Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Oleh :
Edie Kurnia Djunaedi, Firdaus Djabar dan Rahely Nuryani
SUBDIT KONSERVASI
ABSTRACT
Mineral resources monitoring and evaluation was conducted to monitor and evaluate mining
recovery, reserves, stripping ratio, other mineral content as well as in increasing of mineral added
value and post mining resources. This effort was intended to realize a well, correct, wise, effective and
efficient management of mineral resources/reserves to achieve optimum and sustainable advantage
for the sake of a large society needs and as a prevention against mineral resources/reserves
dissipation.
Monitoring and evaluation area of mineral resources conservation, administratively, is within
Padang Batung and Loksado Subdistricts, Hulu Sungai Selatan Sub-Province. Geographically, the
area is located at 114°51’19’’-115°36’19’’ Longitude dan 02°29’58’’-02° 56’10’’ Lattitude. Three
mining concession area in this location are PKP2B PT Antang Gunung Meratus, KUD Karya Murni
and KUD Bina Jaya.
Coal mining process by contractor in PKP2B PT Antang Gunung Meratus have not well
coordinated yet. The process have not considered good mining and conservation principles. If all the
process still do not consider good mining and conservation principles, then it is estimated that ptimal
benefit will not be obtained and environmental damage will happen. If Coal mining process have
reached 100 m in depth, there will be 3.095.659 ton of other mineral resources abandoned. Other
mineral resources that exist in this area are limestone, phospate, and clay.
KUD Karya Murni, who has coal exploitation permit did not make periodical report until mining
closure process. There is no reclamation, so they left big hole in ex mining area. After its exploration
process finished, KUD. Bina Iya is waiting for Exploitation permit from Mining and Energy Agency of
Hulu Sungai Selatan Sub-Province.
SARI
Kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Konservasi Sumber Daya Mineral dilakukan untuk
melaksanakan pemantauan dan Evaluasi recovery penambangan, cadangan, stripping ratio, bahan
galian lain, peningkatan nilai tambah bahan galian dan sumber daya pasca tambang. Tujuannya
mengusahakan terwujudnya pengelolaan bahan galian secara baik, benar, bijaksana, efektif dan efisien
agar diperoleh manfaat yang optimal, berkelanjutan bagi kepentingan rakyat secara luas mencegah
terjadinya pemborosan bahan galian.
Daerah kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Konservasi Sumber Daya Mineral secara administratif
termasuk dalam kecamatan Padang Batung dan Loksado, kabupaten Hulu Sungai Selatan.Secara
geografis terletak pada pada 114°51’19’’-115°36’19’’Bujur Timur dan 02°29’58’’-02° 56’10’’Lintang
Selatan.. Di daerah ini terletak Konsesi penambangan batubara PKP2B PT Antang Gunung Meratus,
KUD Karya Murnia dan KUD Bina Iya.
Pelaksanaan penambangan batubara oleh kontraktor dan kelompok di wilayah PKP2B PT.Antang
Gunung Meratus belum terkoordinir dengan baik. Pelaksanaan penambangan dan konservasi di
wilayah PT. Antang Gunung Meratus belum mengikuti kaidah-kaidah penambangan dan konservasi
yang semestinya. Penambangan, konservasi dan reklamasi, jika tidak secepatnya ditata kembali sesuai
dengan kaidah-kaidah penambangan, diperkirakan akan kurang optimal, banyak bahan galian yang
tertinggal, penyia-nyiaan bahan galian serta kerusakan lingkungan pasca tambang. Jika penambangan
batubara di blok II PT. Antang Gunung Meratus sampai dengan kedalaman 100 meter, maka akan
terjadi bahan galian tertinggal sebesar 3.095.659 ton. Bahan galian lain yang terletak diwilayah
PT.Antang Gunung Meratus yaitu batugamping, fosfat dan lempung.
Gambar 2.
Peta Geologi daerah Hulu Sungai Selatan dan sekitarnya
Foto 1.
Bongkah biji besi di daerah Kamawakan Loksado
Foto.2
Singkapan Diorit di daerah Malinau
Foto.3
Kegiatan penambangan oleh kontraktor KGLR
Kolokium Hasil Lapangan – DIM, 2005 59-10
Foto.4
Bahan galian batubara tertinggal KUD Karya Murni
Tabel.3.
Rekapitulasi produksi batubara PT. Antang Gunung Meratus
di kab.HSS dari tahun 1999 sampai dengan 2004