Sie sind auf Seite 1von 5

Jurnal Media Laboran, Volume 8, Nomor 1, Mei 2018

IDENTIFIKASI JAMUR CANDIDA SP PADA KUKU JARI TANGAN DAN KUKU


KAKI PETANI DUSUN PANAIKANG DESA BONTOLOHE KECAMATAN RILAU
ALE KABUPATEN BULUKUMBA

Khusnul Khatimah1, Idris Mone2, Nurwahidah Fa’al Santri3


1
Prodi D3 Analis Kesehatan Universitas Indonesia Timur
Jl.Abdul Kadir No.70, Makassar
e-mail: nunu8633@gmail.com

2
Prodi D3 Analis Kesehatan Universitas Indonesia Timur
Jl.Abdul Kadir No.70, Makassar
e-mail: moneidris@gmail.co.id
3
Prodi D3 Analis Kesehatan Universitas Indonesia Timur
Jl.Abdul Kadir No.70, Makassar
e-mail: nurwahidahsantri@gmail.com

ABSTRACT

Candidiasis or candidosis is a fungal infection that causes abnormalities in the nail caused
by candida. This disorder can arise due to poor hygiene in the nail area, especially at the tip
of the nail. In addition to nails, candida can also attack the mouth, vaginal skin and lungs.
This study aims to determine the percentage of farmers infected with candida and to find out
the dominant types of fungi that infect the nails of these farmers. The sample used in this
study was nail scrapings from 10 farmers and then microscopically and culturally examined.
The results of the study showed that there were 5 samples of nail scraping spores which
were found while Hifa examination was not found in the nail scrapings, while for culture tests
there were 4 farmers whose nails were infected with onychomycosis with Candida fungi,
Aspergillus fungi. Of the 5 infected farmers, 4 people had nail disorders and 6 without nail
abnormalities. Conclusion: Based on the results of the study showed that 10% of farmers
were infected with 30% of oncomycosis with Candida and Aspergillus sp.

Keywords: Candida sp fungus on the nails scrapings of the hands and toenails

PENDAHULUAN tidak terlepas dari jamur. Jamur bisa


Jamur adalah jenis tumbuhan hidup dimana saja, baik di udara,
tingkat rendah yang tidak memilki tanah, air, pakaian, bahkan di bagian
klorofil, sehingga jamur tidak mampu anggota tubuh manusia itu sendiri.
membentuk makanannya sendiri. Yang jelas dimanapun jamur bisa
Untuk kelangsungan hidupnya jamur hidup terutama dilingkungan yang
tergantung pada mikroorganisme lain, cocok baginya berkembang biak
oleh karena itu bersifat heterotrofik. (Kuswadji, 1999).
Sifat ketergantungan ini maka jamur Jamur mempunyai ciri yang
dapat berperan sebagai saprofit bila khas, yaitu berupa benang tunggal
tidak merugikan hospesnya dan yang bercabang-cabang yang disebut
berperan sebagai parasit bila Misselium, atau berupa kumpulan
merugikan hospesnya (Widarti, 2008). benang-benang yang menjadi satu.
Jamur sangat erat hubungannya Seperti halnya golongan ragi
dengan kehidupan manusia. (Scharomycetes) tubuhnya berupa sel-
Sedemikian eratnya sehingga manusia sel tunggal. Ciri kedua adalah jamur

39
Jurnal Media Laboran, Volume 8, Nomor 1, Mei 2018

tidak mempunyai klorofil, sehingga konsumen dan sangat bergantung


tubuhnya heterotrof. Sifat ini pada medium yang menyediakan
menyatakan pendapat bahwa jamur karbohidrat, protein, vitamin dan
merupakan kelanjutan bakteri didalam persenyawaan kimia lainnya. Semua
evolusi (Unandar, 2001). itu didapatkan dengan cara menyerap
Di dunia ini diperkirakan terdapat unsur yang dibutuhkan dari lingkungan
100 ribuan jenis jamur, tergolong ke hidupnya melalui system hifa. Jamur
dalam fungi. Jamur biasa saja terdiri yang menyebabkan penyakit pada
atas satu sel yang besarnya beberapa manusia, biasanya hidup pada zat
micrometer, atau dapat juga organik atau tanah yang mengandung
membentuk tubuh buah yang zat organik yaitu tinja binatang atau
besarnya mencapai satu meter. Sel- burung. Infeksi jamur cukup banyak
selnya berderet satu persatu dan ditemukan di Indonesia karena
membentuk hifa atau benang-benang merupakan Negara tropis beriklim
(filament), alat perkembangbiakannya panas dan lembab, apalagi bila higine
berupa spora. kurang sempurna. (Widarti, 2008)
Jamur ada dimana-mana di alam Jamur bisa menyebabkan
bebas, di air, tanah, dan bahkan di penyakit yang cukup parah bagi
tempat umum. Karena jamur manusia, penyakit tersebut antara lain
membutuhkan oksigen yang cukup candidiasis atau candidosis yaitu
dan kelembaban tinggi untuk penyakit jamur mengenai kulit, kuku,
kelangsungan hidupnya. selaput lendir dan alat dalam yang
Dari uraian latar belakang di atas, disebabkan oleh candida. Penyakit ini
maka rumusan masalah dari penelitian pertama kali dilaporkan oleh Gruby
ini adalah Bagaimana cara 1842, yang disebabkan oleh candida
mengidentifikasi jamur candida sp yaitu khamir yang sering ditemukan
pada kuku jari tangan dan kuku kaki pada manusia dan binatang sebagai
petani Dusun Panaikang Desa saprofit.(Herawati, 2008)
Bontolohe Kecamatan Rilau Ale Candida juga dapat menimbulkan
Kabupaten Bulukumba?. infeksi pada kuku, kelainan ini dapat
Adapun tujuan dari penelitian ini timbul karena kebersihan yang kurang
adalah untuk mengetahui identifikasi baik di daerah kuku, terutama di ujung
jamur candida sp pada kuku jari kuku. Candida mudah tertimbun di
tangan dan kuku kaki Petani Dusun ujung kuku sebagai akibat garukan
Panaikang Desa Bontolohe dari kulit yang terinfeksi jamur tersebut
Kecamatan Rilau Ale Kabupaten atau tercemar sewaktu membersihkan
Bulukumba. diri setelah defekasi (Anonim, 2013).
Jamur mudah tumbuh di Daerah Pada penduduk Dusun
tropis, begitu pula di Indonesia, panaikang Desa Bontolohe,
dimana infeksi jamur candida cukup Kecamatan Rilau Ale Kabupaten
banyak ditemukan di daerah yang bulukumba yang memiliki mata
beriklim panas dan lembab, apalagi pencarian sebagai petani yang mana
bila hygiene yang kurang sempurna. tingkat hygiene di daerah tersebut
Candida mudah tertimbun di masih sangat rendah serta penataan
ujung kuku sebagai akibat garukan lingkungan perumahan yang tidak
dari kulit yang terinfeksi jamur tersebut bersih dan terurus memungkinkan
atau tercemar sewaktu membersihkan penularan jamur candida.karena
diri setelah defekasi masyarakat tersebut belum terlalu
Karena jamur tidak mempunyai mengerti akan kebersihan diri
zat hijau daun, jamur menjadi makhluk terutama menjaga kebersihan kulit dan

40
Jurnal Media Laboran, Volume 8, Nomor 1, Mei 2018

kuku mereka akan terinfeksi oleh sampel penelitian yang


jamur. diperiksa.
4) Hasil ditulis pada lembar yang
METODE telah disiapkan.
Penelitian yang dilakukan
merupakan Penelitian observasi b. Kultur atau pembiakan
laboratorik yang bersifat deskriptif 1) hasil kerokan kuku yang telah
yaitu dengan melakukan uji diambil, ditanam pada media
laboratorium untuk mengidentifikasi buatan ( agar sabouroud).
adanya jamur candida pada kuku jari 2) lalu diinkubasi pada suhu
tangan dan kaki petani Dusun kamar selama 4 hari.
Panaikang Desa Bontolohe, 3) Koloni yang tumbuh diambil
Kecamatan Rilau Ale, Kabuapten dengan menggunakan ose lalu
Bulukumba. dibuat dipreparat.Diperiksa di
Sampel dalam penelitian ini bawah mikroskop dengan
adalah kerokan kuku jari tangan dan objektif 10x kemudian diamati
kaki dari 5 petani / pasien petani yang ada tidaknya hifa atau spora
rusak atau terinfeksi. Pengambilan pada preparat.
sampel dilakukan secara secara 4) hasil ditulis pada lembar yang
purposive sampling dengan kriteria telah disiapkan
kuku jari tangan dan kaki petani yang
rusak, dengan ciri : kuku tidak HASIL DAN DISKUSI
mengkilap, berwarna kecoklatan Berdasarkan hasil penelitian
hingga hitam mulai dari pangkal Identifikasi jamur candida sp. Pada
hingga ujungnya. Selain itu, pada kerokan kuku jari tangan dan kaki
permukaan kuku, tampak bergaris- petani dusun Panaikang desa
garis sejajar, tidak rata,tebal serta Bontolohe Kec.Rilau ale
keras. Kab.Bulukumba sebanyak 10 sampel
Adapun prosedur kerja dalam Yang telah dilakukan diBalai Besar
penelitian ini adalah sebagai berikut. Laboratorium Kesehatan Makassar
1. Cara Pengambilan Sampel pada Bulan Mei diperoleh hasil
Penelitian : pemeriksaan kerokan kuku pada Tabel
Permukaan kuku terlebih dahulu dibawah ini.
didesinfeksi dengan kapas alkohol
70%, kemudian ujung kuku dikerok Table 1 Hasil Pemeriksaan
dengan menggunakan skapel. Mikroskopik Langsung
a. Pemeriksaan Langsung
1) hasil kerokan kuku diletakkan No Kode Mikroskopik
pada objek gelas lalu ditetesi Sampel Sebelum Kultur
1-2 larutan KOH 10% dan Hifa Spora
ditutup dengan mengunakan 1 A - +
deck glass. 2 B - +
2) biarkan ± 15 menit atau 3 C - +
lewatkan di atas nyala api 4 D - +
beberapa kali untuk 5 E - +
mempercepat proses lisis. 6 F - -
3) Selanjutnya preparat diperiksa 7 G - -
di mikroskop dengan objektif 8 H - -
10x, kemudian diamati ada 9 I - -
tidaknya hifa atau spora pada 10 J - -

41
Jurnal Media Laboran, Volume 8, Nomor 1, Mei 2018

Table 2 Hasil Pemeriksaan dari Sampel yang digunakan pada


Kultur penelitian ini adalah kerokan kuku jari
tangan dan kaki petani dusun
No Kode Mikroskopi Genus Panaikang yang terdiri dari 10 sampel
Samp k dari dan selanjutnya dilakukan
el Kultur pemeriksaan secara mikroskopik dan
Hifa Spor biakan.
a Hasil penelitian menunjukkan
Candida pada pemeriksaan mikroskopik dapat
1 A + +
sp ditemukan spora kerokan kuku jari
Aspergill tangan dan kaki sebanyak 5 sampel
2 B + +
us sp sedangkan pada pemeriksaan Hifa
Tidak tidak ditemukan pada kerokan kuku
terdapat
jari tangan dan kaki tersebut
pertumb
3 C - + sedangkan untuk pemeriksaan dari
uhan
jamur biakan di dapatkan 4 orang petani
Aspergill Kelainan ini dapat timbul karena
4 D + + kebersihan yang kurang baik didaerah
us sp
Aspergill kuku, terutama di ujung kuku. Candida
5 E + + mudah tertimbun diujung kuku sebagai
us sp
akibat garukan dari kulit yang terinfeksi
Pada Table 1.1 menunjukkan dari jamur tersebut atau tercemar sewaktu
10 sampel kerokan kuku jari tangan membersihkan diri setelah defekasi.
dan kaki Petani Dusun Panaikang Oleh karena itu petani masih belum
Desa Bontolohe Kec.Rilau Ale memiliki cukup pengetahuan tentang
Kab.Bulukumba menunjukkan hasil pentingnya hygiene dan kebersihan
dimana dari 10 sampel kerokan kuku lingkungan. Factor tersebut menjadi
jari tangan dan kaki yang diperiksa pemicu yang memungkinkan
didapatkan 1 sampel yang positif penularan jamur dari satu lingkungan
candida sp. ke lingkungan lain yang kukunya
Onikomikosis adalah suatu terinfeksi onikomikosis dengan jenis
kelainan pada kuku yang disebabkan jamur Candida dan jamur Aspergillus.
oleh infeksi jamur dermatofita, ragi Dari 10 orang petani yang terinfeksi
(yeast) dan kapang (moulds). Kelainan terlihat 4 orang mempunyai kelainan
ini dapat mengenai sebagian atau kuku dan 6 tanpa kelainan kuku.
seluruh kuku, menjadikan kuku rusak Hal ini disebabkan karena dusun
serta rapuh dan kuku tumbuh menjadi Panaikang desa Bontolohe Kec. Rilau
tidak normal. Faktor pekerjaan, Ale Kab.Bulukumba yang memiliki
kebiasaan hidup dan lingkungan dapat mata pencarian sebagai petani yang
menjadi penyebab timbulnya infeksi mana tingkat hygiene di daerah
onikomikosis. tersebut masih sangat rendah serta
Candidiasis atau candidosis penataan lingkungan perumahan yang
adalah infeksi jamur yang tidak bersih dan terurus
menyebabkan kelainan pada kuku memungkinkan penularan jamur
yang disebabkan oleh candida. candida.
Kelainan ini dapat timbul karena Berdasarkan hasil penelitian
kebersihan yang kurang baik di daerah jamur Candida sp pada kerokan kuku
kuku, terutama di ujung kuku. Selain tangan dan kaki petani dusun
kuku, candida juga dapat menyerang Panaikang desa Bontolohe Kec.Rilau
mulut, kulit vagina dan paru-paru. ale Kab.Bulukumba dapat disimpulkan

42
Jurnal Media Laboran, Volume 8, Nomor 1, Mei 2018

bahwa dari 10 sampel kerokan kuku oleh nuzulul-fkp09 pada 12


tangan dan kaki petani yang diperiksa October 2011.
menunjukkan hasil pada pemeriksaan
mikroskopik ditemukan spora Kuswadji, 1999. Ilmu Penyakit Kulit
sebanyak 5 sampel dan 5 sampel tidak dan Kelamin. Edisi
ditemukan hifa pada kerokan kuku jari ketiga.Jakarta.FK Ul:103-6.
tangan dan kaki tersebut sedangkan
untuk pemeriksaan biakan didapatkan Mulyana RS. 2008.
4 orang petani yang kukunya terinfeksi http//www.medicastore.com.
dengan jamur candida dan jamur Lima Pencegahan Infeksi Jamur
Aspergillus. .
Dari hasil penelitian dapat Nasution MA, 2005. Mikologi dan
disimpulkan bahwa dari 10 sampel Mikologi Kedokteran.
kerokan kuku jari tangan dan kaki Jakarta:EGC
yang diperiksa menunjukkan bahwa 1
orang terinfeksi jamur Candida Nursam, dkk. 2012 ,Penuntun
danterinfeksi jamur Aspergillus sp Mikologi. Unuversitas Indonesia
sebanyak 3 orang sehingga Timur. Makassar
diharapkan agar kiranya dapat
meningkatkan kebersihan dan tingkat Simon AS, dkk. 2009. Waspadai
hygiene di daerah tersebut serta Infeksi Jamur Pada Kulit.
penataan lingkungan perumahan. Makassar
Disarankan bagi Petani yang terinfeksi
jamur agar melakukan pengobatan Siregar, R.S. 2004. Penyakit Jamur
supaya jamur tersebut tidak menular. Kulit. Edisi 2. Jakarta:EGC

DAFTAR PUSTAKA Unandar. 2001.Pengobatan Terbaru


Penyakit Kulit.
Anonim. http:// www.pdprersi.co.id
www.google/smallCrabonline.htm
. Tanggal akses 13 Maret 2013. Widarti, 2008. Penuntun Praktikum
Mikologi Medik. Makassar
Anonim http:// www.jilid.depkes.co.id.
Tanggal 01 April 2013.

Anonim. http://
www.doktermuslim.com. Refleksi
Kasus SMF Ilmu Penyakit Kulit
dan Kelamin RSUD dr. Soeban.
Tanggal posting 23 April 2009.
Tanggal akses 30 maret 2013.

Harahap M, 2008. Ilmu Penyakit Kulit.


Jakarta Hipokrates.

Herawati, Erna. 2008. Kandidiasis


Rongga Mulut Gambaran Klinis
dan Terapinya.
http://www.google.co.id.diposting

43

Das könnte Ihnen auch gefallen