Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
2, Oktober 2015
Abstract
Pain during childbirth is a physiologic condition. Labor pain can be treated by using pharmacologically and
nonpharmacologically theraphy. One of the non-pharmacologically theraphy that can be used to reduce labor pain is
Murottal Al-Qur’an. This study aimed to find the effectiveness of murrotal Al-Qur’an theraphy on the labor pain
intensity at the first stage of active phase. This study used Quasy experiment research design with non-equivalent
control group design. The research samples were 30 respondent which were divided into experiment group and control
group. The research was done on maternal mother on her first stage of active phase in Petala Bumi Regional Public
Hospital. The amount of sample were 30 people which were choosen using purposive sampling technique while keeping
the inclusion criteria on mind. The measurement instrument used was NRS (Numeric rating scale). The analyses used
were univariate and bivariate analysis using independent sample T test and dependent sample T test. The result of of the
study showed that the average labor pain intensity after murottal Al-Qur’an theraphy was given to the experiment
group was 6,40 and on the control group which was not given murottal Al-Qur’an theraphy was 7,40. The statistical
result was p value (0,018) < α (0,05), therefore it can be concluded that murottal Al-Qur’an theraphy is effective to
lower labor pain intensity at the first stage of active phase and it is recommended to become the intervention when
treating labor pain.
peningkatan dibandingkan tahun 2012 sebesar sel tubuh dengan mengubah getaran suara
112. menjadi gelombang yang ditangkap oleh
Penanganan dan pengawasan nyeri tubuh, menurunkan stimuli reseptor nyeri dan
persalinan terutama kala I fase aktif sangat otak teransang mengeluarkan analgesik opioid
penting, karena ini sebagai penentu apakah natural endogen untuk memblokade
seorang ibu dapat menjalani persalinan nociceptor nyeri.
normal atau diakhiri dengan suatu tindakan Menurut penelitian Handayani,
karena adanya penyulit yang diakibatkan Fajarsari, Asih, dan Rohmah (2014)
nyeri yang sangat hebat (Hermawati, 2009). menunjukkan ada perbedaan rerata penurunan
Berbagai metode telah digunakan untuk tingkat kecemasan sebelum dan sesudah
mengurangi dan menghilangkan nyeri dilakukan terapi murotal Al-Qur’an, rata-rata
persalinan baik secara farmakologis maupun kecemasan sebelum terapi murotal adalah 26,
secara non-farmakologis. 67 dan rata-rata setelah dilakukan terapi
Salah satu teknik distraksi yang bisa murotal adalah 20, 52. Berdasarkan penelitian
digunakan yaitu murotal Al-Qur’an. Murotal Wahida (2015) terapi murotal Al-Qur’an
Al-Qur’an merupakan rekaman suara Al- menunjukkan peningkatan kadar beta
Qur’an yang dilagukan oleh seorang Qori’ endorphin dimana sebelum perlakuan (1053,6
(Purna, 2006). Suara dapat menurunkan ng/L) dan setelah perlakuan (1813,6 ng/L).
hormon-hormon stres, mengaktifkan Hasil dari studi pendahuluan yang
endorphin alami, meningkatkan perasaan dilakukan peneliti melalui wawancara dan
rileks, dan mengalihkan perhatian dari rasa survey data di RSUD Petala Bumi didapatkan
takut, cemas, dan tegang, memperbaiki sistem data bahwa pada bulan Desember 2014
kimia tubuh sehingga menurunkan tekanan terdapat 55 ibu bersalin. Berdasarkan hasil
darah, memperlambat pernafasan, detak wawancara dengan 8 orang pasien, 6 orang
jantung, denyut nadi, dan aktifitas gelombang mengatakan mengalami nyeri pada skala 8
otak (Heru, 2008). dan 2 orang mengalami nyeri pada skala 7. Di
Terapi murotal Al-Qur’an dapat RSUD Petala Bumi tidak ada intervensi
mempercepat penyembuhan, hal ini telah tertentu yang diberikan pada fase kala I
dibuktikan oleh beberapa ahli seperti yang persalinan untuk mengurangi nyeri pada ibu
dilakukan Ahmad Al Khadi direktur utama bersalin.
Islamic Medicine Institute for Education and Dari uraian diatas, peneliti tertarik
Research di Florida, Amerika Serikat, dengan untuk melakukan penelitian dengan judul
hasil penelitian menunjukkan 97% bahwa “ Efektifitas Terapi Murotal Al-Qur’an
mendengarkan ayat suci Al-Qur’an memiliki Terhadap Penurunan Nyeri Persalinan Kala I
pengaruh mendatangkan ketenangan dan Fase Aktif”.
menurunkan ketegangan urat saraf reflektif
(Remolda, 2009). TUJUAN PENELITIAN
Menurut Potter & Perry (2005), terapi Tujuan penelitian ini adalah
berupa musik atau suara harus didengarkan untukMengetahui karakteristik responden
minimal 15 menit untuk memberikan efek berdasarkan umur, suku, paritas, dan
terapeutik, sedangkan menurut Yuanitasari pendidikan. Mengidentifikasi intensitas nyeri
(2008) durasi pemberian terapi musik atau ibu bersalin kala I fase aktif sebelum dan
suara selama 10-15 menit dapat memberikan sesudah diberikan terapi murottal Al-Qur’an
efek relaksasi. Menurut Smith (dalam Upoyo, pada kelompok eksperimen. Mengidentifikasi
Ropi, & Sitoru 2012) intensitas suara yang intensitas nyeri ibu bersalin kala I fase aktif
rendah antara 50-60 desibel menimbulkan sebelum dan sesudah tanpa diberikan terapi
kenyamanan dan tidak nyeri serta membawa murottal Al-Qur’an pada kelompok kontrol.
pengaruh positif bagi pendengarnya. Terapi Menganalisa perbedaan intensitas nyeri ibu
bacaan Al-Qur’an terbukti mengaktifkan sel- bersalin kala 1 fase aktif sebelum dan sesudah
1373
JOM Vol. 2 No. 2, Oktober 2015
1375
JOM Vol. 2 No. 2, Oktober 2015
respondennya sebagian besar adalah dengan standar deviasi 1,183. Hasil analisa
multipara. Menurut Suharti (2013) salah satu diperoleh p value (0,018) < α (0,005), maka
faktor yang mempengaruhi nyeri adalah dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang
pengalaman sebelumnya, setiap individu signifikan rata-rata intensitas nyeri sesudah
belajar dari pengalaman nyeri. Pengalaman intervensi antara kelompok eksperimen dan
nyeri sebelumnya tidak selalu berarti bahwa kelompok kontrol.
individu akan menerima nyeri lebih mudah Setelah diberikan terapi murottal Al-
pada berikutnya. Qur’an didapatkan bahwa intensitas nyeri
Secara umum pendidikan terakhir persalinan kala I fase aktif pada kelompok
responden yang paling banyak adalah SMA eksperimen menurun. Hasil penelitian ini
sebanyak 22 orang (73,3%). Hal ini sesuai sesuai dengan penelitian Handayani, Fajarsari,
dengan penelitian Wahida, Nooryanto, dan Asih, dan Rohmah (2014) terdapat perbedaan
Andarini (2015) yang juga memiliki rata-rata penurunan intensitas nyeri persalinan
responden ibu bersalin kala I fase aktif dan kala I fase aktif sebelum dan sesudah
memiliki tingkat pendidikan SMA terbanyak dilakukan terapi murottal Al-Qur’an dengan
yaitu 50%. Tingkat pendidikan nilai p value (0,000) < α (0,05). Sesuai juga
mempengaruhi perilaku dan menghasilkan dengan penelitian yang dilakukan oleh
banyak perubahan, khususnya pengetahuan Wahida, Nooryanto, dan Andarini (2015)
dibidang kesehatan. Semakin tinggi yang menunjukkan ada penurunan signifikan
pendidikan seseorang semakin mudah pula intensitas nyeri sebelum dan sesudah
menerima informasi dan pada akhirnya makin pemberian terapi murottal Al-Qur’an, dan
banyak pula pengetahuan yang dimiliki. juga menunjukkan peningkatan signifikan
Tingkat pendidikan seseorang mempengaruhi kadar beta endorphin sebelum dan setelah
kemampuan seseorang dalam menerima perlakuan pada ibu bersalin kala I fase aktif.
informasi dan mengolahnya sebelum menjadi Sesuai juga dengan penelitian Hidayah,
perilaku yang baik maupun buruk sehingga Maliya, dan Nugroho (2013) yang
berdampak terhadap status kesehatannya menyatakan bahwa teknik distraksi berupa
(Notoatmodjo, 2010). mendengarkan murottal Al-Qur’an mampu
Pengukuran intensitas nyeri meringankan dan menenangkan perasaan
didapatkan hasil rata-rata intensitas nyeri pasien dari rasa sakit, didapatkan hasil bahwa
sebelum diberikan terapi murottal Al-Qur’an terjadi penurunan nyeri pada pasien post
yaitu 7,47 pada kelompok eksperimen dan operasi fraktur ekstremitas setelah diberikan
7,07 pada kelompok kontrol. Sedangkan rata- terapi murottal Al-Qur’an dengan p value =
rata intensitas nyeri setelah diberikan terapi 0,000, karena pada penelitian diatas sama-
murottal Al-Qur’an yaitu 6,40 pada kelompok sama menunjukkan penurunan intensitas nyeri.
eksperimen dan 7,40 pada kelompok kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian terapi
Hasil uji paired sample t-test diperoleh nilai distraksi dengan cara relaksasi sebagai terapi
p=0,000. Hal ini menunjukkan bahwa non farmakologis dapat menurunkan
terdapat perbedaan intensitas yang signifikan intensitas nyeri.
sebelum dan sesudah mendengarkan terapi Terapi berupa suara dapat mengatur
murottal Al-Qur’an, sehingga dapat hormon-hormon yang berhubungan dengan
disimpulkan bahwa terapi murottal Al-Qur’an stres antara lain ACTH, prolaktin dan hormon
efektif dalam menurunkan intensitas nyeri pertumbuhan serta dapat meningkatkan kadar
persalinan kala I fase aktif pada responden. endhorpin sehingga dapat mengurangi nyeri
Berdasarkan hasil uji statistik dengan (Campbell, 2002). Endorfin merupakan bahan
menggunakan uji independentsample t-test neuroregulator jenis neuromodulator yang
diperoleh rata-rata nilai post testpada terlibat dalam sistem analgesia, banyak
kelompok eksperimen 6,40 dengan standar ditemukan di hipotalamus dan area sistem
deviasi 0,986 dan kelompok kontrol 7,40 analgesia (sistem limbik dan medula spinalis).
1377
JOM Vol. 2 No. 2, Oktober 2015
Sifat analgesia ini menjadikan endorfin pada pengalihan pasien ke hal lain selain
sebagai opioid endogen. Endorfin dianggap nyeri. distraksi diduga dapat menstimulasi
dapat menimbulkan hambatan prasinaptik dan sistem kontrol desenden sehingga
hambatan post sinaptik pada serabut nyeri mengeluarkan opiat endogen berupa endorfin,
(nosiseptor) yang bersinap di kornu dorsalis. dinorfin dan nyeri yang dirasakan
Serabut ini diduga mencapai inhibisi melalui berkurang.Oleh karena itu terapi murottal Al-
penghambatan neurotransmitter nyeri (Harefa, Qur’an efektif untuk menurunkan intensitas
2010). nyeri persalinan kala I fase aktif.
Menurut Potter & Perry (2005), terapi
berupa musik atau suara harus didengarkan PENUTUP
minimal 15 menit untuk memberikan efek Kesimpulan
terapeutik, sedangkan menurut Yuanitasari Hasil penelitian tentang efektifitas
(2008) durasi pemberian terapi musik atau terapi murottal Al-Qur’an terhadap penurunan
suara selama 10-15 menit dapat memberikan intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif
efek relaksasi. Menurut Smith (dalam Upoyo, didapatkan hasil yang menunjukkan bahwa
Ropi, & Sitoru 2012) intensitas suara yang sebagian besar umur responden berada pada
rendah antara 50-60 desibel menimbulkan rentang dewasa awal yaitu umur26-35 tahun
kenyamanan dan tidak nyeri serta membawa (60,0%), berasal dari suku Minang (60,0%),
pengaruh positif bagi pendengarnya. Terapi mayoritas kehamilan multipara (63,3%), dan
bacaan Al-Qur’an terbukti mengaktifkan sel- tingkat pendidikan SMA (73,3%).
sel tubuh dengan mengubah getaran suara Hasil pengukuran diperoleh mean pre
menjadi gelombang yang ditangkap oleh test pada kelompok eksperimen adalah 7,47
tubuh, menurunkan stimuli reseptor nyeri dan setelah diberikan perlakuan terapi murottal
otak teransang mengeluarkan analgesik opioid Al-Qur’an selama 30 menit mengalami
natural endogen untuk memblokade penurunan saat post test menjadi 6,40.
nociceptor nyeri. Sedangkan mean pre testpada kelompok
Terapi suara juga menyebabkan kontrol 7,07 menjadi 7,40. Hasil uji statistik
pelepasan endorphin oleh kelenjar pituitari, pada kelompok eksperimen dengan
sehingga akan mengubah keadaan mood atau menggunakan uji Dependent T Testdiperoleh
perasaan. Keadaan psikologis yang tenang p value0,000 < α (0,05). Hal ini berarti
akan mempengaruhi sistem limbik dan saraf terdapat perbedaan yang signifikan antara
otonom yang menimbulkan rileks, aman, dan mean intensitas nyeri sebelum dan sesudah
menyenangkan sehingga merangsang diberikan terapi murottal Al-Qur’an.
pelepasan zat kimia gamma amino butric acid, Pada kelompok kontrol didapatkan
enchepalin dan beta endorphin yang akan tidak adanya penurunan intensitas nyeri
mengeliminasi neurotransmitter rasa nyeri dengan p value 0,055 (p >0,05). Peneliti
maupun kecemasan. Endorphin adalah kemudian membandingkan hasil post test
polipeptida yang mengandung 30 unit asam antara kelompok eksperimen dan kelompok
amino yang mengikat pada reseptor opiat di kontrol dengan menggunakan uji Independent
otak dan merupakan neurotransmiter yang T Test diperoleh hasil p value 0,018 (p<0,05).
berinteraksi dengan neuron reseptor morfin Hasil ini membuktikan terdapat perbedaan
untuk mengurangi rasa sakit (Wahida, 2015). antara mean posttest intensitas nyeri
Disimpulkan bahwa terapi murottal kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Al-Qur’an terbukti dapat menurunkan Jadi dapat disimpulkan bahwa pemberian
intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif. terapi murottal Al-Qur’an efektif dalam
Hal ini disebabkan karena dengan menurunkan intensitas nyeri persalinan kala I
mendengarkan murottal Al-Qur’an fase aktif dengan p value < α.
merupakan salah satu teknik distraksi yang
dapat dilakukan, teknik distraksi berfokus
1378
JOM Vol. 2 No. 2, Oktober 2015
1380