Sie sind auf Seite 1von 4

ANTRAKS

Nomor
:
Dokumen
SOP No. Revisi :
Tanggal terbit : 01 Juni 2016
Halaman :
Dr.BUDIARSA,M.Kes
PUSKESMAS
Tanda Tangan Ka. Puskesmas : NIP
BOBOTSARI
196006041988031013

Antraks merupakan penyakit pada binatang buas, maupun hewan


piaraan, yaitu hewan-hewan pemamah biak (herbivora), seperti sapi,
1. Pengertian kerbau, kambing, domba,babi dan kuda. Penyakit ini ditularkan
kepada manusia terutama pada orang yang pekerjaannya selalu
berhubungan dengan / berdekatan dengan ternak seperti
peternak, gembala, dokter hewan, petugas laboratorium, pekerja
pabrik barang barang kulit dan tulang.
Penyebab
Kuman antraks (Bacillus anthracis)
Cara Penularan
Penyakit ini ditularkan kepada manusia biasanya oleh karena
masuknya spora atau basil antraks ke dalam tubuh melalui berbagai
cara, yaitu melalui kulit yang lecet atau luka yang menyebabkan
antraks kulit, melaui mulut karena makan bahan makanan yang
tercemar, menyebabkan antraks intestinal (pencernaan), inhalasi
saluran pernafasan menyebabkan antraks pulmonal. Antrak
peradangan otak (meningitis) umumnya adalah bentuk kelanjutan
antraks kulit, intestinal atau pulmonal. Antraks pulmonal dan
meningitis sangat jarang dilaporkan di Indonesia.
Penularan terjadi dengan cara kontak langsung dengan hewan
penderita, misalnya
kontak dengan darah yang keluar dari lubang-lubang kumlah hewan
mati karena antraks atau bahan-bahan yang berasal dari hewan yang
tercemar oleh spora antraks, misalnya daging, jeroan, kulit, tepung,
wool, dan sebagainya. Disamping itu, sumber penularannya lainnya
yang potensial ialah ligkungan, antara lain tanah,
tanaman (sayur-sayuran) dan air yang tercemar oleh spora antraks.
Gambaran Klinis
1. Gambaran Klinis Antraks Kulit
- Masa inkubasi 7 hari (rata-rata 1-7 hari)
- Gatal ditempat lesi
- Papel
- Vesikel
- Ulkus (tukak) di tengahnya terdapat jaringan nekrotik berbentuk
keropeng berwarna hitam (tanda patognomonik antraks) dan
ANTRAKS

Nomor
:
Dokumen
SOP No. Revisi :
Tanggal terbit : 01 Juni 2016
Halaman :
Dr.BUDIARSA,M.Kes
PUSKESMAS
Tanda Tangan Ka. Puskesmas : NIP
BOBOTSARI
196006041988031013

biasanya didapatkan eritema dan udema di sekitar tukak. Pada


perabaan, udema tersebut tidak lunak dan tidak lekuk (non-pitting) bila
ditekan. Disini tidak didapatkan pus kecuali bila diikuti infeksi
sekunder.
- Dapat terjadi pembesaran kelenjar getah bening regional
- Demam yang sedang, sakit kepala, malaise jarang ada
- Predileksi antraks kulit biasanya pada tempat-tempat terbuka, seperti
muka, leher, lengan, tangan, dan kaki
- Antraks kulit yang tidak diobati akan berkembang lebih buruk dengan
penjalaran ke kelenjar limfe dan berlanjut ke aliran darah, sehingga
mengakibatkan septikemia dan kemungkinan kematian 5 - 20%
- Pemeriksaan bakteriologis dari eksudat di tempat lesi kulit
didapatkan adanya basil yang pada sediaan hapus dan kultur positif.
2. Gambaran Klinis Antraks Intestinal
- Masa inkubasi bervariasi antara 2 – 5 hari
- Gejala awal mual, tidak nafsu makan dan suhu meningkat
- Muntah
- Sakit perut hebat
- Konstipasi
- Dapat juga terjadi gastro-enteritis akut yang kadang-kadang
berdarah, hematemesis, kelemahan umum, demam dan ada riwayat
pemaparan dengan produk hewan atau makanan.
- Pemeriksaan bakteriologis dari spesimen tinja didapatkan adanya
basil yang pada sediaan hapus dan kultur positif.
Diagnosis
1. Tersangka antraks kulit
Apabila adanya kasus atau ”ledakan” antraks pada hewan atau
riwayat pemaparan dengan hewan / bahan asal hewan dan
lingkungan yang tercemar oleh spora/basil antraks serta ditemukan
kelainan pada kulit berupa tukak dengan jaringan mati berbentuk
keropeng berwarna hitam di tengahnya (eskar),
di sekitar tukak kemerahan, sembab, pada perabaan daerah yang
sembab tersebut tidak lunak dan tidak lekuk dan biasanya tidak
didapatkan pus kecuali diikuti infeksi sekunder
.
ANTRAKS

Nomor
:
Dokumen
SOP No. Revisi :
Tanggal terbit : 01 Juni 2016
Halaman :
Dr.BUDIARSA,M.Kes
PUSKESMAS
Tanda Tangan Ka. Puskesmas : NIP
BOBOTSARI
196006041988031013

2. Penderita antraks kulit (diagnosis pasti)


Apabila pada tersangka antraks kulit sudah dipastikan diagnosisnya
dengan pemeriksaan bakteriologis.
3. Tersangka antraks intestinal
Apabila adanya kasus atau ”ledakan” antraks pada hewan atau
riwayat pemaparan dengan produk hewan atau makanan serta
ditemukan adanya panas disertai sakit perut dan muntah.
4. Penderita antraks intestinal (diagnosis pasti)
Apabila pada tersangka antraks kulit sudah dipastikan diagnosisnya
dengan pemeriksaan bakteriologis.

2. Tujuan Sebagai pedoman bagi petugas dalam penanganan pasien antraks


3. Kebijakan Semua penderita anthraks ditangani secara lege artis
4. Referensi Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas 2007
5. Alat Dan
Bahan
6. Prosedur / - Obat pilihan (drug of choice) untuk penderita antraks kulit adalah
Langkah – penisilin.
langkah Procain penisilin dengan dosis 1.2 juta I.U i.m 2 x sehari selama 5 – 7
hari atau benzilpenisilin dengan dosis 250.000 I.U setiap 6 jam.
Sebelum pemberian penisilin lakukan skin test. Penderita yang
hipersensitif terhadap penisilin dapat diberikan tetrasiklin dengan dosis
500 mg, 4 x sehari selama 5 – 7 hari.
Sebaiknya tidak diberikan pada anak dibawah umur 6 tahun. Obat
pilihan lain ialah kloramfenikol.
- Pada antraks intestinal dapat diberikan penisilin G 18 – 24 juta unit
perhari secara intravena, dapat ditambahkan tetrasiklin 1 gram per
hari.
- Obat-obat simtomatis dan suportif jika diperlukan
- Rujuk ke rumah sakit bila diperlukan.
Pencegahan
- Masyarakat diminta melaporkan ke puskesmas setempat bila ada
tersangka
ANTRAKS

Nomor
:
Dokumen
SOP No. Revisi :
Tanggal terbit : 01 Juni 2016
Halaman :
Dr.BUDIARSA,M.Kes
PUSKESMAS
Tanda Tangan Ka. Puskesmas : NIP
BOBOTSARI
196006041988031013

antraks dan melaporkan ke Peternakan bila ada hewan yang sakit


dengan gejala
antraks
- Tidak diperbolehkan menyembelih hewan sakit antraks
- Tidak diperbolehkan mengkonsumsi daging yang berasal dari hewan
yang sakit antraks
- Tidak diperbolehkan membuat barang-barang yang berasal dari
hewan seperti kerajinan dari tanduk, kulit, bulu, tulang yang berasal
dari hewan sakit/mati karena penyakit antraks.
- Puskesmas wajib melaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota
apabila menjumpai penderita / tersangka antraks.

8. Unit Ruang Periksa Umum


Terkait UGD
KIA
Rawat Inap
1. Dokumen Rekam medis
Terkait

Rekaman Historis
No. Halaman Yang di Ubah Perubahan Diberlakukan
Tanggal

Das könnte Ihnen auch gefallen