Sie sind auf Seite 1von 9

‫‪DZULQAIDAH: Bulan Agung yang jarang diketahui‬‬

‫‪oleh umat Islam‬‬


‫‪Jumat, 23 Dzulqaidah 1440 H‬‬

‫ت َو ْال َحيَاة َ ِليَ ْبلُ َو اْل ِعبَادَ أَيُّـ ُه ْم‬ ‫ي َخلَقَ الـْ َم ْو َ‬ ‫ا َ ْل َح ْمدُ هللِ الَّ ِذ ْ‬
‫علَ ْي ِه ْم ِب َم ِز ْي ِد النِعَ ِم َك َرما ً ِم ْنهُ‬ ‫ع َمالً‪َ ،‬وأَ ْنعَ َم َ‬ ‫س ُن َ‬ ‫أ َ ْح َ‬
‫طا ُم ْست َ ِق ْي ًما‪.‬‬ ‫ص َرا ً‬ ‫ضالً‪َ ،‬ويُ ْر ِشدُ لَ ُه ْم ِب َه ْد ِي ِه ِ‬ ‫َوفَ ْ‬
‫اس ِم ْن َعذَا ِب ِه أ َ ِل ْي ًما‪،‬‬ ‫ش َهادَة ً ت ُ ْن ِجي النَّ َ‬ ‫أ َ ْش َهدُ أَ ْن الَ اِلَهَ ِا َّال هللا‪َ ،‬‬
‫علَ ْي ِه ِكتَابًا ُم ِب ْينًا‪.‬‬ ‫س ْولُهُ اْلـ ُمن ََّز ُل َ‬ ‫ع ْبدُهُ َو َر ُ‬ ‫َوأ َ ْش َهدُ أَ َّن ُم َح َّمدًا َ‬
‫ع ْب ِد هللاِ ُم َح َّمدًا نَ ِبيًّا‬ ‫ع ْب ِد ِه اب ِْن َ‬ ‫علَى َ‬ ‫ار ْك َ‬ ‫س ِل ْم َوبَ ِ‬‫ص ِل َو َ‬ ‫ا َللَّ ُه َّم َ‬
‫ب‬‫صالَ ِ‬ ‫َب ِم ْن أ َ ْ‬ ‫س ْوالً‪ ،‬أ َ ْز َكى ْال َخ ِل ْيقَ ِة أ َ ْخالَقًا‪ ،‬ا َ ْلـ ُم ْنتَخ ُ‬ ‫َو َر ُ‬
‫ص َحا ِب ِه َو َم ْن ت َ ِبعَ ُه ْم ِب َه ْد ِي ِه‬ ‫علَى آ ِل ِه َوأَ ْ‬ ‫عفَافًا‪َ ،‬و َ‬ ‫ِإب َْرا ِهي َْم َ‬
‫اس َج ِم ْيعًا‪.‬‬‫سنَّ ِت ِه اِلَى يَ ْو ِم يُ ْحش َُر النَّ ُ‬ ‫َو ُ‬
‫اس اتَّقُوا َربَّ ُك ُم الَّ ِذي َخلَقَ ُك ْم ِم ْن‬ ‫قال هللا تعالى ‪(( :‬يَاأَيُّ َها النَّ ُ‬
‫يرا‬ ‫ث ِم ْن ُه َما ِر َج ًاال َكثِ ً‬ ‫احدَةٍ‪َ ،‬و َخلَقَ ِم ْن َها زَ ْو َج َها َوبَ َّ‬ ‫نَ ْف ٍس َو ِ‬
‫َّللاَ َكانَ‬ ‫ام ِإ َّن َّ‬ ‫سا َءلُونَ ِب ِه َو ْاْل َ ْر َح َ‬ ‫َّللاَ الَّ ِذي ت َ َ‬‫سا ًء‪َ ،‬واتَّقُوا َّ‬ ‫َونِ َ‬
‫علَ ْي ُك ْم َرقِيبًا))‬‫َ‬
‫أما بعد ‪:‬‬
‫‪Hadirin sekalian, sidang Jum’at rahimakumullah ….‬‬
‫‪Pada kesempatan yang baik ini, kami wasiatkan untuk diri kami‬‬
‫‪sendiri dan jamaah sekalian: bertakwalah kepada Allah swt. Hanya‬‬
‫‪dengan ketakwaanlah, manusia akan selamat dunia maupun juga‬‬
‫‪akhiratnya. Takwa dengan menjaga dari keburukan perilaku,‬‬
‫‪menguatkan amal shaleh dan menjaga harta dari yang haram.‬‬
‫‪Terutama di bulan Haram (mulia) ini, mari kita semakin mendekatkan‬‬
‫‪diri kepada Allah dengan beragam amal shaleh, karena pahalanya‬‬
dilipatgandakan oleh Allah swt. Dan mari kita menjauhkan diri dari
maksiat, karena maksiat yang dilakukan di bulan-bulan yang Haram
(mulia) ini pun juga dilipatgandakan dosanya.

Hadirin jamaah sholat jumat yang dimuliakan Allah….


Alhamdulillah, atas karunia Allah swt setelah melewati bulan-
bulan istimewa; Rajab, Sya’ban dan Ramadhan, kita memasuki lagi
bulan-bulan yang mulia, yakni Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah dan
Muharram.

Allah swt berfirman:

َّ ‫ب‬
‫َّللاِ يَ ْو َم‬ َ ‫َّللاِ اثْنَا َعش ََر‬
ِ ‫ش ْه ًرا فِي ِكتَا‬ َّ َ‫ور ِع ْند‬ ِ ‫ش ُه‬ ُّ ‫ِإ َّن ِعدَّة َ ال‬
‫ين ْالقَ ِي ُم‬ ِ ‫ض ِم ْن َها أَ ْربَعَة ُح ُرم ذَ ِل َك‬
ُ ‫الد‬ َ ‫ت َو ْاْل َ ْر‬ ِ ‫س َم َاوا‬َّ ‫َخلَقَ ال‬
…‫س ُك ْم‬َ ُ‫ظ ِل ُموا فِي ِه َّن أ َ ْنف‬ْ َ ‫فَ َال ت‬
“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah adalah dua belas bulan
dalam ketetapan Allah, ketika Ia menciptakan langit dan bumi;
diantaranya ada empat (4) bulan Haram (yang mulia). Itulah
ketetapan agama Allah yang lurus. Karenanya jangan kalian berbuat
aniaya dalam bulan-bulan Haram itu terhadap diri kalian sendiri. …
(QS. at-Taubah: 36)

Maha suci Allah yang mengatur alam semesta ini dengan


tertata dan begitu detailnya. Adanya siang diiringi dengan adanya
malam. Waktu berganti secara semestinya, dan penuh kedisiplinan
tanpa ada halangan atau kemacetan layaknya sebuah mesin buatan
manusia. Dunia yang sudah tua ini dari sejak terciptanya hingga
sekarang tetap berputar secara baik dan lancar, dimana dalam satu
tahun terdapat dua belas bulan.

Hadirin Sidang Jumat Yang Dirahmati Allah


Dalam ayat yang tersebut di atas, Allah mengajarkan kepada
manusia bahwa Dia Maha Kuasa dan Maha memiliki satu waktu
bernama tahun. Dalam satu tahun ada dua belas bulan. Tentu
maksud dua belas bulan di sini adalah bulan-bulan Hijriyah yaitu;
Muharrom, Shofar, Robiul Awwal, Robiul Akhir, Jumadil Awal,
Jumadil Akhir, Rojab, Sya’ban, Romadhon, Syawal, Dzulqa’dah, dan
Dzulhijjah. Bulan-bulan ini hendaknya lebih dikenal kaum muslimin
daripada bulan Masehi, karena ini adalah bagian dari agama dan
sebagai warisan dari para generasi Islam yang dahulu.
Di antara dua belas bulan tersebut terdapat bulan-bulan
istimewa menurut Allah yang disebut sebagai bulan-bulan haram.
Bulan istimewa tersebut berjumlah empat, dan nama-namanya telah
dijelaskan di dalam sabda Nabi berikut:

،‫ض‬ َ ‫ت َواْل َ ْر‬ َّ ‫ار َك َه ْيئ َ ِت ِه يَ ْو َم َخلَقَ ال‬


ِ ‫س َم َوا‬ َ َ‫ان قَ ِد ا ْستَد‬ َّ
ُ ‫الز َم‬
‫ ثَالَثَة ُمت َ َوا ِليَات‬، ‫ ِم ْن َها أ َ ْر َبعَة ُح ُرم‬، ‫ش ْه ًرا‬ َ ‫سنَةُ اثْنَا َعش ََر‬ َّ ‫ال‬
َ‫ض َر الَّ ِذى بَيْن‬َ ‫ب ُم‬ ُ ‫ َو َر َج‬، ‫ذُو ْالقَ ْعدَةِ َوذُو ْال ِح َّج ِة َو ْال ُم َح َّر ُم‬
َ‫ش ْعبَان‬
َ ‫ُج َمادَى َو‬
“Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah
menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di
antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut
yaitu Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah)
Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadil (akhir) dan
Sya’ban.” (HR. Bukhari no. 3197 dan Muslim no. 1679)

Bulan haram yang dijelaskan Nabi Muhammad adalah


Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab. Apa maksud
dari haramnya bulan-bulan ini? Para alim ulama menjelaskan dalam
kitab-kitab mereka tentang sebab yang menjadikan empat bulan ini
lain dari yang lain. Kata haram disini mungkin lebih tepat jika disebut
mulia, suci, atau terhormat sebagaimana kata haram yang
dinisbatkan kepada satu masjid yang begitu agung dan mulia yaitu
Masjidil Haram. Masjidil Haram adalah masjid yang sangat mulia
yang didalamnya ada Ka’bah al Musyarrafah. Ibadah-ibadah di
dalamnya adalah ibadah khusus yang tidak bisa dilakukan di tempat
lain seperti Tawaf, Sa’i, menyentuh Hajar Aswad, Rukun Yamani,
berdoa di Multazam dan seterusnya. Shalat di dalam Masjidil Haram
lebih baik dan utama dari 100.000 shalat di tempat lain. Inilah
kemuliaan besar dari Masjidil Maram tersebut.
Sebagaimana mulianya Masjidil Haram, bulan haram yang
empat ini juga sangat mulia. Kemuliaan bulan ini adalah lebih
terjaganya bulan ini dari kemaksiatan dan meningkatnya kembali
amal-amal shalih kaum muslimin. Kemaksiatan yang dilakukan di
dalamnya dosanya lebih besar, dan sebaliknya amal kebaikan yang
dilakukan di dalamnya lebih besar pahalanya.

Seorang muslim maka selayaknya ketika masuk bulan haram


hendaknya lebih ekstra berhati-hati dalam tindak kemaksiatan. Maka
demikianlah Allah berfirman dalam ayat di atas yang artinya: “…maka
janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat
itu.” Maksudnya adalah jangan sampai kita berbuat maksiat sehingga
kita mendapatkan dosa yang berlipat di bulan ini.”
Kemaksiatan yang dilakukan di bulan ini dosanya lebih besar
daripada kemaksiatan di bulan lain. Misalnya berbohong di bulan
Dzulqa’dah dosanya lebih besar dari berbohong di bulan Syawal.
Namun sebaliknya, jika seseorang melakukan kebaikan misalnya
membaca Al Quran, maka pahalanya lebih besar daripada di waktu
yang lain.

Ibnu ’Abbas mengatakan, ”Allah mengkhususkan empat bulan


tersebut sebagai bulan haram, dianggap sebagai bulan suci,
melakukan maksiat pada bulan tersebut dosanya akan lebih besar,
dan amalan sholeh yang dilakukan akan menuai pahala yang lebih
banyak.”

Hadirin yang dimuliakan Allah

Salah satu bulan di antara bulan-bulan yang disebut oleh Allah


SWT sebagai bulan haram yaitu bulan Dzulqa’dah. Yang
Alhamdulillah sekarang kita berada di Jumat yang keempat di bulan
Dzuqaidah tepatnya tanggal 22 Dzulqaidah 1440 H.

Secara bahasa Dzulqa’dah terdiri dari dua kata yaitu ‘Dzul’


artinya sesuatu yang memiliki, dan ‘Al Qa’dah’ yang artinya tempat
yang diduduki.
Kenapa bulan ini disebut sebagai Dzulqa’dah?. Karena pada
bulan ini, kebiasaan masyarakat Arab duduk (tidak bepergian) di
daerah mereka, dan tidak melakukan perjalanan atau peperangan
bahkan perkelahian sekecil apapun itu. Nama lain dari bulan ini di
antaranya, orang jahiliyah menyebut bulan ini dengan waranah. Ada
juga orang Arab yang menyebut bulan ini dengan nama Al Hawa’.
Masyarakat Arab sangat menghormati bulan-bulan haram, baik
di masa Jahiliyah maupun di masa Islam, termasuk di antaranya
bulan Dzulqa’dah. Di zaman Jahiliyah, bulan Dzulqa’dah merupakan
kesempatan untuk berdagang dan memamerkan syair-syair mereka.
Mereka mengadakan pasar-pasar tertentu untuk menggelar
pertunjukkan pamer syair, pamer kehormatan, suku, dan golongan,
sambil berdagang di sekitar Mekah, kemudian selanjutnya mereka
melaksanakan ibadah haji. Bulan ini menjadi bulan aman bagi
semuanya, satu sama lain tidak boleh saling mengganggu, saling
menghina apalagi cekcok.

Hadirin yang dimuliakan Allah


Keutamaan-keutamaan apa saja yang ada di bulan Haram,
Bulan Dzulqa’dah ini. Pertama
Bulan Dzulqa’dah termasuk bulan haram, sebagaimana telah
disebutkan. Bulan haram atau disebut juga bulan yang disucikan
sebagaimana yang disebutkan oleh At-Thabari dalam kitab tafsirnya
ialah bulan yang dijadikan oleh Allah sebagai bulan yang suci lagi
diagungkan kehormatannya.
Di mana di dalamnya amalan-amalan yang baik akan
dilipatgandakan pahalanya, sedangkan amalan-amalan yang buruk
akan dilipatgandakan dosanya. Dzulqa’dah mempunyai
keistimewaan karena di dalamnya Allah melarang manusia untuk
berperang, saling menyakiti, menggunjing, mendendam,
menyebarkan permusuhan, berita dusta atau hoax dan semacamnya
bahkan Saling berkelahi baik dengan badan maupun dengan lisan.
Di dalam Dzulhijjah manusia mempersiapkan diri untuk
melaksanakan manasik haji. Pada bulan Muharram mereka kembali
ke negeri mereka masing-masing. Sedangkan pada bulan Rajab,
orang-orang dari berbagai pelosok negeri yang datang ke Baitullah
kembali ke negeri mereka dalam keadaan aman.

Kedua
Di antara keutamaannya, Bulan Dzulqa’dah juga merupakan
salah satu dari bulan-bulan haji (asyhrul hajj) yang dijelaskan oleh
Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam firman-Nya: “(Musim) haji adalah
beberapa bulan yang telah diketahui…” (Qs. al-Baqarah: 197).
Dalam Tafsir Ibni Katsir dikemukakan bahwa asyhur ma’lumaat
(bulan-bulan yang telah diketahui) merupakan bulan yang tidak sah
ihram untuk menunaikan haji kecuali pada bulan-bulan ini. Dan ini
pendapat yang benar (sahih).

Ketiga
Di antara keistimewaan bulan Dzulqa’dah, bahwasannya pada
bulan ini Rasulullah menunaikan ibadah umrah hingga empat kali,
dan ini termasuk umrah beliau yang diiringi ibadah haji.
Meskipun ketika itu beliau berihram pada bulan Dzulqa’dah dan
menunaikan umrah tersebut di bulan Dzulhijjah bersamaan dengan
haji.
Dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, beliau mengatakan: Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan umrah sebanyak empat kali,
semuanya di bulan Dzulqa’dah, kecuali umrah yang dilakukan
bersama hajinya. Empat umrah itu adalah umrah Hudaibiyah di bulan
Dzulqa’dah, umrah tahun berikutnya di bulan Dzulqa’dah, …(HR. Al
Bukhari).
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan bahwasannya
menunaikan umrah di bulan-bulan haji sama halnya dengan
menunaikan haji di bulan-bulan haji. Bulan-bulan haji ini dikhususkan
oleh Allah SWT dengan ibadah haji, dan Allah mengkhususkan bulan-
bulan ini sebagai waktu pelaksanaannya.
Sementara umrah merupakan haji kecil (hajjun ashghar). Maka,
waktu yang paling utama untuk umrah adalah pada bulan-bulan haji.
Sedangkan Dzulqa’dah berada di tengah-tengah bulan haji tersebut.
Karena itu, terdapat riwayat dari beberapa ulama Salaf bahwa
mereka suka menunaikan umrah pada bulan Dzulqa’dah. Akan tetapi,
ini tidak menunjukkan bahwa umrah di bulan Dzulqa’dah lebih utama
dari pada umrah di bulan Ramadan. Karena telah jelas dalil-dalil
tentang besarnya keutamaan umrah di bulan Ramadan sebagaimana
yang telah dijelaskan dalam berbagai hadist Nabi.

Keempat
Di antara keistimewaan lain dari bulan Dzulqa’dah, bahwa Allah
Subhanahu wa Ta’ala berjanji kepada Nabi Musa ‘alaihis salam untuk
berbicara dengannya selama tiga puluh malam di bulan Dzulqa’dah,
ditambah sepuluh malam di awal bulan Dzul Hijjah berdasarkan
pendapat mayoritas para ahli tafsir (Tafsir Ibni Katsir ) sebagaimana
firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
ُ َ‫س ٰى ث َ َالثِينَ لَ ْيلَةً َوأَتْ َم ْمنَاهَا ِبعَ ْش ٍر فَت َ َّم ِميق‬
‫ات‬ َ ‫ع ْدنَا ُمو‬ َ ‫َو َوا‬
ۚ ً‫َر ِب ِه أ َ ْربَ ِعينَ لَ ْيلَة‬
“Dan telah Kami janjikan kepada Musa (untuk memberikan Taurat)
sesudah berlalu waktu tiga puluh malam, dan Kami sempurnakan
jumlah malam itu dengan sepuluh (malam lagi)…” (Qs. al-A’raaf:
142).

Hadirin sidang jamaah jumat yang dimuliakan Allah.


Karena begitu pentingnya dan agungnya bulan dzulqaidah ini
maka sebagai umat yang taat kepada Allah dan RasulNya sudah
sewajarnyalah kita hormati dan muliakan bulan ini yang sering tak
disadari arti pentingnya bulan-bulan haram nan mulia. Semoga Allah
memudahkan kita semua dalam beramal di bulan haram ini dan
menjagakan hati, lisan, dan perbuatan kita dari hal-hal yang tidak
diridhai-Nya. Amiiin.

ِ ‫با َ َر َك هللاُ ِل ْي َولك ْم فِي القُ ْر‬


‫ َونَفَعَنِ ْي َو ِإيا ُك ْم‬،‫آن العَ ِظي ِْم‬
‫ إنهُ تَعاَلَى َجواد َك ِريْم َم ِلك بَ ٌّر‬.‫ت و ِذ ْك ِر ال َح ِكي ِْم‬ ِ ‫ِباآليا‬
‫َرؤُ ْوف َر ِحيْم‬

Khutbah II
‫لى ت َ ْوفِ ْي ِق ِه َواِ ْمتِنَانِ ِه‪.‬‬
‫ع َ‬‫ش ْك ُر لَهُ َ‬ ‫سانِ ِه َوال ُّ‬ ‫لى ِإ ْح َ‬
‫ع َ‬ ‫ا َ ْل َح ْمدُ هللِ َ‬
‫أن‬ ‫َوأ َ ْش َهدُ أ َ ْن الَ اِلَهَ ِإالَّ هللاُ َوهللاُ َو ْحدَهُ الَ ش َِري َْك لَهُ َوأ َ ْش َهدُ َّ‬
‫إلى ِرض َْوانِ ِه‪ .‬الل ُه َّم‬ ‫س ْولُهُ الدَّا ِعى َ‬ ‫س ِيدَنَا ُم َح َّمدًا َع ْبدُهُ َو َر ُ‬‫َ‬
‫س ِل ْم ت َ ْس ِل ْي ًما‬
‫ص َحا ِب ِه َو َ‬‫علَى ا َ ِل ِه َوأ َ ْ‬ ‫علَى َ‬
‫س ِي ِدنَا ُم َح َّم ٍد ِو َ‬ ‫ص ِل َ‬ ‫َ‬
‫ِكثي ًْرا‬

‫ع َّما نَ َهى‬ ‫اس اِتَّقُوهللاَ فِ ْي َما أ َ َم َر َوا ْنت َ ُه ْوا َ‬ ‫أ َ َّما بَ ْعدُ فَيا َ اَيُّ َها النَّ ُ‬
‫َوا ْعلَ ُم ْوا أَ َّن هللاَ أَ َم َر ُك ْم ِبأ َ ْم ٍر بَدَأ َ فِ ْي ِه ِبنَ ْف ِس ِه َوثَـنَى ِب َمآل ئِ َكتِ ِه‬
‫لى النَّ ِبى يآ‬ ‫ع َ‬ ‫صلُّ ْونَ َ‬ ‫ِبقُ ْد ِس ِه َوقَا َل تَعاَلَى ِإ َّن هللاَ َو َمآل ِئ َكتَهُ يُ َ‬
‫ص ِل‬ ‫س ِل ُم ْوا ت َ ْس ِل ْي ًما‪ .‬الل ُه َّم َ‬ ‫صلُّ ْوا َ‬
‫علَ ْي ِه َو َ‬ ‫اَيُّ َها الَّ ِذيْنَ آ َمنُ ْوا َ‬
‫س ِي ِدنا َ‬ ‫س ِل ْم َو َعلَى آ ِل َ‬ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َ‬ ‫س ِي ِدنَا ُم َح َّم ٍد َ‬ ‫علَى َ‬ ‫َ‬
‫ض‬ ‫ار َ‬ ‫س ِل َك َو َمآلئِ َك ِة اْل ُمقَ َّر ِبيْنَ َو ْ‬ ‫علَى ا َ ْن ِبيآئِ َك َو ُر ُ‬ ‫ُم َح َّم ٍد َو َ‬
‫ع ِلى‬ ‫عثْ َمان َو َ‬ ‫ع َمر َو ُ‬ ‫الرا ِش ِديْنَ أ َ ِبى َب ْك ٍر َو ُ‬ ‫اء َّ‬ ‫الل ُه َّم َع ِن اْل ُخلَفَ ِ‬
‫ان‬ ‫س ٍ‬ ‫ص َحابَ ِة َوالتَّا ِب ِعيْنَ َوتَا ِب ِعي التَّا ِب ِعيْنَ لَ ُه ْم ِبا ِْح َ‬ ‫ع ْن بَ ِقيَّ ِة ال َّ‬‫َو َ‬
‫اح ِميْنَ‬ ‫عنَّا َمعَ ُه ْم ِب َر ْح َم ِت َك يَا أ َ ْر َح َم َّ‬
‫الر ِ‬ ‫ض َ‬ ‫ار َ‬ ‫الدي ِْن َو ْ‬‫اِلَىيَ ْو ِم ِ‬

‫ت‬‫ت َواْل ُم ْس ِل ِميْنَ َواْل ُم ْس ِل َما ِ‬ ‫اَلل ُه َّم ا ْغ ِف ْر ِل ْل ُمؤْ ِمنِيْنَ َواْل ُمؤْ ِمنَا ِ‬
‫ت الل ُه َّم أ َ ِع َّز اْ ِإل ْسالَ َم َواْل ُم ْس ِل ِميْنَ‬‫اَالَ ْحيآ ُء ِم ْن ُه ْم َواْالَ ْم َوا ِ‬
‫ص ْر ِعبَادَ َك اْل ُم َو ِح ِديَّةَ‬ ‫الش ْر َك َواْل ُم ْش ِر ِكيْنَ َوا ْن ُ‬ ‫َوأ َ ِذ َّل ِ‬
‫اخذُ ْل َم ْن َخذَ َل اْل ُم ْس ِل ِميْنَ َو دَ ِم ْر‬ ‫الديْنَ َو ْ‬
‫ص َر ِ‬ ‫ص ْر َم ْن نَ َ‬ ‫َوا ْن ُ‬
‫عنَّا‬
‫الدي ِْن‪ .‬الل ُه َّم ا ْدفَ ْع َ‬ ‫الدي ِْن َواع ِْل َك ِل َما ِت َك ِإلَى يَ ْو َم ِ‬ ‫أ َ ْعدَا َء ِ‬
‫س ْو َء اْل ِفتْنَ ِة َواْ ِلم َحنَ َما‬ ‫الزالَ ِز َل َواْ ِلم َحنَ َو ُ‬ ‫اْلبَالَ َء َواْ َلوبَا َء َو َّ‬
‫سائِ ِر‬ ‫صةً َو َ‬ ‫ع ْن بَلَ ِدنَا اِ ْندُونِ ْي ِسيَّا خآ َّ‬ ‫طنَ َ‬ ‫ظ َه َر ِم ْن َها َو َما بَ َ‬ ‫َ‬
‫ب اْلعَالَ ِميْنَ ‪َ .‬ربَّنَا آتِنا َ فِى الدُّ ْنيَا‬ ‫ان اْل ُم ْس ِل ِميْنَ عآ َّمةً يَا َر َّ‬ ‫اْلبُ ْلدَ ِ‬
‫ظلَ ْمنَا‬ ‫ار‪َ .‬ربَّنَا َ‬ ‫اب النَّ ِ‬‫عذَ َ‬ ‫سنَةً َوقِنَا َ‬ ‫آلخ َرةِ َح َ‬ ‫سنَةً َوفِى اْ ِ‬ ‫َح َ‬
‫اإن لَ ْم ت َ ْغ ِف ْر لَنَا َوت َ ْر َح ْمنَا لَنَ ُك ْون ََّن ِمنَ اْلخَا ِس ِريْنَ ‪.‬‬ ‫سنَا َو ْ‬ ‫ا َ ْنفُ َ‬
‫ْتآء ِذي‬ ‫ان َو ِإي ِ‬ ‫س ِ‬‫ِعبَادَهللاِ ! ِإ َّن هللاَ يَأ ْ ُم ُرنَا ِباْلعَ ْد ِل َواْ ِإل ْح َ‬
‫ظ ُك ْم لَعَلَّ ُك ْم‬‫شآء َواْل ُم ْن َك ِر َواْلبَ ْغي يَ ِع ُ‬‫ع ِن اْلفَ ْح ِ‬ ‫بى َويَ ْن َهى َ‬ ‫اْلقُ ْر َ‬
‫ى نِعَ ِم ِه‬ ‫عل َ‬ ‫تَذَ َّك ُر ْونَ َوا ْذ ُك ُروا هللاَ اْلعَ ِظي َْم يَ ْذ ُك ْر ُك ْم َوا ْش ُك ُر ْوهُ َ‬
‫يَ ِز ْد ُك ْم َولَ ِذ ْك ُر هللاِ أ َ ْكبَ ْر‬

Das könnte Ihnen auch gefallen