Sie sind auf Seite 1von 12

PENGARUH K-POP IDOL BANGTAN SONYEONDAN (BTS) TERHADAP

PENDAPATAN PERKAPITA KOREA SELATAN

(Studi kasus analisis pencapaian K-Pop Idol Bangtan Sonyeondan [BTS] dan
pengaruhnya terhadap industri ekonomi kreatif Korea Selatan)

Raisya Norafifa
Abstract:

The Korean Wave has been South Korea’s national branding for a couple of years now. It
creates a lot of opportunities and benefit for Korean as a society and also as a country. The
Korean Wave spread nation cultures such as historical and social values, art, and languages.
The massive fan base and audience also create opportunity for new jobs for the country’s
young people and increase the living standards. Furthermore, the Hallyu effects also boosts
nation economy by increasing the tourism and mass production. BTS, a K-Pop Idol group is
one of the most successful Korean Act of the decade. As of 2018 BTS has at least generates 4
trillion won (US$3.54 billion) as economic value to South Korea's Gross Domestic Products
and 1.42 trillion won (US$1.26 billion) as added value per year, and that is equal to combined
sales of 26 companies (Yonhap News, 2018)

The effect BTS has given to South Korea is very remarkable, as BTS is not the only Korean
Act to spread the Korean Wave across the globe, and the competition within it is very fierce.
Then, it also important to analyze how BTS emerge as one of the biggest contributor to South
Korea economy despite the competition.

The president of South Korea, Moon Jae - In has stated his belief in culture and art as industry
in the era of Fourth Industrial Revolution and fully support the development of Korean Wave.
Jason Potts and Stuart Cunningham in their work, ‘Four Models of the Creative Industries’
suggest that the economic value of the creative industries extends beyond just the “…manifest
production of cultural goods or the employment of creative people, but may have a more
general role in driving and facilitating the process of change across the entire economy..” In
any way, this research aim to analyze the impact of a K-Pop idol group, BTS to South Korea’s
economy using the four models of creative industries concept.
Keywords: BTS, South Korea, Korean Wave, Creative Industry, Fourth Industrial
Revolution
Pendahuluan

Korea Selatan tidak dipungkiri lagi merupakan sebuah kekuatan ekonomi yang cukup
dominan di regionalnya, Asia Timur. Dengan pendapatan perkapita $1619.42 billion pada
2018 (Economics, 2018) membuat salah satu negara dari ‘Four Asian Tigers’ ini menjadi
negara yang stabil dalam menjaga pertumbuhan ekonomi dan industrialisasi yang tinggi di
regionalnya. Terlepas dari pengembangan ekonomi negara seperti strategi ekspor - impor,
kebijakan konsumsi domestik, dan juga industrialisasi, Korea Selatan juga turut andil
dalam berpartisipasi pada sektor ekonomi baru yang sedang berkembang, yakni Industri
Ekonomi Kreatif. (Woodier & Park, 2017)

Dalam kampanye presiden tahun 2017, Moon Jae - In menyatakan dukungan


penuhnya terhadap pengembangan Revolusi Industri 4.0 dengan menjadikan culture dan
art sebagai cultural boost dari industri ekonomi kreatif yang akan mendatangkan
pertumbuhan bagi tingkat ekonomi di Korea Selatan. “Art and culture play growing roles
in this era but they have been neglected as if they were a private territory” (Kwon, 2017).
Dalam konferensi di Seoul mengenai Hallyu, Presiden Moon Jae In mengatakan bahwa

“Korean wave has flooded outwards of the former hermit kingdom, and if the president
shows an interest in culture, Korean art and culture would develop further. And as
the president, I should also participate in popular events as well, such as concert and
not only in play or traditional performances like the previous predecessor”. (Kwon,
2017)
Korean Wave berasal dari kata Han Liu atau Hallyu yang berarti gelombang korea.
Terminologi ini mulai berkembang pada tahun 1990an ketika penyebaran gelombang
budaya modern Korea Selatan pertama kali masuk setelah Korea Selatan melakukan
diplomasi dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) pada tahun 1992. Penyebaran
gelombang budaya modern ini meliputi drama tv (K-Drama), film, animasi, kuliner,
fashion, dan juga musik korea populer (K-Pop). Setelah berkembangnya Hallyu di RRT
dan hingga seluruh dunia, terminologi Hallyu atau Korean Wave diperluas tidak hanya
mengenai drama dan musik, tapi juga budaya lainnya seperti budaya tradisional, makanan,
sastra, dan bahasa. (Paramita, Efektivitas Diplomasi Kebudayaan Korea Selatan, 2017)

Salah satu budaya Korean Waves yang paling terkenal dan mendunia adalah Korean
Pop (K-Pop) atau musik modern dan populer korea yang didalamnya terdapat berbagai
genre seperti ballad, techno, rock, hip-hop, R&B, dance, dll. Hingga saat ini penggemar
musik K-Pop berkembang dari Asia, Eropa, Amerika, hingga Afrika bahkan seluruh dunia
dan terus bertambah setiap tahunnya. (Paramita, Efektivitas Diplomasi Kebudayaan Korea
Selatan, 2017)

Awal mula dikenalnya K-Pop dalam masyarakat global adalah saat lagu penyanyi
solois Korea Selatan, PSY yang berjudul Gangnam Style dirilis pada tahun 2012 dan
menjadi sensasi global. Lagu ini merupakan lagu K-POP pertama yang berhasil menginjak
No.1 dalam music chart internasional. (Paramita, Efektivitas Diplomasi Kebudayaan
Korea Selatan, 2017) Hingga saat ini, musik video lagu tersebut telah ditonton lebih dari
3.4 Billion Views oleh netizen dunia di kanal Youtube. Setelah PSY, mulai bermunculan
Korean Act lainnya yang kemudian dikenal dan digandrungi oleh masyarakat global
seperti Big Bang, Girls’ Generation, Super Junior, EXO, TWICE dan masih banyak
lainnya. Meskipun dampak yang diberikan oleh K-Pop ini lumayan massive terhadap
nation branding Korea Selatan, namun baru ketika BTS muncul sebagai global music
phenomenon industri ekonomi Korea Selatan menjadi jauh lebih meningkat dibanding
sebelumnya.

Metode Penelitian

Untuk menganalisa lebih lanjut, penulis akan menganalisa menggunakan “Four


Models Of The Creative Industries” yang diperkenalkan oleh Jason Potts dan Stuart
Cunningham tentang dinamika sektor industri kreatif dilihat dari perspektif ekonomi.
Penulis akan menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan sumber data kuantitatif,
yakni berupa data – data angka yang penulis temukan dari berbagai sumber yang dapat
mendukung analisa penulis.

Industri Ekonomi Kreatif merupakan bentuk baru definisi analitik dari komponen
industri perekonomonian dimana kreatifitas adalah input dan konten atau kekayaan
intelektual adalah output. Sektor kreatif merupakan sektor yang sedang berkembang pesat
sehingga pemerintah dapat menggunakan sektor industri kreatif sebagai alat untuk
membuat kebijakan baru yang sesuai dan untuk mengembangkan sector ekonomi. Dalam
penjelasannya, ada empat model dari industri kreatif yang dapat menjelaskan hubungan
antara sektor industri kreatif dengan sektor ekonomi secara keseluruhan, yaitu; Welfare,
Competition, Growth, dan Innovation. Keempat model industri kreatif ini memberikan
dampak yang berbeda terhadap ekonomi suatu negara. (Potts & Cunningham, 2008)

Model 1: Welfare, dalam model ini industri kreatif dianggap memiliki dampak negatif
terhadap ekonomi negara. Dalam hal ini, industri kreatif dinilai menggunakan lebih banyak
sumber daya daripada output yang dihasilkan. Total jumlah laju pertumbuhan produksi
dalam industri kreatif dinilai lebih rendah dibanding sektor lainnya. Dalam model ini,
industri kreatif hanya dianggap sebagai sebuah sektor yang menghasilkan komoditas
budaya yang meningkatkan nilai kesejahteraan tapi membutuhkan bantuan ekonomi dari
sektor lainnya. Hal ini terjadi karena produksi komoditas yang terjadi adalah high cultural
value namun low market value. (Potts & Cunningham, 2008)

Model 2: Competition, dalam model ini industri kreatif menjadi sektor industri yang
efektif. Laju pertumbuhan sektor industri kreatif cenderung netral, dan tidak
mempengaruhi secara lebih atau kurang terhadap perubahan teknologi, inovasi, atau
produktivitas sektor lainnya. Model ini juga tidak mengatakan bahwa sektor industri
kreatif tidak memiliki dampak pada produktivitas, dan justru sebaliknya. Namun, dampak
tersebut dinilai setara dengan sektor lainnya. Model ini sesuai dengan prediksi analisa
ekonomi yang menyatakan bahwa pada dasarnya sektor ekonomi dan sektor industri
kreatif bersifat kompetitif, dan bahwa output yang dihasilkan akan membuat ‘konsumen’
memilih antara output yang dihasilkan oleh sektor industri kreatif atau sektor lainnya
sebagai prioritas. (Potts & Cunningham, 2008)

Model 3: Growth, merupakan adanya hubungan positif antara sektor industri kreatif
dan sektor ekonomi konvensional. Dalam hal ini, sektor industri kreatif mendorong adanya
terobosan baru dalam sektor lainnya. Adanya industri kreatif justru meningkatan
pertumbuhan ekonomi dan pengolahan sumber daya, bukan hanya sebagai keuntungan
sektor industri kreatif itu sendiri, namun juga membuka jalan keuntungan bagi sektor
lainnya. Dampak positif yang didapatkan dari sektor ini antara lain dengan adanya
lapangan pekerjaan, tipe komoditas, dan pelayanan yang baru. Industri kreatif menjadi
growth drivers yang mana perannya dalam mengadopsi dan mengabsorsi ide baru dan
teknologi. (Potts & Cunningham, 2008)

Model 4: Innovation, berbeda dengan ketiga model sebelumnya dimana sektor industri
kreatif dilihat sebagai sebuah sektor. Dalam hal ini, industri kreatif digunakan sebagai
sistem inovasi perubahan seluruh sektor ekonomi negara. Industri kreatif digunakan untuk
mengkoordinasi perubahan pengetahuan sebagai dasar umum ekonomi negara. Industri
kreatif menjadi peran yang sangat signifikan, dan biasanya mempengaruhi kebijakan
negara. (Potts & Cunningham, 2008)
Hasil

Profil dan Pencapaian Bangtan Sonyeondan (BTS)

BTS atau yang memiliki nama asli 방탄소년단 (Bangtan Sonyeondan) dan biasa

dikenal sebagai Bangtan Boys atau BTS adalah boy group asal Korea Selatan yang terdiri
dari tujuh member yang beranggotakan: RM, Jin, SUGA, j-hope, Jimin, V and Jung Kook.
BTS dinaungi oleh Big Hit Entertaiment dan debut pada 13 Juni 2013. (Big Hit
Entertaiment, 2017) BTS mengalami puncak ketenaran ketika menjadi nominasi dan
memenangkan Top Social Artist Award di Billboard Music Awards 2017 yang
diselenggarakan di Amerika Serikat. BTS menjadi Korean Act pertama yang berhasil
memenangkan music awards show international bergengsi. Hingga saat ini, BTS memiliki
fanbase yang sangat masif dan aktif sehingga sangat mempengaruhi kegiatan yang BTS
lakukan. Dengan bantuan fansnya atau yang disebut ARMY (Adorable Representative
M.C. for Youth) BTS menjadi salah satu dari dua puluh lima orang paling berpengaruh di
internet oleh majalah TIME dan disebut sebagai “Next Generation Leaders” karena
dampak nya yang sangat fenomenal terhadap musik dunia dan pendukungnya yang sangat
masif di berbagai negara di dunia. (TIME, 2018)

Selain menjadi Korean Music Act yang sangat influencial, BTS juga merupakan aset
yang sangat penting bagi Korea Selatan. Sebagai negara industri, Korea Selatan
mengandalkan perusahaan – perusahaan raksasa sebagai penguat ekonomi dan
meningkatkan pendapatan perkapita negaranya. Perusahaan besar yang sangat
berpengaruh di Korea Selatan merupakan perusahaan – perusahaan yang dipegang oleh
Chaebol (konglomerat
besar) seperti Samsung
Group, Hyundai, LG
Electronics, KIA Motors,
Korean Air, dll. Sangat sulit
untuk menjadi pesaing
perusahaan – perusahaan
tersebut terlebih di Korea
Selatan, dimana sistem
nepotisme bukanlah hal
Source: Statista.com
yang asing untuk diterapkan. Pada tahun 2018, website data analis Statista melakukan
analisis perbandingan income BTS dengan perusahaan – perusahaan raksasa tersebut dan
dapat disimpulkan bahwa BTS menyumbang sekitar 0,3% sebesar dari pendapatan
perkapita Korea Selatan dan hampir menyusul perusahaan maskapai penerbangan elit
Korea Selatan, Korean Air yang menyumbang sebesar 0,7% dari pendapatan perkapita.
(Buchholz, 2019). Fenomena ini kemudian menjadi sangat unik bagaimana sebuah bentuk
sektor industri kreatif, Korean Act, yakni BTS dapat mempengaruhi pendapatan perkapita
negara yang sektor ekonominya sendiri sudah sangat tinggi dan stabil.

Bangtan Sonyeondan (BTS) sebagai Sektor Industri Kreatif

Debut pada tahun 2013, BTS bukanlah merupakan K-Pop Idol yang memiliki nilai
kesuksesan. Bukan rahasia umum bahwa industri musik Korea Selatan dipegang kendali
oleh tiga agensi musik besar yakni SM Entertaiment, YG Entertaiment, dan JYP
Entertaiment. (Choi, 2011) Kompetisi dalam industri musik Korea Selatan yang terbilang
sangat tinggi membuat K-Pop Idols yang bukan berasal dari ketiga agensi tersebut akan
sangat sulit untuk survive dalam industri musik Korea Selatan, BTS adalah salah satunya.
Big Hit Entertaiment merupakan agensi kecil yang tidak memiliki pengaruh apapun
terhadap industri musik Korea Selatan. Namun, berkat kerja keras dan dukungan dari para
pendukung, ARMY, BTS dapat menjadi salah satu K-Pop Idol paling berpengaruh di dunia
pada saat ini.

Beberapa pencapaian BTS sebagai sektor industri kreatif:

 BTS mencetak 3 album yang menjadi No.1 dalam Billboard Charts Top 200
dalam kurun waktu kurang dari satu tahun. Merupakan yang pertama kalinya
dalam sejarah setelah The Beatles
 EP Map of the Soul: Persona terjual sebanyak 3.5 juta kopi diseluruh dunia,
dalam kurun waktu enam bulan setelah release.
 Musik video Boy In Luv memecahkan rekor ketika mencapai 100 juta
penonton di Youtube dalam kurun waktu kurang dari 48 jam. BTS menjadi
satu – satunya artis Asia yang mencapai 5 billion streams di Spotify.
 Merchandise BTS terjual hingga mencapai US$130 million.
 6 Konser BTS di Amerika Serikat yang digelar di berbagai large scale stadium
menghasilkan hingga US$44 million dan terjual hingga total 300,000 tiket.
Source: (FastCompany, 2019)
Keuntungan yang dirasakan oleh BTS juga tentu saja berdampak pada keuntungan
yang diterima oleh agensinya, Big Hit Entertaiment. Operating Profit dari Big Hit
Entertaiment sendiri mengalami
kenaikan yang tinggi sebesar 97%
dari 32, 5 billion KRW di tahun
2017 menjadi 64,1 billion KRW
atau US$57 million di tahun 2018.

Selain itu, Revenue Big Hit Entertainment


juga mengalami peningkatan yang sangat
tinggi sebanyak 132% dari 92,4 billion
KRW di tahun 2017 menjadi 214,2 billion
KRW di tahun 2018.

Net Profit Big Hit Entertaiment


juga mengalami peningkatan
sebesar 105% dari 24,6 billion
KRW di tahun 2017 menjadi
50,2 billion KRW di tahun
2018.

Data Source: (CNBC News, 2019)

Pada Desember 2018, Hyundai Research Institute mempublikasikan bahwa BTS


menghasilkan setidaknya 4 trillion KRW (US$3.54 billion) sebagai economic value bagi
Korea Selatan dan 1.42 trillion KRW (US$1.26 billion) sebagai added value hingga kurun
waktu 2018. Jika terus dipertahankan, BTS akan menghasilkan sebanyak 41.8 trillion
KRW bagi pendapatan perkapita Korea Selatan periode 2014-2023 mendatang (Yonhap
News, 2018)

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Pyun Ju-hyun, seorang professor bisnis dari
Korea University, di tahun 2019, konser BTS “BTS 5th Muster (Magic Shop) yang
diadakan di kota Busan dan kota Seoul juga menghasilkan dampak ekonomi dengan angka
fantastis, yakni sebesar 481.3 billion KRW. Sebanyak 135.5 billion KRW di Busan atau
setara dengan 1,6% pendapatan perkapita Busan dan sebanyak 345.8 billion KRW di Seoul
atau setara dengan 0,9% pendapatan perkapita Seoul di tahun 2018. Profesor tersebut juga
mengatakan bahwa hasil dari penelitiannya membuktikan bahwa sangat penting untuk
mengembangkan sektor industri kreatif sebagai mesin pertumbuhan ekonomi.
(KoreaHerald.com, 2019)

Pembahasan

Sektor industri kreatif di Korea Selatan, khususnya performance art atau dalam hal
ini diesebut K-Pop merupakan sektor industri kreatif yang sedang berkembang pesat. Jika
dianalisis menggunakan konsep Four Models Of The Creative Industries milik Jason Potts
dan Stuart Cunningham, maka model yang sesuai adalah Model 3, yakni Growth Model.
Hal ini terlihat dari banyaknya kerjasama yang dilakukan BTS, sebagai bentuk sektor
industri kreatif dengan sektor lainnya yang menyebabkan keuntungan bagi sektor lainnya
juga dan bukan hanya pada BTS sebagai sektor industri kreatif.

Dampak dalam bidang Tourism

BTS bekerjasama dengan Seoul Tourism Organization dan juga dipilih oleh
pemerintah daerah Seoul sebagai Honorary Tourism Ambassador of Seoul dalam
mempromosikan destinasi Seoul sebagai tourist attraction. (E!News, 2019) Hal ini
didukung dengan dampak BTS yang sangat masif bagi para pendukungnya. Pada tahun
2016, Seoul mengalami penururan kedatangan turis akibat dampak dari THAAD, namun
pada tahun 2017, sebanyak 7.6% dari 10.41 juta turis yang mengunjungi Seoul datang
karena BTS. (Yonhap News, 2018). The Korea Tourism Organization melakukan sebuah
survey dan menyatakan bahwa 5 spot paling popular dikalangan turis adalah spot yang
berkaitan dengan BTS. Sang-won, pemimpin dari The Korea Tourism Organization
menyatakan bahwa hasil dari survey mengindikasikan bahwa promosi tidak langsung yang
dilakukan oleh BTS melalui social media atau music video membuat para fans ingin datang
dan mengunjungi spot – spot tersebut secara langsung. (E-Today, 2019)

Dampak dalam bidang Consumer Good Exports

Hyundai Research Institute pada tahun 2018 juga memaparkan bahwa 1,7% atau
sekitar $1.1 billion dari total Korean Consumer Goods di tahun 2017, $65.2 billion
merupakan produk yang berkaitan dengan BTS. Nilai tersebut dianggap sangat tinggi
untuk sebuah boy group. Produk ekspor tersebut termasuk didalamnya yaitu;
cloting/fashion senilai US$233.98 million, kosmetik/produk kecantikan senilai US$426.64
million dan food items senilai 456.49 million. (TheInvestorKorea, 2018) Hal ini kemudian
menjadi pengaruh yang sangat penting karena menurut International Trade Centre, produk
ekspor seperti clothing dan foods termasuk produk ekspor yang sangat penting di Korea
Selatan (International Trade Centre, 2018) dan jika BTS memiliki dampak yang cukup
tinggi, maka BTS memberikan pengaruh yang cukup besar.

Dampak dalam BOP (Balance of Payments) Korea Selatan

Sistem Statistik Ekonomi Bank Korea menyatakan bahwa BOP Korea Selatan
(Balance of Payments merupakan total
transaksi ekonomi antara suatu negara dan
dunia) untuk musik dan hiburan mencapai
US$ 114,7 juta pada kuartal pertama 2019
karena 2 alasan utama: peningkatan
hubungan antara RRT dan Korea Selatan
dan keberhasilan BTS sebagai global
music phenomenon. Ini adalah peningkatan
surplus BOP tertinggi sejak kuartal ketiga
tahun 2016, yang tercatat sekitar US
$132.4 million (KoreaHerald, 2019)

Souce Data: KoreaHerald

Dampak dalam Investasi Saham Entertaiment Agencies.

Ketika RRT memberlakukan larangan THAAD pada tahun 2016, stok perusahaan
entertaiment sangat terpengaruh karena RRT merupakan salah satu negara yang sangat
penting dalam hubungan investasi dan ekspor di Korean Entertaiment. Berkat BTS, stok
investasi perusahaan hiburan meningkat. Tidak lagi tergantung pada pasar RRT seperti di
masa lalu, Korean Waves telah menyebar dan berkembang di AS dan Eropa, menjadi
motivasi untuk mengekspor cultural prodcuts ke negara-negara ini. Seorang stock experts
mengatakan: "Through BTS, the feasibility of the entertainment companies' stocks has
been proved”. STIC Investments - sebuah perusahaan manajemen Korea dari Private
Equity Funds (PEF) - menandatangani kontrak perdagangan saham untuk membeli saham
Big Hit Entertainment dengan harga 104 miliar won dan menjadi pemegang saham
terbesar ketiga Big Hit Entertainment. Hal ini biasanya jarang sekali terjadi dalam industri
musik Korea Selatan. (JTBC Plus, 2018).

Dampak dalam Kebudayaan Korea Selatan

BTS sangat bangga terhadap budaya Korea Selatan yang mereka bawa. Terlihat dari
beberapa lagu mereka yang memiliki cultural meaning seperti “IDOL”, “Ddaeng”,
“Satoori Rap”, dll. Menurut National Gugak Center - sebuah institusi untuk belajar musik
tradisional korea, terjadi peningkatan dalam minat pembelajaran dan permainan musik
tradisional setelah BTS menampilkan live performance lagu mereka yang berjudul
“IDOL” di Melon Music Awards 2018 dimana BTS menggabungkan musik tradisional
dengan musik modern versi BTS yang menarik perhatian penonton lokal maupun global.
(Naver, 2018).

Penutup

Pada awalnya industri kreatif dilihat sebagai industri entertainment, atau industri
hiburan. Namun, seperti konsep ekonomi, jika ada demand, maka supply akan mengikuti.
Maraknya penggemar Korean Waves yang tersebar diseluruh dunia juga membuat pasar
“K-Pop” ini semakin ramai. BTS merupakan produk industri kreatif yang peminatnya
sangat tinggi dan terus berkembang. Pencapaian BTS dapat dibilang sebuah keajaiban
karena belum pernah sebelumnya ada sebuah boy group yang beranggotakan tujuh orang
dapat mempengaruhi banyak sekali massa hingga pendapatan perkapita suatu negara.

Dilihat dari perspektif ekonomi, dampak yang diberikan BTS tidak hanya secara
materil terhadap pendapatan perkapita negara, namun juga kemudian membuka
kesempatan – kesempatan baru yang belum dilakukan sebelumnya, seperti meningkatkan
angka produk ekspor serta membuka kerjasama baru dengan investor – investor asing.
BTS merupakan salah satu produk industri kreatif yang jika didukung secara penuh oleh
pemerintah, maka akan membantu meningkatkan pendapatan perkapita serta sektor
ekonomi negara. BTS mungkin hanya salah satu produk industri kreatif Korea Selatan,
Pemerintah Korea Selatan dapat memanfaatkan momen ini untuk mengembangkan sektor
industri kreatif menjadi lebih luas lagi.
Referensi

Bahan Bacaan Jurnal

Choi, Y.-J. (2011). The Globalization of K-Pop: . Situations Vol. 5 (Winter 2011), 69.
Paramita, D. (2017). Efektivitas Diplomasi Kebudayaan Korea Selatan. 28-29.
Paramita, D. (2017). Efektivitas Diplomasi Kebudayaan Korea Selatan. 28.
Potts, J., & Cunningham, S. (2008). Four Models of the Creative Industries. International Journal of
Cultural Policy Volume 120(1):163-180.
Woodier, J., & Park, S. (2017). Republic of Korea: K-Culture and the next wave of Economic
Growth. International Journal of Cultural and Creative Industries, 71.

Bahan Bacaan Berita

CNBC News. (2019). How BTS Became A Major Moneymaker For South Korea. Retrieved from
https://www.youtube.com/watch?v=vpNlwap2YoQ

E!News. (2019). BTS Named The Official Ambassadors Of Seoul For The Third Year In A Row.
Retrieved from https://www.eonline.com/ap/news/1071781/bts-named-the-official-
ambassadors-of-seoul-for-the-third-year-in-a-row
E-Today. (2019). Gangneung Jumunjin, the best destination for BTS tours among foreigners.
Retrieved from http://m.etoday.co.kr/view.php?idxno=1771429#cb
KoreaHerald. (2019). Buoyed by BTS, trade surplus of music-related sectors recovers to pre-2016
level. Retrieved from http://www.koreaherald.com/view.php?ud=20190512000144
KoreaHerald.com. (2019). BTS' recent home concerts created economic effect worth nearly 500 b
won: report. Retrieved from http://www.koreaherald.com/view.php?ud=20190724000515
Kwon, M. Y. (2017, May 9). Culture awaits greater interest from new leader. Retrieved from
Koreatimes: http://www.koreatimes.co.kr/www/art/2019/06/398_229016.html
Naver. (2018). National Gugak Center expands digital music service for Korean instrument “BTS
Impact Hits”. Retrieved from
https://news.naver.com/main/read.nhn?mode=LSD&mid=sec&oid=056&aid=0010654670&si
d1=001
TheInvestorKorea. (2018). BTS to outpace PyeongChang Winter Olympics’ economic impact.
Retrieved from http://www.theinvestor.co.kr/view.php?ud=20181219000505
TIME. (2018, October 10). How is BTS taking over the world. Retrieved from Next Generation
Leaders: https://time.com/collection-post/5414052/bts-next-generation-leaders/
Yonhap News. (2018, December 17). K-pop group BTS's annual economic value estimated at 4 tln
won: report. Retrieved from https://en.yna.co.kr/view/AEN20181218003600320
Bahan Bacaan Website
Big Hit Entertaiment. (2017). About BTS. Retrieved from https://ibighit.com/bts/eng/profile/
Buchholz, K. (2019, November 5). How Much Money Does BTS Make for South Korea? Retrieved
from https://www.statista.com/chart/19854/companies-bts-share-of-south-korea-gdp/
Economics, T. (2018). South Korea GDP. Retrieved from https://tradingeconomics.com/south-
korea/gdp
FastCompany. (2019). BTS accounts for $4.65 billion of South Korea’s GDP—and other jaw-
dropping stats about the supergroup. Retrieved from
https://www.fastcompany.com/90412360/bts-accounts-for-4-65-billion-of-south-koreas-gdp-
and-other-jaw-dropping-stats-about-the-supergroup
International Trade Centre. (2018). Sectoral Diversification in Products of South Korea. Retrieved
from http://www.intracen.org/country/republic-of-korea/sector-trade-performance/
JTBC Plus. (2018). BTS brings new vitality to Korean economy. Retrieved from
https://channels.vlive.tv/EBF267/celeb/1.8693250

Das könnte Ihnen auch gefallen