MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRAST
REPUBLIK INDONESIA
Nomor B/365 /M.SM.02.03/2019 1% Oktober 2019
Lampiran -
Sifat Segera
Hal Pemberlakukan Pengaturan Jabatan
Fungsional sesuai Peraturan Menteri
PANRB Nomor 13 tahun 2019
tentang Pengusulan, Penetapan dan
Pembinaan Jabatan Fungsional
Pegawai Negeri Sipil
Yth. 1, Pejabat Pembina Kepegawaian Instansi Pusat
2. Pejabat Pembina Kepegawaian Instansi Daerah
di
Tempat
Sehubungan dengan telah ditetapkannya_-Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 13 tahun 2019
tentang Pengusulan, Penetapan dan Pembinaan Jabatan Fungsional Pegawai
Negeri Sipil sebagai peraturan pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun
2019 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil, bersama ini dengan hormat kami
sampaikan hal-hal sebagai berikut
1, Pengangkatan Pertama dalam jabatan fungsional:
a. Calon PNS yang berasal dari formasi jabatan fungsional setelah diangkat
sebagai PNS dan telah mengikuti dan lulus uji kompetensi, paling lama 1
(satu) tahun wajib diangkat dalam jabatan fungsional.
b. PNS yang telah diangkat dalam jabatan fungsional paling lama 3 (tiga) tahun
wajib mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan fungsional
c. Pejabat Fungsional yang belum mengikuti dan/atau tidak lulus pendidikan dan
pelatinan fungsional tidak diberikan kenaikan jenjang satu tingkat lebih tinggid. Dikecualikan bagi jabatan fungsional yang ketentuan pendidikan dan pelatihan
telah ditetapkan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.
. Bagi Calon PNS yang saat ini telah diangkat menjadi PNS dan belum diangkat
dalam jabatan fungsionalnya dan belum mengikuti dan lulus pendidikan dan
pelatihan fungsional agar diangkat dalam jabatan fungsional sesuai dengan
formasi jabatannya saat melamar CPNS.
2. Batas usia paling tinggi untuk pengangkatan dalam jabatan fungsional melalui
perpindahan:
a. 53 (lima puluh tiga) tahun bagi yang menduduki jabatan fungsional Kategori
Keterampilan, JF Ahli Pertama, dan JF Ahli Muda
b. 55 (lima puluh lima) tahun bagi yang akan menduduki jabatan fungsional Ahli
Madya.
c. 60 (enam puluh) tahun bagi yang akan menduduki jabatan fungsional Ahli
Utama bagi PNS yang telah menduduki Jabatan Pimpinan Tinggi
4. 63 (enam puluh tiga) tahun bagi Pejabat Fungsional ahli utama yang diangkat
dalam jabatan fungsional ahli utama yang lain.
3. Pejabat fungsional yang diberhentikan dalam jabatan fungsional:
a. Pejabat fungsional yang diberhentikan dalam jabatan fungsional karena
diberhentikan sementara sebagai PNS, menjalani cuti di luar tanggungan
negara, menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan dan ditugaskan
secara penuh pada Jabatan Pimpinan Tinggi, Jabatan Administrator, Jabatan
Pengawas, dan Jabatan Pelaksana dapat diangkat kembali sesuai dengan
jenjang jabatan terakhir apabila tersedia kebutuhan jabatan fungsional.
b. Pengangkatan kembali dalam JF sebagaimana dimaksud pada huruf a,
dilakukan dengan menggunakan Angka Kredit terakhir yang dimiliki dalam
jenjang jabatannya dan dapat ditambah dengan Angka Kredit dari penilaian
pelaksanaan tugas bidang JF selama diberhentikan.
c. Pejabat fungsional yang diberhentikan karena ditugaskan secara penuh pada
Jabatan Pimpinan Tinggi, Jabatan Administrator, Jabatan Pengawas, dan
Jabatan Pelaksana, dapat disesuaikan pada jenjang sesuai dengan pangkat
terakhir pada jabatannya paling kurang 1 tahun setelah diangkat kembali pada
jenjang jabatan fungsional terakhir yang didudukinya, setelah mengikuti dan
lulus uji kompetensi apabila tersedia kebutuhan jabatan fungsionalnya
d. PNS yang ditugaskan secara penuh pada Jabatan Pimpinan Tinggi, Jabatan
Administrator, Jabatan Pengawas dapat dilakukan pengangkatan perpindahan
ke dalam jabatan fungsional pada jenjang yang setara sesuai dengan
kualifikasi, kompetensi, pengalaman dan angka kredit yang diperoleh sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.fe. Pejabat fungsional yang diberhentikan dari jabatan fungsionainya dapat
diangkat kembali ke dalam jabatan fungsionalnya apabila telah selesai masa
pemberhentian sebagai pejabat fungsional, dengan tidak mempersyaratkan
batas usia pengangkatan kembali sepanjang belum mencapai batas usia
pensiun pada jabatan terakhir yang diduduki
4. Uji Kompetensi pejabat fungsional:
a. Uji Kompetensi pejabat fungsional, dilakukan pada:
1) Pengangkatan pertama dan perpindahan ke dalam jabatan fungsional.
2) Pengangkatan melalui penyesuaian/inpassing sesuai dengan Peraturan
Menteri PANRB Nomor 42 Tahun 2018.
3) Kenaikan jenjang jabatan setingkat lebih tinggi bagi yang tidak
mempersyaratkan mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatinan.
b. Dalam hal Peraturan Menteri yang mengatur tentang jabatan fungsional
masing-masing belum diatur tentang uji kompetensi, Instansi Pembina dapat
melaksanakan uji kompetensi sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
c. Dikeoualikan bagi jabatan fungsional yang berdasarkan peraturan perundang-
undangan dipersyaratkan wajib mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan.
5. Organisasi profesi Jabatan fungsional
a. Bagi jabatan fungsional yang telah memiliki organisasi profesi, maka
organisasi profesi perlu dikukuhkan sebagai organisasi profesi jabatan
fungsional dalam keputusan pimpinan Instansi Pembina JF terkait.
b. Dalam hal suatu organisasi profesi belum terbentuk, pembentukan organisasi
profesi ditetapkan melalui keputusan pimpinan Instansi Pembina berdasarkan
usulan pengurus/calon pengurus kepada pimpinan Instansi Pembina dan/atau
berdasarkan usulan dari perkumpulan profesi jabatan fungsional dengan
rekomendasi dari Instansi Pembina
c. Keputusan pembentukan organisasi jabatan fungsional disampaikan kepada
Menteri dengan tembusan Kepala Badan Kepegawaian Negara dan Kepala
Lembaga Administrasi Negara.
d. Pembentukan organisasi profesi jabatan fungsional paling lama 5 (lima) tahun
sejak jabatan fungsional tersebut ditetapkan.
6. Pejabat Fungsional yang dibebaskan sementara karena tidak memenuhi angka
kredit dapat diangkat kembali dalam jabatan fungsional sesuai dengan jenjang
jabatannya, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Sepanjang belum ditetapkan keputusan pemberhentian dari jabatan
fungsional;b. Belum melebihi batas paling tinggi masa pembebasan sementara sejak
dibebaskan dari jabatan fungsionainya; dan
c. Memiliki kinerja paling kurang bernilai baik selama masa pembebasan
sementara
7. Instansi Pembina periu melakukan pemetaan jumlah dan persebaran pejabat
fungsional dalam rangka pelaksanaan pembinaan jabatan fungsional sesuai
dengan tugas Instansi Pembina dan menyampaikan hasiinya kepada Menteri
PANRB dengan tembusan Kepala BKN paling lambat tanggal 31 Desember 2020
8. Pada saat Peraturan Menteri PANRB Nomor 13 Tahun 2019 mulai berlaku,
semua ketentuan dalam Peraturan Menteri tentang jabatan fungsional yang telah
ditetapkan dan semua peraturan pelaksanaannya, menyesuaikan dan mengikuti
ketentuan dalam Peraturan Menteri PANRB Nomor 13 Tahun 2019 paling lama 3
(tiga) tahun sejak diundangkan
9. Semua Peraturan Menteri tentang jabatan fungsional yang telah ditetapkan
beserta semua peraturan pelaksanaannya dinyatakan masih tetap berlaku
sepanjang tidak bertentangan dan belum diubah berdasarkan Peraturan Menteri
PANRB Nomor 13 Tahun 2019, kecuali pengaturan sebagaimana tersebut dalam
surat edaran ini.
Demikian surat edaran ini kami sampaikan untuk —dipergunakan
sebagaimana mestinya. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, disampaikan
terima kasih.
Menteri Pendayagunaan Aparatur
Tembusan:
Kepala BKN.