Kelas : X-1
stossen usw.
Subjekt stossen Endung
ich stosse e
du stösst st
er,sie,es stösst t
wir stossen en
ihr stosst t
Sie/sie stossen en
2. Konjugasi kata kerja Infinitiv yang berubah vokal “au” menjadi “äu”.
5. Konjugasi kata kerja Infinitiv yang berubah vokal “a” menjadi “ä”.
maka aturan yang berlaku pada hamburger adalah aturan untuk akkusativ case,
karena pada kalimat tersebut, hamburger bertindak sebagai objek bukan pelaku.
Untuk definite articles *definite articles dlm bhs inggris –> The*:
Contoh kalimat :
Nominativ
Akkusativ
1. Ich nehme den Fisch – Saya pilih ikan yang itu.
Contoh kalimat dapat melihat dua kalimat yang diberikan sebagai contoh di awal.
Untuk bentuk negatif, bentuk tersebut bermakna “tidak ada”. Misalnya:
(A): Und jetzt noch einen Teller Suppe! (Mari tambah sepiring sup lagi!)
Nein danke, bitte keine Suppe mehr. (Tidak usah, terimakasih, saya
tidak ingin sup lagi)
A. Nominativ
Sebagai pokok kalimat dan pelengkap kata kerja dalam kalimat. (Subjekt)
Untuk memberikan keterangan yang lebih detail tentang element yang lain
dalam kalimat yang dinamakan “keterangan tambahan” (Apposition).
Selain itu, Nominativ dapat juga disebut “kasus pertama” (der Werfall),
sebab dalam aturan, kasus Nominativ dapat ditanyakan dengan
menggunakan “wer atau was”. Contoh :
B. Akkusativ
Sebagai objek langsung dari sebuah kata kerja yang selalu memerlukan
Akkusativ.
Ich habe ein Auto.
Berikut daftar kata sifat yang sering dipergunakan dengan obyek akkusativ :
groß schwer
menunjukan waktu
Selain itu, Akkusativ dapat juga disebut “kasus keempat” (der Wenfall),
sebab dalam aturan, kasus Akkusativ dapat ditanyakan dengan menggunakan
“wen atau was”. Contoh :
Aturan
1.) Hanya menggunakan bentuk konjugasi dari kat kerja untuk “du” tanpa
akhiran “st”. contoh: machen (Infinitiv) -> du machst -> mach! (Imperativ)
2.) Kata kerja yang Stammnya berakhiran dengan "t", "d", "ig", "chn", "dn",
"fn", "gn" atau "tm" membutuhkan tambahan "e" setelah Stamm.
3.) Kata kerja yang berakhiran dengan "ern" atau "eln" membutuhkan juga
tambahan "e" setelah Stamm.
Lächle ! (Smile!)
4.) Kata kerja yang mengalami perubahan vokal dengan "e -> i" dan "e -> ie"
untuk bentuk Imperativ tetap menggunakan bentuk konjugasi sesuai perubahan
tersebut; sedangkan kata kerja yang mengalami perubahan vokal dari "a -> ä"
tidak. Disini "a" tidak dirubah menjadi "ä".
5.) Untuk Trennbare Verben (kata kerja yang dipisah) menggunakan aturan
yang sama. Kita akan mempelajarinya lebih lanjut dalam pembahasan
Trennbare Verben.
Hanya menggunakan bentuk Infinitiv dari kata kerja tersebut.
Sprechen Sie bitte langsam. (Speak slowly, please.)
Hanya menggunakan bentuk konjugasi kata kerja untuk "ihr".
Sprecht bitte langsam. (Speak slowly, please.)
Antwortet ! (Answer!)
Jika mengatakan kepada seseorang: Warte! agar dia menunggu kamu misalnya,
ini kedengarannya sangat meraja. Tapi jika kita menambahkan sebuah "filling-
word" kita dapat membuat pernyataan tersebut lebih sopan. Tentu saja,
penambahan "Bitte" pada pernyataan itu selalu berbunyi sebih sopan.
Aturan
Ada 2 kata dalam bahasa Jerman untuk menegativkan sebuah kalimat yang
dalam bahasa Indonesia bisa bermakna ”tidak” atau ”bukan”, yaitu:
kein
nicht
kata benda dengan sebuah indefinit artikel di depan (ein, eine, einen)
kata benda dengan tanpa artikel di depan
Akhiran untuk "kein" tergantung pada gender (m, f, n), numerus (Sg, Pl) dan Kasus
(akk, Nom, Dat, Gen)
Kata sifat Das Haus ist alt. Das Haus ist nicht alt.
Nomen dengan
sebuah Das ist der Professor. Das ist nicht der Professor.
definit artikel di depan
Posisi "nicht" dalam sebuah kalimat tergantung pada apa yang kita negativkan.
Saya harus mengakui bahwa sebenarnya ini agak rumit dan perlu praktek.
jika konstruk kata kerja terdiri dari beberapa bagian, maka "nicht"
diletakkan di depan bagian kedua.
Modal verben : Ich muss jetzt gehen. -> Ich muss jetzt nicht gehen.
Futur : Ich werde jetzt gehen. -> Ich werde jetzt nicht gehen.
Perfekt : Ich habe dich gesehen. -> Ich habe dich nicht gesehen.
3.) "nicht" mengikuti sebuah pronomen (kata ganti) atau sebuah objek yang
dapat disubstitusikan oleh sebuah pronomen.
Ich sehe dich. -> Ich sehe dich nicht.
Sie kennt Mr Wolf. -> Sie kennt Mr Wolf nicht. (Mr Wolf dapat
disubstitusikan oleh "ihn".)
4.) "nicht" mengikuti kata benda dalam sebuah pertanyaan.
Wollen Sie gehen? -> Wollen Sie nicht gehen?
Sprichst du Deutsch? -> Sprichst du nicht Deutsch?
Berlawanan dengan semua aturan tentang "nicht" dapat ditempatkan pada posisi
yang berbeda dari sebuah kalimat dengan komplit, sebagai contoh di awal.
kasus ini dipakai jika pembicara menginginkan penekanan pada aspek tertentu.
Anna singt gerne. -> Nicht Anna singt gerne.
penempatan "nicht" di awal kalimat berarti kita mengungkapkan bahwa bukan
Anna yg menyanyi melainkan orang lain.
Petunjuk terakhir
Jika kita mempunyai pilihan antara "nicht" dan "kein" dalam sebuah kalimat
yang kosong dengan pernyataan negativ, pertama-tama rubahlah kalimat ke
bentuk pernyataan positiv. Seringkali artikel menunjukan pada kita akan
jawabannya:
Er ist kein / nicht Junge. --> pernyataan positiv: Er ist ein Junge. --> indefiniter
Artikel
maka menjadi: Er ist kein Junge.