Sie sind auf Seite 1von 10

Jurnal Penelitian Ilmu Komputer, System Embedded & Logic

4(1) : 17-26 (2016)

SISTEM KONTROL PINTU PUTAR OTOMATIS DI PERPUSTAKAAN

Abdul Tahir
Teknik Perbaikan dan Perawatan Mesin Akademi Teknik Soroako
Jl. Soemantri Brojonegoro No. 1 Soroako Luwu Timur Sulawesi Selatan
Email : abdultahir@ats-sorowako.ac.id

ABSTRACT

Library is one important element in a college, because it’s a source of learning and information for
academic community. It is always have a high population density, whether want to borrow a book or
simply just want to read it. The library must be equipped with a system that allows every visitor to be
provided with good service. Currently, there are many libraries that use manual system to record library
visitors using log book, it is very much time-consuming and can cause long queues especially when there
are many visitors. This research give one solution to address these problems, it is a design for visitor
registration system with automatically combined with the turnstile with input from RFID (Radio Frequency
Identification) or RFID tag. To complete this design it is done in three stages, first: designing and
assemble the equipment control by using electronic devices such as microcontrollers, relays, Solenoid door
lock and RFID antennas, second : designing an interface and database programming using Microsoft
Access, and the third stages is testing the system. The results of the tests of the design is the system can
work well, the RFID tag can read well by RFID reader with a maximum distance of 10 cm, visitor ID
number can be stored in the database. Response solenoid door lock is placed on the turnstiles can work
well. With a little improvemen,this system can be used in a library.

Keyword : Automatic, sistem, microcontroller,library, RFID

ABSTRAK

Perpustakaan merupakan salah satu unsur yang penting dalam sebuah perguruan tinggi, karena
perpustakaan merupakan sumber belajar dan sumber informasi seluruh sivitas akademika. Perpustakaan
selalu memiliki tingkat kepadatan yang tinggi, baik yang hendak meminjam buku maupun yang sekedar
hanya ingin membaca saja. Untuk memberikan pelayanan yang baik, perpustakaan harus dilengkapi dengan
sistem yang memudahkan setiap pengunjung.
Saat ini masih banyak perpustakaan yang menggunakan cara cara manual dalam mencatat pengunjung
perpustakaan yaitu dengan cara mengisi log book, tentu cara ini sangat menyita waktu setiap pengunjung
dan dapat mengakibatkan antrian yang panjang terutama saat pengunjung semakin banyak. Penelitian ini
memberikan salah satu solusi untuk menjawab permasalahan tersebut, yaitu merancang sistem pencatatan
pengunjung secara otomatis dengan kombinasi pengontrolan pintu putar dengan bahan input sebuah kartu
RFID (Radio Frequency Identification) atau RFID tag. Dalam menyelesaikan rancangan ini dilakukan
dalam tiga tahap, pertama mendesain dan merakit peralatan control dengan menggunakan perangkat
elektronik seperti microcontroller, relay, Solenoid door lock dan RFID antena, kedua merancang antar
muka (interface) dan pemrograman database dengan menggunakan Microsoft Acces, dan ketiga melakukan
pengujian dan pengetesan sistim. Dari hasil pengujian dan pengetesan hasil rancangan, sistem dapat bekerja
dengan baik, RFID tag yang didalamnya terdapat nomor ID pengunjung mampu dibaca dengan baik
dengan jarak maksimum 10 cm dari RFID antena demikian pula Nomor ID pengunjung mampu disimpan
dalam database. Respon solenoid door lock yang ditempatkan pada pintu putar dapat bekerja dengan baik.
Dengan sedikit perbaikan sistem ini dapat digunakan pada sebuah perpustakaan.

Keyword : Otomatis, sistem, microcontroller, database , perpustakaan

1. Pendahuluan baik kualitas dalam sebuah proses industri


Peralatan yang otomatis dapat maupun kualitas pada unit pelayanan.
meningkatkan nilai tambah yakni kualitas, Penggunaan sistem otomatis akan

J Piksel 4(1) : 17-26 (2016) 17


Abdul Tahir

mengurangi biaya operasi (operation cost), pengunjung dan manajemen perpustakaan


biaya sumber daya manusia (employmen yang di harapkan dapat berjalan dengan baik
cost), menurunkan tingkat kesalahan adalah pelayanan dan pencatatan kunjungan.
manusia (human error) dan akan Pencatatan pengunjung yang dilakukan
meningkatkan efesiensi kerja. dengan manual sudah tidak efisien karena
Microcontroller sebagai pusat kendali setiap membutuhkan waktu yang lama. Selain itu
pemrosesan otomatis menjadi alat yang diperlukan pengawas yang harus memantau
sangat vital dalam merancang sebuah sistim setiap pengunjung agar tidak masuk ke
kontrol otomatis. Microcontroler banyak ruang perpustakaan sebelum mengisi daftar
digunakan pada berbagai bidang dapat atau log book yang disiapkan oleh petugas
ditemukan pada peralatan rumah tangga, perpustakaan.
perangkat komputer dan peralatan Untuk memberikan pelayanan yang
instrumentasi. Kontrol otomatis bel listrik memuaskan kepada setiap pengunjung
yang dibangun menggunakan mikrokontroler perpustakaan dan mengoptimalkan
ATmega8L dapat meringankan pekerjaan pencatatan pengunjung secara otomatis
manusia khususnya operator bel listrik maka penelitian ini mencoba merancang
sekolah (Waskito et al., 2013). sebuah sistim pencatatan pengunjung
Microcontroller juga banyak perpustakaan yang dikombinasikan dengan
digunakan pada mobil dan telah menjadi sebuah pintu putar otomastis. Pintu putar ini
bagian sentral dari robotika industri. dikendalikan oleh microcontroller dengan
Microcontroller dapat digunakan untuk menggunakan input dari kartu RFID (Radio
mengendalikan sebuah proses tunggal dan Frequency Identification).
menjalankan instruksi yang sederhana. 2. Bahan dan Metode Penelitian
Sistem yang saat ini banyak menggunakan 2.1. Bahan
microcontroller adalah sistem pada pintu Pada rancangan sistem kontrol ini
otomatis. Kontrol pintu gerbang dibutuhkan beberapa bahan dan
menggunakan microcontroller jenis Arduino perlengkapan untuk menunjang sistem dan
uno dikendalikan menggunakan perangkat aplikasi yang digunakan, antara lain :
smartphone android, digunakan untuk 1) Personal Computer (PC)
mengendalikan pintu gerbang secara Dibutuhkan satu unit personal
otomatis dan bekerja sesuai urutan instruksi computer (PC) dengan persyaratan minimum
pemograman dengan menggunakan bahasa 800 MHz Intel Pentium III or 1.2 GHz AMD
C (Silvia et al., 2014). Duron processor 128 MB of RAM.
Perpustakaan pada sebuah lembaga 2) Microcontroller dan Solenoid door lock
pendidikan seperti sekolah atau kampus Microcontroller yang digunakan pada
memiliki kepadatan jumlah pengunjung penelitian ini adalah jenis Arduino Uno.
yang tinggi. Salah satu tuntutan dari Arduino adalah sebuah kit elektronik atau

18 J Piksel 4(1) : 17-26 (2016)


Sistem Kontrol Pintu Putar Otomatis di Perpustakaan

papan rangkaian open source yang Bentuk dari Solenoid door lock yang
didalamnya terdapat komponen utama yaitu digunakan pada penelitian ini dapat dilihat
sebuah chip microcontroller jenis AVR dari seperti pada Gambar 2.
perusahaan Atmel. Microcontroller itu
sendiri adalah chip atau IC (integrated
circuit) yang dapat diprogram menggunakan
komputer. Arduino terdiri dari dua bagian
yaitu Hardware (input/output) dan software
yang bersifat open source. Salah satu Gambar 2. Solenoid door lock
keunggulan dari Arduino adalah perangkat 3) RFID (Radio Frequency Identification)
kerasnya yang open source dan berbasis dan Relay
microcontroller seperti ATMEGA8, Radio Frequency Identification
ATMEGA168, ATMEGA328 dan (RFID) adalah sebuah teknologi yang
ATMEGA1280 (Syahwil, 2014). Bentuk menggunakan komunikasi via gelombang
dari microcontroller jenis Arduino yang elektromagnetik untuk merubah data antara
digunakan dapat dilihat seperti pada Gambar terminal dengan suatu objek dengan tujuan
1. untuk identifikasi dan penelusuran jejak
melalui penggunaan suatu piranti yang
bernama RFID tag. RFID menggunakan
chip yang dapat dideteksi pada range
beberapa meter oleh pembaca RFID.
Teknologi RFID didasarkan pada prinsip
Gambar 1. Arduino Uno kerja gelombang elektromagnetik dimana
Solenoid door lock adalah alat komponen utama dari RFID tag adalah chips
elektronik yang dibuat khusus untuk dan tag antena yang biasa disebut dengan
pengunci pintu. Alat ini sering digunakan inlay, dimana chip berisi informasi dan
pada kunci pintu otomatis. Solenoid akan terhubung dengan tag antena. Informasi
bekerja apabila diberi tegangan. Tegangan yang tersimpan dalam chip ini akan terbaca
solenoid kunci pintu rata-rata memiliki melalui gelombang elektromagnetik setelah
tegangan 12 volt tetapi ada juga 6 volt dan tag antena menerima pancaran gelombang
24 volt. Pada kondisi normal, solenoid elektromagnetik dari reader antenna. RFID
dalam posisi tuas memanjang (lock). Ketika reader ini yang sekaligus akan meneruskan
diberi tegangan tuas akan membuka dengan informasi pada application server. RFID
cara memendek (unlock). Solenoid door lock untuk mengendalikan sistem parkir otomatis
juga banyak digunakan dengan cara mampu memberikan kinerja optimal
menggabungkan dengan sistem pengunci (Winarsi I. et al., 2009). Bentuk dari RFID
elektrik berbasis RFID dan password. (RFID tag dan RFID Reader) yang

J Piksel 4(1) : 10-19 (2016) 19


Abdul Tahir

digunakan pada penelitian ini dapat dilihat


seperti pada gambar 3.
Relay adalah sakelar yang proses
membuka dan menutup (open dan close)
menggunakan tenaga listrik melalui coil
Gambar 5 Desain pintu putar dan dudukan
relay yang terdapat di dalamnya. Ada
PC
beberapa tujuan penggunaan relay dalam
5) Microsoft Visual Basic
rangkaian listrik maupun elektronika, yaitu :
Microsoft Visual Basic umumnya
(a) sebagai pengendali sebuah rangkaian, (b)
disingkat VB adalah perangkat lunak yang
sebagai pengontrol sistem tegangan tinggi
digunakan untuk menyusun program aplikasi
tapi membutuhkan tegangan rendah, (c)
yang bekerja dalam lingkungan sistem
sebagai pengontrol sistem arus tinggi dengan
operasi Windows. VB digunakan untuk
memakai arus yang rendah, (d) digunakan
mengoptimalkan kemampuan windows
pada fungsi logika. Bentuk relay yang
seperti menyusun tampilan grafis yang
digunakan pada penelitian ini dapat dilihat
menawan (Prasetia, et al., 2004). Bahasa
pada Gambar 4.
pemrograman visual Basic adalah perintah
4) Satu set fabrikasi logam pintu putar.
perintah yang dimengerti oleh komputer
Pada penelitian ini dibutuhkan juga
untuk melakukan tugas-tugas tertentu.
satu set pintu putar yang dibuat dari proses
Bahasa pemrograman Visual Basic, yang
fabrikasi logam dengan menggunakan
dikembangkan oleh Microsoft sejak tahun
material dari pipa baja. Pintu putar ini
1991, merupakan pengembangan dari
terbuat dari baja aluminium yang ringan dan
pendahulunya yaitu bahasa pemrograman
kuat. Pintu ini diharapkan dapat berputar 360
BASIC (Beginner’s All-purpose Symbolic
derajat dengan baik. Bentuk dari pintu putar
Instruction Code) yang dikembangkan pada
yang digunakan pada penelitian ini dapat
era 1950-an. Visual Basic merupakan salah
dilihat seperti pada Gambar 5.
satu Development Tool yaitu alat bantu
untuk membuat berbagai macam program
komputer, khususnya yang menggunakan
sistem operasi Windows. Visual Basic
merupakan salah satu bahasa pemrograman
komputer yang mendukung object (Object
Gambar 3. RFID-RC522
Oriented Programming = OOP)
2.2. Metode Penelitian
Perancangan sistem kontrol pintu
putar otomatis ini dilakukan dalam tiga
tahap, pertama merancang rangkaian kontrol
Gambar 4. Relay

20 J Piksel 4(1) : 17-26 (2016)


Sistem Kontrol Pintu Putar Otomatis di Perpustakaan

elektronik, kedua mendesain interface dan analisis dan desain sistem. Hasil analisis dan
database, ketiga melakukan pengujian dan desain sistem digambarkan dalam flowchart
pengetesan sistem. Sebelum melakukan seperti pada Gambar 6.
tahap-tahap diatas sebelumnya dilakukan

Gambar 6 Flowchart prinsip kerja sistem kontrol pintu putar

Dari gambar flowchart diatas dapat dikendalikan sesuai tujuan yang diharapkan.
dijelaskan bahwa sistem pertama kali akan Peralatan yang dibutuhkan tersebut adalah:
mengecek No ID, No ID yang diperoleh dari PC tablet, Arduino uno, Solenoid door lock,
pembacaan kartu RFID tag selanjutnya Relay, RFID reader dan sumber power
dicocokan dengan No ID yang ada di (adaptor). Secara skematik rangkaian
database. Apabila No ID dalam database peralatan tersebut dapat dilihat seperti pada
ditemukan maka sistem akan mengambil Gambar 7.
informasi yang ada dalam database tersebut.
Informasi akan ditampilkan pada monitor
dan secara bersamaan sistem akan
menyimpan data serta mengirim perintah
untuk mengaktifkan solenoid (posisi
unlock), dengan demikian pintu dapat
diputar.
2.2.1 Perancangan Rangkaian Kontrol
Peralatan sistem kontrol yang
digunakan untuk membangun sistem yang Gambar 7. Skema peralatan kontrol pintu
dirancang selanjutnya dirangkai agar dapat putar

J Piksel 4(1) : 10-19 (2016) 21


Abdul Tahir

Dari peralatan sistem kontrol pada label tempat menampilkan informasi jumlah
Gambar 7, yang menjadi pusat kontrol pengunjung, No.3 adalah label tempat
adalah Arduino. Perangkat microcontroller menampilkan nama pengunjung, No.4
Arduino menggunakan bahasa pemrograman adalah textbox tempat menampilkan No.Id
tersendiri. Bahasa pemrograman Arduino pengunjung dan No.5 adalah picturebox
pada dasarnya menggunakan bahasa tempat menampilkan foto pengunjung.
pemrograman C/C++ tetapi dalam
penulisannya terdapat sedikit perbedaan. Ciri
khas pemrograman pada arduino adalah
fungsi utama dipisahkan menjadi dua bagian
yaitu fungsi setup() dan fungsi loop(), hal ini
dilakukan untuk memudahkan pembacaan.
2.2.2 Perancangan database dan interface
Dalam penelitian ini dibutuhkan
sebuah database untuk menyimpan data
hasil rekaman sistem. Jenis database yang Gambar 8. interface sistem kontrol pintu
digunakan adalah database relasional. otomatis.
Database relasional adalah jenis database 2.2.3 Pengujian dan Pengetesan Sistem
yang menggunakan model relasional (Kadir, Setelah perancangan rangkaian
2008). Untuk menangani database control, perancangan database dan interface
dibutuhkan satu atau sejumlah DBMS dilakukan, selanjutnya dilakukan perakitan
(Database Manajemen Sistem). DBMS yang (assembling). Perakitan dilakukan dengan
digunakan dalam penelitian ini adalah menghubungkan semua bagian utama dari
Microsoft Acces. sistem yang dibangun, meliputi : PC tablet,
Setelah rancangan database dibuat box kontrol yang didalamnya berisi arduino,
selanjutnya adalah merancang antar muka relay, RFID receiver dan selenoid yang
(interface). Interface yang dirancang dibuat dipasang pada konstruksi pintu putar.
sebaik mungkin dan memudahkan user Setelah dilakukan perakitan, selanjutnya
dalam membaca setiap informasi yang dilakukan pengujian dan pengetesan sistem.
ditampilkan. Desian interface dan Terdapat tiga bagian yang dianggap penting
pemrograman yang digunakan pada dalam pengujian ini, yaitu :
penelitian ini adalah visual basic. Tampilan a. menguji pembacaan RFID tag dengan
interface yang dibangun dapat dilihat seperti RFID reader,
Gambar 8. b. menguji proses penyimpanan data
No.1 adalah listbox tempat record,
menampilkan daftar pengunjung yang c. menguji fungsi solenoid door lock
berhasil dikenali oleh sistem, No.2 adalah apakah bekerja dengan baik.

22 J Piksel 4(1) : 17-26 (2016)


Sistem Kontrol Pintu Putar Otomatis di Perpustakaan

3. Hasil dan Pembahasan konfigurasi ADC yaitu ADC 8 bit dan ADC
3.1 Hasil 12 bit. Pin analog ini dapat mengolah
Bagian utama sistem kontrol pintu tegangan analog dari tegangan 0 V hingga 5
otomatis ini adalah perangkat kontrol dengan V. Selain dapat digunakan untuk data
pusat kendali pada Arduino. Untuk analog, pin ini juga dapat difungsikan
mengoptimalkan dan mempermudah dalam sebagai pin input/output digital.
proses perakitan perangkat ini disusun dalam Untuk menyimpan data pengunjung
sebuah box seperti terlihat pada Gambar 9. perpustakaan dilakukan pembuatan
database. Perancangan Database dilakukan
dengan menggunakan Microsoft acces.
Database didesain dengan dua table utama
yaitu tabelmaster dan tabelrekaman.
Tabelmaster adalah tabel yang berisi field
NoID, No.Induk Mahasiswa (NIM) dan
Gambar 9. Box sistem kontrol Nama Mahasiswa. Tabelrekaman adalah
Pada arduino terdapat kelompok pin tabel yang berisi field Nama Mahasiswa,
digital dan analog. Untuk kelompok pin 0 Tanggal dan Waktu (Time). Tabelmaster
s/d pin 13 dapat digunakan sebagai pin berisi data semua mahasiswa yang memiliki
input dan output digital, dimana hanya dapat akses ke perpustakaan. Tabelrekaman berisi
digunakan untuk keluar data digital. Jika data rekaman yang dicatat setiap saat ketika
pin-pin tersebut diatur sebagai pin output, mahasiswa atau pengunjung akan masuk ke
maka pin-pin hanya dapat mengeluar ruang perpustakaan. Desain antarmuka
tegangan 0V untuk kondisi OFF dan (interface) yang telah dibuat dan
mengeluarkan tegangan 5V untuk kondisi menampilkan informasi hasil pengujian dan
ON, namun jika pin-pin digital ini diatur pengetesan sistim kontrol pintu putar
sebagai pin input, maka hanya dapat otomatis dapat dilihat seperti pada Gambar
menerima data digital. Bila pin diberi 10.
tegangan 0V, maka pin mendapat logika
rendah atau LOW dan jika pin mendapat
tegangan 5V maka pin mendapat logika
tinggi atau HIGH.
Untuk pin Analog (pin A0 s/d pin A5)
dapat menerima dan mengeluarkan data data
analog. Pin A0 s/d pin A5 terhubung ke
ADC (analog to digital converter). Board
arduino uno menggunakan microcontroller Gambar 10. Interface sistem kontrol pintu

ATMega 328 yang mempunyai 2 macam otomatis

J Piksel 4(1) : 10-19 (2016) 23


Abdul Tahir

Dari gambar interface pada Gambar


10 dapat dijelaskan bahwa pada listbox
menampilkan data log mahasiswa yang
mengakses perpustakaan termasuk tanggal
dan waktu kunjungan. Pada label jumlah
pengunjung secara otomatis menampilkan
jumlah pengunjung yaitu 156 dan 157. Pada
label nama menampilkan nama pengunjung
yakni Arifadli.
Gambar 11. Pengujian respon RFID Tag
Solenoid door lock dipasang pada
pintu putar. Solenoid ini berfungsi untuk
mengunci (lock) dan membuka (unlock)
sehingga pintu dapat berputar ketika diberi
dorongan. Dari hasil pengujian sistem yang
dilakukan dengan cara menempelkan kartu
RFID tag (kartu pengunjung) pada RFID
receiver memberikan respon yang baik,
sehingga solenoid door lock yang berfungsi
sebagai pengunci dapat memperlihatkan
kinerja dengan baik. Respon yang diberikan Gambar 12. Pengujian sistem kontrol pintu
sesuai dengan pengaturan yang diinginkan, putar otomatis

yaitu rata- rata waktu respon adalah 10 detik 3.2 Pembahasan


dan setelah 10 detik pintu akan mengunci RFID receiver yang berfungsi sebagai
kembali. Proses penyimpanan data ke penerima data dari RFID tag dihubungkan
database berjalan dengan baik, profil ke Arduino melalui pin Digital, dengan
pengunjung seperti no.ID, nama mahasiswa koneksi masing masing pin disajikan pada
dan foto dapat ditampilkan pada layar tabel 1.
monitor. Tabel 1 Koneksi Pin RFID dan Arduino
Desain pintu yang dibuat memiliki Signal (RFID) Pin (Arduino Uno)
SDA(SS) 12
bobot yang cukup berat sehingga beban MOSI 13
MISO 14
yang diterima oleh solenoid menjadi besar.
SCK 15
Hal ini dapat merusak solenoid yang bahan RST 11
Vcc +3.3 V
nya sebagian terbuat dari bahan non-logam. Ground Ground
Hasil rancangan saat dilakukan pengujian MOSI (Master In Slave Out) adalah
dapat dilihat pada Gambar 11 dan 12. garis master untuk mengirimkan data ke
Arduino. MISO (Master Out Slave In)
adalah garis slave (perangkat) untuk

24 J Piksel 4(1) : 17-26 (2016)


Sistem Kontrol Pintu Putar Otomatis di Perpustakaan

mengirim data ke master. SCK (Serial antara Arduino dengan PC dan koneksi ke
Clock) digunakan untuk menyinkronkan database.
transmisi data yang dihasilkan oleh master Coding untuk membuka dan menutup
dan khusus untuk setiap perangkat. koneksi Arduino melalui port serial adalah :
NSS/SDA (Slave Select) pin dapat Sub buka()
SerialPort1.PortName = "com9"
digunakan untuk mengaktifkan dan SerialPort1.Open()
End Sub
menonaktifkan perangkat lainnya.
Relay yang digunakan memiliki dua Sub tutup()
SerialPort1.PortName = "com9"
jalur koneksi yaitu koneksi input yang SerialPort1.Close()
End Sub
dihubungkan dengan arduino dan koneksi
Coding untuk menghubungkan ke database
output yang dihubngkan dengan sumber
adalah
tegangan 12 volt dan selenoid door lock.
Sub Koneksi()
Koneksi input pada modul relay dengan LokasiData =
"provider=microsoft.jet.oledb.4
arduino menggunakan 3 pin koneksi input .0;Data Source=D:\DATA\DATA.mdb
"
yaitu Vcc : tegangan 5V dc, IN : signal CONN = New
input digital (‘1’ maka relay ON, ‘0’ OleDbConnection(LokasiData)
If CONN.State =
maka relay OFF) dan Gnd : ground. Pin ConnectionState.Closed Then
CONN.Open()
IN pada relay dihubungkan dengan pin 4 End If
End Sub
pada arduino.
Coding untuk menyimpanan ke database
Koneksi output pada modul relay
adalah :
terdiri dari 2 jalur yaitu jalur positif (+) dan Sub simpan()
negative (-). Jalur positif (+) dihubungkan
Dim sqltambah As String =
dengan kutup positif pada sumber arus 12 V, "insert into tabelrekaman(nama,
tanggal, waktu)values " & _
jalur negative (-) dihubungkan ke selenoid "('" & Mid(tnama.Text, 9, 30)
door lock, demikian pula kutup negatif dari & "','" & regDate & "','" &
DateTime.Now.ToString & "')"
sumber arus 12 V dihubungkan ke selenoid CMD = New
OleDb.OleDbCommand(sqltambah,
door lock. CONN)
CMD.ExecuteNonQuery()
Selenoid door lock dipasang pada
End Sub
kepala konstruksi pintu putar sebagi 4. Kesimpulan dan Saran
pengunci. Dibutuhkan dua buah kabel 4.1. Kesimpulan
dengan panjang kurang lebih 3 meter untuk Kesimpulan yang dapat diambil dari
mendapatkan posisi yang ideal. Kabel ini perancangan sistim kontrol pintu otomatis
dihubungkan ke sumber power 12 volt dan dengan input menggunakan RFID tag adalah
ke relay. sebagai berikut:
Pada pemrograman antarmuka 1. Microcontroller jenis Arduino sebagai
dilakukan coding untuk memastikan koneksi pusat kendali peralatan kontrol dapat

J Piksel 4(1) : 10-19 (2016) 25


Abdul Tahir

bekerja dengan baik. Komunikasi antara terbuat dari logam dan lebih kuat
Arduino dengan PC melalui kabel usb sehingga lebih aman dalam
menggunakan pemrograman visual penggunaannya.
basic dapat menyimpan data hasil 2. Mendesain database yang lebih komplet
pembacaan RFID reader kedalam atau yang sesuai dengan kebutuhan
database secara akurat dan dapat perpustakaan agar sistem lebih
menampilkan profil pengunjung pada terintegrasi dengan aktifitas-aktifitas
layar monitor, dengan demikian proses dalam perpustakaan.
pencatatan manual pengunjung
perpustakaan dapat digantikan dengan Daftar Pustaka
sistim otomastis ini.
Kadir A. 2008. Dasar Perancangan &
2. Solenoid door lock yang terpasang pada Implementasi Database Relasional.
Andi : Yogyakarta.
pintu putar dapat bekerja dengan baik.
Prasetia R. and Widodo C.E. 2004. Teori
Solenoid akan bekerja lock dan unlock
dan Praktik Interfacing Port Paralel
setelah mendapatkan sinyal dari dan Port Serial Komputer dengan
Visual Basic 6.0. ANDI :
arduino. Ketika solenoid berada pada
Yogyakarta.
posisi mengunci (lock) pintu putar tidak
Silvia A.F, Haritman E, Muladi Y. 2014.
dapat digerakan namun saat solenoid Rancang Bangun Akses Kontrol
berada pada posisi terbuka (unlock) Pintu Gerbang Berbasis Arduino dan
Android. Jurnal Electrans, 13(1).
pintu putar dapat didorong dan
Syahwil M. 2014. Panduan Mudah Simulasi
pengunjung dapat masuk kedalam
dan Praktik Mikrokontroler Arduino.
perpustakaan. ANDI : Yogyakarta.
4.2. Saran Waskito E., Triyono R.A.2013. Miniatur
Sistem kontrol pintu putar otomatis ini Otomatisasi Bel Listrik dan Pintu
Gerbang Sekolah Menggunakan
dapat ditingkatkan agar lebih optimal dalam Mikrokontroler AT mega 81.
pemanfaatannya, dalam hal ini penulis Indonesian Jurnal on Computer
Science - Speed (IJCSS) 15(10).
menyarankan :
1. Mengganti selenoid door lock dengan Winarsi I, Mahendra R. 2009. Sistem Parkir
Otomatis Menggunakan Rfid
tipe yang lain, terutama yang bahannya Berbasiskan Mikrokontroler AT
89s51. Jurnal JETri, 8(2) : 21 – 36.

26 J Piksel 4(1) : 17-26 (2016)

Das könnte Ihnen auch gefallen