Sie sind auf Seite 1von 95

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUMAHAN SYARIAH DI

TINJAU DARI SEGI MARKETING MIX 7P

STUDI KASUS : KIRAI PARK RESIDENCE

Skripsi

Diajukan Unjtuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh :

Klarisa Deo Saputri

1113046000163

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/ 2018
ABSTRACT

KLARISA DEO SAPUTRI : 1113046000163, Analysis of Sharia


Housing Marketing Strategic In Terms of Marketing Mix 7P on Kirai Park
Residence, Sharia Economic Studies Program, Faculty of Economics and
Bussiness State Islam University Syarif Hidayatullah Jakarta, 1439 H/ 2018
M. Marketing is one of the important factor in company, specially for
marketing mix which has some important formulas to support the success of
a company in order to reach their goals and targets. The research data used
prime data obtained from respondents through interview with Kirai Park
Residence Cirendeu Marketing, a sharia property company, specially in
marketing mix unit, secondary data obtained from booklets and datas
provided by the Kirai Park Residence. The goal of this research that Kirai
Park Residence has fullfill all of the factors of the 7P Marketing Mix in
every selling unit process and success to reach the target determined by the
selling start from product, price, place, people, process, promotion, and
physical evidence. Therefore, Kirai Park Residence Marketing always
emphasize the marketing mix factors on every prosecc that has been done
throughout product selling periode according to plan and reach the goal by
not forgetting sharia aspects that has been determined on the selling rules.
Keyword : Marketing Mix, Marketing, Sharia Housing

i
ABSTRAK

KLARISA DEO SAPUTRI : 1113046000163, Analisis Strategi


Pemasaran Perumahan Syariah Di Tinjau Dari Segi Marketing Mix 7P studi
Kasus : Kirai Park Residence, Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
1439 H/ 2018 M. Pemasaran merupakan salah satu unsur penting pada suatu
perusahaan, terutama mengenai bauran pemasaran yang mempunyai
beberapa unsur penting untuk menunjang keberhasilan suatu perusahaan
dalam mencapai tujuan dan targetnya. Data penelitian ini menggunakan data
primer yang diperoleh dari responden melalui wawancara dengan marketing
Kirai Park Residence Cirendeu sebuah perusahaan property syariah
khususnya bagian bauran pemasaran (Marketing Mix), serta data sekunder
yang diperoleh dari brosur-brosur dan data-data yang dikeluarkan oleh Kirai
Park Residence. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi
pemasaran perumahan syariah dan untuk mengetahui bagaimana strategi
pemasaran untuk peningkatan market share di Kirai Park Residence ditinjau
dari segi Marketing Mix 7P. Hasilnya adalah Kirai Park Residence sudah
memenuhi semua unsur bauran pemasaran (Marketing Mix) 7P dalam setiap
proses penjualan unitnya sehingga perusahaan dapat mencapai target yang
ditentukan dalam penjualannya di mulai dari produk (Product), Harga
(Price), Tempat (Place), Orang (People), Proses (Process), Promosi
(Promotion), dan Lingkungan Fisik (Physical Evidence). Oleh karena itu,
pihak marketing Kirai Park Residence selalu menekankan unsur-unsur
bauran pemasaran tersebut pada semua proses yang dilakukan selama masa
penjualan produk nya agar dapat sesuai dengan rencana dan dapat mencapai
tujuan yang diinginkan dengan tidak melupakan aspek-aspek syariah yang
telah di tentukan pada aturan-aturan penjualannya.
Kata kunci : Pemasaran, Bauran Pemasaran, Marketing Mix,
Perumahan Syariah

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-
Nyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi. Shalawat serta salam semoga selalu
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, Nabi akhir zaman yang sempurna
keimanannya, manusia yang agung akhlaknya, hingga patutlah menjadi tauladan
bagi seluruh umat manusia.

Alhamdulillah, penelitian yang berjudul “Analisis Strategi Pemasaran


Perumahan Syariah di Tinjau dari Segi Marketing Mix 7P Studi Kasus Kirai
Park Residence” telah dapat penulis selesaikan. Penulis karya ilmiah dalam
bentuk Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi strata
satu (S1) guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE) Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syari Hidayatullah Jakarta.

Merupakan suatu kehormatan bagi penulis untuk mempersembahkan yang


terbaik kepada orang-orang atau pihak-pihak yang telah banyak membantu
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Ungkapan terima kasih penulis tunjukan
kepada:

1. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., MA selaku Dekan Fakultas Ekonomi


dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Yoghi Citra Pratama, M. Si selaku Ketua Program Studi Ekonomi
Syariah dan Ibu Endra Kasni Laila, M.Si Selaku Sekretaris Program Studi
Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
3. Bapak AM. Hasan Ali, M.A., dan Bapak Abdurrauf, Lc., M.A selaku Tim
Task Force Passing Out Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Dr. Abdul Malik, MM. selaku dosen pembimbing penulis yang
telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan arahan kepada
penulis selama proses penyelesaian skripsi ini.

iii
5. Bapak Muhammad Maksum, selaku dosen penasehat akademik penulis
yang telah membimbing selama perkuliahan.
6. Bapak Amin selaku Marketing Kirai Park Residence yang telah
mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian skripsi dan bersedia
untuk menjadi narasumber dan memberikan waktu dan kesempatannya
dalam memperoleh data skripsi.
7. Seluruh dosen yang selama ini telah memberikan ilmu yang sangat
bermanfaat kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan jenjang
pendidikan ini dengan baik, dan juga kepada para staf akademik, karyawan
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
8. Segenap Staf Perpusatakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Staf
Perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Staf Perpustakaan Syariah
dan Hukum yang telah memberikan fasilitas penyediaan literature dalam
penulisan skripsi ini.
9. Kedua orang tua penulis yang tercinta, Bapak Eko Kalbarianto dan Ibu
Dewi Lestari serta sepupu tersayang Rara, dan para adik tercinta Tristan
Deo saputri dan Azira Deo Saputri yang selalu mendo‟akan dan
mendukung dalam kondisi apapun baik moril maupun materil serta telah
mejadi motivasi bagi penulis untuk menyelesaikan penelitian ini.
10. Keluarga besar penulis yang terus mendukung dan mendo‟akan penulis
dalam menyelesaikan studi ini.
11. Rahmat Azhari Chairul Rizal yang selalu memberikan semangat dan
motivasi dalam menyelesaikan penelitian ini.
12. Teman-teman seperjuangan dari semester 1 Danang, Yulia, Rozi, Fariha,
Yunus Terima Kasih atas diskusi dan semangat selama berlangsungnya
perkuliahan disetiap semester.
13. Keluarga besar Muamalat 2013, terutama konsentrasi Perbankan Syariah
dan Muamalat D yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu terima
kasih atas kebersamaannya selama kegiatan perkuliahan dalam canda tawa
dan edukasi.

iv
14. Teman-teman terdekat, Naila, Astiti, Gina, Mutia, Nisa, Dea, Agustin,
Tiara yang selalu memberikan motivasi kepada penulis.
15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, hal itu tidak
akan mengurangi rasa terimakasih atas do‟a dan dukungannya. Semoga
semua kebaikan yang diberikan Allah SWT dibalas dengan berlipat ganda.

Atas semua kebaikannya peneliti hanya mampu berdo‟a semoga Allah


SWT menerima sebagai amal kebaikan dan membalasnya dengan balasan yang
lebih baik. Peneliti juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu peneliti mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari berbagai pihak. Akhirnya, peneliti berharap semoga skripsi
ini bermanfaat bagi peneliti khususnya dan para pembaca umumnya, Aamiin
ya Robbal „Alamin.

Jakarta, 7 Juli 2018

Penulis

v
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

LEMBANG PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRACT

ABSTRAK

KATA PENGANTAR ........................................................................................................iv

DAFTAR ISI ......................................................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..........................................................................................1

B. Identifikasi Dan Batasan Masalah .............................................................5

C. Tujuan Penelitian dan Manfaaat Penelitian ...............................................5

D. Metode Penelitian ......................................................................................6

E. Kerangka Teori .........................................................................................9

F. Kajian Studi Terdahulu .............................................................................12

G. Sistematika Penulisan ...............................................................................17

BAB II LANDASAN TEORI

A. Strategi

1. Pengertian Strategi ...............................................................................19

B. Strategi Pemasaran Secara Umum

1. Sejarah Pemasaran ...............................................................................19


2. Konsep Pemasaran ...............................................................................20
3. Ruang Lingkup Pemasaran ..................................................................26

C. Strategi Pemasaran Secara Syariah

vi
1. Pengertian Pemasaran Menurut Syariah ...............................................26
2. Konsep Pemasaran Syariah ..................................................................27

D. Marketing Mix ..........................................................................................29

E. Market Share .............................................................................................34

F. Property Syariah ........................................................................................35

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode dan Jenis Penelitian .....................................................................39

B. Ruang Lingkup Penelitian ..........................................................................41

C. Subjek Dan Objek Penelitian ....................................................................41

D. Data Dan Sumber Data .............................................................................48

E. Metode Pengumpulan Data .......................................................................49

F. Pengelolahan Dan Analisis Data ...............................................................50

G. Tahapan Penelitian ...................................................................................52

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Strategi Pemasaran Perumahan Syariah di Kirai Park Residence


Cirendeu .......................................................................................................53

B. Strategi Pemasaran Perumahan Syariah di Kirai Park Residence


Cirendeu ditinjau dari Marketing Mix 7P .................................................53

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...............................................................................................62

B. Saran .........................................................................................................62

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................64

LAMPIRAN .......................................................................................................................68

vii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Manusia tidak pernah lepas dari segala masalah yang berhubungan dengan
tempat tinggal, karena tempat tinggal merupakan hal sangat dibutuhkan dalam
kehidupan manusia. Kebutuhan rumah setiap tahunnya mengalami peningkatan,
pada website kompas pada tahun 2017 menyebutkan bahwa setiap tahunnya ada
800.000 unit permintaan rumah baru. Rumah pada umumnya merupakan
kebutuhan yang sangat mendasar bagi manusia yang berfungsi sebagai tempat
tinggal, tempat berlindung dari hujan, polusi, terik matahari, dan sebagainya.
Selain itu rumah juga berfungsi sebagai tempat berkumpul keluarga yang nyaman.
Untuk mendapatkan rumah yang berkualitas diperlukan lokasi yang strategis,
aman, nyaman, udara yang bebas dari dampak polusi akibat kendaraan bermotor
ataupun limbah pabrik. Selain itu lingkungan disekitar rumah juga ikut berperan
penting dalam pembentukan karakter anggota keluarga terutama anak-anak yang
masih dalam tahap pencarian jati diri.

Di indonesia tidak sedikit kepala keluarga yang bisa memenuhi kebutuhan


hidupnya dan keluarga seperti tempat tinggal yaitu rumah, karena lahan untuk
membuat rumah sendiri juga sangat terbatas sehingga mengharuskan masyarakat
untuk membeli perumahan. Perumahan bisa dijadikan pilihan untuk memenuhi
kebutuhan dasar disamping sandang dan pangan. Sehingga untuk memenuhi
kebutuhan perumahan yang meningkat bersamaan dengan pertambahan jumlah
penduduk, dibutuhkan penanganan yang direncanakan dengan seksama disertai
keikutsertaan dana dan daya yang ada di masyarakat.1 perumahan merupakan
masalah berlanjut bahkan terus menerus meningkat

1
C.Djemabut Blaang, Perumahan dan Pemukiman Sebagai Kebutuhan Pokok (Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia, 1986), hlm. 4
1
2

seirama dengan pertambahan jumlah penduduk maupun dinamikanya. 2


adapun tujuan pembangunan perumahan adalah agar setiap orang dapat
menempati perumahan yang sehat untuk mendukung kelangsungan dan
peningkatan kesejahteraan sosialnya. 3 baik untuk tempat tinggal, tempat usaha,
perkantoran dan lain sebagainya.

Pada perkembangan zaman saat ini, banyak masyarakat yang menginginkan


utuk mengkonsumsi barang-barang bersasis syariah. Oleh karena itu, sebagian
masyarakat islam mempersiapkan modal untuk memulai bisnis atau membeli
barang berbasis syariah.4 dari fenomena tersebut, akhirnya muncul kesadaran,
keinginan dan gerakan ke arah ekonomi berkarateristik nilai islami mulai dari
munculnya inisiatif perbankan syariah dan lembaga keuangan mikro syariah
berupa BMT, asuransi syariah model tafakul, hotel syariah, bisnis jual beli atau
perdagangan syariah dan lain-lain yang menginovasi produknya menjadi produk
yang mencoba menawarkan karater syariah.5

Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk serta mayoritas penduduk


indonesia beragama islam, prinsip syariah juga digunakan di dunia investasi
property pada saat ini, adanya investasi property syariah ini mampu menarik
perhatian para investor terutama investor muslim. Property syariah adalah sebuah
sistem dalam bisnis property syariah yang menggunakan prinsip syariah islam
dalam aturan mainnya. Salah satunya adalah perumahan berkonsep syariah.
dengan adanya perumahan yang berkonsep syariah ini diharapkan dapat memnuhi
kebutuhan masyarakat umum khususnya muslim yang ingin membeli rumah
sebagai tempat tinggal atau sebagai investasi. Jadi dalam hal penjualan, desain
dan segala tentang pembangunannya dilakukan sesuai dengan prinsip syariah.

2
C.Djemabut Blaang, Perumahan dan Pemukiman Sebagai Kebutuhan Pokok (Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia, 1986), hlm. 6
3
C.Djemabut Blaang, Perumahan dan Pemukiman Sebagai Kebutuhan Pokok (Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia, 1986), hlm. 7
4
Zainuddin Ali, Hukum Ekonomi Syariah (Jakarta: Sinar Grafika Ed.1, Cet 1, 2008), hlm. 62
5
Ismail Nawawi Uha, Etika Bisnis Islam: Teori dan Pengantar Praktek dalam Kehidupan
Bisnis Komoditas dan Jasa (Sidoarjo: CV.Dwiputra Pustaka Jaya, 2014), hlm. 218
3

Dari catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sendiri, porsi pembelian property
melalui system syariah telah meningkat sebesar 11,23%, yang menjadi sinyal
positif perkembangan property syariah di Indonesia dan antusiasme masyarakat
terhadap platform baru yang muncul. Hal ini secara tidak langsung telah
menandakan bahwa masyarakat jenuh dengan bisnis yang dinahkodai konsep
ekonomi sekuler-kapitalis, terutama dalam berbisnis.

Munculnya property syariah sendiri semakin menambah ketat persaingan


bisnis property di Indonesia, yang menurut para ahli akan terus menunjukan
perkembangan yang menarik hingga akhir 2020. Persaingan bisnis property, yakni
antara property berbasis syariah dan non syariah (konvensional), pada akhirnya
sangat menguntungkan masyarakat secara luas. Masyarakat pun diberikan banyak
pilihan dengan hadirnya bisnis property syariah ini, terlebih untuk masyarakat
Indonesia yang mayoritas beragama islam. Tentu ini sangat membantu bagi
kalangan atau kelompok yang menginginkan terjadinya transaksi yang syar’I atau
sesuai syariah.

Saat ini banyak bermunculan perumahan-perumahan baru yang bisa dijadikan


alternatif bagi kepala rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan akan tempat
tinggal bagi keluarganya. Perumahan pada zaman sekarang ini ada 2 macam, yaitu
perumahan yang biasa menggunakan KPR bank atau perumahan dengan konsep
syariah (tidak menggunakan bank). masing-masing perumahan tersebut didesain
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang membutuhkan tempat tinggal
dengan berbagai cara pembayaran serta konsep yang ditawarkan pihak developer.

Sejalan dengan hal tersebut upaya untuk memperkenalkan dan


mempromosikan perumahan syariah terus ditingkatkan dengan tetap
meningkatkan fasilitas dan sarana prasarana dengan mengikuti aturan-aturan
hukum syariah. Untuk menunjang keberhasilan usaha perlu memperhatikan arti
pemasaran. Pemasaran itu sendiri menurut Kotler dan Keller adalah sebuah proses
kemasyarakatan di mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka
4

butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas


menukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain.6
Untuk memperkenalkan produk atau jasa yang dihasilkan, sebuah perusahaan
dituntut untuk melakukan serangkaian proses promosi, begitu pula dengan bisnis
perumahan/hunian. Melalui promosi diharapkan proses pemasaran dapat berjalan
dengan lancar. Seperti halnya produk-produk lain, pemasaran bisnis perumahan
dilakukan menggunakan berbagai media. Pemasaran perumahan dapat mudah
ditemui dalam bentuk iklan di Koran, baliho, poster, brosur, spanduk, dan atau
media promosi konvensional lainnya.
Namun seperti halnya masalah yang dihadapi perumahan syariah adalah
banyak masyarakat lain menganggap bahwa perumahan syariah sama saja dengan
perumahan konvensional lainnya dikarenakan masih kurangnya promosi yang
dilakukan oleh perumahan syariah untuk menarik minat masyarakat. Hal tersebut
menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi developer perumahan syariah untuk
lebih mengembangkan lagi usahanya untuk menjadi lebih baik lagi dengan
menggunakan metode pemasaran yang tepat sesuai dengan target yang
direncanakan.
Perumahan Kirai Park Residence yang berlokasi di kawasan Cirendeu Pondok
Cabe memiliki keunikan tersendiri dari perumahan lainnya. Hal yang
membedakan Kirai Park Residence dengan perumahan lainnya adalah hunian
yang bernuansa islami seperti fasilitas yang ada, lokasi yang strategis dekat sarana
prasaran kota Tangerang Selatan, infrastruktur yang lengkap dan rapi, akses yang
beragam menuju Jakarta, serta masih banyaknya lahan yang tersedia membuat
tangerang selatan masih menjadi daerah favorit untuk hunian. Selain itu juga cara
pembayaran yang tidak mengandung unsur riba mencerminkan nilai islami dan
bernuansa religi.
Dengan nuansa religi dan nilai islami tersebut, perumahan Kirai Park
Residence diharapkan tetap dapat memberikan kenyamanan dan pelayanan yang
maksimal kepada konsumennya, tetapi apakah dari pihak developer perumahan ini

6
Philip Kotler & Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran Edisi Tiga Belas (Jakarta:
Erlangga, 2008), hlm. 5
5

dapat menyusun strategi pemasaran dan program yang tepat dalam rangka
memanfaatkan peluang yang ada untuk mencapai target penjualan dan
memenangkan persaingan sedangkan mulai banyak bermunculan perumahan
konvensional maupun perumahan yang berkonsep syariah serta banyak dari
masyarakat belum paham dengan perumahan syariah bahkan banyak yang belum
mengenalnya.
Namun dalam hal untuk memasarkan rumah, Kirai Park Residence pasti
mempunyai strategi pemasaran tersendiri sehingga konsumen lebih memilih
membeli rumah di Kirai Park Residence. Hal tersebut tidak luput dari staretgi
marketing mix 7P yaitu Price (Harga), Product (Produk), Place (Tempat),
Promotion (Promosi), People (Orang), Process (Proses), dan Physical Evidence
(Lingkungan Fisik) untuk memasarkan Kirai Park Residence agar diminati oleh
konsumen.
Mengingat keunikan perumahan syariah Kirai Park Residence yang berani
mempromosikan diri sebagai penyedia hunian yang berdasarkan prinsip-prinsip
syariah dan menggunakan strategi pemasarannya yang berbasis syariah.
Berdasarkan latar belakang atau realita diatas maka penulis bermaksud
mengangkat judul penelitian “analisis startegi pemasaran perumahan syariah di
tinjau dari segi marketing mix 7P”

B. Identifikasi Dan Batasan Masalah


1. Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dijelaskan, maka
masalah yang dapat diidentifikasikan pada skripsi yang berjudul “analisis
strategi pemasaran perumahan syariah di tinjau dari segi marketing mix
7P” adalah sebagai berikut :
a. Perlu adanya perumahan dengan kawasan islami
b. Adanya peningkatan permintaan akan tempat tinggal
c. Kesulitan untuk membeli rumah tanpa perantara lembaga
keuangan
6

d. Sedikitnya jumlah market share yang dikuasi Kirai Park


Residence dari target yang ditentukan
2. Batasan masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, peneliti membatasi
masalah pada pokok batasan yakni :
a. Strategi pemasaran yang digunakan oleh Kirai Park Residence
b. Analisis strategi pemasaran untuk peningkatan market share di
tinjau dari segi marketing mix (7P’s) dan marketing syariah
3. Rumusan Masalah
Berdasarkan urutan latar belakang diatas, maka dapat kita jabarkan
rumusan masalah pokok-pokok sebagai berikut :
1. Bagaimana analisis strategi pemasaran Kirai Park Residence
ditinjau dari segi marketing mix 7P

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian


1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah
a. Untuk menganalisis strategi pemasaran Kirai Park Residence
b. Untuk menganalisis strategi pemasaran untuk peningkatan
market share di Kirai Park Residence di tinjau dari marketing
mix 7P
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi peneliti : peneliti dapat menambahakan pengetahuan dan
melatih kemampuan untuk menganalisis strategi pemasaran
dengan menggunakan analisis deskriptif pada Kirai Park
Residence
b. Bagi institusi: diharapkan Kirai Park Residence tetap
menerapkan prinsip-prinsip syariah pada setiap penjualan
unitnya. Sehingga membuat para konsumen merasa puas dan
percaya dengan pelayanannya.
7

c. Bagi masyarakat: hasil dari penelitian ini dapat memberikan


informasi bagi masyarakat khususnya masyarakat muslim yang
ingin memiliki hunian berbasis syariah dan terhindar dari unsur
riba.

D. Metode penelitian
Untuk memberikan gambaran tentang metode penelitian, penelitian
ini ditulis dnegan metode penelitian kualitatif sebagai berikut:
1. Data yang dikumpulkan
a. Data Dari Developer yang memasarkan Kirai Park Residence
menggunakan strategi pemasaran Marketing Mix 7P
b. Data tentang strategi apa yang paling berpengaruh terhadap
keputusan konsumen dalam membeli hunian Kirai Park Residence
melalui wawancara Marketing Kirai Park Residence.
2. Sumber data
a. Sumber primer
Sumber primer yakni subjek penelitian yang dijadikan sebagai
sumber informasi penelitian dengan menggunakan alat pengukuran
atau pengambilan data secara langsung atau yang sering dikenal
dengan istilah interview (wawancara).7
Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yakni
penelitian yang berusaha untuk menurutkan pemecahan masalah yang
ada berdasarkan data-data dengan cara menyajikan data, menganalisis
data dan menginterpretasikannya. Dalam penelitian ini penulis
menggunakan 1 orang untuk diwawancarai, yaitu dari marketing
Kirai Park Residence.
b. Sumber sekunder
Adapun sumber data yang diperoleh dari sumber kedua atau
sumber dari data yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini, data
sekunder itu berupa dokumen. Adapun metode pengumpulan datanya

7
Saifuddin Azwar, Metode Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2007), hlm. 91
8

disebut data dokumentasi, dimana metode ini digunakan untuk


mendapatkan data atau informasi melalui buku, jurnal, artikel media
internet dan bahan informasi lainnya yang memiliki relevansi dengan
masalah sebagai bahan penunjang penelitian.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini,
adalah sebagai berikut :
a. Observasi
Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan jalan
pengamatan secara langsung mengenai objek penelitian. Metode
ini penulis gunakan sebagai langkah awal untuk mengetahui
kondisi objektif mengenai objek penelitian. Observasi dilakukan
dengan secara langsung mengamati bagaimana manajemen
pemasaran dalam mempromosikan Kirai Park Residence.
b. Wawancara
Interview (wawancara) dalam hal ini adalah teknik tanya
jawab secara lisan yang diarahkan kepada masalah tertentu untuk
mendapatkan informasi yang selengkap-lengkapnya tanpa unsur
paksaan kepada para informan yang mengetahui dan
berkecimpung langsung pada pihak yang bersangkutan. Untuk
pengumpulan data primer, digunakan teknik wawancara yang
dilakukan terhadap marketing Kirai Park Residence.
c. Dokumentasi
Yaitu dokumen yang merupakan catatan dari peristiwa
yang sudah berlalu.8 peneliti meminta dat-data yang sesuai
dengan yang dibutuhkan terkaiti penelitian, dalam hal ini pada
Kirai Park Residence.
d. Studi kepustakaan

8
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitaif, Dan R&D (Banudng: Cv, Alfabeta, 2009),
Cetakan Ke-8, hlm, 240
9

Yaitu dengan membaca buku-buku serta menelusuri


berbagai literature yang relevan dengan topic masalah dalam
penelitian ini yang dapat dijadikan sumber rujukan untuk
menyusun karya ilmiah ini.

4. Teknik Analisis Data


Analisis data merupakan usaha untuk memberikan intepretasi
terhadap data yang telah disusun. Pemberian interpretasi ini dapat
berupa kerangka ataupun menarik kesimpulan terhadap data yang
telah disusun.
Data yang telah berhasil dikumpulkan selanjutnya akan di
analisis secara deskriptif analisis. Metode deskriptif analisis
merupakan metode penelitian dengan cara mengumpulkan data-data
yang sesuai dengan yang sebenarnya kemudian data tersebut disusun,
diolah dan dianalisis untuk dapat memberikan gambaran mengenai
masalah yang ada.9 Tujuan dari metode ini adalah untuk membuat
deskripsi atau gambaran mengenai objek penelitian secara sistematis,
factual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan
antar fenomena yang diselidiki.
Kemudian data tersebut diolah dan dianalisis dengan pola pikir
induktif yang berarti pola pikir yang berpijak pada fakta-fakta yang
bersifat khusus kemudian diteliti, dianalisis, dan disimpulkan
sehingga pemecahan persoalan atau solusi tersebut dapat berlaku
secara umum. Fakta-faktar yang dikumpulkan adalah analisis strategi
pemasaran perumahan syariah pada Kirai Park Residence di tinjau
dari markting mix 7P. Penulis mulai memberikan pemecahan
persoalan yang bersifat umum, melalui penentuan rumusan masalah
sementara dari observasi awal yang telah dilakukan. Dalam hal ini
penelitian dilakukan di Kirai Park Residence.

9
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitaif, Dan R&D (Banudng: Cv, Alfabeta, 2009),
Cetakan Ke-8, hlm, 105
10

E. Kerangka Teori
1. Manajemen Pemasaran
a. Pengertian pemasaran
Beberapa pengertian pemasaran dapat dilihat dari berbagai
definisi. Menurut American marketing association pada akhir 2004,
memberikan definisi sebagai fungsi organisasi dan sekumpulan
proses menciptakan, mengkomunikasikan dan menyampaikan nilai
kepada konsumen dan mengelola hubungan yang bermanfaat bagi
organisasi dan pemegang kepentingan.10 pengertian pemasaran juga
telah mengalami evolusi dari waktu ke waktu. Kotler pada awalnya
memberikan pengertian pemasaran dalam arti luas diartikan sebagai
aktivitas social dan manajerial di mana individu atau kelompok
menyediakan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui
penciptaan dan pertukaran produk dan nilai dengan pihak lain.
Namun saat ini, pemasaran juga diartikan sebagai proses di mana
perusahaan menciptakan nilai untuk pelanggan dan membangun
hubungan pelanggan yang kuat dalam rangka mendapatkan manfaat
atau keuntungan.11
b. Langkah-langkah pemasaran
Pemasaran adalah kegiatan yang kompleks dan melibatkan
berbagai pihak, perlu waktu dan tenaga. Oleh karena itu, pemasaran
juga dapat dilakukan melalui proses tertentu, tahapan atau langkah-
langkah tertentu. Beberapa langkah-langkah dalam kegiatan
pemasaran sebagai berikut:
1. Kegiatan pemasaran dapat diawali dengan aktivitas untuk
memahami kebutuhan dan keinginan pasar. Memahami

10
Suharto & Sutarso Yudi, Marketing In Practice (Yogyakarta:Graha Ilmu, 2010), hlm,
2.
11
Suharto & Sutarso Yudi, Marketing In Practice (Yogyakarta:Graha Ilmu, 2010), hlm,
2.
11

kebutuhan merupakan titik tolak dan dasar dalam menentukan


kegiatan pasar selanjutnya.
2. Pada saat kebutuhan pasar telah dipahami, maka yang perlu
dilakukan oleh pemasar adalah merancang strategi pemasaran
yang tepat untuk memenuhi kebutuhan pasar tersebut, sekaligus
dapat meningkatkan manfaat bagi perusahaan.
3. Pada saat strategi pemasaran telah ditentukan maka selanjutnya
pemasar menyusun program pemasaran yang terintegrasi dan
yang dapat memberikan manfaat lebih baik kepada pasar.
4. Kompetensi yang tinggi mengakibatkan kegiatan pemasaran
tidak cukup hanya dengan memberikan manfaat superior,
namun membangun hubungan yang menguntungkan dan
menciptakan kepuasan pelanggan menjadi utama.
5. Menciptakan nilai dari pelanggan untuk menciptakan laba dan
ekuitas pelanggan.
c. Marketing Mix
Menrut Kotler dan Amstrong bauran pemasaran adalah
seperangkat alat pemasaran taktis yaitu produk, harga, promosi,
distribusi yang dipadukan untuk menghasilkan respon yang
diinginkan pasar sasaran. Sedangkan Booms dan Bitner menyarankan
untuk menyempurnakan Marketing mix dengan menambah 3 elemen
lagi yang terlibat dalam pemasaran yaitu orang (people), bukti fisik
(physical evidence), dan proses (process).12
Berdasarkan definisi di atas bahwa marketing mix merupakan
kombinasi dari beberapa elemen untuk memperoleh pasar, menambah
pangsa pasar yang lebih besar, memperkuat posisi bersaing serta citra
positif pada pelanggan atau calon konsumen. Sehingga dapat kita
artikan tujuan dari pemasaran adalah untuk meningkatkan jumlah

12
Booms, B.H. & Bitner, M.J. Marketing Strategy & Organization Structures for Service
Firms (Chicago, 1981), hlm, 47-51.
12

pelanggan atau konsumen, meningkatkan hasil penjualan, serta dapat


memberikan keuntungan untuk perusahaan dan stakeholdernya.
Maksudnya ialah alat pemasaran yang banyak digunakan oleh
perusahaan dalam menentukan pasar. Elemen ini juga yang akan
digunakan penulis untuk menganalisis data yang telah di peroleh dari
pihak pemasaran Kirai Park Residence.

2. Property syariah
Definisi property syariah adalah rumah atau bangunan dengan konsep
syariah atau sesuai dengan syariat islam mulai dari bentuk dan desain
rumah, fasilitas serta lingkungannya. Dalam konsep perumahan syariah,
pengembang perumahan biasanya membuat bagian dalam rumah tertutup
sehingga orang lain tidak bias melihat dari luar. Suasana religious lebih
hidup di dalam komplek perumahan syariah dengan segala kegiatan rutin
sholat berjamaah dan pengajian di masjid. Selain itu, semua transaksi
pembelian atau penjualan rumah menganut prinsip dan akad syariah.13

3. Kirai Park Residence


Kirai Park Residence merupakan sebuah projek baru developer
property syariah yang berkonsep tanpa bank, tanpa riba, tanpa bunga, dan
kredit langsung kepada penjual/developer. Kirai Park Residence berlokasi
di daerah Cirendeu, Pondok Cabe tangerang selatan. Lokasi yang sangat
strategis membuat Kirai Park Residence menjadi perumahan yang
nyaman untuk dihuni. Selain itu Kirai Park Residence memiliki harga
terbaik, dengan kualitas rumah premium. Sangat bagus untuk rencana
investasi para konsumen yang membeli.

13
Yura Syahrul “Konsep Perumahan Islami, Seperti Apa?” Dalam
Http://M.Kompas.Com/Properti/Read/2009/07/04/1947485/Konsep.Perumahan.Islami. Diakses
Pada 25 November 2017
13

F. Kajian Studi Terdahulu


Berdasarkan penelusuran kajian kepustakaan yang penulis lakukan, berikut
ada beberapa penelitian yang terkait dengan permasalah yang ada dalam
penelitian ini. Penelitian dahulu yang terkait dengan penelitian ini adalah :
1. Arum, suci ayu dengan judul “manajemen marketing mix dalam
meningkatkan minat konsumen di SMP Rahmat kembang kuning
Surabaya” untuk mengetahui melalui marketing mix ini pihak SMP
Rahmat Surabaya telah melakukan upaya peningkatan minat
konsumen yang melibatkan wakasek, staf tata usaha, dan para guru
yang secara aktif dan mandiri. Hal ini dapat dilihat dari berbagai
program dan keterlibatan didalam proses penerimaan siswa baru.
Adapun yang menjadi factor pendukung dalam meningkatkan minat
konsumen ini dianalisis menggunakan marketing mix yaitu meliputi 4P
(price, product, place, promotion) adalah penawaran harga yang
terjangkau, keunggulan dalam segi agama, peran orang dibalik layar,
adanya peran tokoh-tokoh besar yang ada di masjid rahmat.
2. Muhammad Luqman Nurrochmaddani dengan judul “upaya strategi
bauran pemasaran dalam mempertahankan pangsa pasar hotel kusuma
agrowisata kota batu” untuk mengetahui dan menganalisis produk
yang ditawarkan oleh hotel kusuma agrowisata batu malang yaitu
meliputi akomodasi, konsumsi, dan pelayanan. Strategi harga yang
diterapkan oleh hotel kusuma agrowisata adalah dengan menerapkan
diskon untuk menarik konsumen atau menambah konsumen. Dalam
hal penentuan lokasi, hotel agrowisata ini yaitu dengan cara lebih
mengunggulkan keindahan alam yang ada di batu. Strategi promosi
yang dilakukan oleh hotel kusuma agrowisata yaitu dengan promosi
secara langsung, media cetak dan media online.
3. Pimprae Budhichiwin, jurnal yang berjudul “Marketing Mix in small
hotels : the case of samui, Thailand” yang bertujuan untuk
menganalisis faktor apa yang paling berpengaruh pada persaingan
hotel yang ada di samui, Thailand. Dalam penelitian ini diketahui
14

bahwa 3 cara yang paling penting dan mempengaruhi yaitu people,


price, dan physical evidence. Dimana people berpengaruh karena
pelayanan yang diberikan membuat tamu menjadi puas dan akan
kembali ke hotel tersebut, price yaitu hotel tersebut memiliki harga
yang jauh lebih murah dibandingkan hotel besar lain yaitu dengan
harga 500 baht/malam dengan fasilitas yang cukup baik. Adapun
faktor physical evidence berpengaruh karena hotel tersebut juga
mengedepankan suasana nyaman dengan banyak tumbuhan yang
membuat kesan hijau dan membuat tamu menjadi merasa seperti
dirumah.
4. Sofyan Layantara dengan jurnal yang berjudul “evaluasi
perkembangan BBQ Street menggunakan teori marketing mix 7P
terhadap fenomena food truck di Surabaya” yang bertujuan untuk
mengevaluasi perkembangan BBQ Street menggunakan marketing mix
7P terhadap fenomena food truck yang ada disurabaya. Hasil dari
penelitian ini yaitu semua komponen marketing mix 7P berperan
penting pada perkembangan BBQ Street di food truck di Surabaya.
5. Ajchara Thirathanaboon, dengan jurnal yang berjudul “marketing
factors that influence ASEAN Tourist traveling outside ASEAN
region : case study in Germany” yang bertujuan untuk mengetahui
tingkat kepuasan wisatawan ASEAN yang bepergian ke luar negara
ASEAN dan memeriksa faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
mereka untuk bepergian ke luar ASEAN. Hasil dari penelitian ini yaitu
ada 3 faktor yang paling mempengaruhi tingkat kepuasan mereka
berwisata ke luar ASEAN yaitu Price, Product, dan Physical Evidence
dimana price yaitu tourist akan tetap mempertimbangkan harga seperti
murahnya akomodasi dan penginapan. Product yaitu tourist akan lebih
tertarik kepada negara yang mempunyai kebudayaan, alam, dan
pemandangan. Physical evidence yaitu tourist juga mempertimbangkan
soal keamanan, kenyamanan, dan kebersihan lingkungannya.
15

6. Inum djamaludin asmaooen, jurnal yang berjudul “Peran strategi


pemasaran dalam meningkatkan volume penjualan kue bingka” yang
bertujuan untuk mengetahui strategi yang dilakukan PD Al-Fajr
Pontianak dalam mengelola marketing mix dalam meningkatkan
volume penjualan kue bingka dan mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi. Hasil dari penelitian ini adalah produk, harga, dan
tempat berpengaruh pada penjualan kue binga, salah satunya harga
yaitu berapatokan kepada harga BOP tertinggi.
Dibawah ini merupakan kumpulan penelitian terdahulu yang disajikan
dalam bentuk table sebagai berikut :
NO. NAMA PENELITI JUDUL PENELITIAN PERBEDAAN DENGAN
PENULIS
1. Pimprae Budhichiwin, Marketing Mix in small bertujuan untuk
Surathani Rayabath hotels : the case of samui, menganalisis faktor apa
University Thailand yang paling berpengaruh
pada persaingan hotel yang
ada di samui, Thailand.
Dalam penelitian ini
diketahui bahwa 3 cara yang
paling penting dan
mempengaruhi yaitu people,
price, dan physical
evidence. Dimana people
berpengaruh karena
pelayanan yang diberikan
membuat tamu menjadi
puas dan akan kembali ke
hotel tersebut, price yaitu
hotel tersebut memiliki
harga yang jauh lebih murah
dibandingkan hotel besar
16

lain yaitu dengan harga 500


baht/malam dengan fasilitas
yang cukup baik. Adapun
faktor physical evidence
berpengaruh karena hotel
tersebut juga
mengedepankan suasana
nyaman dengan banyak
tumbuhan yang membuat
kesan hijau dan membuat
tamu menjadi merasa seperti
dirumah.

2. Sofyan Layantara, evaluasi perkembangan BBQ bertujuan untuk


Universitas Ciputra Street menggunakan teori mengevaluasi
Surabaya marketing mix 7P terhadap perkembangan BBQ Street
fenomena food truck di menggunakan marketing
Surabaya mix 7P terhadap fenomena
food truck yang ada
disurabaya. Hasil dari
penelitian ini yaitu semua
komponen marketing mix
7P berperan penting pada
perkembangan BBQ Street
di food truck di Surabaya.
3. Arum, suci ayu, UIN manajemen marketing mix untuk mengetahui melalui
Sunan Ampel Surabaya, dalam meningkatkan minat marketing mix ini pihak
2014 konsumen di SMP Rahmat SMP Rahmat Surabaya
kembang kuning Surabaya telah melakukan upaya
peningkatan minat
17

konsumen yang melibatkan


wakasek, staf tata usaha,
dan para guru yang secara
aktif dan mandiri. Hal ini
dapat dilihat dari berbagai
program dan keterlibatan
didalam proses penerimaan
siswa baru. Adapun yang
menjadi factor pendukung
dalam meningkatkan minat
konsumen ini dianalisis
menggunakan marketing
mix yaitu meliputi 4P
(price, product, place,
promotion) adalah
penawaran harga yang
terjangkau, keunggulan
dalam segi agama, peran
orang dibalik layar, adanya
peran tokoh-tokoh besar
yang ada di masjid rahmat.

4. Muhammad Luqman upaya strategi bauran untuk mengetahui dan


Nurrochmaddani, UIN pemasaran dalam menganalisis produk yang
Maulana malik Ibrahim mempertahankan pangsa ditawarkan oleh hotel
malang, 2011 pasar hotel kusuma kusuma agrowisata batu
agrowisata kota batu malang yaitu meliputi
akomodasi, konsumsi, dan
pelayanan. Strategi harga
yang diterapkan oleh hotel
kusuma agrowisata adalah
18

dengan menerapkan diskon


untuk menarik konsumen
atau menambah konsumen.
Dalam hal penentuan lokasi,
hotel agrowisata ini yaitu
dengan cara lebih
mengunggulkan keindahan
alam yang ada di batu.
Strategi promosi yang
dilakukan oleh hotel
kusuma agrowisata yaitu
dengan promosi secara
langsung, media cetak dan
media online.
5. Ajchara Thirathanaboon, marketing factors that bertujuan untuk mengetahui
Panyapiwai institute of influence ASEAN Tourist tingkat kepuasan wisatawan
management traveling outside ASEAN ASEAN yang bepergian ke
region : case study in luar negara ASEAN dan
Germany memeriksa faktor-faktor
yang mempengaruhi
keputusan mereka untuk
bepergian ke luar ASEAN.
Hasil dari penelitian ini
yaitu ada 3 faktor yang
paling mempengaruhi
tingkat kepuasan mereka
berwisata ke luar ASEAN
yaitu Price, Product, dan
Physical Evidence dimana
price yaitu tourist akan tetap
mempertimbangkan harga
19

seperti murahnya
akomodasi dan penginapan.
Product yaitu tourist akan
lebih tertarik kepada negara
yang mempunyai
kebudayaan, alam, dan
pemandangan. Physical
evidence yaitu tourist juga
mempertimbangkan soal
keamanan, kenyamanan,
dan kebersihan
lingkungannya.
7.Inum
6 djamaludin Peran strategi pemasaran bertujuan untuk mengetahui
asmaooen,
6 FKIP Untan dalam meningkatkan volume strategi yang dilakukan PD
6 penjualan kue bingka Al-Fajr Pontianak dalam
mengelola marketing mix
dalam meningkatkan
volume penjualan kue
bingka dan mengetahui
faktor-faktor yang
mempengaruhi. Hasil dari
penelitian ini adalah produk,
harga, dan tempat
berpengaruh pada penjualan
kue binga, salah satunya
harga yaitu berapatokan
kepada harga BOP tertinggi.
20

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu terletak dalam


metode penelitian, objek yang diteliti, dan focus pembahasan. Dalam
penelitian yang akan penulis angkat akan membahas tentang analisis
faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memnbeli rumah
berbasis syariah (studi kasus pada Kirai Park Residence), dengan begitu
perbedaan yang mencolok dari penelitian saya dengan yang terdahulu
adalah menyertakan keputusan konsumen untuk membeli perumahan
syariah di Kirai Park Residence.

G. Sistematika Penulisan
Untuk mendapatkan hasil penulisan yang terstruktur dan sesuai
dengan kaidah penulisan, maka sistematika tulisan ini disusun sebagai
berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi
masalah, batasan masalah, rumusan masalah tujuan dan
manfaat penelitian, rivew studi terdahulu, dan sistematika
penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI


Pada bab ini akan dibahas lebih medalam tinjauan pustaka
atau studi literature dan teori-teori yang berkaitan dengan
masalah dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN


Dalam bab ini akan diuraikan analisis berupa data yang
digunakan dalam penelitian, metode dan desain penelitian
yang akan dipergunakan untuk membahas dan menjawab
permasalahan yang ada, pengukuran, dan instrument
21

penelitian, teknis analisis, dan yang berkaitan dengan


penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Bab ini berisi deskripsi hasil penelitian, pengujian hipotesis,
dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V PENUTUP
Pada bab ini penulis mencoba membuat kesimpulan dari
pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya
dan memberikan saran-saran yang kiranya bermanfaat bagi
pihak-pihak yang berkepentingan.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Strategi

Pengertian Strategi

Pemasaran adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan


manusia dan social. Salah satu defiinisi yang baik dan singkat dari pemasaran
adalah pemenuhan kebutuhan dengan cara yang menguntungkan. Sedangkan
menurut American marketing association pemasaran adalah hasil prestasi
kerja kegiatan usaha yang berkaitan dengan mengalirnya barang dan jasa dari
produsen sampai ke konsumen. Disamping penafsiran ini terdapat pula
pandangan yang lebih luas, yang menyatakan pemasaran merupakan proses
kegiatan yang mulai jauh sebelum barang-barang/bahan-bahan masuk dalam
proses produksi.

Manajemen pemasaran terjadi ketika setidaknya satu pihak dalam


satu pertukaran potensial berpikir tentang cara-cara untuk mencapai respons
yang diinginkan pihak lain. Karenanya kita memanang manajemen pemasaran
sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan,
serta menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan, dan
mengomunikasikan nilai pelanggan yang unggul. Disamping pengertian yang
telah disebutkan, terdapat pengetian yang sering digunakan dalam
pembahasan tentang pemasaran, pengertian tersebut menyatakan pemasaran
sebagai kegiatan manusia yang bertujuan untuk memenuhi dan memuaskan
kebutuhan dan keinginan melalui sebuah proses pertukaran.

B. Strategi Pemasaran secara Umum

1. Sejarah Pemasaran

Kegiatan pemasaran sebenarnya berkembang sejak adanya


kebutuhan manusia dan usaha untuk memenuhi kebutuhan manusia
22
23

itu melalui pertukaran. Perkembangan peradaban manusia menimbulkan


perkembangan pengunaan alat pertukaran. Dengan adanya perkembangan
tersebut mulailah dikenal transaksi jual beli. Pada masa itu pemasaran
barulah merupakan kegiatan transaksi jual beli dimana seluruh barang-
barang yang dihasilak atau diproduksikan dengan mudah dapat terjual.
Masalah yang diutamakan pada saat itu bagaimana menghasilkan suatu
barang. Hal ini terutama disebabkan barang apapun yang dihasilkan akan
dapat terjual. Oleh karena itu, orientasi pemikiran manajemen pada saat itu
adalah orientasi produksi.14

Dari sedikit perkembangan pengkajian kegiatan pemasaran diatas,


telihat bahwa pemasaran mulai timbul dan lahir serta tumbuh dalam suatu
masyarakat dengan suatu system ekonomi yag terbatas di mana
masyarakat yang ada mencukupi kebutuhannya dari hasil yang
produksinya sendiri, yang kemudian berkembang menjadi masyarakat
dengan suatu system ekonomi social, di mana terdapat pembagian kerja
(devision of labour), serta adanya industrialisasi dan urbanisasi penduduk.
Perkembangan pemasaran yang timbul akibat dari proses evolusi system
ekonomi.

2. pemasaran

Konsep pemasaran adalah suatu falsafah mnajemen dalam bidang


pemasaran yang berorientasi kepada kebutuhan dan keinginan kosumen
dengan didukung oleh kegiatan pemasaran terpadu yang diarahkan untuk
memberikan kepuasan konsumen sebagai kunci keberhasilan suatu
organisasi dalam usahanya mencapai tujuan yang telah ditetapkan.15

Konsep pemasaran merupakan orientasi manajemen yang


menekankan bahwa kunci pencapaian tujuan organisasi terdiri dari
kemampuan perusahaan/organisasi menentukan kebutuhan dan keinginan
pasar yang dituju (sasaran) dan kemampuan perusahaan organisasi tersebut
14
Assuri Sofjan, Manajemen Pemasaran, PT. Raja grafindo persada, 2004), hlm, 5-6.
15
Assuri Sofjan, Manajemen Pemasaran, (PT. Raja grafindo persada, 2004), hlm, 5-6.
24

memenuhinya dengan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan


efisien dari para saingan. Ada tiga landasan penting dari konsep
pemasaran, yaitu:

1. Konsumen dapat dikelompokkan ke dalam segment pasar yang


berbeda tergantung dari kebutuhan dan keinginannya.
2. Konsumen dalam suatu segment pasar tertentu lebih menyenangi atau
tertarik akan apa yang akan ditawarkan perusahaan/organisasi yang
dapat langsung memenuhi kepuasan dan keinginan tertentu dari
mereka.
3. Tugas organisasi adalah untuk meneliti dan memilih pasar yang dituju
(sasaran) dan berusaha mengembangkan usaha-usaha penawaran dan
program-program pemasaran sebaga kunci untuk menarik dan
mempertahaknkan/membina langganan.

Pemasaran memiliki tiga konsep inti yaitu kebutuhan, keinginan,


dan permintaan. Dalam hal ini setiap orang pasti mempunyai kebutuhan,
keinginan dan pemintaan yang berbeda-beda. Oleh karen itu perusahaan
harus membagi-bagi pasar ke dalam segmen-segmen. Tiga strategi yang
harus digunkan dalam pemasaran.16

Pertama, targeting. Ada tiga criteria untuk melakukan targeting, yaitu :

a. Memastikan bahwa segmen yang akan dimasuki pasarnya cukup besar


(market size) atau masih kecil tapi memiliki potensi yang besar dimasa
yang akan dating (market growth).
b. Perusahaan harus memiliki kekuatan daya saing (competitive
advantage) untuk mendominasi pasar yang akan dimasuki.
c. Mengoptimalkan segala usaha agar efektif dan efisien di tengah
persaingan (competitive situation).

Apabila persaingan semakin ketat sampai para konsumen sulit


untuk membedakan keunggualan dari suatu produk karena masing-masing

16
Assuri Sofjan, Manajemen Pemasaran, (PT. Raja grafindo persada, 2004), hlm, 77-78
25

produk memiliki kualitas yang hamper sama dan tidak ada perbedaan yang
signifikan, maka langkah yang akan ditempuh oleh perusahaan syariah
adalah membidik hati dan jiwa konsumen. Strategi ini bertujuan untuk
mengikat hati dan jiwa konsumen pada suatu produk atau perusahaan agar
setia dalam waktu panjang.17

Kedua, positioning. Dalam legacy marketing, positioning


dilakukan setelah kita melakukan segmentasi dan targeting. Masih banyak
yang keliru soal positioning, Positioning ini maksudnya bukan peringkat
produk itu dipasar, melainkan apa yang kita inginkan ada di benak
konsumen ketika mereka mendengar brand kita. Positioning ini berkaitan
dengan persepsi. Persepsi ini harus bisa unik sehingga konsumen bisa
langsung membedakan antara brand kita dan brand pesaing. Misalnya saja
Volvo, BMW, dan Mercedes-Benz. Ketiganya merupaka produk yang
berada dalam satu kategori dan juga menyasar segmen pasar yang relative
sama. Namun, positioning-nya bisa berbeda. Ketika kita mengingat brand
Volvo kita akan ingat “safety”, sementara BMW adalah “the ultimate
driving machine” dan Mercedes-Benz merupakan “a symbol of luxury”.
Maka dari itulah pentingnya positioning dari ketiga brand mobil mewah
tersebut.18

Dalam proses positioning selalu dimulai product positioning.


Pendapat ini dikemukakan oleh Regis Mc Kenna, yang juga mengemukaan
definisi produk positioning the positioning process should begin with the
product themselves. To gain a strong product positioning, a company must
differentiative its product form all other products on the market. The goals
is so give the product a unique position in the market place” dari definisi
tersebut mengandung pengertian bahwa proses positioning harus dimulai
dengan produk itu sendiri. untuk mencapai produk positioning yang kuat

17
Assuri Sofjan, Manajemen Pemasaran, (PT. Raja grafindo persada, 2004), hlm, 77-78
18
materi kuliah Dr. Abdul Malik, MM
26

suatu perusahaan perlu dilakukan diferensiasi dalam banyak factor yaitu:


teknologi, harta, kualitas, saluran, istribusi, atau sasaran konsumennya 19

Menurut Kotler “positioning is the act of designing the companys


offer so that is occupies a distinct and value placed in the target costumer
mind”20 maksudnya, mencapai “posisi” didalam pasar, langkah ini
dilakukan setelah menentukan strategi segmentasi yang ingin dipakai.
Dengan kata lain, positioning adalah suatu tinakan atau langkah-langkah
dari produsen untuk mendesain citra perusahaan dan penawaran nilai
dimana konsumen didalam suatu segmen tertentu mengerti dan
menghargai apa yang dilakukan suatu segmen lainnya, mengerti dan
mengargai apa yang dilakukan suatu perusahaan, dibandingkan dengan
pesaingnya.

Menurut fanggie (2006), positioning adalah suatu strategi dalam


kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk menciptakan perbedaan
(different), keuntungan (advantages), manfaat (benefits) yang membuat
konsumen selalu ingat dengan suatu produk. Dengan kata lain positioning
berkenaan dengan upaya identifikasi, pengembangan dan komunikasi
keunggulan yang bersifat khas dan unik sedemikian rupa sehingga produk
dan jasa perusahaan dipersepsikan lebih superior dan khusus. focus utama
positioning adalah pada persepsi konsumen dan bukan sekedar produk
fisik yang dihasilkan.21

Produk positioning sangat berhubungan dengan segmentasi pasar


karena menempatkan produk tersebut untuk ditunjukan melayani target
market tertentu. Oleh karena itu, pengertian strategi product positioning
sebagai suatu strategi yang digunakan untuk menanamkan suatu citra
produk dibenak konsumen sehingga produk tersebut terlihat berbeda dan
lebih menonjol dibandingkan dengan produk pesaing.

19
Mc Kenna Regis, The Regis Touch : Million-Dollar Advice From America’s Top
Marketing Consultant (1985). hlm, 37.
20
Philip Kotler, manajemen pemasaran (jakarta: PT. Prehallindo, 1997), hlm, 262.
21
fandy tjiptono, strategi pemasaran (Yogyakarta: penerbit andi, 1997), hlm. 78
27

Tujuan utamanya dalam positioning adalah bagaimana caranya


sehingga konsumen mempunyai persepsi yang sama dengan yang
diharapkan produsen tentang produk yang ditawarkan. Kotler menjelaskan
beberapa cara product positioning yang dapat dilakukan pemasaran dalam
memasarkan produk kepada konsumen yang dituju, antara lain :

1) Penentuan posisi menurut atribut


Ini terjadi apabila perusahaan memposisikan dengan menonjolkan
atribut produk yang lebih unggul dibandingkan pesaingnya, seperti
ukuran, lama keberadaannya, dan sebagainya.
2) Penentuan posisi menurut manfaat
Dalam hal ini produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu
manfaat tertentu.
3) Penentuan posisi menurut penggunaan atau penerapan seperangkat
nilai-nilai penggunaan atau penerapan
inilah yang digunakan sebagai unsur yang ditonjolkan dan
dibandingkan oleh pesaingnya.
4) Penentuan posisi menurut pemakai
Memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah kelompok
pemakai. Dengan kata lain pasar sasara lebih ditunjukan pada sebuah
atau lebih komunitas, baik dalam arti sempit maupun dalam arti luas.
5) Penentuan posisi menurut pesaing
Produk secara keseluruhan menonjolkan nama merknya secara utuh
dan diposisikan lebih baik dari pada pesaingnya.
6) Penentuan posisi menurut kategori produk
Produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu kategori produk.
7) Penentuan posisi harga atau kualitas
Produk diposisikan untuk menawarkan nilai terbaik bagi harga.22
Tujuan positioning pasar adalah menciptakan citra yang berbeda
guna memperkenalkan bisnis dan produk anda di benak para konsumen.23

22
jurnal manajemen, “peran positioning dalam strategi pemasaran” diakses dari
http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/2018/02/peran-positioning-dalam-strategi-html
28

Ketiga, diverensiasi. Setelah mengidentifikasi segmen pasar, maka


sebuah perusahaan juga harus mengidentifikasi cara-cara spesifik yang
dapat mendiferensiasikan produknya dan memilih “competitive
positioning” pada dasarnya diferensiasi adalah tindakan merancang satu
set perbedaan yang berarti untuk membedakan penawaran perusahaan dari
penawaran pesaing (Kotler, 1997), diferensiasi dapat dilakukan melalui
lima dimensi berikut ini :
a. Diferensiasi produk, membedakan produk utama berdasarkan
keistimewaan, kinerja, kesesuaian, daya tahan, keandalan, kemudahan
untuk diperbaiki, gaya dan rancangan produk.24
b. diferensiasi pelayanan, jika produk fisik tidak bisa diferensiasikan
secara mudah, kunci untuk mencapai keberhasilan kompetitif terletak
pada penambahan layanan bernilai tambah dan meningkatkan kualitas
layanan tersebut. Factor diferensiasi layanan yang utama, antara lain
kemudahan pemesanan, penyerahan, pemasangan, pelatihan
pelanggan, konsultasi pelanggan, perawatan dan perbaikan.25
c. diferensiasi personil, membedakan personil perusahaan berdasarkan
kemampuan kesopanan, kredibilitas, dapat diandalkan, cepat tanggap
dan komunikasi yang baik.
d. Diferensiasi saluran, langkah pembedaan melalui cara membentuk
saluran distribusi, jangkauan, keahliaan dan kinerja saluran-saluran
tersebut.
e. Diferensiasi citra, membedakan citra perusahaan berdasarkan
perbedaan identitas melalui penetapan posisi perbedaan lambing dan
perbedaan iklan.26

23
paul N. Bloom dan Louise N. Boone. Strategi pemasaran produk 18 langkah membangun
jarring pemasaran produk yang kokoh (prestasi pustakaraya-jakarta-indonesia 2006), hlm. 57
24
diferensiasi positioning diakses dari
http://manajemenuh.blogspot.co.id/2018/01/diferensiasi-dan-positioning/html
25
Philip kotler, Swee Hon Ang dkk. Manajemen Pemasaran Sudut Pandang Asia (PT.
Indeks kelompok gramedia 2004), hlm.365
26
diferensiasi dan positioning diakses dari
http://manajemenuh.blogspot.co.id/2018/01/diferensiasi-dan-positioning.html
29

3. Ruang lingkup strategi pemasaran


Strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang
menyeluruh, terpadu dan menyatu di bidang pemasaran, yang
memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat
tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan. Dengan kata lain,
strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan an sasaran, kebijakan dan
aturan yang member arah kepada usaha-usaha pemasaran perushaan dari
waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serta
alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi
lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah. Oleh karena
itu, penentuan strategi pemasaran harus didasarkan atas analisis
lingkungan dan internal perusahaan melalui analisis keunggulan dan
kelemahan perusahaan serta anilisis kesempatan ancaman yang dihadapi
perusahaan dan lingkungannya.
Factor lingkungan yang dianalisis dalam penysunan strategi
pemasaran adalah keadaan pasar atau persaingan, perkembangan,
teknologi, keadaan ekonomi, peraturan dan kebijakan pemerintah,
keadaan social budaya dan keadaan politik.

C. Strategi Pemasaran Menurut Syariah


a. Pengertian Pemasaran Syariah

Menurut prinsip syariah, kegiatan pemasaran harus dilandasi


dengan semangat beribaah kepada Allah SWT, berusaha semaksimal
mungkin untuk kesejahteraan bersama, bukan untuk kepentingan golongan
apalagi kepentingan sendiri. islam menghalalkan umatnya berniaga. Bahkan
rasulullah seorang saudagar yang sangat terpandang pada zamannya. Sejak
muda beliau dikenal sebagai pedagang yang jujur dan amanah. Rasulullah
telah mengajarkan pada umatnya untuk berdagang dengan menjunjung
tinggi etika keislaman.
30

Dalam beraktifitas ekonomi, umat islam dilarang melakukan


tindakan bathil. Namun harus melakukan kegiatan ekonomi yang dilakukan
saling ridho, sebagaimana firman Allah ta’ala, yang artinya. “hai orang-
orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu
dengan jalan yang bathil. Kecuali dengan jalan peniagaan yang berlaku
dengan suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh
dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.” (QS. An-
Nisaa:29)

Sedangkan pemasaran dalam pandangan islam merupakan suatu


penerapan disiplin strategis yang sesuai dengan nilai dan prinsip syariah,
Hermawan Kertawijaya menjelaskan bahwa Marketing Syariah adalah
sebuah disiplin strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran,
dan perubahan values dari satu inisiator kepada stakeholder-nya, yang dalam
keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah
islami.27

b. Konsep Pemasaran Syariah

Pemasaran syariah bukan hanya sebuah pemasaran yang


ditambahkan syariah karena ada nilai-nilai lebih pada pemasaran syariah
saja, tetapi lebih jauhnya pemasaran berperan dalam syariah, dan syariah
berperan dalam pemasaran. Pemasaran berperan dalam syariah diartikan
perusahaan yang berbasis syariah diharapkan dapat bekerja dan bersikap
profesional dalam dunia bisnis, karena dengan profesionalitas dapat
menumbuhkan kepercayaan konsumen.

Syariah berperan dalam pemasaran bermakna suatu pemahaman


akan pentingnya nilai-nilai etika dan moralitas pada pemasaran, sehingga
diharapkan perusahaan tidak akan serta merta menjalankan bisnisnya demi
keuntungan pribadi saja ia juga harus berusaha untuk menciptakan dan
menawarkan bahkan dapat merubah suatu values kepada para stakeholders-
27
http://fe.umj.ac.id/index.php?option=com, Rozali, Manajemen Pemasaran Islam, diakses
pada 5 Agustus 2018
31

nya sehingga perusahaan tersebut dapat menjaga keseimbangan laju


bisnisnya sehingga menjadi bisnis yang sustainable.28

Ada empat karateristik yang terdapat pada pemasaran syariah :

1. Ketuhanan (Rabbaniyyah)

Salah satu ciri khas pemasaran syariah adalah sifatnya yang religius.
Jiwa seorang syariah marketer meyakini bahwa hukum-hukum syari’at
yang bersifat ketuhanan merupakan hukum yang paling adil, sehingga
akan mematuhinya dalam setiap aktivitas pemasaran yang dilakukan.
Dalam setiap langkah, aktivitas dan kegiatan yang dilakukan harus selalu
menginduk kepada syariat islam.

Seorang syariah marketer meskipun ia tidak mampu melihat Allah, ia


akan selalu merasa bahwa Allah senantiasa mengawasinya. Sehingga ia
akan mampu untuk menghindar dari segala macam perbuatan yang
menyebabkan orang lain tertipu atas produk-produk yang dijualnya,
sebab seorang syariah marketer akan selalu merasa bahwa setiap
perbuatan yang dilakukan akan dihisab.

2. Etis (akhlaqiyyah)

Keistimewaan lain dari syariah marketer adalah mengedepankan


masalah akhlak dalam seluruh aspek kegiatannya. Pemasaran syariah
adalah konsep pemasaran yang sangat mengedepankan nilai-nilai moral
dan etika tanpa peduli dari agama apapun, karena hal ini bersifat
universal.

3. Realistis (al-waqi’iyyah)

Pemasaran syariah bukanlah konsep yang eksklusif, fanatis, anti


modernitas, dan kaku, melainkan konsep pemasaran yang fleksibel.
Syariah marketer bukanlah berati para pemasar itu harus berpenampilan

28
http://www.shariaheconomics.org/2018/marketing-syariah/, webmaster, marketing syariah,
5 agustus 2018
32

ala bangsa Arab dan mengharamkan dasi. Namun syariah marketer


haruslah tetap berpenampilan bersih, rapi, dan bersahaja apapun model
atau gaya berpakaian yang dikenakan. Sama halnya dengan desain rumah
pada perumahan syariah, pemasaran syariah juga harus menyesuaikan
model atau desain rumah modern yang menunjukan keindahan dan
kerapihan pada perumahan tersebut.

4. Humanistis (insyaniyyah)

Keistimewaan yang lain adalah sifatnya yang humanistis universal.


Penegrtian humanistis adalah bahwa syariah diciptakan untuk manusia
agar derajatnya terangkat, sifat kemanusiaannya terjaga dan terpelihara,
serta sifat-sifat kehewanannya dapat terkekang dengan panduan syariah.
Syaria islam adalah syariah humanistis, diciptakan untuk manusia sesuai
dengan kapasitasnya tanpa memperdulikan ras, warna kulit, kebangsaan,
dan status. Sehingga pemasaran syariah bersifat universal.29

D. Marketing Mix
Setiap perusahaan selalu berusaha untuk bertahan, berkembang dan
mampu bersaing. Maka dari itu setiap perusahaan selalu menetapkan strategi
pemasarannya, karena kegiatan pemasaran yang dilakukan tersebut diarahkan
untuk mencapai tujuan dari pemasaran perusahaan yang dapat mempengaruhi
tingkat pertambahan laba yang diperoleh perusahaan dalam jangka panjang
serta market share tertentu. Salah satu unsur dalam kegiatan pemasaran terpadu
adalah bauran pemasaran (marketing mix) karena strategi pemasran ini adalah
yang paling banyak di perusahaan.
Menurut Philip Kotler dalam buku Freddy Rangkuti “marketing mix atau
bauran pemasaran adalah sekumpulan alat pemasaran 4P (Product, Price, Place,
Promotion) yang digunakan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan
pemasaran sesuai dengan pasar sasaran yang telah ditetapkan.30 Booms dan

29
Kertajaya dan Sula, Syariah Marketing, hlm. 28-38
30
freddy rangkuti, flexible marketing (jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2004), hlm. 17
33

Bitner menyarankan agar ditambah tiga elemen lagi untuk menyempurnakan


marketing mix yang awalnya 4P sehingga menjadi 7P, penambahan elemen
tersebut yakni orang (people), bukti fisik (physical evidence), dan proses
(process).31
Dari definisi-definisi diatas dapat diarrtikan bahwa marketing mix
merupakan variable terkendali yang bsia digabungkan untuk mencapai tujuan
yang diharapkan dari pasar sasaran. Variable-variable marketing mix tersebut
adalah:
1. Product (Produk)
Produk adalah elemen penting untuk sebuah perusahaan dalam program
pemasaran. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar
untuk diperhatikan, diperoleh, digunakan atau dikonsumsi sehingga dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Strategi produk ini dapat
mempengaruhi strategi pemasaran yang lainnya. Konsumen membeli sebuah
produk bukan hanya karena sekedar ingin memiliki produk tersebut tetapi
juga untuk memenuhi kebutuhan serta keinginan konsumen.
Strategi produk yang dapat dilakukan mencakup keputusan tentang acuan
atau bauran produk (product mix), merk dagang (brand), cara pembungkusan
atau kemasan produk (product packing), tingkat mutu atau kualitas produk
serta pelayanan (service) yang diberikan.
2. Price (Harga)
Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh konsumen untuk
membeli atau memiliki suatu produk yang diinginkan oleh konsumen. Harga
merupakan satu-satunya alat marketing mix yang digunakan oleh perusahaan
untuk mencapai pemasaran yang diinginkan oleh perusahaan. Dalam
memutuskan penentuan harga, maka pihak perusahaan harus
mengkoordinasikan dengan rancangan produk, distribusi dan promosi
sehingga bisa membentuk strategi pemasaran yang efektif. Penetapan harga
dinilai sangat penting karena akan mempengaruhi kemampuan bersaing
perusahaan dan kemampuan perusahaan dalam mempengaruhi konsumen.

31
Philip Kotler, manajemen pemasaran (jakarta: PT. Prehallindo, 1997), hlm. 88
34

Dalam penetapan harga juga diperlukan faktor-faktor yang


mempengaruhinya, baik faktor secara langsung dan fakotr tidak langsung.
Adapun faktor secara langsung yang mempengaruhi penetapan harga yaitu
harga bahan baku, biaya, produksi, biaya pemasaran, adanya peraturan
pemerintah, dan faktor lainnya. Sedangkan faktor tidak langsung yakni
produk sejenis yang dijual oleh pesaing, pengaruh harga terhadap hubungan
antara produk subtitusi dan produk komplementer, serta discount untuk para
distributor dan konsumen.
Gambar 2.1 Keputusan Penetapan Harga

Faktor-faktor Internal : Faktor-faktor Eksternal :


- Sasaran pemasaran - Sifat Pasar
- Strategi marketing mix - Permintaan
- Biaya - Persaingan
- Pertimbangan Organisasi - Faktor-faktor Lingkungan

Keputusan
Penetapan
Harga

Buku Sofyan Assauri, Manajemen Pemasaran , hlm. 223.

Tujuan dari penetapan harga atas barang atau jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan adalah :
a. Mendapat laba maksimal
b. Mendapat pengebalian investasi yang ditargetkan atau pengembalian
pada penjualan bersih
c. Mencegah atau mengurangi persaingan
d. Mempertahankan atau memperbaiki market share32

32
Marius P Anggipora, Dasar-dasar pemasaran (jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002),
hlm. 177
35

3. Place (Tempat/Saluran Distribusi)


Distribusi adalah kegiatan menyalurkan atau menyampaikan produk
sampai ketangan konsumen dengan waktu yang tepat. Suatu perusahaan dapat
menentukan penyaluran produknya melalui distributor yang akan
menyalurkan produk tersebut ke pedagang menengah atau subdistributor dan
selanjutnya akan meneruskannya kepada pengecer (retailer) yang akan
menjual produk tersebut kepada konsumen. Bentuk saluran distribusi dapat
dibedakan menjadi dua yaitu saluran distribusi langsung dan saluran distribusi
tidak langsung
Perusahaan akan memutuskan pilihan jaringan distribusi yang dinilai
efektif dan efisien untuk menghubungkan produsen dengan konsumen serta
akan bersaing dengan pesaing secara sehat.
4. Promotion (Promosi)
Promosi adalah salah satu elemen pemasaran yang berupa kegiatan yang
dilakukan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan manfaat, keunggulan
kualitas dan sebagainya dari produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan
tersebut kepada konsumen. Selain itu, kegiatan promosi yang tepat juga
diharapkan bisa mempertahankan atau menambah brand produk tersebut di
masyarakat.33 Kegiatan promosi bila dilakukan dengan cara yang lebih luas
yakni dengan cara sebagai berikut:
a. Promosi penjualan, misalnya dengan mellaui pertandingan atau kontes,
seperti pameran perdagangan, kupon dan harga promosi.
b. Iklan cetak, ikan tayang, serta logo dan informasi pada kemasan.
c. Publisitas, seperti menayangkan atau mencetak berita di media massa,
laporan tahunan.
d. Penjualan personal yakni seperti presentasi penjualan secara individu atau
pemasaran jarak jauh (telemarketing).34
5. People (Orang/Partisipan)

33
Marius P Anggipora, Dasar-dasar pemasaran(jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002),
hlm. 177
34
basu swastha dan irawan: manajemen pemasaran modern (yogyakarta: liberty offset,
1997), hlm. 80.
36

Dalam elemen ini, yang dimaksud people (pastisipan) adalah karyawan


penyedia produk atau orang-orang yang terlibat lagsung maupun tidak
langsung dalam penyediaan produk.35 dengan memiliki SDM yang unggul
maka tentu akan sangat menunjang kinerja perusahaan sehingga dapat
memberikan hasil yang maksimal terutama bagi kosumen.
6. Process (Proses)
Proses merupakan kegiatan marketing yang ditunjukan kepada konsumen
bagaimana pelayanan yang diberikan kepada konsumen selama pembelian
produk.36 dalam sebuah perusahaan, penting adanya pelayanan yang bisa
memuaskan pelangan atau konsumen. Pelayanan yang baik tidaklah cukup,
melayani harus dengan sempurna. Dalam proses ini jangan sampai ada celah
kesalahan walaupun manusia tempatnya kesalahan. Disini, sebuah proses
akan dimulai, dari saat pelanggan atau konsumen melakukan kontak dengan
perusahaan mengenai produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut hingga
semua hal selesai dilakukan dan dipastikan konsumen akan merasa puas
dengan pelayanan yang sudah diberikan.
7. Pysical Evidence (Lingkungan Fisik)
Lingkungan fisik adalah suatu keadaan atau kondisi perusahaan yang
didalamnya merupakan tempat transaksi jual beli, negoisasi produk yang
dihasilkan oleh perusahaan tersebut.37 lingkungan fisik perusahaan juga harus
diperhatikan agar suasana perusahaan menjadi nyaman, mulai dari tata letak
perabot, kebersihan dan sekitar serta manusianya.

35
hendri sukotjo dan sumanto radix A “Analisa marketing mix-7P terhadap keputusan
pembelian produk klinik kecantikan di surabaya” jurnal mitra ekonmi dan manajemen bisnis, vol
1, no.2) oktober, 2010) hlm. 219 dan 220
36
hendri sukotjo dan sumanto radix A “Analisa marketing mix-7P terhadap keputusan
pembelian produk klinik kecantikan di surabaya” jurnal mitra ekonmi dan manajemen bisnis, vol
1, no.2) oktober, 2010) hlm. 219 dan 220
37
hendri sukotjo dan sumanto radix A “Analisa marketing mix-7P terhadap keputusan
pembelian produk klinik kecantikan di surabaya” jurnal mitra ekonmi dan manajemen bisnis, vol
1, no.2) oktober, 2010) hlm. 219 dan 220
37

E. Pangsa Pasar (Market Share)


Market share merupakan proporsi kemampuan perusahaan terhadap
penguasaan pasar dan keseluruhan penjualan seluruh pesaing, termasuk
penjualan perusahaan itu sendiri. Tingkat market share ditunjukan dan
dinyatakan dalam angka prosentase. Kemampuan penguasaan pasar dapat
dipandang sebagai salah satu indikator keberhasilan.
Menurut William J.S dalam Jurnal Eka Mayastika Sinaga “Pngsa Pasar
(Market Share) dapat diartikan sebagai bagian pasar yang dikuasi oleh suatu
perusahaan, atau prosentase penjualan produk atau jasa suatu perusahaan
terhadap total penjualan para pesaing terbesarnya pada waktu dan tempat
tertentu.38 Terdapat empat karateristik yang mempengaruhi pengguna dalam
melakukan pembelian yakni :
1. Faktor budaya meliputi budaya, subbudaya, dan kelas sosial.
2. Faktor pribadi meliputi unsur, masa kerja, situasi ekonomi, gaya hidup,
dan kepribadian.
3. Faktor psikologis meliputi pengetahuan, motivasi, keyakinan, dan sikap
proses pangsa pasar (market share) seorang pengguna melewati lima tahap
yaitu:
1. Pengenalan kebutuhan
2. Pencarian informasi
3. Evaluasi alternatif
4. Pangsa pasar (market share)
5. Tingkah laku pasca pembelian39
Menurut philip kotler bahwa perusahaan yang menaikkan pangsa pasar
(market share) mempunyai beberapa manfaat sebagai berikut :

38
Eka Mayastika Sinaga, “Pengaruh Strategi Promosi dan Strategi Harga Terhadap Market
Share (Pangsa Pasae) pada PT.Federal Internasionl Finance di Tebing Tinggi’, Jurnal Ilmiah
Bussiness Progress, No.1, (April, 2012), hlm. 44
39
Eka Mayastika Sinaga, “Pengaruh Strategi Promosi dan Strategi Harga Terhadap Market
Share (Pangsa Pasae) pada PT.Federal Internasionl Finance di Tebing Tinggi’, Jurnal Ilmiah
Bussiness Progress, No.1, (April, 2012)
38

1. Sebuah perusahaan yang meningkatkan kualitas produk mereka dari produk


pesaing maka akan menikmati kenaikan pangsa pasar yang lebih besar
daripada mereka yang tingkat kualitasnya tetap atau bahkan menurun.40
2. Perusahaan yang lebih cepat meningkatkan pengeluaran untuk
pemasarannya daripada pertumbuhan pasar maka perusahaan tersebut akan
mencapai kenaikan pangsa pasar. Misalnya peningkatan pengeluaran untuk
promosi penjualan maka akan efektif dalam menghasilkan kenaikan pangsa
pasar untuk semua jenis perusahaan.41
3. Sebuah perusahaan menggunakan cara pemberian potongan harga yang
cukup besar untuk produknya daripada produk pesaing untuk meningkatkan
pangsa pasar namun kenyataannya cara tersebut tidak cukup efektif untuk
peningkatan pangsa pasar karena mungkin banyak pesaing yang juga
memberikan potongan harga kepada konsumen dan ada juga yang
menawarkan nilai lebih untuk produk mereka ke konsumen sehingga tidak
banyak konsumen yang beralih karena potongan harga. Jadi, peningkatan
pangsa pasar dengan cara pemberian potongan harga yang cukup besar
tidak efektif untuk peningkatan pangsa pasar.42

F. Property Syariah
Definisi Property Syariah menurut kamus besar bahasa indonesia
(KBBI) adalah harta berupa tanah dan bangunan beserta sarana dan
prasarananya yang menggambarkan elemen yang tidak akan terpisahkan dari
tanah dan/atau bangunan yang dimaksudkan.43 Definisi syariah adalah segala
apa yang disyariatkan oleh Allah baik dengan Al-Qur’an maupun dengan
Sunnah Nabi ataupun yang dapat melengkapi semua dasar-dasar agama,
akhlak, hubungan manusia dengan manusia, bahkan meliputi juga apa yang

40
philip kotler dan gray amstrong, prinsip-prinsip pemasaran (jakarta: erlangga, 2008), hlm.
332
41
philip kotler dan gray amstrong, prinsip-prinsip pemasaran (jakarta: erlangga, 2008), hlm.
332
42
philip kotler dan gray amstrong, prinsip-prinsip pemasaran (jakarta: erlangga, 2008), hlm.
332
43
kamus besar bahasa indonesia, dalam http://kbbi.web.id/properti, diakses pada 08 april
2018 pukul 15:06
39

menjadi tujuan hidup dan kehidupan manusia untuk keselamatan dunia


akhirat.44
Dalam konteks latar belakang kemunculan bisnis property syariah
di indonesia sebetulnya belum ada data valid yang dapat menunjukan kapan
awal mula atau cikal bakal lahirnya bisnis property syariah. Akan tetapi,
bisnis property syariah di indonesia tentu diawali dengan munculnya bank
syariah itu sendiri. Di indonesia, bank yang pertama kali memperkenalkan
bank syariah adalah bank muamalat, yakni pada tahun 1991 dan mulai
beroperasi secara penuh pada tahun 1992.
Munculnya property syariah sendiri semakin menambah ketat
persaingan bisnis property di indonesia, yang menurut para ahli akan terus
menunjukan perkembangan yang menarik hingga akhir 2020. persaingan
bisnis property, yakni para property berbasis syariah dan non syariah
(konvensional), pada akhirnya sangat menguntungkan masyarakat secara
luas. Masyarakat pun diberikan banyak pilihan dengan hadirnya property
syariah ini. Terlebih untuk masyarakat indonesia yang mayoritas beragama
islam. Tentu hal ini sangat membantu bagi kalangan atau kelompok yang
menginginka terjadinya transaksi yang syar’I atau sesuai syariah.
Sedangkan pengertian property syariah sendiri adalah rumah atau
bangunan dengan konsep syariah atau sesuai dengan prinsip-prinsip syariah
mulai dari bentuk dan desain rumah, fasilitas, lingkungan dan transaksinya
yang berdasarkan hukum-hukum islam. Dalam konsep perumahaan syariah,
pengembang perumahan biasanya membuat bagian dalam ruamh tertutup
sehingga orang lain tidak bisa melihat dari luar. Suasana religius rutin sholat
berjamaah dan pengajian di masjid. Selain itu, semua transaksi pembelian
atau penjualan rumah menganut prinsip dan akad syariah.45
Salah satu bisnis yang saat ini menggunakan syariah adalah
perumahan yang ada di indonesia sehingga bisnis property semakin

44
Ali, “pengertian syariah menurut pakar” dalam http://www.pengertianpakar.com/ diakses
pada 08 april 2018
45
yura syahrul, “konsep perumahan islami, seperti apa?”, dalam http://m.kompas.com/
diakses pada 08 april 2018
40

berkembang pesat. Dalam beberapa tahun belakangan ini perkembangan


perumahan syariah di indonesia sangat bagus dan penjualannya semakin
meningkat.
Dari catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bisnis syariah di
indonesia mengalami peningkatan sebanyak 11,23% setiap tahunnya sehingga
banyak pebisnis property yang menggunakan basis syariah dalam setiap
penjualannya. Ini merupakan pertanda bahwa peluang bisnis property berbasis
syariah masih terbuka lebar karena sistemnya yang mudah dan tidak
mengandung riba. Bisnis syariah ini mulai mendapatkan perhatian public dari
berbagai sisi, dan menjadi akses yang baik bagi masyarakat ekonomi rendah.
Hanya saja dalam aplikasinya, masih ada masyarakat yang belum mengenal
apakah itu perumahan syariah sehingga perlu di adakan sosialisasi lebih
lanjut.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan perumahan
syariah adalah sebagai berikut :
1. Faktor Agama
Mayoritas masyarakat indonesia adalah bergama islam, karena itulah
faktor agama ini juga membuat banyak orang lebih memilih membeli
property yang menjalankan basis syari’at agar terhindar dari riba.
Terkadang ada rumah yang dijual dengan sistem tertentu yang dianggap
kurang berkah nantinya, karena itulah masyarakat memilih untuk
membeli property yang syariah
2. Harga Bersaing
Hal kedua yang mejadi faktor meningkatnya perkembangan
perumahan syariah adalah karena harganya yang sangat bersaing
sehingga banyak rumah yang dijual lebih terjangkau. Pastinya orang-
orang akan memilih rumah yang terjangkau dan sesuai syariah tentunya
daripada yang tidak sesuai syariah. Hal tersebut menjadi bukti bahwa
perkembangan perumahan syariah ini memeang didasari oleh hukum riba
yang terkadang masih menjadi perbincangan yang hangat. Ada yang
41

mengatakan bisnis tertentu riba, ada juga yang berdalih bahwa itu tanpa
riba.
3. Desain Menarik
Bukan hanya perumahan biasa saja yang desainnya menarik, saat ini
perumahan syariah juga memiliki desain yang menarik sehingga banyak
orang yang memilih untuk membeli rumah di bisnis syariah.
Perkembangan ini tidak keluar dari bentuk-bentuk rumah yang selalu
mengikuti perkembangan zaman, karena itulah bisnis property bisa
berkembang sangat cepat setiap tahunnya.
4. Masyarakat mulai Mengerti Riba
Masyarakat saat ini mengerti tentang riba dan menekankan bahwa
ada hal-hal tertentu yang todak diperbolehkan sehingga mereka ingin
mendapatkan rumah yang lebih berkah. Rumah yang dibeli dengan hasil
riba pastinya tidak mendatangkan ketenangan, karena itulah masyarakat
memilih membeli perumahan syariah saat ini.46

46
Nauraproperty.com., diakses pada 24 april 2018 pukul 09.18
42

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian


Setiap karya ilmiah yang dibuat disesuaikan dengan metodologi
penelitian. Dan seorang penelitian harus memahami metodologi penelitian
yang merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah (cara)
sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah-
masalah tertentu.
Dalam dunia pendidikan pendekatan penelitian yang terkenal terbagi
menjadi dua penelitin yaitu kualitatif dan kuantitatif. Dalam penulisan skripsi
ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dimana dalam penelitian ini
lebih menekankan pada makna dan proses daripada hasil suatu aktivitas.
Untuk melakukan penelitian seseorang dapat menggunakan metode
penelitian tersebut. Sesuai dengan masalah, tujuan, kegunaan dan kemampuan
yang dimilikinya. Menurut Kirk dan Miller mendefinisikan bahwa penelitian
kualitatif adalah tradisi terntentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara
fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya
sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan
peristilahannya.47
Secara umum penelitian kualitatif bertujuan untuk memahami
(understanding) dunia makna yang disimbolkan dalam perilaku masyarakat
menurut perspektif masyarakat itu sendiri.48
Dan penelitian kualitatif adalah salah satu metode untuk mendapatkan
kebenaran dan tergolong sebagai penelitian ilmiah yang dibangun atas dasar
teori-teori yang berkembang dari penelitian dan terkontrol atas dasar empiris.
Jadi dalam penelitian kualitatif ini bukan hanya menyajikan data apa
adanya melainkan juga berusaha menginterpretasikan korelasi sebagai faktor

47
Sudarto, Metode Penelitian Filsafat, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1995), hlm. 62
48
Imam Suprayogo, Tobroni, Metode Penelitian Sosial Agama cet. 1, (Bandung : Remaja
Rosdakarya, 2001), hlm. 1
42
43

yang ada yang berlaku meliputi sudut pandang atau proses yang sedang
berlangsung.
Sedangkan metode penelitian kualitatif menurut Lexy J. Moleong
berdasarkan pada pondasi penelitian, paradigma penelitian, perumusan masalah,
tahap-tahap penelitian, teknik penelitian, kriteria dan teknik pemeriksaan data
dan analisis dan penafsiran data.49
Berpijak dari penelitian diatas penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
strategi pemasaran marketing mix 7P yang dilakukan oleh marketing dari
developer Kirai Park Residence.
Jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptif yang bersifat
eksploratif maksud dari eksploratif disini adalah salah satu jenis penelitian
social yang tujuannya untuk memberikan sedikit definisi atau penjelasan
mengenai konsep atau pola yang digunakan dalam penelitian. Dalam
penelitian ini, peneliti belum memiliki gambaran akan definisi. Peneliti akan
menggali informasi lebih jauh. Sifat dari penelitian ini adalah kreatif,
fleksibel, terbuka, dan semua sumber dianggap penting sebagai sumber
informasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjadikan topic baru
lebih dikenal masyarakat luas, memberikan gambaran dasar mengenai topic
bahasan.50 Dari eksplorasi tersebut, peneliti kualitatif dapat lebih memahami
fenomena yang diteliti secara lebih detail.
Jenis penelitian deskriptif yaitu metode masalah yang memandu peneliti
mengeksplorasi dan atau memotret situasi yang akan diteliti secarammeyeluruh,
luas dan mendalam. Tujuannya adalah untuk menggambarkan sifat suatu keadaan
yang sementara berjalan pada saat penelitian dilakukan dengan mengumpulkan,
menyusun, dan mendeskripsikan berbagai dokumen, data dan informasi yang

49
Sudarto, Metodologi Penelitian Filsafat, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1995), hlm. 63-64
50
Penelitian Eksploratif, Diakses Pada 9 Juni 2018 dari
https://id.m.wikipedia.org/wiki/penelitian_eksploratif
44

aktual agar dapat menemukan jawaban dari permasalahan yang dibahas. Teknik
yang

digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan (Library Research)


dan studi lapangan (field research).51

B. Ruang Lingkup Penelitian


Ruang lingkup dari penelitian ini adalah wilayah kota tangerang selatan yaitu
Kirai Park Residence di Cirendeu. Penelitian ini dilakukan dengan terjun
langsung ke lapangan untuk menggali informasi tentang strategi pemasaran di
tinjau dari marketing mix 7P pada Kirai Park Residence melalui wawancara
langsung dengan pihak terkait yaitu marketing dari Kirai Park Residence.

C. Subjek dan Objek Penelitian


1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini yaitu marketing yang memiliki informasi
yang dibutuhkan oleh peneliti. Marketing dari penelitian ini adalah Bapak
Amin selaku marketing dari perumahan Kirai Park Residence. Adapun
subjek dalam penelitian ini difokuskan kepada seorang marketing di Kirai
Park Residence.
2. Objek penelitian
Objek penelitian ini menjelaskan tentang apa atau siapa yang menjadi
objek penelitian ini dilakukan. Bisa juga ditambah dengan hal-hal lain yang
dianggap perlu.52 objek penelitian ini adalah perumahan syariah Kirai Park
Residence Cirendeu.

51
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: CV.
Alfabeta, 2009), Cetakan Ke-8, hlm.205
52
Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Ed Baru. Hlm. 32
45

a. Perkembangan Kirai Park Residence


Kirai Park Residence merupakan salah satu perumahan syariah yang
dapat membantu masyarakat yang sedang membutuhkan hunian yang
terbebas dari riba dengan menerapkan prinsip-prinsip syariah pada jual
belinya. Perumahan Kirai Park Residence di hadirkan untuk masyarakat
yang membutuhkan tempat tinggal yang nyaman dan

berkah karena tidak mengandung unsur riba pada transaksi jual


belinya.
Ide berawal dari PT Multiguna Cipta Mandiri yang didirikan pada
tahun 2011 oleh Bapak Taufiq Aljufri, SE. Proyek pertamanya di tahun
2011 adalah perumahan Kamilia Residence yang berada di Cirendeu,
Tangerang Selatan dengan jumlah 7 unit. Setelah penyelesaian proyek
perumahan Kamilia Residence di tahun 2012, PT. Multiguna Cipta
Mandiri pada proyek Residensial Nirwana Residence dengan jumlah 15
unit yang juga berada di Cirendeu, Tangerang Selatan yang rampung pada
tahun 2013.
Sukses dalam menyelesaikan dan menjual semua unit di kedua
proyek tersebut, mengantarkan PT. Multiguna Cipta Mandiri mendapat
kepercayaan dari PT. Samudera Indonesia bekerja sama dalam
mengerjakan proyek perumahan The Terrace Residence dengan jumlah 15
unit dan masih berada di Cirendeu, Tangerang Selatan dan proyeknya
selesai pada tahun 2014. sampai saat ini PT. Multiguna Cipta Mandiri
terus mengembangkan proyek perumahan dan ruko di beberapa daerah
seperti tangerang, Cinere, Serpong, Simprug, dan lain sebagainya. Salah
satu yang hingga saat ini telah dibangun yaitu perumahan Kirai Park
Residence pada tahun 2017.
Kirai Park Residence merupakan proyek town house 2 lantai yang
berbasis syariah. Town house ini dibanggun dari luas tanah 865 m2 di
46

jalan Kirai, Cirendeu, Tangerang Selatan. Perumahan Kirai Park memiliki


8 unit rumah tinggal yang masing-masing memiliki luas tanah dan luas
bangunan sekitar 78m2 dan 90m2.
Awalnya Kirai Park Residence sama seperti hunian lainnya yang
tidak menerapkan sistem syariah, namun setelah pihak developer
mengetahui bahaya tentang riba KPR pada skema pembiayaan dan rukun-
rukun akad bahwa pihak yang seharusnya ikut serta dalam sebuah akad
hanya ada 2 pihak antara penjual dan pembeli, maka pihak developer
memutuskan untuk membuat skema angsuran langsung ke developer
dengan jangka waktu 10 tahun. Hal tersebut membuat Kirai Park
Residence menjadi salah satu perumahan yang dibangun dengan prinsip-
prinsip syariah dan transaksi yang tidak megandung unsur riba.
b. Visi dan Misi Kirai Park Residence
1) Visi Kirai Park Residence
Menjadi perumahan berbasis syariah Kirai Park Residence
memiliki visi yaitu berkomitmen untuk memberikan pengerjaan
kualitas bermutu tinggi dan keahlian asitektual dalam setiap
pembangunan yang dilakukan dan menjadi pengembang property
syariah untuk pembangunan berkelanjutan.
2) Misi Kirai Park Residence
a) Memberikan manfaat bagi banyak orang dengan menyediakan
lapangan kerja bagi banyak orang dan penyediaan barang dan
jasa yang dibutuhkan
b) Menciptakan hunian dan kepemilikan rumah yang bebas dari
riba.
c. Tujuan Perusahaan
Tujuan utama dibangunnya Kirai Park Residence adalah untuk
membantu masyarakat yang sudah sadar atau yang belum sadar akan
47

bahaya riba agar dapat memiliki rumah yang dibangun berdasarkan


prinsip-prinsip syariah, terbebas dari riba dan menjadi rumah yang halal.
d. Struktur Organisasi Kirai Park Residence
Gambar 3.1
Struktur Organisasi
PRESIDEN DIREKTUR

TAUFIK AL JUFRI

MANAGER KEUANGAN MANAGER OPERASIONAL MANAGER MARKETING


DAN HRD DAN MANAGER TEKNIK
AMIN
NISA MUSTAFA

e. Produk Kirai Park Residence


Berikut ini adalah produk perumahan yang ditawarkan oleh Kirai Park
Residence melalui brosur :
48

1. Desain tampak depan rumah Kirai Park Residence


Gambar 3.1
49

2. Desain dalam rumah Kirai Park Residence


Gambar 3.2

f. Strategi Pemasaran Kirai Park Residence


1. Kualitas bangunan
Sebagai developer property yang berbasis syariah, Kirai Park
Residence menyediakan rumah dengan bekerja sama dengan
kontraktor yang sudah terpercaya dengan menyesuaikan desain
rumah yang mengikuti perkembangan zaman. Karena bangunan
yang baik akan memberikan dampak besar terhadap minat
konsumen untuk membeli rumah di developer property syariah
karena merasa aman dan nyaman.
2. Lokasi
50

Lokasi perumahan akan menjadi pertimbangan bagi konsumen


dalam menentukan pemilihan rumah karena lokasi sangat penting
untuk dijadikan akses ke tempat-tempat yang diinginkan konsumen
untuk melakukan aktifitasnya tanpa merasa kesulitan. Kirai park
residence memiliki lokasi yang cukup strategis yaitu dekat dengan
Stasiun MRT Lebak Bulus dan Bandar Udara Pondok Cabe. Selain
itu juga dekat dengan tempat perbelanjaan, dekat dengan kota dan
lain lain. Lokasi akan menjadi nilai lebih untuk para calon
konsumen yang memiliki tempat tinggal di Kirai Park Residence.

3. Harga
Harga adalah unsur penting yang akan menjadi pertimbangan
calon konsumen untuk menentukan pilihannya dalam membeli
sebuah rumah. Dari produk perumahan syariah yang termasuk
produk yang premium harga yang ditawarkan oleh Kirai Park
Residence termasuk yang rendah dibandingkan property lainnya.
Harga yang ditawarkan Kirai Park adalah 1,3 Miliar sampai 2,5
Miliar dengan luas tanah 12,42m x 6m dan lantai 2 beton bertulang.
4. Pelayanan
Pelayanan adalah strategi yang paling utama untuk menarik
perhatian konsumen agar para calon konsumen tersebut merasa
nyaman dengan pelayanan yang diberikan. Pelayanan yang baik
akan membentuk kenyamanan pada calon konsumen, seperti cara
penyampaian penjelasan mengenai akad-akad dan produknya. Jika
calon konsumen sudah memiliki rasa kepercayaan dan kenyamanan
kepada Kirai Park Residence maka potensi untuk membeli rumah di
Kirai Park Residence akan tinggi. Jika harga terjangkau, lokasi
strategis dan kualitas bangunan sangat baik tetapi konsumen tidak
51

merasa nyaman dengan pelayanannya maka konsumen akan berfikir


ulang untuk membeli rumah di Kirai Park Residence. Maka dari itu
pelayanan harus diutamakan dalam menarik perhatian konsumen,
khususnya dari pihak marketing.
5. Media promosi
Media promosi adalah alat yang digunakan suatu perusahaan
atau sebuah badan usaha sebagai sarana promosi yang baik melalui
online maupun offline. Media promosi yang digunakan oleh Kirai
Park Residence ini adalah social media seperti Facebook,
Instagram, Website, hingga Youtube. Sedangkan media promosi
offline yang digunakan yaitu dengan cara membuat booth di
pameran Islamic book fair dan mendatangi konsumen sebanyak-
banyaknya seperti ke lembaga-lemabaga islam dan komunitas islam
seperti pengajian.
6. Transaksi Jual Beli
Kirai Park Residence melakukan transaksi jual beli produknya
disesuaikan dengan syariat islam yaitu menggunakan akad ba’I
biasa untuk produk yang sudah ready stock, sedangkan
menggunakan akad ba’I istishna. Tahapan dalam transaksi
pembelian rumah di Kirai Park Residence yaitu pertama-tama calon
konsumen akan dianjurkan untuk booking fee untuk pemilihan
kavlingnya, setelah itu adalah penyerahan berkas-berkas yang
diperlukan seperti fotocopy KTP, KK, Slip gaji, keterangan
penghasilan usaha, dan beberapa pendukung lainnya seperti jaminan
personal. Dari berkas-berkas yang sudah diserahkan tersebut baru
dilakukan analisis terhadap calon konsumen secara keuangan,
capital, karakter dan kolateralnya. Namun dalam hal menganalisis
calon konsumen yang paling diutamakan yaitu karakter konsumen
tersebut.
52

7. Lingkungan
Lingkungan perumahan Kirai Park Residence termasuk
lingkungan yang strategis, selain itu juga peruamahnnya sangat
ramah anak dan bersih, hal ini akan membuat konsumen merasa
nyaman bila mempunyai anak dan bertempat tinggal di Kirai Park
Residence.
8. Segmentasi Pasar
Segementasi pasar merupakan batasan untuk perusahaan
menentukan pasarnya. Kirai Park Residence memiliki segmentasi
pasar yaitu orang muslim yang menginginkan sebuah rumah yang
bebas dengan riba dan sesuai dengan prinsip syariah dimulai dari
transaksi jual belinya sampai dengan pembangunannya, dan
konsumen yang keuangannya yang sesuai dengan produk Kirai Park
Residence.53
D. Data dan Sumber Data
1. Data
Data dalam penelitian ini semua data dan informasi yang didapat dari
informan yang mengetahui secara rinci dan jelas mengenai fokus penelitian
yang diteliti oleh penulis yaitu Analisis Strategi Pemasaran Perumahan
Syariah di Tinjau Dari Segi Marketing Mix 7P studi kasus Kirai Park
Residence, selain itu diperoleh dari hasil dokumentasi yang diberikan pihak
Kirai Park Residence ke penulis dapat menunjang terhadap data yang
berbentuk kata-kata tertulis maupun dengan tindakan informan.
2. Sumber Data
Dalam penelitian ini peneliti akan mengeksplorasi jenis data kualitatif
yang berkaitan dengan masing-masing fokus penelitian yang sedang diamati.
Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder.

53
Amin, ,Wawancara, Giant BSD, 26 Maret 2018
53

Sumber data tersebut adalah para informan yang memberikan informasi yang
dibutuhkan oleh peneliti.

a. Data Primer
Data primer adalah kata-kata dan tindakan dari orang yang
diwawancarai atau yang diamati merupakan sumber data utama dalam
penelitian ini. Jenis penelitian ini diambil dari data tertulis, rekaman, atau
pengambilan foto. Pencatatan sumber data ini melalui wawancara dan
pengamatan serta merupakan hasil gabungan dari melihat, mendengarkan dan
bertanya.54 Jawaban dari pertanyaan yang dilontarkan pada subjek penelitian
dicatat sebagai bahan utama ditambah dengan hasil pengamatan dari tindakan
subjek penelitian di Perumahan Syariah Kirai Park Residence.
Di antara data primer yang dicari adalah: 1) Strategi Pemasaran
Perumahan Syariah Kirai Park Residence 2) Marketing Mix 7P Perumahan
Syariah Kirai Park Residence.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak yang tidak
berhubungan langsung dengan masalah yang diteliti. Data sekunder dalam
penelitian ini adalah dokumen-dokumen dan brosur yang terkait dengan
Perumahan Syariah Kirai Park Residence.
Sumber data tertulis atau dokumen diperoleh dari bagian marketing.
Adapaun data tertulis tersebut diantaranya adalah data tentang produk dan
sistem dalam Perumahan Syariah Kirai Park Residence.

E. Metode Pengumpulan Data


Dalam penelitian ini digunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:

54
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2009),
hlm. 112.
54

1. Metode Observasi
Metode Observasi yaitu “cara pengumpulan data yang dilakukan secara
sistematis dan sengaja, diawali dengan mengadakan pengamatan dan
pencatatan atas gejala yang sudah diteliti dengan melibatkan diri dalam latar
yang sedang diteliti.”55
Penelitian menggunakan metode observasi untuk mengetahui secara
langsung apa yang terdapat di lapangan tentang bagaimana strategi pemasaran
perumahan syariah ditinjau dari segi marketing mix 7P pada Kirai Park
Residence.
2. Metode Wawancara
Metode ini mencakup cara yang dipergunakan seseorang untuk suatu
tujuan tertentu, mencoba mendapat keterangan atau mendapat secara lisan
langsung dari seseorang atau informan. Sesuai dengan rencana yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu studi kasus, maka pedoman wawancara
tidak terstruktur yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar
yang diwawancarai. Dengan wawancara ini kreatifitas pewawancara sangat
diperlukan. Hasil wawancara banyak bergantung kepada pewawancara.
Pewawancara bertujuan untuk mengetahui bagaimana Strategi
Pemasaran Perumahan Syariah ditinjau dari Marketing Mix 7P dan hal-hal
yang berfokus pada penelitian. Data ini diperoleh dari Marketing Perumahan
Syariah Kirai Park Residence.
3. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah metode pencarian dan pengumpulan data
mengenai hal-hal yang berupa catata, buku-buku, majalah, dokumen dan lain-
lainnya.56
Melalui teknik dokumentasi ini peneliti mengumpulkan data-data yang
diperlukan yang ada ditempat atau lokasi penelitian.

55
ImronArifin, PenelitianKualitatif (Bandung: Kalimasahada Press, 1996), hlm. 10.
56
Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif, Bandung: CV Pustaka Setia, 2002, hlm. 21
55

F. Pengelolahan dan Analisis Data


1. Pengolahan Data
Adapaun pengelohan data yang peneliti gunakan yaitu :
a. Editing, yaitu peneliti mencatat kembali data yang telah terkumpul untuk
mengetahui apakah semua data sudah lengkap dan dapat dipahami.
b. Koding, yaitu peneliti mengklarifikasi data dari hasil jawaban responden
dan informan menurut macamnya dan dengan memberikan kode pada
tiap-tiap data yang diperoleh.
c. Klarifikasi, yaitu mengelompokan data sesuai dengan jenis-jenis data yang
diperlukan.
d. Interpretasi, yaitu memberikan penjelasan dan penafsiran data yang
ditemukan sehingga dapat lebih mudah dipahami dan dimengerti.
2. Analisis Data
Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka
memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Teknik analisis data yang
dipergunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif dengan membuat
gambaran yang dilakukan dengan cara :
a. Reduksi data atau penyederhanaan data (data reduction) yaitu proses
pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengobservasian,
dan transformasi data mentah/data kasar yang muncul dari catatan-catatan
tertulis di lapangan. Reduksi data dibuat dengan membuat ringkasan,
mengembangkan sistem pengkodean, menelusuri tema, membuat gugus-
gugus, dan menuliskan memo-memo.
b. Penyajian data adalah proses penyusunan informasi yang kompleks dalam
bentuk sistematis, sehingga menjadi bentuk yang sederhana serta dapat
dipahami maknanya. Sedangkan penarikan kesimpulan adalah langkah
terakhir yang dilakukan peneliti dalam menganalisis data secara terus
menerus baik pada saat pengumpulan data atau setelah pengumpulan data.
56

Dalam penelitian kualitatif penarikan kesimpulan tersebut dengan


cara induktif, yang mana peneliti berangkat dari kasus-kasus yang bersifat
khusus, berdasarkan pengalaman data kemudian dirumuskan menjadi model,
konsep, teori, prinsip, propinsi, atau definisi yang bersifat umum. Dengan kata
lain, penarikan kesimpulan secara induktif adalah proses penelitian yang
diawali dengan pengumpulan data dan kemudian mengembangkan suatu teori
dari data-data tersebut.57

G. Tahapan Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tahapan-tahapan sebagai berikut :
1. Tahapan Perencanaan (Planning)
yaitu : observasi ke lokasi yang akan diteliti, membuat desain proposal,
dan mengajukan desain proposal kepada dosen pembimbing untuk diadakan
pengoreksian dan minta persetujuan.
2. Tahap Persiapan
yaitu : seminar proposal skripsi setelah megadakan konsultasi dengan
dosen pembimbing, memohon surat riset kepada Dekan Fakultas Syariah dan
Hukum UIN Jakarta untuk melaksanakan penelitian. Menyampaikan surat
perintah riset kepada pihak yang bersangkutan.
3. Tahap Pelaksanaan
yaitu : melakukan observasi dan melakukan wawancara kepada
responden serta mengumpulkan data, pengumpulan data pengolahan data dan
analisis data.
4. Tahapan Penelitian dan Penyusunan
Yaitu dalam tahapan ini dilakukan penelitian dan penyusunan
dilapangan sesuai dengan kriteria penulisan skripsi dan kemudian
dikonsultasikan dengan dosen pembimbing sekaligus mohon persetujuan.

57
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1994), hlm.
156
57

Setelah skripsi dianggap sempurna, maka diperbanyak sesuai dengan


ketentuan yang berlaku kemudian siap untuk dimunaqasyahkan di hadapan
TimPenguji Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta.
BAB IV
ANALISI HASIL PENELITIAN

Pada masa sekarang ini, untuk mencapai suatu tujuan dalam memasarkan
produknya kepada masyarakat maka diperlukan adanya strategi-strategi dalam
bisnis guna menjaga keberlangsungan dan perkembangan bisnis tersebut dalam
persaingan pasar yang semakin berkembang. Sehingga sebuah perusahaan perlu
memiliki strategi-strategi pemasaran yang mampu menunjang untuk keberhasilan
suatu perusahaan dalam memasarkan produknya secara efektif.
Menurut Philip Kotler, pemasaran adalah suatu system social dan
manajerial yang bertujuan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan juga mndistribusikan barang atau jasa kepada individu-
individu dan kelompok-kelompok untuk memenuhi apa yang mereka butuhkan
dan mereka inginkan dengan menciptakan dan saling mempetukarkan produk-
produk serta nilai satu sama lain.58
Pemimpin dan tenaga pemasaran menekankan bagaimana pentingnya
strategi pemasaran yang harus dimiliki oleh suatu perusahaan. Sebelum
menerapkan strategi pemasaran yang dimiliki oleh sebuah perusahaan, maka
perusahaan tersebut perlu melihat situasi dan posisi perusahaan didalam pasar.
Menurut Joseph P. Guiltinan dan Gordon W.Paul,strategi pemasaran adalah
persyaratan pokok tentang dampak apa yang diharapkan serta apa yang ingin
dicapai oleh suatu perusahaan tersebut dalam hal permintaan pada target pasar
tertentu.

A. Strategi Pemasaran Perumahan Syariah di Kirai Park Residence


Cirendeu
Strategi pemasaran yang dilakukan oleh Kirai Park Residence sesuai
dengan hasil wawancara yang telah dilakukan ialah sebagai berikut:
1. Produk
2. Lokasi

58
Kotler dan amstrong, prinsip-prinsip pemasaran (Jakarta: Erlangga, 1997), hlm. 3
58
59

3. Harga
4. Pelayanan
5. Media Promosi
6. Transaksi Jual Beli
7. Lingkungan
8. Segmentasi Pasar59
Dari strategi pemasaran yang telah digunakan oleh Kirai Park Residence tersebut
sudah sesuai dengan konsep pemasaran Marketing Mix 7P yaitu meliputi Product,
Place, Price, Promotion, People, Process dan Physycal Evidence yang memang
harus dilakukan perusahaan untuk memasarkan produk atau jasa yang dihasilkan
oleh perusahaan tersebut kepada konsumen.

B. Strategi Pemasaran Perumahan Syariah di Kirai Park Residence


Cirendeu ditinjau dari Marketing Mix 7P

Dengan adanya strategi pemasaran yang digunakan oleh sebuah


perusahaan tersebut diharapkan dapat memperkenalkan produk yang mereka
hasilkan kepada pasar diluar sana melalui promosi baik secara offline maupun
promosi melalui media online. Tujuan dari adanya pemasaran ini yaitu bisa
menarik konsumen yang ingin membeli perumahan syariah sehingga bisa
meningkatkan market share perumahan syariah Kirai Park Residence.
Menurut teori yang ada pada bab II dan hasil penelitian pada bab III,
dijelaskan bahwa untuk meningkatkan market share suatu perusahaan diperlukan
adanya strategi pemasaran yang tepat, diantaranya yaitu dengan menggunakan
Marketing Mix. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan pada perumahan
syariah Kirai Park Residence bahwa strategi pemasaran yang digunakan oleh
perumahan syariah Kirai Park Residence sudah sesuai dengan teori yang sudah
dijelaskan sebelumnya yaitu teori Marketing Mix 7P’s:

59
Amin, Wawancara, Giant BSD, 26 Maret 2018
60

1. Price (Harga)
Harga adalah faktor penentu utama bagi konsumen untuk
menentukan piliihannya dalam membeli suatu barang. Dalam
komponen harga terdapat 5 unsur lain yang dikemukakan oleh Kotler
yaitu :
List Price, yaitu daftar harga produk yang ditawarkan oleh
perusahaan tersebut. Kirai Park Residence memiliki daftar harga
yang sesuai dengan produk yang ditawarkan dengan disertai
penjelasan tentang produknya juga.
Discount, yaitu potongan harga. Kirai Park Residence tidak
memiliki discount untuk produknya tetapi disini Kirai Park
Residence akan memberikan sebuah free kitchen set pada saat
launching promo produknya.
Allowance, yaitu tunjangan. Arti tunjangan disini adalah dimana
konsumen akan mendapatkan sebuah tambahan benefit yang
ditawarkan, namun dalam Kirai Park sendiri konsumen tidak
diberikan tunjangan atau benefit, tetapi konsumen akan diberikan
keuntungan lain dari membeli rumah di perumahan Kirai Park
Residence.
Payment Periode, yaitu lama waktu yang dibutuhkan untuk
mencicil hutang dimana dalam perumahan Kirai Park Residence ini
memiliki skema pembayaran dengan jangka waktu yang ditentukan
8X cicilan, 2 Tahun cicilan, dan 5 Tahun cicilan.
Credit Terms, yaitu sebuah kontrak untuk menjelaskan detail
dari pembayaran yang akan dilakukan oleh konsumen kepada
perusahaan. Kirai Park Residence memiliki beberapa tahap dalam
pembelian rumah sehingga kontrak tersebut sudah ditentukan diawal
saat konsumen sudah lulus analisis oleh pihak developer.
Selain beberapa unsur tersebut, di perumahan syariah Kirai Park
Residence juga menawarkan harga yang bisa dibilang cukup rendah.
Pemberian harga rumah yang ada pada Kirai Park Residence ini
61

dilakukan setelah menghitung harga dasar lahan dan biaya


pembangunan dari kontraktor. Developer juga mengevaluasi harga
yang ditawarkan oleh pesaing, hal tersebut dikarenakan harga
property syariah masih terbilang lebih rendah dari property
konvensional.
Pemberian keputusan dalam penetapan harga ialah harus
memasukan faktor biaya, persaingan dan juga permintaan pasar.
Penetapan harga bisa dilakukan setelah perusahaan memantau harga
yang ditawarkan pesaing kepada pasar sehingga baru bisa ditemukan
harga yang kompetitif yakni tidak terlalu rendah dan juga tidak
terlalu tinggi di banding dengan harga yang di tawarkan pesaing.60
hal ini juga sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Ajchara
Thirathanaboon yang berjudul “Marketing Factors that Influence
ASEAN Tourist traveling outside ASEAN Region : case study in
Germany” dimana penulis mendapati hasil bahwa para tourist juga
akan mempertimbangkan harga yang murah pada setiap
perjalanannya keluar ASEAN seperti akomodasi, penginapan, dan
lain sebagainya.
Antara teori dengan data penelitian yang diperoleh penulis yakni
memiliki kemiripan dalam hal pelaksanaan penentuan harga dimana
Kirai Park Residence juga menghitung biaya-biaya yang diperlukan
terlebih dahulu untuk ditambahkan dengan margin atau laba yang
diinginkan perusahaan.
2. Produk (Product)
Produk yang dihasilkan oleh Kirai Park Residence ini adalah
rumah dengan konsep syariah, jadi konsepnya berbeda dengan
konsep perumahan yang lain. Pada komponen Produk, Kotler
memiliki beberapa unsur penting, namun penulis akan
menjabarkannya dalam unsur design, brand names, dan size.

60
Muhammad Ismail Yusanto dan Muhammad Karebet Widjadjakusuma, Menggagas Bisnis
Islam, (Jakarta: Gema Insani Press, 2002), hlm.172.
62

Design, yaitu desain dari produk yang ditawarkan. Kirai Park


Residence selalu mempertimbangkan nilai-nilai syariat Islam dalam
mendesain rumahnya, selain itu Kirai Park Residence juga
memberikan kebebasan kepada konsumen jika ingin merubah desain
rumah sesuai dengan keinginan konsumen namun tetap tidak boleh
melanggar nilai-nilai Islam. Jadi rumah yang akan ditempati oleh
konsumen tidak paten sesuai dengan desain yang sudah disediakan
pihak Kirai Park Residence. Karena perumahan syariah, maka ada
ketentuan kamar mandi tidak boleh menghadap barat (kiblat) serta
memberikan sekat antara ruang tamu dengan ruang tengah guna
melindungi terlihatnya oleh lawan jenis yang bukan mukhrim.
Brand Name, yaitu nama dari produk yang ditawarkan.
Perumahan syariah ini mempunyai nama Kirai Park Residence yaitu
karena berada di jalan Kirai 1 Pondok Cabe.
Size, yaitu ukuran dari produk yang ditawarkan. Pada
perumahan di Kirai Park Residence yaitu luas tanah ukuran 76, 75,
dan 81 ukuran yang paling besar dan luas bangunan dari 90, 100, dan
110 dengan tingkat 2 lantai.
Pada teori pemasaran, produk atau jasa yang ditawarkan kepada
pasar untuk diperhatikan, dikonsumsi, digunakan dan diperoleh
untuk bisa memenuhi kebutuhan konsumen maka perlu diadakan
inovasi produk karena inovasi produk sangat diperlukan setiap
perusahaan untuk mempertahankan dan meningkatkan penjualan
produk serta untuk meningkatkan ketertarikan konsumen akan
produk yang kita tawarkan.61
Dalam komponen produk ini terdapat kesamaan analisis yang
dilakukan di jurnal Ajchara Thirathanaboon dengan judul
“Marketing Factors that Influence ASEAN tourist traveling outside
ASEAN region : case study in Germany” yaitu produk akan menjadi

61
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasara, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), hlm.
223
63

salah satu faktor dimana tourist lebih memilih traveling ke luar


ASEAN karena negara tersebut memiliki kebudayaan, keindahan
alam dan pemandangan yang sangat bagus. Dan pada Kirai Park
Residence produk yang ditawarkan adalah konsep perumahan
syariah yang aman dari riba sehingga konsumen akan tertarik karena
bisa terhindar dari riba pada pelaksanaan transaksinya.
Antara teori dan data yang diperoleh penulis mempunyai
kesamaan dalam pelaksanaan inovasi produk yaitu memberikan
perubahan desain rumah sesuai dengan keinginan konsumen namun
tetap memperhatikan nilai-nilai syariah sehingga produk tersebut
bisa dinikmati konsumen dan memberikan kepuasan terhadap
konsumen.
3. Place (Lokasi/Saluran Distribusi)
Place merupakan komponen penting dalam sebuah produk yang
ditawarkan karena Place yaitu memilih atau mengelola saluran
perdagangan yang dipakai untuk menyalurkan produk atau jasa dan
juga untuk melayani pasar sasaran, serta mengembangkan system
distribusi untuk pengiriman dan perniagaan produk secara fisik.
Salah satunya yaitu lokasi yang juga menjadi pertimbangan para
calon konsumen dalam membeli rumah karena lokasi sangat erat
hubungannya dengan akses ke tempat yang ingin dikunjungi oleh
calon konsumen seperti berolahraga, berbelanja, beribadah, dan lain-
lain. Di Kirai Park Residence memiliki lokasi yang dekat dengan
MRT Lebak Bulus, dekat dengan pusat kota Jakarta dan Kota
Tangerang Selatan yang disana terdapat pusat bisnis, pemerintahan,
tempat ibadah, dan lain-lain.
Kirai Park Residence dalam hal penyaluran produk biasanya ada
yang secara langsung dan tidak langsung. Namun, penyaluran
produk perumahan ini dilakukan secara langsung yakni pihak
marketing perumahan syariah langsung menemui calon konsumen
64

mereka atau calon konsumen bisa datang ke kantor pemasaran Kirai


Park Residence.
Transport yaitu merupakan akses bagaimana konsumen dapat
menemukan produk tersebut. Perumahan Kirai Park Residence bisa
dijangkau menggunakan transportasi angkot, MRT, ojek online, atau
pun ojek pangkalan.
Menurut teori pada bab II bahwa perusahaan harus bisa
memutuskan pilihan jaringan apa yang ada digunakan dalam
mendistribusikan produknya yang dipandang lebih efektif untuk
menghubungkan produsen dengan konsumennya dengan cara
bersaing secara sehat. Untuk memilih pola pendistribusian barang
biasaya sangat bergantung pada tingkat efisiensi dan juga
keefektifannya.62
Antara data yang didapatkan penulis dengan teori terdapat
kesamaan dalam pelaksanaan penditribusian produk yang dihasilkan
oleh Kirai Park Residence dengan teori yang ada yaitu menentukan
jaringan apa yang akan digunakan untuk mendistribusikan
produknya, yang dinilai lebih efektif oleh perusahaan tersebut,
seperti dalam komunitas pengajian, dan pameran Islamic book fair.
4. Promotion (Promosi)
Promosi adalah kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk
menunjukan, mengkomunikasikan produk yang dihasilkannya
kepada masyarakat. Promosi yang dilakukan oleh Kirai Park
Residence ialah dengan masuk ke komunitas-komunitas pengajian,
mempromosikan via media online seperti rumah.com, social media
facebook, instagram, dan lain-lain serta brosur yang tersedia dikantor
pemasaran. Selain itu Kirai Park Residence juga melakukan promosi
di sebuah pameran Islamic Book Fair. Marketing dari Kirai Park
Residence juga menemui calon konsumen secara langsung.

62
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasara, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), hlm.
223
65

Dilakukannya kegiatan promosi ini yakni bertujuan agar masyarakat


luas mengetahui adanya perumahan syariah dengan developer yang
murni syariah sehingga diharapkan bisa menambah market share
perumahan syariah Kirai Park Residence tersebut. Aspek promotion
(Promosi) harus menjdi salah satu faktor pendukung kesuksesan
Kirai Park Residence.
Pada dasarnya kegiatan promosi ini adalah untuk mempengaruhi
dengan cara merayu calon pembeli atau konsumen melalui berbagai
strategi promosi. Dalam dunia promosi umumnya ada empat
kegiatan promosi yang bisa dilakukan, yaitu:
a. periklanan (advertising)
periklanan adalah cara yang biasa digunakan oleh
perusahaan untuk mempromosika produknya agar lebih dikenal oleh
banyak masyarakat. Periklanan bisa dilakukan melalui meida massa,
perusahaan iklan serta individu yang membuat poster.63 Kirai Park
Residence membuat brosur yang dicantumkan pada website yang
menjual rumah syariah tersebut seperti pada rumah.com,
rumahdijual.com, ausenproperty.com, klikkprsyariah.com, 99.co.id,
homesyariah.com, rumahku.com, belirumahsyari.com,
griyasyariah.com. dan raywhite.com
b. personal selling
kegiatan promosi melalui personal seliing ialah kegiatan
yang dilakukan antar individu dengan individu lain dan sering
bertemu yang mempunyai tujuan untuk menciptakan, memperbaiki
serta mempertahankan hubungan antara produsen dan konsumen.64
Kirai Park Residence melakukan penjualan dengan jemput bola atau
marketing akan mendatangkan kediaman konsumen untuk

63
Basu Swastha dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern (Yogyakarta: Liberty Offset,
1997), hlm. 80
64
Basu Swastha dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern (Yogyakarta: Liberty Offset,
1997), hlm. 80
66

menjelaskan dan menawarkan produk perumahan yang ada di Kirai


Park Residence.
c. promosi penjualan
promosi penjualan ialah kegiatan promosi yang biasanya
menggunakan alat peraga seperti pameran, demonstrasi, dll.65 Kirai
Park Residence melakukan promosi penjualan dalam pameran
Islamic book fair seperti membuka booth dalam pameran buku
tersebut.
d. Publisitas dan Humas
publisitas adalah kegiatan promosi yang hampir mirip
dengan periklanan namun dalam publisitas ini kegiatan promosinya
66
dalam bentuk berita, bukan dalam bentuk iklan. Kirai Park
Residence tidak melakukan promosi melalui berita karena sudah
melalui media promosi lainnya yang sudah banyak mendatangkan
kosnumen.
berdasarkan data yang peneliti dapat dengan teori yang ada
diatas, kemiripan dalam hal promosi yaitu Kirai Park Residence juga
melakukan promosi melalui website-website, mendatangi langsung
para konsumen, dan mempromosikan lewat pameran perumahan
syariah.
5. People (Orang/Partisipan)
People dalam perusahaan berperan sebagai sumber daya
manusia yang terlibat langsung didalam perusahaan tersebut
sehingga SDM disebuah perusahaan diperlukan orang-orang yang
berkompeten dan bisa menunjang kinerja perusahaan tersebut. Kirai
Park Residence memiliki SDM yang cukup bagus, orang-orang yang
bekerja di Kirai Park Residence memiliki pendidikan yang mumpuni
dan selalu belajar mengenai ilmu tentang syariah, selain itu orang-

65
Basu Swastha dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern (Yogyakarta: Liberty Offset,
1997), hlm. 80
66
Basu Swastha dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern (Yogyakarta: Liberty Offset,
1997), hlm. 80
67

orang yang bekerja di Kirai Park Residence sangat ramah dengan


konsumen karena kinerja dan penampilan karyawan mempunya
pengaruh besar terhadap persepsi konsumen atau keberhasilan dalam
penyampaian jasa dan produk yang di tawarkan perusahaan tersebut.
Karyawan adalah SDM penyedia produk atau jasa yang
terlibat langsung maupun tidak langsung dalam suatu perusahaan.
Sumber Daya Manusia harus berkompeten dibidangnya. 67
Hasil penelitian dari Kirai Park Residence ini sesuai dengan
studi terdahulu pada jurnal yang berjudul The Marketing Mix in
small Hotels : The case of samui, Thailand” yaitu pelayanan dari
orang-orang yang bekerja didalam hotel tersebut membuat konsumen
menjadi puas dan kembali lagi ke hotel tersebut. Dimana pada Kirai
Park Residence, pelayanan yang diberikan juga sangat baik untuk
menjelaskan mengenai produk yang ditawarkan sehingga konsumen
tertarik dan memutuskan untuk membeli rumah di Kirai Park
Residence.
Antara teori dengan data yang diperoleh penulis terdapat
kemiripan dalam hal pelaksanaan kewajiban yang harus dilakukan
oleh elemen people (Partisipan) yang berkompeten dibidangnya
yaitu tentang syariat islam untuk menjelaskan tentang produk yang
ditawarkan yaitu perumahan syariah.
6. Process (Proses)
Proses adalah kegiatan yang ditunjukan kepada konsumen
bagaimana pelayanan yang diberikan oleh perusahaan tersebut
sehingga bisa memenuhi keinginan konsumen. Di Kirai Park
Residence, para marketing akan menjalin relationship sampai
terbentuk trust dengan konsumen atau komunitas Islam yang
menjadi sasaran utama mereka. Marketing harus bisa meyakinkan
konsumen bahwa perusahaan mereka benar-benar developer
terpercaya dalam pengadaan barang dengan kualitas rumah yang

67
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran (Jakarta: PT. Prehalindo, 1997), hlm. 88
68

baik hingga proses pembayaran tanpa melalui pihak ketiga. Skema


pembayaran yang diberikan Kirai Park Residence sesuai dengan
syariat Islam seperti tidak memakai dua harga dan memakai akad
jual beli sesuai syariah yaitu bai’ istishna.
Proses dalam suatu perusahaan yaitu suatu upaya perusahaan
dalam menjalankan dan melaksanakan aktivitasnya untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumennya.68
Proses dalam hal ini bisa dikaitkan dengan studi terdahulu
pada jurnal yang berjudul “evaluasi perkembangan BBQ Street
menggunakan teori Marketing Mix 7P terhadap fenomena food truck
Surabaya” dimana pada hasil penelitiannya adalah semua faktor
berperan penting pada perkembangan BBQ Street di food truck
Surabaya termasuk pada komponen Proses yaitu pelayanan dari
BBQ Street untuk memenuhi pesanan dari para konsumen yang akan
membeli produk yang ditawarkan, sama halnya dengan Kirai Park
Residence, orang-orang yang bekerja di dalam developer Kirai Park
Residence melaksanakan aktivitas mereka untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen dalam membeli rumah bukan
hanya untuk mencari keuntungan semata.
Hal ini juga terdapat kesamaan dengan teori pada Bab II
yaitu syariah berperan dalam pemasaran bermakna suatu pemahaman
akan pentingnya nilai-nilai etika dan moralitas sehingga perusahaan
tidak menjalankan bisnisnya semata-mata karena keuntungan pribadi
saja tetapi harus berusaha menciptakan dan menawarkan produknya
sehingga perusahaan tersebut menjadi perusahaan yang sustainable.
Antara teori dan data yang sudah didapat oleh peneliti
terdapat kemiripan dalam hal pelayanan karena dalam proses itu
developer akan menjalin hubungan dengan konsumen sampai proses
pembayaran rumah selesai, sehingga harus ada pelayanan yang baik
68
Hafrizal Okta Ade Putra, “Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan
Pembelian Kartu Perdana Prabayar XL di Kota Padang”, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan,
Vol 3, No.1 (Januari 2012), hlm. 129
69

kepada konsumen agar konsumen akan puas dengan pelayanan Kirai


Park Residence.
7. Physical Evidence (Lingkungan Fisik)
Lingkungan fisik yakni meliputi suasana perusahaan dan
keadaan sekitar perusahaan. Lingkungan fisik yang dimiliki Kirai
Park Residence sangatlah bersih sehingga bisa membuat calon
konsumen merasa nyaman saat bertransaksi. Selain itu, lingkungan
fisik juga ikut berperan penting dalam proses pengambilan
keputusan oleh konsumen untuk membeli sebuah produk.
Bukti fisik adalah suatu hal yang secara nyata dapat turut
mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli serta
menggunakan produk yang ditwarkan oleh perusahaan tersebut.69
Antara teori dan data yang didapatkan oleh penulis tersebut
terdapat kemiripan dalam pelaksanaan pemberian kenyamanan
kepada konsumen dengan lingkungan yang masih kondusif, ramah
anak dan bersih.
Strategi Pemasaran untuk meningkatkan market share yang
dilakukan Kirai Park Residence melalui Marketing Mix 7P’s sudah
sesuai namun perlu diadakan pengembangan lagi pada aspek fasilitas
umum yang tersedia di perumahan Kirai Park Residence yang belum
mempunya taman bermain ramah anak untuk konsumen yang memiliki
anak-anak. Dikarenakan fasilitas adalah sebuah hal yang dapat
meningkatkan keputusan konsumen untuk membeli rumah di Kirai Park
Residence
Strategi pemasaran yang bisa meningkatkan market share di Kirai
Park Residence yaitu banyak konsumen yang mengetahui adanya
perumahan syariah melalui acara pameran perumahan syariah, melalui
komunitas pengajian, internet dan juga referensi dari teman. Sedangkan
faktor yang menjadi penghambat dalam meningkatkan market share
69
Hafrizal Okta Ade Putra, “Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan
Pembelian Kartu Perdana Prabayar XL di Kota Padang”, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan,
Vol 3, No.1 (Januari 2012), hlm. 129
70

perumahan syariah Kirai Park Residence adalah berada pada poin harga,
harga yang ditawarkan oleh Kirai Park Residence cukup tinggi yaitu
hanya bisa dijangkau oleh kalangan menengah keatas sedangkan pada
saat ini banyaknya permintaan rumah tersebut dari kalangan masyarakat
kebawah.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan hasil, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. strategi pemasaran yang dilakukan Kirai Park Residence untuk memasarkan
produknya sudah sesuai dengan Marketing Mix 7P’s dalam upaya
meningkatkan market share perumahan syariah Kirai Park Residence. Pihak
pemasaran melakukan strategi Marketing Mix 7P yang meliputi product,
price, place, promotion, people, process, dan physical evidence. Semua
aspek marketing mix 7P yang berperan penting dalam meningkatkan market
share di Kirai Park Residence ada pada aspek promosi melalui pameran
perumahan syariah, membuka booth di Islamic book fair, komunitas
pengajian, media social, website dan lain-lain. Selain itu hasil penelitian ini
juga sesuai dengan beberapa jurnal dari studi terdahulu yang penulis kutip
dan sesuai dengan landasan teori pada BAB II.

B. Saran
Saran yang dapat diberikan kepada Kirai Park Residence dari hasil analisis
tersebut berdasarkan dari komponen marketing mix 7P adalah sebagai berikut:
1. Product yaitu melakukan peninjauan fasilitas yang disediakan oleh pihak
developer untuk konsumen agar dapat menambah rasa kepuasan konsumen
memiliki rumah di Kirai Park Residence. Hal tersebut akan berpengaruh pada
keputusan konsumen dalam membeli rumah di Kirai Park Residence dan
dapat meningkatkan market share.
2. Price, yaitu meninjau kembali untuk bisa menambah produk baru dengan tipe
rumah kecil yang bisa dijangkau oleh konsumen menengah kebawah karena
pada saat ini banyak permintaan rumah untuk segmen menengah kebawah
yang harganya tidak semahal perumahan konvensional.

71
72

3. Promotion, yaitu memperluas promosi perumahan syariah bukan hanya


melalui social media tetapi juga dalam pameran perumahan agar dapat
bersaing dengan perumahan syariah maupun konvensional lainnya.

4. Place, yaitu Kirai Park Residence perlu lebih mempromosikan lokasi perumahan
yang berada di Cirendeu yaitu pinggir kota Jakarta karena hal tersebut akan menjadi
salah satu kelebihan dalam perumahan syariah Kirai Park Residence.
5. People, yaitu sumber daya manusia yang bekerja di Kirai Park Residence perlu
mendalami ilmu syariah lebih luas sehingga sumber daya manusia yang bekerja di
Kirai Park Residence lebih berkompeten lagi mengenai ilmu-ilmu syariah dan lebih
baik lagi untuk menjelaskan mengenai ke-syariahan dari perumahan syariah ini.
6. Process, yaitu memaksimalkan pelayanan agar konsumen merasa puas dan terbentuk
rasa saling percaya sehingga bisa menimbulkan kerja sama yang baik antara
developer dan konsumen sehingga resiko-resiko yang timbul dari transaksi bisa
diminimalisasi karena terbentuknya kerja sama yang baik.
7. Physical Evidence, yaitu lingkungan Kirai Park Residence sudah terlihat baik namun
perlu di bangun sebuah sarana prasarana yang mencerminkan nuansa islami
sehingga warga disekitar perumahan akan mengetahui bahwa perumahan tersebut
adalah perumahan berkonsep syariah.
DAFTAR PUSTAKA

Ali, “Pengertian Syariah Menurut Pakar” dalam


http://www.pengertianpakar.com/

Assauri Sofjan, Manajemen Pemasaran, (PT. Raja grafindo persada, 2004)

Basu Swastha dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern (Yogyakarta: Liberty


Offset, 1997)

Booms, B.H. & Bitner, M.J. Marketing Strategy & Organization Structures for
Service Firms (Chicago, 1981), hlm, 47-51.

C.Djemabut Blaang, Perumahan dan Pemukiman Sebagai Kebutuhan Pokok


(Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1986)

Diferensiasi positioning diakses dari


http://manajemenuh.blogspot.co.id/2018/01/diferensiasi-dan-
positioning/html

Eka Mayastika Sinaga, “Pengaruh Strategi Promosi dan Strategi Harga Terhadap
Market Share (Pangsa Pasae) pada PT.Federal Internasionl Finance di
Tebing Tinggi’, Jurnal Ilmiah Bussiness Progress, No.1, (April, 2012)

Fandy tjiptono, strategi pemasaran (Yogyakarta: penerbit andi, 1997)

Freddy Rangkuti, flexible marketing (jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2004)

Hafrizal Okta Ade Putra, “Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap


Keputusan Pembelian Kartu Perdana Prabayar XL di Kota Padang”,
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol 3, No.1 (Januari 2012)

64
Hendri sukotjo dan Sumanto Radix A “Analisa marketing mix-7P terhadap
keputusan pembelian produk klinik kecantikan di surabaya” (jurnal mitra
ekonmi dan manajemen bisnis, (vol 1, no.2) oktober, 2010)

64
65

http://fe.umj.ac.id/index.php?option=com, Rozali, Manajemen Pemasaran Islam,

http://www.shariaheconomics.org/2018/marketing-syariah/, Webmaster,
marketing syariah,

Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Ed Baru.

Imam Suprayogo, Tobroni, Metode Penelitian Sosial Agama cet. 1, (Bandung :


Remaja Rosdakarya, 2001)

ImronArifin, PenelitianKualitatif (Bandung: Kalimasahada Press, 1996)

Ismail Nawawi Uha, Etika Bisnis Islam: Teori dan Pengantar Praktek dalam
Kehidupan Bisnis Komoditas dan Jasa (Sidoarjo: CV.Dwiputra
Pustaka Jaya, 2014)

Jurnal Manajemen, “peran positioning dalam strategi pemasaran” diakses dari


http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/2018/02/peran-positioning-dalam-strategi-
html

Kamus Besar Bahasa Indonesia, dalam http://kbbi.web.id/properti,

Kertajaya dan Sula, Syariah Marketing,

Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosda


Karya, 2009)

Marius P Anggipora, Dasar-dasar Pemasaran (jakarta: PT. Raja Grafindo


Persada, 2002)

Materi kuliah Dr. Abdul Malik, MM

Mc Kenna Regis, The Regis Touch : Million-Dollar Advice From America’s Top
Marketing Consultant (1985)
66

Muhammad Ismail Yusanto dan Muhammad Karebet Widjadjakusuma,


Menggagas Bisnis Islam, (Jakarta: Gema Insani Press, 2002)

Nauraproperty.com.,

paul N. Bloom dan Louise N. Boone. Strategi pemasaran produk 18 langkah


membangun jarring pemasaran produk yang kokoh (prestasi
pustakaraya-jakarta-indonesia 2006)

Penelitian Eksploratif, dari https://id.m.wikipedia.org/wiki/penelitian_eksploratif

Philip Kotler & Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran Edisi Tiga Belas
(Jakarta: Erlangga, 2008)

Philip Kotler, manajemen pemasaran (jakarta: PT. Prehallindo, 1997)

Philip kotler, Swee Hon Ang dkk, Manajemen Pemasaran Sudut Pandang Asia
(PT. Indeks kelompok gramedia 2004)

Saifuddin Azwar, Metode Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2007)

Sudarto, Metode Penelitian Filsafat, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1995)

Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif, (Bandung: CV Pustaka Setia,


2002)

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitaif, Dan R&D (Banudng: Cv, Alfabeta,


2009), Cetakan Ke-8,

Suharto & Sutarso Yudi, Marketing In Practice (Yogyakarta:Graha Ilmu, 2010),

Yura Syahrul “Konsep Perumahan Islami, Seperti Apa?” Dalam


Http://M.Kompas.Com/Properti/Read/2009/07/04/1947485/Konsep.Peruma
han.Islami.
67

Zainuddin Ali, Hukum Ekonomi Syariah (Jakarta: Sinar Grafika Ed.1, Cet 1,
2008)
LAMPIRAN 1

LEMBAR WAWANCARA

NARASUMBER

Nama : Bapak Amin


Jabatan : Marketing Kirai Park Residence
Tempat : Burger King, Giant BSD
Tanggal : Senin, 26 Maret 2018

1. Yang pertama mengenai Produk (Product), Seperti apa konsep produk


perumahan syariah Kirai Park Residence dan bagaimana desain rumah yang
sesuai dengan syariah?
Jawab :
Kalua untuk produknya standar secara umum seperti property Cuma kita untuk
desain biasanya untuk ruang tamu tidak langsung bertemu kamar utama, jadi
ada pembatas dari ruang tamu ke kamar utama. Untuk toilet tidak menghadap
barat atau membelakangi barat jadi kalo syariah desainnya kita atur seperti itu,
tapi kalau sudah serah terima mau direnovasi itu sudah hak konsumen karena
kalau sudah jual beli itu mutlak menjadi milik konsumen.
2. Mengenai Tempat (Place), perumahan Kirai Park Residence terletak di lokasi
yang strategis atau tidak dan dekat dengan fasilitas apa saja?
Jawab :
Untuk market atau lokasi kan secara umum property itu yang dipentingkan
lokasi, tapi bagaimana kita bisa menciptakan lokasi ini kan baru hanya cara
mendapatkan property secara syariah tapi bagaimana kedepannya kita juga
dapat membuat konsep hunian yang syariah juga kalo ini yang baru muncul kan
cluster kecil-kecil yang kira-kira 6, 10, 20, 40 itu biasanya kita standart bikin
arena bermain karna ada fasilitas kira-kira 30% kita jadikan fasos fasum
biasanya kalo 40 paling baru kita buatkan mushola, sekolah, tempat belanjanya.
Dan lokasinya di cirendeu ini dekat ke lebak bulus, dekat dengan kota dan
benar-benar lokasinya dipinggiran Jakarta jadi produk kita itu termasuk produk
68
69

premium untuk property syariah dengan harga dimulai dari 1,3 M sampai 2,5
M.
3. Terkait dengan Harga (Price), bagaimana cara perhitungan kalkulasi dari
bahan-bahan dan menyesuaikan harga pesaing?
Jawab :
Jadi itu biasanya kita menyesuaikan dari harga lahan, jadi emang developer itu
sebenarnya ngambil untungnya dari harga lahan. Jadi kalau bangunan itu kan
biasanya sama kontraktor, nanti dari kontraktor itu kita sakonkan lagi ke orang
lain jadi memang developer itu ambil untungnya dari harga lahan. Tapi ada
kemungkinan juga kita pasti evaluasi dengan harga competitor kita berapa,
biasanya kalau kita hitung-hitung harga property syariah kita itu masih dibawah
harga rata-rata property lain.
4. Selanjutnya tentang Promosi (Promotion), sejauh ini promosi apa yang sudah
dilakukan Kirai Park Residence?
Jawab :
Kalau untuk offline kita biasanya ada pameran-pameran tertentu ya seperti
membuat booth atau biasanya kita segmen marketnya buka di Islamic book
fair, karna memang segmen market kita kan muslim, belum berani masuk
pameran seperti pameran property karena kapasitas kita masih kecil, dan
sekarang kita lebih perbanyak di social media, jadi kita menggandeng anak-
anak muda yang ahli digital, saya pun mendatangi kosumen sebanyak-
banyaknya, nanti itu ada tugas yang mengclosingin, atau kita pakai google,
facebook, Instagram, semua media social kita gunakan sampai ke youtube. Jadi
semua media social kita gunakan untuk kampanye bahwa property syariah itu
berhasil mendapatkan konsumen-konsumen yang kebanyakan dari media
social.
5. Selanjutnya tentang SDM (People), jadi SDM yang bekerja di Kirai Park
Residence ini adalah orang yang berpengalaman dalam bidang syariah/tidak
pak?
Jawab :
70

Ini proses pembelajaran sebenarnya jadi kita sebenarnya baru 5 tahun dan awal
kita menggagas property syariah ini belum sebooming sekarang. Mereka selalu
berproses untuk beradaptasi yang tadinya konvensional mereka tau seperti apa
sampai sekarang mereka belajar tentang syariah, cara menyampaikannya ke
konsumen, lalu mereka belajar bab-bab tentang akadnya seperti apa, jadi
mereka berproses dan belajar, dan mereka akan mencari ilmu-ilmunya seperti
apa lalu akan kami ajari dan edukasi sehingga mereka mengetahui akad-akad
jual beli.
6. Proses (Process), bagaimana transaksi dan cara kerja marketing?
Jawab :
Awalnya misalnya dari media social, kalau sudah ada orang yang minat
biasanya kita arahkan dulu untuk survey ke lokasi. Setelah survey lalu mereka
minat maka kita arahkan untuk booking fee untuk pemilihan kavlingnya karena
ini ada yang inden dan ada yang ready stock. Setelah booking fee kita
kumpulkan berkas-berkas seperti fotocopy KTP, KK, slip gaji, keterangan
penghasilan usaha, dan beberapa pendukung lainnya seperti jaminan personal
untuk menguatkan kami. Nanti orang ini akan kami analisis secara
keuangannya, secara kapitalnya dan karakter yang paling utama, trus kolateral
ini juga kita nilai tapi yang paling kita nilai yang paling utama adalah karakter
karena kita akan berhubungan dengan konsumen mungkin dari 5-10 tahun yang
akan berhutang dengan developer jadi kita harus bisa menilai orang ini nanti
punya amanah sampai selesai. Jadi bagaimana nanti jika terjadi kesulitan terus
tidak mampu bayar itu solusinya bagaimana. Kalau untuk akadnya jika
rumahnya sudah ready akadnya hanya ba’I atau jual beli biasa, tapi kalau yang
sistemnya pemesanan itu memakai akad istishna dan itu bisa merequest desain
dalam rumahnya, kurang lebih seperti itu.
7. Lingkungan fisik (Physical Evidence) di Kirai Park Residence bagaimana pak?
Jawab :
Kalau dari semacam lingkungan itu memang ramah anak, masih kondusif
karena belum terlalu hingar bingar tidak seperti dijakarta
71

8. Kelebihan dari perumahan Kirai Park Residence daripada perumahan lainnya


apa?
Jawab :
Desain jelas lebih bagus, dan keutamaannya inden bagi konsumen bisa request
desain dalam rumahnya.
9. Penghambat atau kekurangan dari Kirai Park Residence?
Jawab :
Kalau untuk pasar property syariah yang saya alami, harga diatas 900 juta itu
memang agak pelan penjualannya tidak seperti harga-harga dibawah 500
jutaan, tapi secara signifikan di Cirendeu ini 1 bulan kita 1 kali closing.
KIRAI PARK
Jalan Kirai 1, Cirendeu
25 Januari 2018

Jenis Program Uang Muka Skema Pembayaran HARGA CASH


No No Luas Luas (%DP) (Rp) CASH BERTAHAP 2Th 5Th (Rp)
Urut Kavling Bangunan Tanah 8X (Rp)
1 A 100 76 30% 375.000.000 156.250.000 41.562.500 20.420.000 1.250.000.000
2 B 100 76 30% 375.000.000 156.250.000 41.562.500 20.420.000 1.250.000.000
3 C 100 76 30% 375.000.000 156.250.000 41.562.500 20.420.000 1.250.000.000
4 D 100 76 30% 375.000.000 156.250.000 41.562.500 20.420.000 1.250.000.000
5 E 100 75 SOLD SOLD SOLD SOLD SOLD SOLD
6 F 100 75 SOLD SOLD SOLD SOLD SOLD SOLD
7 G 90 75 SOLD SOLD SOLD SOLD SOLD SOLD
8 H 110 81 SOLD SOLD SOLD SOLD SOLD SOLD
Catatan :

 HARGA BELUM TERMASUK KELEBIHAN/KEKURANGAN TANAH KAVLING


 HARGA BELUM TERMASUK BIAYA NOTARIS (BPHTB, AJB DAN BBN)
 HARGA SEWAKTU-WAKTU BISA BERUBAH TANPA PEMBERITAHUAN
 TANDA JADI PEMESANAN (BOOKING FEE TERMASUK DP) 10 JUTA
 DP DAPAT DICICIL HINGGA 3X

Tahap Awal :

 BAYAR BOOKING FEE SEBESAR 10JUTA (JIKA LANJUT UANG BF MENJADI BAGIAN DARI DP JIKA TIDAK UANG BF AKAN DIKEMBALIKAN 100%)
 MENGISI FORM DATA FORM VERIFIKASI KONSUMEN (IDENTITAS DIRI, PERSETUJUAN SUAMI/ISTRI, PERNYATAAN RENCANA AGUNAN/JAMINAN, PERSETUJUAN
INTERVIEW DAN RUTE RUMAH)
 MELENGKAPI BERKAS SEPERTI FC KTP, FC KK, FC SLIP GAJI/ SIUP DAN REKENING KORAN 3 BULAN TERAKHIR

Kantor Pemasaran :

Ruko Bali View Point Blok A No 12, Jalan Cirendeu Raya, Pisangan, Tangerang Selatan.

Das könnte Ihnen auch gefallen