Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Abstrack:
Service to the community is the duty of the government. The services provided must be in accordance
with existing service standards. So that the service process to the community will be more effective and efficient.
However, the application of service standards in the field certainly encountered problems. The existing problems
are handled by innovating in the service sector. Innovation in the service sector was carried out by the Ministry
of Religion at the District Office of Religious Affairs (KUA). The form of innovation applied is the Marriage
Management Information System (SIMKAH) program. This research was conducted in KUA Pule District using
qualitative methods. Data collection techniques using interviews, observation, and documentation. The
technique of determining sampling uses purposive side. Data were analyzed through data reduction, data
presentation, and conclusion drawing stages. Test the credibility of the data in testing the validity of the data
using technical triangulation. The results of this study are the SIMKAH program implemented in KUA Pule
since 2011. The aim is to build a database using technology and networks that are integrated between KUA at
the local level to the Central Office, and to improve services and data presentation that is fast and accurate. The
use of the SIMKAH program at KUA Pule can facilitate employees in providing marriage registration services
by utilizing existing technology. So that the resulting service products in the form of a Marriage Certificate and
Marriage Book in writing print out. In the process of implementing the SIMKAH program it is certainly
influenced by factors. First, supporting factors include good quality human resources, adequate facilities and
infrastructure. Second, the inhibiting factors are unstable internet network, power outages, lack of staff.
Abstrak:
Pelayanan kepada masyarakat merupakan tugas dari pemerintah. Pelayanan yang diberikan harus sesuai
standar pelayanan yang ada. Sehingga proses pelayanan kepada masyarakat akan lebih efektif dan efisien.
Namun, penerapan standar pelayanan di lapang tentu ditemui permasalahan. Permasalahan yang ada ditangani
dengan melakukan inovasi di bidang pelayanan. Inovasi di bidang pelayanan dilakukan oleh Kementerian
Agama di tingkat Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan. Bentuk inovasi diterapkan adalah program Sistem
Informasi Manajemen Nikah (SIMKAH). Penelitian ini dilaksanakan di KUA Kecamatan Pule dengan
menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Teknik penentuan sampling menggunakan purposive samping. Data dianalisis melalui tahap
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Uji kredibilitas data dalam menguji kevalidan data
menggunakan cara triangulasi teknik. Hasil dari penelitian ini adalah program SIMKAH diterapkan di KUA
Pule sejak tahun 2011. Tujuannya adalah membangun database dengan memanfaatkan teknologi dan jaringan
yang terintregitas antara KUA di tingkat daerah sampai Kantor Pusat, serta meningkatkan pelayanan serta
penyajian data yang cepat dan akurat. Penggunaan program SIMKAH di KUA Pule dapat mempermudah
pegawai dalam memberikan pelayanan pendaftan nikah dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Sehingga
produk pelayanan yang dihasilkan berupa Akta Nikah dan Buku Nikah dengan tulisan berbentuk print out.
Dalam proses penerapan program SIMKAH tentu dipengaruhi oleh faktor-faktor. Pertama, faktor pendukung
diantaranya kualitas sumber daya manusia yang baik, fasilitas sarana dan prasarana yang memadai. Kedua,
faktor penghambat yakni jaringan internet yang tidak stabil, pemadaman listrik, kurangnya jumlah pegawai.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini bersifat kualitatif. Menurut Moleong (2011:6) penelitian kualitatif adalah
penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek
penelitian. Dengan lokasi penelitian di KUA Kecamatan Pule Kabupaten Trenggalek. Teknik
pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sumber data yang
diperoleh berupa sumber primer dan sumber sekunder. Teknik penentuan sampling menggunakan
purposive samping. Setelah data diperoleh, data dianalisis melalui tahap reduksi data, penyajian data,
dan penarikan kesimpulan. Uji kredibilitas data dalam menguji kevalidan data tersebut, maka peneliti
menggunakan cara triangulasi teknik. Artinya mengecek data kepada sumber yang sama dengan
teknik yang berbeda. (Sugiyono, 2017:274)
KESIMPULAN
Pelayanan menggunakan program Sistem Informasi Manajemen Nikah (SIMKAH) di KUA
Pule Kabupaten Trenggalek merupakan suatu bentuk inovasi pelayanan pencatatan nikah yang
biasanya pencatatan dilakukan secara manual di KUA Kecamatan dalam melayani masyarakat.
SIMKAH diterapkan karena adanya Instruksi Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Nomor
DJ.II/369 Tahun 2013 Tentang Penerapan Sistem Informasi Manajemen Nikah (SIMKAH) pada KUA
Kecamatan. SIMKAH di KUA Pule sudah memiliki komputer dan berisi program SIMKAH serta
alat-alat pendukung yang dalam penerapannya sesuai prosedur pencatatan nikah sehingga
penggunaan SIMKAH ini menjadi sebuah keharusan di KUA. Faktor pendukung yang ada di KUA
Pule dalam menerapkan program SIMKAH diantaranya, yakni kualiatas Sumber Daya Manusia yang
tidak gagap teknologi dalam mengoperasikan program yang berbasis online tersebut. Selain itu,
fasilitas sarana dan prasarana yang ada di KUA Pule cukup dalam memberikan pelayanan
masyarakat. Sedangkan, faktor penghambat yang dialami di KUA Pule pada saat memberikan
pelayanan pendaftaran nikah menggunakan program SIMKAH adalah jaringan internet yang tidak
stabil, pemadaman listrik secara tiba – tiba. Selain itu jumlah pegawai dalam memberikan pelayanan
tidak sebanding dengan jumlah masyarakat yang membutuhkan pelayanan.
DAFTAR PUSTAKA
Moleng, Lexy. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rodaskarya
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Instruksi Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Nomor DJ.II/369 Tahun 2013 Tentang
Penerapan Sistem Informasi Manajemen Nikah (SIMKAH)
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.