Sie sind auf Seite 1von 5

ISBN: 978-602-361-045-7

PENERAPAN CLASSROOM LANGUAGE DALAM PEMBELAJARAN BAHASA


INGGRIS DI SMP

Mandra Saragih, S.Pd.,M.Hum


Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Mandrasaragih@yahoo.com

ABSTRACT: The goal of learning English in junior high school is that learners can achieve
functional levels by communicating orally and in writing to solve everyday problems. This means
that students should be able to listen, speak, read and write English to communicate simply in the
context of their daily lives. This objective is not directly proportional to the reality in an English
class in junior high school. Most students still have problems in learning English. They still have not
been able to communicate to teachers and classmates in the English language. Under these
conditions, classroom teachers use language to solve the problem. There are several strategies
undertaken in applying classroom language, which speak slower, use a pause, change the
pronunciation, vocabulary modify, simplify grammar, and use the context of everyday life. The
expected result increased student motivation, active classroom atmosphere, increasing students
'vocabulary, students dare to speak English in the classroom and outside the classroom and the
students' English grades increased. Thus, the language classroom is an effective way to overcome
the problems of the students in learning English. And it is recommended for English teachers to use
classroom language as an alternative to overcome the problems of students in learning English.

Keywords: Classroom language, English Language Learning

ABSTRAK: Pembelajaran bahasa Inggris di SMP bertujuan agar peserta didik dapat mencapai
tingkat functional yakni berkomunikasi secara lisan dan tulis untuk menyelesaikan masalah sehari-
hari. Ini berarti bahwa siswa harus mampu mendengar, berbicara, membaca dan menulis bahasa
Inggris untuk berkomunikasi secara sederhana dalam konteks keseharian mereka. Tujuan ini tidak
berbanding lurus dengan kenyataan di kelas bahasa Inggris di SMP. Sebagian besar siswa masih
mengalami masalah dalam belajar bahasa Inggris. Mereka masih belum mampu berkomunikasi
kepada guru atau sesama siswa dengan menggunakan bahasa Inggris. Berdasarkan kondisi tersebut,
guru menerapkan classroom language untuk mengatasi masalah tersebut. Ada beberapa strategi
yang dilakukan dalam menerapkan classroom language, yaitu berbicara lebih lambat, menggunakan
jeda, mengubah pengucapan, memodifikasi kosakata, menyederhanakan tatabahasa, dan
menggunakan konteks keseharian. Hasil yang diharapkan adalah motivasi siswa meningkat, suasana
kelas aktif, kosakata siswa bertambah, siswa berani berbicara bahasa Inggris di kelas dan di luar
kelas dan nilai bahasa Inggris siswa mengalami peningkatan. Dengan demikian, classroom language
adalah cara yang efektif untuk mengatasi permasalahan siswa dalam belajar bahasa Inggris. Dan
disarankan bagi guru bahasa Inggris untuk menggunakan classroom language sebagai alternatif
untuk mengatasi masalah siswa dalam belajar bahasa Inggris.

Kata Kunci : Classroom language, Pembelajaran Bahasa Inggris

PENDAHULUAN Mendengar dan membaca termasuk dalam


Proses belajar mengajar bahasa Inggris proses penerimaan sedangkan berbicara dan
meliputi empat skill berbahasa yaitu mendengar, menulis termasuk dalam proses produktif.
berbicara, membaca dan menulis. Keempat skill Dengan kata lain agar siswa mampu berbicara
tersebut idealnya harus diajarkan secara atau menulis dalam bahasa Inggris, mereka harus
proporsional, komprehensif, dan sistematis. terlebih dahulu mendengar dan membaca teks
Untuk dapat mengajar bahasa Inggris secara bahasa Inggris. Hal tersebut menegaskan bahwa
sistematis, ada dua proses yang harus dipahami, semakin sering siswa mendengar dan membaca
yaitu proses penerimaan (receptive process) dan bahasa teks bahasa Inggris maka semakin mudah
proses produktif (productive process).

538
The Progressive and Fun Education Seminar

bagi mereka untuk berbicara dan menulis bahasa ada pada LKS, dan 3) mengadakan les tambahan
Inggris. di luar jam sekolah. Tetapi langkah tersebut
Menyadari kondisi tersebut, guru bahasa belum memberikan hasil yang signifikan dalam
Inggris di daerah pedalaman dituntut lebih kreatif meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris
dan inovatif dalam mengajar bahasa Inggris. Ini siswa.
disebabkan oleh terbatasnya sumber belajar yang
dimiliki siswa. Sulit bagi siswa untuk mencari PEMBAHASAN
sumber belajar yang dapat mendukung Classroom language adalah bahasa yang
kemampuan bahasa Inggris mereka karena digunakan untuk berkomunikasi dan bertahan
jauhnya jarak tempuh ke kota kabupaten dan dalam kelas tanpa menggunakan bahasa ibu.
ditambah lagi oleh tingkat ekonomi orangtua (Brown, 2001, hal 165). Dengan demikian
siswa sehingga sulit untuk memiliki sumber classroom language merupakan pengajaran
belajar lain secara mandiri. Dengan kondisi ini, bahasa Inggris dengan menggunakan bahasa
guru bahasa Inggris di pedalaman harus mampu Inggris. Untuk dapat menggunakan ini, guru
menjadi model sekaligus sumber belajar bagi secara bertahap memberikan kata, frasa, kalimat
siswa. Di kelas, guru harus mampu mengajar dan ekspresi yang biasanya digunakan dalam
dengan impresif sehingga makna belajar melekat proses belajar mengajar di kelas.
pada siswa. Kesan baik sangat diperlukan dalam Ada beberapa hal yang harus
proses belajar bahasa Inggris di pedalaman diperhatkan guru dalam menggunakan classroom
karena kelas bahasa Inggris di sekolah language dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
merupakan satu-satunya tempat mereka untuk Guru bahasa Inggris dapat mengikuti langkah–
mendengar, berbicara, membaca dan menulis langkah yang disarankan oleh Chaudron
bahasa Inggris. (Richards dan Lockhart, 2004, hal 183) yang
Merujuk pada tujuan pembelajaran menyebutkan bahwa ada beberapa strategi yang
bahasa Inggris di SMP yang tertuang dalam harus dilakukan guru dalam menggunakan
standar isi Bahasa Inggris KTSP SMP classroom language, yaitu:
menetapkan bahwa pembelajaran bahasa Inggris 1. Berbicara lebih lambat
di SMP/MTs ditargetkan agar peserta didik dapat Ketika guru menggunakan bahasa
mencapai tingkat functional yakni Inggris di kelas, guru berbicara lebih lambat
berkomunikasi secara lisan dan tulis untuk dari pada ketika guru berbicara dalam situasi
menyelesaikan masalah sehari-hari. Harapan yang berbeda. Hal ini dilakukan agar siswa
hasil pembelajaran bahasa Inggris tersebut tidak lebih mudah untuk memahami kata yang
sesuai dengan kenyataan yang dialami siswa diucapkan.
SMP. 2. Menggunakan jeda (pause)
Ada beberapa faktor yang menyebabkan Guru menggunakan jeda dalam
siswa mengalami masalah dalam belajar bahasa menggunakan bahasa Inggris untuk memberi
Inggris, antara lain kurangnya motivasi, fasilitas kesempatan kepada siswa dalam memahami
pembelajaran yang terbatas, tidak adanya wadah dan mencerna makna yang diucapkan. Letak
bagi mereka untuk mempraktekkan kosa kata jeda yang digunakan guru antara kata, antara
yang sudah mereka dapat, terbatasnya sumber frasa dan antar kalimat. Jeda lebih lama
belajar dan rasa malu untuk berbicara dalam dilakukan guru ketika menyambung dua
bahasa Inggris. Faktor – faktor tersebut kalimat.
menyebabkan siswa tidak bisa berbahasa Inggris 3. Mengubah pengucapan (pronunciation)
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan Ketika mengajar, guru lebih sering
dalam KTSP bahasa Inggris SMP, sehingga pada menggunakan pengucapan (pronunciation)
akhirnya nilai bahasa Inggris siswa masih di yang tidak standar. Karena ketika guru
bawah kriteria yang ditetapkan guru. menggunakan pengucapan yang standar,
Untuk mengatasai masalah tersebut, banyak siswa yang tidak dapat memahami
peulis mendata beberapa usaha yang telah makna yang diucapkan. Dalam hal ini guru
dilakukan guru, diantaranya : 1) meminta siswa dapat mengikuti dialek bahasa daerah.
untuk menghafal kosakata sesuai teks, 2) Meskipun demikian, untuk memberikan
meminta siswa untuk menerjemahkan teks yang pengucapan yang benar, guru juga

539
ISBN: 978-602-361-045-7

menyisipkan pengucapan yang benar dengan  Hello there, Andi.


cara mengulang – ulang kata yang b. How are you?
diucapakan.  How are you today?
4. Memodifikasi kosa kata  How are you getting on?
Pada langkah ini, guru memilih kosakata  How's life?
yang mudah dipahami siswa dan  How are things with you?
berhubungan dengan kegiatan siswa sehari-  Are you feeling better today?
hari. Ini dilakukan untuk membuat bahasa c. Introductions
Inggris lebih bermakna dan dapat mereka  My name is Mr Edi. I'm your English
gunakan dalam kegiata sehari-hari. teacher.
5. Menyederhanakan tatabahasa (grammar)  I'll be teaching you English this year.
Pada langkah ini, guru tidak selalu  I've got five hours with you each week.
mengunakan tata bahasa (grammar) yang d. Time to begin
benar. Guru lebih sering menyederhanakan  Let's begin our lesson now.
tata bahasa agar siswa tidak terlalu fokus  Is everybody ready to start?
pada tatabahasa. Hal ini dilakukan karena  I hope you are all ready for your English
siswa tidak berani berbicara karena mereka lesson.
takut salah menggunakan tatabahasa.  I think we can start now.
6. Menggunakan konteks  Now we can get down to work.
Pada langkah ini, guru menggunakan e. Waiting to start
benda – benda yang ada di kelas atau di  I'm waiting for you to be quiet.
sekolah untuk membantu siswa memahami  We won't start until everyone is quiet.
bahasa yang diucapkan. Kemudian guru juga  Stop talking and be quiet.
mengulang atau terkadang menjawab  Settle down now so we can start.
pertanyaan sendiri dengan tujuan untuk f. Put your things away
membiasakan siswa mendengar dan  Close your books.
mengucapkan bahasa Inggris. Di samping itu,  Put your books away.
guru juga merancang teks bahasa Inggris  Pack your things away.
yang sesuai dengan lingkungan siswa. g. Register
Kegiatan pembelajaran terdiri atas tiga  Who is absent today?
kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan  Who isn't here today?
kegiatan penutup. Untuk menggunakan  What's the matter with Rika today?
classroom language, guru menggunakan bahasa  What's wrong with Rika today?
Inggris yang sering digunakan pada masing –  Why were you absent last Friday?
masing kegiatan. Untuk lebih efektif, guru h. Late
membagikan teks tersebut kepada siswa pada  Where have you been?
awal pertemuan tahun ajaran. Ini dikamsudkan  We started ten minutes ago.
untuk menghindari kebingungan siswa.  What have you been doing?
Berikut adalah kata-kata yang dapat  Did you oversleep?
digunakan guru dalam proses belajar bahasa  Don't let it happen again.
Inggris di kelas berdasarkan fase kegiatan
pembelajaran. Kegiatan Inti
Kegiatan Awal Pada kegiatan inti ini, sebenarnya
Untuk memulai pembelajaran, guru banyak kata yang diucapkan oleh guru,
dapat menggunakan kata – kata berikut. Kata- tergantung pada materi yang diajarkan. Tetapi
kata berikut disusun oleh guru dari pengamatan guru telah mendaftar beberapa kata yang pasti
dan pengalaman selama mengajar bahasa dan sering digunakan dalam kegiatan belajar.
Inggris. Kata-kata yang disusun adalah kata-kata yang
a. Good morning berhubungan dengan perintah kepada siswa
 Good morning, everybody. untuk melakukan sesuatu. Berikut adalah kata–
 Good afternoon, everybody. kata yang telah didaftar guru dan selalu
 Hello, everyone. digunakan dalam kelas.

540
The Progressive and Fun Education Seminar

Kata perintah umum yang mudah dipahami.  Come to the front  Show me your pencil.
of the class.
 Come in.  Stand by your desks.
 Go out.  Put your hands up.
 Stand up.  Put your hands down.
 Sit down.  Hold your books/pens up.
 Pay attention,  Turn to page ...  It's time to  Any questions?
everybody.  Look at activity five. finish.  Collect your work please.
 You need  Repeat after me.  Have you  Pack up your books.
pencils/rulers.  Again, please. finished?  Are your desks tidy?
 We'll learn how  Everybody ...  Let's stop now.  Don't forget to bring
to ...  You have five minutes  Stop now. your ... tomorrow.
 Are you ready? to do this.  Let's check the
 Open your  Who's next? answers.
books at page...  Do you follow me?
d. Next time
 Like this, not like that.
 We'll do the rest of this chapter next...
understand  We'll finish this exercise next lesson.
Perintah yang digunakan untuk mengakhiri  We've run out of time, so we'll continue next lesson.
kegiatan inti.  We'll continue this chapter next ...
Homework  Just hold on a moment.
 This is your homework for tonight.  Stay where you are for a moment.
 Do exercise 10 on page 23 for your  Just a moment, please.
homework.  One more thing before you go.
 Prepare the next chapter for Monday.  Back to your places.
 There is no homework today. Langkah-langkah dan kata-kata tersebut
 Remember your homework. adalah upaya yang dapat dipilih dan dilakukan
 Take a worksheet as you leave. guru untuk mengatasi permasalahan siswa dalam
belajar bahasa Inggris di SMP.
Goodbye
 Goodbye, everyone. 3. Hasil yang diharapkan
 See you again next Wednesday. Upaya yang telah dilakukan guru
 Have a good holiday. memberikan hasil yang memuaskan bagi
 Enjoy your vacation. kemampuan siswa dalam berkomunikasi dalam
bahasa Inggris. Secara umum hasil yang dicapai
Kegiatan Penutup adalah siswa telah mampu menangkap makna
Berikut adalah kata-kata yang selalu yang diucapkan oleh guru dan mampu memberi
digunakan untuk menutup pembelajaran. respon dengan berbicara dalam bahasa Inggris di
a. Time to stop kelas.
 It's almost time to stop. Kemudian secara khusus hasil yang
 I'm afraid it's time to finish now. telah dicapai dengan menggunakan classroom
 We'll have to stop here. language adalah sebagai berikut:
 There's the bell. It's time to stop. 1. Motivasi siswa dalam belajar bahasa Inggris
 That's all for today. You can go now. dapat mengalami peningkatan. Hal ini
b. Not time to stop dibuktikan dengan senangnya siswa dalam
 The bell hasn't gone yet. belajar bahasa Inggris. Dengan metode
 There are still two minutes to go. ceramah tanpa classroom language, siswa
 We still have a couple of minutes left. terkesan enggan untuk belajar bahasa
 The lesson doesn't finish till five past. Inggris. Tetapi dengan penerapan classroom
 We seem to have finished early. language, siswa diharapkan lebih semangat
c. Wait a minute dan antusias dalam belajar bahasa Inggris.
 Hang on a moment.

541
ISBN: 978-602-361-045-7

2. Suasana kelas menjadi aktif. Semua siswa Chaudron, Craig. (1998). Second Language
berlomba untuk berbicara, bertanya dan Classroom. Cambridge: Cambridge
menjawab pertanyaan guru. Interaksi antara University Press.
guru dan siswa berjalan dua arah dengan
tetap menggunakan bahasa Inggris. Dengan Indriyati and Linawati. (2011). Classroom
kata lain, tidak ada siswa yang malu Language: Supplement Module MGMP –
berbahasa Inggris walaupun masih ada BERMUTU. P4TK Bahasa.
ditemukan kesalahan dalam pengucapan
dan penggunaan kata.
3. Kosakata siswa terus bertambah karena
mereka berusaha untuk berbicara kepada
guru dan sesama teman. Siswa tidak
diminta untuk menghafal, mereka hanya
diminta untuk mengenal sekitar mereka,
baik itu benda atau topik yang sering
bicarakan di dalam dan luar kelas.
4. Siswa berani untuk berbicara bahasa Inggris
di depan seluruh siswa dan guru pada saat
upacara berlangsung. Siswa dapat diberi
kesempatan untuk berbicara bahasa Inggris
setelah upacara bendera. Dan pada acara
tertentu diminta untuk membawa acara
dalam bahasa Inggris,
5. Nilai bahasa Inggris siswa secara umum
memenuhi kriteria ketuntasan minimal
(KKM).

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


Dari paparan di atas dapat disimpulkan
bahwa a) classroom language adalah cara efektif
yang dapat mengatasi masalah siswa dalam
belajar bahasa Inggris, b) guru harus
menggunakan tahapan demi tahapan untuk
menerapkan classroom language dan dilakukan
dengan proses yang menyenangkan sehingga
siswa dapat terlibat dalam proses belajar
mengajar.
Berdasarkan kesimpulan di atas, guru
merekomendasikan kepada guru bahasa Inggris
untuk menggunakan classroom language dalam
mengajar bahasa Inggris. Kata-kata yang
digunakan bisa disusun berdasarkan kebutuhan
guru dan siswa di sekolah masing-masing.

DAFTAR PUSTAKA
Brown, HD. (2001). Teaching By Principles: An
Interactive Approach to Language
Pedagogy. 2nd second edition. New York:
Addison Wesley Longman.

542

Das könnte Ihnen auch gefallen