Sie sind auf Seite 1von 15

ANALISIS PELAKSANA TUGAS PEJABAT SEMENTARA (PJS) KEPALA

DESA DI KECAMATAN PANGEAN KABUPATEN KUANTAN SINGINGI


TAHUN 2014

Oleh :

Restu Firnanda
RestuFirnanda@yahoo.com
Pembimbing : Drs. Raja Muhammad Amin, M.Si

Jurusan Ilmu Pemerintahan – Prodi Ilmu Pemerintahan – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Riau
Kampus Bina Widya Jl. H.R. Soebrantas KM. 12,5 Simp. Baru Pekanbaru 28293 –
Telp/Fax. 0761-63277

Abstrack

Practice Designation of Acting (PJS) in an environment of village government


still maintained until now. In Kuantan Singingi even contain it in legal products, namely
Singingi Kuantan District Regulation No. 4 of 2009. In Article 46 paragraph (7) states
that "after the dismissal of the chief, the Regent raised Acting Head of the village with the
principal task of holding Elections Village head most 6 (six) months after delivery of the
Decree as Acting Chief. The research problems are how the duties and authority of
Acting (PJS) Head of the village in the district of Pangean Regency Kuantan Singingi
governance and how the village after the stipulation of Acting (PJS) Head of the village
in the district of Pangean Regency Kuantan Singingi.
The research location is in the district of Pangean Regency Kuantan Singingi. The
method used is qualitative research, data collection techniques are interviews, observation
and documentation.
Based on the survey results revealed that during the leadership of Acting (PJS)
Village Head in the village of Pasar Baru, Pulau Kumpai and the village of Padang
Kunik not carrying out the duties and authority as it should be, so that the condition of the
village is not working properly in accordance with the purpose of government and rural
communities in particular, and the resulting adverse impact such instability village
conditions. Village government organization after the establishment of Acting (PJS) Head
of the village in the district of Pangean Regency Kuantan Singingi impact in the fields of
administration, regulatory areas of the village, and the village chief Decision Division.

Keywords : village government, Duties Acting (PJS)


Mahasiswa Jurusan Ilmu Pemerintahan Angkatan 2010

Jom FISIP Vol. 3 No.1 – Februari 2016 1


BAB I Pencalonan, Pemilihan, Pengangkatan dan
Pemberhentian Kepala Desa. Dalam Pasal 46 ayat
PENDAHULUAN (7) menyebutkan bahwa ”setelah dilakukan
pemberhentian Kepala Desa, Bupati mengangkat
A. Latar Belakang Masalah.
Pejabat Kepala Desa dengan tugas pokok
Dalam konteks sistem pemerintahan menyelenggarakan Pemilihan Kepala Desa paling
Negara Republik Indonesia yang membagi daerah lama 6 (enam) bulan terhitung sejak penyerahan
Indonesia atas daerah-daerah besar dan daerah Keputusan sebagai Pejabat Kepala.
kecil, dengan bentuk dan susunan tingkatan Dalam Pasal 47 dan Pasal 48 disebutkan
pemerintahan terendah adalah desa atau bahawa Pejabat Kepala Desa adalah pejabat yang
kelurahan. Dalam konteks ini, pemerintahan desa ditunjuk untuk melaksanakan tugas dan
adalah merupakan sub sistem dari sistem kewenangan Kepala Desa yang diberhentikan
penyelenggaraan pemerintahan nasional yang sementara atau diberhentikan dari jabatan Kepala
langsung berada di bawah pemerintah kabupaten. Desa. Masa jabatan Pejabat Kepala Desa adalah 6
(enam) bulan dan dapat diperpanjang satu kali
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa dalam masa 6 (enam) bulan berikutnya terhitung
berdasarkan Undang-Undang Nomor. 32 Tahun sejak tanggal pelantikan.
2004 Tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan
Pemerintah Nomor. 72 Tahun 2005 tentang Desa Di Desa ada lembaga Badan
telah menjadi bagian tak terpisahkan dari Permusyawaratan Desa (BPD) yang berfungsi
penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam untuk mengawasi penyelenggaraan pemerintahan
kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia Desa, bersama-sama dengan Kepala Desa
(NKRI). Hal ini tertuang dalam amanat Undang- membuat peraturan desa (Perdes). Sesuai dengan
Undang Nomor. 32 Tahun 2004, Pasal 200, ayat ketentuan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
1, menyatakan: “dalam pemerintahan daerah tentang Pemerintahan Daerah Pasal 209
kabupaten/kota dibentuk pemerintahan desa yang menyebutkan” Badan Permusyawaratan Desa
terdiri dari pemerintah desa dan badan berfungsi menetapkan desa bersama Kepala Desa,
permusyawaratan desa”. Dari pasal tersebut dapat menampung dan menyalurkan aspirasi
dijelaskan bahwa pemerintahan desa bukanlah masyarakat”.
menjadi bagian/perangkat pemerintah
kabupaten/kota, karena sesungguhnya Mengacu pada ketentuan normatif diatas
pemerintahan desa memiliki hak otonomi maka suatu fenomena yang menarik untuk dikaji
tersendiri untuk mengelola pemerintahannya. berdasarkan pijakan-pijakan normatif terhadap
pemberlakuan Pejabat Sementara (PJS) dalam
Menurut Undang-undang Nomor 6 Tahun kekosongan pemerintah desa. Selama 2014 – 2015
2014, Kepala Desa sebagai penyelenggaraan dari 17 desa yang ada di Kecamatan Pangean,
urusan Pemerintahan Desa yang menjadi terdapat 3 desa yang mana masa jabatan kepala
kewenangan adalah urusan Pemerintahan Desa desanya berakhir yaitu :
yang sudah ada berdasarkan asal-usul Desa. 1. Desa Pasar Baru
Urusan Pemerintah Desa yang secara langsung 2. Desa Pulau Kumpai
dapat meningkatkan pelayanan, pembangunan dan 3. Desa Padang Kunik
pemberdayaan masyarakat serta tugas pembantuan
dari Pemerintah propinsi, dan pemerintah Untuk mengisi kekosongan sementara
Kabupaten/Kota. terhadap penyelenggaraan desa di angkatlah
Pejabat Sementara Kepala Desa tersebut
Di Kabupaten Kuantan Singingi bahkan berdasarkan keputusan Bupati Kabupaten Kuantan
menampungnya dalam produk hukum, yaitu Singingi. Untuk Desa Pasar Baru diamanahkan
Peraturan Daerah Kabupaten Kuantan Singingi pada saudara Murhalim, desa Pulau Kumpai pada
Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Tata Cara saudari Verawati, desa Padang Kunik

Jom FISIP Vol. 3 No.1 – Februari 2016 2


mempercayakan pada saudara M.Yusuf, yang kebijakan yang di tetapkan
merupakan Kasi Pemerintahan di Kecamatan bersama BPD ;
Pangean. b. mengajukan rancangan Peraturan
Masa jabatan Pejabat Sementara Kepala Desa dan bersama BPD
Desa tersebut selama 6 (enam) bulan, setelah menetapkannya sebagai
ditetapkannya Pejabat Sementara Kepala Desa Peraturan Desa ;
Pasar Baru, Pulau Kumpai, dan Padang Kunik c. menyusun dan mengajukan
maka selain melaksanakan tugas dan wewenang rancangan Peraturan Desa
sebagai Pejabat Sementara Kepala Desa, kepada mengenai APB Desa untuk
pejabat sementara dibebankan tugas untuk dibahas dan ditetapkan bersama
mempersiapkan pelaksanaan pemilihan Kepala BPD;
Desa yang defenitif. d. memberdayakan masyarakat dan
kelembagaan di desa ;
Dalam pelaksanaanya, penetapan Pejabat e. membina kehidupan masyarakat
Sementara Kepala Desa di Kecamatan Pangean desa ;
berakibat pada penyelenggaraan Pemerintahan f. membina perekonomian desa ;
Desa di Kecamatan Pangean Kabupaten Kuantan g. mewakili desanya didalam dan
Singingi, apakah secara legalitas dinyatakan diluar Pengadilan dan dapat
bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas dan menunjuk kuasa hukumnya ;
wewenang Kepala Desa yang dipilih secara h. menjaga kelestarian adat istiadat
demokratis, seperti dalam hal kebijakan-kebijakan yang hidup dan berkembang di
strategis seperti penggunaan uang atau penjualan desa yang bersangkutan.
tanah di desa. Sehingga tugas dan wewenang i. mengkoordinasikan pembangunan
Kepala Desa dan Pejabat Sementara (PJS) Kepala desa secara partisipatif.
Desa patut dipertanyakan.
Selain itu Pejabat Sementara (PJS) Kepala
Kewenangan Pejabat Sementara (PJS) Kepala Desa juga dibebankan tugas untuk mempersiapkan
Desa di Kecamatan Pangean Kabupaten Kuantan pelaksanaan pemilihan Kepala Desa yang
Singingi diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 4 defenitif. Untuk melihat bagaimana perbandingan
Tahun 2009 tentang Tata Cara Pencalonan, penyelenggaraan pemerintahan oleh Pejabat
Pemilihan, Pengangkatan dan Pemberhentian Sementara (PJS) Kepala Desa di Kecamatan
Kepala Desa, Pasal 47 yang berisi: “Pejabat Pangean Kabupaten Kuantan Singingi, dapat
Kepala Desa adalah pejabat yang ditunjuk untuk digambarkan dalam tabel berikut:
melaksanakan tugas dan kewenangan Kepala Desa
yang diberhentikan sementara atau diberhentikan Tabel 1.1 Perbandingan Penyelenggaraan
dari jabatan Kepala Desa”. Pemerintahan Oleh Pejabat Sementara (PJS)
Kepala Desa di Kecamatan Pangean.
Berdasarkan Pasal tersebut di ketahui
bahwa tugas dan wewenang Pejabat Kepala Desa N Nama Keterangan
adalah sama dengan tugas dan wewenang Kepala o Desa
Desa sebagaimana di atur dalam Pasal 9 Peraturan 1 Pasar - Tidak ada pembangunan
Daerah Nomor 2 Tahun 2009. Adapun tugas dan Baru - Administrasi Desa tidak tertib
wewenang Pejabat Kepala Desa adalah sebagai - Kantor Desa jarang dibuka
berikut: - Tidak adanya pelayan publik
(1) Mempunyai tugas menyelenggarakan yang
urusan pemerintahan, pembangunan Di hasilkan
dan kemasyarakatan . 2 Pulau - Tidak ada pembangunan yang
(2) Dalam melaksanakan tugas Kumpai dihasilkan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), - Administrasi desa tertib
mempunyai wewenang : - Kantor Desa di buka
a. memimpin penyelenggaraan - Melaksanakan pelayanan publik
pemerintahan desa berdasarkan 3 Padang - Tidak ada pembangunan
Kunik - Administrasi desa tertib

Jom FISIP Vol. 3 No.1 – Februari 2016 3


- Kantor desa dibuka 1. Tujuan Penelitian
- Melaksanakan pelayan publik a. Untuk mengetahui pelaksanaan tugas dan
Sumber: Data olahan, 2015. wewenang Pejabat Sementara (PJS)
Kepala Desa di Kecamatan Pangean
Berdasarkan tabel diatas, maka dapat Kabupaten Kuantan Singingi ?
dilihat bagaimana perbandingan Penyelenggaraan b. Untuk mengetahui penyelenggaraan
Pemerintahan Oleh Pejabat Sementara (PJS) pemerintahan desa setelah terjadinya
Kepala Desa di Kecamatan Pangean Kabupaten Penetapan Pejabat Sementara (PJS)
Kuantan Singingi. Di desa Pasar Baru yaitu Kepala Desa di Kecamatan Pangean
penyelenggaraan penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten Kuantan Singingi ?
oleh Pejabat Sementara (PJS) menghasilkan
penyelenggaraan Pemerintahan Desa yang tidak 2. Kegunaan Penelitian
efektif. Ini dibuktikan dengan tidak adanya 1. Secara Teoritis
pembangunan desa yang dihasilkan, baik dari a. Sebagai bahan kajian studi banding
pembangunan ekonomi desa maupun dari antara pengetahuan yang sifatnya
pembangunan fisik desa lainnya. Kemudian tidak teoritis dengan kenyataan yang ada
tertibnya penataan administrasi desa, hingga dilapangan.
kantor desa yang jarang dibuka selama b. Mengembangkan dan memperkaya
kepemimpinan Pejabat Sementara (PJS). pengetahuan serta wawasan penulis
tentang Pelaksanaan Tugas Pejabat
Selanjutnya di desa Pulau Kumpai selama Sementara (PJS) Kepala Desa
kepemimpinan Pejabat Sementara (PJS), tidak 2. Secara Praktis
adanya pembangunan desa yang dihasilkan, a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
namun administrasi desa tertib dan Kantor Kepala memberikan masukan tentang
Desa tetap selalu buka. Sedangkan di desa Padang Pelaksanaan Tugas Pejabat Sementara
Kunik selama kepemimpinan Pejabat Sementara (PJS) Kepala Desa.
(PJS), juga tidak adanya pembangunan desa yang b. Menjadi tambahan ilmu bagi pihak-
dihasilkan, namun administrasi desa tertib dan phak yang membutuhkan, terutama
Kantor Kepala Desa tetap dibuka, dan melakukan untuk peneliti sendiri.
pelayanan publik kepada masyarakat. c. Bagi aktifitas akademika, penelitian
ini dapat bermanfaat sebagai reverensi
Berdasarkan fenomena di atas, maka dan sebagai bahan pertimbangan bagi
penulis tertarik melakukan penelitian dengan peneliti yang akan melakukan
judul: “Analisis Pelaksanaan Tugas Pejabat penelitian yang akan datang.
Sementara (PJS) Kepala Desa di Kecamatan
Pangean Kabupaten Kuantan Singingi Tahun
2014”. D. Tinjauan Pustaka

B. Rumusan Masalah 1. Konsep Pemerintahan

Berdasarkan permasalahan tersebut, Sebagai kerangka acuan berfikir dalam


selanjutnya dapat dirumuskan dalam bentuk memecahkan masalah pokok yang diajukan dalam
pertanyaan, yaitu: penelitian ini penulis akan memaparkan konsep-
konsep atau teori-teori yang ada relevansinya
1. Bagaimanakah pelaksanaan tugas dan untuk mendukung pemecahan masalah yang
wewenang Pejabat Sementara (PJS) Kepala dikemukakan diatas.
Desa di Kecamatan Pangean Kabupaten
Kuantan Singingi ? Untuk memperjelas konsep pada penelitian
2. Bagaimana penyelenggaraan pemerintahan ini, maka penulis merangkaikan beberapa
desa setelah terjadinya Penetapan Pejabat pendapat para ahli sesuai dengan tujuan
Sementara (PJS) Kepala Desa di Kecamatan penelitian. Teori-teori yang digunakan merupakan
Pangean Kabupaten Kuantan Singingi ? rangkaian penelitian yang akan disandingkan pada
permasalahan untuk memeperoleh hasil yang baik.
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Jom FISIP Vol. 3 No.1 – Februari 2016 4
i. mengusulkan dan menerima
pelimpahan sebagian kekayaan negara
2. Pemerintahan Desa guna meningkatkan kesejahteraan
masyarakat Desa;
Istilah desa secara eksplisit tercantum
j. mengembangkan kehidupan sosial
dalam Undang-undang Nomor 32 tahun 2004
budaya masyarakat Desa;
tentang Pemerintahan Daerah, yaitu terdapat
k. Memanfaatkan teknologi tepat guna;
dalam Pasal 1 Angka 12. Dalam undang-undang
l. mengoordinasikan Pembangunan Desa
tersebut yang dimaksud dengan desa yang disebut
secara partisipatif;
dengan nama lain, selanjutnya disebut desa
m. Mewakili Desa di dalam dan di luar
adalah:
pengadilan atau menunjuk kuasa
Kesatuan masyarakat hukum yang hukum untuk mewakilinya sesuai
memiliki batas-batas wilayah yang dengan ketentuan peraturan
berwenang untuk mengatur dan mengurus perundang-undangan; dan
kepentingan masyarakat setempat, n. Melaksanakan wewenang lain yang
berdasarkan asal- usul dan adat istiadat sesuai dengan ketentuan peraturan
setempat yang diakui dan dihormati dalam perundang-undangan.
sistem Pemerintahan Negara Kesatuan o. Melaksanakan wewenang lain yang
Republik Indonesia. sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Dalam melaksanakan tugas Kepala Desa


3. Kepala Desa berhak:
Berdasarkan ketentuan Pasal 26 Undang- a. Mengusulkan struktur organisasi dan
Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, tata kerja Pemerintah Desa;
Kepala Desa bertugas menyelenggarakan b. Mengajukan rancangan dan
Pemerintahan Desa, melaksanakan Pembangunan menetapkan Peraturan Desa;
Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan c. menerima penghasilan tetap setiap
pemberdayaan masyarakat Desa. bulan, tunjangan, dan penerimaan
Dalam melaksanakan tugas, Kepala Desa lainnya yang sah, serta mendapat
berwenang: jaminan kesehatan;
d. Mendapatkan pelindungan hukum atas
a. Memimpin penyelenggaraan kebijakan yang dilaksanakan; dan
Pemerintahan Desa; e. Memberikan mandat pelaksanaan tugas
b. Mengangkat dan memberhentikan dan kewajiban lainnya kepada
perangkat Desa; perangkat Desa.
c. Memegang kekuasaan pengelolaan
Keuangan dan Aset Desa; Atas pelaksanaan tugas tersebut, kepala
d. Menetapkan Peraturan Desa; desa berkewajiban memberikan
e. Menetapkan Anggaran Pendapatan dan pertanggungjawaban berupa pembuatan laporan
Belanja Desa; penyelenggaraan pemerintahan desa yang
f. Membina kehidupan masyarakat Desa; ditujukan kepada Bupati/Walikota, dan laporan
g. Membina ketenteraman dan ketertiban pertanggungjawaban kepada BPD serta
masyarakat Desa; membina dan menginformasikan seluruh laporan
meningkatkan perekonomian Desa penyelenggaraan pemerintahan kepada
serta mengintegrasikannya agar masyarakat. Di dalam laporan tersebut berisi
mencapai perekonomian skala laporan dari semua kegiatan desa berdasarkan
produktif untuk sebesar-besarnya kewenangan desa yang ada, serta tugas-tugas dan
kemakmuran masyarakat Desa; keuangan dari pemerintah, pemerintah provinsi
h. Mengembangkan sumber pendapatan dan pemerintah kabupaten/kota. Laporan
Desa; pertanggungjawaban atas tugas kepala desa ini
dilakukan sebagai upaya untuk mewujudkan suatu

Jom FISIP Vol. 3 No.1 – Februari 2016 5


akuntabiitas dalam suatu pemerintahan desa serta khususnya dalam hal membuat kebijakan yang
sebagai upaya dalam perwujudan transparansi bertentangan dengan kebijakan penyelenggaraan
pemerintah terhadap masyarakat. pemerintahan dan program pembangunan kepala
desa sebelumnya.

4. Pejabat Sementara 1. Kinerja


Menurut Indriastuti (2008: 48) kinerja
Dalam pasal 47 dan pasal 48 disebutkan merupakan kemampuan dalam menjalankan tugas
bahwa Pejabat Kepala Desa adalah pejabat yang dan pencapaian standar keberhasilan yang
di tunjuk melaksanakan tugas kepala desa yang di ditentukan oleh instansi kepada karyawan sesuai
berhentikan sementara atau diberhentikan dari dengan job yang diberikan masing – masing
jabatan kepala desa. Masa jabatan pejabat kepala karyawan.
desa adalah 6 (enam) bulan dan dapat di
perpanjang satu kali dalam masa 6 (enam) bulan Menurut Hasibuan (2005: 105) bahwa
berikutnya terhitung sejak tanggal pelantikan. kinerja merupakan suatu hasil kerja yang dicapai
seseorang dalam menjalankan tugas – tugasnya
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas
72 Tahun 2005 tentang Desa sebagaimana diatur kecakapan, pengalaman, kesungguhan serta
dalam Pasal 17 Ayat (8) yang menyebutkan waktu. Prestasi kerja ini adalah gabungan dari tiga
bahwa “setelah dilakukan pemberhentian Kepala factor penting, yaitu (1) kemampuan minat
Desa sebagaiman dimaksud pada ayat 5 seseorang bekerja, (2) kemampuan dan
Bupati/Walikota mengangkat Pejabat Sementara penerimaan atas penjelasan delegasi tugas, dan (3)
Kepala Desa. Pasal 21 menyebutkan bahwa peran serta tingkat, motivasi seseorang pekerja.
Pejabat Sementara Kepala Desa (secara otomatis) Semakin tinggi factor diatas, maka semakin besar
adalah Sekretaris Desa. prestasi kerja pegawai yang bersangkutan.
Dalam pasal 46 ayat (7) Peraturan Daerah Banyak pengertian kinerja yang dibahas di
Kabupaten Kuantan Singingi Nomor 4 Tahun dalam litelatur ilmiah, bila dikaji secara secara
2009 Tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, mendalam, pada dasarnya pengertian kinerja
Pengangkatan Dan Pemberhentian Kepala Desa mengandung unsur – unsur yang terdiri dari hasil
menyebut bahwa “setelah dilakukan kerja, proses kerja, prilaku para pekerja dalam
pemberhentian Kepala Desa, Bupati mengangkat melaksanakan pekerjaannya, dan karakteristik
Pejabat Kepala Desa dengan tugas pokok para pekerja.
menyelenggarakan Pemilihan Kepala Desa paling
lama 6 (enam) bulan terhitung sejak penyerahan Kinerja pegawai secara objektif dan akurat
Keputusan sebagai Pejabat Kepala. dapat dievaluasi melalui tolak ukur tingkat
kinerja, pengukuran tersebut berarti memberi
Ini bermakna bahwa Pejabat Sementara kesempatan bagi para pegawai untuk mengetahui
Kepala Desa memikul seluruh beban tanggung tingkat kinerja mereka. Menurut Mitchel yang
jawab pemerintahan desa sekaligus bertanggung dikutip Sedarmayanti (2004: 51) mengemukakan
jawab jika menyimpang dari batas – batas indikator – indikator kinerja yaitu sebagai berikut
wewenangnya sebagai Pejabat Kepala Desa, :
berarti cakupan kekuasaan dalam rangka
melaksanakan tugas dan wewenangnya adalah 1. Kualitas Kerja (Quality Of Work)
seluas tugas dan wewenang Kepala Desa. Jadi, 2. Ketetapan Waktu (Pomtness)
dilihat dari tugas dan kewenangannya, Pejabat 3. Inisiatif (Inisiative)
Kepala Desa adalah “Kepala Desa” meski dengan 4. Kemampuan (Capability)
sebutan pejabat. 5. Komunikasi (Communication)
Secara normatif tugas dan wewenang E. Defenisi Konsepsional
Pejabat Kepala Desa sesuai Pasal 26 Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa. Konsep operasional ini dibuat untuk
Namun tidak semua wewenang Kepala Desa dapat menghindari pemahaman dan penafsiran yang
dijalankan Pejabat Kepala Desa. Beberapa keliru dan memberikan arah dalam penelitian ini,
wewenang yang dilarang untuk dijalankan itu
Jom FISIP Vol. 3 No.1 – Februari 2016 6
maka dirasa perlu untuk memberikan batasan metode ini menunjukkan pada riset yang
judul penelitian yaitu sebagai berikut: menghasilkan data kualitatif, kualitatif yaitu data
yang tidak dapat diwujudkan dalam bentuk angka-
a. Pejabat Sementara Kepala Desa adalah pejabat angka, melainkan berbentuk suatu penjelasan
yang ditunjuk untuk melaksanakan tugas dan yang menggambarkan keadaan, proses, peristiwa
kewenangan Kepala Desa yang diberhentikan tertentu.
sementara atau diberhentikan dari jabatan
Kepala Desa. Masa jabatan pejabat kepala desa Dalam menganalisa data kualitatif lebih
adalah 6 (enam) bulan dan dapat di perpanjang berdasarkan pada fisafat fenemologis yang
satu kali dalam masa 6 (enam) bulan mengutamakan penghayatan, yaitu berusaha
berikutnya terhitung sejak tanggal pelantikan. memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitan
b. Tugas adalah kegiatan pekerjaan yang wajib terhadap orang-orang bisa dalam situasi-situasi
dikerjakan oleh Pejabat Sementara Kepala tertentu. Namun demikian, salah satu ciri dari
Desa dalam organisasi pemerintahan desa metode kualitatif adalah seringnya berubah-ubah
untuk mencapai tujuan tertentu. desain penelitian tergantung pada perkembangan
c. Wewenang adalah hak untuk melakukan data yang telah dikumpulkan. Metode ini juga
sesuatu atau memerintah orang lain untuk menempatkan pola-pola sebagai sasaran kajian
melakukan atau tidak melakukan sesutu agar dan bukannya variabel sebagai sasarn dalam
mencapai tujun tertentu. penelitian.
d. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang
memiliki batas-batas wilayah yang berwenang Penelitian yang akan dilakukan
untuk mengatur dan mengurus kepentingan menggunakan metode deskriptif analitis yaitu
masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul usaha mengumpulkan, menyusun, dan
dan adat istiadat setempat yang diakui dan menginterprestasikan data yang ada kemudian
dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara menganalisa data tersebut, menelitinya,
Kesatuan Republik Indonesia”. menggambarkannya dan menelaah secara jelas
e. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan dari berbagai faktor yang berkaitan dengan
urusan pemerintahan oleh pemerintah desa dan kondisi, situasi, dan fenomena yang diselidiki.
Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur Metode ini tentunya bisa mnggambarkan
dan mengurus kepentingan masyarakat perjalanan suatu gagasan, pemikiran yang terkait
setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat dalam masalah – masalah yang dibatasi dalam
setempat yang diakui dan dihormati dalam penelitian ini.
sistem Pemerintahan Negara Kesatuan
1. Lokasi Penelitian
Republik Indonesia.
f. Pemerintah Desa adalah kepala desa dan Menurut Usman (2009:41) penetapan
perangkat desa sebagai unsur penyelenggara lokasi penelitian dimaksudkan untuk membatasi
pemerintahan desa. daerah dari variabel-variabel yang diteliti.
g. Kecamatan Pangean adalah salah satu Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Pangean
kecamatan yang berada di Kabupaten Kuantan Kabupaten Kuantan Singingi. Adapun alasan
Singingi yang mempunyai jumlah penduduk penulis memilih lokasi tersebut dikarenakan di
13.165 jiwa dengan luas wilayah 145.32 km2 Kecamatan Pangean pada tahun 2014 terdapat tiga
dan terdiri dari 17 desa/kelurahan. desa yang dipimpin oleh Pejabat Sementara (PJS)
h. Kabupaten Kuantan Singingi suatu daerah yang berakibat pada tidak berjalannya
otonomi yang berhak mengatur dan mengurus penyelenggaraan pemerintah desa sebagaimana
rumah tangganya sendiri sebagaimana mestinya.
ditentukan dalam ketentuan Undang-undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Otonomi 2. Jenis Penelitian
Daerah.
Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah deskriptif dengan
F. Metode Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu
bertujuan menggambarkan memahami secara
Metode penelitian yang digunakan dalam sistematis dan akurat fakta-fakta atau fenomena
penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dimana atau gejala yang diteliti yang berhubungan dengan
Jom FISIP Vol. 3 No.1 – Februari 2016 7
realita dilapangan berdasarkan data dan informasi b. Observasi. Menurut Husaini Usman (2009:52),
yang ada. teknik observasi adalah pengamatan dan
pencatatan yang sistematis terhadap gejala-
3. Jenis dan Sumber Data gejala yang diteliti. Teknik ini dilakukan
dengan cara datang cara pendekatan dan
Jenis dan sumber data yang digunakan pengamatan langsung terkait dengan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: pelaksanaan Tugas Pejabat Sementara (PJS)
a. Data Primer, menurut Iskandar (2008:252) Kepala Desa di Kecamatan Pangean Kabupaten
data yang diperoleh dari hasil observasi Kuantan Singingi Tahun 2014.
dan wawancara responden. Dalam c. Dokumentasi. Menurut Riduwan (2009:31),
penelitian ini data primer yaitu data yang teknik dokumentasi adalah ditujukan untuk
diperoleh melalui wawancara dengan memperoleh data langsung dari tempat
responden tentang pendapatnya yang penelitian, meliputi buku-buku yang relevan,
berkaitan dengan Pelaksanaan Tugas peraturan-peraturan, laporan kegiatan dan data
Pejabat Sementara (PJS) Kepala Desa di yang relevan penelitian. Teknik ini digunakan
Kecamatan Pangean Kabupaten Kuantan untuk mendapatkan mendapatkan konsep teori
Singingi Tahun 2014. penelitian ini.
b. Data Sekunder, menurut Sugiyono
(2010:225) data sekunder yaitu data yang 5. Informan Penelitian
tidak langsung memberikan data kepada
pengumpul data/diperoleh dari tangan Pada penelitian ini yang menjadi informan
kedua seperti hasil dari hasil penelitian adalah mereka yang dianggap memahami betul
orang lain, tulisan dari media cetak, dan dapat memberikan informasi yang benar
berbagai buku, dokumentasi dan catatan berkaitan dengan masalah peneliti. Untuk lebih
pribadi yang ada hubungannya dengan jelasnya informan dalam penelitian ini dapat
objek pengkaji. Dalam penelitian ini yaitu dilihat pada tabel berikut:
data yang dari literatur buku-buku dan data
yang dikumpulkan dari sejumlah data yang Tabel 1.2 Informan Penelitian
tersedia secara tertulis yang berupa data
NO Informan Keterangan Jumlah
jumlah sejarah singkat, struktur organisasi,
jumlah staf Desa di Kecamatan Pangean
Kabupaten Kuantan Singingi, serta data- 1 Mastur Camat 1 orang
data yang lain menurut penulis dapat 2 Suhendri Mantan Kades 1 orang
melengkapi penelitian ini nantinya.
3 Murhalim Pejabat 3 orang
4. Teknik Pengumpulan Data M. yusuf sementara(PJS)
Verawati Kepala Desa
Adapun teknik pengumpulan data dalam 4 Husni Anggota BPD 3 orang
penelitian ini adalah sebagai berikut: Ade Putra
Nedi
a. Wawancara. Menurut Arikunto (2006: 155),
5 Memeng Perangkat Desa 2 orang
wawancara adalah tanya jawab lisan yang
Fauzi dan
dilakukan oleh dua orang atau lebih yang
Ilham
dilakukan secara langsung. Dalam penelitian
6 Rudi, safar, Masyarakat 3 orang
ini penulis melakukan tanya-jawab kepada
Yuhelmi Umum
pihak-pihak terkait yaitu Pejabat Sementara
Jumlah 13 orang
(PJS) Kepala Desa dan masyarakat Desa di
Kecamatan Pangean, dengan alasan sebagai Sumber: Data Olahan, 2015.
sumber informasi untuk memperoleh data
mengenai pelaksanaan Tugas Pejabat 6. Teknik Analisis Data
Sementara (PJS) Kepala Desa di Kecamatan
Pangean Kabupaten Kuantan Singingi Tahun Setelah data yang diperlukan dalam
2014. penelitian ini terkumpul maka langkah selanjutnya
adalah analisis data. Teknik analisis data adalah

Jom FISIP Vol. 3 No.1 – Februari 2016 8


suatu uraian tentang cara-cara analisis, yaitu dpat berupa hubungan kausal atau
kegiatan mengumpulkan dan kemudian diedit interaktif, hipotesis atau teori.
untuk selanjutnya dimanfaatkan sebagai bahan
analisis yang sifatnya kualitatif. Menurut Iskandar Setelah analisis data selesai, maka hasilnya
(2008:100) analisis data merupakan kegiatan yang akan disajikan secara deskriptif yaitu dengan jalan
dilakukan oleh peneliti setelah data terkumpul. apa adanya sesuai dengan permasalahan yang ada
diteliti dengan data yang diperoleh.
Teknik analisis data yang digunakan
adalah model analisis interaktif, pengertian model BAB II
interaktif tersebut adalah bahwa data yang GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
terkumpul akan dianalisis melalui tiga tahap, A. Gambaran Umum Tentang Kabupaten
yaitu: mereduksi data, menyajikan data dan Kuantan Singingi
kemudian menarik kesimpulan. Selain itu, B. Gambaran Umum Tentang Kecamatan
dilakjukan pula proses siklus antara tahap-tahap Pangean
tersebut, sehingga datayang terkumpulkan
berhubungan satu dengan yang lainya secara
sistematis. Ketiga komponen itu dijelaskan
sebagai berikut:
1. Pengumpulan data
Merupakan suatu proses untuk
mengetahui keadaan sebenarnya yang
terjadi dilapangan, yang berakhir pada BAB III
penarikan kesimpulan terhadap
permasalahan yang sebenarnya. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Pejabat
2. Reduksi data Sementara ( PJS ) Kepala Desa di
Merupakan proses pemilihan Kecamatan Pangean Kabupaten Kuantan
pemusatan perhatian kepada Singingi
penyederhanaan, pengabstrakan, dan
transpormasi data kasar yang muncul
dari catatan tertulis dikepustakaan. Penyelenggaraan pemerintahan Desa
Reduksi tersebut berlangsung terus dalam pemberhentian Kepala Desa yang di
menerus bahkan sebelum data bener- karenakan meninggal dunia, permintaan sendiri,
benar terkumpul sampai sesudah berakhirnya jabatan, dan diberhentikan dimana
penelitian dan laporan akhir lengkap telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor
tersusun. 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
3. Penyajian data Desa telah menyebutkan Bupati/Walikota
Merupakan sekumpulan informasi berwenang untuk mengangkat pegawai negeri
yang memberi kemungkinan adanya sipil dari pemerintah daerah Kabupaten/Kota
penarikan kesimpulan dan sebagai pejabat Kepala Desa sebagai penggati
pengambilan tindakan. kekosongan Kepala Desa sampai terpilihnya
kepala Desa Baru.
4. Penarikan kesimpulan.
Sugiyono (2010:345) mengatakan
Jelas dalam ketentuan tersebut di jelaskan
bahwa kesimpulan dalam penyajian
bahwa jika ada kekosongan dalam posisi kepala
kualitatif yang diharapkan adalah
desa, bupati atau kepala daerah harus melakukan
merupakan temuan baru yang
pengangkatan Pejabat Kepala Desa. Pernyataan
sebelumnya belum pernah ada.
pasal tersebut juga di tegaskan dengan Peraturan
Temuan dapat berupa deskripsi atau
Daerah Nomor 4 Tahun 2009 Pasal 46 yang
gambaran suatu objek yang
bertuliskan “Pengangkatan Pejabat Sementara
sebelumnya masih kabur atau gelap
Kepala Desa ditetapkan dengan Keputusan
sehingga setelah diteliti menjadi jelas,
Bupati”
Jom FISIP Vol. 3 No.1 – Februari 2016 9
Pejabat Sementara Kepala Desa berasal ditunjuk untuk melaksanakan tugas dan
dari Sekertaris Desa atau Perangkat Desa Lainnya kewenangan Kepala Desa yang diberhentikan
atau Tokoh Masyarakat, ataupun PNS yang berada sementara atau diberhentikan dari jabatan Kepala
dalam lingkungan kecamatan dengan memberi Desa”. Berdasarkan Pasal tersebut di ketahui
kesempatan yang sama bagi laki-laki atau bahwa tugas, wewenang dan kewajiban Pejabat
perempuan. Masa jabatan Pejabat Kepala Desa Kepala Desa adalah sama dengan tugas dan
sebagaimana dimaksud ayat (1), paling lama 1 wewenang Kepala Desa. Berikut adalah
(satu) tahun terhitung mulai tanggal merupakan penjabaran Wewenang Pejabat
pelantikannya. Pejabat Kepala Desa di ambil Sementara (PJS) Kepala Desa di Kecamatan
sumpah/janji dan dilantik oleh Bupati dan/atau Pangean Kabupaten Kuantan Singingi:
pejabat yang di tunjuk.
Di Kecamatan Pangean selama 2014-2015 1. Memimpin dan menyelenggarakan
dari 17 desa yang ada, terdapat 3 desa yang mana pemerintahan desa
masa jabatan kepala desanya berakhir yaitu :
1 .Desa Pasar Baru Perlu diketahui bahwa untuk membantu
2. Desa Pulau Kumpai tugas-tugasnya Pejabat Sementara (PJS) kepala
3. Desa Padang Kunik desa di bantu 1 (satu) orang sekretaris, 3 (tiga)
orang kepala urusan serta beberapa orang kepala
Untuk mengisi kekosongan sementara dusun. Sebagai unsur staf, Pejabat Sementara
terhadap penyelenggaraan desa di angkatlah (PJS) kepala desa mengkoordinasikan,
Pejabat Sementara Kepala Desa tersebut mendelegasikan dan mengintruksikan kepada
berdasarkan keputusan Bupati Kabupaten Kuantan sekretaris desa untuk menyelenggarakan
Singing. Untuk desa pasar baru di amanahkan pemerintahan desa khususnya dibidang
pada saudara Murhalim, desa Pulau Kumpai di administrasi.
amanahkan pada saudari Verawati, desa Padang
Kunik diamanahkan pada saudara M.Yusuf, yang Hal ini seperti yang diungkapkan Memeng
merupakan Kasi Kecamatan di Kecamatan fauzi salah satu perangkat desa Pasar Baru
Pangean. Pangean sebagai berikut:
“Perlu diketahui bahwa dalam memimpin
Pengangkatan Murhalim sebagai Pejabat dan menyelenggarakan pemerintahan
Sementara (PJS) Kepala Desa Pasar Baru, desa, pengkoordinasian serta
Verawati sebagai Pejabat Sementara (PJS) Kepala pendelegasian sebagian dari tugas-tugas
Desa Pulau Kumpai dan M.Yusuf sebagai Pejabat Pejabat Sementara (PJS) kepala desa
Sementara (PJS) Kepala Desa Padang Kunik kepada bawahannya di Kecamatan
bertujuan untuk menyelenggarakan Pemerintahan Pangean memang dapat dipandang akan
Desa yaitu menjalankan tugas dan fungsi Kepala mendukung terhadap pelaksanaan tugas-
Desa sampai dengan adanya pemilihan Kepala tugas Pejabat Sementara (PJS) kepala
Desa yang defenitif. desa sehari-hari. Akan tetapi
pendelegasian atau pengkoordinasian
Pejabat Sementara (PJS) Kepala Desa tugas-tugas kepada bawahan itu
Pasar Baru, Pulau Kumpai dan Padang Kunik sebaiknya dijelaskan terlebih dahulu
mengemban amanah untuk menjalankan roda secara rinci”. (Wawancara 22 September
pemerintahan Desa dengan dibantu oleh Sekretaris 2015)
Desa serta pejabat-pejabat Desa lainnya, dan
digunakan untuk tetap memberikan mobilisasi Jadi dalam hal ini menurut perangkat desa
atau tetap berjalannya roda pemerintahan di desa- Pasar Baru Pangean terdapat indikasi bahwa
desa untuk memberikan faktor ketentraman serta dalam kepemimpinan Pejabat Sementara (PJS)
stabilitas desa tersebut. Dalam melakukan kepala desa Pasar Baru, semata-mata hanya
kinerjanya kekuatan hukum yang ada dalam PJS mengkoordinasikan serta mendelegasikan tugas-
untuk menjalankan kinerjanya di atur dalam Perda tugasnya kepada bawahan, tanpa pernah
Nomor 4 Tahun 2009 Pasal 47 yang berisi: menjelaskan secara rinci cara pelaksanaannya.
“Pejabat Kepala Desa adalah pejabat yang Atau dalam pengertian lain kepemimpinan Pejabat

Jom FISIP Vol. 3 No.1 – Februari 2016 10


Sementara (PJS) kepala desa Pasar Baru tidaklah Berdasarkan hasil wawancara penulis
berbeda dengan kempimpinan Pejabat Sementara dengan Husni salah satu Anggota BPD
(PJS) Kepala Desa lainnya yang ada di Kecamatan Desa Pulau Kumpai sebagai berikut:
Pangean. “Tidak dilaksanakannya pembinaan dan
pembangunan kehidupan masyarakat desa
Untuk mengetahui baik atau tidaknya yang dilakukan oleh Pejabat Sementara
Pejabat Sementara (PJS) Kepala Desa dalam (PJS) Kepala Desa di Kecamatan Pangean
melaksanakn tugas dan wewenangnya, penulis Kabupaten Kuantan Singingi tersebut
mengajukan pertanyaan kepada salah satu warga menurut Badan Perwakilan Desa Pasar
desa, dari jawaban yang diberikan diperoleh data Baru akan mempunyai pengaruh negatif
sebagai berikut: terhadap kehidupan masyarakat desa”.
“Pejabat Sementara (PJS) Kepala Desa (Wawancara 22 September 2015)
dalam melaksanakn tugas dan
wewenangnya desa tidak baik, karena Tetapi dapat dikemukakan disini walaupun
adanya indikasi penyelenggaraan ada pembinaan kehidupan masyarakat desa
pemerintahan yang belum mempunyai yang telah dilakukan oleh Pejabat Sementara
program pembinaan perekonomian desa, (PJS) Kepala Desa di Kecamatan Pangean
jika dihubungkan dengan Undang- undang Kabupaten Kuantan Singingi, namun dinilai
Nomor 32 Tahun 2004, tentulah sangat belumlah menyentuh kepada akar
berpotensi menimbulkan dampak yang permasalahan yang sebenarnya. Sebab sesuai
beragam pada pemerintahan maupun pada dengan latarbelakang masyarakat desa di
masyarakat desa antara lain sehubungan Kecamatan Pangean Kabupaten Kuantan
dengan tingkat kesejahteraan Singingi yang dari dulu menyandarkan
masyarakat”. (Wawancara 22 September kehidupannya dari bertani dan berkebun,
2015). kebutuhan akan produk-produk pertanian yang
berkualitas murah dan terjangkau sangatlah
2. Membina kehidupan masyarakat desa. didambakan masyarakat untuk meningkatkan
Untuk diketahui dalam pembinaan produktifitas. Demikian pula dengan
kehidupan bermasyarakat di desa oleh Pejabat penerangan, karena sebagian dari masyarakat
Sementara (PJS) Kepala Desa di Kecamatan desa di Kecamatan Pangean Kabupaten
Pangean Kabupaten Kuantan Singingi, Kuantan Singingi masih ada yang belum
berdasar penelitian diketahui bahwa Pejabat mendapatkan listrik hingga sekarang.
Sementara (PJS) Kepala Desa di Kecamatan
Pangean Kabupaten Kuantan Singingi tidak Berdasarkan hasil wawancara penulis
membuat suatu program kerja jangka panjang dengan Suhendri sebagai mantan Kepala Desa
dan jangka pendek misalnya sehubungan Pasar Baru diperoleh keterangan sebagai
dengan pembangunan jalan dan jembatan berikut:
untuk mempermudah akses ekonomi “Sebaiknya Pejabat Sementara (PJS) Kepala
masyarakat, membangun pasar desa sebagai Desa harus berkoordinasi dengan kepala desa
tempat jual beli hasil-hasil pertanian, sebelumnya dalam menentukan prioritas
melakukan penyuluhan-penyuluhan secara pembangunan yang akan dilaksanakan, untuk
berkala, meningkatkan sumber daya manusia mengetahui progra-program pembangunan
aparatur pemerintah desa dan masyarakat yang harus dilanjutkan atau yang sudah
secara bertahap, melakukan pembinaan- dilaksanakan, karena selama ini hal tersebut
pembinaan yang berhubungan dengan tidak pernah dilakukan”. (Wawancara : 16-
rohaniah, mensosialisasikan program keluarga 12-2014).
berencana, membimbing masyarakat pada
kegiatan-kegiatan positif dan produktif, serta Dari fakta di atas maka penulis
meningkatkan dan menggalakkan jiwa gotong berpendapat pembinaan kehidupan masyarakat
royong pada masyarakat dalam lingkungan desa di Kecamatan Pangean Kabupaten
Rukun Tetangga (RT) masing-masing. Kuantan Singingi sebagaimana telah
dilakukan oleh Pejabat Sementara (PJS)
Kepala Desa di Kecamatan Pangean

Jom FISIP Vol. 3 No.1 – Februari 2016 11


Kabupaten Kuantan Singingi pada dasarnya Unit Desa sebagaimana dirumuskan oleh
masih belum baik. Karena dalam pelaksanaan Undang-Undang Otonomi Daerah Nomor
teknik-teknik pendekatan kepada masyarakat, 32 tahun 2004 sampai sekarang pun tidak
teknik pembinaan kehidupan masyarakat desa ada. Sehingga sebagai akibatnya
mana yang akan dipergunakan masih sangat kontribusi atas program pemberdayaan
tergantung kepada situasi dan kondisi ekonomi masyarakat itupun menjadi tidak
masyarakat desa itu sendiri. jelas atau terkesan kurang bermanfaat
sertanya susahnya desa melakukan
3. Membina perekonomian desa pinjaman untuk menunjang program
Penduduk masyarakat desa di Kecamatan dimaksud”. (Wawancara 22 September
Pangean Kabupaten Kuantan Singingi mayoritas 2015)
menyadarkan kehidupan keluarga atau mata
pencahariannya adalah pada hasil-hasil pertanian, Dari hal tersebut maka bila dihubungkan
perkebunan disamping berdagang. Dalam dengan ketentuan Pasal 213 ayat (1) Undang-
hubungan ini tentunya sebagai pemimpin Undang Nomor 32 Tahun 2004 yang merumuskan
sekaligus administrator pemerintahan desa, maka bahwa desa dapat mendirikan usaha milik desa
apabila ditinjau dari tugas kepala desa, maka sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa,
Penjabat Sementara (PJS) Kepala Desa bertugas dapatlah dikemukakan bahwa tidak terkelolanya
membina perekonomian masyarakat desa. dengan baik program pemberdayaan ekonomi
masyarakat di desa Pasar Baru sebagaimana di
Berdasarkan data yang diperoleh uraikan di atas adalah karena tidak terdapatnya
dilapangan diketahui bahwa Pejabat Sementara hubungan yang baik antara kepala desa dengan
(PJS) Kepala Desa di Kecamatan Pangean Badan Perwakilan Desa dan belum terbentuknya
Kabupaten Kuantan Singingi dalam membina Badan Usaha Unit Desa untuk mewadahi
perekonomian masyarakat desa, tidak mempunyai program-program pemberdayaan ekonomi
program pemberdayaan kesejahteraan masyarakat. masyarakat.
Padahal hal ini dapat dilakukan seperti melakukan
kerjasama dengan pihak perusahaan swasta, B. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
membuat program pemberdayaan kesejahteraan Setelah Terjadinya Penetapan Pejabat
desa yang difasilitasi oleh pemerintah Kabupaten. Sementara (PJS) Kepala Desa di
Kecamatan Pangean Kabupaten Kuantan
Berdasarkan hasil wawancara penulis Singingi.
dengan Ade Putra salah satu anggota BPD Pemerintahan Desa adalah
diperoleh keterangan sebagai berikut: penyelenggaraan urusan pemerintahan dan
“Program Pejabat Sementara (PJS) kepentingan masyarakat setempat dalam sistem
Kepala Desa di Kecamatan Pangean pemerintahan Negara Republik Kesatuan
Kabupaten Kuantan Singingi dalam usaha Indonesia (Pasal 1 butir 2 Undang-Undang Nomor
membina dan meningkatkan 6 Tahun 2014 tentang Desa dan Pasal 1 butir 2
perekonomian masyarakat desa Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014
sebagaimana di atas ditinjau dari satu sisi Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
memang akan cukup membantu Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik
masyarakat dalam meningkatkan Indonesia Nomor 5539 tentang Peraturan
pendapatan anggota masyarakat. Akan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
tetapi dilain sisi karena Pejabat 2014 tentang Desa) untuk menyelenggarakan
Sementara (PJS) Kepala Desa di urusan rumah tangga di desa. Pemerintah Desa
Kecamatan Pangean Kabupaten Kuantan merupakan suatu penyelenggaraan urusan
Singingi selalu bertindak sendiri tanpa pemerintahan dan kepentingan masyarakat
pernah mengikutsertakan Badan setempat yang dipimpin oleh Kepala Desa dan di
Perwakilan Desa dalam melakukan bantu dengan perangkat desa sebagai unsur
pembahasan dan perumusan tentang penyelenggaraan pemerintahan desa.
pentingnya program dimaksud bagi desa,
pengelolaan potensi desa yang dilakukan Penyelenggaraan pemerintahan desa
melalui suatu wadah atau Badan Usaha setelah terjadinya penetapan Pejabat Sementara

Jom FISIP Vol. 3 No.1 – Februari 2016 12


(PJS) Kepala Desa di Kecamatan Pangean Pejabat Sementara Kepala Desa Pulau Kumpai
Kabupaten Kuantan Singingi akan mempengaruhi sebagai berikut:
dinamika penyelenggaraan pemerintahan desanya. “Sebagai seorang pemimpin sudah
Penyelenggaraan pemerintahan Desa setelah menjadi kewajiban saya untuk memberikan
terjadinya penetapan Pejabat Sementara (PJS) motivasi kepada bawahan terutama
Kepala Desa di Kecamatan Pangean Kabupaten masyarakat yaitu dengan cara memberikan
Kuantan Singingi telah mengalami perubahan semangat dan contoh dalam kagiatan desa,
yang cukup signifikan sejak masa jabatan Kepala seperti kerja bakti” (Wawancara 22
Desanya telah habis, sehingga tidak dapat lagi September 2015)
melaksanakan tugasnya untuk menyelenggarakan
pemerintahan desa, melaksanakan pembangunan Hal serupa juga diungkapkan Husni salah
desa, pembinaan masyarakat desa, pemberdayaan satu Anggota BPD Desa Pulau Kumpai sebagai
masyarakat desa. Seperti pelayanan masyarakat berikut:
desa yang secara khusus dalam bidang pertanahan, “Kepemimpinannya baik dan memuaskan,
pemasukan keuangan desa, pembangunan desa meskipun seorang perempuan tapi itu
tidak terlaksana dengan baik bahkan tidak berjalan orangnya tegas. Sering memberikan
sama sekali. nasehat-nasehat kepada masyarakat untuk
dapat mengikuti kegiatan desa, seperti
1. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Dalam kerja bakti’ (Wawancara 23 September
Pelaksanaan Program Pembangunan. 2015).
Berbicara tentang penyelenggaraan
pemerintahan desa tidak terlepas dari peran ideal Pemimpin yang ideal, menggunakan
seorang pemimpin. Pemimpin yang ideal adalah kewenangan secara cerdas dan peka sehingga
pemimpin yang bisa memberikan mampu menjadi sangat berwenang tanpa sewenang-
menempatkan dirinya sebagai contoh yang baik wenang. Pemimpin yang ideal harus senantiasa
bagi bawahannya ataupun rakyatnya. Seperti memberikan kesempatan anak buahnya untuk
halnya seorang Pejabat Sementara (PJS) Kepala berinisiatif, berkreasi dan berpendapat serta tetap
Desa, dalam kepemimpinannya seorang Pejabat memberikan dorongan. Seperti halnya seorang
Sementara (PJS) Kepala Desa harus senantiasa Pejabat Sementara (PJS), sebagai seorang Pejabat
memberikan contoh dan teladan yang baik untuk Sementara (PJS) Kepala Desa harus senantiasa
bawahan dan masyarakat yang dipimpin. Seperti memberikan peluang bagi bawahannya ataupun
halnya yang diungkapkan Murhalim sebagai masyarakatnya untuk berpendapat dan menapung
Pejabat Sementara Kepala Desa Pasar Baru semua aspirasi masyarakat dengan tetap
sebagai berikut: memperhatikan apa yang dilakukan masyarakat
“Sebagai Pejabat Sementara (PJS) dan selalu memberikan semangat dan dorongan.
Kepala Desa, saya selalu mencoba Seperti halnya diungkapkan M.Yusuf sebagai
memberikan yang terbaik untuk kemajuan Pejabat Sementara Kepala Desa Padang Kunik
desa Pasar Baru ” (Wawancara 22 sebagai berikut:
September 2015) “Setiap melakukan kegiatan di desa, saya
selalu memberikan kebebasan kepada
Seorang pemimpin yang ideal harus perangkat desa maupun masyarakat
senantiasa bisa memberikan motivasi orang yang dengan tetap memberikan semangat dan
dipimpin untuk menuju kearah yang lebih baik dorongan, namun jika kebebasan itu
bukan malah menjatuhkan semangat orang-orang menimbulkan kerugian saya akan
yang dipimpinnya. Pejabat Sementara (PJS) memberikan peringatan” (Wawancara 22
Kepala Desa misalnya, harus mampu berperan September 2015)
dalam mendorong atau memotivasi kinerja
bawahannya dan memberikan motivasi kepada Untuk menjadi seorang pemimpin tidaklah
masyarakat untuk dapat mengikuti kegiatan mudah, harus bisa menciptkan suasana yang
pembangunan dan harus bisa mengoordinasi harmonis dengan lingkungan masyarakat yang
masyarakat dalam kegiatan pembangunan. Hal ini dipimpin dan harus mempunyai langkah-langkah
seperti yang diungkapkan Verawati sebagai dalam upaya mewujudkan kesejahteraan
masyarakat. Hal ini seperti yang diungkapkan

Jom FISIP Vol. 3 No.1 – Februari 2016 13


Memeng fauzi salah satu perangkat desa Pasar prasarana atau sarana yang bias menghasilkan
Baru Pangean sebagai berikut: retribusi atau sewa.
“Untuk menciptakan suasana masyarakat
yang harmonis, seorang pemimpin harus Dalam arti kata jika Pejabat Sementara
bersosialisasi langsung dengan (PJS) Kepala Desa di Kecamatan Pangean
masyarakat, misal saja melakukan Kabupaten Kuantan Singingi benar-benar
kegiatan seperti tahlilan, pengajian dan mengoptimalkan lembaga desa, sumber daya alam
lain-lain” (Wawancara 23 September desa dan sumber daya manusianya, serta
2014). melakukan pengelolaan sumber-sumber
penerimaan desa dengan benar tentulah hambatan
Hal serupa juga diungkapkan Ade Putra yang dihadapi oleh pemerintah desa itu tidak akan
salah satu anggota BPD warga sebagai berikut: berarti karena semuanya saling tergantung.
“Selama menjabat sebagai Pejabat Potentsi alam yang besar dan bernilai tidak akan
Sementara (PJS) Kepala Desa Pasar Baru, bertahan lama apabila tidak dikelola dan
tidak ada pembangunan yang dihasilkan, dimanfaatkan dengan baik demikian pula
administrasi Desa tidak tertib, bahkan sebaliknya.
kantor Desa jarang pernah sehingga hanya
sedikit pelayan publik yang dihasilkan”
(Wawancara 22 September 2015).
BAB IV
Terhadap fakta tersebut dapatlah PENUTUP
dijelaskan bahwa Pejabat Sementara (PJS) Kepala
Desa di Kecamatan Pangean Kabupaten Kuantan A. Kesimpulan
Singingi mempunyai pandangan hambatan Berdasarkan hasil penelitian yang telah
pembangunan desa yaitu sehubungan dengan dana penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:
terbatas. Tetapi hal itu menurut penulis tidaklah
mesti terjadi karena sesuai dengan konsep 1. Selama kepemimpinan Pejabat Sementara
otonomi, secara umum desa oleh negara telah (PJS) Kepala Desa di desa Pasar Baru, Pulau
diberikan ruang gerak yang luas untuk Kumpai dan desa Padang Kunik belum
merencanakan pembangunan untuk memenuhi melaksanakan tugas dan wewenang
kebutuhan masyarakat. Antara lain dengan sebagaimana mestinya, sehinga kondisi Desa
mengoptimalkan segenap potensi desa baik berupa tidak berfungsi sebagaimana mestinya yang
kelembagaan, sumber daya alam dan sumber daya sesuai dengan tujuan pemerintah dan
manusia. Begitu pula sumber-sumber penerimaan masyarakat desa khususnya, dan
desa, sebagaimana sebagai berikut. mengakibatkan dampak yang buruk seperti
ketidak stabilan kondisi desa.
1. Dari pemerintah meliputi : 2. Penyelenggaraan pemerintahan desa setelah
- Bantuan, subsidi atau sumbangan dari terjadinya penetapan Pejabat Sementara (PJS)
pemerintah pusat Kepala Desa di Kecamatan Pangean
- Bantuan, subsidi atau sumbangan dari Kabupaten Kuantan Singingi menimbulkan
pemerintah propinsi dampak dalam bidang administrasi, bidang
- Bantuan, subsidi atau sumbangan dari peraturan Desa, dan Bidang Keputusan Kepala
pemerintah kabupaten Desa. Bidang administrasi dalam pelayanan
- Sebagian pajak dan retribusi yang telah publik yang bersifat khusus seperti
diberikan kepada desa pertanahan, keuangan, dan pembangunan tidak
2. Dari masyarakat meliputi pengutan sah, dapat berjalan secara normal. Pembuatan
gotong royong, swadaya, iuran, urunan, dan peraturan desa dan keputusan Kepala Desa
lain-lain dalam bentuk uang atau barang. tidak berjalan.
3. Dari pihak ketiga, meliputi yang bersifat tidak
mengikat dan sah. B. Saran
4. Dari kekayaan desa meliputi tanah desa, badan Berdasarkan kesimpulan di atas, maka
usaha desa, potensi desa yang dapat langsung penulis menyarankan sebagai berikut:
memberi manfaat, harta benda atau pusaka,

Jom FISIP Vol. 3 No.1 – Februari 2016 14


1. Bagi Pejabat Sementara (PJS) Kepala Desa Riduwan. 2009. Skala Pengukuran Variabel-
diharapkan supaya dapat menjelankan tugas Variabel Penelitian. Alfabeta. Bandung.
dan wewenangnya sesuai peraturan
perundang-undangan yang ada, sehingga Syafiie, Inu Kencana, 2005. Pengantar Ilmu
mampu membawa desa yang dipimpinya Pemerintahan, Bndung, PT Refika
menjadi desa yang lebih baik. Aditama.
2. Diharapkan ketegasan lembaga pemerintahan
Sedarmayanti. 2004. Reformasi Administrasi
Desa yakni Badan Permusyawaratan Desa
Publik, Reformasi Birokrasi, dan
(BPD) sebagai lembaga yang mengawasi
Kepemimpinan Masa Depan. Bandung:
jalannya penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Refika Aditama
diharapkan mampu memberikan teguran keras
terhadap Pejabat Sementara (PJS) Kepala Sudijono, Anas. 2012. Pengantar Statistik
Desa atau aparat Desa yang menyalahi aturan. Pendidikan. PT. Raja Grafindo Persada.
3. Camat diharapkan dapat melakukan Jakarta.
pembinaan tertib administrasi pemerintahan
desa, dalam rangka mendukung kesiapan desa Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Kuantitatif
yang ada untuk menjalankan pemerintahan Kualitatif dan R&D. Afabeta. Bandung.
yang baik.
Usman, Husaini. 2009. Metodologi Penelitian
DAFTAR PUSTAKA Social. Edisi Kedua. Bumi Aksara. Jakarta.

Alwasilah, Ahmad. 2002. Pokoknya Kualitatif ; Widjaja, HAW. 2000. Pemerintahan Desa/Marga
Dasar-dasar Merancang dan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22
Melakukan Penelitian Kualitatif. Tahun 1999 Tentang Pemerintahan
Pustaka Jaya. Bandung. Daerah, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta,
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian, 2001.
Suatu Pendekatan Praktek (Edisi Revisi ___________, 2003. Otonomi Desa Merupakan
VI). Rineka Cipta. Jakarta. Otonomi Yang Asli, Bulat Dan Utuh, PT
Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2003.
Hasibuan, Malayu S.P. 2005. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Edisi Revisi. Cetakan ke 5. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun
Bumi Aksara, Jakarta. 1945.

Ishak. Posisi Politik Masyarakat Dalam Era Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Otonomi Daerah. Penaku, Jakarta, 2010. Pemerintahan Daerah
Iskandar. 2008. Metode Penelitian Pendidikan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif).
Desa.
Gaung Persada Press. Jakarta.
Kuper Adam & Yessica, 2000, “Ensiklopedia Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005
Ilmu-Ilmu Sosial”. PT. Raja Grafindo tentang Desa
Persada.
Peraturan Daerah Kuantan Singingi Nomor 2
Labolo, Muhadam, 2010. Memahami Ilmu Tahun 2009 Tentang Pedoman Susunan
Pemerintahan, Jakarta, PT. Raja Grafindo Organisasi Dan Tata Kerja Pemerintah
Persada. Desa
Ndraha, Taliziduhu. 2002. Dimensi-Dimensi Peraturan Daerah Kabupaten Kuantan Singingi
Pemerintahan Desa. Jakarta, Bumi Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Tata Cara
Aksara. Pencalonan, Pemilihan, Pengangkatan Dan
Pemberhentian Kepala Desa
Rasyid M Ryaas. 2000. Makna Pemerintahan.
Jakarta: Mutiara Sumberdaya.

Jom FISIP Vol. 3 No.1 – Februari 2016 15

Das könnte Ihnen auch gefallen