In an x-ray diffraction experiment a sample is placed into the center of an instrument and

illuminated with a beam of x-ray. The x-tube and detector move in a synchronized motion. The signal
coming from the sample os recorded and graphed where peaks are observed related to the atomic
structure of the sample.

Most of materials are made up of many small crystals, like sand on a beach. Each of these crystals is
composed of a regular arrangement of atom and each atom is composed of a nucleus surrounded by
cloud of electrons.

it's at this scale that the story of x-ray diffraction begins. x-ray high energy light with a repeating
period called the wavelenght. since the waveleght of an x-ray is similar to the distance between
atoms in a crystal, a special interference effect called diffraction can be used to measure the
distance between the atoms.

interference occurs when x rays interact with each other.

if the waves are in alignment the signal is amplified, this is called constructive interference.

if the waves are out of alignment the signal destroyed this is called destructive interference .

when an x ray encounters an atom its energy is absorbed by the electrons. electrons occupy special
energy states around an atom. since this is not enough energy for electron to released. the energy
must be readmitted in the form of a new x ray but the same energy as the original. this process is
called elastic scattering.

in a crystal the repeating arrangement of atoms form distinct planes separated by well defined
distances. when the atomic planes are exposed to an x-ray beam, x ray are scattered by regulary
spaced atoms. strong amplification of the emitted signal occurs at very specific angles. where the
scattered waves constructively interfere. this effect is called diffraction.

the angle between the incident and the scattered beam is called 2theta in order for constructive to
occur the scattered waves must be in alignment. meaning the second wave must travel a whole
number of wavelength. in this case, one half of a wavelength is traveled on the incident side and one
half on the scattered side yealding one additional wavelength.

in the case of the next x ray, one wavelength has traveled on both the incident and the scattered
side resulting in two wavelength. this reinforcement occurs throughout the crystal. the exact angle
at which diffraction occurs will be determined from red triangle. the angle at the top is theta. half
the angle between the incident and scattered beams. along side is distance between the atomic
planes. in the short side we knows is one half of wavelenght. the relationship between the
diffraction angle and the spacing between the atoms can be determined by applying the sine fuction.
Dalam percobaan difraksi sinar-X, sampel ditempatkan di tengah-tengah instrumen dan diterangi
dengan sinar-x. Tabung-x dan detektor bergerak dalam gerakan yang disinkronkan. Sinyal yang
berasal dari sampel dicatat dan digambarkan di mana puncak diamati terkait dengan struktur atom
sampel.

Sebagian besar bahan terbuat dari banyak kristal kecil, seperti pasir di pantai. Masing-masing kristal
ini tersusun atas susunan atom yang teratur dan setiap atom tersusun dari inti yang dikelilingi oleh
awan elektron.

pada skala inilah kisah difraksi sinar-X dimulai. x-ray sinar energi tinggi dengan periode berulang
yang disebut panjang gelombang. karena panjang gelombang sinar-x mirip dengan jarak antara atom
dalam kristal, efek interferensi khusus yang disebut difraksi dapat digunakan untuk mengukur jarak
antara atom.

Gangguan terjadi ketika sinar x saling berinteraksi.

jika gelombang sejajar sinyal diamplifikasi, ini disebut interferensi konstruktif.

jika gelombang tidak sejajar sinyal dihancurkan ini disebut interferensi destruktif.

ketika x-ray bertemu atom, energinya diserap oleh elektron. elektron menempati keadaan energi
khusus di sekitar atom. karena ini tidak cukup untuk melepaskan elektron. energi harus diterima
kembali dalam bentuk sinar x baru tetapi energi yang sama seperti aslinya. proses ini disebut
hamburan elastis.

dalam kristal susunan atom yang berulang membentuk bidang yang berbeda yang dipisahkan oleh
jarak yang jelas. ketika bidang-bidang atom terpapar sinar x-ray, x-ray tersebar oleh atom-atom
berjarak teratur. amplifikasi yang kuat dari sinyal yang dipancarkan terjadi pada sudut yang sangat
spesifik. di mana gelombang yang tersebar secara konstruktif mengganggu. efek ini disebut difraksi.

sudut antara insiden dan sinar yang tersebar disebut 2 theta agar konstruktif terjadi, gelombang
yang tersebar harus sejajar. artinya gelombang kedua harus menempuh seluruh panjang gelombang.
dalam hal ini, setengah dari panjang gelombang dijalani di sisi kejadian dan separuh lagi di sisi yang
berserakan berteriak satu panjang gelombang tambahan.

dalam kasus x ray berikutnya, satu panjang gelombang telah melakukan perjalanan pada kedua
insiden dan sisi yang tersebar menghasilkan dua panjang gelombang. tulangan ini terjadi di seluruh
kristal. sudut yang tepat di mana difraksi terjadi akan ditentukan dari segitiga merah. sudut di atas
adalah theta. setengah sudut antara insiden dan balok yang tersebar. sepanjang sisi adalah jarak
antara bidang atom. di sisi pendek yang kita tahu adalah setengah dari panjang gelombang.
hubungan antara sudut difraksi dan jarak antara atom dapat ditentukan dengan menerapkan fungsi
sinus.