Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Dr.Gaurav Mathur
Vaccine Director GSK Indonesia
1. World Health Organization (WHO). Wkly Epidemiol Rec. 2012;87:129-44; 2. PCV10 Summary of Product Characteristics, March 2018.
Overall effectiveness and impact of PCVs:
beyond vaccine-type pneumococcal disease
Overall effectiveness1
AOM, acute otitis media; IPD, invasive pneumococcal disease; PCV, pneumococcal conjugate vaccine.
1. Castiglia P, et al. Hum Vaccin Immunother. 2017;13(10):2307-15. 2. Hausdorff WP, et al. Expert Rev Vaccines. 2015;14(3):413-28.
Other vaccination programs (e.g. rotavirus):
focus on overall effectiveness, not serotype disease
Vaccine efficacy
Study outcome 3+1 and 2+1 combined (95% CI)
AOM, acute otitis media; CI, confidence interval; IPD, invasive pneumococcal disease; URTI, upper respiratory tract infection.
1. Palmu AA, et al. Vaccine. 2018;36:1816-22.
PCV10: the potential to prevent a large number
of pneumococcal-related events1
Vaccine probe study based on FinIP (>30,000 vaccinated infants)1
1 5 22 200
IPD cases of cases of antimicrobial
pneumonia serious AOM† prescriptions‡
* Based on number needed to vaccinate (NNV) data: 671 for IPD; 185 for pneumonia; 44 for serious AOM; 5 for antimicrobial purchases.
† Requiring tympanostomy tube surgery. ‡ For upper respiratory tract infection, mostly AOM.
AOM, acute otitis media; IPD, invasive pneumococcal disease.
1. Palmu AA, et al. Vaccine. 2018;36:1816-22.
Sweden childhood PCV program: IPD Impact Study
A unique opportunity to compare the impact of PCVs
25 25
20 20
Incidence*
Incidence*
15 15 NVT
3, 6A, 19A
10 10
1, 5, 7F
5 5 PCV7 ST
0 0
40 40
Incidence*
Incidence*
30 30 NVT
3, 6A, 19A
20 20 1, 5, 7F
10 PCV7 ST
10
0 0
• Childhood immunisation program can impact IPD incidence across ages with
the main impact in 0-4 year old children
5000 900
4500 800
4000
700
3500
600
3000
500
2500
400
2000
300
2007 2008 2009 2013 2014
2007 2008 2009 2013 2014
PCV10
“A greater decrease in outpatient AOM and ventilation tube insertions was seen in the counties
that used PCV10, however, geographical differences were large also before vaccine introduction”
RR: Risk Ratio 1. Gisselsson-Solen M. Pediatr Infect Dis J. 2017 Nov;36(11):1027-1031.
Real-world impact on overall IPD: no notable
difference between higher-valent PCVs1,2
Number of notified cases of IPD (all ages) by quarter reported,
New Zealand
January 2010–December 20171
250 PCV7 PCV10 PCV13 PCV10
Number of notified cases
200
150
100
50
2018
PCV10
0 reinstated in
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 New Zealand
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Year (quarters’)
PAHO, Pan American Health Organization; SAGE, Strategic Advisory Group of Experts on Immunization; TAG, Technical Advisory Group; UMV, universal mass vaccination; WHO, World Health Organization.
THANK YOU !
Nama produk: PCV10 (Pneumococcal polysaccharide and Non-Typeable Haemophilus influenzae (NTHi) protein D conjugate
vaccine). KOMPOSISI: satu dosis (0.5 mL) mengandung 1 mcg polisakarida dari serotipe 11,2, 51,2, 6B1,2, 7F1,2, 9V1,2, 141,2 and
23F1,2, dan 3 mcg dari serotipe 41,2, 18C1,3 dan 19F1,4.
absorbed on aluminium fosfat: 0.5 milligram Al3+;
terkonjugasi ke protein D dari Non-Typeable Haemophilus influenzae ~13 mcg
terkonjugasi ke carrier protein tetanus toksoid ~8 mcg;
terkonjugasi ke carrier protein difteria toxoid ~5 mcg.
Indikasi: imunisasi aktif terhadap penyakit invasive (termasuk sepsis, meningitis, dan bacteremia) dan otitis media akut yang
disebabkan oleh Streptokokus pneumonia serotipe 1, 4, 5, 6B, 7F, 9V, 14, 18C, 19F dan 23F pada bayi dan anak dari usia 2
bulan sampai 5 tahun.
Dosis dan cara pemakaian: Bayi usia 2-6 bulan: 3 dosis primer + 1 dosis booster. Dosis pertama pada usia 2 bulan, dan
interval antar dosis paling tidak 1 bulan. Dosis booster direkomendasikan paling tidak 6 bulan setelah dosis primer terakhir.
Alternatif lain: 2 dosis primer + 1 dosis booster. Alternatif ini dipakai ketika PCV10 merupakan bagian dari program imunisasi
bayi rutin. Dosis pertama pada usia 2 bulan, dosis kedua 2 bulan berikutnya. Booster direkomendaikan paling tidak 6 bulan
setelah dosis primer terakhir. Pada bayi preterm yang lahir setelah usia gestasional 27 minggu, jadwal imunisasi yang
direkomendasikan adalah 3 dosis primer + 1 dosis booster.
Bayi dan anak yang belum divaksinasi: Bayi usia 7-11 bulan: jadwal vaksinasi terdiri atas 2 dosis primer dengan interval antar
dosis paling tidak 1 bulan. Dosis ke-3 (booster) direkomendasikan paling pada usia 1 tahun dengan interval paling tidak 2 bulan.
Anak usia 12-23 bulan: jadwal vaksinasi terdiri atas 2 dosis dengan interval antar dosis paling tidak 2 bulan. Kebutuhan akan
booster belum dipastikan. Anak usia 24 bulan-5 tahun: jadwal vaksinasi terdiri atas 2 dosis dengan interval antar dosis paling
tidak 2 bulan.
Sangat dianjurkan bahwa anak yang menerima dosis pertama PCV10 untuk melengkapi vaksinasinya dengan PCV10. Vaksin
ini harus diberikan secara suntikan intramuskular. Lokasi suntikan yang dianjurkan adalah di paha sisi anterolateral pada bayi
dan bagian atas otot deltoid pada anak.
Kontraindikasi: PCV10 tidak boleh diberikan kepada bayi/anak yang diketahui hipersensitif terhadap
salah satu komponen vaksin. Sama seperti vaksin yang lain, pada subjek yang mengalami demam akut
berat, pemakaian PCV10 harus ditunda. Tetapi, adanya infeksi yang minor (seperti common cold) tidak
menghalangi pemberian vaksin. Peringatan dan Perhatian: PCV10 tidak boleh diberikan secara IV
atau intradermal. Tidak ada data tentang pemberian secara subkutan. Kejadian tidak diinginkan:
sangat umum (≥1/10): hilang nafsu makan, iritabilitas, mengantuk, nyeri, kemerahan, pembengkakan di
tempat injeksi, demam dengan suhu rektal 38°C (usia <2 tahun). Umum (≥1/100 to <1/10): reaksi di
lokasi suntik seperti indurasi, demam dengan suhu rektal >39°C rectally (usia <2 tahun). Interaksi:
PCV10 dapat diberikan bersamaan dengan vaksin monovalen ataupun kombinasi [seperti DTPa-HBV-
IPV/Hib dan DTPw-HBV/Hib]: diphtheria-tetanus-acellular pertussis vaccine (DTPa), HBV, IPV, Hib,
DTPw, MMR, vaksin varicella, vaksin meningokokal serogroup C konjugasi (CRM197 dan TT), OPV dan
vaksin rotavirus. Vaksin injeksi yang berbeda harus disuntik di tempat yang berbeda. Kehamilan dan
laktasi : PCV10 tidak untuk digunakan oleh orang dewasa. Tidak ada data yang adekuat untuk
penggunaan selama kehamilan dan laktasi pada manusia serta reproduksi hewan Ringkasan PI
(Abbreviated Product Information) berdasarkan PI PCV10 yang disetujui BPOM versi nomor:
GDS016/IPI016 (25 Jan 2017)
Sebelum meresepkan, harap merujuk kepada Informasi Produk yang tersedia berdasarkan permintaan. Laporkan
Kejadian Tidak Diinginkan (KTD) ke GlaxoSmithKline Indonesia melalui telp +6221 2553 2350 ( jam kerja 08.30 –
17.30 ) atau email ke yqq68540@gsk.com
Kontraindikasi: PCV10 tidak boleh diberikan kepada bayi/anak yang diketahui hipersensitif terhadap
salah satu komponen vaksin. Sama seperti vaksin yang lain, pada subjek yang mengalami demam akut
berat, pemakaian PCV10 harus ditunda. Tetapi, adanya infeksi yang minor (seperti common cold) tidak
menghalangi pemberian vaksin. Peringatan dan Perhatian: PCV10 tidak boleh diberikan secara IV
atau intradermal. Tidak ada data tentang pemberian secara subkutan. Kejadian tidak diinginkan:
sangat umum (≥1/10): hilang nafsu makan, iritabilitas, mengantuk, nyeri, kemerahan, pembengkakan di
tempat injeksi, demam dengan suhu rektal 38°C (usia <2 tahun). Umum (≥1/100 to <1/10): reaksi di
lokasi suntik seperti indurasi, demam dengan suhu rektal >39°C rectally (usia <2 tahun). Interaksi:
PCV10 dapat diberikan bersamaan dengan vaksin monovalen ataupun kombinasi [seperti DTPa-HBV-
IPV/Hib dan DTPw-HBV/Hib]: diphtheria-tetanus-acellular pertussis vaccine (DTPa), HBV, IPV, Hib,
DTPw, MMR, vaksin varicella, vaksin meningokokal serogroup C konjugasi (CRM197 dan TT), OPV dan
vaksin rotavirus. Vaksin injeksi yang berbeda harus disuntik di tempat yang berbeda. Kehamilan dan
laktasi : PCV10 tidak untuk digunakan oleh orang dewasa. Tidak ada data yang adekuat untuk
penggunaan selama kehamilan dan laktasi pada manusia serta reproduksi hewan Ringkasan PI
(Abbreviated Product Information) berdasarkan PI PCV10 yang disetujui BPOM versi nomor:
GDS016/IPI016 (25 Jan 2017)
Sebelum meresepkan, harap merujuk kepada Informasi Produk yang tersedia berdasarkan permintaan. Laporkan
Kejadian Tidak Diinginkan (KTD) ke GlaxoSmithKline Indonesia melalui telp +6221 2553 2350 ( jam kerja 08.30 –
17.30 ) atau email ke yqq68540@gsk.com
Safety Information PCV10TM:
Adverse reactions additionally reported after booster vaccination of primary series and/or catch-up vaccination: