Sie sind auf Seite 1von 9

JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI

HUBUNGAN PENGETAHUAN SANITASI AIR TERHADAP KEJADIAN


DIARE DI KELURAHAN TENGAH JAKARTA TIMUR
(Wilayah RT 06/07)

Anjar Bayu Kuncoro


1001145011

Pembimbing I : Gufron Amirullah, M.Pd


Pembimbing II : Dra Meitiyani, M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
2014
HUBUNGAN PENGETAHUAN SANITASI AIR TERHADAP KEJADIAN
DIARE DI KELURAHAN TENGAH JAKARTA TIMUR
(Wilayah RT 06/07)

Anjar Bayu Kuncoro


Universitas Muhammadiyah PROF. DR. HAMKA
e-mail: bayuanjar68@yahoo.com
Abstract. Water Sanitation Knowledge relations Against Diarrhea
Occurrence in Middle Village East Jakarta. Thesis, Jakarta: Biology Education
Studies Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of
Muhammadiyah PROF. DR. HAMKA, 2013-2014. This study aims to determine
the relationship of knowledge regarding water and sanitation on the incidence of
diarrhea in Middle Village East Jakarta especially 06/07 RT. This research was
conducted at RT 06/07 located in Middle Village area of East Jakarta, in May
2014, the research method used is descriptive method with a quantitative survey
or observation techniques. The sample used is the head of the family as much as
55 people from 55 families, who come from the community at RT 06/07 Middle
Village East Jakarta. For sampling random sampling technique was used. The
research instrument used in the form of a test or questionnaire about knowledge
and the incidence of diarrhea. Data were analyzed using SPSS Statistics 17.0 with
a significance level of 0.01. The results showed water sanitation knowledge on the
incidence of diarrhea had a significant correlation (r = -0722) and fall into the
category of high negative correlation (reciprocal relationship). So these results
illustrate that there is a significant reciprocal relationship between knowledge of
water and sanitation on the incidence of diarrhea.
Keywords: incidence of diarrhea, central village water and sanitation knowledge.

Abstrak. Hubungan Pengetahuan Sanitasi air Terhadap Kejadian Diare di


Kelurahan Tengah Jakarta Timur. Skripsi, Jakarta : Program Studi Pendidikan
Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah
PROF. DR. HAMKA, 2013-2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan mengenai pengetahuan sanitasi air dan terhadap kejadian diare di
Kelurahan Tengah Jakarta Timur khususnya Wilayah RT 06/07. Penelitian ini
dilakukan di RT 06/07 yang berada di wilayah Kelurahan Tengah Jakarta Timur,
pada bulan Mei 2014. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif
Kuantitatif dengan teknik survei atau observasi. Sampel yang digunakan ialah
kepala keluarga sebanyak 55 orang dari 55 KK, yang berasal dari masyarakat di
RT 06/07 Kelurahan Tengah Jakarta Timur. Untuk pengambilan sampel
digunakan teknik Random Sampling. Instrumen penelitian yang digunakan berupa
tes atau soal pengetahuan dan angket mengenai kejadian diare. Analisis data
menggunakan SPSS Statistics 17.0 dengan taraf signifikansi 0,01. Hasil penelitian
menunjukan pengetahuan sanitasi air terhadap kejadian diare memiliki hubungan

1
2

yang signifikan (r= -0.722) dan masuk dalam kategori korelasi negatif tinggi
(memiliki hubungan timbal balik). Maka hasil tersebut menggambarkan terdapat
hubungan timbal balik yang signifikan antara pengetahuan sanitasi air dan
terhadap kejadian diare.
Kata kunci : kejadian diare, kelurahan tengah dan pengetahuan sanitasi air.

PENDAHULUAN bahwa pengamanan air merupakan


hal yang mendasar dan mudah
Lingkungan merupakan tempat dilakukan oleh setiap orang. Namun
hidup makhluk hidup untuk tidak semua masyarakat mengetahui
keberlangsungan kehidupannya. hal tersebut, secara otomatis air yang
Dimana di dalam lingkungan disusun dikonsumsi kebanyakan masyarakat
oleh komponen biotik dan abiotik tidak diketahui tingkat keamanannya.
yang saling berketergantungan Padahal pengetahuan tentang
khususnya makhluk hidup sebagai kebersihan air haruslah dimiliki oleh
komponen biotiknya. masyarakat, dimana salah satu fungsi
Lingkungan sebagai tempat pengetahuan ialah sebagai informasi
keberlangsungan hidup, haruslah untuk memperbaiki sikap dan
dikatakan baik atau sehat. Kesehatan perilaku masyarakat itu sendiri
lingkungan pada hakekatnya adalah dalam menggunakan air yang baik
suatu kondisi atau keadaan dan benar.
lingkungan yang optimum sehingga Permasalahan dalam sanitasi
berpengaruh positif terhadap air di lingkungan akan menyebabkan
terwujudnya status kesehatan yang dampak yang buruk timbulnya
optimal pula (Notoatmodjo, permasalahan seperti beberapa
2011:169). Maka lingkungan yang penyakit yang menyerang penduduk
merupakan tempat tinggal manusia di wilayah setempat salah satunya
haruslah dikatakan sehat atau baik ialah diare. Penyakit diare masih
agar tujuan keberlangsungan hidup menjadi permasalahan kesehatan di
dapat terwujud secara optimal. dunia terutama pada negara
Menurut WHO ada 17 ruang berkembang, sebagian besar anak-
lingkup kesehatan lingkungan yaitu: anak di bawah umur lima tahun yang
penyediaan air minum, pengelolaan mudah terserang. Dalam penelitian
air buangan dan pengendalian Adisasmito (2005) disimpulkan
pencemaran, pembuangan sampah bahwa faktor resiko penyakit diare
padat, pengendalian vektor, yang paling banyak diteliti ialah
pencegahan pengendalian faktor lingkungan khususnya sarana
pencemaran tanah oleh feses air bersih. Penelitian yang dilakukan
manusia, higenie makanan termasuk Umiati (2009) juga menunjukkan
higenie susu, pengendalian bahwa sarana air bersih memiliki
pencemaran udara, pengendalian hubungan dengan kejadian penyakit
radiasi. diare di wilayah Boyolali.
Ruang lingkup kesehatan Sarana air bersih merupakan
lingkungan tersebut menyebutkan faktor yang mendukung dalam
3

kehidupan manusia khususnya untuk Berdasarkan uraian di atas


dikonsumsi. Perlunya menjaga peneliti ingin mengetahui hubungan
kebersihan air untuk dikonsumsi itu antara pengetahuan sanitasi air yang
merupakan hal yang harus dilakukan baik terhadap kejadian penyakit diare
oleh masyarakat, namun bagaimana di Wilayah Kelurahan Tengah
pengetahuan masyarakat dalam Jakarta Timur.
menjaga kebersihan air yang baik
dan benar masih diragukan, dapat METODE
dilihat dalam penelitian Praptiwi Penelitian ini merupakan jenis
(2011) ada hubungan yang signifikan penelitian Kuantitatif dengan teknik
salah satunya pengetahuan penduduk survei atau observasi. Penelitian ini
tentang sanitasi air terhadap penyakit dilakukan dengan mengadakan
diare di wilayah Temanggung. pengukuran pada saat yang
Kelurahan Tengah Jakarta bersamaan mengenai pengetahuan
Timur penyakit diare masih menjadi masyarakat tentang sanitasi air di
masalah dalam kesehatan di setiap rumah dengan mengambil data
lingkungan tersebut. Didapat data penyakit yang terjadi pada penduduk
pada Puskesmas setempat penderita setempat.
diare pada wilayah setempat Tempat dan waktu penelitian
sebanyak 27 orang selama 6 bulan ini dilakukan di Wilayah RT 06/07
terakhir. Dan hasil wawancara yang Kelurahan Tengah Jakarta Timur
dilakukan kepada ibu rumah tangga pada bulan Maret sampai Agustus
setempat juga menyatakan bahwa 2014.
untuk penyakit diare sudah menjadi Populasi yang dijadikan pada
penyakit yang sering terjadi. Hal itu penelitian ini adalah penduduk RT
juga didukung dari keadaan fisik 06/07 Kelurahan Tengah Jakarta
lingkungan yang kurang baik yaitu Timur dengan jumlah ±170 Kartu
Keluarga (KK). Sampel yang
masih banyak terdapat genangan air digunakan pada penelitian ini adalah
dari limbah rumah tangga setempat perwakilan dari KK (baik bapak atau
yang menjadi sumber permasalahan ibu) yang berjumlah 55 orang yang
dari penyakit diare. Khususnya pada berasal dari 55 KK. Pengambilan
Wilayah RT 06 RW 07 yang menjadi sampel penelitian dilakukan dengan
lokasi penelitian, dimana lokasi menggunakan teknik random
tersebut terletak di belakang Pasar sampling.
yang merupakan tempat umum Variabel penelitian ini terdiri
menjadi tempat keramaian dari variabel bebas yaitu
pengetahuan sanitasi air dan variabel
masyarakat. Selain itu tidak baiknya terikat Kejadian Diare.
sumur tempat mereka mandi dan Instrumen yang diberikan
mengambil air yang terlihat kurang kepada sampel berupa soal dan
baik, dengan tempat yang mudah kuiseoner atau pertanyaan. Soal yang
tercemar karena berlokasi dekat digunakan berbentuk pilihan ganda
dengan sungai yang kotor. Maka untuk mengetahui pengtahuan respon
peneliti memilih lokasi tersebut mengenai sanitasi air. Butir soal pada
karena menunjukan hal yang sama instrumen ini berjumlah empat belas
dari permasalahan sanitasi air. soal yang dikembangkan berdasarkan
indikator tentang pengetahuan air.
Penilain pada setiap butir soal diberi
4

nilai satu bila jawaban benar. 2. Kejadian Diare


Kemudian untuk instrumen 100 93
kuiseoner digunakan untuk

Persentase
mendapatkan data mengenai kejadian 50
diare di wilayah setempat selama 7
enam bulan terakhir. Kuiseoner yang 0
digunakan berupa pertanyaan Diare Tidak Diare
tertutup dengan memiliki opsi pada
masing-masing pertanyaan berupa Gambar 4.8. Data Kejadian Diare
pernyataan “Ya” dan “Tidak”. Data tersebut menunjukkan
Kuiseoner ini berjumlah tujuh untuk kejadian diare di Wilayah RT
pertanyaan dengan memberi skor 06/07 Kelurahan Tengah sebesar (%)
satu jika jawaban “Ya” dan nol jika 93% warga tersebut pernah
jawaban “Tidak”. terjangkit diare selama 6 bulan
Uji analisis data dilakukan terakhir dan yang tidak terjangkit
untuk menguji hubungan antara
sebesar 7%.
variabel pengetahuan sanitasi air
dengan kejadian penyakit diare di 3. Uji Hipotesis
daerah tersebut. Analisis ini
menggunakan SPSS Statistics 17.0. Dari hasil penelitian yang sudah
Dengan variabel X pengetahuan dilakukan dengan melakukan
sanitasi air dan variabel Y kejadian observasi langsung ke lokasi
diare yang pernah dialami orang penelitian menggunakan angket.
yang bertempat tinggal di rumah Penelitian ini bertujuan mengetahui
tersebut selama rentang waktu enam hubungan pengetahuan sanitasi air
bulan. terhadap sikap masyarakat tentang
penyakit diare di Wilayah RT 06/07
HASIL DAN PEMBAHASAN Kelurahan Tengah Jakarta Timur.
A. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini menunjukkan bahwa
1. Pengetahuan Sanitasi Air terdapat hubungan pengetahuan
sanitasi air terhadap sikap
100 masyarakat tentang penyakit diare di
Persentase

80
60 43 Wilayah RT 06/07 Kelurahan
40 Tengah Jakarta Timur dengan
20 8 4
0 perhitungan menggunakan SPSS
0-39 40-69 70-100 Statistics 17.0 dengan taraf
signifikansi 0,01 yang didapat dari
Gambar 4.4 . Hasil Pengetahuan perhitungan ialah sebesar r = -0,722.
Sanitasi air Respeonden Hal tersebut mengartikan
Dari data tersebut menunjukan bahwa terdapat korelasi negatif
pengetahuan sanitasi air masyarakat tinggi antara pengetahuan sanitasi air
setempat paling banyak dengan kejadian penyakit diare dan
mendapatkan skor kisaran 40-69 dan data yang didapatkan memiliki
sangat sedikit yang mendapatkan regresi yang linear karena nilai
skor 70-100 signifikansi < 0,01, dengan
persamaan regresi Y= 9,308 -
0,854X1.
Tabel 1. Stastistik Penelitian
5

N r hit
r tabel
df PROBABILITAS
KESIMPULA didapat dari Puskesmas Kramat Jati
(0.01) N
55 -0.722 0.2241 53 -0.80 < r hitung Terdapat
menunjukan bahwa penderita diare
< -0.60 korelasi selama 6 bulan terakhir pada
negatif yang Wilayah RT 06/07 Kelurahan
relatif tinggi
Tengah sebanyak 27 orang.
B. Pembahasan Kemungkinan terjadi karena
penderita diare yang terjangkit di
1. Pengetahuan Sanitasi Air wilayah tersebut tidak semuanya
Skor pengetahuan sanitasi air berobat ke Puskesmas. Karena
masyarakat RT 06/07 Kelurahan penderita masih bisa diatasi dengan
Tengah tidak begitu baik. Karena obat-obatan yang bisa mereka
mereka mendapatkan skor yang dapatkan di warung-warung.
paling banyak ialah kisaran skor 40-
69. Dan untuk skor 70-100 sangatlah 3. Uji Hipotesis
sedikit, hal itu karena faktor Data berikutnya merupakan
pendidikan yang masih kurang pada data yang menjadi salah satu tujuan
wilayah setempat. Kemudian umber dalam penelitian ini yaitu data
air minum juga data yang diperoleh korelasi dari salah satu variabel
dalam penelitian ini, dari data yang dalam penelitian ini, dan
diperoleh air curah atau air yang mendapatkan hasil bahwa terdapat
dijual dalam gerobak lebih banyak korelasi negatif yang tinggi antara
digunakan oleh masyarakat di pengetahuan sanitasi air dengan
Wilayah RT 06/07 hal ini berkaitan penyakit diare di Wilayah RT 06/07
dengan data kualitas fisik pada air Kelurahan Tengah Jakarta Timur (r =
yang menunjukkan bahwa air di -0,722). Hal ini disebabkan salah
wilayah setempat berasa dan satunya ialah karena pada
berwarna maka masyarakat setempat masyarakat di wilayah penenilitian
lebih memilih untuk membeli air dari masih banyak pula Kepala Keluarga
luar, namun karena faktor ekonomi yang berpendidikan tidak mencapai
yang kurang maka masyarakat SLTA yang menunjukkan bahwa
setempat lebih memilih air curah kurangnya pengetahuan bagi
yang harganya pun terjangkau. masyarakat setempat. Selain dari itu
untuk masyarakat setempat
2. Kejadian Diare mayoritas bermata pencaharian
Data yang didapat untuk sebagai wiraswata atau berdagang,
kejadian diare, melalui angket yang maka waktu kesehariannya
diberikan saat penelitian menunjukan dihabiskan di lokasi sekitar tempat
bahwa sebesar 97% masyarakat di tinggal saja dan menyebabkan untuk
Wilayah RT 06/07 Kelurahan menambah pengetahuan yang
Tengah terjangkit penyakit diare mereka dapat sudah sulit. Karena
selama 6 bulan terakhir. Hal itu bisa faktor yang mempengaruhi
terjadi karena kurang baiknya faktor pengetahuan ada pengalaman dan
sanitasi air pada wilayah tersebut dan social budaya/ekonomi (Erfandi,
rendahnya pengetahuan terhadap 2009) maka dengan kata lain jika
sanitasi air pada masyarakat pengalaman yang didapat masyarakat
setempat. Kemudian data yang setempat hanya di lingkungannya
6

tidak akan menambah pengetahuan DAFTAR PUSTAKA


mereka tentang sanitasi air. Dimana
pengetahuan merupakan hasil dari
tahu, dan ini terjadi setelah orang Adisasmito, W.2007. Faktor Risiko
melakukan penginderaan terhadap Diare Pada Bayi Dan Balita
suatu objek tertentu. Penginderaan Di Indonesia: Systematic
terjadi melalui pancaindera manusia, Review Penelitian Akademik
yakni indera penglihatan, Bidang Kesehatan
pendengaran, penciuman, rasa, dan Masyarakat. Depok: Makara
raba (Dede Yahya, 2012). Jika Kesehatan, 11, h. 1-10.
Pengetahuan mereka kurang
menyebabkan perilaku tentang Administrator. 2009. Wilayah
menjaga sanitasi air juga berkaitan Yuridis. (online). Tersedia:
dimana perilaku merupakan salah http://www.pa-
satu faktor penyebab terjadinya jakartatimur.go.id/index.php?
penyakit diare. Dan diketahui bahwa option=com_content&view=a
wilayah setempat memiliki kualitas rticle&id=40&Itemid=138.
air yang kurang baik maka bisa Diakses 18 Agustus 2014.
terjadi penyakit diare yang dialami
Angeline dkk. 2012. Hubungan
warga setempat.
Kondisi Sanitasi Dasar
Dan dalam penelitian ini
Dengan Keluhan Kesehatan
hipotesis “Ada hubungan antara
Diare Serta Kualitas Air
pengetahuan sanitasi air terhadap
Pada Pengguna Air Sungai
kejadian diare di Wilayah RT 06/07
Deli Di Kelurahan Sukaraja
Kelurahan Tengah Jakarta Timur”
Kecamatan Medan Maimun
dapat diterima.
Tahun 2012. Medan:
Universitas Sumatera Utara.
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang Wulandari, A. 2009. Hubungan
dilakukan pada Wilayah RT 06/07 Antara Faktor Lingkungan
Kelurahan Tengah Jakarta Timur Dan Faktor Sosiodemografi
dapat disimpulkan bahwa terdapat Dengan Kejadian Diare Pada
hubungan antara pengetahuan Ba Lita Di Desa Blimbing
sanitasi air terhadap kejadian diare Kecamatan Sambirejo
di Wilayah RT 06/07 Kelurahan Kabupaten Sragen Tahun
Tengah Jakarta Timur. 2009. Surakarta: Universitas
Hal ini menyebutkan bahwa Muhammadiyah Surakarta.
tinggi rendahnya pengetahuan
mengenai sanitasi air pada Chandra, B. 2006. Pengantar
masyarakat berhubungan terhadap Kesehatan Lingkungan.
kejadian diare di wilayah setempat. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Depkes RI. 2000. Buku Pedoman
Pelaksanaan Program P2
Diare. Jakarta: Depkes RI.
7

Dewi Vivian. 2013. Asuhan geografi.html#. Diakses 18


Neonatus Bayi dan Anak Agustus 2014.
Balita. Jakarta: Salemba
Medika. Purwanto, N. 2013. Prinsip dan
Teknik Evaluasi Pengajaran.
Divisi Research and Science Bandung: PT Remaja
Analitico UI. 2011. Kasus Rosdakarya.
Diare pada Balita di
Indonesia. (online). Tersedia: Praptiwi, H. 2011. Program
http://analiticoui.blogspot.co Penyediaan Air Minum Dan
m/p/jurnal-dan-artikel.html. Sanitasi Berbasis Masyarakat
Diakses 22 Juli 2014. (Pamsimas) Dalam
Mengubah Perilaku
Endi N. 1985. Statistika Untuk Masyarakat Dalam Rangka
Penelitian. Bandung: C. V. Penurunan Diare Di
Permadi. Kabupaten Temanggung.
Tesis. Semarang: Universitas
Erfandi. 2009. Pengetahuan dan Diponegoro Semarang.
Faktor-faktor yang
mempengaruhinya. (online). Setiawan Ebta. 2012. Kejadian.
Tersedia: (online). Tersedia:
http://forbetterhealth.wordpre http://kbbi.web.id. Diakses 30
ss.com/2009/04/19/pengetahu Agustus 2014
an-dan-faktor-faktor-yang-
mempengaruhi/. Diakses 4 Umiati. 2010. Hubungan Sanitasi
Agustus 20014. Lingkungan Dengan
Kejadian Diare Pada Balita
Indradjaja, D. 2011. Status di Wilayah Kerja Puskesmas
Lingkungan Hidup Indonesia. Nogosari Kabupaten
Jakarta: Kementerian Boyolali. Surakarta:
Lingkungan Hidup Republik Universitas Muhammadiyah
Indonesia. Surakarta.
Kecamatan Kramat Jati. 2014. UNICEF INDONESIA. 2012. Air
Kondisi Wilayah. (online). Bersih, Sanitasi Dan
Tersedia: Kebersihan. Jakarta: Unicef
http://kecamatankramatjati.co Indonesia Ringkasan Kajian.
m/profile/kondisi-wilayah/.
Diakses 18 Agustus 2014. Wardhana, Wisnu Arya. 2004.
Dampak Pencemaran
Notoatmodjo, S. 2011. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta:
Masyarakat. Jakarta: Pt Andi Offset.
Rineke Cipta.
Widoyono. 2011. Penyakit Tropis
Pemerintah Kota. 2014. Profil Epidemologi, Penularan,
Wilayah Geografis. (online). Pencegahan &
Tersedia: Pemberantasannya.
http://timur.jakarta.go.id/hal- Semarang: Erlangga.
8

World Health Organization (WHO).


Enveronmental Health.
(online) Tersedia:
http://www.WHO.int.
Diakses 24 Januari 2014.
Yahya, D. 2012. Konsep
Pengetahuan dan Arti
Pengetahuan. (online).
Tersedia:
http://belajar.dedeyahya.web.i
d/2012/07/konsep-
pengetahuan-dan-arti-
pengetahuan.html. Diakses 23
Juli 2014.

Das könnte Ihnen auch gefallen