Sie sind auf Seite 1von 6

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/281491741

Produksi Methyl Ester Sulfonate dari Methyl Ester : 1. Review Teknologi dan
Seleksi Proses

Conference Paper · July 2011


DOI: 10.13140/RG.2.1.1739.1844

CITATION READS

1 1,408

5 authors, including:

Aisyah Ardy Hari Rionaldo


Bandung Institute of Technology Universitas Riau
7 PUBLICATIONS   2 CITATIONS    23 PUBLICATIONS   10 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Zulfansyah Muchtar
Universitas Riau
52 PUBLICATIONS   16 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Zulfansyah Muchtar on 05 September 2015.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


PROSIDING SNTK TOPI 2011 ISSN. 1907 - 0500
Pekanbaru, 21- 22 Juli 2011

Produksi Methyl Ester Sulfonate dari Methyl Ester :


1. Review Teknologi dan Seleksi Proses
Aisyah Ardy, Ariesti Haryu Lestari, Lisa Legawati, Hari Rionaldo, Zulfansyah
Laboratorium Pengendalian dan Perancangan Proses
Jurusan Teknik Kimia, Universitas Riau
Kampus Binawidya Km 12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru 28293
zulfansyah@unri.ac.id

Abstract
Indonesia is the largest producer of Crude Palm Oil (CPO) with production 25.4 million metric tons at
2011. It has a potentially to develop downstream industry such as biodiesel, cooking oil, soap, and
surfactant industry. Methyl Ester Sulfonates (MES) is an anionic surfactants derived from bio-
renewable resources such as CPO. MES has been considered as an alternative anionic surfactant for
Linier Alkyl Benzene Sulfonates (LAS). MES has a good detergency, water hardness tolerance, and
rapid biodegradability. The objective of this article is to review production of MES technology and
process selectivity. The MES production technology is develop slowly. Generally, MES production
process through the 4 stage processes, they are sulfonation, bleaching, neutralization, and drying.
Drying is carried out if the desired product is granular. MES manufacturing technology is differentiated
based on reagent that use in the sulfonation process. Oleum-H2SO4 and SO3 gas are reagent that can be
used in MES manufacture process. SO3 gas is the most commonly used.

Keywords: anionic surfactant, crude palm oil, methyl ester sulfonate, SO 3

1 Pendahuluan ini akan menyebabkan penanganan pada tahap sulfonasi


dan produk yang dihasilkan akan mempunyai komposisi
Indonesia merupakan negara penghasil Crude Palm yang berbeda. Tulisan ini akan memaparkan teknologi
Oil (CPO) terbesar didunia dengan produksi 25.4 juta proses yang dapat digunakan secara komersial dalam
ton pada tahun 2011. Produksi CPO di Indonesia pembuatan MES, serta teknologi proses terbaik untuk
meningkat rata rata sebesar 7.2% setiap tahun (Tabel produksi MES.
1). Hasil produksi CPO ini sekitar 77% nya di ekspor
dan sisanya digunakan untuk konsumsi domestik Tabel 1. Data Produksi, Ekspor dan Konsumsi
[USDA., 2011]. Besarnya produksi CPO Indonesia Domestik CPO di Indonesia
memungkinkan untuk mengembangkan industri hilir. Produksi Konsumsi
Salah satu produk dari industri hilir adalah methyl ester Ekspor
Tahun CPO Domestik
(ME). ME selanjutnya dapat dimanfaatkan sebagai (juta ton)
(juta ton) (juta ton)
bahan baku dalam pembuatan surfaktan Methyl Ester
Sulfonate (MES). 2007 18 13.969 4.704
Methyl Ester Sulfonate (MES) merupakan 2008 20.5 15.964 4.855
surfaktan anionik berbasis oleokimia. MES diharapkan
2009 22.0 16.573 5.424
dapat menggantikan Linier Alkyl Benzene Sulfonate
(LAS) yang berbasis petrokimia. MES memiliki 2010 23.6 17.460 6.135
kemampuan detergency yang baik, memiliki daya tahan Jun-11 25.4 19.150 6.280
terhadap kesadahan air, lebih cepat terdegradasi Sumber: USDA., 2011
dibandingkan LAS [Martinez et al., 2010]. Selain
mempunyai kinerja yang baik sebagai surfaktan, biaya 2 Uraian Umum Proses Pembuatan Methyl
produksi MES juga lebih kecil dibandingkan dengan Ester Sulfonate (MES)
biaya produksi LAS. Hal inilah yang membuat MES
banyak dikembangkan [Ahmad, 2006]. Methyl Ester Sulfonate (MES) pertama kali diteliti
Teknologi proses pada pembuatan MES dibedakan oleh United Stated Departement of Agriculture pada
berdasarkan reagent yang digunakan selama proses pertengahan 1950 an berbahan baku tallow. Sejak tahun
sulfonasi berlangsung. Pemakaian reagent yang berbeda 1983, Chemithon Corporation mengetahui pentingnya

IOP05 - 17
PROSIDING SNTK TOPI 2011 ISSN. 1907 - 0500
Pekanbaru, 21- 22 Juli 2011

O O

R CH2 C OCH3 + H2SO4 R CH2 C OCH3 + H2O

SO3H
Methyl Ester Sulfuric Acid Methyl Ester Sulfonic Acid Water
(MESA)

Gambar 1. Reaksi Sulfonasi Oleum H 2SO4 dengan Methyl Ester

O O

R CH2 C OCH3 + SO3 R CH2 C OCH3

SO3H
Methyl Ester Sulfur Methyl Ester Sulfonic Acid
Trioxcide (MESA)

Gambar 2. Reaksi Sulfonasi Gas SO3 dengan Methyl Ester

MES dan melakukan penelitian untuk mengembangkan Oleum H2SO4


proses pembuatan MES yang komersial. Tahun 2005
Malaysia memperkenalkan potensi crude palm oil Oleum H2SO4 sering digunakan sebagai agen
(CPO) sebagai bahan baku pembuatan MES. Saat ini sulfonasi. Reaksi sulfonasi dengan menggunakan
MES telah diproduksi dengan bahan baku palm oil oleh reagent ini ditunjukkan pada Gambar 1. Selama reaksi
3 perusahaan besar. Perusahaan tersebut adalah Lion berlangsung, air dihasilkan sebagai produk samping.
(40000 ton/tahun) di Jepang, Stepan (50000 ton/tahun) H2SO4 ini memiliki suatu keunikan yaitu reaksi sulfonasi
di USA, dan Huish Detergents (80000 ton/tahun). akan berhenti jika konsentrasi asam sulfat turun hingga
Secara umum, proses pembuatan MES dilakukan 90% [Foster, 1997]. Material yang digunakan dalam
dalam 4 tahap yaitu tahap sulfonasi, bleaching, reaktor sangat penting untuk diperhatikan karena H2SO4
netralisasi, dan drying. Pada tahap sulfonasi methyl ester bersifat sangat korosif. Proses ini mempunyai 2
direaksikan dengan SO3 untuk menghasilkan MESA keuntungan yaitu harga SO3 yang relatif murah dan
(Methyl Ester Sulfonic Acid). Reaksi sulfonasi ini biaya investasi peralatan yang cukup rendah. Tetapi,
merupakan reaksi eksoterm. Tahap selanjutnya yaitu proses ini merugikan karena selama proses berlangsung
bleaching, pada tahap ini dilakukan pengurangan warna banyak H 2SO4 yang tidak bereaksi.
pada MESA. MESA yang dihasilkan mengalami
pemekatan warna, oleh karena itu harus dilakukan proses Gas SO3
bleaching untuk mencapai spesifikasi bahan yang Gas SO3 dibuat dengan menggunakan sistem
diinginkan. pembakaran sulfur. Proses sulfonasi merupakan reaksi
Setelah tahap bleaching selesai, kemudian gas SO3 berlebih dengan asam lemak atau turunannya
dilanjutkan dengan tahap netralisasi. Pada tahap ini, untuk memproduksi sulfonic acid. Reaksi yang terjadi
MESA dinetralisasi sehingga menghasilkan MES dapat dilihat pada Gambar 2. Reaksi dilakukan dalam
berbentuk pasta. Setelah didapatkan MES dalam bentuk reaktor falling film dan digester. Sekitar 75% reaksi
pasta, selanjutnya dilakukan tahap terakhir pada sulfonasi berlangsung dalam reaktor falling film.
pembuatan MES yaitu tahap drying. Pada tahap ini, Digester merupakan salah satu bentuk baffled plug flow
MES yang dihasilkan kemudian dikeringkan agar reactor dimana temperatur reaktor terkontrol dan dibuat
didapat MES dalam bentuk granular. MES dalam bentuk dari bahan stainless steel. Reaksi sulfonasi dan tahap
granular inilah yang selanjutnya akan dipasarkan. digestion dikontrol untuk menghasilkan produk akhir
dengan kadar minyak yang rendah, yield yang tinggi,
3 Teknologi Proses Pembuatan Methyl Ester warna yang cerah, dan hanya menggunakan sedikit SO3
Sulfonate (MES) [Hovda, 1996].
Pada tahap sulfonasi ini rasio mol antara methyl
Sampai saat ini teknologi pembuatan MES
ester dan gas SO3 yang dimasukkan kedalam reaktor
dibedakan berdasarkan proses sulfonasinya. Proses
adalah 1:1.5 (lebih sering digunakan 1:1.25), kemudian
sulfonasi pada pembuatan MES berdasarkan reagent
dilanjutkan dengan tahap digestion pada 800-950C
yang digunakan adalah Oleum/H2SO 4, dan Gas SO3.
(temperatur yang sering digunakan 85 0C) selama 30

IOP05 - 18
PROSIDING SNTK TOPI 2011 ISSN. 1907 - 0500
Pekanbaru, 21- 22 Juli 2011

menit. Sebelum gas SO3 masuk kedalam reaktor, SO 3 sempurna [Seider, 2003]. Pada pembuatan MES dengan
dicampur dengan gas inert sehingga konsentrasi gas SO 3 menggunakan Oleum-H2SO 4 tidak terlihat adanya
yang masuk kedalam reaktor 7% volum. Methyl ester penanganan khusus untuk pemakaian bahan berbahaya.
dan gas SO3 masuk kedalam reaktor falling film dengan Sedangkan pada pembuatan MES dengan menggunakan
aliran countercurrent [Hovda, 1996]. gas SO3 dilakukan penanganan dengan cara menurunkan
konsentrasi SO3 pada aliran umpan reaktor. Konsentrasi
4 Pemilihan Teknologi Proses Pembuatan SO 3 diturunkan dengan cara menambahkan gas inert
Methyl Ester Sulfonate (MES) seperti N2 pada aliran masuk gas.
Reaksi sulfonasi pembuatan MES merupakan reaksi
Pemilihan teknologi proses pembuatan Methyl yang sangat eksotermis. Menurut heuristic, untuk
Ester Sulfonate (MES) dilakukan untuk mendapatkan mengontrol temperatur akibat reaksi eksotermis dapat
proses terbaik baik dari segi ekonomi maupun menggunakan reaktan berlebih, pengenceran dengan
karakteristik produk. Terdapat dua macam teknologi penambahan inert, atau dengan cara cold shot [Seider,
proses yang akan ditinjau yaitu oleum-H2SO 4 dan gas 2003]. Pada teknologi proses pembuatan MES
SO3. Perbandingan teknologi proses pembuatan MES menggunakan oleum-H2SO4 penanganan yang dilakukan
dapat dilihat pada Tabel 2. hanya dengan pendinginan menggunakan air laut.
Dari Tabel 2 terlihat bahwa kedua teknologi proses Sedangkan jika menggunakan gas SO 3, penanganan yang
ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing masing. dilakukan untuk menghilangkan panas akibat reaksi
Oleum H2SO4 dan gas SO 3 merupakan bahan kimia eksotermis dengan cara penambahan gas inert pada
dengan tingkat bahaya yang tinggi. Menurut heuristicnya aliran gas SO3 sehingga pendinginan dari luar hanya
jika menggunakan bahan beracun dan berbahaya maka dilakukan dengan air pendingin sehingga membutuhkan
digunakan salah satu reaktan berlebih selama reaksi biaya yang lebih murah.
berlangsung agar bahan tersebut dapat terkonsumsi

Tabel 2. Perbandingan Teknologi Proses Oleum-H2SO4 dan gas SO 3


Faktor Pembanding Oleum-H2SO4 Gas SO3
Sistem Pemprosesan Batch atau Continuous Continuous
Harga Reagent Relatif Murah Murah
Menghasilkan air sebagai produk
Sulfonasi Tidak ada air yang diproduksi
samping
Rasio mol, 3-4 mol; reagent berlebih tidak terlalu 1 mol; reagent berlebih sangat
penyelesaian reaksi kritikal kritikal
Tidak bercampur dengan bahan
Kelarutan reagent organik; reaksi 2 liquid yang tidak Reaksi 2 fasa; liquid gas
saling larut
Tidak membutuhkan agitasi,
Agitasi Perlu dilakukan hanya menggunakan kecepatan
reaksi falling film
Bervariasi (0 500C); tergantung Proses falling film (waktu kontak
kualitas warna produk; pelarut sering cepat) mengikuti profil
Temperatur reaksi
digunakan untuk menurunkan temperatur reaksi tinggi; tidak
viskositas menggunakan solvent
Viskositas reaksi
Relatif rendah Tinggi
campuran
Kecepatan reaksi Lambat Instan (seketika)
Sangat eksotermis; tidak
Panas masuk Panas untuk reaksi membutuhkan penambahan
panas
Temperatur reaksi rendah
Menggunakan pendingin air
Heat exchange membutuhkan sistem pendingin
untuk sulfonasi; sangat efisien
dengan menggunakan air laut
Reaksi samping Sedikit Banyak
Warna produk Cerah Gelap, kecuali sistem falling film
Pemisahan campuran reaksi; perlu
Sulfonic acid hasil penambahan H2O; sebagian warna Campuran reaksi homogen
hilang selama pemisahan H2SO4
Reagent boiling point 2900 3170C 44.50C
Sumber : Othmer, 1999

IOP05 - 19
PROSIDING SNTK TOPI 2011 ISSN. 1907 - 0500
Pekanbaru, 21- 22 Juli 2011

Sulfur
Sulfur
Supply Exhaust
Gas

SO3 Gas SO3/Air SO 3 SO2


Generator Absorber Absorber

Air Reactor Electrostatic


Air
Supply System Precipitator

Methyl Ester Recovered


MESA

MESA
MESA MESA
Bleacher Digestion

H2O2

Neutralizer NaOH

MeOH
MES

Product Dry
Turbo Tube
Cooling Flake
Dryer Systems MES
System

MeOH/Water

Methanol
Water
Recovery

Gambar 3. Blok Diagram Pembuatan MES

Harga bahan baku pada pemakaian gas SO 3 Methyl Ester Sulfonic Acid (MESA) yang terbentuk
memberikan biaya yang lebih rendah jika dibandingkan selama proses sulfonasi pada reaktor falling film,
dengan menggunakan Oleum-H2SO4. Sehingga teknologi kemudian dialirkan kedalam sistem digester, selama
proses yang terbaik untuk memproduksi MES adalah proses ini temperatur naik dengan cepat. Setelah MESA
dengan menggunakan gas SO3. Blok diagram proses diolah didalam digester, kemudian metanol (30-35%wt)
pembuatan MES dengan menggunakan gas SO 3 dapat dan 50% hidrogen peroksida dicampurkan dengan
dilihat pada Gambar 3. MESA didalam bleacher. Proses bleaching dilakukan
Pada proses pembuatan MES, gas SO3 masuk selama 1-1.5 jam, semakin lama waktu bleaching bisa
kedalam reaktor dengan konsentrasi 7% volum dan menghilangkan warna selama peroksida tidak
temperatur gas masuk sekitar 42 0C. ME masuk kedalam terkonsumsi. Metanol berlebih sangat efektif untuk
reaktor pada temperatur antara 40 0 560C, diatas titik menekan produksi disalt dan secara signifikan
beku ME. Laju alir massa reaktan dikontrol sehingga menurunkan viskositas campuran [Zoller, 2009].
rasio mol antara SO3 dan ME berada pada range dari MESA yang telah mengalami pengurangan warna
1.15 1.25. Pemilihan rasio mol tergantung pada kemudian dinetralisasi dengan penambahan 50% NaOH.
selektifitas ME pada reaksi samping dan pembentukan MESA yang telah dinetralisasi membentuk MES dalam
produk samping. Termasuk oksidasi gugus alkil oleh bentuk pasta. Reaksi netralisasi MESA menjadi MES
SO3, sulfonasi beberapa hasil olefin, pembentukan ditunjukkan pada Gambar 4. MES pasta kemudian
methyl sulfuric acid dan hidrolisis ester membentuk dikeringkan di dryer untuk memisahkan air dan metanol
disalt [Zoller, 2009]. sisa. MES masuk kedalam proses pengeringan pada

IOP05 - 20
PROSIDING SNTK TOPI 2011 ISSN. 1907 - 0500
Pekanbaru, 21- 22 Juli 2011

O O

R CH2 C OCH3 + NaOH R CH2 C OCH3 + H2O

SO3H SO3Na
Sodium Water
Methyl Ester Sulfonic Acid Methyl Ester Sulfonate
Hydroxide
(MESA) (MES)

Gambar 4. Reaksi Netralisasi MESA menjadi MES

temperatur 1450C dan beroperasi pada kondisi vakum Foster, N.C. 1997. Sulfonation and Sulfation Processes,
pada tekanan 120 200 torr. Tahap terakhir pada http://www.chemithon.com., 1 Oktober 2010
pembuatan MES adalah menyiapkan komposisi akhir
produk MES dalam bentuk liquid, semi-solid bar atau Hovda, K.D. 1996. Sulfonation of Fatty Acid Ester , U.S.
solid granule, dengan menggunakan teknologi yang Patent No. 5,587,500
tepat [Zoller, 2009].
Teknologi pembuatan MES dengan menggunakan Martinez, D., G., Orozco, S., Rincon, and I., Gil,. 2010.
gas SO3 menghasilkan produk dengan karakteristik yang Simulation and Pre-Feasibility Analysis Of The
baik sehingga cocok digunakan sebagai surfaktan. Selain -Methyl Ester Sulfonates
itu, teknologi proses produksi MES dengan -MES) Bioresource Technology. 101(2010):
menggunakan gas SO3 sangat kompetitif jika ditinjau 8762 8771.
dari segi ekonomi.
Othmer, K. 1999. Encyclopedia Of Chemical
5 Kesimpulan Technology. Fourth edition. John Wiley & Sons :
New York.
Teknologi proses pembuatan MES yang terbaik
untuk digunakan secara komersial adalah menggunakan Seider, W. 2003. Product & Process Design Principles.
reagent gas SO3. Pemilihan ini berdasarkan Second Edition. John Wiley and Sons : New York.
pertimbangan bahan baku yang murah, penanganan yang
mudah, dan yield yang tinggi. Dengan menggunakan USDA, 2011, Palm Oil: World Supply and Distribution.
teknologi proses ini produk akhir memiliki kadar minyak http://www.fas.usda.gov . 14 juni 2011.
yang rendah dan warna yang cerah. Teknologi proses
produksi MES dengan menggunakan gas SO3 sangat Zoller, U. 2009. Handbook Of Surfactant. Part F:
kompetitif jika ditinjau dari segi ekonomi karena biaya Production. CRC Press : New York.
investasi yang rendah.

Daftar Pustaka
Methyl Ester
Sulfonates A Guide To Biorenewable Resources.
September. p.13.

IOP05 - 21

View publication stats

Das könnte Ihnen auch gefallen