Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
6. Paragliding (Hening Paradigma, Jony Efendi, Rony Pratama, Jafro Megawanto, Aris
Apriansyah)
9. Rowing (Tanzil Hadid, Muh. Yakin, Rio Rizki, Jefri Ardianto, Ali Buton, Ferdiansyah,
Ihram, Ardi Isadi, Ujang Hasbulloh)
15. Pencak Silat (Nunu Nugraha, Asep Wildan Sani, Anggi Faisol Mubarok)
22. Sport Climbing (Suprianto Rindi, Muhammad Inayah, Abudzar Yulianto, Leonardo
Veddriq)
27. Pencak Silat (Pramudita Yuristya, Lutfi Nurhasanah, Gina Tri Lestari)
3 dari 4 halaman
Perak
logo Asian Games 2018
Perak
2. Weightlifting (Sriwahyuni)
4. Badminton (Anthony Ginting, Kevin Sanjaya, Marcus Gideon, Jonatan Christie dkk)
9. Gymnastic (Rifda I)
15. Sport Climbing (Aspar Jailolo, Sabri, Pangeran Septo Wibowo Siburian, Muhammad
Fajri Alfian)
18. Badmiton
23. Atletik (Lalu Muhammad Zohri, Eko Rimbawan, Bayu Kertanegara dan Fadlin)
4 dari 4 halaman
Perunggu
logo Asian Games 2018 (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)
Perunggu
7. Wushu (Riyaya P)
20. Bridge (Lusje Olha Bojoh, Tueje Julita Grace Joice, Lasut Marcella Elvitta Chyntia,
Parasian Robert, Asbi Taufik Gautama, Mondigir Bill Roland Goerge)
21. Bridge (Conny Eufke Sumampauw, Andhani Rury, Polii Bert Toar, Bambang
Hartono, Karwur Franky Steven, Bojoh Jemmy Boyke)
26. Beach Volleyball (Dhita Juliana & Putu Dini Jasita Utami)
Pesta Olahraga Asia 2018 (bahasa Inggris: 2018 Asian Games), secara
resmi dikenal sebagai Pesta Olahraga Asia ke-18, adalah acara olahraga multi-event regional Asia
yang akan diselenggarakan di Indonesia pada tanggal 18 Agustus - 2 September 2018, di dua
kota yaitu Jakarta dan Palembang, serta beberapa tempat sebagai tuan rumah pendukung yang
tersebar di provinsi Jawa Barat dan Banten. Jumlah cabang olahraga yang akan dipertandingkan
sebanyak 40 cabang, terdiri dari 32 cabang olahraga olimpiade dan 8 cabang olahraga non
olimpiade.
Ini merupakan kedua kalinya Indonesia menjadi tuan rumah perhelatan Asian Games setelah
Asian Games IV yang diadakan di Jakarta pada tahun 1962. Sebagian fasilitas yang dibangun
untuk Asian Games IV akan kembali digunakan dalam Asian Games XVIII ini. Untuk pertama
kalinya dalam sejarah, Asian Games akan diadakan di dua kota sekaligus.
14. Nunu Nugraha, Asep Yuldan Sani, Anggi Faisal (pencak silat)
Khoiful Mukhib adalah atlet balap sepeda putra yang sukses merebut emas keempat bagi
Indonesia dalam ajang bergengsi Asian Games 2018. Ia menjadi atlet laki-laki pertama asal
Indonesia yang memperoleh medali emas di cabang balap sepeda downhill.
Dalam perlombaan yang diselenggarakan di lintasan Khe Bun Hill, Subang ini Mukhib
menyelesaikan pertandingan dalam waktu 2 menit 16 detik dengan mengalahkan Chiang
Shengshan (Taiwan) dan Suebsakun Sukchanya (Thailand).
Bonus sebesar Rp2.5 miliar telah menanti Mukhib dengan rincian Rp 1,5 miliar dari Kemenpora
dan Rp1 miliar dari PB ISSI berkat prestasi yang telah ditorehkannya.
Pria kelahiran 15 Desember 1990 ini mempersembahkan medali emas itu untuk istrinya yang
tengah mengadung sang buah hati di Jepara. Baginya, kesuksesannya ini tidak akan tercapai
tanpa dukungan sang istri.
Sebetulnya untuk menghadapi Asian Games 2018 ini, Mukhib telah mempersiapkannya sejak
2016, namun pada tahun berikutnya ia memilih untuk menikah.
Setelah itu, Mukhib terpaksa harus meninggalkan istrinya yang tengah mengandung untuk
melanjutkan persiapan Asian Games 2018.
Setelah Asian Games 2018 usai pun, Mukhib belum bisa pulang karena ia dan atlet lainnya harus
mengikuti TC di Australia untuk persiapan ajang internasional selanjutnya.
Tiara lahir 22 Maret 1996. Ia mengawali karier profesionalnya saat masih berusia 16 tahun. Pada
awalnya, ia aktif di cabang road-bike. Tapi kemudian Tiara memutuskan untuk fokus ke cabang
downhill.
Di tahun 2012 dan 2013 ia berhasil menjuarai Kejurnas PB ISSI. Dia juga menduduki peringkat
ketiga Specialized Asia Pacific Downholl Challenge 2012 serta Asia Championship Downhill 2017.
Meski sempat mengalami cedera di jari telunjuk tangan kanan saat mengikuti kejuaraan Asia 2017,
semangatnya tidak luntur. Ia berhasil menyumbangkan emas ketiga untuk kontingen Indonesia
dalam ajang balap sepeda downhill Asian Games 2018.
Defia Rosmaniar adalah seorang atlit Taekwondo berkebangsaan Indonesia. Namanya begitu
dikenal seketika ia menyumbangkan medali emas untuk Indonesia pada Asian Games 2018.
Defia Rosmaniar lahir pada 25 Mei 1995. Ia mulai belajar taekwondo pada tahun 2007 mengikuti
jejak saudaranya. Ia pernah mengikuti Sea Games 2013, event multi-olahraga internasional
pertamanya pada usia 18 tahun dan berhasil memperoleh medali perunggu di tim putri dan
pasangan campuran. Dia mewakili Indonesia pada Asian Games Indoor and Martial Arts 2017 dan
memenangkan medali perunggu dalam acara individu wanita dan merupakan bagian dari skuad
wanita Indonesia yang mendapatkan perak dalam acara tim.
Kewarganegaraan: Indonesia
Lahir: 25 Mei 1995, Bogor, Indonesia
Tinggi: 167 cm (5 ft 6 in)
Berat: 51 kg (112 lb)
Olahraga:Taekwondo
Peristiwa (nomor pertandingan): poomsae
Pendidikan:
SD Leuwiliang, lulus tahun 2000.
SMPN 1 Cibungbulang,. lulus tahun 2009.
SMAN 1 Leuwiliang, tamat tahun 2012.
Lindswell (Hanzi: 郭利娟; pinyin: Guō Lìjuān) adalah seorang atlet wushu Indonesia yang berasal
dari Sumatera Utara. Lindswell telah mencatat berbagai prestasi saat mewakili Sumatera Utara
dan Indonesia sebagai atlet muda wushu di berbagai kejuaraan nasional maupun internasional.
Lindswell Kwok berhasil meraih medali emas wushu nomor taiquan dan taijijian Asian Games
2018, di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Senin (20/8/2018).
Lindswell Kwok tercatat meraih enam medali yang lima di antaranya ditorehkan dari Kejuaraan
Dunia pada 2009, 2013, 2015, dan 2017, serta yang terkini di Asian Games 2018. Di level SEA
Games, ia merupakan peraih medali emas sejak edisi 2011 (Jakarta), 2013 (Myanmar), 2015
(Singapura), dan 2017 (Malaysia).
Informasi pribadi:
Lahir: 24 September 1991 Binjai, Indonesia
Alma mater: Universitas Sumatera Utara (tidak tamat)
Tinggi: 161 cm (5 ft 3 in)
Berat: 53 kg (117 lb)
Olahraga: Wushu
6. Jafro Megawanto (Paralayang)
Jafro Megawanto dalah seorang atlet paralayang yang meraih medali emas cabor paralayang nomor
ketepatan mendarat perorangan putra Asian Games 2018, Kamis (23/8/2018).
Sebelumnya, di level nasional, Jafro menyumbang satu emas untuk Jawa Timur dalam PON 2016
di Jawa Barat. Kemudian setahun setelahnya, ia menjadi yang terbaik dalam Kejuaraan Nasional
di Wonogiri.
Pada 2017 lalu, Jafro Megawanto bertanding kali pertama di luar negeri, tepatnya dalam ajang
Paragliding Accuracy World Cup (PGAWC). Dalam ajang yang berlangsung di Kanda itu, ia keluar
sebagai peringkat kedua.
Jafro yang saat itu masih berusia 13 tahun mulai membangun mimpi meski bukan berasal dari
kalangan berada. Jafro mengawali semuanya dengan menjadi tukang lipat parasut atau paraboy.
Saat itu, dia hanya diupah Rp 5.000.
Dua tahun berselang, Jafro baru benar-benar memulai kiprahnya di paralayang. Dia menjalani
hari-harinya dengan berlatih tekun demi menjemput impiannya.
Jafro Megawanto akhirnya bisia lulus ujian lisensi dan berhak mendapatkan PL 1 junior atau
semacam SIM bagi pilot paralayang. Namun, setidaknya Jafro masih harus menjalani 40 kali
terbang lagi untuk menambah jam terbang dan pengalaman.
Kepercayaan diri dan tekad besar juga lah yang akhirnya mengantar Jafro menapak level lebih
tinggi. Jafro Megawanto kini bukan sekadar atlet paralayang biasa.
Setelah lebih dari tujuh tahun menggeluti paralayang, prestasi prestisius berhasil diraihnya. Jafro
menahbiskan diri menjadi atlet terbaik di Asian pada nomor ketepatan mendarat. Dia merupakan
peraih medali emas untuk Indonesia di kancah Asian Games 2018.
Aries Susanti Rahayu adalah seorang atlit panjat tebing Indonesia kelahiran
Grobogan, Jawa Tengah. Ia mula-mula menjadi terkenal pada Mei 2018, ketika
mengalahkan Elena Timofeeva dalam sebuah kejuaraan panjat dinding di Cina. Dia
juga meraih medali emas dalam olahraga panjat tebing pada Asian Games 2018.
Total medali hingga saat ini, 60 medali lebih.
Aries Susanti Rahayu lahir 21 Maret 1995 di Grobogan, Jawa Tengah. Ayu merupakan putri
bungsu pasangan S Sanjaya (55) dan Maryati (48).
Bakatnya dalam olah raga sudah muncul saat Ayu duduk di bangku sekolah dasar, saat itu ia
menekuni cabang olahraga lari. Oleh guru olah raganya, dia lalu diperkenalkan pada cabang
olahraga panjat tebing.
Kegemarannya dalam panjat tebing, ia geluti sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama
(SMP). Dari situlah kepiawaian Ayu dalam memanjat dinding vertikal terus terasah.
Prestasi
Aries Susanti Rahayu mulai berjaya di beragam pergelaran kejuaraan panjat tebing, khususnya
kejuaraan Speed Climbing, baik di tingkat lokal, nasional bahkan internasional. Namanya selalu
masuk peringkat. Berikut ini prestasi yang pernah ia raih dalam berbagai kejuaraan:
Peringkat nomor satu beregu dan nomor 3 perorangan untuk kategori speed dalam Asian
Climbing Championship di Iran tahun 2017.
Peringkat ke-4 dan peringkat ke-2 pada ajang World Cup Series panjat tebing kategori
speed di China tahun 2017
Juara 4 pada 2018 World Cup Series panjat tebing kategori speed di Moscow.
Juara pertama pada Kejuaraan Dunia Panjat Tebing-IFSC World Cup 2018 di Chongqing,
China.
Peringkat ke-3 kategori speed World Cup Series 2018 di China.
8. Jonatan Christie (bulu tangkis)
Jonatan Christie (lahir di Jakarta, 15 September 1997) adalah pebulutangkis tunggal putra
Indonesia. Dia berasal dari PB. Tangkas Specs, Jakarta.. Ia berada di peringkat 11 dunia yang
menjadi peringkat terbaiknya saat ini.
Jojo, begitu ia akrab disapa, ikut dalam tim yang mengantar Indonesia juara Kejuaraan Beregu
Asia 2018.
Ia juga pernah menjadi semifinalis di Malaysia Super Series Premier 2016, perempat Final
Indonesia Super Series Premier 2016, semifinal Malaysia Terbuka Superseries Premier 2016, dan
meraih medali emas tunggal putra di SEA Games Kuala Lumpur, Malaysia, 2017.
Sampai saat ini, Jonatan total sudah tampil di 216 pertandingan dengan catatan 148 kemenangan.
Khusus tahun ini, ia sudah melakoni 22 laga yang enam di antaranya berakhir dengan kekalahan.
Marcus Fernaldi Gideon adalah ganda putra terbaik di dunia bersama Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Prestasinya tak perlu diragukan lagi, sebut saja gelar juara di Jepang Terbuka 2017, China
Terbuka 2017, Hong Kong Terbuka 2017, Superseries Final 2017, Indonesia Masters 2018, India
Terbuka 2018, dan terakhir gelar di All England 2018.
Di ajang Piala Thomas 2018 kali ini, bersama Kevin, Marcus diharapkan bisa menjadi salah satu
andalan untuk menyumbangkan poin kemenangan buat Tim Indonesia.
Kevin/Marcus masih jadi ganda ketiga di Piala Thomas 2016, di bawah Mohammad Ahsan/Hendra
Setiawan dan Angga Pratama/Ricky Karanda.