Sie sind auf Seite 1von 23

Penerapan Balanced Scorecard.........

(Markus Djohan Utama & Ririn Breliastiti)


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

PENERAPAN BALANCED SCORECARD PADA


PERUSAHAAN JASA DI INDONESIA

Markus Djohan Utama


Ririn Breliastiti
Universitas Bunda Mulia
mutama@bundamulia.ac.id

ABSTRACT

Each company must have objectives that must be achieved. The main objective of
the company is trying to make a profit as much as possible, where the profit is often
used for business development. At this time, the popular method of performance
measurement is the Balanced Scorecard. This method has been integrated with
various methods of business strategy is expected to improve the company's
performance significantly. Balanced Scorecard is a measurement method for
measuring the company's performance in the future by considering four
perspectives to measure the performance of the company are financial perspective,
customer perspective, internal business process, and learning-growth perspective.
This study aims to determine the application of Balanced Scorecard according to
four perspectives and results of their performance according to the Balanced
Scorecard measures for the three service companies under investigation. This
research is a descriptive study based on observations carried out at three services
company in Indonesia. Research on the application of balanced scorecard will be
performed at three selected service companies, namely PT Fast Food Indonesia,
PT Graha Layar Prima and PT Kristamedia Primary. Research results that the
three companies have a Balanced Scorecard approach is a bit different, but still
using the same four perspectives. Determination of the weight and the score is
determined by the company taking into account the targets to be achieved for each
perspective. The indicators used for each perspective also vary, depending on the
target to be achieved, and the types of indicators can also vary. The three
companies produce good Balanced Scorecard, which illustrates that the financial
and non-financial performance can work in harmony and balance to achieve the
goals set.

Keywords: Balanced Scorecard

1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah berlomba-lomba untuk menjadi yang
Memasuki abad ke dua puluh satu, terbaik di segala aspek, baik dari sisi
persaingan antar perusahaan semakin produksi, biaya, harga, pelayanan,
ketat baik dalam negeri maupun pemasaran, dan lain-lain. Hal ini
dalam skala internasional. Perusahaan menyebabkan perusahaan terus

Jurnal Akuntansi Bisnis Vol. 9 No. 1 1


Penerapan Balanced Scorecard.........(Markus Djohan Utama & Ririn Breliastiti)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

melakukan perubahan dan Oleh karena itu, banyak perusahaan


menerapkan banyak inovasi untuk dunia dewasa ini sedang melakukan
terus dapat mempertahankan penyesuaian dalam struktur dan
eksistensi mereka. Salah satu kunci sistem organisasi dengan perubahan-
untuk menghadapi persaingan dan perubahan yang terjadi.
perubahan tersebut adalah dengan Pada saat ini, metode pengukuran
meningkatkan kepuasan pelanggan. kinerja yang popular adalah Balanced
Untuk mewujudkan kepuasan Scorecard. Metode ini telah
pelanggan secara terus menerus, diintegrasikan dengan berbagai
perusahaan perlu menentukan strategi metode strategi bisnis yang
yang tepat dalam pengelolaannya. diharapkan dapat meningkatkan
Strategi yang ditentukan akan kinerja perusahaan secara signifikan.
dijadikan landasan dan kerangka Balanced Scorecard merupakan suatu
kerja untuk mewujudkan tujuan metode pengukuran untuk mengukur
perusahaan yang telah ditentukan. kinerja perusahaan di masa depan
dengan mempertim-bangkan empat
Setiap perusahaan tentunya mem-
perspektif untuk mengukur kinerja
punyai tujuan-tujuan yang harus
perusahaan yaitu: perspektif
dicapai. Yang menjadi tujuan utama
keuangan, perspektif pelanggan,
dari perusahaan adalah berusaha
perspektif proses bisnis internal, dan
untuk mendapatkan profit yang
perspektif pem-belajaran-
sebesar-besarnya, dimana profit yang
pertumbuhan. Dari ke-empat
didapat seringkali digunakan untuk
perspektif tersebut, dapat dilihat
melakukan pengembangan usaha.
bahwa Balanced Scorecard
Pengembangan usaha perlu dilakukan
mengukur kinerjanya dengan mem-
agar produk yang dihasilkan oleh
perhatikan keseimbangan antara sisi
perusahaan dapat bersaing dengan
keuangan dan non keuangan, jangka
produk lain. Perusahaan yang mampu
pendek dan jangka panjang serta
bertahan di dalam pasar internasional
melibatkan pula faktor internal dan
ini hanyalah perusahaan-perusahaan
eksternal.
yang memiliki standar kinerja yang
Di Indonesia, penerapan Balanced
tinggi dan mampu menghasilkan
Scorecard telah mulai digunakan
keuntungan dalam jangka panjang.

Jurnal Akuntansi Bisnis Vol. 9 No. 1 2


Penerapan Balanced Scorecard.........(Markus Djohan Utama & Ririn Breliastiti)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

terutama perusahaan dengan skala jasa, yaitu jasa makanan dan


usaha yang besar. Selayaknya minuman, jasa hiburan dan jasa
strategi, penerapan Balanced penyelenggara pameran.
Scorecard terkadang merupakan hal
yang tidak diungkap secara terbuka. 1.3 Perumusan Masalah
Di sisi lain, Balanced Scorecard a. Bagaimanakah kinerja
merupakan alat managerial yang perusahaan bila diukur dengan
cukup tangguh untuk dapat mengukur menggunakan pers-pektif
kinerja perusahaan secara keuangan?
komprehensif dan menjadi pedoman b. Bagaimanakah kinerja peru-
bagi perusahaan untuk mencapai sahaan bila diukur dengan
visinya. oleh karenanya terdapat menggunakan perspektif pe-
kebutuhan dari dunia bisnis untuk langgan?
melakukan benchmarking atas c. Bagaimanakah kinerja pe-
penerapan Balanced Scorecard pada rusahaan bila diukur dengan
perusahaan-perusahaan dalam menggunakan perspektif pro-
industri yang sejenis. ses bisnis internal?
Penelitian ini bertujuan untuk d. Bagaimanakah kinerja peru-
memberikan pembahasan mengenai sahaan bila diukur dengan
penerapan Balanced Scorecard pada menggunakan perspektif
perusahaan jasa di Indonesia. Dengan pembelajaran-pertumbuhan?
adanya contoh ini diharapkan banyak e. Bagaimanakah kesimpulan
perusahaan di Indonesia yang dari nilai Balanced Scorecard
akhirnya tertarik dan dapat juga dari ketiga perusahaan?
memperoleh manfaat.
1.2 Batasan Masalah 2. Tinjauan Pustaka
Jenis usaha sangatlah beragam. 2.1 Pengertian Akuntansi Mana-
Namun secara umum dapat jemen
dikelompokkan dalam tiga katagori Menurut Hansen & Mowen (2009a),
yaitu perusahaan jasa, dagang dan Akuntansi manajemen merupakan
manufaktur. Penelitian ini akan proses mengiden-tifikasi,
membahas khusus pada perusahaan mengumpulkan, mengukur,

Jurnal Akuntansi Bisnis Vol. 9 No. 1 3


Penerapan Balanced Scorecard.........(Markus Djohan Utama & Ririn Breliastiti)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

mengklasifikasi dan melaporkan keuangan, serta ukuran eksternal


informasi yang bermanfaat bagi dan internal. Ukuran lag adalah
pengguna internal dalam me- ukuran output, ukuran hasil dari
rencanakan, mengendalikan dan usaha di masa lalu (contoh:
mengambil keputusan. Sedangkan profitabilitas pelanggan). Ukuran
menurut Reeve (2009), Akuntansi lead (penggerak kinerja) adalah
Manajemen menggunakan akun- faktor-faktor yang menggerakkan
tansi keuangan maupun data esti- kinerja masa depan (contoh: jumlah
masi untuk membantu manajemen jam pelatihan karyawan). Ukuran
dalam menjalankan aktivitas objektif adalah ukuran yang bisa
operasional harian dan meren- langsung dihitung dan diversifikasi
canakan aktivitas operasional di (contoh: pangsa pasar), sedangkan
masa depan. ukuran subjektif lebih sulit dihitung
dan lebih bersifat praduga (contoh:
2.2 Pengukuran Kinerja kemampuan karyawan). Ukuran
Wibowo (2013), kinerja merupakan keuangan adalah ukuran yang
hasil pekerjaan yang mempunyai dinyatakan dalam istilah moneter,
hubungan yang kuat dengan tujuan sedangkan ukuran non keuangan
strategis organisasi, kepuasan menggunakan unit-unit non moneter
konsumen dan memberikan kon- (contoh: biaya per unit dan jumlah
tribusi ekonomi. Menurut Hansen & pelanggan yang tidak puas). Ukuran
Mowen (2009b), sistem pengu- eksternal berkaitan dengan
kuran kinerja diturunkan dari visi, pelanggan dan pemegang saham
misi, strategi, dan tujuan suatu (contoh: kepuasan pelanggan dan
perusahaan. Dalam menetapkan pengembalian atas investasi).
sistem pengukuran kinerja, mana- Ukuran internal adalah ukuran yang
jemen puncak memilih serangkaian berkaitan dengan proses dan
ukuran-ukuran yang menunjukkan kemampuan yang menciptakan nilai
strategi perusahaan. Ukuran-ukuran bagi pelanggan dan pemegang
ini harus diseimbangkan antara saham (contoh: efisiensi proses dan
ukuran lag dan lead, objektif dan kepuasan karyawan).
subjektif, keuangan dan non

Jurnal Akuntansi Bisnis Vol. 9 No. 1 4


Penerapan Balanced Scorecard.........(Markus Djohan Utama & Ririn Breliastiti)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

2.3 Pengertian Balanced Score- 3. Dapatkah kita terus melakukan


card perbaikan dan menciptakan nilai
Menurut Rangkuti (2013) Balanced (perspektif inovasi dan pem-
Scorecard adalah kartu skor yang belajaran)?
digunakan untuk mengukur kinerja 4. Bagaimanakah kita melihat peme-
dengan memperhatikan keseim- gang saham (perspektif finansial)?
bangan antara sisi keuangan dengan
nonkeuangan, antara jangka pendek 2.5 Empat Perspektif Balanced
dan jangka panjang serta melibatkan Scorecard
faktor internal dan eksternal. Menurut Suprayitno (2011),
Balanced Scorecard menyarankan
Menurut Anthony dan Govindarajan bahwa kita melihat suatu kinerja
(2009) Balanced Scorecard adalah organisasi dari empat perspektif
suatu contoh dari sistem ukuran berikut:
kinerja. Balanced Scorecard 1. Learning and Growth
memelihara keseimbangan antara Perspective. Kategori-kategori
ukuran-ukuran strategis yang ber- yang terdapat dalam perspektif ini
beda dalam suatu usaha mencapai teridiri atas kemampuan kar-
keselarasan cita-cita, sehingga yawan; kemampuan sistem
dengan demikian mendorong karya- informasi; dan motivasi, pe-
wan untuk bertindak sesuai dengan berdayaan, serta kesesuaian
kepentingan terbaik organisasi. dengan standard kinerja. Ukuran
intinya adalah produktivitas
2.4 Kelebihan Balanced Score- karyawan, yang diukur dari:
card jumlah output tiap karyawan,
Menurut Mahmudi (2013), Balanced tingkat kepuasan karyawan, tinggi
Scorecard memberikan jawaban rendahnya pengakuan terhadap
terhadap empat pertanyaan dasar: prestasi karyawan, tingkat
1. Bagaimanakah pelanggan melihat keterlibatan karyawan dalam
kita (perspektif pelanggan)? proses pengambilan keputusan,
2. Keunggulan apa yang harus kita kemudahan akses karyawan
miliki (perspektif bisnis internal)? terhadap informasi yang me-

Jurnal Akuntansi Bisnis Vol. 9 No. 1 5


Penerapan Balanced Scorecard.........(Markus Djohan Utama & Ririn Breliastiti)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

nunjang pekerjaannya, dan tingkat sehingga perusahaan dituntut


retensi atau penolakan karyawan, memahami kebutuhan pelang-
yang diukur dari jumlah gannya (customer driven
perputaran (turn over) staf atau company) Ukuran utama dari
karyawan potensial. perspektif pelanggan adalah
2. Internal-Business-Process market share, customer
Perspective. Dalam perspektif acquisition, customer retention,
internal-business-process, customer satisfaction, dan
manajer mengenali proses-proses customer profitability. Kelima
kritis pada yang mana mereka buah ukuran ini tidaklah terpisah-
harus unggul jika mereka akan pisah, melainkan memiliki saling
mencapai tujuan-tujuan dari berhubungan.
shareholder dan segmen pelanggan 4. Financial Perspective. Tujuan
yang menjadi target. Sistem finansial menyajikan suatu fokus
pengukuran performa untuk tujuan dan ukuran dalam
konvensional berfokus hanya pada seluruh perspektif Balanced
monitoring dan peningkatan biaya, Scorecard. Setiap ukuran dipilih
mutu, dan waktu yang didasarkan harus menjadi bagian dari suatu
pada proses bisnis yang ada. hubungan sebab-akibat yang
Secara jelas, pendekatan dari memuncak dalam peningkatan
Balanced Scorecard performans keuangan. Balanced
memungkinkan per-mintaan untuk Scorecard harus menguraikan
performans proses internal untuk tentang strategi, dimulai dengan
menurunkan harapan-haran tujuan finansial jangka panjang,
khusus dari pihak eksternal dan kemudian keterkaitannya
perusahaan. terhadap bagian-bagian tindakan
3. Customer Perspective. Perspektif yang harus diambil dengan proses
Pelanggan ini menggambarkan finansial, pelanggan, internal
tampilan perusahaan di mata proses, dan terakhir karyawan dan
pelanggan. Hal ini merupakan sistem untuk mengantarkan
konsekuensi dari tingkat per- performans ekonomis jangka
saingan usaha yang makin ketat, panjang yang diharapkan.

Jurnal Akuntansi Bisnis Vol. 9 No. 1 6


Penerapan Balanced Scorecard.........(Markus Djohan Utama & Ririn Breliastiti)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Walaupun bergantung pada daur Teknik yang digunakan penulis dalam


hidup industrinya, tujuan strategi penelitian ini adalah sebagai berikut:
perspektif keuangan pada umum- a. Pengumpulan data melalui
nya terkait pada upaya: pening- penilaian kepustakaan (Library
katan pendapatan, pengurangan Research) dilakukan dengan
biaya atau peningkatan produk- mengkaji buku, situs web, majalah
tivitas, dan utilisasi aset dan jurnal ilmiah untuk
perusahaan. memperoleh landasan teoritis yang
kuat dan menyeluruh tentang
3. Metode Penelitian
Balanced Scorecard.
3.1 Rancangan Penelitian
b. Telaah dokumen yaitu
Penelitian ini merupakan penelitian
mengumpulkan informasi data
deskriptif berdasarkan observasi yang
dengan mempelajari referensi,
dilakukan pada lima perusahaan jasa
laporan keuangan perusahaan,
di Indonesia.
maupun yang berkaitan dengan
masalah yang diteliti.
3.2 Perusahaan Terpilih
c. Penelitian lapangan yaitu meng-
Peneliti menetapkan perusahaan jasa
umpulkan data primer, dengan
sebagai subjek penelitian dengan
cara mendatangi perusahaan.
pertimbangan bahwa perusahaan jasa
memiliki ruang lingkup operasi yang
3.3 Metode Analisis Data
paling sederhana dibandingkan
Data dianalisis melalui beberapa
dengan perusahaan dagang dan
tahap:
manufaktur. Pada tahap awal dalam
a. Penetapan target dan KPI untuk
penelitian mengenai penerapan
tiap-tiap perusahaan.
balanced scorecard maka akan
b. Inventarisasi data yang terkait
dilakukan pada tiga perusahaan jasa
dengan pengukuran keempat
terpilih, yaitu PT Fast Food
perspektif.
Indonesia, PT Graha Layar Prima dan
c. Melakukan penghitungan untuk
PT Kristamedia Pratama.
setiap item dalam kolom balanced
scorecard.
3.3 Pengumpulan Data

Jurnal Akuntansi Bisnis Vol. 9 No. 1 7


Penerapan Balanced Scorecard.........(Markus Djohan Utama & Ririn Breliastiti)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

d. Membandingkan standar dengan 4.1.1.Perspektif Keuangan


realisasi pencapaian kinerja. Target yang diharapkan pada
perspektif keuangan di KFC cabang
4. Hasil dan Pembahasan BSD Square adalah sebesar 4% untuk
4.1 PT Fast Food Indonesia pertumbuhan penjualan (sales
PT Fast Food Indonesia, Tbk growth) disetiap tahunnya dan target
bergerak di bidang jasa dalam penjualan (sales target) selama tahun
penawaran makanan cepat saji. PT 2014 sebesar Rp. 10.241.000.000.
Fast Food Indonesia, Tbk merupakan
4.1.2 Target Perspektif Pelanggan
pemegang hak waralaba tunggal
Perspektif pelanggan memiliki dua
untuk merek KFC di Indonesia. PT
sasaran strategik, yaitu customer core
Fast Food Indonesia, Tbk (KFC)
measurement, yang terbagi dalam dua
berkantor pusat dan berlokasi di
kategori diantaranya market share
Gedung Galael, Jl. Let. Jend. M.T.
dan customer satis-faction, dan
Haryono Kav. 7, Jakarta. Untuk
customer value proposition, yang
memperoleh data primer maka
tebagi dalam dua kategori juga
penelitian dilakukan di cabang KFC
diantaranya pro-duct/service
yang berlokasi di BSD Square,
attributes dan customer relationship.
Serpong.

Tabel 4.1
Hasil Pengamatan Lapangan Waktu Penyelesaian Pesanan
(Dalam Detik)

waktu waktu
Waktu pemesan penyiapan waktu pembayaran
pengolahan produk produk dan penyampaian
900 18 67 8
60 600 10
48 144 11
20 65 12
33 75 16
Rata -
rata 900 35,8 190,2 11,4

4.1.3. Target Perspektif Proses


Bisnis Internal

Jurnal Akuntansi Bisnis Vol. 9 No. 1 8


Penerapan Balanced Scorecard.........(Markus Djohan Utama & Ririn Breliastiti)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Perspektif proses bisnis internal Perspektif pembelajaran dan


memiliki tolok ukur, yaitu penye- pertumbuhan memiliki sasaran
lesaian pesanan yang tergolong dalam strategik, yaitu kemampuan pekerja,
proses operasi dengan meng-gunakan yaitu tingkat kepuasan karyawan
rumus Manufacturing Cycle berdasarkan hubungan kerjasama,
Efficiency (MCE). pelatihan, penghargaan atas prestasi
kerja, gaji dan fasilitas yang
4.1.4.Target Prespektif Pem-
disediakan.
belajaran dan Pertumbuhan

Tabel 4.2
Hasil Pengukuran Kinerja PT Fast Food Indonesia, Tbk (KFC) Cabang BSD
Square
Balanced Scorecard Realisasi Target Pencapaian Bobot Skor
(a) (b) Target % (c) ((a : b) x
(a : b) c)
Perspektif Keuangan
Pertumbuhan Penjualan 4,57% 4% 114,25% 12,5% 14,28%
(Sales Growth)
Pencapaian Target 2012 : Rp. 103,37% 12,5% 12,92%
Penjualan Rp. 10.586.605.350,- 10.241.000.000,-
25% 27,20%
Perspektif Pelanggan
Market Share 2012: 180.000 customers 129,62% 6,25% 8,10%
233.320 customers
Customer Satisfaction 3,69 5 73,80% 6,25% 4,61%
Product/Service 3,57 5 71,40% 6,25% 4,46%
Attributes
Customer Relationship 3,50 5 70,00% 6,25% 4,38%
25% 21,55%
Perspektif Proses
Bisnis Internal
Penyelesaian Pesanan 0,7912 1 79,12% 25% 19,78%
25% 19,78%
Perspektif
Pembelajaran dan
Pertumbuhan
Tingkat Kepuasan Pelanggan berdasarkan :
Hubungan Kerjasama 3,86 5 77,20% 5% 3,86%
Pelatihan yang 4,00 5 80,00% 5% 4,00%
Diberikan
Penghargaan Atas 3,93 5 78,60% 5% 3,93%
Prestasi Kerja
Gaji 3,68 5 73,60% 5% 3,68%
Fasilitas yang 4,00 5 80,00% 5% 4,00%
Disediakan
25% 19,47%

Total Skor Balanced Scorecard 88,00%

Perspektif keuangan memberikan berasal dari pertumbuhan penjualan


kontribusi skor sebesar 27,20%, yang (sales growth) sebesar 14,28%,

Jurnal Akuntansi Bisnis Vol. 9 No. 1 9


Penerapan Balanced Scorecard.........(Markus Djohan Utama & Ririn Breliastiti)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

dimana dalam hal tersebut KFC belum berhasil dalam mencapai


cabang BSD Square telah melebihi target. Hal ini terjadi karena dibagian
target. Target yang ditentukan kategori yang berkaitan langsung
perusahaan sebesar 4% tetapi dengan para pelanggan, seperti
perusahaan dapat menembus hingga customer satisfaction,
4,57%. Sedangkan, pencapaian target product/service attri-butes, dan
penjualan di tahun 2014 dimana customer relationship ini masih
perusahaan dapat memberikan belum sesuai dengan apa yang
kontribusi sebesar 12,29% karena diinginkan sebagian dari para
berhasil mencapai target yang telah customer-nya. Disini para pelanggan
ditentukan. Secara keseluruhan dari masih belum merasakan titik
skor tersebut maka perspektif kepuasan maksimal atas kinerja KFC
keuangan dinilai telah berhasil dalam BSD Square dan ini terlihat dari hasil
mencapai target. perhitungan kuesioner yang
Perspektif pelanggan memberikan dilakukan penulis. Oleh karena itu,
kontribusi skor sebesar 21,55%. sebaiknya KFC BSD Square ini lebih
Terlihat dari market share pada tahun memperhatikan kemauan para
2014 sebesar 8,10%. Dalam hal ini pelanggannya agar kepuasan atas
terlihat bahwa jumlah customer telah kinerjanya mendapatkan penilaian
mampu melampaui jumlah customer yang maksimal. Cara yang bisa
yang telah ditargetkan. Sedangkan diaplikasikan di KFC BSD Square
untuk customer satisfaction, product/ agar memaksimalkan kepuasan para
service attributes, dan customer pelanggan diantaranya adalah :
relationship yang dihitung
a. Melatih para karyawan- karyawati
berdasarkan hasil survei melalui
untuk bisa lebih cekatan dalam
kuesioner yang memberikan kon-
memberikan pelayanan kepada
tribusi masing-masing sebesar 4,61%,
customer dengan cara
4,46%, dan 4,38%. Maka dapat
memperbanyak staff yang berada
disimpulkan bahwa dalam hal ini
di front office untuk membantu
pencapaian target belum sempurna.
menghidangkan pesanan
Secara keseluruhan dari skor tersebut
pelanggan agar lebih cepat disertai
maka perspektif pelanggan dinilai
dengan senyuman ramah tamah.

Jurnal Akuntansi Bisnis Vol. 9 No. 1 10


Penerapan Balanced Scorecard.........(Markus Djohan Utama & Ririn Breliastiti)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

KFC BSD Square bisa ditetapkan. Secara keseluruhan dari


menyediakan kotak penilaian skor tersebut maka perspektif proses
untuk setiap meja kasir atas nama bisnis internal dinilai belum berhasil
kasir yang bersangkutan pada saat dalam mencapai target. Hal ini terjadi
itu, dengan cara memberikan karena masih adanya tingkat ketidak
lembaran sticker smile yang dapat efisiensian dalam melakukan proses
dimasukkan ke kotak penilaian produksi sampai produk itu berada di
dengan tiga kategori (sangat puas, tangan pelanggan. Dari adanya
puas, tidak puas) oleh para ketidak efisiensi-an itu munculah
pelanggan sesuai dengan kepuasan sesuatu yang tidak bernilai tambah
si pelanggan, apakah si pelanggan bagi si perusahaan. Oleh karena itu,
merasa puas atas pelayanan yang untuk meminimalkan kontribusi yang
diberikan dan penuh senyuman. tidak bernilai tambah ini, KFC BSD
b. KFC BSD Square juga harus lebih Square harus melatih para karyawan -
memperhatikan kebersihan toilet karyawati agar lebih cekatan dalam
dan wastafel dengan cara selalu melakukan proses produksi sampai
membersihkan toilet disetiap produk tersebut berada di tangan
waktu apalagi ketika pengunjung pelanggan dalam waktu yang cukup
datang di peak hours dan singkat sehingga mengurangi waktu
memperhatikan kegunaan ketidak efisiensi-annya. Cara yang
wastafel, dimana mengecek dan dapat diaplikasikan adalahn KFC
memperbaiki wastafel yang rusak BSD Square bisa saja memberikan
sehingga para pelanggan tidak batas waktu disetiap prosesnya,
harus turun ke lantai dasar atau terutama dalam waktu penyajian
sebaliknya hanya untuk mencuci pesanan ke pelanggan yang masih
tangan setelah makan. terbilang lama, dengan cara
menyediakan jam pasir di setiap meja
Perspektif proses bisnis internal
kasir, dimana crew chasier ini akan
memberikan kontribusi skor sebesar
memulai waktu penyajiannya
19,78%. Hal ini terlihat dari
sebelum jam pasir itu habis. Cara
penyelesaian pesanan yang hanya
yang seperti itu bisa meng-efektifkan
dapat mencapai target sebesar
79,12% dari target yang telah

Jurnal Akuntansi Bisnis Vol. 9 No. 1 11


Penerapan Balanced Scorecard.........(Markus Djohan Utama & Ririn Breliastiti)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

waktu yang ada, sehingga mendorong di KFC BSD Square ini masih belum
para staff agar lebih cekatan. mencapai tingkat kepuasan yang
maksimal, terutama dilihat dari gaji
Perspektif pembelajaran dan dan hubungan kerjasama para
pertumbuhan memberikan kontribusi karyawan- karyawati-nya. Bukan
skor sebesar 19,47%. Terlihat dari hanya itu saja tetapi, KFC BSD
tingkat kepuasan karyawan - Square ini juga masih kurang
karyawati yang tidak dapat mencapai memberikan perhatiaannya kepada
targetnya. Dimana tingkat kepuasan para karyawan - karyawati baik dari
berdasarkan hubungan kerjasama, segi pelatihan yang diberikan,
pelatihan yang diberikan, penghargaan atas prestasi kerja serta
penghargaan atas prestasi kerja, gaji, fasilitas yang disediakan untuk para
dan fasilitas yang disediakan karyawannya. Tingkat kepuasan
memberikan kontribusi yang karyawan - karyawati KFC BSD
berbeda-beda diantaranya secara Square yang tidak sesuai target ini
berurutan yaitu sebesar 3,86%, menyebabkan penilaian kinerja atas
4,00%, 3,93%, 3,68% dan 4,00%. perspektif pembelajaran dan
Jika dilihat hasil pencapaian target pertumbuhan ini belum mencapai
pada masing-masingya adalah target secara keseluruhan. Oleh
87,20% untuk tingkat kepuasan karena itu, tindakan selanjutnya KFC
berdasarkan hubungan kerjasama, BSD Square ini harus lebih
80,00% untuk pelatihan yang memperhatikan kesejahteraan para
diberikan, 78,60% untuk karyawan karyawati nya baik
penghargaan atas prestasi kerja, berdasarkan hubungan kerja,
73,60% untuk gaji dan sebesar pelatihan yang diberikan, peng-
80,00% untuk fasilitas yang hargaan atas prestasi kerja, gaji, dan
disediakan. Secara keseluruhan dari fasilitas yang disediakan sehingga
skor tersebut maka perspektif tingkat kepuasan para karyawan -
pembelajaran dan pertumbuhan karyawati pun akan lebih baik dari
dinilai belum berhasil dalam yang sebelumnya. Cara yang dapat
mencapai target. Hal ini terjadi karena diaplikasikan oleh KFC BSD Square
kepuasan para karyawan - karyawati sesuai dengan harapan untuk

Jurnal Akuntansi Bisnis Vol. 9 No. 1 12


Penerapan Balanced Scorecard.........(Markus Djohan Utama & Ririn Breliastiti)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

memenuhi kepuasan para karyawan perspektif keuangan, dimana


karyawati adalah : perusahaan lebih memfokuskan pada
tingkat sales dan profit, serta
a. Menjaga komunikasi antar rekan
perspektif pelanggan. Oleh karena itu,
kerja, disini manager bisa saja
penulis mencoba untuk
melakukannya dengan cara
melengkapinya dengan melakukan
menyelengarakan meeting ber-
penilaian kinerja berdasarkan
sama semua karyawan dimana
Balanced Scorecard yang terdiri dari
setiap karyawan karyawati boleh
empat perspektif, diantaranya adalah
mengeluarkan pendapat dan boleh
perspektif keuangan, perspektif
menanggapi pendapat tersebut satu
pelanggan, perspektif proses bisnis
dengan yang lainnya. Tapi dengan
internal, dan perspektif pembelajaran
suasana yang tidak terlalu formal
dan pertumbuhan. Alasan penulis
dengan adanya selingan entertaint-
melengkapi penilaian kinerja KFC
nya (santai). Dengan cara ini bisa
BSD Square ini dengan empat
meningkatkan kerjasama antar
perspektif Balanced Scorecard
rekan kerja (team) dan menjaga
dikarenakan penulis ingin menge-
komunikasi antar atasan dan
tahui kinerja KFC BSD Square ini
bawahan.
secara keseluruhan berdasarkan
b. Lebih open mind dan menerima
empat perspektif yang ada dan
semua inovasi dari team member
dengan menggunakan keempat
yang kemudian dapat di-
perspetif tersebut hasil akhir suatu
perbincangkan sehingga tercipta
kinerja dapat dinilai secara baik dan
inovasi yang menjadi nilai tambah
jelas.
bagi KFC BSD Square

Sehubungan dengan pendekatan 4.2 PT Medium Primaniaga


Balanced Scorecard dalam PT. Kristamedia Pratama didirikan
pengukuran kinerja manajemen pada sejak tahun 1994, dan berdomisili di
PT Fast Food Indonesia, Tbk (KFC) Jl. Blandongan No. 28D/G, Tambora,
cabang BSD Square ini, sebelumnya Jakarta Barat. PT. Kristamedia
hanya terfokus pada penilaian Pratama bergerak di bidang jasa
berdasarkan dua perspektif saja, yaitu penyelenggara pameran dan terdaftar

Jurnal Akuntansi Bisnis Vol. 9 No. 1 13


Penerapan Balanced Scorecard.........(Markus Djohan Utama & Ririn Breliastiti)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

sebagai anggota Asosiasi Perusahaan


Pameran Indo-nesia (ASPERAPI) 4.3 PT Graha Layar Prima
sejak tahun 1994. PT Graha Layar Prima merupakan
perusahaan yang memiliki merek
Nilai akhir total atau total score yang
dagang Blitzmegaplex Mall of Indo-
berhasil dicapai PT. Kristamedia
nesia yang berlokasi di Kelapa
Pratama pada tahun 2013 adalah:
gading, Jakarta Utara. Blitzmegaplex
(369,5/500) x 100 = 73,90.
adalah bioskop pertama di Indonesia
Berdasarkan total score dan kriteria
dengan konsep One Entertainment
standar diatas, kinerja PT. Krista-
Center dengan selogan Beyond
media Pratama secara keseluruhan
Movies. Gerai keempat berlokasi di
pada tahun 2013 termasuk dalam
Mall of Indonesia yang resmi dibuka
kondisi sehat dengan kategori A. jika
pada 7 November 2008 (fasilitas yang
dilihat dari perspektif finansial, PT.
tersedia diantaranya 10 screen dengan
Kristamedia Pratama hanya berhasil
total 1816 kursi, velvet dan dinnind
memenuhi 40% dari target karena
class. Café , restaurant, karaoke,
Account Receivable Turnover, ROE,
lounge, digital music store,
dan NPM yang diperoleh masih jauh
merchandise store, candy bar and
dari target. Pada perspektif pelang-
snack bar).
gan sebesar 90% dari target berhasil
dipenuhi, hal ini karena pertumbuhan
4.3.1 Perspektif Keuangan
pelanggan yang mencapai target dan
a. Net Profit Margin
kepuasan pelanggan yang cukup baik.
Net Profit Margin pada PT. Graha
Jika dilihat dari perspektif inovasi dan
Layar Prima Blitzmegaplex Mall Of
proses internal, PT. Kristamedia
Indonesia tahun 2012 sebesar
Pratama berhasil memenuhi 100%
(18.90%) sedangkan di tahun 2013
dari target. Sedangkan pada
Net Profit Margin menjadi (2.68%).
perspektif pembe-lajaran dan
Hasil ini memperlihatkan bahwa
pertumbuhan PT. Kristamedia
terjadi peningkatan profit margin
Pratama hanya berhasil memenuhi
sebesar 16.22% di hasilkan dari
67% dari target, yang disebabkan
penurunan kerugian tahun 2012 yang
karena loyalitas dan kepuasan
memiliki nilai net profit margin
karyawan yang masih kurang.

Jurnal Akuntansi Bisnis Vol. 9 No. 1 14


Penerapan Balanced Scorecard.........(Markus Djohan Utama & Ririn Breliastiti)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

minus 18.90% kemudian di tahun


2013 menjadi minus 2.68%. Rata-rata 4.3.2.Perspektif Pelanggan
dari hasil penelitan ini sebesar a. Customer Retention
(10.79%) dan masuk dalam kriteria Peningkatan Customer Retention
indikator kategori D. sebesar 4.18% diperoleh dari hasil
b. Gross Margin tahun 2012 sebesar 63.27% dan
Gross Margin pada PT. Graha Layar meningkat di tahun 2013 menjadi
Prima Blitzmegaplex Mall Of 67.45% dan rata-rata dari hasil diatas
Indonesia tahun 2012 sebesar 59% diperoleh 65.36% masuk dalam
dan terjadi peningkatan pada tahun kriteria indikator B dengan interval
2013 menjadi 62%. Hal ini menan- 50% - 75%.
dakan bahwa setiap Rp 1 penjualan b. Customer Satisfaction (Ke-
yang di lakukan perusahan, maka puasan Pelanggan)
perusahaan akan memperoleh profit Rata-rata keseluruhan kuesioner
kotor sebesar 59% dan peningkatan terhadap perhitungan 10 pertanyaan
terjadi di tahun 2013 sebesar 62%. yang diberikan kepada pelanggan
Dari hasil penelitian tersebut di sebanyak 30 responden yang diguna-
peroleh nilai rata-rata sebesar 60.5% kan untuk mengukur tingkat kepu-
dan masuk dalam kriteria indikator asan pelanggan Blitzmegaplex Mall
katergori A. Of Indonesia, di peroleh hasil 3.028
c. Operating Margin % dan masuk dalam kriteria indi-
Operating Margin pada PT. Graha kator A.
Layar Prima Blitzmegaplex Mall Of
Indonesia tahun 2012 sebesar 4.3.3.Perspektif Proses Bisnis
(19.01%) dan terjadi peningkatan Internal
pada tahun 2013 menjadi 6.20%. Hal Berdasarkan hasil observasi, waktu
ini menandakan bahwa kegiatan yang diperlukan untuk antri membeli
operasional perusahaan semakin tiket, memilih film yang akan di
bertambah baik. Dari hasil penelitian tonton, memilih snack, proses
tersebut di peroleh nilai rata-rata pengambilan pengambilan snack,
sebesar (6.405)% dan masuk dalam proses konfirmasi ulang yang
kriteria indikator kategori D. disampaikan karyawan, proses pem-

Jurnal Akuntansi Bisnis Vol. 9 No. 1 15


Penerapan Balanced Scorecard.........(Markus Djohan Utama & Ririn Breliastiti)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

bayaran dan ucapan terima kasih Rata-rata keseluruhan kuesioner


memerlukan waktu rata-rata 7 menit terhadap perhitungan 10 pertanyaan
dan masih di katergorikan puas yang diberikan kepada karyawan
dengan indikator B. Diasumsikan sebanyak 24 responden yang
target 2012 dan 2013 sama dan digunakan untuk mengukur tingkat
realisasinya juga sama. kepuasan karyawan Blitzmegaplex
Mall Of Indonesia, di peroleh hasil
4.3.4.Perspektif Pembelajaran dan 2.893 % dan masuk kedalam kriteria
Pertumbuhan indikator B.
a. Produktivitas Karyawan
Berdasarkan hasil yang diperoleh Kesimpulan yang diperoleh adalah
disimpulkan bahwa dari seluruh perusahaan dengan nilai Total Score
karyawan yang ada di Blitzmegaplex 69.78% termasuk dalam kondisi
Mall Of Indonesia terdapat 48 cukup sehat dengan kategori A.
karyawan produktif di tahun 2012 dan PT. Graha Layar Prima
44 karyawan produktif di tahun 2013. Blitzmegaplex Mall Of Indonesia
Sehingga diperoleh hasil Rp telah optimal dalam memberikan
651,719,598.5 per orang dan terjadi kepuasan kepada pelanggannya
peningkatan di tahun 2013 sebesar Rp terlihat dari hasil kuesioner dengan
957,779,817.3 per orang. Diperoleh menggunakan pengukuran skor
rata-rata sebesar Rp 804,749,707.9 indikator di peroleh hasil 25% dan
yang masih di kate-rorikan sangat masuk dalam kategori A dengan
baik dengan indikaor A. interval 22.5% - 30%. Dan dari hasil
b. Retensi Karyawan tersebut dapat disimpulkan bahwa
Berdasarkan pada perhitungan pada pelanggan merasa puas akan
tahun 2013 telah terjadi Penurunan pelayanan yang Blitzmegaplex Mall
karyawan yang resign yaitu sebesar Of Indonesia berikan.
9.53%. sedangkan rata-rata turn over
karyawan diperoleh hasil 41.91% Dalam perspektif keuangan PT.
yang masih di kategorikan tidak puas Graha Layar Prima Blitzmegaplex
dan masuk indikator D. Mall Of Indonesia dalam mengatur
segala bentuk pendapatan dan
c. Kepuasan Karyawan

Jurnal Akuntansi Bisnis Vol. 9 No. 1 16


Penerapan Balanced Scorecard.........(Markus Djohan Utama & Ririn Breliastiti)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

pengelolaan keuangan sudah karyawan yang keluar sebesar 9.53%


mencapai tingkat yang baik dilihat dari tahun 2012 ke tahun 2013.
dari hasil yang diperolehnya Dengan hal ini kenyamanan yang
mengalami kenaikan dari tahun 2012 dimiliki setiap karyawan akan
ke tahun 2013. Dengan adanya berdampak baik bagi perusahaan
pengukuran Balanced Scorecard ini karena dapat mengerahkan seluruh
diharapkan perusahaan dapat kemampuan karyawan agar memiliki
mencapai pendapatan yang maksimal kontribusi lebih terhadap perusahaan.
karena dengan pengukuran ini Dengan menerapkan pengukuran
perusahan memiliki strategi dalam kinerja Balanced Scorecard maka
meminimalisir biaya-biaya yang perusahaan dapat mengukur secara
dikeluarkan perusahaan. menyeluruh terhadap hal-hal yang
Dalam perspektif proses bisnis berhubungan dengan operasional
internal PT. Graha Layar Prima perusahaan. Dari hasil yang diperoleh
Blitzmgeaplex Mall Of Indonesia penulis, perusahaan dapat lebih tepat
sudah membuktikan dengan inovasi dalam mengambil keputusan untuk
yang dilakukan demi tercapainya masa yang akan datang karena
target revenue di lihat dari waktu metode Balanced Scorecard
transaksi penjualan yang dilakukan di mengukur dari segala sudut pandang
Blitzmegaplex Mall Of Indonesia. tidak hanya dari segi keuangan saja,
Dalam perspektif pembelajaran dan tetapi dari perspektif pelanggan,
pertumbuhan PT. Graha Layar Prima perspektif proses bisnis internal dari
Blitzmegaplex Mall Of Indonesia hasil revenue yang di hasilnya sangat
sudah membuktikan telah mem- membantu peru-sahaan dalam
berikan kepuasan kepada karyawan- mencapai tujuannya dan dari
nya dalam hal kenyamanan didalam perspektif pembelajaran dan
bekerja, benefit yang diperoleh setiap pertumbuhan yang mengukur kepu-
karyawan, jenjang karir, dsb. asan karyawan, jadi bukan hanya
Sehingga dapat mengurangi jumlah mengukur dari segi keuangannya
karyawan yang keluar, dilihat dari saja.
hasil pengukuran labour turn over
telah terjadi penurunan jumlah 5. Simpulan dan Saran

Jurnal Akuntansi Bisnis Vol. 9 No. 1 17


Penerapan Balanced Scorecard.........(Markus Djohan Utama & Ririn Breliastiti)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

5.1 Simpulan indikator juga dapat berbeda-


Dari hasil analisis yang telah beda.
dilakukan, penelitian ini memberikan d. Ketiga perusahaan menghasilkan
hasil sebagai berikut. nilai Balanced Scorecard yang
a. Ketiga perusahaan memiliki baik, yang menggambarkan
pendekatan Balanced Scorecard bahwa kinerja keuangan dan non
yang agak berbeda, namun tetap keuangan dapat berjalan dengan
menggunakan empat perspektif selaras dan berimbang untuk
yang sama. mencapai tujuan yang telah
b. Penetapan bobot dan skor ditetapkan.
ditentukan sendiri oleh
perusahaan dengan mem- 5.2 Saran
pertimbangkan target yang Bagi perusahaan yang saat ini sedang
hendak dicapai untuk tiap-tiap mempertimbangkan untuk meng-
perspektif. gunakan Balanced Scorecard, dapat
c. Indikator yang digunakan untuk mengadaptasi salah salah satu contoh
tiap-tiap perspektif juga dari ketiga perusahaan yang telah
bervariasi, tergantung pada target dianalis. Perusahaan dapat me-
yang hendak dicapai, dan jenis lakukan adaptasi sesuai dengan
kondisi yang dihadapi.

Jurnal Akuntansi Bisnis Vol. 9 No. 1 18


Penerapan Balanced Scorecard.........(Markus Djohan Utama & Ririn Breliastiti)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Daftar Pustaka Gramedia Pustaka Utama,


Jakarta.
Anthony, Robert N. dan
Govindarajan, Vijay (2009). Mahmudi (2013), Manajemen
Sistem Pengendalian Kinerja Sektor Publik, Edisi 2,
Manajemen. Salemba Empat, Sekolah Tinggi Ilmu
Jakarta. Manajemen YKPN,
Yogyakarta.
Gaspersz, Vincent (2013), All-in-one
150 Key Performance Rangkuti, Freddy (2013), SWOT
Indicators and Balanced Balanced Scorecard,
Scorecard, Malcom Baldrige, Gramedia, Jakarta.
Leans Six Sigma Suplly Chain
Management, Tri-Al-Bros Reeve, James M., (2009), Pengantar
Publishing, Jakarta. Akuntansi Adaptasi
Indonesia, Buku 1, Salemba
Hansen, Don. R., Maryanne M. Empat, Jakarta.
Mowen, (2009a), Akuntansi
Manajemen, Edisi 8, Buku 1, Suprayitno, Eddy (2011), Perspektif
Salemba Empat, Jakarta. Balanced Scorecard, diakses
dari
Hansen, Don. R., Maryanne M. http://ekonomi.kompasiana.c
Mowen, (2009b), Akuntansi om, diunduh 3 Oktober 2015.
Manajemen, Edisi 8, Buku 2,
Salemba Empat, Jakarta. Wibowo, (2013), Manajemen
Kinerja, Edisi 3, Cetakan 6,
Luis, Suwardi dan Biromo (2013), PT Rajagrafindo Persada,
Step by Step in Cascading Jakarta.
Balanced Scorecard to
Functional Scorecards, PT.

Jurnal Akuntansi Bisnis Vol. 9 No. 1 19


Penerapan Balanced Scorecard.........(Markus Djohan Utama & Ririn Breliastiti)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lampiran

Tabel 4.3
BOBOT DAN BOBOT INDIKATOR 2012

Jumlah Bobot
Perspektif KPI Bobot
Indikator Indikator
1 Finansial Account Receivable Turnover 3 24 8
3 butir Return on Equity
Net Profit Margin
2 Pelanggan Customer Growth Rate 2 27 13.5
2 butir Customer Satisfaction Index
3 Inovasi dan Proses Internal Penambahan Jumlah Pameran 2 22 11
2 butir Penambahan Luas Area Pameran
4 Pembelajaran dan Pertumbuhan Revenue per Employee 3 27 9
3 butir Average Employee Tenure
Employee Satisfaction Index
TOTAL 100

Tabel 4.4
SKOR TERTIMBANG MAKSIMUM TAHUN 2012

Jumlah Skor Indikator Bobot Skor Tertimbang


Perspektif
Indikator Maks Indikator Maks
Finansial 3 5 8 120
Pelanggan 2 5 13.5 135
Inovasi dan Proses Internal 2 5 11 110
Pembelajaran dan Pertumbuhan 3 5 9 135
TOTAL 500

Jurnal Akuntansi Bisnis Vol. 9 No. 1 20


Penerapan Balanced Scorecard.........(Markus Djohan Utama & Ririn Breliastiti)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tabel 4.5
JUMLAH SKOR INDIKATOR TAHUN 2012

Perspektif KPI Nilai Skor Indikator


Finansial Account Receivable Turnover C 3
Return on Equity C 3
Net Profit Margin D 2
TOTAL 8
Pelanggan Customer Growth Rate C 3
Customer Satisfaction Index B 4
TOTAL 7
Inovasi dan Proses Internal Penambahan Jumlah Pameran C 3
Penambahan Luas Area Pameran C 3
TOTAL 6
Pembelajaran dan Pertumbuhan Revenue per Employee B 4
Average Employee Tenure B 4
Employee Satisfaction Index C 3
TOTAL 11

Tabel 4.6
NILAI AKHIR PER KOMPONEN TAHUN 2012

Skor Tertimbang Skor Nilai Akhir


Perspektif
Maksimum Tertimbang Komponen
Finansial 120 64 53%
Pelanggan 135 94.5 70%
Inovasi dan Proses Internal 110 66 60%
Pembelajaran dan Pertumbuhan 135 99 73%

Tabel 4.7
NILAI AKHIR TOTAL ATAU TOTAL SCORE TAHUN 2012

Jumlah Skor Bobot Skor


Perspektif
Indikator Indikator Tertimbang
Finansial 8 8 64
Pelanggan 7 13.5 94.5
Inovasi dan Proses Internal 6 11 66
Pembelajaran dan Pertumbuhan 11 9 99
Jumlah Skor Tertimbang 323.5

Jurnal Akuntansi Bisnis Vol. 9 No. 1 21


Penerapan Balanced Scorecard.........(Markus Djohan Utama & Ririn Breliastiti)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tabel 4.8
KRITERIA STANDAR TAHUN 2012 dan 2013

Kondisi Kategori Total Score


SEHAT AAA
AA 80 < TS < 95
A 65 < TS < 80
KURANG SEHAT BBB 50 < TS < 65
BB 40 < TS < 50
B 30 < TS < 40
TIDAK SEHAT CCC 20 < TS < 30
CC 10 < TS < 20
C TS < 10

Tabel 4.9
BOBOT DAN BOBOT INDIKATOR TAHUN 2013

Jumlah Bobot
Perspektif KPI Bobot
Indikator Indikator
1 Finansial Account Receivable Turnover 3 24 8
3 butir Return on Equity
Net Profit Margin
2 Pelanggan Customer Growth Rate 2 27 13,5
2 butir Customer Satisfaction Index
3 Inovasi dan Proses Internal Penambahan Jumlah Pameran 2 22 11
2 butir Penambahan Luas Area Pameran
4 Pembelajaran dan Pertumbuhan Revenue per Employee 3 27 9
3 butir Average Employee Tenure
Employee Satisfaction Index
TOTAL 100

Tabel 4.10
SKOR TERTIMBANG MAKSIMUM TAHUN 2013

Jumlah Skor Indikator Bobot Skor Tertimbang


Perspektif
Indikator Maks Indikator Maks
Finansial 3 5 8 120
Pelanggan 2 5 13,5 135
Inovasi dan Proses Internal 2 5 11 110
Pembelajaran dan Pertumbuhan 3 5 9 135
TOTAL 500

Jurnal Akuntansi Bisnis Vol. 9 No. 1 22


Penerapan Balanced Scorecard.........(Markus Djohan Utama & Ririn Breliastiti)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tabel 4.11
JUMLAH SKOR INDIKATOR TAHUN 2013

Perspektif KPI Nilai Skor Indikator


Finansial Account Receivable Turnover D 2
Return on Equity D 2
Net Profit Margin D 2
TOTAL 6
Pelanggan Customer Growth Rate A 5
Customer Satisfaction Index B 4
TOTAL 9
Inovasi dan Proses Internal Penambahan Jumlah Pameran A 5
Penambahan Luas Area Pameran A 5
TOTAL 10
Pembelajaran dan Pertumbuhan Revenue per Employee B 4
Average Employee Tenure C 3
Employee Satisfaction Index C 3
TOTAL 10

Tabel 4.12
NILAI AKHIR PER KOMPONEN TAHUN 2013

Skor Tertimbang Skor Nilai Akhir


Perspektif
Maksimum Tertimbang Komponen
Finansial 120 48 40%
Pelanggan 135 121,5 90%
Inovasi dan Proses Internal 110 110 100%
Pembelajaran dan Pertumbuhan 135 90 67%

Tabel 4.13
NILAI AKHIR TOTAL ATAU TOTAL SCORE TAHUN 2013

Jumlah Skor Bobot Skor


Perspektif
Indikator Indikator Tertimbang
Finansial 6 8 48
Pelanggan 9 13,5 121,5
Inovasi dan Proses Internal 10 11 110
Pembelajaran dan Pertumbuhan 10 9 90
Jumlah Skor Tertimbang 369,5

Jurnal Akuntansi Bisnis Vol. 9 No. 1 23

Das könnte Ihnen auch gefallen