Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Cervix cancer is women’s healthy problem in Indonesia, in connection with the incident
and mortality rates are high. Currently the world is estimated to be more than 493.243
inhabitants with mortality due to these cancers as much as 273.505 inhabitants per year. In
Indonesia there are 15,000 new cases per year, with a mortality rate of 7,500 per year. Pap
smear examination is one way to detect cervical cancer cervical cancer treatments so that
can be done before spreading to the outside of the uterus.
The purpose of this research is to know some of the factors that affect the behavior of
women in the early detection of cervical cancer pap smear method at the Gatot Soebroto
DESCRIPTION Jakarta by 2013. This research is explanatory research with cross sectional
approach. The technique of sampling with consecutive sampling.
The results of this research indicate 68.8% have a pap smear that risky behavior is
made up 53.2% do not regularly perform pap smear and 15.6% did not perform a pap smear.
The analysis of the test using the bivariat chi square shows there are significant variables
affecting 8 behavior of women in the early detection of cervical cancer pap smear method,
i.e. the employment history, age of first sexual intercourse, parity, wife KB, knowledge about
cervical cancer, knowledge about early detection method of pap smear, attitude towards
cervical cancer, attitudes towards early detection method of pap smear, pap smear services
access and support family. Logistic regression test results obtained, the dominant variables
affect the behavior of women in the early detection of cervical cancer pap smear method, i.e.,
knowledge about cervical cancer, knowledge about early detection method of pap smear,
attitude towards cervical cancer. Of research results it is recommended to all parties
concerned to enhance the efforts of cervical cancer through the handling of cross-cutting
terkoordinir KIE to the community in General, especially to the women and the elderly to pay
attention to the Ministry early detection (pap smears).
Keterangan :
1. Dosen Tetap FIK Universitas Wiraraja Sumenep
PENDAHULUAN
Kanker serviks merupakan masalah Barat, angka insiden kanker serviks telah
kesehatan wanita. Saat ini kanker serviks terjadi penurunan. Hal ini disebabkan oleh
menduduki urutan ke dua dari penyakit alokasi dana kesehatan yang mencukupi,
kanker yang menyerang perempuan di promosi kesehatan yang bagus, serta
dunia dan urutan pertama untuk wanita di sarana pencegahan dan pengobatan yang
negara sedang berkembang. Dari data mendukung.1
Badan Kesehatan Dunia (WHO), diketahui Di Indonesia, diperkirakan 15.000
terdapat 493.243 jiwa per tahun penderita kasus baru kanker serviks terjadi setiap
kanker serviks baru di dunia dengan angka tahunnya, sedang angka kematiannya di
kematian karena kanker ini sebanyak perkirakan 7500 kasus per tahun (Emilia,
273.505 jiwa per tahun.1 2010). Menurut data Yayasan Kanker
Di negara maju, angka kejadian kanker Indonesia (YKI), penyakit ini telah
serviks sekitar 4% dari seluruh kejadian merenggut lebih dari 250.000 perempuan
kanker pada wanita, dan untuk negara di dunia dan terdapat lebih 15.000 kasus
berkembang mencapai diatas 15%. kanker serviks baru, yang kurang lebih
Sedangkan di Amerika Serikat dan Eropa
12
Jurnal Kesehatan “Wiraraja Medika” 13
METODE PENELITIAN
Jenis pendekatan yang digunakan yang menjelaskan hubungan antara
dalam peneltian ini adalah metode variabel melalui pengujian hipotesa.
kuantitatif, karena data yang penelitian Metode yang digunakan adalah survey
berupa angka-angka berdasarkan kategori dengan pendekatan Cross sectional yaitu
dan analisis menggunakan statistik. suatu penelitian untuk mempelajari
Sedangkan rancangan penelitian dinamika korelasi antara variabel bebas
merupakan penjelasan penelitian dan terikat
(explanatory research) yaitu penelitian
HASIL PENELITIAN
A. Analisis Univariat
1. Karakteristik Responden
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Umur, Tingkat Pendidikan
No Karakteristik Responden f %
Kelompok Umur
a. Resiko tinggi > 35 tahun 42 38.5
1 b. Resiko rendah < 35 tahun 67 61.5
Pekerjaan suami
a. Resiko tinggi ( pekerjaan termasuk 3M) 24 22
3 b. Resiko rendah (tidak termasuk 3M) 85 78
4. Perilaku Wanita dalam Melakukan Deteksi Dini Kanker Serviks Metode Pap
Smear
Tabel 4.18 Distribusi Frekuensi Perilaku Wanita dalam Melakukan Deteksi Dini
Kanker Serviks Metode Pap Smear
Perilaku Pap Smear F %
Beresiko 75 68.8
Tidak Beresiko 34 31.2
Jumlah 109 100
Berdasarkan tabel 4.18, karena jumlah subjek yang
diketahui bahwa sebagian besar termasuk kedalam kelompok tidak
(68.8%) responden memiliki melakukan pap smear sedikit
perilaku pap smear yang beresiko. sehingga digabung dengan
68.8% kelompok responden yang kelompok subjek dengan
memiliki perilaku pap smear yang melakukan pap smear tidak teratur
beresiko terdiri atas kelompok . Serta dilakukan penggabungan
yang tidak melakukan pap smear kelompok melakukan pap smear
sebanyak 15.6% dan yang tidak teratur dengan kelompok
melakukan pap smear namun yang sama sekali tidak melakukan
tidak teratur sebanyak 53.2%. pap smear dikarenakan kedua
Dilakukan penggabungan sel kelompok ini merupakan perilaku
antara kelompok tidak melakukan yang beresiko dan berpotensi
dan melakukan tidak teratur sama terjadinya kanker serviks.
kurang baik terhadap kanker serviks (82.8%) dibandingkan pada kelompok wanita
yang memiliki sikap baik (52.9%).
82.8% kelompok wanita yang memiliki sikap kurang baik terhadap kanker serviks
yang memiliki perilaku pap smear beresiko, terdiri atas kelompok yang tidak teratur
melakukan pap smear (63.8%) dan kelompok yang tidak melakukan pap smear
(19%).
Hasil uji Chi Square menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara perilaku
Pap Smear dengan sikap wanita terhadap kanker serviks. Hal ini ditunjukkan
dengan nilai p value = 0.003 (<0.05)
5. Hubungan antara Sikap terhadap Deteksi Dini Metode Pap Smear dengan
Perilaku Wanita dalam Melakukan Deteksi Dini Kanker Serviks Metode Pap
Smear
Tabel 4.30 Hubungan antara Sikap terhadap Deteksi Dini Metode Pap Smear
dengan Perilaku Deteksi DIni Metode Pap Smear
Perilaku Pap Smear
N Sikap tentang Tidak Total
Beresiko
o Pap Smear Beresiko
f % F % N %
1 Kurang Baik 10
50 84.7 9 15.3 59
0
2 Baik 25 50 25 50 50 100
p = 0.000
Berdasarkan Tabel 4.30, menunjukkan bahwa responden yang memiliki perilaku
pap smear beresiko banyak dijumpai pada kelompok wanita yang memiliki sikap
kurang baik terhadap deteksi dini metode pap smear (84.7%) dibandingkan pada
kelompok wanita yang memiliki sikap baik (50%).
84.7% kelompok wanita yang memiliki sikap kurang baik tentang pap smear yang
memiliki perilaku pap smear yang beresiko, terdiri atas kelompok yang tidak teratur
melakukan pap smear (66.1%) dan kelompok yang tidak melakukan pap smear
(18.6%).
Hasil uji Chi Square menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara perilaku
Pap Smear dengan sikap wanita terhadap deteksi dini metode pap smear. Hal ini
ditunjukkan dengan nilai p value = 0.000 (<0.05)
PEMBAHASAN
Kelompok perilaku pap smear yang ternyata normal, pap smear dapat
beresiko terdiri dari perilaku yang tidak dilakukan dengan frekuensi yang lebih
melakukan pap smear dan melakukan pap jarang atas kebijakan dokter.
smear tidak teratur. Kedua kelompok ini Masih banyaknya responden yang
memiliki resiko dan berpotensi sama memiliki perilaku pap smear yang beresiko
terhadap kejadian kanker Serviks. Menurut dikarenakan adanya perbedaan dari setiap
American Collage of Obstetricions and individu dalam mengambil tindakan
Gynecologist, pemeriksaan pap smear pencegahan walaupun masalah
dilakukan 3 tahun setelah berhubungan kesehatannya sama, tindakan tersebut
seksual secara aktif dan dilakukan rutin diambil berdasarkan dari penilaian sendiri
setiap 3 tahun sekali pada wanita usis < 35 maupun dibantu orang lain. Oleh sebab itu,
tahun dan setiap tahun pada wanita usia > wanita yang tidak melakukan pap smear
35 tahun dengan tujuan menemukan kasus sama sekali ataupun melakukan namun
sejak dini dan memperlambat atau tidak teratur.
menghentikan penyakit pada stadium awal. Hasil penelitian ini juga menyebutkan
Dan prosedur pemeriksaan pap smear, bahwa kelompok umur wanita resiko tinggi
yaitu setelah tiga kali atau lebih secara cenderung memiliki perilaku pap smear
berturut-turut hasil pemeriksaan tahunan yang beresiko. Selain itu, sikap wanita
Jurnal Kesehatan “Wiraraja Medika” 19
cenderung kurang baik terhadap deteksi istri, usia berhubungan seksual pertama
dini metode pap smear (83.1%), kali, paritas, riwayat KB, pengetahuan
dibandingkan dengan kelompok wanita tentang kanker serviks, pengetahuan
yang memiliki sikap baik (52%). tentang deteksi dini metode pap smear,
Disamping itu, faktor pendukung yaitu sikap wanita terhadap kanker serviks, sikap
akses pelayanan pap smear meliputi jarak wanita terhadap deteksi dini metode pap
tempuh ketempat pelayanan kesehatan, smear, dan dukungan keluarga. Dan hasil
biaya terjangkau dan waktu pelayanan analisis multivariat yang menunjukkan
sangat mempengaruhi perilku seseorang faktor yang paling dominan mempengaruhi
ke tempat pelayanan pap smear. Hal ini perilaku pap smear adalah pengetahuan
dapat dilihat dari 80.6% kelompok wanita tentang kanker serviks, pengetahuan
sulit untuk mendapatkan akses pelayanan tentang deteksi dini metode pap smear,
pap smear sehingga mereka tidak sikap wanita terhadap kanker serviks.
melakukan atau melakukan secara tidak Perilaku pap smear secara teratur
teratur pemeriksaan pap smear. yang dilakukan oleh wanita dikarenakan
Selain itu, adanya faktor penguat yang adanya pengetahuan yang baik dan sikap
berasal dari dukungan petugas kesehatan. yang positif wanita tersebut. Karena
Perilaku seseorang dipengaruhi oleh orang dengan adanya pengetahuan berkaitan
penting sebagai referensi yaitu petugas dengan sikap seseorang terhadap suatu
kesehatan. 78% wanita tidak melakukan stimulus atau rangsangan. Walaupun sikap
pemeriksaan pap smear dan tidak teratur belum merupakan suatu tindakan atau
melakukan pap smear dikarenakan kurang perilaku, akan tetapi merupakan
mendapat dukungan dari petugas predisposisi tindakan suatu perilaku. Selain
kesehatan. itu, perilaku pap smear ini sangat perlu
Hasil analisis bivariat menyimpulkan dilakukan dengan tujuan yang paling
bahwa faktor yang berhubungan secara penting untuk mengetahui sejak dini
signifikan dengan perilaku wanita dalam adanya sel kanker serviks sehingga wanita
melakukan pap smear adalah pekerjaan dapat terhindar dari penyakit tersebut.
KESIMPULAN
1. Sebagian besar (68.8%) responden dalam melakukan deteksi dini kanker
memiliki perilaku pap smear yang serviks metode Pap Smear adalah
beresiko. Proporsi kelompok pekerjaan istri, usia berhubungan
responden yang memiliki perilaku pap seksual pertama kali, paritas, riwayat
smear yang beresiko terdiri atas KB, pengetahuan tentang kanker
kelompok yang tidak melakukan pap serviks, pengetahuan tentang deteksi
smear sebanyak 15.6% dan kelompok dini metode pap smear, sikap wanita
yang melakukan pap smear tidak terhadap kanker serviks, dan
teratur sebanyak 53.2%. dukungan keluarga
2. Beberapa faktor yang signifikan
berhubungan dengan perilaku wanita
SARAN-SARAN
1. Bagi Instansi Kesehatan pemberian vaksin HPV, yang
Perilaku pap smear beresiko (tidak tujuannya dapat diketahui sejak
melakukan dan tidak teratur dini tentang kanker serviks.
melakukan) masih banyak dilakukan iInstansi kesehatan dalam
oleh wanita, instansi kesehatan melakukannya dengan
diharapkan : mengadakan sosialisasi dan
a. Sebagai langkah awal pemberian informasi serta layanan
peningkatan pengetahuan bagi kesehatan dengan bentuk KIE
seluruh wanita tentang kanker (Komunikasi, Informasi dan
serviks, pendeteksian dini kanker Edukasi) yang memadai yang
serviks, dan pencegahan kanker sesuai dengan kebutuhan yang
serviks salah satunya yaitu dapat dilakukan melalui penerbitan
20 Jurnal Kesehatan “Wiraraja Medika”
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2003. Pedoman Penyuluhan Arikunto, 2006. Prosedur Penelitian.
Perawatan Bayi Baru Lahir di Rumah. Jakarta : Rineka Cipta.
Jakarta : Depkes RI dan SICA.
Candra, Budiman, 2005. Pengantar
Anonim, 2002. Sehat dan Selamat bagi Ibu Statistik Kesehatan. Jakarta : EGC.
dan Anak. Jakarta : USAID.
Anonim, 2002. Pedoman Supervisi untuk Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi
Bidan. Jakarta : Subdit Bina Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka
Kesehatan Kebidanan dan Cipta.
Kandungan, Depkes RI dan UNICEP. Notoatmodjo, S. 2003. Ilmu Kesehatan
Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta.
Anonim, 2003. Standart Kebidanan.
Jakarta : IBI. Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka
Anonim, 2001. Pedoman Pelayanan Cipta.
Antenatal di Tingkat Pelayanan Dasar. Notoatmodjo, S. 2007. Pendidikan dan
Jakarta : Depkes RI. Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka
Cipta.
Anonim, 2001. Pedoman Pemantauan
Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Nursalam, 2003. Konsep dan Penerapan
Anak. Jakarta : Depkes RI. Metodelogi Penelitian Keperawatan.
Jakarta : Salemba Medika.
Anonim, 2002. Pedoman Pelayanan
Antenatal di Tingkat Pelayanan Dasar. Prawirohardjo, Sarwono. 2006. Ilmu
Jakarta : Depkes RI. Kebidanan. Jakarta : YBP-SP.