middle of the three vowel qualities of the triphthong (i.e. the ɪ or ʊ part)
can hardly be heard and the resulting sound is difficult to distinguish from some of the
diphthongs and long vowels. To add to the difficulty, there is also the problem of whether a
triphthong is felt to contain one or two syllables. Words such as ‘fire’ or ‘hour’ are probably
felt by most English speakers to consist of only one syllable, whereas ‘player’ pleɪə or
‘slower’ sləʊə are more likely to be heard as two syllables.
The Triphthongs of RP (Received Pronunciation)
The table above shows the triphthongs of RP (Received Pronunciation). The arrows show the
direction of the glides between three vowels. The most significant differences between
British and American English are explained in the notes below.
Examples
1 1
/eɪə/ layer , bayonet /əʊə/2 mower , lower
1 1
/aɪə/ fire , higher /aʊə/ hour , shower
1
/ɔɪə/ lawyer , royal
Notes:
1. In RP and many varieties of British English the final r of all triphthongs is not
pronounced, but in GA and most American Varieties of English, the final r is
typically pronounced with an r-coloured vowel: /ɚ/, e.g.
‘layer’ /leɪɚ/,
‘fire’ /faɪɚ/,
‘lawyer’ /lɔɪɚ/,
‘lower’ /loʊɚ/,
‘hour’ /aʊɚ/.
These can also be written ‘layer’ /ˈlejər/, ‘fire’ /ˈfajər/, ‘lawyer’ /ˈlɔjər/ or /ˈlɑjər/,
‘lower’ /ˈlowər/, ‘hour’ /ˈawər/ in phonemic transcription. In many descriptions these
are not listed as triphthongs in American English.
2. In American English the quality of the first vowel is different; it is a back mid vowel: /o/, as
in ‘lower’ /loʊɚ/.
Diposkan oleh Royal Mariadi di 06.34
HAL HAL PENTING AGAR FASIH BERBICARA DAN MELAFALKAN KATA
KATA BAHASA INGGRIS
(American Accent)
Sebelum kita mempelajari tentang bentuk bentuk bunyi dalam bahasa inggris, terlebih dahulu
saya ingin mengulas permasalahan yg biasanya membingungkan pelajar yg baru mempelajari
bahasa Inggris yaitu permasalahan ejaan. jika sobat sekalian sudah tahu tentang hal ini maka
kalian bisa melewati/skip Bab ke 1 ini.
Huruf atau alphabet dalam bahasa inggris bentuk tertulis memang boleh terlihat sama
dengan Bahasa Indonesia namun pada pelafalannya akan sangat berbeda, misalnya bunyi
huruf vokal "A" dan huruf konsonan "G" yg sangat bervariasi pangucapnya. Hal ini sering
membingungkan bagi pelajar yg baru memulai mempelajari bahasa Inggris dan menimbulkan
sebuah pertanyaan "Bagaimana Sih Sebenarnya Kaidah Ejaan Kata Dalam Bahasa
Inggris ?"
mungkin pertanyaan tersebut pernah muncul dalam benak teman teman sekalian, karena dulu
saya juga pernah bertanya tanya seperti itu, maklum saya mempelajari bahasa Inggris secara
mandiri. menurut saya dulu saya mengira dengan memahami ejaan maka akan mudah
memperkaya perbendaharaan kata karena dengan memahami ejaan akan mudah mengetahui
bagai mana suatu kata diucapkan (dasar b##oh) :@. dan setelah mencari cari jawaban di
perpustakaan dan di toko buku sana sini, yah maklum waktu itu tahun 2009 di tempat saya masih belum ada warnet dan saya masih belum kenal
sama yg namanya internet dan saudaranya seperti Mbah Google sama Om Wikipedia apalagi Kang Baidu (curhat dikit... LOL) .
Akhirnya saya mendapat jawaban ternyata Bahasa Inggris bukanlah suatu bahasa yg
tertulis sebagaimana yg terucap, tidak seperti Al-Qur'an dan/atau text Bahasa
Indonesia yg 98% tertulis secara fonetik. Jadi kesimpulannya adalah kita tidak perlu repot
mempelajari bagaimana cara mengeja kata inggris seperti kita belajar membaca ketika
sekolah TK dahulu (b... u... bu... # k... u... ku...= buku) karena tidak ada hal semacam Itu
dalam bahasa inggris. Untuk bisa melafalkan kata demi kata layaknya native speaker atau
paling tidak mendekati mirip, yg kita perlukan adalah mengenal karakter karakter bunyi
dalam bahasa inggris dengan simbol fonetik yg terdapat di kamus sekaligus mengenali tanda
penekanan pada sukukatanya. Jadi sebelum kita lanjut ke bab berikutnya kita perlu sebuah
kamus yg terdapat simbol fonetiknya.
Untuk pemilihan kamusnya saya menyarankan kalian bisa mencoba menggunakan KAMUS
LENGKAP Inggris-Indonesia indonesia-inggris karya Drs. S. Wojowasito atau jika
kosakata sobat sekalian udah cukup banyak kalian sebaiknya menggunakan Oxford
Dictionary atau Cambridge Dictionary atau kamus inggris-inggris serupa. Untuk kamus
Oxford Advance Learner Dictionary (OALD) yg versi android dan windows banyak
bertebaran di internet jadi saya kira bisa kalian cari sendiri, oleh karena itu saya mohon maaf
tidak menyediakan link downloadnya disini.
Baiklah mari kita lanjut ke Bab ke 2. jika sobat sekalian udah tau apa itu simbol fonetik,
maka sekali lagi kalian boleh mengabaikan bab ini dan langsung baca bab 3.
contoh :
kata fonetik
write raɪt
internet ˈɪntərnet
book bʊk
house haʊs
create kriˈeɪt
Bahasa Inggris mempunyai 26 huruf sama seperti huruf huruf yg kita gunakan pada bahasa
indonesia, akan tetapi bahasa inggris mempunyai 27 simbol fonetik untuk bunyi konsonan
dan 15 simbol fonetik untuk bunyi vokal (termasuk bunyi vokal rangkap, misal ai, ou, ie dst),
ini berarti kita harus menguasai 42 macam bunyi kalau kita ingin terdengar seperti "native
speaker". Tanpa bekal ini dikhawatirkan kita bisa membuat orang bingung.
Menurut saya simbol fonetik itu penting bagi pelajar yg baru memulai mempelajari bahasa
Inggris. Saat ini memang kita bisa mengetahui bagaimana suatu kata diucapkan dengan
menggunakan kamus kamus electronic yg terdapat fitur text to speech yg tinggal klik kita
bisa mendengar bagaimana kata tersebut diucapkan. Namun bagi pelajar awal yg sangat
awam tentang bahasa inggris tentu saja akan ada sesuatu yg hilang, yaitu penekanan kata.
Sering kali saya mendapati murid2 saya yg mengandalkan kamus bersuara di ponselnya atau
kamus electronic seperti alfa link, yah memang kata terucap dengan benar tapi tidak
ditekankan dengan benar, misalnya kata "attention" yg harus ditekankan adalah bunyi "t" nya
--> aTTention bukan bunyi "a" --> Attention.
Jadi simbol fonetik menurut saya penting bagi yang belum bisa mendengar "tekanan
suku kata". Dengan membaca symbol fonetiknya maka kita bisa melihat suku kata mana yg
harus ditekan, misalnya kata attention jika kita membaca simbol fonetiknya (əˈtenʃn) akan
terlihat tanda petik sebelum huruf "t" itu menunjukkan bahwa yg disentakan/ditekankan
adalah bunyi suku kata ke dua yaitu "ten" a-tten-tion.
Penekanan (stressing) dalam bahasa Inggris sangatlah penting dan adalah suatu bagian yg
tak terpisahkan dari bahasa inggris, jika banyak salah penempatan penekanan maka kita akan
terdengar aneh dan orang mungkin akan sedikit kesulitan memahami kita dan kita pun juga
pastinya akan kesulitan memahami orang lain (yg berbahasa inggris). Penekanan (stressing)
suku kata sekaligus pengucapan (pronunciation) dalam bahasa inggris akan merubah
arti/fungsi kata. Sejauh yg saya tahu kebanyakan hanya merubah fungsi suatu kata, yaitu dari
kata benda/kata sifat (noun/adjective) menjadi kata kerja (verb) atau sebaliknya.
contoh
sedangkan
Mungkin kurang lebih bisa kita samakan dengan panjang pendek suatu bunyi dalam bahasa
Arab, walaupun padanan ini kurang begitu tepat karena panjang pendek suatu suku kata
dalam bahasa Arab akan merubah arti kata. Panjang pendek suatu bunyi dalam bahasa inggris
tidak mempengaruhi makna suatu kata sebagaimana dalam bahasa Arab, akan tetapi suatu
kata dalam bahasa inggris akan berubah makna jika diucapkan dengan cara santai atau
tidak, istilahnya adalah Tense and Neutral Sound,
contohnya kata "bitch dan beach" yg sama sama di ucapkan dengan bunyi vokal "i" namun
jika diucapkan dengan cara yg salah maka akan memiliki arti yg sangat berbeda, bisa jadi kita
bermaksud mengatakan "beach"yg bermakna "pantai" namun dengan "mode" yg berbeda
malah arti "pelacur/wanita jalang" yg kita dapatkan.
Kalau bahasa inggris hanya digunakan sebagai bahasa tertulis saja, seperti chatting di
facebook atau SMS-an maka masalah pengucapan tidak jadi masalah, betul ? namun yg jadi
masalah adalah jika digunakan sebagai bahasa yg terucap (Spoken language).
In Sha'aLLAH masalah ini nanti akan kita bahas tuntas di BAB 3 berikut ini.
Dalam Bahasa Indonesia ada 8 jenis bunyi vokal yaitu a i u e é è o O dan tentunya kita
pasti tidak ada masalah dengan pengucapan masing masing karakter dari ke delapan macam
bunyi vokal (vowel sound) tersebut. untuk bunyi bunyi vokal yg telah kita kuasai ini mari kita
jadikan sebagai bekal atau sebagai perbandingan untuk mempelajari "pengucapan kata" à la
"American English". berikut ini adalah contoh 8 bunyi vokal tersebut yg saya sertakan pula
simbol fonetik (international phonetic alphabet) nya, agar kita bisa dengan mudah mengenali
simbol simbol nya atau alphabet fonetiknya.
Dalam Bahasa Inggris Amerika tidak ada bunyi "e" (seperti pada kata "tempe") yg berdiri
sendiri tanpa didampingi bunyi vokal lainnya. Yang ada hanya vokal rangkap (diphthong)
"ei", seperti pada kata "take, raid, ate" dll.
Bunyi vokal "o" juga tidak berdiri sendiri, namun selalu ditemani vokal "ʊ". Contoh seperti
pada kata "sold, no, bold, cold, road, gold" dll.
Dari delapan jenis bunyi vokal bahasa Indonesia diatas hanya dua yg tidak terdapat dalam
bahasa Inggris Amerika yaitu bunyi Nomer 4 dan 7 "e" dan "o" yg berdiri sendiri seperti yg
saya jelaskan di atas.
Kebiasaan pelajar awal akan cenderung mengucapkan suatu bunyi sesuai pengucapan yg
ada dalam bahasa Indonesia. Maksud saya adalah mereka cenderung mengabaikan bunyi
bunyi asing diluar Database Bahasa Indonesia dan menganggap bunyi bunyi tersebut lucu
atau aneh, atau mungkin mereka takut atau malu jika dianggap "sok inggris" dan lain
sebagainya, oleh karena itu mereka tidak mempelajari jenis jenis bunyi tersebut dengan
sungguh sungguh. Sekali lagi saya tekankan bahwa masing masing bunyi baik vokal maupun
konsonan haruslah kita usahakan benar dalam pengucapannya, dan ini adalah suatu dasar yg
harus dikuasai agar fasih dalam berbahasa asing. Berdasarkan pengalaman pribadi
mempelajari Bahasa Asing bisa dikatakan mirip seperti mempelajari cara memainkan alat
musik, misalnya sebuah kunci/chord C Mayor akan terasa "bukan C Mayor" jika salah satu
dari komponen bunyi/nada tersebut salah dibunyikan atau bunyi nadanya keluar dari aturan C
Mayor. Dan seperti itulah peranan masing masing karakter bunyi dalam Bahasa. Saya
mengatakan demikian bukan berarti saya menuntut agar kita harus sempurna 100% dalam
berbahasa asing, oh no no no... bukan itu maksud saya. Namun maksud saya adalah kita harus
menepis kesalahan demi kesalahan dan mengusahakan yang terbaik sedari dini secara sabar
dan bertahap "one step at a time, take it easy" atau kata orang Jawa "alon alon sukur
kelakon".
Dalam Bahasa Inggris (Amerika) bunyi vokal dibedakan menjadi dua bagian yaitu Tense
And Neutral Vowel. Suatu bunyi vokal dikatakan sebagai Tense Vowel (bunyi vokal tidak
santai) apabila ketika kita mengucapkannya terjadi banyak pergerakan pada otot mulut kita,
oleh karena itu disebut Tense Vowel.
Sedangkan Suatu bunyi vokal dikatakan sebagai Neutral Vowel (bunyi vokal santai) apabila
ketika kita mengucapkannya tidak terjadi banyak pergerakan pada otot mulut kita (tidak
mecoco,melebar dan menganga/mangap), oleh karena itu disebut Neutral Vowel.
Tense vowel ada dua kelompok yaitu kelompok vokal tunggal yang dibaca panjang
(prolonged monophthong) dan vokal gabungan (diphthong and/or triphthong).
sedangkan Neutral Vowel hanya meliputi vokal tunggal saja (monophthong). Baiklah mari
kita pelajari yg mudah terlebih dahulu yaitu Neutral Vowel.
Pada dasarnya ada lima Neutral Vowels (vokal santai) yaitu ʌ, ə, ʊ, ɪ dan e. Contoh :
Menurut Lisa Mojsin, M.A. Dalam videonya "The American Accent Course" beliau
mengatakan bahwa "simbol fonetik ʌ terkadang ditulis/diucapkan ə" atau sebaliknya, oleh
karena itu beliau menyatakan ada empat dasar bunyi Neutral Vowels.
jika kalian mendapati seorang Native Speaker mengucapkan kata kata seperti "before"
terdengar seperti bɪˈfɔːr/bəˈfɔːr atau kata "but" terdengar seperti "bət" atau "bʌt" itu sangatlah
wajar karena beda orang beda pangucap, kata seorang sahabat saya yang pernah 8 tahun
tinggal di Negeri Paman Sam. Sumber lain yg menerangkan kepada saya soal perbedaan
pengucapan, saya dapat juga dari seorang sahabat yg berasal dari Capetown, South Africa.
Menurut pengalaman beliau memang di Amerika itu beda daerah beda dialeknya.
Tapi melihat kenyataan ini sobat sekalian janganlah berkecil hati, sebenarnya hal ini sama
halnya seperti ketika kita mendengar orang Batak atau orang Ambon yang berbicara Bahasa
Indonesia, pasti ada pengucapan kata yang berbeda dengan pengucapan bahasa indonesia
baku yg umum dipergunakan.
Dalam Bahasa Inggris Amerika ada lima Tense Vowels, Tense Vowels umumnya dibaca
panjang (dua ketukan) atau tepatnya seperti bunyi mad tabi3y dalam ilmu tajwid, oleh
karena itu simbol fonetik dari Tense Vowels yg ini terdapat tanda " ː " menunjukkan durasi
bacaan harus di panjangkan (it must be prolonged, so let's call it "prolonged monophthong").
Berikut daftar dari lima Tense Vowels beserta contoh katanya.
Catatan : Seringkali pelajar awam bahkan terkadang tingkatan advance pun tidak
sadar akan adanya Tense Vowel dan Neutral Vowel. Ingat untuk meraih accent native
speaker ucapkan setiap bunyi demi bunyi dan kata demi kata seperti pembicara
aslinya. Kita usahakan semirip mungkin.
1.ɑː vs ʌ
2.iː vs ɪ
3.uː vs ʊ
4.æ vs e
5.ɔː vs ɑː
Dibandingkan dengan bahasa Jawa, Arab dan Indonesia, Bahasa Inggris adalah bahasa yang
banyak menggunakan bunyi vokal gabungan. Ada dua jenis bunyi vokal gabungan yaitu
diphthong (rangkap dua) dan triphthong (rangkap tiga). Contoh contoh yang saya berikan
dibawah ini tidak mencakup keseluruhan daftar diphthong dan triphthong yang ada dalam
bahasa inggris.
3.4.1 DIPHTHONG
1.aʊ seperti dalam kata house (haʊs)
3.4.2 TRIPHTHONG
Saya kira itu dulu yang bisa saya sampaikan pada bagian pertama ini, mudah mudahan
semuanya bisa dimengerti dan mudah mudahan antum menikmatinya ketika membaca artikel
ini sebagaimana saya menikmatinya ketika saya menulisnya. Saya selaku penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran sobat dan saudara sekalian. Saya sangatlah awam dalam hal
tulis menulis dan pastinya banyak sekali "infelicity" atau "error" yang saya buat diluar
kesadaran saya, bisa jadi salah tanda baca ataupun penggunaan kata dan istilah yang tidak
tepat. Silahkan sampaikan kritik dan saran anda ke ingjarab@gmail.com atau di kolom
komentar dibawah.
Hand Out
Bahasa Inggris
Introduction to Linguistics
Universitas Al-Ghifari
I. Phonology
a. Phonetics
b. Phonemics
II. Morphology
2. Language is a system of arbitrary vocal symbols used for human communication’. Ronald
Wardhaugh (1972:3)
Stated that based on the definition the key term in the above definition is ‘system’. Each
language contains two systems: a system of sounds and a system of meaning.
Beside system, it is also said that language is ‘arbitrary’. It means that we cannot predict
exactly which specific features we will find in a particular language if we are unfamiliar with that
language or with a related language.
The term ‘vocal’ refers to the fact that the primary medium of language is sound, and it is
sound for all languages, no matter how well developed are the writing systems.
The term ‘symbol’ refers to the fact that there is no connection between the sounds that
people use and the objects to which those sounds refer.
Human language is related to the term ‘communication’. It means that language is used for
communication. Kiat Boey Lim (1975:1) also agrees that language is used for communication, and it
is made up of sounds. He also add another feature of human language: productive or creative: refers
to the ability of native speakers to understand and produce any number of sentences (even though
those which they have never heard before) in their mother tongue.
The other way to communicate is using gesture. The role of gesture is less obvious. Among
the deaf, of course, it may replace speech as the principle form of communication; but for most
people it is an important supplement to speech. The term gesture includes all human
communication that involves waving of the hands, facial signals, grunts, and other vocalizations that
do not make up words. The gesture is frequently called body language. Gesture could be various
manipulations of the environment that have communicative intent such as smoke signals. Gesture
was basic to the development of human communication and that it is still much used.
Speech sounds are sounds which are produced by the human vocal organs of speech.
Elements of language:
1. sounds –> phonology
2. Grammar –> rules patterns –> morphology & syntax
3. Meaning –> vocabulary –> semantics
Characteristics of language:
1. sounds (vocal)
Language is sounds basically
2. arbitrary
The native speaker of the language agree to accept them (terms/symbols/meaning)
3. conventional/agreement
There is no reason, but agreement.
4. systematic
with limited (finite) rule can produce unlimited (infinite) number of sentences
ex. S + V + O + Adv
I saw him
He has bought a book
5. a system of systems
rule –> sounds
rule –> morphemes/words
rule –> phrases
rule –> clauses
rule –> sentences
rule –> paragraphs
rule –> …. (story)
ex. My twin beautiful sisters Elly and Emy work at the same office in the center of the city.
My beautiful and younger sister studies English in the USA.
6. creative/productive
– can express, everything
– can be used to express many ideas
– can say about future
– can tell something that doesn’t exist yet
– can produce unlimited sentences
7. a social phenomenon
8. meaningful
lexical, structural, cultural (overall)
9. habit/recursion
– daily use
– daily spoken
– trained
– drilled
10. Unique
School of linguistics
A. Tradisional
Word:
1. Root Creation
Cratylus: /r/, /l/, /g/, /a/, /i, /o/, /n/, /m/ (Plato)
2. Root Modification
brandwine → wine
history → story
example → sample
Blendings/ Blend
Philosophy basic is to two the opposite meaning and creates new meaning (between both)
Example:
1. Smoke (asap tipis) + Fog (asap tebal) = Smog (asap tidak tebal dan tidak tipis)
2. Breakfast (sarapan) + Lunch (makan siang) = Brunch (makan diantara sarapan dan makan siang)
Acronym
Example:
2. Derivational:
According to Saussure the truth is not always be the truth, it depends on the agreement of each
communities
3. Structural Approach
This approach is closely related to the grammar-focused teaching. The Structuralists believed that
language is formed from the smallest units of its sound system. Leonard Bloomfield in his book
Language, published in 1933, he stated about structuralism. This model of grammar is still influential
and worthy of detailed comment. Structuralists began with the premise that each language was
unique and must be described in terms of its own individual patterning. Structuralism was text-
based and only interested in language that had actually occurred.
Structuralism focuses on the level of language that examines how words combine into larger
units. We shall study only three of these units – the phrase, the clause and the sentence.
Extremely old, etc.; verb phrases: e.g. might be closed, etc.; adverb phrases: e.g. very hard, every
morning, etc.; preposition phrases: e.g. on foot, by plane, etc. They also study bigger units of words,
clauses and sentences. In the implications, teachers attempt to ask students analyze the combining
words.
For example:
C. Transformation
In the 1950s the school of linguistics thought known as transformational-generative grammar (TG)
received wide acclaim through the works of Noam Chomsky. Chomsky postulated a syntactic base of
language (called deep structure), which consists of a series of phrase-structure rewrite rules, i.e., a
series of (possibly universal) rules that generates the underlying phrase-structure of a sentence, and
a series of rules (called transformations) that act upon the phrase-structure to form more complex
sentences. The end result of a transformational-generative grammar is a surface structure that, after
the addition of words and pronunciations, is identical to an actual sentence of a language. All
languages have the same deep structure, but they differ from each other in surface structure
because of the application of different rules for transformations, pronunciation, and word insertion.
Another important distinction made in transformational-generative grammar is the difference
between language competence (the subconscious control of a linguistic system) and language
performance (the speaker's actual use of language). Although the first work done in
transformational-generative grammar was syntactic, later studies have applied the theory to the
phonological and semantic components of language.
Since the model attempts to describe the ideal speaker-hearer’s linguistic knowledge and intuitions,
it must be explicit.
The model must have three components: a phonological component, a syntactic component and a
semantic component so that it parallels the speaker’s ability to associate noise and meaning.
It must be able to assign a structure to all sentences which would be accepted by a native speaker
and ‘reject all sentences which would be rejected by a native speaker.
Example:
Language in Communication
A general introduction to linguistics and the study of language, intended particularly for
beginning student and readers with no previous knowledge or training in the subject. There is first a
general account of the nature of language and of the aims, methods and basic principles of
linguistics theory.
Sir John Lyons is a fellow of British academy and an honorary member of linguistics society
of America. He then introduces in turn each the main sub fields of linguistics, the sounds of
language, grammar, semantics, language change, psycholinguistics, sociolinguistics, language and
culture. One of his many publications is Language and Linguistics, an Introduction (1995)
Throughout the book, he emphasizes particularly those aspects of the discipline that seem
fundamental and most likely to remain important. He stresses throughout the culture at least as
much as biological context of human language to communicate each others, and show how the
linguists concern connects productively with those of the traditional humanities the social science.
Communication terminologies:
1. Signal
2. Sender
3. Receiver
4. Transmission
Step of communication:
1. A signal called communicative if the sender wants the receiver aware of what he/she receives.
2. A signal called informative if the sender doesn’t need the receiver aware of what he/she receives.
Dichotomy in Language
Dichotomy in Language
Physis has two principal meanings. It can refer to the cosmic order as a whole, or to the
prime constituent(s) of that order: in these contexts it can often be translated as 'reality'. It can also
refer to the intrinsic characteristics of a thing, especially a living thing, or to the thing's growth
towards these characteristics. This dynamic aspect of physis can seem to give it a prescriptive as well
as a descriptive force: it is good that things grow towards their mature state and achieving it
constitutes their flourishing.
Nomos (plural: nomoi) can signify both the unwritten customs and the written laws of a
society, and sometimes also an unwritten universal law of divine origin. Even when it refers to a
custom, its force is always prescriptive: it indicates not merely a practice, but what the majority
accepts as the right practice. However, increasing travel and historical researches heightened
awareness of how particular nomoi differ between cultures and over time, and the consequent
sense of their transience prompted growing speculation about their authority.
The debate over the language of analogy and anomaly has been ongoing since the days of
ancient Greece, and still there are followers. Supporting each opinion is based on the fact the reality
of language that are both accurate and with an equally strong argument. This debate seems like a
railway line that has no end of the meeting, each based on different poles.
Even if the debate analogy and this anomaly has developed since so long time but in fact the
reality of this language is still relevant and current issues with the times. Issues analogy and anomaly
is indeed related issues concerning the development of language. While language is still evolving, it
issues an analogy and anomaly still always be attached to them.
One form of the development of Indonesian language is the form of absorption into
Indonesian words derived from foreign languages influencers. The absorption of foreign words into
the Indonesian language gave birth to linguistic problems that can be highlighted from the
perspective of analogy and anomaly language.
Analogies and anomalies as a terminology have been known since the time of Plato and
Aristotle. The emergence of the terminology is because of the popular theory of analogy and
anomaly at the time which each has supporters.
Group supporters say that the nature of this analogy has regularity; humans also have
regularity, as well as with language. Analogy groups say that language is regular. As evidence in
English the plural of boy to be boys, tables into tables, flower into flowers.
Regularity of language brings consequences to the formulation of a grammar. The analogy was
adopted by Plato and Aristotle. The principle of this analogy is actually a transformation of logic and
mathematical regularity in the language (Kaelan, 1998: 36).
Instead of anomalies argues that language is located in the form of irregular (irregular). As evidence
them point out the plural of English child to be children, man became men in the daily reality of why
there synonymy and homonymy. In this sense that language is intrinsically natural. The opinion of
the anomaly is still used as one feature of language that language is essentially orbiter (Porera,
1986:46).
Analogy is the regularity of language, a unit of language can be said if analogical conformity
or not to deviate with the conventions that have been enacted.
Anomaly is a deviation or lack of language disorder. A unit can be said anomalies if the unit does not
conform or deviate with the conventions in force.
Summary can be prepared in simple language that the analogy is regularity, while the
anomaly is the lack of language disorder or distortion of language.
In addition to this definition in the dictionary of linguistic terminology essay Kridalaksana analogies
interpreted with different meanings, namely: "The process or result of the formation of language
because of the influence of other patterns in the language
the difference this meaning is reasonable, because the dictionary intended meaning is linguistic
meaning associated with linguistic. Whose the meaning of analogy is earlier is related to the
philosophical meaning of language.
Therefore, as a basis for further descriptions is used then the meaning is the meaning of a
philosophical rather than a linguistic meaning: namely, that analogy is the regularities of language,
and the anomaly is a deviation or lack of language disorder.
In 1957, Noam Chomsky published Syntactic Structures, in which he developed the idea that
each sentence in a language has two levels of representation — a deep structure and a surface
structure. The deep structure represented the core semantic relations of a sentence, and was
mapped on to the surface structure (which followed the phonological form of the sentence very
closely) via transformations. Chomsky believed there are considerable similarities between
languages' deep structures, and that these structures reveal properties, common to all languages
that surface structures conceal. However, this may not have been the central motivation for
introducing deep structure. Transformations had been proposed prior to the development of deep
structure as a means of increasing the mathematical and descriptive power of context-free
grammars. Similarly, deep structure was devised largely for technical reasons relating to early
semantic theory.
Basic linguistic relationships which describe the complex structure of a language system.
Paradigmatic relationships between linguistic elements can be established by use of the substitution
test at the vertical level. Thus the initial consonants in beer, deer, peer form a paradigmatic class, as
well as words such as today and tomorrow in the sentence: She will arrive today/tomorrow.
Syntagmatic relationships are defined by the ability of elements to be combined horizontally
(linearly), e.g. the relationship between She will arrive and today. De Saussure (1916) called
paradigmatic relationships ‘associative’ relationships, because they represent the relationship
between individual elements in specific environments with such elements in the memory which can
potentially replace them. Paradigmatic relationships are based on the criteria of selection and
distribution of linguistic elements, and are, for example, the basis for establishing the phoneme
inventory of a language through the construction of minimal pairs, the replacement of sounds in an
otherwise constant environment that leads to a difference in meaning. Elements which are related
to each other paradigmatically can potentially occur in the same context but are mutually exclusive
in an actual concrete context because they stand in opposition to one another. The distinction
between paradigmatic and syntagmatic relationships is relevant to all levels of description;
Example:
Paradigmatic Syntagmatic
J a r i
L a r i
M a r i
S a r i
(Mempelajari bahasa dalam satu decade Vs. Mempelajari bahasa dari masa ke masa)
Synchrony (Mempelajari bahasa dalam satu decade)
Saussure proposed that language as a system of signs is studied as a complete system at any
given point in time. Like chess, the important part of language is how pieces move and the positions
of all pieces relative to one another. The shape of each piece is only important in that its potential
can be recognized.
A synchronic relationship is one where two similar things exist at the same time. Modern
American English and British English have a synchronic relationship.
For example in the way that 'magic' meant 'good' in youth culture for a period during the 1980s
(and, to a lesser extent, beyond).
It is thus the study of language in terms of how it visibly changes in usage. It is based in the
dictionary meaning of words.
A diachronic relationship is where related things exist separated by time. 12th century English
and 21st century English have a diachronic relationship.
Prescriptive approaches to language are often contrasted with descriptive linguistics, which
observes and records how language is practiced. The basis of linguistic research is text (corpus)
analysis and field studies; yet description includes each researcher’s observations of his and her
(own) language usage. Despite apparent opposition, prescription and description (how language
should be used, and how language is used) exist in a complementary dynamic tension of mutual
linguistic support.
The main aims of linguistic prescription are to define standardized language forms either
generally (what is Standard English?) or for specific purposes (what style and register is appropriate
in, for example, a legal brief?) and to formulate these in such a way as to make them easily taught or
learned. Prescription can apply to most aspects of language: spelling, grammar, semantics,
pronunciation and register. Most people would subscribe to the consensus that in all of these areas
it is meaningful to describe some kinds of aberrations as incorrect or at least as inappropriate in
particular contexts. Prescription aims to draw workable guidelines for language users seeking advice
in such matters.
Phonetic and Phonology
Phonetics
Phonetics is a branch of linguistics that comprises the study of the sounds of human speech.
It is concerned with the physical properties of speech sounds (phones): their physiological
production, acoustic properties, auditory perception, and neurophysiologic status.
An overview of the vocal tract showing structures that is important in speech sound
production and speech articulation
Robert Mannell
Vowels
A vowel is a specific type of sound, characterized by a lack of full obstruction to the air flow. Vowels
can be contrasted with consonants, where there is such an obstruction. As air comes out when you
are speaking a consonant, there is a buildup of pressure as the air flow is constricted. When speaking
a vowel, there is no built up pressure, the sound is simply shaped by the position of the tongue.
English has twelve vowel sounds. In the table above they are divided into seven short and
five long vowels. An alternative way of organizing them is according to where (in the mouth) they
are produced. This method allows us to describe them as front, central and back. We can qualify
them further by how high the tongue and lower jaw are when we make these vowel sounds, and by
whether our lips are rounded or spread, and finally by whether they are short or long. This scheme
shows the following arrangement:
Front vowels
Central vowels
/ɜ:/- burn, firm (long mid central spread vowel); this may also be shown by the symbol /ə:/.
/ə/ - about, clever (short mid central spread vowel); this is sometimes known as schwa, or
the neutral vowel sound - it never occurs in a stressed position.
/ʌ/ - cut, nut (short low front spread vowel); this vowel is quite uncommon among speakers
in the Midlands and further north in Britain.
Back vowels
We can also arrange the vowels in a table or even depict them against a cross-section of the human
mouth. Here is an example of a simple table:
High ɪ i: ʊ u:
Mid ɛ ə ɜ: ɔ:
Low æ ʌ ɒ ɑ:
Diphthongs
Diphthongs are types of vowels where two vowel sounds are connected in a continuous, gliding
motion. They are often referred to as gliding vowels. Most languages have a number of diphthongs,
although that number varies widely, from only one or two to fifteen or more.
Diphthong
centring closing
Place of Articulation
Plosive pb td kg
Fricative fv θð sz ʃӡ h
Manner of
Articulation Affricative tʃ dӡ
Nasal m n ɳ
Lateral l
Approximant w r j
Definition: Phonology is the study of how sounds are organized and used in natural languages.
Phonology is just one of several aspects of language. It is related to other aspects such as phonetics,
morphology, syntax, and pragmatics.
Here is an illustration that shows the place of phonology in an interacting hierarchy of levels
in linguistics:
Comparison: Phonology and phonetics
Phonetics … Phonology …
Phonemes
Phonemes include all significant differences of sound, including features of voicing, place and
manner of articulation, accents, and secondary features of nasalization and labialization. Whereas
phonetics refers to the study of the production, perception, and physical nature of speech sounds.
Definition Phonemes
1. Trask (1996: 264) says: phoneme is the smallest unit which can make a difference in meaning’….
2. Hayman (1975: 59) defines the phoneme as ‘a minimal unit of sound capable of distinguishing words
of different meanings. Thus, both /t/ and /d/ are phonemes in English because they are able to make
a meaning difference, as in the word ‘ten’ and ‘den’.
3. Gleason (1955: 261) defines the phoneme as "a class of sounds which: (1) they are phonetically
similar and (2) show certain characteristic patterns of distribution in the language or dialect under
consideration”.
An essential property of a phoneme is that it functions contrastively. We know that there are
two phonemes /f/ and /v/ in English because they are the only basis of the contrast in meaning
between the forms fat and vat, or fine and vine. This contrastive property is the basic operational
test for determining the phonemes which exist in a language.
If we substitute one sound for another in a word and there is a change of meaning, then the two
sounds represent different phonemes. For example: /p/ can be characterized as [-voice, +bilabial,
+stop] and /k/ as [-voice, +velar, +stop]. Since these two sounds share some features, they are
sometimes described as members of a natural class of sounds.
The prediction would be that sounds which have features in common would behave phonologically
in some similar ways. A sound which does not share those features would be expected to behave
differently. For example, /v/ has the features [+voice, +labiodentals, +fricative] and so cannot be in
the same ‘natural class’ as /p/ and /k/.
Although other factors will be involved, this feature-analysis could lead us to suspect that there may
be a good phonological reason why words beginning with /pl-/ and /kl-/ are common in English, but
words beginning /vl-/ are not.
Suprasegmentals
In written English we use punctuation to signal some things like emphasis, and the speed
with which we want our readers to move at certain points. In spoken English we use sounds in ways
that do not apply to individual segments but to stretches of spoken discourse from words to phrases,
clauses and sentences. Such effects are described as non-segmental or suprasegmental - or, using
the adjective in a plural nominal (noun) form, simply suprasegmentals.
Among these effects are such things as stress, intonation, tempo and rhythm - which
collectively are known as prosodic features. Other effects arise from altering the quality of the voice,
making it breathy or husky and changing what is sometimes called the timbre - and these are
paralinguistic features. Both of these kinds of effect may signal meaning. But they do not do so
consistently from one language to another, and this can cause confusion to students learning a
second language.
Prosodic features
Stress or loudness - increasing volume is a simple way of giving emphasis, and this is a crude
measure of stress. But it is usually combined with other things like changes in tone and tempo. We
use stress to convey some kinds of meaning (semantic and pragmatic) such as urgency or anger or
for such things as imperatives.
Intonation - you may be familiar in a loose sense with the notion of tone of voice. We use varying
levels of pitch in sequences (contours or tunes) to convey particular meanings. Falling and rising
intonation in English may signal a difference between statement and question. Younger speakers of
English may use rising (question) intonation without intending to make the utterance a question.
Tempo - we speak more or less quickly for many different reasons and purposes. Occasionally it may
be that we are adapting our speech to the time we have in which to utter it (as, for example, in a
horse-racing commentary). But mostly tempo reflects some kinds of meaning or attitude - so we give
a truthful answer to a question, but do so rapidly to convey our distraction or irritation.
Rhythm - patterns of stress, tempo and pitch together create a rhythm. Some kinds of formal and
repetitive rhythm are familiar from music, rap, poetry and even chants of soccer fans. But all speech
has rhythm - it is just that in spontaneous utterances we are less likely to hear regular or repeating
patterns.
Allophone
For example, the aspirated t of top, the unaspirated t of stop, and the tt (pronounced as a flap) of
batter are allophones of the English phoneme /t/.
Membagikan
Bahasa Inggris
Pengantar Linguistik
2. Bahasa adalah sistem simbol vokal yang sewenang-wenang yang digunakan untuk
komunikasi manusia '. Ronald Wardhaugh (1972: 3)
Menyatakan bahwa berdasarkan definisi istilah kunci dalam definisi di atas adalah
'sistem'. Setiap bahasa mengandung dua sistem: sistem suara dan sistem makna.
Di samping sistem, itu juga dikatakan bahwa bahasa adalah 'sewenang-wenang'. Ini
berarti bahwa kita tidak bisa memprediksi secara tepat fitur yang spesifik kita akan
menemukan dalam bahasa tertentu jika kita tidak terbiasa dengan bahasa itu atau dengan
bahasa yang terkait.
Istilah 'vokal' mengacu pada fakta bahwa media utama dari bahasa adalah suara, dan
itu adalah suara untuk semua bahasa, tidak peduli seberapa baik dikembangkan adalah sistem
penulisan.
Istilah 'simbol' mengacu pada kenyataan bahwa tidak ada hubungan antara suara yang
digunakan orang dan benda-benda yang suara-suara merujuk.
Bahasa manusia terkait dengan 'komunikasi' jangka. Ini berarti bahwa bahasa
digunakan untuk komunikasi. Kiat Boey Lim (1975: 1) juga setuju bahasa yang digunakan
untuk komunikasi, dan itu terdiri dari suara. Dia juga menambahkan fitur lain dari bahasa
manusia: produktif atau kreatif: mengacu pada kemampuan dari penutur asli untuk
memahami dan menghasilkan sejumlah kalimat (meskipun mereka yang belum pernah
mereka dengar sebelumnya) dalam bahasa ibu mereka.
Cara lain untuk berkomunikasi adalah dengan menggunakan gesture. Peran sikap
kurang jelas. Di antara tuli, tentu saja, itu dapat menggantikan pidato sebagai bentuk prinsip
komunikasi; tetapi bagi kebanyakan orang itu adalah suplemen penting untuk pidato. Gerakan
jangka mencakup semua komunikasi manusia yang melibatkan melambaikan tangan, sinyal
wajah, dengusan, dan vokalisasi lainnya yang tidak membuat kata-kata. Gerakan ini sering
disebut bahasa tubuh. Gesture bisa menjadi berbagai manipulasi lingkungan yang memiliki
niat komunikatif seperti sinyal asap. Gesture adalah dasar untuk pengembangan komunikasi
manusia dan bahwa itu masih banyak digunakan.
Suara pidato yang suara yang dihasilkan oleh organ vokal manusia berbicara.
Unsur bahasa:
1. suara -> fonologi
2. Grammar -> aturan pola -> morfologi & sintaks
3. Arti -> kosakata -> semantik
Karakteristik bahasa:
1. suara (vokal)
Bahasa adalah suara pada dasarnya
2. sewenang-wenang
Penutur asli bahasa setuju untuk menerima mereka (istilah / simbol / makna)
3. konvensional / perjanjian
Tidak ada alasan, tapi kesepakatan.
4. sistematis
dengan terbatas aturan (terbatas) dapat menghasilkan unlimited (tak terbatas) jumlah kalimat
ex. S + V + O + Adv
aku melihatnya
Dia telah membeli sebuah buku
5. sistem sistem
Aturan -> suara
Aturan -> morfem / kata-kata
Aturan -> frase
Aturan -> klausa
Aturan -> kalimat
Aturan -> paragraf
Aturan -> .... (cerita)
ex. Saya twin sister indah Elly dan Emy bekerja di kantor yang sama di pusat kota.
Adikku indah dan lebih muda mempelajari bahasa Inggris di Amerika Serikat.
6. kreatif / produktif
- Bisa mengungkapkan, segala sesuatu
- Dapat digunakan untuk mengekspresikan ide-ide
- Bisa mengatakan tentang masa depan
- Bisa mengatakan sesuatu yang belum ada
- Dapat menghasilkan kalimat terbatas
7. fenomena sosial
8. bermakna
leksikal, struktur, budaya (keseluruhan)
9. kebiasaan / rekursi
- Penggunaan sehari-hari
- Setiap hari diucapkan
- dilatih
- dibor
10. Unik
Sekolah Linguistik
Sekolah linguistik
SEBUAH. tradisional
2. akar Modifikasi
Kliping dan Shortening
Filosofi dasarnya adalah untuk shortening (menyederhanakan)
Sebuah. Aphesis : Kehilangan suku kata depan
Contoh : membela → menangkis
brandwine → anggur
sejarah → cerita
contoh → sampel
Blendings / Blend
Filosofi dasarnya adalah untuk dua makna yang berlawanan dan menciptakan makna baru
(antara kedua)
Contoh:
1. Asap (secepatnya Tipis) + Fog (secepatnya tebal) = Smog (secepatnya TIDAK tebal Dan
TIDAK tipis)
2. Sarapan (sarapan) + Lunch (Makan siang) = Brunch (Makan Diantara sarapan Dan Makan
siang)
Akronim
Filosofi dasar adalah untuk menyingkat kata
Contoh:
1. film (gambar gerakan)
2. OK (All Correct: pengucapan)
B. Struktural
Pendekatan ini berkaitan erat dengan ajaran tata bahasa-terfokus. The Strukturalis percaya
bahwa bahasa terbentuk dari unit terkecil dari sound system-nya. Leonard Bloomfield dalam
bukunya Bahasa, yang diterbitkan pada tahun 1933, dia menyatakan tentang strukturalisme.
Model tata bahasa masih berpengaruh dan layak komentar rinci. Strukturalis mulai dengan
premis bahwa setiap bahasa adalah unik dan harus dijelaskan dalam hal pola tersendiri.
Strukturalisme adalah berbasis teks dan hanya tertarik pada bahasa yang benar-benar terjadi.
Strukturalisme berfokus pada tingkat bahasa yang meneliti bagaimana kata-kata
menggabungkan menjadi unit yang lebih besar. Kita akan mempelajari hanya tiga dari unit-
unit ini - frase, klausa dan kalimat.
Ada lima jenis yang umum terjadi dari frase dalam bahasa Inggris:
frase kata benda: misalnya anjing kecil, seorang wanita muda, dll .; frase kata sifat: misalnya
Sangat tua, dll .; verba frase s: misalnya mungkin ditutup, dll .; frase adverbia: misalnya
sangat sulit, setiap pagi, dll .; preposisi frase s: misalnya berjalan kaki, dengan pesawat, dll
Mereka juga mempelajari unit lebih besar dari kata-kata, klausa dan kalimat. Dalam
implikasi, guru mencoba untuk meminta siswa menganalisis kata-kata menggabungkan.
Sebagai contoh:
C. Transformasi
Pada tahun 1950 sekolah linguistik pikir dikenal sebagai tata bahasa generatif transformasi
(TG) mendapat pengakuan luas melalui karya-karya Noam Chomsky . Chomsky mendalilkan
dasar sintaksis bahasa (disebut struktur dalam), yang terdiri dari serangkaian aturan penulisan
ulang frase-struktur, yaitu, serangkaian aturan (mungkin universal) yang menghasilkan frase-
struktur yang mendasari kalimat, dan serangkaian aturan (disebut transformasi) yang
bertindak atas kalimat-struktur untuk membentuk kalimat yang lebih kompleks. Hasil akhir
dari tata bahasa generatif transformasi adalah struktur permukaan itu, setelah penambahan
kata-kata dan pengucapan, identik dengan kalimat yang sebenarnya dari bahasa. Semua
bahasa memiliki struktur dalam yang sama, tetapi mereka berbeda satu sama lain dalam
struktur permukaan karena penerapan aturan yang berbeda untuk transformasi, pengucapan,
dan kata penyisipan. Perbedaan penting lain yang dibuat dalam tata bahasa generatif
transformasi adalah perbedaan antara kompetensi bahasa (kontrol bawah sadar dari sistem
linguistik) dan kinerja bahasa (penggunaan sebenarnya pembicara bahasa). Meskipun karya
pertama dilakukan dalam tata bahasa generatif transformasi adalah sintaksis, kemudian
penelitian telah menerapkan teori ke komponen fonologi dan semantik bahasa.
Sebuah pengantar umum untuk linguistik dan studi bahasa, ditujukan terutama untuk
mulai mahasiswa dan pembaca yang tidak memiliki pengetahuan sebelumnya atau pelatihan
dalam subjek. Ada pertama rekening umum sifat bahasa dan satu tujuan, metode dan prinsip-
prinsip dasar teori linguistik.
Sir John Lyons adalah rekan dari akademi Inggris dan anggota kehormatan dari
masyarakat linguistik of America. Dia kemudian memperkenalkan pada gilirannya masing-
masing sub bidang utama linguistik, bunyi bahasa, tata bahasa, semantik, perubahan bahasa,
psikolinguistik, sosiolinguistik, bahasa dan budaya. Salah satu dari banyak publikasi adalah
Bahasa dan Linguistik, Pengantar (1995)
Sepanjang buku ini, ia menekankan terutama aspek-aspek disiplin yang tampaknya
fundamental dan paling mungkin untuk tetap penting. Dia menekankan seluruh budaya
setidaknya sebanyak konteks biologis bahasa manusia untuk berkomunikasi satu sama lain,
dan menunjukkan bagaimana ahli bahasa keprihatinan menghubungkan produktif dengan
orang-orang dari humaniora tradisional ilmu sosial.
Komunikasi terminologi:
1. Sinyal
2. Pengirim
3. Penerima
4. Transmisi
Langkah komunikasi:
Fonologi → Morfologi → Sintaks → Semantik
Ada komunikasi jika ada makna (semantik)
Dikotomi di Bahasa
Dikotomi di Bahasa
Perdebatan bahasa analogi dan anomali telah berlangsung sejak zaman Yunani kuno,
dan masih ada pengikut. Mendukung satu sama opini berdasarkan fakta realitas bahasa yang
akurat dan dengan argumen yang sama kuat. Perdebatan ini tampaknya seperti jalur kereta api
yang tidak memiliki akhir pertemuan, masing-masing berdasarkan kutub yang berbeda.
Bahkan jika perdebatan analogi dan anomali ini telah berkembang sejak lama namun
pada kenyataannya realitas bahasa ini masih masalah yang relevan dan saat ini dengan waktu.
Isu analogi dan anomali memang terkait isu-isu tentang perkembangan bahasa. Sementara
bahasa masih berkembang, itu masalah analogi dan anomali masih selalu menyertainya.
Salah satu bentuk perkembangan bahasa Indonesia adalah bentuk penyerapan dalam
kata-kata bahasa Indonesia berasal dari influencer bahasa asing. Penyerapan kata asing ke
dalam bahasa Indonesia melahirkan masalah linguistik yang dapat disorot dari perspektif
analogi dan bahasa anomali.
Organ Pidato
Gambaran dari saluran vokal menunjukkan struktur yang penting dalam produksi
suara pidato dan pidato artikulasi
Robert Mannell
Suara English
vokal
Sebuah vokal adalah jenis tertentu suara, ditandai oleh kurangnya obstruksi lengkap untuk
aliran udara. Vokal dapat dibandingkan dengan konsonan , di mana ada obstruksi seperti itu.
Seperti udara keluar ketika Anda berbicara dengan konsonan , ada penumpukan tekanan
sebagai aliran udara mengerut. Ketika berbicara vokal, tidak ada dibangun tekanan, suara
hanya dibentuk oleh posisi lidah.
vokal pusat
Kita juga dapat mengatur vokal dalam sebuah tabel atau bahkan menggambarkan mereka
terhadap penampang dari mulut manusia. Berikut adalah contoh dari tabel sederhana:
Depan Pusat Kembali
Tinggi ɪ i: ʊ u:
Pertengahan ɛ ə ɜ: ɔ:
Rendah æ ʌ ɒ ɑ:
diftong
Diftong adalah jenis vokal di mana dua suara vokal yang terhubung dalam terus menerus,
gerakan meluncur. Mereka sering disebut sebagai vokal meluncur. Kebanyakan bahasa
memiliki sejumlah diftong, meskipun jumlah yang bervariasi, dari hanya satu atau dua untuk
lima belas atau lebih.
Diftong
centering penutupan
berakhir di ǝ berakhir di i berakhir di ʊ
suara kata fonetis suara kata fonetis suara kata fonetis
iǝ dekat / niǝ (r) / ei halaman / peidӡ / ǝʊ rumah / hǝʊm
/
eǝ rambut / heǝ (r) ai lima / faiv / aʊ sekarang / naʊ /
/
ʊǝ murni / pjʊǝ (r) ͻi ikut / dӡͻi /
/
Triphthong
Dalam fonetik , triphthong adalah sebuah bersuku kata vokal kombinasi yang melibatkan
gerakan cepat tetapi halus dari artikulator dari satu kualitas vokal yang lain yang melewati
lebih dari sepertiga. Sementara "murni" vokal, atau monoftong , dikatakan memiliki satu
sasaran posisi artikulator, diftong memiliki dua, dan triphthongs tiga.
Tempat Artikulasi
Bilabial bibir- Dental Alveolar Palato- Palatal yg Glotal
gigi alveolar berkenaan
dgn
bagian
belakang
langit-
langit
Cara Plosif pb td kg
Artikulasi Geseran fv θð sz ʃӡ h
Affricative tʃ dӡ
Sengau m n ɳ
rusuk l
approximant w r j
fonem
Fonem mencakup semua perbedaan yang signifikan dari suara, termasuk fitur menyuarakan,
tempat dan cara artikulasi, aksen, dan fitur sekunder nasalisasi dan hal mengucapkan bunyi
dgn bibir. Sedangkan fonetik mengacu pada studi tentang produksi, persepsi, dan sifat fisik
suara pidato.
Fonem definisi
1. Trask (1996: 264) mengatakan: fonem adalah unit terkecil yang dapat membuat perbedaan
dalam arti '....
2. Hayman (1975: 59) mendefinisikan fonem sebagai 'unit minimal suara yang mampu kata
membedakan makna yang berbeda. Dengan demikian, baik / t / dan / d / adalah fonem dalam
bahasa Inggris karena mereka mampu membuat perbedaan makna, seperti dalam kata
'sepuluh' dan 'den'.
3. Gleason (1955: 261) mendefinisikan fonem sebagai "kelas suara yang: (1) mereka fonetis
sama dan (2) menunjukkan pola karakteristik tertentu dari distribusi dalam bahasa atau dialek
dalam pertimbangan".
Properti penting dari fonem adalah bahwa fungsi contrastively. Kita tahu bahwa ada dua
fonem / f / dan / v / dalam bahasa Inggris karena mereka adalah satu-satunya dasar kontras
dalam arti antara bentuk lemak dan tong, atau halus dan anggur. Properti kontrastif ini adalah
uji operasional dasar untuk menentukan fonem yang ada dalam bahasa.
Jika kita mengganti satu suara lain dalam kata dan ada perubahan makna, maka dua suara
mewakili fonem yang berbeda. Sebagai contoh: / p / dapat dicirikan sebagai [-Suara, +
bilabial, + berhenti] dan / k / seperti [-Suara, + velar, + berhenti]. Sejak dua suara ini berbagi
beberapa fitur, mereka kadang-kadang digambarkan sebagai anggota kelas alami suara.
Prediksi akan bahwa suara yang memiliki fitur yang sama akan berperilaku fonologis dalam
beberapa hal mirip. Sebuah suara yang tidak berbagi fitur tersebut akan diharapkan untuk
berperilaku berbeda. Misalnya, / v / memiliki fitur [+ suara, + labiodentals, + frikatif]
sehingga tidak dapat di 'kelas alami' yang sama seperti / p / dan / k /.
Meskipun faktor-faktor lain akan terlibat, ini fitur-analisis bisa membawa kita untuk
mencurigai bahwa mungkin ada alasan fonologis bagus mengapa kata-kata yang dimulai
dengan / pl- / dan / KL / umum dalam bahasa Inggris, tetapi kata-kata yang dimulai / vl- /
yang tidak.
Suprasegmentals
Dalam bahasa Inggris ditulis kita menggunakan tanda baca untuk sinyal beberapa hal
seperti penekanan , dan kecepatan dengan yang kita ingin pembaca kami bergerak pada titik-
titik tertentu. Dalam bahasa Inggris lisan kita menggunakan suara dengan cara yang tidak
berlaku untuk segmen individu tetapi untuk membentang dari wacana lisan dari kata-kata
untuk frase, klausa dan kalimat. Efek seperti digambarkan sebagai non-segmental atau
suprasegmental - atau, menggunakan kata sifat dalam plural nominal (kata benda) bentuk,
hanya suprasegmentals .
Di antara efek ini adalah hal-hal seperti stres, intonasi, tempo dan ritme - yang secara
kolektif dikenal sebagai fitur prosodi . Efek lain muncul dari mengubah kualitas suara,
sehingga desah atau serak dan mengubah apa yang kadang-kadang disebut timbre - dan ini
adalah fitur paralinguistik . Kedua jenis efek mungkin sinyal yang berarti. Tapi mereka tidak
melakukannya secara konsisten dari satu bahasa ke bahasa lain, dan ini dapat menyebabkan
kebingungan bagi siswa belajar bahasa kedua.
fitur prosodi
Stres atau kenyaringan - meningkatnya volume adalah cara yang mudah untuk memberikan
penekanan, dan ini adalah ukuran kasar dari stres. Tetapi biasanya dikombinasikan dengan
hal-hal lain seperti perubahan dalam nada dan tempo. Kami menggunakan stres untuk
menyampaikan beberapa jenis makna (semantik dan pragmatis) seperti urgensi atau marah
atau untuk hal-hal seperti imperatif.
Intonasi - Anda mungkin akrab dalam arti longgar dengan gagasan nada suara. Kami
menggunakan berbagai tingkat lapangan di urutan (kontur atau lagu) untuk menyampaikan
makna tertentu. Jatuh dan meningkatnya intonasi dalam bahasa Inggris mungkin menandakan
perbedaan antara pernyataan dan pertanyaan. Speaker muda dari Inggris dapat menggunakan
naik (pertanyaan) intonasi tanpa bermaksud untuk membuat ucapan pertanyaan.
Tempo - kita berbicara lebih atau kurang cepat untuk berbagai alasan dan tujuan. Kadang-
kadang mungkin bahwa kita beradaptasi pembicaraan kita dengan waktu yang kita miliki di
mana untuk mengucapkan itu (seperti, misalnya, dalam sebuah komentar pacuan kuda). Tapi
kebanyakan tempo mencerminkan beberapa jenis makna atau sikap - jadi kami memberikan
jawaban yang jujur untuk pertanyaan, tapi melakukannya dengan cepat untuk menyampaikan
gangguan atau iritasi kami.
Rhythm - pola stres, tempo dan pitch bersama-sama menciptakan irama. Beberapa jenis
irama formal dan berulang-ulang yang akrab dari musik, rap, puisi dan bahkan teriakan
penggemar sepak bola. Tapi semua pidato memiliki ritme - itu hanya bahwa dalam ucapan
spontan kita cenderung untuk mendengar pola biasa atau berulang.
Alofon
Alofon adalah varian fonetik dari fonem dalam bahasa tertentu.
Varian fonetik diprediksi dari fonem.
Misalnya, t disedot dari atas, t diaspirasikan berhenti, dan tt (diucapkan sebagai flap) adonan
adalah alofon dari fonem bahasa Inggris / t /.
Kadang bila mendengar suara orang berbicara di tv menggunakan bahasa Inggris, kita
menemukan hal-hal aneh yang membuat timbul pertanyaan dari diri kita: "Kok ngomongnya
gitu?" atau "Kok ini dibacanya seperti itu?" atau "Kalo ini dibacanya apa? Apa bedanya
dengan itu?"
Nah dalam pronunciation atau pelafalan, maka Phonology dan Phonetics lah jawabannya.
Menurut Hartmann & F. C. Stork, M.A, Ph. D, in Dictionary of Language and Linguistics:
Phonology
The study of speech sounds of a given language and their function within the sound system of
that language
Phonetics
The study of speech processes, including the anatomy, neurology, and pathology of speech,
the articulation, classification and perception of speech sounds
Kalau Phonetics, ilmu yang menyelidiki bagaimana bunyi dihasilkan oleh mulut, nasal (bunyi
sengau), tenggorokan, dan lain sebagainya. Jadi lebih ke mempelajari audible sounds, dan
tidak ada hubungannya dengan the meaning of the sounds produced (makna dari bunyi yang
dihasilkan).
Nah, kalau Phonology, ilmu yang mempelajari baik bunyi maupun maknanya. Jadi
Phonology ini 'menjelajah' perbedaan ketika suatu bunyi dihasilkan dan bagaimana bila bunyi
tersebut dihasilkan sedikit berbeda maka akan mengubah makna dari bunyi tersebut.
Misalnya kata "sin" dan "seen", keduanya dilafalkan berbeda, dan tentu maknanya pun
berbeda.
Ketika kita melihat kamus, tentu untuk mengetahui bagaimana cara membaca kata-kata yang
kita cari kan, dan disana ada caranya, yaitu dari simbol di sebelah kata yang kita cari. Nah,
simbol-simbol itu disebut Phonetics Symbols.
Saya menggunakan kamus Oxford untuk mempelajari mata kuliah ini. Karena simbol-
simbolnya lebih jelas dan mudah. Dalam membaca simbol, kita harus tahu dulu apa saja
simbol-simbolnya, dan bagaimana cara membacanya. Simbol-simbol itu disebut: Vowels
(Seperti vokal dalam bahasa Indonesia), Diphthongs, dan Consonants (Yah, sama seperti
konsonan dalam bahasa Indonesia).
English Vowels
/i:/ pada kata "seen" /si:n/, dibaca panjang, dan bukan merupakan rounded vowel (vowel
yang dibunyikan dengan bibir membulat seperti manyun)
/i/ pada kata "sin" /sin/, dibaca pendek, berbeda dengan "seen" yang dibaca panjang.
Keduanya yang dibunyikan berbeda, memiliki makna yang berbeda. /i/ juga bukan
merupakan rounded vowel.
/e/ pada kata "said" /sed/, dibaca pendek. Jarang sekali dan saya hampir tidak menemukan
vowel /e/ yang dibunyikan panjang. Vowel ini juga bukan merupakan rounded vowel.
/æ/ pada kata "sad" /sæd/ dibaca pendek, dan sangat berbeda dengan /e/. Vowel ini juga
bukan merupakan rounded vowel.
/ə/ dan /ə:/ keduanya disebut central vowels. Yang membedakan mereka hanya panjang dan
pendeknya saja. Misal /ə/ pada kata "an" /ən/, dan /ə:/ pada kata "earn" /ə:n/. Keduanya juga
bukan merupakan rounded vowels.
/ʌ/ pada kata "but" /bʌt/. Ini juga dibaca pendek, dan bukan merupakan rounded vowels.
/a:/ pada kata "park" /pa:k/ dibaca panjang, karena ini kamus Oxford, secara keseluruhan
semua dibaca sesuai dengan British English yang menyamarkan pelafalan 'r' pada suatu kata
tertentu. Vowel ini juga bukan merupakan rounded vowels ya.
/u:/ pada kata "room" /ru:m/ dibaca panjang, dan merupakan rounded vowels karena
dibunyikan dengan mulut membulat.
/u/ pada kata "book" /buk/ dibaca pendek, dan merupakan rounded vowels karena dibunyikan
dengan mulut membulat.
/ɔ/ pada kata "rob" /rɔb/ dibaca pendek, dan merupakan rounded vowels karena dibunyikan
dengan mulut membulat.
/ɔ:/ pada kata "Lord" /lɔ:d/ dibaca panjang, dan merupakan rounded vowels karena
dibunyikan dengan mulut membulat.
/ɒ/ pada kata "got" /gɒt/ dibaca pendek, dan bukan merupakan rounded vowels, walaupun
bentuknya yang agak bulat, tetapi kata "got" disini tidak dibaca o bila memakai vowel ini.
Namun lebih ke "ah" yaitu a yang pendek.
Sebenarnya pada mata kuliah ini, kami diwajibkan menghafal definisi masing-masing vowel
dengan cara membaca dari samping ke atas. Misalnya pada vowel /i:/ definisinya seperti ini:
/i:/ is an upper high front unrounded vowel.
Lalu /i/ is a lower high front unrounded vowel, dan seterusnya.
Namun saya tidak akan membahasnya, karena selain panjang, seperti yang sudah saya
katakan, saya akan berbagi ilmu mengenai hal-hal yang akan kita temukan dalam
bahasa Inggris. Yah, karena sudah banyak website-website yang menerangkan secara detail.
Sekian saja tentang English Vowels, akan saya lanjutkan di entri baru mengenai diphthongs.
Of course, it's coming soon yah... Hehehe :D
Belajar bahasa Inggris itu sebenarnya sulit tidak sulit. Kadang bisa menjadi mudah bila kita
giat mempelajarinya, dan kadang bisa menjadi sulit bila kita meremehkannya.