Sie sind auf Seite 1von 5

TUGAS

BAHASA INGGRIS

DISUSUN OLEH :

1. Ayu Saputri (17021210)


2. Desi Dwi Wahyuningsih (17021214)
3. Dwi Lestari Ningsih (17021218)
4. Lailatul Tasryfiah (17021238)
5. Nurul Hidayah (17021251)
6. Putri Nur Avin (17021255)
7. Sri Yanti (17021266)
8. Wiwik Yulianti (17021276)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS AN NUUR PURWODADI
TAHUN AJARAN 2019/2020
A. Definition

Diarrhea is a disease characterized by an increase in the frequency of bowel


movements than usual accompanied by changes in the shape and consistency of
feces of the patient concerned (MOH RI, 2002).

B. This type of diarrheal disease is actually divided into acute and chronic diarrhea.
1. Acute diarrhea usually lasts for several days and is usually caused by an
infection caused by bacteria, viruses or parasites.
2. Chronic diarrhea lasts longer than acute diarrhea, generally more than four
weeks. Chronic diarrhea can indicate a serious disorder, such as ulcerative
colitis or Crohn's disease, or irritable bowel syndrome.

C. Etiology of Diarrhea
Clinically the causes of diarrhea can be grouped into 6 groups, namely:
1. Infection
a) Bacteria (shigella, salmonelia, e. coli and vibrio groups)
b) Viruses (rotavirus, norwalk + norwalk like agent and adenovirus)
c) Parasites (stomach worms, ascaris, trichuris, bacilus cereus)
2. Malabsorption
3. Allergy
4. Poisoning
a) Chemical poisoning
b) Poisoning by poison contained and produced (microorganisms, algae,
fish, fruits, and vegetables)
5. Immunization Deficiency
6. Other causes (MOH RI, 2002).

D. Treatment and Prevention of Diarrhea


Diarrhea sufferers can drink electrolyte fluids, in order to replace body fluids
lost due to diarrhea. During diarrhea, consumption of soft foods and antibiotics
or anti-diarrhea drugs.
For more serious conditions, your doctor may give you medicines, such
as:Antibiotic medicin Pain medication Medicines that can slow intestinal
movements.To prevent diarrhea, you are advised to always maintain personal
hygiene and food, and avoid the consumption of food and drink water that is not
cooked until cooked.
E. Signs and Symptoms
According to the teaching staff of IKA FKUI (2000: 285), symptoms of
diarrhea is as follows:
1. Body temperature increases
2. Liquid stool, greenish color, accompanied by mucus or blood
3. The anus and the surrounding area are chafed
4. Vomiting
5. Weight decreases
6. Dehydration
a) Mild dehydration: 2-5% fluid loss and body weight, turgor is still good,
sufferers have not fallen pre-shocked, thirsty.
b) Moderate dehydration: 5-8% fluid loss from body weight, skin turgor
decreased, sunken UUB, cowong eyes, fast pulse, fast breathing and in
(kusmoul), sufferers fall pre shock / syo.

F. Supporting investigation
According to Rusepno (2005: 286), supporting examinations can be
treatment for diarrhea patients is:
1. Stool examination
a) Macroscopic and microscopic
b) PH and sugar content in stool with litmus paper and tablets cilinictest
if there is glucose tolerance.
c) If necessary, do a culture check and resistance test
2. Check the balance of acid and base in the blood by determining PH and
alkaline reserves or more precisely by analytical inspection blood gas
according to ASTRUP (if possible).
3. Examination of urea and creatinine levels to determine kidney function
4. Electronic checks, especially sodium, potassium and deep phosphate levels
serum (especially in people with diarrhea accompanied by seizures).
5. Examination of duodenal intubation to determine the type of
microorganisms or the parasite is qualitative and quantitative, especially in
patients with acute diarrhea
A. Definisi

Diare adalah penyakit yang ditandai dengan peningkatan frekuensi buang air
besar dari biasanya disertai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja pasien
yang bersangkutan (Depkes RI, 2002).

B. Jenis penyakit diare ini sebenarnya dibagi menjadi diare akut dan kronis.
1. Diare akut biasanya berlangsung selama beberapa hari dan biasanya
disebabkan oleh infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus atau parasit.
2. Diare kronis berlangsung lebih lama daripada diare akut, umumnya lebih
dari empat minggu. Diare kronis dapat mengindikasikan gangguan serius,
seperti kolitis ulserativa atau penyakit Crohn, atau sindrom iritasi usus.

C. Etiologi Diare
Secara klinis penyebab diare dapat dikelompokkan menjadi 6 kelompok, yaitu:
1. Infeksi
a) Bakteri (kelompok shigella, salmonelia, e. coli dan vibrio)
b) Virus (rotavirus, norwalk + norwalk like agent dan adenovirus)
c) Parasit (cacing perut, ascaris, trichuris, bacilus cereus)
2. Malabsorpsi
3. Alergi
4. Keracunan
a) Keracunan bahan kimia
b) Keracunan oleh racun yang terkandung dan diproduksi
(mikroorganisme, ganggang, ikan, buah-buahan, dan sayuran)
5. Kekurangan Imunisasi
6. Penyebab lainnya (Depkes RI, 2002).

D. Pengobatan dan Pencegahan Diare


Penderita diare dapat minum cairan elektrolit, untuk menggantikan cairan
tubuh yang hilang akibat diare. Selama diare, konsumsi makanan lunak dan
antibiotik atau obat anti-diare.
Untuk kondisi yang lebih serius, dokter mungkin memberi Anda obat-obatan,
seperti: Obat antibiotik Obat sakit Obat-obatan yang dapat memperlambat
pergerakan usus. Untuk mencegah diare, Anda disarankan untuk selalu menjaga
kebersihan dan makanan pribadi, dan hindari konsumsi makanan dan minuman
yang tidak dimasak sampai matang.

E. Tanda dan Gejala


Menurut staf pengajar IKA FKUI (2000: 285), gejala diare adalah sebagai
berikut:
1. Suhu tubuh meningkat
2. Tinja cair, warna kehijau-hijauan, disertai lendir atau darah
3. Anus dan daerah sekitarnya lecet
4. Muntah
5. Berat badan menurun
6. Dehidrasi
a) Dehidrasi ringan: kehilangan cairan 2-5% dan BB, turgor masih baik,
penderita belum jatuh dalam keadaan pre syok, haus.
b) Dehidrasi sedang : kehilangan cairan 5-8% dari BB, turgor kulit
menurun, UUB cekung, mata cowong, nadi cepat, nafas cepat dan
dalam (kusmoul), penderita jatuh pada pre syok/syok.

F. Pemeriksaan Penunjang
Menurut Rusepno (2005: 286), pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan
pada pasien diare adalah:
1. Pemeriksaan tinja
a) Makroskopis dan mikroskopis
b) PH dan kadar gula dalam tinja dengan kertas lakmus dan tablet
cilinictest bila terdapat toleransi glukosa.
c) Bila perlu dilakukan pemeriksaan biakan dan uji resistensi
2. Pemeriksaan keseimbangan asam basa dalam darah dengan menentukan
PH dan cadangan alkali atau lebih tepat lagi dengan pemeriksaan analisa
gas darah menurut ASTRUP (bila memungkinkan).
3. Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal ginjal
4. Pemeriksaan elektronik terutama kadar natrium, kalium dan fosfat dalam
serum (terutama pada penderita diare yang disertai kejang).
5. Pemeriksaan intubasi duodenum untuk mengetahui jenis jasad renik atau
parasit secara kualitatif dan kuatitatif, terutama pada penderita diare akut.

Das könnte Ihnen auch gefallen