Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
BAHASA INGGRIS
DISUSUN OLEH :
B. This type of diarrheal disease is actually divided into acute and chronic diarrhea.
1. Acute diarrhea usually lasts for several days and is usually caused by an
infection caused by bacteria, viruses or parasites.
2. Chronic diarrhea lasts longer than acute diarrhea, generally more than four
weeks. Chronic diarrhea can indicate a serious disorder, such as ulcerative
colitis or Crohn's disease, or irritable bowel syndrome.
C. Etiology of Diarrhea
Clinically the causes of diarrhea can be grouped into 6 groups, namely:
1. Infection
a) Bacteria (shigella, salmonelia, e. coli and vibrio groups)
b) Viruses (rotavirus, norwalk + norwalk like agent and adenovirus)
c) Parasites (stomach worms, ascaris, trichuris, bacilus cereus)
2. Malabsorption
3. Allergy
4. Poisoning
a) Chemical poisoning
b) Poisoning by poison contained and produced (microorganisms, algae,
fish, fruits, and vegetables)
5. Immunization Deficiency
6. Other causes (MOH RI, 2002).
F. Supporting investigation
According to Rusepno (2005: 286), supporting examinations can be
treatment for diarrhea patients is:
1. Stool examination
a) Macroscopic and microscopic
b) PH and sugar content in stool with litmus paper and tablets cilinictest
if there is glucose tolerance.
c) If necessary, do a culture check and resistance test
2. Check the balance of acid and base in the blood by determining PH and
alkaline reserves or more precisely by analytical inspection blood gas
according to ASTRUP (if possible).
3. Examination of urea and creatinine levels to determine kidney function
4. Electronic checks, especially sodium, potassium and deep phosphate levels
serum (especially in people with diarrhea accompanied by seizures).
5. Examination of duodenal intubation to determine the type of
microorganisms or the parasite is qualitative and quantitative, especially in
patients with acute diarrhea
A. Definisi
Diare adalah penyakit yang ditandai dengan peningkatan frekuensi buang air
besar dari biasanya disertai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja pasien
yang bersangkutan (Depkes RI, 2002).
B. Jenis penyakit diare ini sebenarnya dibagi menjadi diare akut dan kronis.
1. Diare akut biasanya berlangsung selama beberapa hari dan biasanya
disebabkan oleh infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus atau parasit.
2. Diare kronis berlangsung lebih lama daripada diare akut, umumnya lebih
dari empat minggu. Diare kronis dapat mengindikasikan gangguan serius,
seperti kolitis ulserativa atau penyakit Crohn, atau sindrom iritasi usus.
C. Etiologi Diare
Secara klinis penyebab diare dapat dikelompokkan menjadi 6 kelompok, yaitu:
1. Infeksi
a) Bakteri (kelompok shigella, salmonelia, e. coli dan vibrio)
b) Virus (rotavirus, norwalk + norwalk like agent dan adenovirus)
c) Parasit (cacing perut, ascaris, trichuris, bacilus cereus)
2. Malabsorpsi
3. Alergi
4. Keracunan
a) Keracunan bahan kimia
b) Keracunan oleh racun yang terkandung dan diproduksi
(mikroorganisme, ganggang, ikan, buah-buahan, dan sayuran)
5. Kekurangan Imunisasi
6. Penyebab lainnya (Depkes RI, 2002).
F. Pemeriksaan Penunjang
Menurut Rusepno (2005: 286), pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan
pada pasien diare adalah:
1. Pemeriksaan tinja
a) Makroskopis dan mikroskopis
b) PH dan kadar gula dalam tinja dengan kertas lakmus dan tablet
cilinictest bila terdapat toleransi glukosa.
c) Bila perlu dilakukan pemeriksaan biakan dan uji resistensi
2. Pemeriksaan keseimbangan asam basa dalam darah dengan menentukan
PH dan cadangan alkali atau lebih tepat lagi dengan pemeriksaan analisa
gas darah menurut ASTRUP (bila memungkinkan).
3. Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal ginjal
4. Pemeriksaan elektronik terutama kadar natrium, kalium dan fosfat dalam
serum (terutama pada penderita diare yang disertai kejang).
5. Pemeriksaan intubasi duodenum untuk mengetahui jenis jasad renik atau
parasit secara kualitatif dan kuatitatif, terutama pada penderita diare akut.