Sie sind auf Seite 1von 4

INOVASI PELAYANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN NIKAH

(SIMKAH) DI KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) PULE


KABUPATEN TRENGGALEK

Dwi Rohim Arifin, Willy Tri Hardianto, Dewi Citra Larasati


Program Studi Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Tribhuwana Tunggadewi
Email : dwiarifin24@gmail.com

Abstrack:
Service to the community is the duty of the government. The services provided must be in accordance
with existing service standards. So that the service process to the community will be more effective and efficient.
However, the application of service standards in the field certainly encountered problems. The existing problems
are handled by innovating in the service sector. Innovation in the service sector was carried out by the Ministry
of Religion at the District Office of Religious Affairs (KUA). The form of innovation applied is the Marriage
Management Information System (SIMKAH) program. This research was conducted in KUA Pule District using
qualitative methods. Data collection techniques using interviews, observation, and documentation. The
technique of determining sampling uses purposive side. Data were analyzed through data reduction, data
presentation, and conclusion drawing stages. Test the credibility of the data in testing the validity of the data
using technical triangulation. The results of this study are the SIMKAH program implemented in KUA Pule
since 2011. The aim is to build a database using technology and networks that are integrated between KUA at
the local level to the Central Office, and to improve services and data presentation that is fast and accurate. The
use of the SIMKAH program at KUA Pule can facilitate employees in providing marriage registration services
by utilizing existing technology. So that the resulting service products in the form of a Marriage Certificate and
Marriage Book in writing print out. In the process of implementing the SIMKAH program it is certainly
influenced by factors. First, supporting factors include good quality human resources, adequate facilities and
infrastructure. Second, the inhibiting factors are unstable internet network, power outages, lack of staff.

Keywords: Service, Innovation, SIMKAH

Abstrak:
Pelayanan kepada masyarakat merupakan tugas dari pemerintah. Pelayanan yang diberikan harus sesuai
standar pelayanan yang ada. Sehingga proses pelayanan kepada masyarakat akan lebih efektif dan efisien.
Namun, penerapan standar pelayanan di lapang tentu ditemui permasalahan. Permasalahan yang ada ditangani
dengan melakukan inovasi di bidang pelayanan. Inovasi di bidang pelayanan dilakukan oleh Kementerian
Agama di tingkat Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan. Bentuk inovasi diterapkan adalah program Sistem
Informasi Manajemen Nikah (SIMKAH). Penelitian ini dilaksanakan di KUA Kecamatan Pule dengan
menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Teknik penentuan sampling menggunakan purposive samping. Data dianalisis melalui tahap
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Uji kredibilitas data dalam menguji kevalidan data
menggunakan cara triangulasi teknik. Hasil dari penelitian ini adalah program SIMKAH diterapkan di KUA
Pule sejak tahun 2011. Tujuannya adalah membangun database dengan memanfaatkan teknologi dan jaringan
yang terintregitas antara KUA di tingkat daerah sampai Kantor Pusat, serta meningkatkan pelayanan serta
penyajian data yang cepat dan akurat. Penggunaan program SIMKAH di KUA Pule dapat mempermudah
pegawai dalam memberikan pelayanan pendaftan nikah dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Sehingga
produk pelayanan yang dihasilkan berupa Akta Nikah dan Buku Nikah dengan tulisan berbentuk print out.
Dalam proses penerapan program SIMKAH tentu dipengaruhi oleh faktor-faktor. Pertama, faktor pendukung
diantaranya kualitas sumber daya manusia yang baik, fasilitas sarana dan prasarana yang memadai. Kedua,
faktor penghambat yakni jaringan internet yang tidak stabil, pemadaman listrik, kurangnya jumlah pegawai.

Kata Kunci : Pelayanan, Inovasi, SIMKAH


PENDAHULUAN
Pelayanan kepada masyarakat sudah diatur dengan tegas dan jelas di dalam Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Pelayanan publik yang dimaksud dalam undang-
undang tersebut adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan
publik.Pemerintah sebagai penyelenggara pelayanan dituntut untuk memberikan pelayanan yang baik,
efektif, dan efisien. Dengan demikian, pemerintah terus melakukan inovasi guna meningkatkan
kualitas pelayanan kepada masyarakat.
Inovasi pelayanan kepada masyarakat dilakukan di berbagai instansi pemerintah. Inovasi
pelayanan juga dilakukan oleh Kementerian Agama di tingkat Kantor Urusan Agama (KUA)
kecamatan. Bentuk inovasi yang dimaksud adalah adanya sistem informasi yang digunakan untuk
mempermudah pelayanan. Sistem tersebut dikenal dengan SIMKAH merupakan kepanjangan dari
Sistem Informasi Manajemen Nikah. Pelayanan SIMKAH ini diatur dalam Intruksi Dirjen Bimas
Islam Nomor DJ.II/369 Tahun 2013 tentang penerapan Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH) pada KUA Kecamatan.
Berdasarkan pada Intruksi Dirjen Bimas Islam Nomor DJ.II/369 Tahun 2013 tentang penerapan
Sistem Informasi Manajemen Nikah (SIMKAH) pada KUA kecamatan memutuskan Penerapan
SIMKAH pada KUA Kecamatan merupakan suatu tuntutan yang mesti dilakukan pada era globalisasi
dan transformasi saat ini dalam rangka meningkatkan pelayanan publik. Pelayanan yang mudah dan
murah sebagai lembaga pemerintah dalam mengayomi masyarakat mengharuskan adanya upaya
perubahan paradigma agar semua layanan dapat diakses melalui media teknologi informasi. Aplikasi
SIMKAH merupakan sarana pencarian data pencatatan nikah pada KUA Kecamatan yang dapat
menghasilkan data dan informasi secara elektronik menuju penerapan e-nikah.
Pelayanan menggunakan program SIMKAH di terapkan di KUA Kecamatan Pule Kabupaten
Trenggalek. Penerapan program SIMKAH yang dimaksud tentu memiliki tujuan yang akan dicapai.
Tercapainya tujuan yang sudah ditentukan tidak lepas dari peran pegawai KUA Kecamatan Pule dan
juga masyarakat setempat. Sehingga pelayanan yang ada sebelum dan sesudah adanya program
SIMKAH ini akan memberikan dampak positif bagi semua pihak.

METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini bersifat kualitatif. Menurut Moleong (2011:6) penelitian kualitatif adalah
penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek
penelitian. Dengan lokasi penelitian di KUA Kecamatan Pule Kabupaten Trenggalek. Teknik
pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sumber data yang
diperoleh berupa sumber primer dan sumber sekunder. Teknik penentuan sampling menggunakan
purposive samping. Setelah data diperoleh, data dianalisis melalui tahap reduksi data, penyajian data,
dan penarikan kesimpulan. Uji kredibilitas data dalam menguji kevalidan data tersebut, maka peneliti
menggunakan cara triangulasi teknik. Artinya mengecek data kepada sumber yang sama dengan
teknik yang berbeda. (Sugiyono, 2017:274)

HASIL DAN PEMBAHASAN


Program Sistem Informasi Manajemen Nikah (SIMKAH) berbasis online merupakan program
yang digunakan dalam proses pelayanan pendaftaran nikah di Kantor Urusan Agama. Program
SIMKAH berbasis online diterapkan di KUA Pule sejak tahun 2011. Sebelum itu, KUA Pule
menggunakan program SIMKAH berbasis desktop yang bersifat manual, sehingga pelayanan dalam
pencatatan nikah masih membutuhkan waktu yang lama dan belum secara otomatis database bisa
diakses oleh pusat. Sedangkan SIMKAH berbasis online sudah berbasis teknologi. Sehingga dalam
memberikan pelayanan pencatatan nikah akan lebih efektif, efisien dan database yang ada secara
otomatis dapat diakses oleh pusat.
Penerapan SIMKAH di KUA Pule memiliki tujuan membangun database dengan
memanfaatkan teknologi dan jaringan yang terintregitas antara KUA di tingkat daerah sampai Kantor
Pusat, serta meningkatkan pelayanan serta penyajian data yang cepat dan akurat kepada masyarakat.
Tujuan penerapan SIMKAH di KUA Pule sama halnya dengan tujuan SIMKAH pada buku panduan
SIMKAH. Tujuan yang dimaksud diantaranya diperlukan sistem penyeragaman data. Penyeragaman
data diperlukan karena diharapkan data dapat lebih efektif dan efisien sehingga penanganannya lebih
mudah apalagi melalui suatu program yang memadai. Selain itu diperlukan backup data yang
terintegritasi. Diperlukan backup data adalah upaya untuk menyelamatkan dan menghimpun data dari
berbagai masalah yang dihadapi seperti bencana alam dan lain sebagainya.
Pelayanan pendaftaran nikah menggunakan program SIMKAH online di KUA Pule tidak
lepas dari standar pelayanan pada umumnya. Standar pelayanan yang dimaksud diantara yaitu
prosedur pelayanan dan produk pelayanan yang dihasilkan dari program SIMKAH online. Pertama,
prosedur pelayanan sebelum adanya program SIMKAH online penulisan data pada form yang telah
disediakan masih menggunakan tulisan tangan atau masih bersifat manual dari tingkat paling bawah
sampai tingkat pusat. Sehingga proses pelayanan dengan prosedur yang demikian membutuhkan
waktu yang lama. Berbeda dengan adanya program SIMKAH online pengisian tidak lagi
menggunakan tulisan tangan, melainkan menggunakan teknologi yang ada. Hasil dari penggunaan
teknologi tersebut berbentuk print out pada form yang sudah disediakan. Waktu yang dibutuhkan
dalam proses pelayanan tersebut akan lebih cepat dari pada proses pelayanan yang sebelumnya.
Kedua, produk pelayanan yang dihasilkan. Produk pelayanan yang dihasilkan di KUA Pule
pada pelayanan nikah adalah Akta Nikah dan Buku Nikah. Akta Nikah dan Buku Nikah berbentuk
print out program SIMKAH. Berbeda dengan sebelum adanya program SIMKAH, di mana Akta
Nikah dan Buku Nikah masih bersifat manual berupa tulisan tangan pegawai KUA. Sehingga hanya
pegawai KUA yang memiliki ketrampilan menulis dengan rapi yang hanya bisa mengisi data pada
Akta Nikah dan Buku Nikah.
Faktor pendukung yang ada di KUA Pule dalam menerapkan program SIMKAH diantaranya,
yakni kualiatas Sumber Daya Manusia yang tidak gagap teknologi dalam mengoperasikan program
yang berbasis online tersebut. Selain itu, fasilitas sarana dan prasarana yang ada di KUA Pule cukup
dalam memberikan pelayanan masyarakat. Sedangkan, faktor penghambat yang dialami di KUA Pule
pada saat memberikan pelayanan pendaftaran nikah menggunakan program SIMKAH adalah jaringan
internet yang tidak stabil, pemadaman listrik secara tiba – tiba. Selain itu jumlah pegawai dalam
memberikan pelayanan tidak sebanding dengan jumlah masyarakat yang membutuhkan pelayanan.

KESIMPULAN
Pelayanan menggunakan program Sistem Informasi Manajemen Nikah (SIMKAH) di KUA
Pule Kabupaten Trenggalek merupakan suatu bentuk inovasi pelayanan pencatatan nikah yang
biasanya pencatatan dilakukan secara manual di KUA Kecamatan dalam melayani masyarakat.
SIMKAH diterapkan karena adanya Instruksi Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Nomor
DJ.II/369 Tahun 2013 Tentang Penerapan Sistem Informasi Manajemen Nikah (SIMKAH) pada KUA
Kecamatan. SIMKAH di KUA Pule sudah memiliki komputer dan berisi program SIMKAH serta
alat-alat pendukung yang dalam penerapannya sesuai prosedur pencatatan nikah sehingga
penggunaan SIMKAH ini menjadi sebuah keharusan di KUA. Faktor pendukung yang ada di KUA
Pule dalam menerapkan program SIMKAH diantaranya, yakni kualiatas Sumber Daya Manusia yang
tidak gagap teknologi dalam mengoperasikan program yang berbasis online tersebut. Selain itu,
fasilitas sarana dan prasarana yang ada di KUA Pule cukup dalam memberikan pelayanan
masyarakat. Sedangkan, faktor penghambat yang dialami di KUA Pule pada saat memberikan
pelayanan pendaftaran nikah menggunakan program SIMKAH adalah jaringan internet yang tidak
stabil, pemadaman listrik secara tiba – tiba. Selain itu jumlah pegawai dalam memberikan pelayanan
tidak sebanding dengan jumlah masyarakat yang membutuhkan pelayanan.

DAFTAR PUSTAKA
Moleng, Lexy. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rodaskarya
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Instruksi Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Nomor DJ.II/369 Tahun 2013 Tentang
Penerapan Sistem Informasi Manajemen Nikah (SIMKAH)
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.

Das könnte Ihnen auch gefallen