Sie sind auf Seite 1von 6

Journal Endurance 2(1) February 2017 (68-73)

HUBUNGAN PARITAS DAN RIWAYAT SECTIO CESAREA DENGAN


KEJADIAN PLACENTA PREVIA DI RSUD ARIFIN ACHMAD
PEKANBARU

Wan Anita
Program Studi D III Kebidanan STIKes Tengku Maharatu, Pekanbaru, Riau
wan_anita77@yahoo.co.id

Submitted :20-01-2017, Reviewed:24-01-2017, Accepted:27-01-2017


DOI: http://dx.doi.org/10.22216/jen.v2i1.1673

ABSTRACT
The Causes of maternal mortality rate (MMR) major was bleeding, bleeding that common in pregnant
women one of which was placenta previa. Placenta previa is abnormal placental location, that is the lower
uterine segment that partially or completely cover the opening of the birth canal. The purpose of this study
to determine the relationship of parity and history of sectio cesarea (SC) with placenta previa in women
giving birth at the Camar room I Arifin Achmad Pekanbaru. The design of this research was quantitative
analytical with cross sectional approach. Samples were mothers who have placenta previa in 2013 which
amounted to 135 cases. The sampling technique was total sampling. The analysis analysis using chi square
test. The results showed respondents with parity 1 and> 3 amounted to 76 (56.3%) and the 2-3 parity
totaled 59 people (43.7%). The history of SC in this study was the majority do not have a history of SC
representing 84 people (62.2%) and history of SC amounted to 51 people (37.8%). This research obtained
the results that respondents with placenta previa amounted to 91
(67.4%), and low-lying placenta amounted to 44 (32.6%). There is a relationship of parity 1 and> 3
on the incidence of placenta previa (p value = 0.034) and there is no history of SC relationship with
the incidence of placenta previa (p value = 0.052). From the research results could be recommended
to decrease the incidence of placenta previa is expected to health workers to provide information
about the importance of planning a safe pregnancy and pregnant women for always to check the
development of their pregnancy.

Keywords : History of SC; Parity; Placenta previa

ABSTRAK
Penyebab angka kematian ibu (AKI) yang utama adalah perdarahan, dimana perdarahan yang sering
terjadi pada ibu hamil salah satunya adalah plasenta previa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
hubungan paritas dan riwayat sectio cesarea (SC) dengan kejadian plasenta previa pada ibu bersalin di
ruang Camar I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. Desain penelitian adalah analitik kuantitatif dengan
pendekatan cross sectional. Sampel adalah ibu bersalin yang mengalami plasenta previa tahun 2013 yang
berjumlah 135 kasus. Teknik pengambilan sampel ini total sampling, dengan uji chi square. Hasil
penelitian menunjukkan responden yang mempunyai paritas 1 dan > dari 3 berjumlah 76 orang (56,3%)
dan paritas 2-3 berjumlah 59 orang (43,7%). Riwayat SC pada penelitian ini mayoritas tidak mempunyai
riwayat SC berjumlah 84 orang (62,2%) dan ada riwayat SC berjumlah 51 orang (37,8%). Penelitian ini
mendapatkan hasil bahwa responden dengan placenta previa berjumlah 91 orang (67,4%), dan placenta
letak rendah berjumlah 44 orang (32,6%). Terdapat hubungan paritas 1 dan >3 terhadap kejadian
placenta previa (p value = 0,034) dan tidak terdapat hubungan ada riwayat SC dengan kejadian placenta
previa (p value = 0,052). Kepada petugas kesehatan untuk memberikan informasi tentang pentingnya
merencanakan kehamilan dan selalu memeriksakan kehamilannya.

Kata Kunci: Paritas; Plasenta previa; Riwayat SC

Kopertis Wilayah X 68
Wan Anita – Hubungan Paritas dan Riwayat... Journal Endurance 2(1) February 2017

PENDAHULUAN kerusakan dari endometrium pada persalinan


Kematian maternal adalah kematian sebelumnya dan gangguan vaskularisasi
seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 desidua dianggap sebagai mekanisme yang
hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh mungkin menjadi faktor penyebab terjadinya
sebab apapun, terlepas dari tuanya plasenta previa. Ada beberapa faktor yang
kehamilan dan tindakan yang dilakukan dapat mengakibatkan ibu hamil mengalami
untuk mengakhiri kehamilan. Angka plasenta previa diantaranya yaitu multiparitas
kematian maternal (Maternal Mortality dan umur lanjut (>35 tahun), paritas, riwayat
Rate) adalah jumlah kematian maternal pembedahan rahim termasuk seksio sesaria
diperhitungkan terhadap 100.000 kelahiran dan perokok (Varney, 2007). Plasenta previa
hidup. Hasil Survey Demografi Kesehatan memiliki beberapa faktor risiko yaitu usia,
Indonesia (SDKI) tahun 2007 sebesar paritas, riwayat seksio sesaria dan riwayat
228/100.000 kelahiran hidup. Hasil SDKI abortus.
tahun 2012, Angka Kematian Ibu (AKI) Menurut Manuaba (2010) prevalensi
yaitu sebanyak 359/ 100.000. Sementara placenta previa akan meningkat tiga kali lipat
AKI di Provinsi Riau tercatat masih tinggi pada usia di atas 35 tahun karena
mencapai 158 kasus tahun 2012 yang endometrium akan menjadi kurang subur.
berasal dari 12 kabupaten dan kota. Pada penelitian oleh Tabassum et al. (2010)
Memasuki abad ke-21, 189 negara termasuk di Pakistan mendapatkan bahwa usia adalah
Indonesia menyepakati Millennium salah satu faktor risiko dari plasenta previa,
Development Goals (MDGs), yang salah yaitu usia ≥ 35 tahun memiliki risiko hampir
satu tujuannya untuk tahun 2015 adalah 2 kali lebih besar dibandingkan usia
meningkatkan kesehatan ibu dengan < 35 tahun, serta ibu dengan riwayat seksio
targetnya menurunkan angka kematian Ibu sesaria pada kelahiran sebelumnya memiliki
hingga tahun 2015 menjadi 102 per 100.000 risiko 4,5 kali mengalami plasenta. Hasil
kelahiran hidup (Depkes, 2012). penelitian oleh Abdat di Rumah Sakit dr.
Dilihat dari penyebab angka kematian Moewardi Surakarta tahun 2010
ibu (AKI) yang utama adalah perdarahan. mendapatkan risiko terjadinya plasenta
Perdarahan yang terjadi pada ibu hamil previa pada ibu multiparitas meningkat 2,53
salah satunya disebabkan oleh plasenta kali (Hartono, dkk, 2012).
previa. Plasenta previa adalah plasenta yang Penelitian yang dilakukan oleh Hung,
letaknya abnormal, yaitu pada segmen dkk (2007) terdapat 457 (1,2%) kasus
bawah uterus sehingga menutupi sebagian plasenta previa dan There were 457 dari
atau seluruh pembukaan jalan lahir, 37.702 kehamilan. Hasil menunjukkan
perdarahan ini biasanya terdapat pada usia adanya resiko 2 kali pada usia lebih dari 35
kehamilan 22 minggu (Ratna, 2013). tahun dan 1,3 kali pada riwayat induksi
Plasenta merupakan suatu organ yang abortus. Cunningham (2001) menyatakan
terbentuk pada dinding sebelah dalam kejadian placenta previa akan meningkat pada
uterus segera setelah terjadi pembuahan. wanita yang sudah melakukan 2 kali atau
Zat-zat makanan dan oksigen akan lebih operasi caesar. Mochtar (2008) juga
didistribusikan dari ibu ke janinnya melalui menyatakan melahirkan dengan operasi
plasenta serta membawa sisa-sisa caesar adalah melahirkan janin dengan
metabolisme ke luar dari tubuh janin. sayatan pada dinding uterus, sayatan inilah
Normalnya, plasenta melekat pada dinding yang dapat mengakibatkan parut di dalam
atas uterus (Sugianto, 2011). Eastman rahim sehingga meningkatkan kemungkinan
dalam Sofian (2011) melaporkan jenis terjadinya placenta previa.
plasenta yang terdiri dari previa sentralis Penelitian yang dilakukan oleh Miller
20%, lateralis 30%, dan letak rendah 50%. et all (1996) ditemukan hasil bahwa wanita
Faktor penyebab terjadinya plasenta dengan placenta previa yang mempunyai
previa belum diketahui secara pasti, namum usia lebih dari 35 tahun beresiko 2,28 kali

Kopertis Wilayah X 69
Wan Anita – Hubungan Paritas dan Riwayat... Journal Endurance 2(1) February 2017

untuk terjadi placenta akreta, riwayat sectio untuk kasus-kasus obstetri. Di RSUD Arifin
secarea lebih dari 2 kali beresiko 11,32 kali Achmad Pekanbaru tahun 2011-2013,
untuk terjadi placenta acreta. Penelitian angka kejadian plasenta previa terus
oleh Jhonson et all (2003) menunjukkan meningkat. Pada tahun 2011 angka kejadian
peningkatan resiko plasenta previa plasenta previasebanyak 96 (2,15%), pada
disebabkan oleh kuretase pada kasus tahun 2012 angka kejadian plasenta previa
abortus. sebanyak 112 (2,17%), dan pada tahun
Perdarahan obstetri yang terjadi pada 2013 angka kejadian plasenta previa
kehamilan trimester ketiga dan yang terjadi meningkat sebanyak 135 (2,31 %),
setelah anak atau plasenta lahir pada sehingga peneliti tertarik untuk melakukan
umumnya adalah perdarahan yang berbahaya, penelitian tentang hubungan paritas dan
dan jika tidak mendapat penanganan yang riwayat sectio dengan kejadian plasenta
cepat bisa mendatangkan syok yang fatal. previa berdasarkan paritas dan riwayat SC
Oleh sebab itu, perlulah keadaan ini di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.
diantisipasi secara dini selagi perdarahan
belum sampai ke tahap yang membahayakan METODE
ibu dan janinnya. Antisipasi dalam perawatan Desain penelitian adalah analitik kuantitatif
prenatal adalah sangat mungkin karena pada dengan pendekatan cross sectional.
umumnya penyakit ini berlangsung perlahan Penelitian dilakukan di Camar I RSUD
diawali gejala dini berupa perdarahan Arifin Achmad Pekanbaru. Sampel
berulang yang mulanya tidak banyak tanpa penelitian adalah ibu yang mengalami
disertai rasa nyeri dan terjadi pada waktu plasenta previa di Camar I RSUD Arifin
yang tidak tertentu, tanpa trauma. Sering Achmad Pekanbaru tahun 2013.
disertai oleh kelainan letak janin atau pada Pengambilan sampel dilakukan
kehamilan lanjut bagian bawah janin tidak menggunakan teknik total sampling, yang
masuk ke dalam panggul, tetapi masih berjumlah 135 responden. Alat
mengambang di atas pintu atas panggul. pengumpulan data yang digunakan adalah
Perempuan hamil yang menderita plasenta lembar checklist.
previa harus segera dirujuk dan diangkut ke Pengolahan data dilakukan setelah
rumah sakit terdekat tanpa melakukan periksa pengumpulan data dengan melalui langkah
dalam karena perbuatan editing, coding, entry, cleaning dan
tersebut memprovokasi perdarahan analyzing. Pengolahan data menggunakan
berlangsung semakin deras dan cepat komputer melalui spss. Analisa univariat
(Prawirohardjo, 2010). menggunakan distribusi frekuensi dengan
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) ukuran presentase atau proporsi dan analisa
Arifin Achmad Pekanbaru melakukan bivariat dengan chi square untuk melihat
pelayanan kesehatan ibu dan anak, serta hubungan antara paritas dan riwayat SC
merupakan salah satu rumah sakit rujukan dengan kejadian plasenta previa.

HASIL DAN PEMBAHASAN mempunyai riwayat SC berjumlah 84 orang


Analsis Univariat (62,2%) dan ada riwayat SC berjumlah 51
Analisa univariat pada penelitian ini orang (37,8%). Penelitian ini mendapatkan
bertujuan untuk mengetahui distribusi hasil bahwa responden dengan placenta
frekuensi variabel yang diteliti, baik variabel previa berjumlah 91 orang (67,4%), dan
independen maupun variabel dependen. placenta letak rendah berjumlah 44 orang
Penelitian ini didapatkan bahwa responden (32,6%).
yang mempunyai paritas 1 dan > dari 3 Analsis Bivariat
berjumlah 76 orang (56,3%) dan paritas 2-3 Analisa bivariat dilakukan untuk
berjumlah 59 orang (43,7%). Riwayat SC melihat hubungan antara variabel independen
pada penelitian ini mayoritas tidak (paritas dan riwayat SC) dengan

Kopertis Wilayah X 70
Wan Anita – Hubungan Paritas dan Riwayat... Journal Endurance 2(1) February 2017

variabel dependen (placenta previa). Pada 2-3 (CI 95% : 0,191-0,883). Responden
tabel 2 dapat diketahui bahwa responden yang yang mempunyai riwayat SC mempunyai
mempunyai paritas 1 dan >3 mempunyai resiko 0,4 kali mengalami placenta previa
resiko 0,4 kali mengalami placenta previa dibandingkan dengan tidak ada riwayat SC
dibandingkan dengan paritas (CI 95% : 0,191-0,994).
paritas 1 dapat ditangani dengan asuhan
obstetri lebih baik, sedangkan resiko pada
Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan
Paritas dan Riwayat SC dengan di RSUD
paritas tinggi dapat dikurangi atau dicegah
Arifin Achmad PekanbaruTahun 2013 dengan keluarga berencana. Sebagian
kehamilan pada paritas tinggi adalah tidak
Variabel Independen Total
direncanakan. Persalinan yang berulang-
f %
ulang akan mempunyai banyak
Paritas risikoterhadap kehamilan, telah terbukti
1 dan >3 76 56,3
2-3 59 43,7
bahwa persalinan kedua danketiga adalah
Riwayat SC persalinan yang paling aman (Raharja,
Ada riwayat SC 84 62,2 2012).
Tidak ada riwayat SC 51 37,8
Meningkatnya paritas ibu dengan
kejadian plasenta previa disebabkan
Tabel 2. Hubungan Paritas dan Riwayat SC vaskularisasi yang berkurang dan
dengan Kejadian Plasenta Previa di RSUD perubahan atrofi pada desidua akibat
Arifin Achmad PekanbaruTahun 2013 persalinan masa lampau. Aliran darah ke
Variavel Dependen
plasenta tidak cukup dan memperluas
Variabel Placenta Placenta Total p OR permukaannya sehingga menutupi
Independ Previa Letak valu (95%
en Rendah e CI) permukaan jalan lahir. Hasil penelitian
Paritas
n % n % N % Abdat (2010) menemukan bahwa ibu
1 dan >3 4 49, 3 70, 7 56, 0,03 0,410 dengan paritas ≥ 3 memiliki risiko 2,07 kali
2-3 5 5 1 5 6 3 4 (0,19
4 50, 1 29, 5 43, 1- mengalami plasenta previa dibandingkan
6 5 3 5 9 7 0,883)
ibu dengan paritas 1-2. Meningkatnya risiko
Riwayat pada multiparitas adalah disebabkan karena
SC 5 56 3 75 8 62, 0,05 0,425
Ada 1 3 4 2 2 (0,19 vaskularisasi dsidua yang jelek akibat
riwayat 44 25 1-
SC 4 1 5 37, 0,944)
persalinan yang berulang-ulang sehingga
Tidak ada 0 1 1 8 menyebabkan endometrium cacat, dan
riwayat
SC aliran darah ke plasenta tidak cukup
PEMBAHASAN sehingga plasenta memperluas
Paritas permukaannya untuk mencari bagian
Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan suplai darah yang banyakyaitu
paritas yang beresiko terjadinya placenta bagian segmen bawah uterus dan menutupi
pada ibu bersalin, yaitu paritas 1 atau >3 jalan lahir, yangbiasanya dikaitkan dengan
dengan jumlah 76 responden (55,3%). placental migration (Hartono, 2011).
Terdapat hubungan antara paritas 1 dan >3 Menurut peneliti pengaruh paritas
terhadap kejadian placenta previa dengan terhadap terjadinya plasenta previa cukup
resiko 0,4 kali mengalami placenta previa besar, hal ini dapat disebabkan jaringan
dibandingkan dengan paritas 2-3 (CI 95% : parut pada uterus akibat kehamilan
0,191-0,883). Dilihat dari paritas paling berulang menyebabkan tidak adekuatnya
aman adalah paritas 2-3, apabila ditinjau cakupan nutrisi ke plasenta sehingga
dari sudut kematian maternal. Paritas 1 dan plasenta menjadi lebih tipis dan mencakup
paritas >3 atau lebih mempunyai angka daerah uterus lebih luas.
kematian maternal lebih tinggi. Paritas 1 Riwayat SC
dan paritas 3 atau lebih mempunyai angka Hasil penelitian menunjukan bahwa
kematian maternal lebih tinggi. Resiko pada tidak terdapat hubungan riwayat SC dengan

Kopertis Wilayah X 71
Wan Anita – Hubungan Paritas dan Riwayat... Journal Endurance 2(1) February 2017

kejadian placenta previa. Cunningham luka parut ada uterus akibat persalinan
(2001) yang menyatakan kejadian placenta secara operasi sesarea, sering plasenta
previa akan meningkat pada wanita yang tertanam pada jaringan uterus dan desidua
sudah melakukan 2 kali atau lebih operasi melapisi jaringan ini (Manuaba, 2009).
caesar. Mochtar (2008) juga menyatakan Menurut peneliti riwayat SC tidak
melahirkan dengan operasi caesar adalah mutlak berpengaruh dengan kejadian
melahirkan janin dengan sayatan pada plasenta previa. Hal ini juga disebabkan oleh
dinding uterus, sayatan inilah yang dapat faktor lain seperti paritas, umur, riwayat
mengakibatkan parut di dalam rahim kuretase, riwayat placenta previa
sehingga meningkatkan kemungkinan sebelumnya sehingga pada hasil penelitian
terjadinya placenta previa. ini tidak terdapat adanya hubungan antara
Dilihat dari faktor predisposisinya, riwayat SC dengan kejadian plasenta previa.
plasenta previa terjadi pada ibu yang
mempunyai riwayat SC. Operasi sesarea SIMPULAN DAN SARAN
yang berulang memungkinkan terjadinya Hasil penelitian menunjukkan terdapat
komplikasi. Salah satu komplikasi yang hubungan paritas 1 dan >3 terhadap kejadian
potensial adalah plasenta abnormal, salah placenta previa (p value = 0,034) dan tidak
satunya yaitu plasenta previa. Resiko terdapat hubungan ada riwayat SC dengan
melahirkan berkali-kali membuat letak kejadian placenta previa (p value = 0,052).
plasenta terlalu dekat dengan leher rahim, Dari hasil penelitian dapat disarankan untuk
sehingga jika leher rahim terbuka dapat menurunkan insiden plasenta previa
menyebabkan keguguran dan perdarahan diharapkan kepada petugas kesehatan untuk
hebat. Riwayat persalinan SC akan memberikan informasi tentang pentingnya
meningkatkan resiko terjadinya plasenta merencanakan kehamilan yang aman dan ibu
previa yaitu 3,9% lebih tinggi bila hamil untuk selalu memeriksakan kehamilan
dibandingkan dengan angka 1,9% untuk untuk melihat perkembangan kehamilannya.
keseluruhan populasi obstetrik (Ramaye,
2014). UCAPAN TERIMA KASIH
Penelitian yang dilakukan oleh Miller Pada kesempatan ini penulis
et all (1996) ditemukan hasil bahwa wanita mengucapkan terimakasih kepada Direktur
dengan placenta previa yang mempunyai RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, yang
usia lebih dari 35 tahun beresiko 2,28 kali yang telah membantu dalam pelaksanaan
untuk terjadi placenta akreta, riwayat sectio penelitian ini. Diucapkan terima kasih
secarea lebih dari 2 kali beresiko 11,32 kali kepada Yayasan Tengku Maharatu dan
untuk terjadi placenta acreta. Hal ini STIKes Tengku Maharatu Pekanbaru.
disebabkan karena adanya perubahan
patologis yang terjadi pada miometrium DAFTAR PUSTAKA
danendometrium. Jika ada jaringan parutCuningham et al. 2001. Obstetri Williams. Edisi
bekas SCmengakibatkan implantasi plasenta 21. Jakarta: EGC.
menjadi rendah pada ostium uteriinternumDepkes. 2012. Kematian Maternal.
sehingga meningkatkan risiko plasenta http://www.depkes.go.id/index.php?vw=2&
previa (Hartono, 2011). id=2127
Penyebab terjadinya plasenta previaFaiz AS dkk. 2003. Etiology and risk factors for
belum diketahui secara pasti, namun placenta previa: An overview and meta
kerusakan dari endometrium pada persalinan analysis of observational studies.Journal of
sebelumnya dan gangguan vaskularisasi Maternal Fetal and Neonatal Medicine.
desidua dianggap sebagai mekanisme yang Volume 13 : 175-190
mungkin menjadi faktor penyebabHartono. 2011. Faktor Risiko Kejadian Plasenta
terjadinya plasenta previa. Faktor kuatnya Previa Pada Ibu Hamil di RSU
perlekatan plasenta disebabkan oleh adanya dr.Soedarso. Pontianak, Indonesia.

Kopertis Wilayah X 72
Wan Anita – Hubungan Paritas dan Riwayat... Journal Endurance 2(1) February 2017

Hung TH dkk 2007. Risk factors for placenta Ramaye. 2014. Riwayat SC.
previa in an Asian population.International http://ramaye.blogspot.com/2014/01/plasent
Journal of Gynecology and Obstetric. a-previa.html
Volume 97 : 26-30 Ratna. 2013. Plasenta Previa. http://bidan-
Johnson LG, et all. 2003. The Relationship of aktif.blogspot.com/2013/04/faktor-faktor-
Placenta Previa and History of Induced yang-berhubungan-dengan_1149.html
Abortion.International Journal of SDKI. 2012. SDKI tahun 2012.
Gynecology and Obstetrics. Volume 81 : http://nasional.sindonews.com/read/2013/09
191-198 /25/15/787480/data-sdki-2012-angka-
Manuaba, 2010. Gawat Darurat Ginekologi dan kematian-ibu-melonjak
Obstetri Ginekologi Sosial untuk Profesi Sugianto. 2011. Plasenta Previa.
Bidan. Jakarta : EGC http://anthogoodwill-
Miller, et all. 1996. Clinical Risk Factors For stiabone.blogspot.com/2011/07/asuhan-
Placenta Previa – Placenta Accreta.America kebidanan-komprehensif-pada-nyh.html
Journal Obstetric Gynecologyc Number 1 Suparyanto. 2010. Paritas. http://dr-
Volume 177 suparyanto.blogspot.com/2010/10/konsep-
Mochtar R 2008. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta : paritas-partus.html
EGC. Varney et al 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan.
Prawirohardjo, S. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Jakarta: EGC.
Yayasan Bina Pustaka

Kopertis Wilayah X 73

Das könnte Ihnen auch gefallen