Sie sind auf Seite 1von 9

JOM Vol. 2 No.

2, Oktober 2015

EFEKTIVITAS TERAPI MUROTTAL AL-QUR’AN TERHADAP INTENSITAS NYERI


PERSALINAN KALA I FASE AKTIF

Rahma Yana1, SriUtami2, Safri3

Program Studi Ilmu Keperawatan


Universitas Riau
Email : yianarahmayana@gmail.com

Abstract
Pain during childbirth is a physiologic condition. Labor pain can be treated by using pharmacologically and
nonpharmacologically theraphy. One of the non-pharmacologically theraphy that can be used to reduce labor pain is
Murottal Al-Qur’an. This study aimed to find the effectiveness of murrotal Al-Qur’an theraphy on the labor pain
intensity at the first stage of active phase. This study used Quasy experiment research design with non-equivalent
control group design. The research samples were 30 respondent which were divided into experiment group and control
group. The research was done on maternal mother on her first stage of active phase in Petala Bumi Regional Public
Hospital. The amount of sample were 30 people which were choosen using purposive sampling technique while keeping
the inclusion criteria on mind. The measurement instrument used was NRS (Numeric rating scale). The analyses used
were univariate and bivariate analysis using independent sample T test and dependent sample T test. The result of of the
study showed that the average labor pain intensity after murottal Al-Qur’an theraphy was given to the experiment
group was 6,40 and on the control group which was not given murottal Al-Qur’an theraphy was 7,40. The statistical
result was p value (0,018) < α (0,05), therefore it can be concluded that murottal Al-Qur’an theraphy is effective to
lower labor pain intensity at the first stage of active phase and it is recommended to become the intervention when
treating labor pain.

Keywords: Murottal Al-Qur’an, pain of labor

PENDAHULUAN membuat impuls nyeri bertambah banyak.


Nyeri persalinan merupakan suatu nyeri persalinan juga dapat menyebabkan
kondisi yang fisiologis. Keadaan tersebut timbulnya hiperventilasi sehingga kebutuhan
merupakan perasaan yang tidak oksigen meningkat, kenaikan tekanan darah,
menyenangkan yang terjadi selama proses dan berkurangnya motilitas usus serta vesika
persalinan. Nyeri persalinan mulai timbul urinaria. Keadaan ini akan merangsang
pada persalinan kala I fase laten dan fase aktif. peningkatan katekolamin yang dapat
Makin lama nyeri yang dirasakan akan menyebabkan gangguan pada kekuatan
bertambah kuat, puncak nyeri terjadi pada kontraksi uterus sehingga terjadi inersia uteri
fase aktif, dimana pembukaan lengkap sampai yang dapat berakibat kematian ibu saat
10 cm. Intensitas nyeri selama persalinan melahirkan (Sumarah, 2009).
akan mempengaruhi kondisi psikologis ibu, Menurut data Kementerian Kesehatan
proses persalinan dan kesejahteraan janin Republik Indonesia Pusdatin Jakarta, jumlah
(Potter & Perry, 2005). ibu bersalin atau nifas di Indonesia pada tahun
Nyeri persalinan dapat menimbulkan 2011 sebanyak 4.975.636 jiwa. Menurut data
stres yang menyebabkan pelepasan hormon Dinkes Kota Pekanbaru, jumlah ibu bersalin
yang berlebihan seperti katekolamin dan pada bulan Desember 2013 sebanyak 22.934
steroid. Hormon ini dapat menyebabkan ibu bersalin. Menurut SDKI Angka Kematian
terjadinya ketegangan otot polos dan Ibu (AKI) di Indonesia mencapai 359 per
vasokontriksi pembuluh darah. Hal ini dapat 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2012, ini
mengakibatkan penurunan kontraksi uterus, mengalami peningkatan dibanding tahun 2007
penurunan sirkulasi uteroplasenta, sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup.
pengurangan aliran darah dan oksigen ke Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Riau
uterus, serta timbulnya iskemia uterus yang pada tahun 2013 sebesar 118, ini terjadi
1372
JOM Vol. 2 No. 2, Oktober 2015

peningkatan dibandingkan tahun 2012 sebesar sel tubuh dengan mengubah getaran suara
112. menjadi gelombang yang ditangkap oleh
Penanganan dan pengawasan nyeri tubuh, menurunkan stimuli reseptor nyeri dan
persalinan terutama kala I fase aktif sangat otak teransang mengeluarkan analgesik opioid
penting, karena ini sebagai penentu apakah natural endogen untuk memblokade
seorang ibu dapat menjalani persalinan nociceptor nyeri.
normal atau diakhiri dengan suatu tindakan Menurut penelitian Handayani,
karena adanya penyulit yang diakibatkan Fajarsari, Asih, dan Rohmah (2014)
nyeri yang sangat hebat (Hermawati, 2009). menunjukkan ada perbedaan rerata penurunan
Berbagai metode telah digunakan untuk tingkat kecemasan sebelum dan sesudah
mengurangi dan menghilangkan nyeri dilakukan terapi murotal Al-Qur’an, rata-rata
persalinan baik secara farmakologis maupun kecemasan sebelum terapi murotal adalah 26,
secara non-farmakologis. 67 dan rata-rata setelah dilakukan terapi
Salah satu teknik distraksi yang bisa murotal adalah 20, 52. Berdasarkan penelitian
digunakan yaitu murotal Al-Qur’an. Murotal Wahida (2015) terapi murotal Al-Qur’an
Al-Qur’an merupakan rekaman suara Al- menunjukkan peningkatan kadar beta
Qur’an yang dilagukan oleh seorang Qori’ endorphin dimana sebelum perlakuan (1053,6
(Purna, 2006). Suara dapat menurunkan ng/L) dan setelah perlakuan (1813,6 ng/L).
hormon-hormon stres, mengaktifkan Hasil dari studi pendahuluan yang
endorphin alami, meningkatkan perasaan dilakukan peneliti melalui wawancara dan
rileks, dan mengalihkan perhatian dari rasa survey data di RSUD Petala Bumi didapatkan
takut, cemas, dan tegang, memperbaiki sistem data bahwa pada bulan Desember 2014
kimia tubuh sehingga menurunkan tekanan terdapat 55 ibu bersalin. Berdasarkan hasil
darah, memperlambat pernafasan, detak wawancara dengan 8 orang pasien, 6 orang
jantung, denyut nadi, dan aktifitas gelombang mengatakan mengalami nyeri pada skala 8
otak (Heru, 2008). dan 2 orang mengalami nyeri pada skala 7. Di
Terapi murotal Al-Qur’an dapat RSUD Petala Bumi tidak ada intervensi
mempercepat penyembuhan, hal ini telah tertentu yang diberikan pada fase kala I
dibuktikan oleh beberapa ahli seperti yang persalinan untuk mengurangi nyeri pada ibu
dilakukan Ahmad Al Khadi direktur utama bersalin.
Islamic Medicine Institute for Education and Dari uraian diatas, peneliti tertarik
Research di Florida, Amerika Serikat, dengan untuk melakukan penelitian dengan judul
hasil penelitian menunjukkan 97% bahwa “ Efektifitas Terapi Murotal Al-Qur’an
mendengarkan ayat suci Al-Qur’an memiliki Terhadap Penurunan Nyeri Persalinan Kala I
pengaruh mendatangkan ketenangan dan Fase Aktif”.
menurunkan ketegangan urat saraf reflektif
(Remolda, 2009). TUJUAN PENELITIAN
Menurut Potter & Perry (2005), terapi Tujuan penelitian ini adalah
berupa musik atau suara harus didengarkan untukMengetahui karakteristik responden
minimal 15 menit untuk memberikan efek berdasarkan umur, suku, paritas, dan
terapeutik, sedangkan menurut Yuanitasari pendidikan. Mengidentifikasi intensitas nyeri
(2008) durasi pemberian terapi musik atau ibu bersalin kala I fase aktif sebelum dan
suara selama 10-15 menit dapat memberikan sesudah diberikan terapi murottal Al-Qur’an
efek relaksasi. Menurut Smith (dalam Upoyo, pada kelompok eksperimen. Mengidentifikasi
Ropi, & Sitoru 2012) intensitas suara yang intensitas nyeri ibu bersalin kala I fase aktif
rendah antara 50-60 desibel menimbulkan sebelum dan sesudah tanpa diberikan terapi
kenyamanan dan tidak nyeri serta membawa murottal Al-Qur’an pada kelompok kontrol.
pengaruh positif bagi pendengarnya. Terapi Menganalisa perbedaan intensitas nyeri ibu
bacaan Al-Qur’an terbukti mengaktifkan sel- bersalin kala 1 fase aktif sebelum dan sesudah
1373
JOM Vol. 2 No. 2, Oktober 2015

diberikan terapi murottal Al-Qur’anpada (Hidayat, 2007).Sampel dalam penelitian ini


kelompok eksperimen. Menganalisa adalah 30 ibu bersalin kala I di RSUD Petala
perbedaan intensitas nyeri ibu bersalin kala 1 Bumi yang telah memenuhi kriteria inklusi.
fase aktif sebelum dan sesudah tanpa Teknik pengambilan sampel yang digunakan
diberikan terapi murottal Al-Qur’anpada yaitu teknik purposive samplingdan
kelompok kontrol. Membandingkan menetapkan 15 responden pada masing-
perubahan intensitas nyeri kala I fase aktif masing kelompok.
persalinan sesudah diberikan terapi murotal Alat pengumpulan data yang
Al-Qur’an pada kelompok eksperimen dan digunakan untuk mengetahui perubahan
kelompok kontrol yang tidak diberikan terapi tingkat nyeri pada responden, pengumpulan
murottal Al-Qur’an. data dilakukan dengan wawancara dan
penggunaan lembar observasi untuk
MANFAAT PENELITIAN mengetahui karakteristik responden. Alat
Manfaat bagi institusi kesehatan hasil yang digunakan untuk mengetahui perubahan
penelitian ini diharapkan dapat menambah tingkat nyeri responden adalah skala numeric
pengetahuan tentang efektifitas terapi murotal (Numeric Rating Scale (NRS)).
alquran, dan agar bisa diaplikasikan pada Intervensi yang diberikan adalah
implementasi keperawatan. Bagi institusi responden diminta untuk mendengarkan
pendidikan khusus keperawatan, hasil murotal Al-Qur’an selama 15 menit yang
penelitian ini agar dapat dijadikan sumber terdiri dari bacaan surat Al-Fatihah selama 1
informasi dalam pengembangan ilmu terapi menit, surat Ar-Rahman selama 12 menit,
nonfarmakologis untuk penurunan nyeri surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas
persalinan. Bagi ibu bersalin atau keluarga, selama 2 menit. Bacaan surat tersebut
penelitian ini bisa dijadikan satu bentuk terapi dibacakan oleh Mishary Rasyid Al-Afasi
nonfarmakologis yang dapat digunakan untuk seorang imam masjid Al-Kabir di Kuwait.
membantu mengurangi nyeri persalinan. Bagi Murotal Al-Qur’an didengarkan melalui
peneliti selanjutnyahasil penelitian ini bisa headset yang dihubungkan dengan MP3.
dijadikan sebagai evidence based penelitian Pengumpulan data dilakukan di RSUD
selanjutnya. Petala Bumi. Peneliti melakukan pengkajian
nyeri pre test pada kelompok eksperimen dan
METODOLOGI PENELITIAN kelompok kontrol menggunakan skala NRS.
Desain penelitian yang digunakan Setelah pengukuran kelompok eksperimen
dalam penelitian ini adalah Quasy Experiment diberikan intervensi mendengarkan murottal
dengan rancangan penelitian Non-Equivalent Al-Qur’an. Pada kelompok kontrol tidak
Control Group, yaitu sebuah rancangan diberikan intervensi apapun. Peneliti
penelitian dimana peneliti tidak melakukan mengukur kembali intensitas nyeri post test
randomisasi untuk pengelompokan antara pada kelompok eksperimen dan kelompok
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
kontrol.Penelitian ini melibatkan dua
kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan HASIL PENELITIAN
kelompok kontrol. Dalam penelitian ini Hasil penelitian yang telah dilakukan
kelompok eksperimen diberikan pada bulan April 2015 sampai Juni 2015
intervensi/perlakuan. Sedangkan pada dengan melibatkan 30 responden didapatkan
kelompok kontrol tidak diberikan hasil sebagai berikut:
intervensi/perlakuan. Pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol masing-
masing dilakukan pengukuran intensitas nyeri
sebelum diberikan intervensi (pre-test) dan
setelah diberikan intervensi (post-test)
1374
JOM Vol. 2 No. 2, Oktober 2015

1. Analisa Univariat Tabel 2


Tabel 1 Intensitas nyeri sebelum dan setelah
Distribusi responden berdasarkan diberikan intervensi pada kelompok
karakteristik eksperimen dan kelompok kontrol.
Eksperimen Kontrol Jumlah
Karakteristik (n=15) (n=15) (n=30)
Intensitas Mean SD Min Max
N % n % n %
Nyeri
Umur
Persalinan
a. 17-25 4 26,7 6 40,0 10 33,3
sebelum
b. 26-35 9 60,0 9 60,0 18 60,0
Diberikan
c. 36-45 2 13,3 0 0,0 2 6,7
Intervensi
Total 15 100 15 100 30 100 Eksperimen
Suku Pretest 7,47 0,915 6 9
a. Melayu 4 26,7 4 26,7 8 26,7 Posttest 6,40 0,986 5 8
b. Minang 11 73,3 7 46,7 18 60,0 Kontrol
c. Jawa 0 0 0 0 0 0 Pretest 7,07 1,100 5 9
d. Batak 0 0 4 26,7 4 13,3 Posttest 7,40 1,183 5 9
Total 15 100 15 100 30 100
Kehamilan
a. Primipara 4 26,7 7 46,7 11 36,7
Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat nilai
b. Multipara 11 73,3 8 53,3 19 63,3 rata-rataintensitas nyeri persalinan sebelum
Total 15 100 15 100 30 100 diberikan terapi murottal Al-Qur’an yaitu
Pendidikan 7,47 pada kelompok eksperimen dan 7,07
a. SD 1 6,7 1 6,7 2 6,7
b. SMP 1 6,7 2 13,3 3 10,0 pada kelompok kontrol. Standar deviasi pada
c. SMA 12 80,0 10 66,7 22 73,3 kelompok eksperimen yaitu 0,915 dan pada
d. PT 1 6,7 2 13,3 3 10,0 kelompok kontrol 1,100. Nilai minimun pada
Total 15 100 15 100 15 100
kelompok eksperimen yaitu 6 dan pada
kelompok kontrol yaitu 5. Serta nilai
Berdasarkan tabel 1, mayoritas umur
maksimum pada kelompok eksperimen dan
responden pada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol sama yaitu 9. Sedangkan
kontrol berada pada rentang umur 26-35 tahun
nilai rata-rata intensitas nyeri persalinan
yaitu sebanyak 18 orang (60,0%). Pada
setelah diberikan terapi murottal Al-Qur’an
karakteristik suku, responden sebagian besar
yaitu 6,40 pada kelompok eksperimen dan
berasal dari suku minang yaitu 18 orang
7,40 pada kelompok kontrol. Standar deviasi
(60,0%). Pada karakteristik kehamilan
pada kelompok eksperimen yaitu 0,986 dan
responden, mayoritas responden adalah
kelompok kontrol yaitu 1,183. Nilai minimum
multipara sebanyak 19 orang (63,3%) dan
pada kelompok eksperimen dan kelompok
sebagian besar responden berpendidikan SMA
kontrol yaitu 5. Serta nilai maksimum pada
yaitu sebanyak 22 orang (73,3%).
kelompok eksperimen yaitu 8 dan kelompok
kontrol yaitu 9.
2. Analisa Bivariat
Untuk mengidentifikasi perbedaan
Tabel 3
intensitas nyeri sebelum dan sesudah
Perbedaan rata-rata intensitas nyeri sebelum
diberikan intervensi dilakukan uji t
dan sesudah intervensi pada kelompok
dependent.
eksperimen dan kelompok kontrol

Intensitas Nyeri Mean SD p value


Eksperimen
Pre test 7,47 0,915
0,000
Post test 6,40 0,986
Kontrol
Pre tes 7,07 1,100
0,055
Post test 7,40 1,183

1375
JOM Vol. 2 No. 2, Oktober 2015

berdasarkan umur berada pada rentang


Berdasarkan tabel 7 diatas, dari hasil uji umur26-35 tahun (60,0%).Pada usia tersebut
statistik didapatkan mean intensitas nyeri merupakan usia yang aman untuk melahirkan
sesudah diberikan terapi murottal Al-Qur’an dan masa kesuburan sedang dalam kondisi
pada kelompok eksperimen terjadi penurunan, puncak. Wanita yang usianya kurang dari 20
dimana hasil pre test adalah 7,47 dengan SD tahun atau lebih dari 35 tahun sering
0,915 menurun saat post test menjadi mengalami komplikasi kehamilan sehingga
6,40dengan SD 0,986. Berdasarkan uji dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
statistik diperoleh p value 0,000 (p<α), hasil perkembangan janin. Menurut Safitri (2013)
ini berarti bahwa ada perbedaan yang usia dewasa awal merupakan usia produktif
signifikan antara mean intensitas nyeri dimana pada usia ini organ reproduksi sudah
sebelum dan sesudah pada kelompok matang dan berfungsi secara optimal.
eksperimen. Sedangkan dari hasil uji statistik Penelitian ini juga didukung oleh Suharti
pada kelompok kontrol didapatkan mean (2013), yang menyatakan salah satu faktor
intensitas nyeri pre test adalah 7,07dengan SD yang mempengaruhi respon nyeri adalah usia.
1,100 dan mean intensitas nyeri post test Usia merupakan variabel yang penting yang
adalah 7,40 dengan SD 1,183. Berdasarkan uji mempengaruhi nyeri. Perbedaan
statistik diperoleh p value 0,055 (p>α), hasil perkembangan diantara kedua kelompok usia
ini berarti bahwa tidak adanya penurunan dapat mempengaruhi cara bereaksi terhadap
antara mean intensitas nyerisebelum dan nyeri.
sesudah pada kelompok kontrol. Suku terbanyak dari responden adalah
suku Minang yaitu sebanyak 18 orang
Tabel 4 (60,0%). Hal ini sesuai dengan data pada
Perbedaan rata-rata intensitas nyeri sesudah Badan Pusat Statistik Provinsi Riau (2010)
intervensi pada kelompok eksperimen dan yang menyatakan bahwa suku Minang adalah
kelompok control salah satu suku bangsa yang banyak
berdomisili di Provinsi Riau khususnya Kota
Mean Pekanbaru, Bangkinang, Duri, dan Dumai.
differenc
Variabel Mean SD
e (95%
p value Menurut Perry dan Potter (2005), latar
CI) belakang budaya mempengaruhi keyakinan,
Eksperimen 6,40 0,986 -1,000 nilai, dan kebiasaan individu. Budaya
Kontrol 7,40 1,183 (-1,814- - 0,018
0,186)
mempengaruhi cara melaksanakan kesehatan
pribadi.Faktor suku juga sangat berperan
Tabel 4 menunjukkan bahwa hasil uji penting terhadap respon seseorang terhadap
statistik Independent T Test didapatkan mean nyeri. Hal ini sesuai dengan teori yang
intensitas nyeri post test kelompok menyebutkan bahwa setiap orang mempunyai
eksperimen adalah 6,40 sedangkan mean post respon yang berbeda terhadap nyeri yang
test pada kelompok kontrol lebih tinggi yaitu dialaminya, sesuai dengan suku dan kultur
7,40. Hasil uji statistik diperoleh p value dimana ia berasal, karena kultur akan
0,018 (p<α). Hal ini menunjukkan bahwa mengajarkan orang tersebut dalam merespon
terdapat perbedaan intensitas nyeri persalinan nyeri.
kala I fase aktif antara kelompok eksperimen Sebagian besar responden adalah
dan kelompok kontrol sesudah diberikan multipara sebanyak 19 orang (63,3%). Pada
terapi murottal Al-Qur’an. penelitian ini peneliti tidak
mengkarakteristikkan pada paritas responden,
PEMBAHASAN namun mayoritas responden yang didapatkan
Hasil penelitian yang telah dilakukan adalah multipara. Penelitian ini sesuai dengan
pada ibu bersalin kala I fase aktif didapatkan penelitian Wahida, Nooryanto, dan Andarini
hasil bahwa sebagian besar responden (2015) dan penelitian Fitria (2010) dimana
1376
JOM Vol. 2 No. 2, Oktober 2015

respondennya sebagian besar adalah dengan standar deviasi 1,183. Hasil analisa
multipara. Menurut Suharti (2013) salah satu diperoleh p value (0,018) < α (0,005), maka
faktor yang mempengaruhi nyeri adalah dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang
pengalaman sebelumnya, setiap individu signifikan rata-rata intensitas nyeri sesudah
belajar dari pengalaman nyeri. Pengalaman intervensi antara kelompok eksperimen dan
nyeri sebelumnya tidak selalu berarti bahwa kelompok kontrol.
individu akan menerima nyeri lebih mudah Setelah diberikan terapi murottal Al-
pada berikutnya. Qur’an didapatkan bahwa intensitas nyeri
Secara umum pendidikan terakhir persalinan kala I fase aktif pada kelompok
responden yang paling banyak adalah SMA eksperimen menurun. Hasil penelitian ini
sebanyak 22 orang (73,3%). Hal ini sesuai sesuai dengan penelitian Handayani, Fajarsari,
dengan penelitian Wahida, Nooryanto, dan Asih, dan Rohmah (2014) terdapat perbedaan
Andarini (2015) yang juga memiliki rata-rata penurunan intensitas nyeri persalinan
responden ibu bersalin kala I fase aktif dan kala I fase aktif sebelum dan sesudah
memiliki tingkat pendidikan SMA terbanyak dilakukan terapi murottal Al-Qur’an dengan
yaitu 50%. Tingkat pendidikan nilai p value (0,000) < α (0,05). Sesuai juga
mempengaruhi perilaku dan menghasilkan dengan penelitian yang dilakukan oleh
banyak perubahan, khususnya pengetahuan Wahida, Nooryanto, dan Andarini (2015)
dibidang kesehatan. Semakin tinggi yang menunjukkan ada penurunan signifikan
pendidikan seseorang semakin mudah pula intensitas nyeri sebelum dan sesudah
menerima informasi dan pada akhirnya makin pemberian terapi murottal Al-Qur’an, dan
banyak pula pengetahuan yang dimiliki. juga menunjukkan peningkatan signifikan
Tingkat pendidikan seseorang mempengaruhi kadar beta endorphin sebelum dan setelah
kemampuan seseorang dalam menerima perlakuan pada ibu bersalin kala I fase aktif.
informasi dan mengolahnya sebelum menjadi Sesuai juga dengan penelitian Hidayah,
perilaku yang baik maupun buruk sehingga Maliya, dan Nugroho (2013) yang
berdampak terhadap status kesehatannya menyatakan bahwa teknik distraksi berupa
(Notoatmodjo, 2010). mendengarkan murottal Al-Qur’an mampu
Pengukuran intensitas nyeri meringankan dan menenangkan perasaan
didapatkan hasil rata-rata intensitas nyeri pasien dari rasa sakit, didapatkan hasil bahwa
sebelum diberikan terapi murottal Al-Qur’an terjadi penurunan nyeri pada pasien post
yaitu 7,47 pada kelompok eksperimen dan operasi fraktur ekstremitas setelah diberikan
7,07 pada kelompok kontrol. Sedangkan rata- terapi murottal Al-Qur’an dengan p value =
rata intensitas nyeri setelah diberikan terapi 0,000, karena pada penelitian diatas sama-
murottal Al-Qur’an yaitu 6,40 pada kelompok sama menunjukkan penurunan intensitas nyeri.
eksperimen dan 7,40 pada kelompok kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian terapi
Hasil uji paired sample t-test diperoleh nilai distraksi dengan cara relaksasi sebagai terapi
p=0,000. Hal ini menunjukkan bahwa non farmakologis dapat menurunkan
terdapat perbedaan intensitas yang signifikan intensitas nyeri.
sebelum dan sesudah mendengarkan terapi Terapi berupa suara dapat mengatur
murottal Al-Qur’an, sehingga dapat hormon-hormon yang berhubungan dengan
disimpulkan bahwa terapi murottal Al-Qur’an stres antara lain ACTH, prolaktin dan hormon
efektif dalam menurunkan intensitas nyeri pertumbuhan serta dapat meningkatkan kadar
persalinan kala I fase aktif pada responden. endhorpin sehingga dapat mengurangi nyeri
Berdasarkan hasil uji statistik dengan (Campbell, 2002). Endorfin merupakan bahan
menggunakan uji independentsample t-test neuroregulator jenis neuromodulator yang
diperoleh rata-rata nilai post testpada terlibat dalam sistem analgesia, banyak
kelompok eksperimen 6,40 dengan standar ditemukan di hipotalamus dan area sistem
deviasi 0,986 dan kelompok kontrol 7,40 analgesia (sistem limbik dan medula spinalis).
1377
JOM Vol. 2 No. 2, Oktober 2015

Sifat analgesia ini menjadikan endorfin pada pengalihan pasien ke hal lain selain
sebagai opioid endogen. Endorfin dianggap nyeri. distraksi diduga dapat menstimulasi
dapat menimbulkan hambatan prasinaptik dan sistem kontrol desenden sehingga
hambatan post sinaptik pada serabut nyeri mengeluarkan opiat endogen berupa endorfin,
(nosiseptor) yang bersinap di kornu dorsalis. dinorfin dan nyeri yang dirasakan
Serabut ini diduga mencapai inhibisi melalui berkurang.Oleh karena itu terapi murottal Al-
penghambatan neurotransmitter nyeri (Harefa, Qur’an efektif untuk menurunkan intensitas
2010). nyeri persalinan kala I fase aktif.
Menurut Potter & Perry (2005), terapi
berupa musik atau suara harus didengarkan PENUTUP
minimal 15 menit untuk memberikan efek Kesimpulan
terapeutik, sedangkan menurut Yuanitasari Hasil penelitian tentang efektifitas
(2008) durasi pemberian terapi musik atau terapi murottal Al-Qur’an terhadap penurunan
suara selama 10-15 menit dapat memberikan intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif
efek relaksasi. Menurut Smith (dalam Upoyo, didapatkan hasil yang menunjukkan bahwa
Ropi, & Sitoru 2012) intensitas suara yang sebagian besar umur responden berada pada
rendah antara 50-60 desibel menimbulkan rentang dewasa awal yaitu umur26-35 tahun
kenyamanan dan tidak nyeri serta membawa (60,0%), berasal dari suku Minang (60,0%),
pengaruh positif bagi pendengarnya. Terapi mayoritas kehamilan multipara (63,3%), dan
bacaan Al-Qur’an terbukti mengaktifkan sel- tingkat pendidikan SMA (73,3%).
sel tubuh dengan mengubah getaran suara Hasil pengukuran diperoleh mean pre
menjadi gelombang yang ditangkap oleh test pada kelompok eksperimen adalah 7,47
tubuh, menurunkan stimuli reseptor nyeri dan setelah diberikan perlakuan terapi murottal
otak teransang mengeluarkan analgesik opioid Al-Qur’an selama 30 menit mengalami
natural endogen untuk memblokade penurunan saat post test menjadi 6,40.
nociceptor nyeri. Sedangkan mean pre testpada kelompok
Terapi suara juga menyebabkan kontrol 7,07 menjadi 7,40. Hasil uji statistik
pelepasan endorphin oleh kelenjar pituitari, pada kelompok eksperimen dengan
sehingga akan mengubah keadaan mood atau menggunakan uji Dependent T Testdiperoleh
perasaan. Keadaan psikologis yang tenang p value0,000 < α (0,05). Hal ini berarti
akan mempengaruhi sistem limbik dan saraf terdapat perbedaan yang signifikan antara
otonom yang menimbulkan rileks, aman, dan mean intensitas nyeri sebelum dan sesudah
menyenangkan sehingga merangsang diberikan terapi murottal Al-Qur’an.
pelepasan zat kimia gamma amino butric acid, Pada kelompok kontrol didapatkan
enchepalin dan beta endorphin yang akan tidak adanya penurunan intensitas nyeri
mengeliminasi neurotransmitter rasa nyeri dengan p value 0,055 (p >0,05). Peneliti
maupun kecemasan. Endorphin adalah kemudian membandingkan hasil post test
polipeptida yang mengandung 30 unit asam antara kelompok eksperimen dan kelompok
amino yang mengikat pada reseptor opiat di kontrol dengan menggunakan uji Independent
otak dan merupakan neurotransmiter yang T Test diperoleh hasil p value 0,018 (p<0,05).
berinteraksi dengan neuron reseptor morfin Hasil ini membuktikan terdapat perbedaan
untuk mengurangi rasa sakit (Wahida, 2015). antara mean posttest intensitas nyeri
Disimpulkan bahwa terapi murottal kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Al-Qur’an terbukti dapat menurunkan Jadi dapat disimpulkan bahwa pemberian
intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif. terapi murottal Al-Qur’an efektif dalam
Hal ini disebabkan karena dengan menurunkan intensitas nyeri persalinan kala I
mendengarkan murottal Al-Qur’an fase aktif dengan p value < α.
merupakan salah satu teknik distraksi yang
dapat dilakukan, teknik distraksi berfokus
1378
JOM Vol. 2 No. 2, Oktober 2015

terhadap nyeri fase aktif kala I


Saran persalinan. Skripsi tidak
Bagi bidang ilmu keperawatan dipublikasikan. Program studi ilmu
penelitian ini sebagai sumber informasi dan keperawatan Universitas Riau.
menjadi salah satu terapi alternatif dalam
Handayani, R., Fajarsari, D., Asih, D. R. T., &
penatalaksanaan nyeri. Bagi rumah sakit
Rohmah, D. N. (2013). Pengaruh
terutama perawat dan bidan di ruang
terapi murotal Al-Qur’an untuk
kebidanan dapat melakukan terapi murottal
penurunan nyeri dan kecemasan pada
Al-Qur’an bagi pasien yang beragama Islam.
ibu bersalin kala I fase aktif.
Tindakan tersebut bertujuan untuk
Diperoleh tanggal 9 Maret 2015 dari
menurunkan intensitas nyeri dan sebagai
journal.akbidylpp.ac.id/index.php/Prad
distraksi bagi pasien.Bagi ibu bersalinhasil
a…/8
penelitian ini diharapkan dapat diaplikasikan
Harefa, K. (2010). Pengaruh terapi musik
oleh responden dan keluarga dalam
klasik terhadap penurunan intensitas
membantu menurunkan intensitas nyeri yang
nyeri pada pasien pasca operasi di
dialami pasien.Serta, bagi penelitian
RSUD Swadana Tarutung tahun 2010.
selanjutnyadiharapkan bisa melakukan
Jurnal ilmiah kesehatan keperawatan.
penelitian ini untuk menilai tingkat
Diperoleh tanggal 20 Juni 2015 dari
kecemasan, yaitu dengan judul “Efektifitas
http://manuskrip-terapi-musik-
Terapi Murottal Al-Qur’an Terhadap tingkat
terhadap-intensitas-nyeri-pada-pasien-
kecemasan Kala I Fase Aktif”.
pasca-operasi.pdf.
UCAPAN TERIMAKASIH Hermawati. (2009). Hubungan antara
kecemasan pada kehamilan akhir
Terimakasih kepada Universitas Riau melalui
triwulan tiga dengan lama persalinan
Lembaga Penelitian Universitas Riau serta
pada ibu melahirkan anak
Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah
pertama.Skripsi : Universitas
memberikan kesempatan untuk dapat
Surabaya diperoleh tanggal 20
mempublikasikan skripsi ini.
Desember 2015 dari
http://repository.ubaya.co.id
1
Rahma Yana: Mahasiswa Program Studi Heru. (2008). Ruqyah syari’I berlandaskan
Ilmu Keperawatan Universitas Riau, kearifan lokal. Diperoleh tanggal 10
Indonesia Maret 2015 dari
2
Ns. Sri Utami, S.Kep., M.Biomed: Dosen http://trainermuslim.com/feed/rss
Bidang Keilmuan Keperawatan Maternitas
Hidayah, T.N., Maliya, A., Nugroho, A.B.
Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas
(2013). Pengaruh pemberian murottal
Riau, Indonesia
3 al-qur’an terhadap tingkat nyeri
Ns. Safri, M.Kep, Sp.Kep.M.B: Dosen
pasien post operasi fraktur ekstremitas.
Bidang Keilmuan Keperawatan Medikal
Diperoleh pada tanggal 18 Juni 2015
Bedah Program Studi Ilmu Keperawatan
dari eprints.ums.ac.id/27166/
Universitas Riau, Indonesia
Hidayat, A. (2007). Riset keperawatan dan
teknik penulisan ilmiah. Jakarta :
DAFTAR PUSTAKA Salemba Medika
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi
Campbell, D. (2002). Efek mozart. Jakarta: penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka
PT.Gramedia Pustaka Utama
Cipta
Fitria, D. (2010). Efektifitas kombinasi Potter, A.,& Perry, A. G. (2005).Buku ajar
aromaterapi dan teknik nafas dalam fundamental keperawatan: Konsep,
1379
JOM Vol. 2 No. 2, Oktober 2015

proses, dan praktik edisi 4. Jakarta:


Sumarah, Yani, W., &Nining, W. (2008).
EGC
Perawatan ibu bersalin. Yogyakarta:
Prawirohardjo, S. (2008). Ilmu kebidanan.
Fitramaya
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Upoyo, A. S., Ropi, H., dan Sitoru, R. (2012).
Sarwono Prawirohardjo
Stimulasi murottal Al-Qur’an
Purna. (2006). Murottal. Diperoleh tanggal 10
terhadap nilai GCS pada pasien
Maret 2015 dari
stroke iskemik. Diperoleh tanggal 20
http://purna.wordpress.com
Maret 2015 dari elibrary.unisba.ac.id
Remolda. P. (2009). Pengaruh Al-Qur’an Wahida, S., Nooryanto, M., Andarini, S.
pada manusia dalam perspektif (2015). Terapi murotal Al-Qur’an
fisiologi dan psikologi. surat Arrahman meningkatkan beta
http://www.theedc.comtanggal akses endorphin dan menurunkan intensitas
14-7-2009. nyeri bersalin. Diperoleh tanggal 10
Maret 2015 dari
Safitri, S. M. (2013). Pengaruh terapi musik jkb.ub.ac.id/index.php/jkb/article/…/
terhadap penurunan rasa nyeri kala I
fase aktif pada ibu bersalin. Diperoleh Yuanitasari, L. (2008). Terapi musik untuk
tanggal 24 Juni 2015 dari anak balita. Yogyakarta: Cemerlang
http://pmb.stikestelorejo.ac.id/e- Publishing
journal/index.php/ilmukeperawatan/art
icle/view/195

1380

Das könnte Ihnen auch gefallen