Sie sind auf Seite 1von 5

Versi Online: http://journal.ubm.ac.

id/ Jurnal Pengabdian dan Kewirausahaan


Hasil Penelitian Vol.2, No.2. 81-85. 2018
p-ISSN: 2581-2718
e-ISSN: 2620-3480

‘PUBLIC SPEAKING’ SEBAGAI BAGIAN DARI KOMUNIKASI EFEKTIF


(KEGIATAN PKM di SMA KRISTOFORUS 2, JAKARTA BARAT)

Lasmery RM Girsang*

Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Bunda Mulia

ABSTRACT

Everyone is able to speak, but only some who are able to gather words into beautiful language and can attract
the public to hear it. So, simply speaking public speaking means the ability to speak by "playing" language in
front of the public. Public speaking or public speaking is not something that is rare in today's advanced era. All
individuals are required to be skilled in speaking in public to convey their goals. In the study of communication,
the expertise of public speaking is part of effective communication that is conveying messages to the audience in
a way that is appropriate and attracts attention. At present, public speaking is one of the absolute abilities needed
in the global era. It is triggered by the demands of the times and the existing technology that forces individuals
to compete to improve their quality. The importance of public speaking ability is inseparable from the definition
of public speaking itself. In the 'Empowerment for the Community' (PKM) activities involving writers, public
speaking training took place at SMA Kristoforus 2 West Jakarta. The reason for targeting students in these
schools is none other than to equip students with knowledge related to public speaking skills. The majority of
class XI students are not yet fully 'confident' when presenting themselves to the public. Therefore with the method
of cermah and practice (practice), students are challenged to be brave in the future and present their opinions.
Keywords: Effective communication, Public Speaking, Students

ABSTRAK

Semua orang memang mampu berbicara namun hanya sebagian yang mampu meramu kata-kata menjadi bahasa
yang indah dan dapat menarik publik untuk mendengarnya. Jadi, secara sederhana public speaking artinya
kemampuan berbicara dengan melakukan "permainan" bahasa di depan khalayak.Public speaking atau berbicara
di depan umum bukan menjadi sesuatu yang langka di jaman maju saat ini. Semua individu dituntut terampil
berbicara didepan umum untuk menyampaikan tujuannya. Dalam kajian komunikasi, keahlian public speaking
menjadi bagian dari komunikasi efektif yakni menyampaikan pesan kepada audiens dengan cara yang tepat dan
menarik perhatian. Saat ini, public speaking merupakan salah satu kemampuan mutlak yang dibutuhkan di era
global.Hal tersebut dipicu oleh tuntutan zaman dan teknologi yang ada sekarang ini yang memaksa individu untuk
bisa bersaing meningkatkan kualitas diri. Letak pentingnya kemampuan public speaking tak terlepas dari definisi
public speaking itu sendiri. Pada kegiatan ‘Pemberdayaan kepada Masyarakat’ (PKM) yang melibatkan penulis,
pelatihan public speaking mengambil tempat di SMA Kristoforus 2 Jakarta Barat. Alasan menyasar pada siswa-
siswi di sekolah tersebut adalah tidak lain untuk membekali para siswa pengetahuan terkait keterampilan
melalukan public speaking.Mayoritas siswa kelas XI tersebut belum sepenuhnya ‘percaya diri’ ketika
menampilkan dirinya ke publik. Oleh karenanya dengan metode cermah dan latihan (praktik), para siswa ditantang
berani ke depan dan mempresentasikan pendapatnya.

Kata Kunci: Komunikasi efektif, Public Speaking, Siswa

*
email: lgirsang@bundamulia.ac.id
81
Jurnal Pengabdian dan Kewirausahaan
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol.2, No.2. 81-85. 2018
Hasil Penelitian p-ISSN: 2581-2718
e-ISSN: 2620-3480

PENDAHULUAN U = United in vision and mission


Latar Belakang S = Safety and security
Seperti diketahui, public speaking dipahami
sebagai teknik penyampaian pesan di depan publik. (sumber: https://kristo.sch.id/pages/main/value-
Secara keilmuan, public speaking sendiri merupakan main.php)
bagian dari ilmu komunikasi. Hal ini dikarenakan
komunikasi merupakan proses interaksi untuk Identifikasi Masalah
berhubungan dari satu pihak ke pihak lainnya. Jika Pada kegiatan PKM kali ini, sasaran peserta
menilik dari lintasan sejarah, maka awal proses adalah siswa/i SMA Kristoforus 2, Jakarta Barat.
komunikasi berlangsung sangat sederhana, yaitu Bagi para siswa/i Tingkat SMA dalam jangka
dimulai dari sejumlah ide yang abstrak/pikiran dalam pendek, pelatihan public speaking ini setidaknya
otak seseorang untuk mencari data/menyampaikan akan membuat para siswa mampu menyampaikan
informasi, kemudian dikemas menjadi sebuah pesan. presentasi di depan teman-temannya dan para guru,
Pesan tersebut kemudian dapat disampaikan baik serta mampu berpidato di lingkungan sekolah di
secara langsung maupun tidak langsung, salah hadapan guru dan para orangtuanya. Tidak sedikit
satunya adalah dengan berkomunikasi dihadapan pula dari siswa/i yang masih merasa takut atau
khalayak banyak yang dikenal sebagai public gugup ketika harus berbicara di depan umum.
speaking. Sedangkan untuk jangka panjangnya,
Saat ini, public speaking merupakan salah satu kemampuan yang digolongkan sebagai soft skillini
kemampuan mutlak yang dibutuhkan di era harus dipahami mengingat mereka kelak akan masuk
global.Hal tersebut dipicu oleh tuntutan zaman dan ke dunia Perguruan Tinggi dan dunia kerja. Di
teknologi yang ada sekarang ini yang memaksa Perguruan Tinggi, mereka akan sering mendapatkan
individu untuk bisa bersaing meningkatkan kualitas tugas presentasi yang ditugaskan oleh para
diri. dosennya, sehingga akan terlihat kemampuan
Letak pentingnya kemampuan public speaking mereka dalam menyampaikan materi di hadapan
tak terlepas dari definisi public speaking itu sendiri. kelas. Untuk mempersiapkan siswa/i menyonsong
Secara etimologis, public speakingterdiri atas kehidupan perkuliahan mereka nantinya, maka
“public” yang artinya kepada siapa kita akan penting untuk membekali mereka dengan keahlian
berbicara; sementara “speaking” berarti bagaimana public speaking.
cara menyampaikannya. Semua orang memang Setelah lulus pun, mereka akan masuk ke
mampu berbicara namun hanya sebagian yang dunia kerja, dunia industri sebenarnya. Apapun
mampu meramu kata-kata menjadi bahasa yang indah bidang pekerjaannya, mereka akan terus berhadapan
dan dapat menarik publik untuk mendengarnya. Jadi, dengan orang lain, sehingga kemampuan public
secara sederhana public speaking artinya kemampuan speaking lagi-lagi harus mereka kuasai. Public
berbicara dengan melakukan "permainan" bahasa di speaking kini telah menjadi salah satu kebutuhan di
depan khalayak. berbagai perusahaan, baik untuk komunikasi
Demikian halnya dengan target pelatihan eksternal (dalam kegiatan mempromosikan/menjual
kegiatan PKM kali ini yang adalah siswa/siswi SMA produk-produk dan jasa-jasanya) maupun
Kristoforus 2 Jakarta Barat. Sekolah swasta yang komunikasi internal (dalam kegiatan
bernaung dibawah Yayasan Diannanda terletak di menyosialisasikan peraturan-peraturan
Taman Palem Lestari, Blok A-18 Cengkareng.SMA perusahaan).Itu sebabnya banyak perusahaan
ini memiliki nilai-nilai sebagai berikut: mengirimkan para karyawannya secara periodik
untuk mengikuti pelatihan-pelatihan public
K = Knowledge and skillful speaking di berbagai tempat.
R = Respect for others
I = Integrity and ethics
S = Sincerity in service Maksud dan Tujuan Kegiatan
T = Teamwork and trust Adapun maksud dan tujuan diselenggarakan
O = Obedience PKM ini adalah untuk :
F = Faithful  Meningkatkan keterampilan berbicara
O = Open minded and open management  Meningkatkan kemampuan berpikir kritis
R = Responsible for self and other  Meningkatkan kualitas diri

82
Jurnal Pengabdian dan Kewirausahaan
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol.2, No.2. 81-85. 2018
Hasil Penelitian p-ISSN: 2581-2718
e-ISSN: 2620-3480

 Mengatasi rasa takut untuk berbicara di hadapan perubahan sikap sehingga terjalin sebuah hubungan
orang banyak baik antara pemberi pesan dan penerima
 Mempersiapkan diri siswa/i dalam memasuki pesan.Komunikasi efektif juga diukur jika
jenjang perkuliahan dan kerja tercapainya tujuan si pengirim pesan.
Secara umum, komunikasi terdiri dari dua jenis
Pengertian Public Speaking yakni komunikasi verbal dan komunikasi non
Public speakingsebagai seni berbicara di depan verbal.Hasil riset menunjukkan bahwasanya
umum lebih banyak dikenal secara teknis. komunikasi non verbal lebih banyak digunakan
Keterampilan berbicara tersebut sering ditemukan dalam keseharian/aktivitas manusia, sebesar
dalam praktik-praktik komunikasi seperti 65%.Sementara, komunikasi verbal ditunjukkan
pidato.Secara historis, sebenarnya di masa Yunani sebesar 35%.Public speaking merupakan
dan Roma kuno, public speakingmemainkan peran perpaduan baik komunikasi verbal maupun non
penting dalam bidang pendidikan dan kehidupan verbal tersebut.Untuk itu, berikut akan dipaparkan
sipil.Bahkan secara keilmuan, public speaking telah keterkaitan komunikasi dan public speaking.
dipelajari jauh sebelumnya pada masa Aristoteles Terdapat persamaan di dalam dua konsep tersebut.
(tahun ke-3 S.M) dan masa kepemimpinan Roma— Pertama, dalam beberapa sisi, keduanya
Cicero. membutuhkan keahlian yang sama yang digunakan
Lebih lanjut, dalam bukunya, Lucas (2015: 4, 5) dalam percakapan biasa. Kaitan keduanya dijelaskan
menyajikan public speaking sebagai berikut: Lucas (2015: 8) sebagai berikut:
“Public speaking, as its name implies, is a way of “Most people who communicate well in daily talk
making your ideas public—of sharing them with can learn to communicate just as well in public
other people and of influencing other people.” speaking. By the same token, training in public
speaking can make you a more adept communicator
“Public speaking is a vital means of civic in a variety of situations, such as conversations,
engagement. It is a way to express your ideas and classroom discussions, business meeting, and
to have an impact on issues that matter in society. interview.”
As a form of empowerment, it can—and often Kedua, selain dari jumlah audiens yang lebih
does—make a difference. Public speaking offers banyak, public speaking dibedakan dari
you an opportunity to make a difference in komunikasi—setidaknya dalam tiga hal, yakni:
something you care about very much.” 1. Public speaking lebih terstruktur
2. Public speakingmemerlukan bahasa formal
Komunikasi Efektif 3. Public speaking membutuhkan metode
Komunikasi berlangsung sebagai pertukaran penyampaian yang berbeda
informasi, ide, perasaan yang menghasilkan

METODE PENELITIAN 60 menit awal, siswa/i dibekali mengenai


Kegiatan PKM memadukan teknik ceramah bagaimana cara berdiri, menggunakan gesture,
(pemberian materi) serta praktik langsung. Selama kontrol vokal, serta berpenampilan dalam public
speaking serta diperlihatkan contoh melalui video-
video.

Gambar 1. Sesi pemberian materi oleh peneliti


Sumber: Peneliti

83
Jurnal Pengabdian dan Kewirausahaan
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol.2, No.2. 81-85. 2018
Hasil Penelitian p-ISSN: 2581-2718
e-ISSN: 2620-3480

Selanjutnya, 30 menit kemudian dan perempuan) diminta untuk mengikuti


peserta melakukan praktik secara individual instruksi penulis.Kemudian pasangan peserta
untuk memperkenalkan diri dengan tersebut ditantang oleh pasangan peserta
menggunakan teknik yang telah dijelaskan lainnya.Pasangan peserta terbaik mendapatkan
sebelumnya.Beberapa pasang peserta (laki-laki apresiasi dari audiens.

Gambar 2. Sesi tanya-jawab dan praktik yang dipandu


Sumber: Peneliti

HASIL DAN PEMBAHASAN Berikut gambaran ringkas pemberian materi


Kegiatan PKM di SMA Kristoforus 2, Jakarta melalui ceramah dan presentasi. Dimulai dengan
Barat dilaksanakan pada 18 April 2018.Dimulai pemahaman dasar terkait public speaking,
pukul 09:30 WIB, peserta telah berkumpul di aula di setidaknya terdapat tiga tujuan melekat yakni:
lantai 3.Peserta yang berjumlah 100 siswa (berasal
dari kelas IPA dan IPS) mengikuti kegiatan dengan a) To inform
tertib didampingi seorang guru. b) To persuade, and
Aktivitas perdana dimulai dari pemaparan c) To entertain
materi oleh penulis. Selama kurang lebih 20 menit,
materi disampaikan secara lugas dengan gaya bahasa Kemudian, materi berlanjut pada pelaku dari
yang sederhana agar mampu diserap cepat oleh public speaking itu sendiri.Ternyata tidak semua
siswa. Slide demi slide disampaikan diselingi orang mampu tampil selaku public
dengan pertanyaan agar siswa dapat memahami speaker.Mengapa?Hal tersebut dikarenakan
konten. Untuk itu, penulis memperlengkapi slide bahwa public speaking bukanlah sesuatu yang
dengan tampilan yang menarik, penuh gambar dan sudah ada (bawaan) melainkan suatu keahlian. Hal
warna.Penggunaan kata/kalimat dikurangi agar tersebut memberi alasan bahwa keterampilan
penulis tidak hanya terpaku ke depan melainkan public speaking didapatkan melalui proses latihan
mampu membangun hubungan dengan siswa demi latihan yang terus menerus hingga berhasil
melalui eye contact. tampil di depan umum.
Penulis membutuhkan 5 menit pertama untuk Menarik untuk disimak bahwasanya ketakutan
menarik minat dan perhatian siswa untuk bersedia mempraktikkan public speaking juga dikenal
menatap ke depan panggung. Dikarenakan audens dengan istilah glossophobia dimana ketakutan
dalam jumlah besar cenderung menimbulkan terbesar seseorang ketika melakukan public
keramaian (crowded), maka penulis menyelipkan speaking adalah kegugupan.‘Penyakit’ kegugupan
humor atau sesekali menaikkan intonasi suara atau tersebut—jika dibiarkan—akan mengikis rasa
mengulang pertanyaan. Cara tersebut dirasa efektif percaya diri seseorang.
untuk mengarahkan siswa kembali konsentrasi atas Berdasarkan materi tersebut, maka penulis
materi yang disampaikan. Setelah situasi teratasi, berinisiatif untuk mengundang ke depan beberapa
selanjutnya keseluruhan materi tersampaikan dengan siswa untuk memperkenalkan dirinya dihadapan
tuntas dan baik. teman-temannya dengan cara yang luwes (tidak kaku).

84
Jurnal Pengabdian dan Kewirausahaan
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol.2, No.2. 81-85. 2018
Hasil Penelitian p-ISSN: 2581-2718
e-ISSN: 2620-3480

Di menit-menit pertama, kegugupan terdengar dari nada satunya adalah penggunaan humor. Terlihat ada
yang agak bergetar, posisi tubuh yang banyak bergerak, beberapa peserta yang memiliki bakat menghibur
bahkan ada yang tidak bersuara sama sekali dikarenakan sehingga mampu mempertahankan audiennya
bingung apa yang hendak disampaikan. tetap mendengarkan presentasinya tanpa perasaan
Akhirnya, penulis mencoba cara yang paling mudah bosan. Bahkan ada peserta yang melakukan
untuk mengatasi kegugupan awal tersebut. salah satu presentasinya diselingi dengan senandung
caranya adalah dengan meminta para peserta yang lagu/nyanyian.
berdiri di depan untuk menarik nafas panjang secara Dengan demikian, penulis merasa pemberian
perlahan selama beberapa detik. Sebenarnya, teknik materi dan praktik keterampilan dari public
tersebut merupakan teknik pernafasan dasar yang speaking berguna bagi audien untuk melatih
diperlukan untuk beragam aktivitas selain public kepercayaan diri dan semakin berkembang ke
speaking, semisal menyanyi.Menarik nafas dari perut depannya.
niscaya membantu rongga paru-paru terbuka lebih lebar
sehingga oksigen bisa mengalir dengan lebih baik. SIMPULAN
Selanjutnya, penulis meminta peserta untuk belajar Secara umum, antusias peserta yang terdiri
mempraktikkan sikap tubuh (gesture) yang benar dan dari kelas XI gabungan dari jurusan IPS dan IPA
tepat. Hal tersebut diperlukan untuk menunjang rasa sangat tinggi. Peserta sangat proaktif untuk tampil
percaya diri dari public speaker dan juga kesan yang baik ke depan tanpa ditunjuk pembicara.
untuk dilihat dari sisi audiens. Pertama: postur tubuh Kegiatan ditutup dengan pemberian sertifikat
yang baik adalah berdiri tegak dengan punggung yang dari pihak sekolah kepada pembicara dan foto
lurus (tidak bungkuk). Peserta diminta untuk bersama seluruh peserta.
membusungkan dada sehingga tulang punggung akan
lurus dengan sendirinya. Begitu diamati, beberapa
peserta terlihat ‘malu-malu’ untuk latihan awal ini. DAFTAR PUSTAKA
Sampai posisi tubuh sudah benar, maka dilanjutkan Beebe, Steven A. 2012. Public Speaking: An
dengan menyesuaikan posisi kaki. Untuk kaum pria, Audience-Centered Approach. 8th Edition.
posisi kaki adalah tumit kaki tidak terlalu rapat dengan Pearson
bagian depan (jari kaki) membentuk huruf ‘V’ (setengah
Dan Lattimore, et al. 2010. Public Relations.
terbuka). Sedangkan perempuan, posisi kaki tidak sama
dengan pria. Salah satu kaki diletakkan lebih maju dari Profesi dan Praktik. Edisi 3. Salemba
kaki yang lain (boleh kaki kiri atau kaki kanan). Humanika. Jakarta.
Latihan olah tubuh selanjutnya adalah bagian Dennis L. Wlcox, et al. 2011. Think Public
tangan. Posisi tangan diupayakan berada di bagian Relations. Edisi 1. Pearson Education, Inc,
tengah sejajar dengan perut, tidak lebih rendah serta Boston.
tidak mengangkat tangan melebihi kepala. Sampai pada Griffin, Cindy. 2011. Invitation to Public Speaking
bagian ini, peserta dengan serius mempraktikkan sampai
Handbook. Wadsworth
mendapatkan posisi yang tepat tadi. Penulis mengajak
agar audien secara berpasangan lawan jenis melakukan Lucas, Stephen E. 2012. The Art of Public
role play; yang satu adalah pria sedang berbicara dengan Speaking. 12th Edition. McGraw-Hill
lawan passangan perempuannya dengan Companies, Inc. New York.
mengaplikasikan teknik-teknik postur tubuh, kaki dan
Pane, Irwani.2013. Smart Trust Public Speaking:
tangan seperti yang telah dipaparkan sebelumnya.
Di akhir praktik, penulis memberikan 34 Solusi Magicplus dalam Berpidato dan
kesempatan bagi seluruh peserta yang siap menerima Presentasi. Edisi 1. Kencana. Jakarta
tantangan. Peserta diberikan topik presentasi yang http://effectivecommunicationadvice.com/effective-
beragam yang harus disampaikan kepada audien communication
yang ada. Audien akan menilai peserta mana yang
mampu melakukan public speaking dengan baik. https://www.presentasi.net/public-speaking-
Namun, ada hal yang menarik dirasa penulis. toastmasters-international-indonesia/
Sebagian peserta—selain mampu menjawab
tantangan—mereka juga sangat kreatif memadukan
teknik/keterampilan dari public speaking. Salah

85

Das könnte Ihnen auch gefallen