Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Abstract
Chronic kidney failure or end-stage kidney disease is impaired kidney function. It is progressive
and irreversible. One way to maintain survival with hemodialysis, dependence on hemodialysis
will reduce the quality of life of patients. The purpose of this research was to describe, analyze
and interpret family efforts to improve the quality of life of patients with chronic renal failure
undergoing hemodialysis therapy in Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi. The type of this research
was qualitative with phenomenological approach. It was conducted on July 2019. The
populations were 118 people. Then, by using purposive sampling technique, 6 people had been
chosen as the samples. The data were collected through in-depth interviews and it was by
analyzed colaizzi method, The results of the research obtained that about the family efforts in
improving the quality of life of patients described into 4 themes: 1) assisting in meeting
physiological needs, 2) providing psychological support, 3) assisting in social activities, 4)
assisting in solving environmental problems. In short, family efforts both in improving the
quality of life of patients were viewed from physical health, psychological health, social and
environmental relations. Then, it is expected that families to make maximum efforts to improve
the quality of life of patients.
Abstrak
Gagal ginjal kronik atau penyakit ginjal tahap akhir adalah gangguan fungsi ginjal yang
menahun bersifat progresif dan irreversible. Salah satu cara agar dapat mempertahankan
keberlangsungan hidup dengan hemodialisa, ketergantungan terhadap hemodialisa akan
berdampak terhadap penurunan kualitas hidup pasien. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan, menganalisa serta menginterpretasikan upaya keluarga dalam meningkatkan
kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa di RSUD Dr.
Achmad Mochtar Bukittinggi. Jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yang
dilakukan pada bulan Juli 2019. Populasi pada penelitian ini sebanyak 118 orang. Teknik
pengambilan sampel dengan purposive sampling dengan pastisipan sebanyak 6 orang dan teknik
pengambilan data melalui wawancara mendalam (indepth interview). Hasil wawancara dianalisa
dengan menggunakan metode colaizzi Berdasarkan hasil penelitian tetang studi fenomenologi
upaya keluarga dalam meningkatkan kualitas hidup pasien menghasilkan tema: 1) membantu
dalam pemenuhan kebutuhan fisiologis, 2) memberikan dukungan psikologis, 3) membantu
dalam kegiatan sosial, 4) membantu dalam menyelesaikan permasalahan lingkungan. Penelitian
ini menyimpulkan bahwa upaya keluarga baik dalam meningkatkan kualitas hidup pasien
ditinjau dari kesehatan fisik, kesehatan psikologis, hubungan sosial dan lingkungan. Semoga
hasil penelitian ini dapat menjadi referensi khususnya bagi keluarga pasien gagal ginjal kronis
agar dapat berupaya lebih maksimal sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup yang baik bagi
pasien.
“sekarang kita buka usaha berdua “..Ndak paralu di danga doh, yang
kebetulan juga udah ada pelanggan, penting awak semangat yo . yang
udah banyak juga yang kenal jadi sehat seh alun tantu lai..” (P3)
kami tetap melanjutkan usaha (Tidak perlu di dengarin, yang
melihat bekerja menambah semangat penting kita semangat ya, yang sehat
bapak yakan, banyak juga teman belum tentu lagi)
bapak untuk mengobrol”(P2)
“… yoo respond itunyo banyak
basaba, kadang mancaliak kawan
Tema 4: Membantu dalam menyelesaikan
galak-galak anak ko hatinyo lah
permasalahan lingkungan sadiah bilo lah ka bisa bantuak tu,
bausao se tuak cari sagalo caro
Upaya keluarga dalam membantu
buliah bisa sambuah”(P5)
pasien menyelesaikan permasalahan (yaa respon harus banyak bersabar,
kadang melihat teman ketawa-
lingkungan adalah membantu pasien dalam
ketawa anak ini hatinya udah sedih
permasalahan sosial di lingkungan tempat kapan bisa seperti itu lagi, berusaha
aja untuk mencari segala cara biar
tinggal dengan cara memberikan
bisa sembuh)
pemahaman kepada lingkungan sekitar
“ ..tau, takajuik se urang ba kok
tentang kondisi pasien saat ini agar terhindar
gaek bisa kayak iko ginjal kanai
dari perselisihan ataupun kesalahpahaman; sagalo macam ceknyo, abang tu
hanya bisa menjelaskan ka urang ba
sedangkan membantu pasien dalam
kondisi ama kini kan. Berusaha
permasalahan di lingkungan tempat kerja agiah tau ka ama untuk kuaiak dan
basaba, kok ado kecek urang yang
keluarga berupaya dengan membantu dalam
aneh jan danga”(P6)
hal pekerjaan. (Tau, kaget orang kenapa orang tua
bisa kayak gini ginjal kena segala
macam katanya, abang hanya bisa
Membantu dalam permasalahan sosial di menjelaskan kepada orang gimana
kondisi ama sekarang. Berusaha
lingkungan tempat tinggal
kasih tau ama untuk kuat dan
bersabar, jika ada kata orang yang
Upaya keluarga dalam membantu aneh jangan di dengar)
pasien dalam permasalahan sosial di
Membantu dalam permasalahan di lingku- dan sakit merupakan tanggapan dari
ngan tempat kerja individu dalam mempersepsikan kondisi
Upaya keluarga dalam membantu dirinya yang merasakan sakit dan penyakit,
pasien dalam permasalahan di lingkungan baik yang bersifat respon internal (berasal
tempat kerja digambarkan dari pernyataan dari dalam diri sendiri) maupun eksternal
partisipan yang mengatakan bahwa keluarga (berasal dari luar diri sendiri)
memberikan pemahaman kepada rekan kerja (Notoadmodjo, 1993; Sunaryo, 2013).
pasien seperti yang diungkapkan oleh
Berdasarkan penelitian oleh Hidayati
partisipan:
(2012), mengatakan bahwa upaya partisipan
“ ..Yaa ada, tapi nggak berat lah
soalnya apa kan belum bisa banget untuk mendapatkan kondisi tubuh yang
banyak kerja, dibatasi apa kerja optimal agar mampu melakukan aktifitas
nggak terlalu di paksa.. masalah
kerja yaaa paling kalo ada barang sehari-hari secara produktif dengan
yang belum masuk, atau pelanggan pengaturan cairan dan nutrisi serta
yang butuh cepat barang, tapi ibu
tidak terlalu melibatkan takut apa pengelolaan manajemen diri dalam
banyak pikiran”(P2) mempertahankan fungsi tubuh serta
pemenuhan kebutuhan tubuh. Sejalan
PEMBAHASAN dengan penelitian oleh Sukriswati (2016),
menyatakan penelitian ini tentang kualitas
Gagal ginjal kronik atau penyakit
hidup, responden mempersepsikan kualitas
ginjal tahap akhir adalah gangguan fungsi
hidup mereka baik, dengan skore yang
ginjal yang menahaun bersifat progresif dan
diperoleh cukup tinggi di domain fisik,
irreversible. Dimana kemampuan tubuh
psikologi.
gagal untuk mempertahankan metabolisme
Menurut asumsi peneliti bahwa upaya
dan keseimbangan cairan dan elektrolit yang
keluarga dalam meningkatkan kualitas hidup
menyebabkan uremia (Rendy, 2012, p.30)
fisiologis pasien gagal ginjal kronik yang
Fisik menjadi bagian yang utuh pada menjalani terapi hemodialisa sudah sangat
manusia, di mana fisik menggambarkan baik dilihat dari hampir seluruh partisipan
pada seseorang apakah ia berada dalam mengatakan bahwa keluarga berupaya
kondisi sehat atau sakit sehingga memenuhan kebutuhan fisiologis pasien
memberikan adanya perilaku sehat atau sakit yaitu, membantu dalam pengobatan pasien,
yang dialami oleh individu. Perilaku sehat serta keluarga membantu memenuhan
kebutuhan dasar pasien seperti memasakan semua kepada Tuhan. Sejalan dengan
makanan yang diinginkan pasien tetapi penelitian oleh Juwita (2019), didapatkan
masih dalam anjuran dokter yang diberikan hasil penelitian dukungan keluarga pada
oleh pihak keluarga pasien gagal ginjal pasien gagal ginjal kronis yang menjalani
kronis. hemodialisa terdiri dari dukungan
Kualitas hidup merupakan suatu instrumental, dukungan informasional,
kondisi yang pengaruh terbesarnya adalah dukungan emosional, dukungan
diri sendiri dalam menerima suatu keadaan pengharapan dan dukungan harga diri.
seperti penyakit kronis dan masalah lainnya. Apabila dukungan tersebut tidak ada, maka
Aspek dalam kualitas hidup itu sendiri tingkat keberhasilan penyembuhan/
berupa keadaan fisik yang dirasakan oleh pemulihan (rehabilitasi) sangat berkurang.
individu jika ia mengalami suatu penyakit, Menurut asumsi peneliti upaya
namun berbeda jika individu menerima keluarga dalam memberikan dukungan
suatu permasalahan yang non-illness maka psikologis sudah sangat baik. Hal ini
aspek psikologi, social maupun lingkungan terbukti dengan keluarga memberikan
dapat menjadi nilai ukur dalam kualitas semangat, mendekatkan diri dengan sang
hidup individu (Hayes dkk, 2016). pencipta melalui shalat, dzikir dan selalu
Psikologis merupakan suatu ilmu yang berikhtiar semaksimal mungkin sehingga
mempelajari diri seseorang yang berasal dari kesehatan mental pasien lebih terlihat
gejala jiwa yang berupa perilaku sebagai meningkat. Hal lain juga dilakukan seperti
respon individu terhadap stimulasi, baik berupaya mengajak jalan- jalan atau
yang datang dari dalam diri maupun refresing untnuk meningkatkan kepercayaan
lingkungannya (Sunaryo, 2013). diri pasien dibuktikan dari hampir seluruah
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh partisipan sudah bisa menerima dan pasien
Farida (2010), mengatakan respon juga sudah siap untuk kembali ke
psikologis terjadi pada fase awal menjalani masyarakatan walaupun dengan kondisi
hemodialisis, dengan melihat kondisi klien yang yang tidak sepeti biasa.
lain yang lebih dulu menjalani hemodialisis Manusia merupakan makhluk sosial
mendorong partisipan memasuki tahap yang selalu memiliki interaksi baik di dalam
menerima, tahap ini ditunjukan dengan sikap lingkungan keluarga maupun lingkungan
partisipan yang pasrah dan menyerahkan sosial lainnya. Dalam melakukan interaksi
dalam lingkungan sosial, manusia memiliki optimisme pasien untuk menjalani
motif untuk mengadakan adanya hubungan hemodialysis serta menguatkan serta tetap
dan hidup bersama dengan orang lain yang mengikut sertakan pasien dalam kegiatan
mana motif tersebut ialah dorongan sosial. diluar rumah. Sejalan dengan penelitian oleh
Tidak hanya itu, manusia juga merupakan Hodson (2010), mengatakan bahwa
makhluk individula yang memiliki motif pekerjaan dapat menjadi salah satu
untuk mengadakan hubungan dengan dirinya dukungan sosial yang besar serta memiliki
sendiri (Sunaryo, 2013). status bekerja akan menambah kontribusi
Kualitas hidup juga dinilai sebagai terhadap kualitas dan kepercayaan diri yang
nilai ukur terhadap pasien yang menderita lebih tinggi serta dapat menjaga kondisi
penyakit kronis yang mana penyakit kronis sosial dan menjaga produktifitas dirinya.
tersebut dapat mempengaruhi dimensional Kondisi ini tentunya akan memberikan
yang terdapat pada kualitas hidup seseorang. dampak positif terhadap kualitas hidup dari
Menjadi acuan nilai ukur, kualitas hidup pasien gagal ginjal itu sendiri.
individu juga digunakan sebagai evaluasi Menurut asumsi peneliti bahwa upaya
ekonomi kesehatan dan juga membantu yang dilakukan keluarga untuk membantu
dalam pengambilan keputusan klinis dan dalam kegiatan sosial pasien sudah sangat
pasien. Data individu digunakan sebagai baik. Hal ini terlihat dari keluarga mengajak
tujuan dalam menilai efek dari kejadian pada pasien untuk melakukan kegiatan positif
penyaki yang mempengaruhi kesehatan dengan keluarga terdekat. Hal lain juga
sehingga berdampak pada kualitas hidup dilakukan keluarga dengan mendampingi
yang individu jalani selama dirinya dalam melakukan kegiatan sehari-hari di
mengalami suatu penyakit (Hayes dkk, tempat kerja serta melibatkan pasien dalam
2016). pekerjaan dibuktikan dengan hampir semua
Berdasarkan penelitian yang dilakukan partisipan mengatakan hanya awal saja
Pakpahan (2016), didapatkan hasil mengalami kesulitan saat berinteraksi
penelitian pada dimensi fungsi sosial rata- dengan keluarga, tetangga dan masyarakat,
rata responden mengalami penurunan sekarang sudah mulai terbiasa karena
sebesar 52,1%. Upaya yang dilakukan mereka juga memberi semangat serta
dukungan yang diberikan juga dukungan agar pasien semangat dalam
meningkatkan rasa kepercayaan diri dan melakukan pengobatan.
Manusia merupakan makhluk sosial kepuasaan individu untuk bisa berinteraksi
yang selalu memiliki interaksi baik di dalam dengan orang lain.
lingkungan keluarga maupun lingkungan Menurut Asumsi peneliti bahwa upaya
sosial lainnya. Dalam melakukan interaksi untuk membantu menyelesaikan
dalam lingkungan sosial, manusia memiliki permasalahan sosail dilingkungan tempat
motif untuk mengadakan adanya hubungan tinggal pasien serta lingkungan kerja pasien
dan hidup bersama dengan orang lain yang yang dilakukan oleh pihak keluarga sudah
mana motif tersebut ialah dorongan sosial. sangat baik meski pada awal peneurunan
Tidak hanya itu, manusia juga merupakan kondisi pasien opini lingkungan tempat
makhluk individula yang memiliki motif tinggal ada yang negative, tetapi keluarga
untuk mengadakan hubungan dengan dirinya cepat mencari cara agar kondisi tersebut
sendiri (Sunaryo, 2013). tidak berlarut-larut dan tidak mengakibatkan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pengaruh yang dapat berakibat fatal pada
oleh Bosniawan (2016), mengatakan bahwa pasien seperti berupaya mengajak keluarga
dukungan keluarga dan dukungan dan tetangga untuk berkumpul dan
lingkungan kepada penderita gagal ginjal berbincang-bincang sehingga terjadi
kronik yang menjalani terapi hemodialisa interaksi yang baik di lingkungan pasien.
dapat memberikan rasa aman dan nyaman
sehingga dapat menunjukkan peningkatan SIMPULAN DAN SARAN
kualitas hidup penderita. Sejlan dengan
Hasil penelitian mengenai upaya
penelitian oleh Sulistiawati (2013), bahwa
keluarga dalam meningkatkan kualitas hidup
upaya dilakukan dengan beradaptasi
pasien gagal ginjal kronis yang mejalani
dilingkungan yang positif akan membantu
terapi hemodialisa ditemukan 4 tema utama
seseorang untuk bisa mentoleransi dan
yaitu keluarga membantu dalam pemenuhan
menerima situasi menekan serta tidak
kebutuahan fisiologis, memberikan
merisaukan tekanan yang tidak dapat
dukungan psikologis, membantu dalam
dikuasainya sehingga mengurangi kondisi
kegiatan sosial, membantu dalam
lingkungan yang berbahaya, mentoleransi
menyelesaikan masalah dengan lingkungan.
atau mempertahankan gambaran diri,
Tema pertama membantu
mempertahankan keseimbangan emosional
meningkatkan kualitas hidup pasien untuk
dari kenyataan yang negative, serta aspek
pemenuhan kebutuhan fisiologis upaya
keluarga terdiri dari membantu dalam keluarga yang mempunyai anggota
pengobatan pasien dan membantu dalam keluarga dengan gagal ginjal kronik
pemenuhan kebutuhan dasar pasien. Tema yang menjalani hemodialisa.
kedua memberikan dukungan psikologis 3. Bagi Perawat
upaya keluarga terdiri membantu Hasil penelitian ini diharapkan perawat
meningkatkan kesehatan mental pasien dan mampu berkolaborasi agar dapat selalu
membantu meningkatkan kepercayaan diri memperhatikan kebutuhan baik fisik
pasien. Tema ketiga membantu kegiatan maupun psikologis pasien yang
sosial pasien upaya keluarga terdiri dari menjalani terapi hemodialisa, agar
mengajak melakukan aktivitas positif pasien selalu nyaman menjalaninya.
bersama keluarga terdekat dan mendampingi 4. Bagi Peneliti
dalam melakukan kegiatan sehari-hari di Hasil penelitian ini dapat menambah
tempat kerja. Tema keempat membantu wawasan, pengetahuan dan pemahaman
menyelesaikan permasalahan lingkungan peneliti tetang upaya keluarga dalam
upaya keluarga terdiri dari membantu dalam meningkatkan kualitas hidup pasien
menyelesaikan permasalahan sosial gagal ginjal kronis yang mejalani terapi
lingkungan tempat tinggal maupun hemodialisa.
lingkungan di tempat kerja . 5. Bagi peneliti selanjutnya
SARAN Diharapkan penelitian ini menjadi acuan
serta pijakan bagi peneliti lain.
1. Bagi Keluarga
Diharapkan peneliti selanjutnya dapat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
memunculkan lebih banyak tema
menjadi referensi khusunya bagi
mengenai upaya keluarga dalam
keluarga penderita gagal ginjal kronis
meningkatkan kualitas hidup pasien
yang menjalani terapi hemodialisa agar
dengan perubahan aspek yang berbeda.
meningkatkan motivasi dan support
system lebih maksimal sehingga dapat
mencapai kualitas hidup yang baik. DAFTAR PUSTAKA
2. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat Afiyanti, Y., & Rachmawati, I. N. (2014).
Metodologi Penelitian Kualitatif
mengingatkan kepada masyarakat untuk Dalam Riset Keperawatan. Jakarta:
memberi dukungan khususnya kepada Rajawali Pers.
Bosniawan, A. M. (2018). Faktor-faktor Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
Determinan yang Berpengaruh pada KronikYang Menjalani Hemodialisis
Kualitas Hidup Pasein Gagal Ginjal Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
Kronik di RSUD Sukoharjo. (Skripsi). Gamping Sleman Yogakarta.
Surakarta. Universitas Pakpour, A. H., Saffari, M., Yekaninejad,
Muhammadiyah. M. S., Panahi, D., Harrison, A. P., &
Farida, A. (2010). Pengalaman pasien Molsted, S. (2010). Health-Related
hemodialisis terhadap kualitas hidup Quality of Life in a Sample of Iranian
dalam konteks asuhan keperawatan di Patients on Hemodialysis. Iranian
rsup fatmawati jakarta. Journal of Kidney Diseases, 4(1), 50–
Hagita, D., Bayhakki, & Woferst, R. (2015). 58.
Studi Fenomenologi Kualitas Hidup Poorgholami, F., Jahromi, M. K., Kalani, N.,
Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang & Parniyan, R. (2016). The Influence
Menjalani Hemodialisis Di RSUD of Educational Interventions based on
Arifin Achmad Pekanbaru. Jom, 2(2), the Continuous Care Model on the
1032–1040. Quality of Life of Hemodialysis
Hidayati, W., & Wahyuni, K. (2012). Patients. Biosciences Biotechnology
Pengalaman Self-Care Berdasarkan Research Asia, 13(1), 441–448.
Teori Orem Pada Pasien Penyakit Rendy, M. C., & Th, M. (2012). Asuhan
Ginjal Kronik yang Menjalani Keperawatan Medikal Bedah Penyakit
Hemodialisis. Jurnal Nursing Studies, Dalam. Yogyakarta: Nuha Medika.
1(1), 224-251 Rinatul, H. (2015). Hubungan Status
Hodson, R. (2010). Dignity At Work. USA: Diabetes Melitus Dengan Ketahanan
Cambridge University Press. Hidup Pasien Gagal Ginjal Yang
Juwita, L., & Kartika, I. R. (2019). Menjalani Hemodialisa Di RSUP DR.
Pengalaman Menjalani Hemodialisa M. Djamil. (Skripsi). Padang.
Pada Paien Gagal Ginjal Kronis. Jurnal Universitas Andalas.
Endurance, 4(1), 97-106 Riskesdas. (2013). Riset Keperawatan
Mailani, F. (2015). Kualitas Hidup Pasien Dasar. Jakarta.
Penyakit Ginjal Kronik Yang Rustandi, H., Tranado, H., & Pransasti, T.
Menjalani Hemodialisis: Systematic (2018). Faktor-Faktor Yang
Review. Ners Jurnal Keperawatan, Mempengaruhi Kualitas Hidup Pasien
11(1), 1–8. Chronic Kidney Disease (Ckd) Yang
Mailani, F., & Andriani, R. F. (2017). Menjalani Hemodialisa Di Ruang
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Hemodialisa, 1(2), 32–46.
Kepatuhan Diet Pada Pasien Gagal Son, Y., J., Choi, K., Y., Park, Y., R., Bae,
Ginjal Kronik Yang Menjalani J., L. (2009). Depression, Symptoms
Hemodialisis. Jurnal Endurance 2, and the Quality of Life in Patients on
2(October), 416–423. Hemodialysis for End Stage Renal
Oxtavia, V., Jumaini, & Lestari, W. (2013). Disease. American Journal
Hubungan Citra Tubuh dengan Kualitas Nephrology, 29, 36-42.
Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik Sukriswati, I. (2016). Hubungan Dukungan
yang Menjalani Hemodialisis, 1(2007), Keluarga dengan Kualitas Hidup Pasien
1–10. Gagal Ginjal Kronis yang Menjalani
Pakpahan, S. R & Sudyasih, T. (2016). Hemodialisa Di RSUD Moewardi
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Surakarta. (Skripsi). Surakarta.
Universitas Muhammadiyah.
Sunaryo. (2013). Psikologi untuk
Keperawatan-Ed. 2. Jakarta:EGC.
Widyantara, I. (2016). Analisis Faktor-
Faktor Yang Berhubungan Dengan
Kejadian Gagal Ginjal Konik Pada
Pasien Hemodialisis Di RSUD
Tugurejo Semarang. (Skripsi).
Semarang. Fakultas Kedokteran,
Universitas Muhammadiyah.
Wijaya, P. (2013). Keperawatan Medikal
Bedah (Keperawatan Dewasa).
Yogyakarta: Nuha Medika.