Sie sind auf Seite 1von 12

PERHITUNGAN GIRDER KOMPOSIT

1. DATA KONSTRUKSI

Tebal slab lantai jembatan h= 0,20 m


Tebal lapisan aspal ta = 0,05 m
Tebal genangan air hujan th = 0,05 m
Jarak antara girder baja s= 1,00 m
Lebar jalur lalu-lintas b1 = 4,50 m
Lebar trotoar b2 = 0,30 m
Lebar total jembatan b= 5,40 m
Panjang bentang jembatan L= 12,00 m
MUTU BAJA Bj - 37
Tegangan leleh baja, fy = 240 MPa
Tegangan dasar, fs = fy / 1.5 = 160 MPa
Modulus elastis baja, Es = 210000 MPa
MUTU BETON K - 225
Kuat tekan beton, fc' = 19 MPa
Modulus elastis beton, Ec = 4700 √ fc' = 20311 MPa

SPESIFIC GRAFITY
Berat baja ws = 77,0 kN/m3
Berat beton bertulang wc = 25,0 kN/m3
Berat lapisan aspal wa = 22,0 kN/m3
Berat air hujan wh = 9,8 kN/m3
PROFIL BAJA : WF 500.200.10.16
Berat profil baja, wprofil = 0,8958 kN/m
Tinggi, d= 500 mm
Lebar, b= 200 mm
Tebal badan, tw = 10 mm
Tebal sayap, tf = 16 mm
Luas penampang, A = 11420 mm2
3
Tahanan momen, Wx = 1910000 mm
4
Momen inersia, Ix = 478000000 mm
Panjang bentang girder, L = 12000 mm
Tebal slab beton, h= 200 mm
Jarak antara girder, s = 1000 mm
2. SECTION PROPERTIES SEBELUM KOMPOSIT
2.1. KONTROL PENAMPANG
L/d= 24
1.25*b / tf = 15,625
L/d > 1.25*b / tf (OK)
d / tw = 50
d / tw < 75 (OK)
Compact section (OK)

2.2. TEGANGAN IJIN KIP


Pada girder baja diberi pengaku samping yang berupa balok diafragma yang berfungsi sebagai
pengaku samping yang merupakan dukungan lateral dengan jarak,
L1 = L / 3 = 4000 mm
c1 = L1 * d / (b * tf) = 625
c2 = 0.63 * Es / fs = 826,875
Karena nilai, 250 < c1 < c2 maka :
Tegangan kip dihitung dengan rumus :
Fskip = fs - ( c1 - 250 ) / ( c2 -250 ) * 0.3 * fs = 128,797 MPa

3. SECTION PROPERTIES SETELAH KOMPOSIT


3.1. LEBAR EFEKTIF SLAB BETON
Lebar efektif slab beton ditentukan dari nilai terkecil berikut ini :
L/4 = 3000 m
s = 1000 m
12*h = 2400 m
Diambil lebar efektif slab beton, Be = 1000 mm

3.2. SECTION PROPERTIES GIRDER KOMPOSIT


Rasio perbandingan modulus elastis, n = Es / Ec = 10,33930
2
Luas penampang beton transformasi, Act = Be* h / n = 19343,67 mm
2
Luas penampang komposit, Acom = A + Act = 30763,67 mm
Momen statis penampang terhadap sisi bawah balok,
Acom * ybs = A * d / 2 + Act * (d + h / 2)
Jarak garis netral terhadap sisi bawah,
ybs = [ A * d / 2 + Act * (d + h / 2) ] / Acom = 470,074 mm
< d maka garis netral di bawah slab beton
Jarak sisi atas profil baja thd. grs. netral, yts = d - ybs = 29,93 mm
Jarak sisi atas slab beton thd. grs. netral, ytc = h + yts = 229,93 mm
Momen inersia penampang komposit :
1/2 * Be* h3 / n = 386873391 mm4
4
Act * (ytc - h/2)2 = 326535863 mm
Ix = 478000000 mm4
A * (d/2 - yts)2 = 553099984 mm4
Icom = 1744509237 mm4

Tahanan momen penampang komposit :


3
Sisi atas beton, Wtc = Icom / ytc = 7587264,5 mm
3
Sisi atas baja, Wts = Icom / yts = 58294133 mm
3
Sisi bawah baja, Wbs = Icom / ybs = 3711137,3 mm

3.3. TEGANGAN IJIN


Tegangan ijin lentur beton, Fc = 0.4 * fc' = 7 MPa
Tegangan ijin lentur baja, Fs = 0.8 * fs = 128 MPa
4. KONDISI GIRDER SEBELUM KOMPOSIT
4.1. BEBAN SEBELUM KOMPOSIT
Beban
No Jenis beban
(kN/m)
1 Berat sendiri profil baja WF500.200.10.16 0,896
2 Berat diafragma 0,179
3 Perancah dan bekisting dari kayu 1,750
4 Slab beton 1 0,2 25 5,000
Total beban mati girder sebelum komposit, QD = 7,825
Beban hidup sebelum komposit, merupakan beban hidup pekerja pada saat pelaksanaan
2
konstruksi, dan diambil qL = 2,00 kN/m
Beban hidup girder sebelum komposit, Q L = s * qL = 2,00 kN/m
Total beban pada girder sebelum komposit, Q t = QD + QL = 9,825 kN/m

4.2. TEGANGAN PADA BAJA SEBELUM KOMPOSIT


Panjang bentang girder, L = 12,00 m
Momen maksimum akibat beban mati, M = 1/8 * Qt * L2 = 176,85 kN m

Tegangan lentur yang terjadi, f = M * 106 / Wx = 92,592 MPa


< Fskip = 128,797 MPa
AMAN (OK)
4.3. LENDUTAN PADA BAJA SEBELUM KOMPOSIT
Qt = 9,825 kN/m Es = 210000000 kPa
2
L = 12,00 m Ix = 0,000478 m
δ = 5/384 * Qt * L4 / (E * Ix) = 0,0264 m
< L/240 = 0,0500 m (OK)

5. BEBAN PADA GIRDER KOMPOSIT


5.1. BERAT SENDIRI (MS)
Beban
No Jenis Konstruksi
(kN/m)
1 Girder baja WF 0,896
2 Diafragma 0,179
3 Slab lantai 0,20 1,00 25,0 5,000
Total berat sendiri, QMS = 6,075 kN/m
Panjang bentang girder, L = 12,00 m
Momen dan gaya geser maksimum akibat berat sendiri,
MMS = 1/8 * QMS * L2 = 109,350 kN m
VMS = 1/2 * QMS * L = 36,450 kN

5.2. BEBAN MATI TAMBAHAN (MA)


Beban
No Jenis Konstruksi
(kN/m)
1 Aspal 0,05 1,00 22,00 1,100
2 Air hujan 0,05 1,00 9,80 0,490
Total beban mati tambahan, QMA = 1,590 kN/m

Panjang bentang girder, L = 12,00 m


Momen dan gaya geser maksimum akibat beban mati tambahan,
MMA = 1/8 * QMA * L2 = 28,620 kN m
VMA = 1/2 * QMA * L = 9,540 kN
5.3. BEBAN LAJUR "D"
Beban kendaraan yg berupa beban lajur "D" terdiri dari beban terbagi rata (BTR),
dan beban garis terpusat (BGT), BGT seperti pd Gambar.
BTR mempunyai intensitas q (kPa) yg besarnya tergantung pd panjang bentang L yg
dibebani lalu-lintas seperti Gambar 2 atau dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :
q = 9,0 kPa untuk L ≤ 30 m
q = 9,0 *( 0,5 + 15 / L ) kPa untuk L > 30 m
BGT (Beban Garis Terpusat) mempunyai intensitas, p= 49,00 kN/m
Faktor beban dinamis (FBD) untuk BGT diambil sebagai berikut :
FBD = 0,40 untuk L ≤ 50 m
FBD = 0,40 - 0,0025 * (L - 50) untul 50 < L < 90 m
FBD = 0,30 untuk L ≥ 90 m
q = 9,0 kPa FBD = 0,40 s= 1,00 m
Beban lajur "D", QTD = q * s = 9,00 kN/m
PTD = (1 + FBD) * p * s = 68,60 kN

Momen dan gaya geser maksimum akibat beban lajur "D",


MTD = 1/8 * QTD * L2 + 1/4 * PTD*L = 367,800 kN m
VTD = 1/2 * QTD * L + 1/2 * PTD = 34,300 kN
5.4. GAYA REM (TB)
Pengaruh pengereman dari lalu-lintas diperhitungkan sebagai gaya dalam arah memanjang
dan dianggap bekerja pada jarak 1,80 m dari permukaan lantai jembatan. Besarnya gaya rem
tergantung panjang total jembatan (Lt) sebagai berikut :
Gaya rem, TTB = 250 kN untuk Lt ≤ 80 m
Gaya rem, TTB = 250 + 2.5*(Lt - 80) kN untuk 80 < Lt < 180 m
Gaya rem, TTB = 500 kN untuk Lt ≥ 180 m
Panjang bentang girder, L = 12,00 m
Jumlah girder, n= 5
Besarnya gaya rem, TTB = 250 / n = 50 kN
Lengan thd. pusat tampang girder, y = ytc + ta + 1.80 = 2,080 m

Momen dan gaya geser maksimum akibat beban lajur "D",


MTB = 1/2 * TTB * y = 51,998 kN m
VTB = TTB * y / L = 8,666 kN
5.5. BEBAN ANGIN (EW)
Beban garis merata tambahan arah horisontal pada permukaan lantai jembatan akibat angin
yang meniup kendaraan di atas jembatan dihitung dengan rumus :
TEW = 0.0012*Cw*(Vw)2 kN
Cw = koefisien seret = 1,20
Vw = Kecepatan angin rencana = 35 m/det
TEW = 0.0012*Cw*(Vw)2 = 1,764 kN
Bidang vertikal yang ditiup angin merupakan bidang samping kendaraan dengan tinggi 2,00 m
di atas lantai jembatan. h = 2,00 m
Jarak antara roda kendaraan x = 1,75 m
Transfer beban angin ke lantai jembatan, QEW = [ 1/2*h / x * TEW ]
QEW = 1,008 kN/m

Panjang bentang girder, L = 12,00 m


Momen dan gaya geser maksimum akibat transfer beban angin,
MEW = 1/8 * QEW * L2 = 18,144 kN m
VEW = 1/2 * QEW * L = 6,048 kN
5.6. BEBAN GEMPA (EQ)
Gaya gempa vertikal pada balok dihitung dengan menggunakan percepatan vertikal ke bawah
sebesar 0.1*g dengan g = percepatan grafitasi.
Gaya gempa vertikal rencana : TEW = 0.10 * Wt
Wt = Berat total struktur yang berupa berat sendiri dan beban mati tambahan.

Beban berat sendiri, QMS = 6,075 kN/m


Beban mati tambahan, QMA = 1,590 kN/m
Beban gempa vertikal, QEQ = 0.10 * (QMS + QMA) = 0,767 kN/m
Panjang bentang girder, L = 12,00 m
Momen dan gaya geser maksimum akibat transfer beban angin,
MEQ = 1/8 * QEQ * L2 = 13,797 kN m
VEQ = 1/2 * QEQ * L = 4,599 kN

6. TEGANGAN PADA GIRDER KOMPOSIT

2
Wtc = 7587264,5 mm
2
Wts = 58294133 mm
2
Wbs = 3711137,3 mm
n= 10,3393
Tegangan pada sisi atas beton, ftc = M *106 / ( n * Wtc )
Tegangan pada sisi atas baja, fts = M *106 / Wts
Tegangan pada sisi bawah baja, fbs = M *106 / Wbs
Tegangan yang terjadi pada sisi atas beton atas baja bawah baja

Momen ftc fts fbs


No Jenis Beban
M (kN m) (MPa) (MPa) (MPa)
1 Berat sendiri (MS) 109,350 1,394 1,876 29,465
2 Beban mati tamb (MA) 28,620 0,365 0,491 7,712
3 Beban lajur "D" (TD) 367,800 4,689 6,309 99,107
4 Gaya rem (TB) 51,998 0,663 0,892 14,011
5 Beban angin (EW) 18,144 0,231 0,311 4,889
6 Beban gempa (EQ) 13,797 0,176 0,237 3,718

KOMBINASI - 1 Tegangan ijin beton : 100 % * Fc = 7 MPa


Tegangan ijin baja : 100 % * Fs = 128 MPa
Tegangan yang terjadi pada sisi atas beton atas baja bawah baja

ftc fts fbs


No Jenis Beban
(MPa) (MPa) (MPa)
1 Berat sendiri (MS) 1,394 1,876 29,465
2 Beban mati tamb (MA) 0,365 0,491 7,712
3 Beban lajur "D" (TD) 4,689 6,309 99,107
4 Gaya rem (TB)
5 Beban angin (EW)
6 Beban angin (EW)
6,447 8,676 136,284
< 100 % Fc < 100 % Fs
AMAN (OK) AMAN (OK)

KOMBINASI - 2 Tegangan ijin beton : 125 % * Fc = 9 MPa


Tegangan ijin baja : 125 % * Fs = 160 MPa
Tegangan yang terjadi pada sisi atas beton atas baja bawah baja

ftc fts fbs


No Jenis Beban
(MPa) (MPa) (MPa)
1 Berat sendiri (MS) 1,394 1,876 29,465
2 Beban mati tamb (MA) 0,365 0,491 7,712
3 Beban lajur "D" (TD) 4,689 6,309 99,107
4 Gaya rem (TB)
5 Beban angin (EW) 0,231 0,311 4,889
6 Beban angin (EW)
6,679 8,987 141,173
< 125 % Fc < 125 % Fs
AMAN (OK) AMAN (OK)
KOMBINASI - 3 Tegangan ijin beton : 140 % * Fc = 10 MPa
Tegangan ijin baja : 140 % * Fs = 179 MPa
Tegangan yang terjadi pada sisi atas beton atas baja bawah baja

ftc fts fbs


No Jenis Beban
(MPa) (MPa) (MPa)
1 Berat sendiri (MS) 1,394 1,876 29,465
2 Beban mati tamb (MA) 0,365 0,491 7,712
3 Beban lajur "D" (TD) 4,689 6,309 99,107
4 Gaya rem (TB) 0,663 0,892 14,011
5 Beban angin (EW) 0,231 0,311 4,889
6 Beban angin (EW)
7,341 9,879 155,185
< 140 % Fc < 140 % Fs
AMAN (OK) AMAN (OK)

KOMBINASI - 4 Tegangan ijin beton : 150 % * Fc = 11 MPa


Tegangan ijin baja : 150 % * Fs = 192 MPa
Tegangan yang terjadi pada sisi atas beton atas baja bawah baja

ftc fts fbs


No Jenis Beban
(MPa) (MPa) (MPa)
1 Berat sendiri (MS) 1,394 1,876 29,465
2 Beban mati tamb (MA) 0,365 0,491 7,712
3 Beban lajur "D" (TD) 4,689 6,309 99,107
4 Gaya rem (TB) 0,663 0,892 14,011
5 Beban angin (EW) 0,231 0,311 4,889
6 Beban angin (EW) 0,176 0,237 3,718
7,517 10,116 158,903
< 150 % Fc < 150 % Fs
AMAN (OK) AMAN (OK)

7. LENDUTAN PADA GIRDER KOMPOSIT


Lendutan max. pada girder akibat :
1. Beban merata Q : δ max = 5/384 * Q * L4 / (Es * Icom)
2. Beban terpusat P : δ max = 1/48 * P * L3 / (Es * Icom)
3. Beban momen M : δ max = 1/(72 √ 3) * M * L2 / (Es * Icom)
Panjang bentang girder, L = 12,00 m
Modulus elastis, Es = 210000000 kPa
4
Momen inersia, Icom = 0,001744509 m

Q P M Lendutan
No Jenis Beban
(kN/m) (kN) (kNm) max
1 Berat sendiri (MS) 6,075 0,004477
2 Beban mati tamb (MA) 1,590 0,001172
3 Beban lajur "D" 9,00 68,60 0,013374
4 Gaya rem (TB) 51,998 0,000164
5 Beban angin 1,008 0,000743
6 Beban gempa 0,767 0,000565
Batasan lendutan elastis, L/240 = 0.05
KOMBINASI BEBAN KOM-1 KOM-2 KOM-3 KOM-4
Lendutan Lendutan Lendutan Lendutan
No Jenis Beban
max max max max
1 Berat sendiri (MS) 0,004477 0,004477 0,004477 0,004477
2 Beban mati tamb (MA) 0,001172 0,001172 0,001172 0,001172
3 Beban lajur "D" 0,013374 0,013374 0,013374 0,013374
4 Gaya rem (TB) 0,000164 0,000164
5 Beban angin (EW) 0,000743 0,000743 0,000743
6 Beban gempa (EQ) 0,000565
δ tot = 0,019023 0,019766 0,01993 0,020495
< L/240 < L/240 < L/240 < L/240
(OK) (OK) (OK) (OK)

8. GAYA GESER MAKSIMUM PADA GIRDER KOMPOSIT


Gaya geser
No Jenis Beban
V (kN)
1 Berat sendiri (MS) 36,450
2 Beban mati tamb (MA) 9,540
3 Beban lajur "D" (TD) 34,300
4 Gaya rem (TB) 8,666
5 Beban angin (EW) 6,048
6 Beban gempa (EQ) 4,599

KOMBINASI - 1 100%
Gaya geser
No Jenis Beban
V (kN)
1 Berat sendiri (MS) 36,450
2 Beban mati tamb (MA) 9,540
3 Beban lajur "D" (TD) 34,300
4 Gaya rem (TB)
5 Beban angin (EW)
6 Beban gempa (EQ)
Vmax = 80,29

KOMBINASI - 2 125%
Gaya geser
No Jenis Beban
V (kN)
1 Berat sendiri (MS) 36,450
2 Beban mati tamb (MA) 9,540
3 Beban lajur "D" (TD) 34,300
4 Gaya rem (TB)
5 Beban angin (EW) 6,048
6 Beban gempa (EQ)
Vmax = 86,338
KOMBINASI - 3 140%
Gaya geser
No Jenis Beban
V (kN)
1 Berat sendiri (MS) 36,450
2 Beban mati tamb (MA) 9,540
3 Beban lajur "D" (TD) 34,300
4 Gaya rem (TB) 8,666
5 Beban angin (EW) 6,048
6 Beban gempa (EQ)
Vmax = 95,0044
KOMBINASI - 4 150%
Gaya geser
No Jenis Beban
V (kN)
1 Berat sendiri (MS) 36,450
2 Beban mati tamb (MA) 9,540
3 Beban lajur "D" (TD) 34,300
4 Gaya rem (TB) 8,666
5 Beban angin (EW) 6,048
6 Beban gempa (EQ) 4,599
Vmax = 99,6034

Persen Vmax 100% Vmax


No Kombinasi Beban
Teg. Ijin (kN) (kN)
1 KOMB-1 100% 80,290 80,290
2 KOMB-2 125% 86,338 69,070
3 KOMB-3 140% 95,0044 67,8603
4 KOMB-4 150% 99,6034 66,402
Vmax (rencana) = 80,290 kN
9. PERHITUNGAN SHEAR CONNECTOR

Gaya geser maksimum rencana, Vmax = 80,290 kN


ytc = 229,93 mm h= 200 mm
2
Luas penampang beton yang ditransformasikan, A Act = 19343,67 mm
Momen statis penampang tekan beton yang ditransformasikan,
3
Sc = Act * (ytc - h / 2) = 2513245,28 mm
Gaya geser maksimum, qmax = Vmax * Sc / Icom = 115,671 N/mm
Untuk shear connector digunakan besi beton bentuk U, D - 12
2 2
Luas penampang geser, Asv = π / 4 * D * 2 = 226,19 mm
Tegangan ijin geser, fsv = 0.6 * fs = 96 MPa
Kekuatan satu buah shear connector, Qsv = Asv * fsv = 21.714,05 N
Jumlah shear connector dari tumpuan sampai 1/4 L :
n = 1/4*qmax * L / Qsv = 15,98 buah
Jarak antara shear connector, s = L / ( 4 * n ) = 187,72 mm
Digunakan shear connector, 2 D 12 100 mm
Jumlah shear connector 1/4 L sampai tengah bentang :
n = 1/8*qmax * L / Qsv = 8 buah
Jarak antara shear connector, s=L/(4*n)= 375 mm
Digunakan shear connector, 2 D 12 200 mm

Das könnte Ihnen auch gefallen