Sie sind auf Seite 1von 3

ABSTRACT

ROFIK, Strategy of Land Utilization of Post-Coal Reclamation for Cattle


Farming Case Kutai Kartanegara District (Study At PT. Multi Harapan
Utama). Wet Tropical Farm Magister Program of Mulawarman University,
2017. (Under the guidance of Siti Balkis and Taufan P Daru).
Post-mining land is a marginal land that requires organic materials for the
return of soil fertility, the natural grass growing in the field can be utilized bali cattle
although low quality. The objective of this research is to know the proper and
appropriate cattle breeding system, internal and external factors and priority
strategy in the utilization of post-mining reclamation land for the cultivation of Bali
cattle is done in PT. Multi Harapan Utama Loakulu Districts Of Kutai Kartanegara.
Data analysis using AHP, IE, Combination of SWOT and AHP. Data were
taken by interview method with 46 respondents from 81 active group members and
FGD followed by Elements (1) Group, (2) Village Government, (3) UPT of Animal
Husbandry, (4) District Government, (5) Provincial Government and ( 6)
Companies with a total of 16 participants..
Appropriate and appropriate cow breeding pattern is an eccentric system with
the highest score of 0,482. The post-mining land use strategy for cattle farming is
in cell I that grows, builds with concentration through external, internal, penetration
and development integration.
There are eight alternative strategic priorities as follows: (1) Strategy to form
a special team to oversee the legality of land has the highest value 0,367, (2)
Establish stakeholder communication forum value of 0,129, (3) Group strategy
work together and seek improvement of livestock facilities value 0,125, ( 4)
Increase the frequency of internal group meetings involving extension/related
service/village government value 0,096. (5) Improving management, encouraging
the active role of the group to become a business entity value of 0,088, (6) Making
School of Animal Husbandry/Training leveled 0,071, (7) Involving local
community to raise cattle with partnership pattern value of 0,065, (8) Increase
productivity production by maximizing access to government assistance of 0,058.

Keywords: Post Coal Mined, Bali Cattle, Farming System, Priority Strategy.
ABSTRAK

ROFIK, Strategi Pemanfaatan Lahan Reklamasi Pasca Tambang Batubara


Untuk Pemeliharaan Sapi Di Kabupaten Kutai Kartanegara (Studi Kasus PT.
Multi Harapan Utama). Program Studi Magister Pertanian Tropika Basah
Universitas Mulawarman, 2017. (dibawah bimbingan Siti Balkis dan Taufan
P Daru).

Lahan pasca tambang batubara merupakan lahan marjinal yang memerlukan


bahan organik untuk pengembalian kesuburan tanah, rumput alam tumbuh dilahan
tersebut dapat dimanfaatkan sapi bali walaupun berkualitas rendah. Penelitian
bertujuan mengetahui sistem pemeliharaan sapi yang tepat dan sesuai, faktor
internal dan eksternal dan strategi prioritas dalam pemanfaatan lahan reklamasi
pasca tambang batubara untuk budidaya sapi bali dilakukan di wilayah PT. Multi
Harapan Utama Kecamatan Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara.
Analisis data menggunakan AHP, IE, Kombinasi SWOT dan AHP. Data
diambil dengan metode wawancara dengan 46 responden dari 81 anggota kelompok
yang aktif dan FGD yang diikuti Unsur (1) Kelompok, (2) Pemerintah Desa, (3)
UPT Pertanian Peternakan, (4) Pemerintah Kabupaten, (5) Pemerintah Provinsi dan
(6) Perusahaan dengan jumlah peserta 16 Orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola pemeliharaan sapi yang tepat dan
sesuai adalah sistem ekstensif dengan nilai tertinggi 0,482. Strategi pemanfaatan
lahan pasca tambang untuk budidaya sapi berada pada sel I yaitu tumbuh,
membangun dengan konsentrasi melalui integrasi ekternal, internal, penetrasi dan
pengembangan.
Terdapat delapan alternatif strategi sebagai berikut : (1) Strategi membentuk
tim khusus untuk mengawal legalitas lahan memiliki nilai tertinggi 0,367, (2)
Membentuk forum komunikasi stakeholders nilai 0,129, (3) Strategi kelompok
bergotong royong dan mengupayakan peningkatan fasilitas peternakan nilai 0,125,
(4) Meningkatkan frekuensi pertemuan internal kelompok melibatkan
penyuluh/dinas terkait/pemdes nilai 0,096. (5) Memperbaiki manajemen,
mendorong peran aktif kelompok sehingga menjadi badan usaha nilai 0,088, (6)
Membuat Sekolah Peternakan Rakyat/Diklat berjenjang nilai 0,071, (7) Melibatkan
warga masyarakat sekitar untuk beternak sapi dengan pola kemitraan nilai 0,065,
(8) Meningkatkan produksi produktivitas dengan memaksimalkan akses terhadap
bantuan pemerintah nilai 0,058.

Kata Kunci: Lahan Pasca Tambang Batubara, Sapi Bali, Pola Pemeliharaan,
Prioritas Strategi.

Das könnte Ihnen auch gefallen