Sie sind auf Seite 1von 6

SP-003-2

Muhammad et al. Analisis Parameter Fisika-Kimia Kualitas Perairan Batang Palangki

Pengembangan Buku Saku Pada Materi Sistem Respirasi


untuk SMA Kelas XI

Development of Pocket Book at the Respiratory System Subject


for Senior High School Grade XI

Nurul Nisa Muhammad*, A. Mushawwir Taiyeb, Andi Asmawati Azis


Universitas Negeri Makassar, Jl. Raya Pendidikan, Makassar, Indonesia
*email: nurulnisamuhammad@gmail.com

Abstract: This study aims to produce a pocket book that is valid, practical and effective. This research includes a descriptive
research with development of learning tools using ADDIE development model. Subjects in this research is a pocket
book on the Respiratory System subject with respondents two professors of Biology UNM, a biology teacher and
35 students of grade XI IPA2 of SMA Negeri 1 Tamalatea Jeneponto. Assessment instrument consists of three,
namely (1) instrument validity of a questionnaire assessment validation pocket book (2) practicality instrument in
the form of questionnaire responses teacher and student questionnaire responses, and (3) the effectiveness of the
instrument in the form of test results of learning. The results showed pocket book declared fit for use by an average
of validity of three validators was equal to 4.5 (valid). Teacher's response analysis was very positive with a value
of 89,89% and a very good response from students by 89.91% as well as the learning results of all students had
passed the standard of learning outcome. This research shows that the pocket book was classified as valid, practical,
and effective.

Keywords: teaching materials, pocket book, respiratory system, learning results

peranan penting di dalam membentuk pembelajaran


1. PENDAHULUAN sains seperti sekarang (Adisendjaja, 2007). Sejalan
dengan Stinner (1992) (dalam Adisendjaja, 2007)
Bahan ajar merupakan bagian penting dalam menuliskan bahwa pembelajaran sains pada umumnya
pelaksanaan pendidikan disekolah. Melalui bahan ajar dan fisika pada khususnya berpusat pada buku teks
guru akan lebih mudah dalam melaksanakan (textbook-centered) sejak tahun 1820-an.
pembelajaran dan siswa akan lebih terbantu dan mudah Berdasarkan hasil observasi dan wawancara pra
dalam belajar. Bahan ajar dapat dibuat dalam berbagai pengembangan terhadap guru di SMAN 1 Tamalatea
bentuk sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik Kab. Jeneponto, pada pembelajaran biologi di kelas
materi ajar yang akan disajikan. Dalam PP nomor 19 guru menggunakan bahan ajar ajar berupa LKS dari
tahun 2005 Pasal 20, diisyaratkan bahwa guru penerbit sebagai sumber belajar siswa. Hasil wawancara
diharapkan mengembangkan materi pembelajaran, yang dengan beberapa siswa kelas XI yang menyatakan
kemudian dipertegas malalui Peraturan Menteri bahwa LKS yang mereka miliki berisi rangkuman
Pendidikan Nasional (Permendiknas) nomor 41 tahun materi, latihan soal kurang menarik karena
2007 tentang Standar Proses, yang antara lain mengatur penyajiannya yang sudah umum seperti essai dan
tentang perencanaan proses pembelajaran yang pilihan ganda, materi yang disajikan kurang lengkap,
mensyaratkan bagi pendidik pada satuan pendidikan kurang gambar yang mendukung materi, gambar yang
untuk mengembangkan rencana pelaksanaan tidak berwarna, menggunakan kertas buram dan ukuran
pembelajaran (RPP). Salah satu elemen dalam RPP LKS yang besar untuk dibawa kemana-mana. Siswa
adalah sumber belajar. Dengan demikian, guru menginginkan buku yang praktis agar mudah digunakan
diharapkan untuk mengembangkan bahan ajar sebagai saat ingin belajar dimanapun dan kapanpun yang lebih
salah satu sumber belajar (Depdiknas, 2008). menarik dengan materi yang lengkap dengan gambar
Sampai saat ini buku pelajaran masih merupakan yang berwarna.
sumber informasi atau bahan ajar utama dalam proses Kondisi di atas memerlukan solusi untuk
pembelajaran, baik guru dan siswa. Buku teks memotivasi siswa membaca buku pelajaran biologi,
merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam sehingga diperlukan buku suplemen tambahan untuk
pembelajran dan kurikulum sains serta memegang mudahkan siswa belajar. Olehnya itu, peneliti merasa

162 Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya


Muhammad et al. Analisis Parameter Fisika-Kimia Kualitas Perairan Batang Palangki

penting untuk mengembangkan sebuah bahan ajar untuk Instrumen yang digunakan terdiri atas tiga yaitu:
mata pelajaran biologi yang didesain secara menarik dan (1) instrumen kevalidan berupa angket validasi
praktis sebagai bahan ajar suplemen tambahan bagi penilaian buku saku, (2) instrumen kepraktisan berupa
siswa selain LKS yang disajikan dalam bentuk buku angket respon guru dan angket respon siswa, dan (3)
saku. instrumen keefektifan berupa soal tes hasil
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), belajar.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
buku saku adalah buku berukuran kecil yang dapat adalah amgket, observasi, dan tes.Data penelitian
disimpan dalam saku dan mudah dibawa kemana-mana. dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif
Buku saku yang akan dikembangkan melalui penelitian kuantitatif.
ini berukuran lebih kecil dibandingkan buku pelajaran
yang beredar selama ini sehingga mudah dibawa 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
kemana-mana. Buku saku ini berisi uraian materi
tentang Sistem Respirasi. Selain itu untuk menarik 3.1 Hasil Penelitian
minat baca siswa maka buku saku akan didesain dengan
banyak gambar dan warna yang lebih menarik. Buku Saku pada materi respirasiuntuk siswa SMA kelas
Pemberian gambar dapat memberikan kejelasan materi XI telah diteliti dan dikembangkan denganmengacu
yang terkadang hanya disajikan dalam uraian pada model pengembangan ADDIE yang terdiri dari
kalimat.Menurut Anna (2011) (dalam Ami, 2012) lima tahap yaitu: 1) Analysis (Analisis), 2) Design
warna juga dapat menjadi bentuk komunikasi non- (Desain), 3) Development (Pengembangan), 4)
verbal yang dapat menyampaikan pesan secara instan Implementation (Implementasi), dan 5) Evaluation
dan lebih bermakna. (Evaluasi). Kelima tahap ini dilaksanakan dalam
Godinho dkk (2014) yang memproduksi buku saku penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan
dengan mengintervensi pengetahuan siswa sekolah bahan ajar yang bersifat valid, praktis, dan efektif.
menengah di sebuah sekolah komunitas adat terpencil di Adapun secara jelas tahapan pengembangan dan hasil
Northern Territory tentang daerahnya, nilai gizi dari pengembangan buku saku akan dijelaskan sebagai
makanan semak, dan perawatan pertolongan pertama berikut:
untuk gigitan berbisa dan sengatan. Siswa di daerah
terpencil tersebut menggunakan buku saku pada
pertolongan pertama untuk pengobatan gigitan berbisa 3.1.1 Analysis
dan sengatan. Selain itu, Setyono (2012) yang juga Tahap analisis terdiri dari analisis bahan ajar dan
menggunakan buku saku dalam pembelajaran fisika di analisis kebutuhan. Hasil pelaksanaannya sebagai
SMP Negeri 1 Jateng menunjukkan bahwa ditinjau dari berikut:
minat baca siswa, terjadi peningkatan rata-rata minat
baca siswa menggunakan buku saku dari angket pretest 3.1.1.1 Analisis Bahan Ajar
dan posttest yaitu sebesar 11,13%. Bahan ajar yang digunakan pada pembelajaran di kelas
Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan maka XI IPA2 SMAN 1 Tamalatea Jeneponto berupa LKS
penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian Biologi Untuk SMA Kelas XI Semester 2 Terbitan
dengan judul “Pengembangan Buku Saku Pada Materi Cahaya Pustaka. LKS hanya berisi rangkuman materi
Sistem Respirasi untuk SMA Kelas XI”. Penelitian ini dengan tampilan ilustrasi gambar yang tidak berwarna.
diharapkan mampu menghadirkan bahan ajar berupa Kekurangan yang perlu ditambahkan yaitu isi materi
buku saku sebagai suplemen tambahan dengan uraian kurang menjelaskan bagaimana udara yang lebih rendah
materi yang menarik sehingga mampu menghasilkan ketika masuk ke dalam hidung bisa menjadi hangat, alat
hasil pembelajaran lebih optimal dan berkualitas. pernapasan pada manusia kurang memberikan
penjelasan menganai struktur atau fungsi dari alat
pernapasan pada manusia, serta belum memberikan
2. METODE PENELITIAN informasi tambahan tentang fakta biologi berkaitan
dengan sistem respirasi sehingga mampu menambah
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian informasi lebih luas.
deskriptif dengan pengembangan perangkat
pembelajaran berupa buku saku pada materi sistem
respirasi.Penelitian ini menggunakan model
3.1.1.2 Analisis Kebutuhan
pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Analisis kebutuhan pada penelitian yang dilakukan
Development, Implementation, dan Evaluation).Subjek dengan melihat karakteristik siswa dari hasil wawancara
dalam penelitian ini adalah buku saku pada materi kepada guru biologi yang telah mengenal karakteristik
Sistem Respirasi dengan responden dua dosen Biologi siswanya. Hasil analisis yang diamati oleh peneliti pada
FMIPA UNM, satu orang guru Biologi serta para siswa siswa dengan mengambil sampel pada kelas XI IPA2
kelas XI IPA2 di SMA Negeri 1 Tamalatea Kabupaten sebanyak 35 orang, dengan jumlah laki-laki sebanyak 8
Jeneponto terdiri atas 35 orang. orang dan perempuan sebanyak 27 orang. Karakteristik
umum dari siswa SMA Kelas XI IPA2 adalah memiliki

Seminar Nasional XII Pendidikan Biologi FKIP UNS 2015 163


Muhammad et al. Analisis Parameter Fisika-Kimia Kualitas Perairan Batang Palangki

rentang umur 16 sampai 17 tahun. Menurut Piaget, pada Draw dan Microsoft Word. Pemilihan software tersebut
usia 11 tahun ke atas (tahap formal operasi) anak telah dikarenakan kedua software tersebut lebih sederhana
beranjak dewasa, dalam tahap ini anak telah memiliki dalam pengoperasiannya dibandingkan dengan software
kemampuan mengkoordinasikan secara simultan yang lainnya.Software Corel Draw digunakan untuk
ataupun secara berurutan penggunaan kemampuan membuat sampul buku sedangkan Microsoft Word
kognitifnya, yaitu kapasitas menggunakan hipotesis dan digunakan untuk membuat dan menyusun layout buku
prinsip-prinsip abstrak dan belajar secara mandiri. saku. Selanjutnya tahap pengembangan flow chart
Tahap inilah yang merupakan kesempurnaan dari dimulai dengan melakukan desain komponen anatomi
penerimaan pembelajaran yang baik dan dari buku saku yang terdiri atas: a) Kulit (sampul) buku
mengembangkan potensi diri yang saku; b) Bagian depan buku saku; c) Bagian teks buku
sempurna.Penggunaan Buku Saku Biologimemberikan saku; dan d) Bagian belakang buku saku.
kesempatan kepada anak untuk belajar lebih mandiri,
karena di dalam bahan ajar ini terdapat gambar disertai 3.1.3 Development
keterangan yang berkaitan dengan materi sistem Pada tahap ini, produk dibuat berdasarkan desain
respirasi. selanjutnya divalidasi dan dikembangkan sesuai
Permasalahan yang diutarakan siswa berdasarkan masukan dan saran dari validator.Setelah produk dibuat,
hasil wawancara pra pengembangan mengenai bahan dilakukan analisis penilaian kelayakan produk oleh tiga
ajar yang mereka miliki adalahLKS berisi rangkuman validator, sebalum diimplementasikan di sekolah.
materi, latihan soal kurang menarik karena Buku saku yang dikembangkan berukuran A7 (74
penyajiannya yang sudah umum berupa essai dan x 105 mm) sesuai ukuran kertas yang ditentukan oleh
pilihan ganda, materi yang disajikan kurang lengkap, ISO. Komponen atau format dari buku saku yang
kurangnya gambar yang mendukung materi, gambar dikembangkan terdiri dari:
yang tidak berwarna, menggunakan kertas buram dan a) Kulit buku saku, meliputi sampul depan dan sampul
ukuran LKS yang besar untuk dibawa kemana-mana. belakang
Siswa menginginkan buku yang praktis agar mudah b) Bagian depan buku saku, meliputi kata pengantar,
digunakan saat ingin belajar dimanapun dan kapanpun petunjuk belajar, SK-KD, indikator pembelajaran,
yang lebih menarik dengan materi yang lengkap dan dan daftar isi
dilengkapi dengan gambar yang berwarna. c) Bagian teks buku saku, berisi materi dari buku saku
Akan lebih baik jika terdapat bahan ajar sebagai d) Bagian belakang buku saku, meliputi soal latihan,
suplemen tambahan dengan uraian materi yang lengkap permainan teka-teki silang, daftar pustaka, dan fakta
dan gambar yang berwarna agar lebih memudahkan biologi
siswa dalam belajar serta mendorong hasil akhir yang
optimal dan berkualitas. Kriteria sumber belajar yang Tabel 1. Nilai Rata-rata Skor Hasil Validasi Penilaian Buku
baik salah satunya yaitu sumber belajar dapat Saku
memotivasi siswa terhadap mata pelajaran yang
diberikan, dengan memberikan darmawisata, gambar- Komponen Skor K
gambar yang menarik, serita yang baik, guru akan No. yang Val Val Val Va e
merangsang para siswa dalam mempelajari program Ditelaah 1 2 3 t
pembelajaran (Sujana dalam Wahyudi, 2013). Ukuran
Buku Saku
A. 5,00 4,50 5,00 4,83 V
3.1.2 Design dan Jenis
Tahap desain terdiri atas: (a) desain instrumen Huruf
penelitian dan (b) desain produk berupa buku saku. Kelengka-
Tahap desain instrumen penelitian dilakukan dengan pan
B. 5,00 4,29 4,71 4,67 V
Anatomi
mendesaininstrumen penelitian yang akan digunakan
Buku Saku
oleh peneliti berupa: 1) angket validasi buku saku, 2)
Kriteria
angket respon guru terhadap penggunaan buku saku, 3) Kelayakan
angket respon siswa terhadap penggunaan buku saku, 4) C. Isi (Materi 4,75 4,00 4,75 4,50 V
soal tes hasil belajar, dan 5) angket validasi setiap dalam
instrumen. Adapun desain produk melalui dua tahap, Buku):
yaitu 1) memilih dan menetapkan software yang akan Kriteria
digunakan untuk membuat buku saku dan 2) D. Kelayakan 4,71 4,00 4,57 4,43 V
mengembangkan flow chart, yaitu tahap perencangan Tampilan:
buku saku dengan mendesainnya di atas kertas (paper- Kriteria
based design) untuk memvisualisasikan alur kerja Kelayakan
E. 4,00 4,33 4,33 4,22 V
produk mulai dari awal hingga akhir. Fitur
Pada tahap desain produk, software yang akan Tambahan:
digunakan untuk membuat buku saku ini yaitu Corel Rata-rata 4,53 V

164 Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya


Muhammad et al. Analisis Parameter Fisika-Kimia Kualitas Perairan Batang Palangki

3.1.5.2 Respon Siswa


Pada Tabel 1.dapat dilihat bahwa Buku Saku yang
Tabel 3. Nilai Rata-rata Skor Hasil Respon Siswa
dikembangkan termasuk dalam kategori “valid” karena
nilai rata-rata total aspek berada pada rentang 4≤Va≤5 Nilai
sehingga buku saku telah siap untuk diimplentasikan No Indikator
%RS Ket.
pada kegiatan pembelajaran. 1 Keterbacaan Bahan Ajar 89,14 SP
Buku Saku
3.1.4 Implementation 2 Kelengkapan 89,37 SP
Setelah instrumen dan buku saku dinyatakan layak Komponen Buku Saku
digunakan oleh validator, maka langkah selanjutnya 3 Manfaat Bahan Ajar 89,81 SP
yaitu mengimplementasikandi kelas XI IPA2 SMA Buku Saku Biologi
Negeri 1 Tamalatea Kab.Jeneponto. Tahapan yang Rata-rata 89,44 SP
dilakukan selama kegiatan implementasi, yakni langkah
pertama pengenalan buku saku kepada siswa, Dari Tabel 3 menunjukkan bahwa keseluruhan
selanjutnya masing-masing siswa sebanyak 35 anak kriteria bahan ajar buku saku yang telah diberikan
mendapatkan Buku Saku yang digunakan sebagai kepada siswa mendapatkan respon sangat positif, hal ini
suplemen tambahan dalam kegiatan pembelajaran, terbukti dari rata-rata presentase mendapatkan
siswa belajar bersama-sama dituntun oleh peneliti perolehan sebesar 89,44%.
sebagai pengajar dengan menggunakan model
pembelajaran langsung, pada akhir pembelajaran setiap 3.1.5.3 Hasil Belajar Siswa
siswa diberikan satu angket respon siswa dan guru
diberikan satu angket respon guru, dan pada pertemuan Tabel 4. Statistik skor hasil belajar
terakhir dilakukan evaluasi hasil belajar siswa.
Variabel Nilai Statistik
3.1.5 Evaluation Rata-rata 82,85
Tahap eveluasi ini, diantaranya adalah mengetahui Subjek Penelitian 35
hasil angket respon guru dan siswa untuk menilai Skor Ideal 100
kepraktisan buku saku sebagai suplemen tambahan serta Skor Maksimum 100
Skor Minimum 70
melakukan evaluasi terhadap hasil belajar siswa untuk
Rentang Skor 30
menilai keefektifan buku saku. Jumlah Siswa yang Tuntas 35
Jumlah Siswa yang Tidak
3.1.5.1 Respon Guru 0
Tuntas
Tabel 2. Nilai Rata-rata Skor Hasil Respon Guru
Pada Tabel 4 menunjukkan bahwa hasil belajar
Nilai siswa SMA Negeri 1 Tamalatea Kab.
No Indikator
%RS Ket. Jenepontodiperoleh skor rata-rata 82,85 dari skor ideal
1 Kemenarikan 93,33 SP 100. Skor minimum yang diperoleh siswa adalah 70 dan
tampilan buku saku skor maksimum yang diperoleh siswa adalah 100
2 Kesesuaian indikator 100 SP dengan rentang skor 30.Untuk distribusi frekuensi dan
pembelajaran persentase kategori hasil belajar biologi siswa kelas XI
3 Kemudahan 84 P IPA2SMA Negeri 1 Tamalatea Kab. Jeneponto dapat
penggunaan dilihat pada tabel 4.20.
4 Kemudahan 83,33 P
memahami isi buku Tabel 5. Distribusi Frekuensi Kategori Hasil Belajar Biologi
saku
5 Penyajian materi 100 SP
pembelajaran Interval Nilai Ketegori f (%)
Rata-rata 89,89 SP Sangat
(90 ≤ TPS ≤ 100) 12 34,29
Keterangan: SP = sangat positif, P= Positif tinggi
(75 ≤ TPS ≤ 90) Tinggi 13 37,14
Tabel 2 menunjukkan bahwa hasil angket respon
guru terhadap buku saku termasuk dalam kategori (60 ≤ TPS ≤ 75) Sedang 10 28,57
sangat positif dengan persentase 88,89%, sehingga (40 ≤ TPS ≤ 60) Rendah 0 0
dapat dinyatakan bahwa buku sakubersifat praktis jika Sangat
ditinjau dari respon guru. (0 ≤ TPS ≤ 40) 0 0
Rendah
Jumlah 35 100
Keterangan: f = frekuensi

Seminar Nasional XII Pendidikan Biologi FKIP UNS 2015 165


Muhammad et al. Analisis Parameter Fisika-Kimia Kualitas Perairan Batang Palangki

Dari tabel 5. dapat dilihat bahwa 34,29% siswa (5) kalimat yang disajikan singkat dan jelas; dan
memiliki nilai dalam kategori sangat tinggi, 37,14% (6) penampilan fisiknya menarik atau menimbulkan
kategori tinggi, dan 28.57% kategori sedang. motivasi untuk membaca.

3.2 Pembahasan 3.2.2 Kepraktisan Buku Saku


Bahan ajar berupa Buku Sakupada materi sistem 3.2.2.1 Respon Guru
respirasi ini dikembangkan dengan mengacu pada Van den Akker (1999) dalam Rochmad (2011)
model pengembangan ADDIE, yaitu: 1) Analysis menyatakan bahwa kepraktisan mengacu pada tingkat
(Analisis), 2) Design (Desain), 3) Development pengguna memperimbangkan intervensi dapat
(Pengembangan), 4) Implementation (Implementasi), digunakan dan disukai dalam kondisi normal.Berkaitan
dan Evaluation (Evaluasi). Pemilihan model ini, karena dengan Nieven (1999) dalam Rochmad (2011) yang
tahap-tahap yang dilakukan lebih rinci, sistematis dan mengukur tingkat kepraktisan dilihat apakah guru
memfokuskan ke analisis masalah yang dialami siswa mempertimbangkan bahwa materi mudah dan dapat
dalam pembelajaran. digunakan oleh guru dan siswa.
Penelitian ini menggunakan teknik analisis Hasil yang diperoleh dari respon guru terhadap
deskriptif kuantitatif, sehingga data yang diperoleh buku sakuadalah 88,89% yang berarti guru memberikan
selanjutnya dianalisis dengan menggambarkan secara respon sangat positif pada penggunaan buku saku. Guru
rinci dan sistematis mengenai keadaan yang sebenarnya sebagai responden untuk mengukur kepraktisan
berdasarkan data tersebut. Teknik analisis deskriptif menyatakan buku sakupraktis digunakan dalam
kuantitatif digunakan untuk menjawab rumusan pembelajaran. Guru menyatakan bahwa buku saku
masalah sebagai berikut: menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa
serta penyajian materi mendorong siswa untuk
3.2.1 Kevalidan Buku Saku berpartisipasi aktif dalam dialog atau diskusi dengan
Buku saku dapat digunakan dalam proses pembelajaran, siswa lain dan guru. Hal ini sejalan dengan Godinho dkk
namun terlebih dahulu harus melalui tahap validasi (2014) yang memproduksi buku saku dengan
untuk mengetahui apakah layak digunakan atau malah mengintervensi pengetahuan siswa sekolah menengah
sebaliknya.Buku saku terlebih dahulu divalidasi oleh di sebuah sekolah komunitas adat terpencil di Northern
para validator untuk mengetahui kelayakan Territory tentang daerahnya, nilai gizi makanan semak,
tersebut.Kriteria penilaian yang digunakan untuk dan perawatan pertolongan pertama untuk gigitan
menentukan derajat kevalidan buku saku terdiri dari berbisa dan sengatan. Siswa di daerah terpencil tersebut
beberapa aspek diantaranyaukuran buku saku dan jenis menggunakan buku saku pada pertolongan pertama
huruf, kelengkapan anatomi buku saku, kriteria untuk pengobatan gigitan berbisa dan sengatan.
kelayakan isi (materi dalam buku), kriteria kelayakan
tampilan dan kelayakan fitur tambahan.Semua aspek 3.2.2.2 Respon Siswa
tersebut tercantum dalam lembar validasi. Persentase yang ditunjukkan dari hasil angket respon
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada analisis siswa dinyatakan bahwa bahan ajar buku saku memiliki
data hasil peneltiandiketahui bahwa nilai rata-rata manfaat yang sangat baik bagi siswa.Sejalan dengan
kevalidan buku saku secara keseluruhan adalah 4,53. pendapat Khabibah (dalam Yamasari, 2010) jika
Artinya buku sakutermasuk dalam kategori valid persentase respon siswa di atas 85% maka terhadap
berdasarkan kriteria yang disebutkan oleh Hobri (2009) buku saku tergolong sangat positif. Siswa merasa
dan berada dalam skala 4 ≤ Va ≤ 5 = valid. Hal ini terbantu dengan adanya bahan ajar buku saku dan
menunjukkan bahwa keseluruhan komponen yang menginginka buku saku digunakan dalam pembelajaran
disajikan buku sakulayak untuk digunakan dalam proses tidak hanya pada materi respirasi tetapi juga pada materi
belajar mengajar dan sebagai bahan ajar pendukung yang lain.
pembelajaran, baik dari segi desain/struktur maupun Penyajian fakta, konsep dan teori didukung oleh
dari segi isi materi. Sejalan dengan pendapat Prastowo pemberian ilustrasi yang berwarna sehingga
(2012) dalam Rahmawati (2013) yang menyatakan memudahkan dan memotivasi siswa dalam mempelajari
bahwa kriteria bahan ajar yang baik yaitu: materi sistem respirasi. Menurut James W. Brown dkk
(1) substansi materi memiliki relevansi dengan dalam Sudjana (2007) dari hasil penelitian Seth
kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh peserta Spauldin tentang bagaimana siswa belajar melalui
didik; gambar-gambar, disimpulkan bahwa:
(2) materi dalam buku lengkap, paling tidak (a) Ilustrasi gambar merupakan perangkat pengajaran
memberikan penjelasan secara lengkap seperti yang dapat menarik minat belajar siswa secara
definisi atau rangkuman; efektif.
(3) padat pengetahuan dan memiliki sekuensi yang (b) Ilustrasi gambar membantu para siswa membaca
jelas secara keilmuan; buku pelajaran terutama dalam menafsirkan dan
(4) kebenaran materi dapat dipertanggungjawabkan;

166 Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya


Muhammad et al. Analisis Parameter Fisika-Kimia Kualitas Perairan Batang Palangki

mengingat-ingat isi materi teks yang 6. DAFTAR PUSTAKA


menyertainya.
(c) Dalam booklet, pada umumnya anak-anak lebih Adisendjaja, Y. H., & Romlah, O. (2007, Mei).
menyukai setengah atau satu halaman penuh Identifikasi Kesalahan dan Miskonsepsi Buku Teks
bergambar, disertai beberapa petunjuk yang jelas. Biologi SMU. Seminar Nasional Pendidikan
Biologi dan Biologi UPI.
3.2.2.3 Keefektifan Buku Saku Ami, M. S., Susanti, E. & Raharjo. 2012.
Pengembangan Buku Saku Materi Sistem Ekskresi
Keefektifan buku saku dapat diketahui dengan melihat Manusia di SMA/MA Kelas XI. Bioedu Unesa,
hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil belajar siswa 1(2), 10-13.
SMA Negeri 1 Tamalatea Kab. Jeneponto kelas XI Depdiknas. (2008). Panduan Pengembangan Bahan
IPA2diperoleh skor rata-rata 85,42. Skor minimum yang Ajar (Online). Retrieved from
diperoleh siswa adalah 70 dan skor maksimum yang http://gurupembaharu.com/home/wpcontent/
diperoleh siswa adalah 100.Tes hasil belajar uploads/downloads/2011/09/Panduan-
menunjukkan bahwa seluruh siswa mencapai standar Pengembangan-Bahan-Pelajaran.doc.
ketuntasan belajar.Siswa yang tuntas dalam Godinho, S. (2014). Regenerating Indigenous Literacy
pembelajaran mencapai 100% yang berarti ≥ 80%, dapat Resourcefulness: a Middle School
disimpulkan bahwa buku saku pembelajaran yang Intervention. Literacy Learning: The Middle
Years, 22(1): 7-15.
dikembangkan efektif (Hobri, 2009: 84). Hobri. (2009). Metodologi Penelitian Pengembangan
Menurut Jerold E. Kemp (dalam Hobri, 2009), (Developmental Research) (Aplikasi pada
suatu bahan ajar dinyatakan sangat efektif, apabila 80% Penelitian Pendidikan Matematika). Jember: FKIP
siswa yang mengikuti pembelajaran mampu mencapai Universitas Jember.
nilai acuan patokan keberhasilan indikator pencapaian Kemendikbud. (2008). Kamus Besar bahasa Indonesia.
kompetensi dasar yang ditetapkan sebelumnya. Sama Jakarta: Balai Pustaka
halnya dengan Hobri (2009) yang menyatakan bahwa Rahmawati, N. L. (2013). Pengembangan Buku Saku
ketuntasan pembelajaran adalah minimal 80% siswa IPA Terpadu Bilingual dengan Tema Bahan Kimia
yang mengikuti pembelajaran mampu mencapai tingkat dalam Kehidupan Sebagai Bahan Ajar di MTS.
penguasaan materi minimal sedang atau minimal 80% Skripsi tidak dipublikasikan, Universitas Negeri
Semarang.
siswa yang mengikuti pembelajaran mampu mencapai Rochmad. (2011). Model Pengembangan Perangkat
minimal skor 60 (skor maksimal adalah 100). Pembelaajran Matematika.Semarang: Jurusan
Sejalan dengan penelitian Wahyudi (2013) yang Matematika FMIPA UNNES.
membandingkan rata-rata hasil belajar kelas eksperimen Setyono, Y. A., Sukarmin, & Wahyuningsih, D. (2013).
yang menggunakan Buku Saku Geografi (BSG) dengan Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Berupa
kelas kontrol, terdapat perbedaan yaitu rata-rata kelas Buletin dalam Bentuk Buku Saku untuk
kontrol sebesar 75,2% sementara kelas eksperimen Pembelajaran Fisika Kelas VIII Materi Gaya
79,2% yang berarti kelas eksperimen yang Ditinjau dari Minat Baca Siswa. Jurnal FKIP UNS,
menggunakan bahan ajar BSG memiliki hasil belajar 1(1), 118-126.
Sudjana, N. (2007). Media Pengajaran. Bandung: Sinar
lebih tinggi dari pada kelas kontrol yang tidak
Baru Algesindo.
menggunakan bahan ajar BSG. Wahyudi, W. P. & Zain, I. W. (2014). Pengembangan
Bahan Ajar Buku Saku Geografi (BSG) Pada KD
4. SIMPULAN DAN SARAN 3.3 Menganalisis Hidrosfer dan Dampaknya
Terhadap Kehidupan Di Muka Bumi untuk Kelas X
Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan buku di SMAN 1 Cerme. Skripsi tidak dipublikasikan,
sakupadamateri sistem respirasimenggunakan model Universitas Negeri Surabaya.
pengembangan ADDIE,dapat disimpulkan bahwa: buku Yamasari, Y. (2010, Agustus).Pengembangan Media
Pembelajaran Matematika Berbasis ICT yang
saku yang dikembangkan tergolong dalam kategori Berkualitas. Seminar Nasional Pascasarjana X –
valid, praktis, dan efektif. Untuk kedepannya, ITS
diharapkan adanya pengembangan buku saku terhadap
materi-materi biologi yang lain. Penanya:
Mukhyati (UPI)
5. UCAPAN TERIMAKASIH
Pertanyaan:
Terima kasih yang tak terhingga untuk kedua orang Kriteria apa saja yang membuat anda memilih isi
tuaku yang selalu memberikan dukungan kepada materi/konten pada buku saku?
penulis, untuk maballo.net yang telah mendesain
sampul buku saku, dan Nino Media yang bersedia Jawaban :
mencetak buku saku ini. Isi materi/konten pada buku saku disesuaikan dengan
pokok materi berdasarkan indikator pembelajaran.

Seminar Nasional XII Pendidikan Biologi FKIP UNS 2015 167

Das könnte Ihnen auch gefallen