Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
( Skripsi )
Oleh
Nadian Maretta
By
Nadian Maretta
ABSTRACT
i
KAJIAN LOKASI POTENSIAL PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
DI KABUPATEN PESAWARAN DENGAN SISTEM
INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)
Oleh
Nadian Maretta
ABSTRAK
ii
KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN DAN
PERMUKIMAN DI KABUPATEN PESAWARAN DENGAN SISTEM
INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)
Oleh
NADIAN MARETTA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA TEKNIK
Pada
Program Studi Teknik Geodesi
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Lampung
Saadah, S.Pd.
Tengah Kab. Pesisir Barat pada tahun 2002, Sekolah Dasar Negeri 1 Pesisir
Tengah Kec. Pesisir Tengah Kab. Pesisir Barat pada tahun 2008, Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Pesisir Tengah Kab. Pesisir Barat pada tahun
2011 dan menamatkan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Pesisir Tengah
Pada tahun yang sama penulis terdaftar sebagai mahasiswa Program S1 Reguler
pada periode 2016/2017. Pada bulan Juli 2017 Penulis melakukan Praktik Kerja
vi
Bogor Provinsi Jawa Barat dengan tema: “Pembuatan Stereoplotting dan
penulis melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sidorahayu, Kec. Waway
Karya, Kab. Lampung Timur Kemudian pada bulan April 2018 penulis
vii
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirabbal’ alamin
Puji syukur kupanjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan
Ayah dan Ibu yang selalu memberikan kasih sayang yang tak terhingga,
doa yang tak pernah berhenti di setiap solat dan sujudnya demi
memberikan yang terbaik untukku dan pengorbanan hidup yang tak bisa
Kakak dan adikku yang teramat aku sayangi, yang telah memberikan
viii
MOTTO
(Q.S AL-Ankabut:6)
(Anonim)
ix
KATA PENGANTAR
Nya lah penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Kajian Lokasi
merupakan salah bagian dari persyaratan meraih gelar S-1 Teknik Geodesi
Universitas Lampung.
banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Karenanya, kritik dan saran
yang lebih baik lagi. Demikian kata pengantar ini, semoga penelitian dapat
Penulis
Nadian Maretta
x
SANWACANA
Alhamdulillahhirobbil’alamin....
Dengan penuh rasa syukur, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian hingga
penulisan skripsi yang berjudul “Kajian Lokasi Potensial Perumahan Dan
Permukiman Di Kabupaten Pesawaran Dengan Sistem Informasi Geografis
(SIG)”. Serta berbagai pihak telah memberikan banyak kontribusi dalam
penulisan skripsi ini, sehingga pada sanwacana kali ini penulis ingin
menyampaikan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Ir. Suharno, B.Sc., M.S., M.Sc., Ph.D., IPM. selaku Dekan
2. Bapak Dr. Gatot Eko Susilo, S.T. M.Sc. selaku Kepala Jurusan Teknik Sipil
Universitas Lampung
3. Bapak Ir. Setyanto, M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik Geodesi
Universitas Lampung.
xi
5. Bapak Ir. Fauzan Murdapa M.T., IPM. selaku Pembimbing II dalam
6. Bapak Eko Rahmadi, S.T., M.T. selaku Dosen Penguji yang telah membantu
dan memberikan saran serta kritik yang berkaitan dengan penelitian skripsi
ini.
8. Teruntuk kedua orang tuaku, ayah dan ibu, terimakasih atas segala
pengorbanan, kasih sayang serta do’a disetiap sujudmu sehingga saya bisa
menyelesaikan laporan penelitian skripsi ini dengan baik. Untuk ayah, engkau
segenap jiwa dan ragamu untuk keberhasilanku. Untuk ibu, engkau adalah
wanita terhebat yang pernah kukenal, wanita bermental baja yang tidak
pernah mengeluh dalam keadaan apapun, terimakasih atas setiap do’a mu.
9. Kakak dan Adikku (Nadilla Kartini, Nafani Oktari), hanya dengan kalian
10. Sahabat Terbaikku Thantia Oczalina, Indriyani, Kiki Alendra, Nia Amanda
dan Refa Gustina yang telah menemani, mendengarkan keluh kesah, dan
xii
11. Keluarga Besar S1 Teknik Geodesi (Dwi Yosa, Tania, Widy, Dixie, Fitra,
Lukman, Andrean, Taga, Panji, Yudi, Anggara, Jefri, Ricky, Dan Patu )
12. Keluarga Besar D3 Teknik Survey Pemetaan khususnya angkatan 2014 yang
dapat bermanfaat.
untuk hal apapun, dan semua pihak yang mungkin tidak tersebutkan dan telah
Penulis
Nadian Maretta
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRACT ......................................................................................................... i
ABSTRAK ........................................................................................................... ii
PENGESAHAN ................................................................................................... iv
PERNYATAAN ................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ..............................................................................................viii
MOTTO ............................................................................................................... ix
SANWACANA .................................................................................................... xi
xiv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii
DAFTAR TABEL.................................................................................................xx
xv
3.3 Tahap Persiapan ............................................................................... 44
3.3.1 Administrasi ...........................................................................44
3.3.2 Studi Literatur ........................................................................44
3.3.3 Peralatan ................................................................................44
3.4 Tahap Pengumpulan data ................................................................. 45
3.4.1 Data primer ............................................................................45
3.4.2 Data sekunder ........................................................................47
3.5 Tahap Proses .................................................................................... 52
3.5.1 Buffer .....................................................................................52
3.5.2 Klasifikasi ..............................................................................55
3.5.3 Perhitungan Pembobotan dengan Aplikasi Sistem
Penunjang Keputusan Metode AHP .....................................63
3.5.4 Overlay ..................................................................................68
3.5.5 Skoring ...................................................................................69
3.6 Tahap Analisa .................................................................................. 72
3.6.1 Overlay Peta Potensial Pengembangan Perumahan dan
Permukiman Terhadap Eksisting Perumahan dan
Permukiman ..........................................................................72
3.6.2 Kesesuaian (Validasi) ............................................................75
3.7 Tahap Penyajian ............................................................................... 75
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 83
4.1 Hasil .................................................................................................. 83
4.1.1 Peta Potensi Pengembangan Kawasan Perumahan dan
Pemukiman Di Kabupaten Pesawaran ..................................83
4.1.2 Peta Kesesuaian Potensial Pengembangan Perumahan
dan Permukiman Terhadap Eksisting Di Kabupaten
Pesawaran..............................................................................85
4.2 Pembahasan....................................................................................... 87
4.2.1 Analisis Pembobotan Metode AHP .......................................88
4.2.2 Analisis Parameter .................................................................91
xvi
4.2.3 Analisis Potensi Pengembangan Kawasan Perumahan
dan Permukiman di Kabupaten Pesawaran ...........................99
4.2.4 Analisis Kesesuaian Potensial Pengembangan
Perumahan dan Permukiman Terhadap Eksisting Di
Kabupaten Pesawaran .........................................................104
4.2.5 Analisis Kesesuaian (Validasi Lapangan) ...........................107
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 113
5.1 Kesimpulan ..................................................................................... 113
5.2 Saran ............................................................................................... 114
xvii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xviii
Gambar 19 Hasil Pembuatan Attribute Table Pada Parameter Kerawanan
Bencana Gempa Bumi ........................................................................ 58
xix
Gambar 40 Simbol Sungai Menurut RI Nomor 8 Tahun 2013 ............................. 70
Gambar 51 Peta Potensi Perumahan dan Permukiman Setiap Kecamatan ......... 106
xx
DAFTAR TABEL
Halaman
xxi
Tabel 20 Bobot Parameter ..................................................................................... 67
xxii
1
BAB I
PENDAHULUAN
2015 dalam kurun waktu dari tahun 2010 sampai tahun 2015 jumlah
akan semakin terancam yang semula bidang pertanian menjadi non pertanian
Terlihat luas lahan awal sawah irigasi sekitar 35 ha kini telah berkurang
tersebut diperlukan perencanaan yang matang dan terarah agar tidak terjadi
dengan tepat.
yang terbatas sekaligus berbeda antara satu kawasan dengan kawasan lainnya.
perumahan dan permukiman bisa mengeser fungsi lahan yang ada, sehingga
lokasi perumahan dan permukiman untuk saat ini dan masa mendatang
berguna dan fleksibel untuk membantu orang dalam menentukan prioritas dan
Dari rumusan masalah di atas, dapat disusun suatu research question yaitu:
5
parameter ?
parameter.
Hierarchy Process).
Pesawaran.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis sehingga penulis
dengan judul yang sama seperti judul penelitian penulis. Namun penulis
Perbedaan : penelitian yang dilakukan oleh yulianti meneliti mengenai daya dukung tanah
sedangkan penulis mengenai perumahan dan permukiman di Kabupaten Pesawaran. Metode
yang digunakan juga berbeda penulis menggunakan metode AHP dengan analisis spasial
menggunakan SIG
2.2.1 Perumahan
merupakan salah satu bentuk sarana hunian yang memiliki kaitan yang
Perumahan dan permukiman dua hal yang tidak dapat kita pisahkan dan
pada dasarnya memiliki dua fungsi yang saling berkaitan satu dengan
yang lain, yaitu fungsi pasif dalam artian penyediaan sarana dan
Mudah mengerjakannya dalam arti tidak banyak pekerjaan cut & fill,
Bukan daerah banjir, bukan daerah gempa, bukan daerah angin ribut,
penghuninya.
lokasi perumahan yang baik dapat mencakup beberapa hal tersebut agar
2.2.2 Permukiman
Permukiman terbentuk dari kesatuan kata isi dan wadah, yaitu kesatuan
2. Ketersediaan layanan
penerima manfaat dari hak atas tempat tinggal yang layak harus
publik, air minum yang aman, energi untuk memasak, suhu dan
3. Keterjangkauan.
4. Layak huni.
5. Aksesibilitas.
Tempat tinggal yang layak harus dapat diakses oleh semua orang
6. Lokasi.
akan segera terpolusi, yang mengancam hak untuk hidup sehat para
penghuninya.
7. Kelayakan budaya.
dan lokasi yang juga harus berada di tempat yang strategis. Dalam hal ini,
telah ada dan juga menurut para ahli. Faktor-faktor yang mempengaruhi atau
lokasi.
antara lain :
1. Persyaratan lokasi
area bandara.
19
yang ada.
dan ekologis.
2. Persyaratan Fisik
kemiringan 0-8%
2. Kebijakan yang terdapat dalam dokumen rencana tata ruang, baik RTRW
terbagi menjadi :
a. Peruntukan kawasan
a. Strategis
b. Kurang Strategis
c. Tidak Strategis
lain
Oleh karena itu tanah akan menjadi semakin tua dan kurus. Mineral
tua. Tanah Muda ditandai oleh proses pembentukan tanah yang masih
Contoh tanah muda adalah tanah aluvial, regosol dan litosol. Tanah
Dewasa ditandai oleh proses yang lebih lanjut sehingga tanah muda
dan B. Akibatnya terbentuk horizon A1, A2, A3, B1, B2, B3. Contoh
tanah pada tingkat tua adalah jenis tanah podsolik dan latosol tua
(laterit).
Secara keseluruhan, jumlah air di bumi relatif tetap. Jumlah air yang
hidrologi.
perkotaan.
dari peta ketersediaan air tanah. Air tanah adalah air yang bergerak
tanah yang meresap ke dalam tanah dan membentuk lapisan air tanah
24
yang disebut akuifer yang dulunya sering disebut air lapisan atau air
Ketersediaan air tanah dan posisi muka air tanah serta ketersediaan air
curah hujan
permukaan lahan (relief), yaitu antara bidang datar tanah dengan bidang
horizontal dan pada umumnya dihitung dalam persen (%) atau derajat
837/KPTS/Um/11/1980 :
1 0 – 8% Datar
2 8 - 15% Landai
3 15 - 25% Agak Curam
4 25 - 45% Curam
5 >45% Sangat Curam
terhadap iklim yang keras, bahaya gempa bumi, bahaya tanah longsor,
adalah rumah yang dibuat beberapa lantai dengan beda tinggi setengah
tingkat rumah karena diletakan pada tanah yang landai, sedang rumah
tingkat rumah yang sesuai garis kontur dengan beda tinggi satu tingkat
2.3.4 Aksesibilitas
permukiman.
perumahan di perkotaan.
dapat diduga berdasarkan daur dari biosfer, tanah, air, populasi manusia
27
penggunaan lahan pada masa kini dan masa yang akan datang.
lahan antara 25–45% atau curam, lahan peka terhadap erosi, curah
yaitu 15–25%, lahan agak peka terhadap erosi, curah hujan harian
sedang, dan lahan untuk budi daya tanaman tahunan dapat berupa
15%, lahan agak peka terhadap erosi, curah hujan rendah, dan
berupa gunung meletus, banjir, tanah longsor, erosi dan lain lain
terdapat lima cara dasar yang dapat dilakukan manusia untuk dapat
bencana alam.
dari alam terhadap kawasan seperti angin puyuh, gempa bumi, erosi dan
banjir. Dalam penulisan ini, jenis bencana alam yang akan dibahas
kecil sekali sehingga tidak terasa oleh kita. Gempa bumi dapat
rusak.
berdiri.
kerusakan.
tanah longsor.
2.3.6.2 Tsunami
2008:188).
mandiri. Analisis parameter ini dinilai dari jarak ke pasar, terminal dan
manipulasinya yang handal, baik secara grafis (spasial) maupun tabular (data
berbasis tabel)
permukaan bumi (seperti bangunan, sungai, jalan, dan hutan) melalui layer
dilakukan pada data yang terformat dalam bentuk layer data raster ataupun
layer data yang berisi data vektor. Ada beberapa jenis analisis spasial untuk
penanganan data vektor yang dibagi menjadi 3 (tiga) : (1) ekstraksi, (2)
overlay dan (3) proximity. Tumpang susun (overlay) dalam analisis sistem
informasi geografis adalah menggabungkan dua atau lebih data grafis untuk
memperoleh data grafis baru yang memiliki satuan pemetaan baru. Untuk
Beberapa metode yang untuk melakukan overlay data grafis pada sistem
tumpang susun antara dua data grafis tetapi apabila batas luarnya dua data
grafis tersebut tidak sama maka yang dilakukan pemrosesan hanya pada
daerah yang bertampalan metode union adalah tumpang susun yang berupa
masalah multi faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki
permasalahan yang kompleks dalam suatu struktur multi level dimana level
pertama adalah tujuan, yang diikuti level faktor, kriteria, sub kriteria, dan
pertimbangan dan nilai-nilai pribadi secara logis. Proses ini bergantung pada
pertimbangan.
1. Penyusunan Hirarki
2. Menentukan Prioritas
dua elemen pada tingkat yang sama. Kedua elemen tersebut dibandingkan
3. Konsistensi Logis
Pada penerapan metode AHP yang diutamakan adalah kualitas data dari
responden, dan tidak tergantung pada kuantitasnya (Saaty, 1993). Oleh karena
39
namun hanya ada batas minimum yaitu dua orang responden (Saaty, 1993).
sampel mewakili setiap bidang keahlian dan diprioritaskan kepada pakar yang
Tingkat
No Definisi Keterangan
Kepentingan
Nilai ini diberikan bila ada
Nilai-nilai di antara dua
6 2,4,6,8 dua komponen di antara dua
pertimbangan yang berdekatan
pilihan
Jika untuk aktivitas ke-i
mendapat suatu angka bila
dibandingkan dengan aktivitas
7 kebalikan αij = 1 / αji
ke-j maka j mempunyai nilai
kebalikannya dibanding
dengan i
Sumber : (Saaty, 1994)
bawahnya yaitu B1, B2, ..., Bn, tabel matriks berpasangan berdasarkan kriteria
A B1 B2 .... Bn
B1 1 α12 .... α1n
B2 α21 = 1 / α12 1 .... α2n
A B1 B2 .... Bn
.... .... .... 1 ....
Bn αn1 = 1 / α1n αn2 = 1 / α2n .... 1
Sebagaimana pada tabel di atas, bahwa elemen kolom sebelah kiri selalu
tampil sebagai elemen kolom maka diberi nilai kebalikannya dan juga
Jika CR <0,1 (10%) maka derajat konsistensi memuaskan dan jika CR > 0,10
n 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
RI 0 0,58 0,9 1,12 1,24 1,32 1,41 1,45 1,49 1,51 1,48
Sumber : (Saaty, 1994)
BAB III
METODE PENELITIAN
Lampung. Waktu pelaksanaan periode April 2018 sampai dengan Mei 2018
Lampung.
Mulai
1. Administrasi
2. Studi Literatur
3. Peralatan
PERSIAPAN
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Peta Kawasan Peta SKL - Peta Rawan Peta Kelas Point Pasar, Peta Peta Jaringan Peta SKL
Hutan Ketersediaan Gempa Lereng Sekolah, Pengunaan Jalan Kemudahan
Air - Peta Rawan RS/Puskesmas Lahan Dikerjakan
Tsunami
Menyebarkan
Kuisioner
PENGUMPULAN DATA
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Buffering Buffering
Skoring PROSES
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
ya ANALISA
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kartografi
menunjang kelancaran untuk kegiatan selanjutnya. Pada tahap ini terbagi atas
3.3.1 Administrasi
Hal-hal yang perlu dipersiapkan pada tahap ini berupa surat izin
Pesawaran.
3.3.3 Peralatan
1. Perangkat Keras
yang digunakan dalam pengembangan sistem ini adalah sebagai
berikut :
a. Laptop
b. Printer
2. Perangkat Lunak
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder.
bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur (Sugiyono,
2009:142).
dan permukiman.
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari instansi terkait. Dalam
yang sama yaitu UTM dan WGS 48s. Data sekunder yang dikumpulkan
data, tahap selanjutnya adalah tahap proses atau tahap pengolahan data. maka
3.5.1 Buffer
umum.
53
1. Aksesbilitas
2. Fasilitas Umum
3.5.2 Klasifikasi
sampai yang terburuk atau dari paling kecil hambatan sampai yang
memiliki nilai yang paling besar dan semakin besar hambatan semakin
Pada klasifikasi kerawanan bencana ada dua peta yaitu peta rawan
Kerawanan Bencana
No. Klasifikasi Nilai
Gempa Bumi
1 MMI IV-V Agak Rawan 1
2 MMI V-IV Rawan 0
Sumber : Permen PU No.20/PRT/M/2007
58
kuisioner yang disebar kepada tenaga ahli dari BAPPEDA, PU, dan
Pengembang (developer).
64
Bobot Kepentingan
No Faktor Indikator
(1-9)
A Kemiringan Lereng
20 2
B Fasilitas Umum
A Kerawanan Bencana
21 2
B pengunaan lahan
Parameter KB AK KL PL KD FU KS
KB 1 1 2 2 2 3 3
AK 1 1 2 3 3 3 3
KL 0,5 0,5 1 3 2 2 3
PL 0,5 0,33 0,33 1 1 1 2
KD 0,5 0,33 0,5 1 1 3 2
FU 0,33 0,33 0,5 1 0,33 1 1
KB 0,33 0,33 0,33 0,5 0,5 1 1
Jumlah 4,17 3,83 6,67 11,5 9,83 14 15
Pembagian nilai setiap sel dengan nilai total pada kolom yang
ternormalisasi
Nilai
Parameter KB AK KL PL KD FU KS
Rata- Rata
Nilai
Parameter KB AK KL PL KD FU KS
Rata- Rata
KA 0,08 0,09 0,05 0,04 0,05 0,07 0,07 0,06
Jumlah 1 1 1 1 1 1 1 1
yaitu :
ternormalisasi.
CI = ( – n ) / ( n – 1 )
CI = (7.23 – 7) / (7 – 1)
CI = 0.04
CR = CI / RI
CR = 0,04 / 1. 32
CR = 0.029
KB 0,23 23%
AK 0,25 25%
KL 0,17 17%
PL 0,09 9%
KD 0,12 12%
FU 0,07 7%
KA 0,06 6%
68
3.5.4 Overlay
yaitu :
dan atribut dari masing masing kelas fitur. Format yang digunakan
sebagai berikut :
Keterangan :
KA : Ketersediaan Air
KD : Kemudahan Dikerjakan
KL : Kemiringan Lereng
AK : Aksesbilitas
PL :Pengunaan Lahan
KB : Kerentanan Bencana
69
FU : Fasilitas Umum.
3.5.5 Skoring
parameter.
70
umum yaitu :
Keterangan :
Ci = Interval Kelas
K = Jumlah Kelas
= 20
3. Hasil Skoring
di bawah ini :
74
Pada tahap penyajian terbagi menjadi 2 bagian yaitu kartografi dan hasil peta
3.7.1 Kartografi
berada pada sisi kanan pada isi peta dengan ruang sepertiga dari ukuran
a. Membuat Grid
peta yang berjarak teratur dan dapat digunakan sebagai acuan. Grid
b. Title
d. Indeks Peta
pada peta yang memiliki skala detail/ kecil. Berikut adalah indeks
e. Legenda
legenda :
b. Simbol Jalan
d. Simbol Sungai
e. Batas administasi
BAB V
5.1 Kesimpulan
ketersediaan air.
5.2 Saran
Diposaptono, Subandono dan Budiman, 2008. Hidup Akrab dengan Gempa dan Tsunami.
Bogor: Buku Ilmiah Populer.
Hartadi, Arief. 2009. Kajian Kesesuaian Lahan Perumahan Berdasarkan Karakteristik Fisik
Dasar Di Kota Fak Fak. Tesis. Semarang : Program Studi Magister Teknik
Pembangunan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro
Malingreau, J.P, Christiani and Rosalia, 1981, A Land Cover/Land Use Classification for
Indonesia, The Indonesia Journal of Geography Vol. 11 No. 41,Faculty ofGeography,
Gadjah Mada University, Yogyakarta.
Marimin. 2004. Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk, Bandung :
Rosdakarya Offset.
Republik Indonesia. 2004. SNI 03-1733-2004 Tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan
Perumahan Di Perkotaan.
Republik Indonesia. 2011. Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan Dan
Kawasan Pemukiman.
Republik Indonesia. 2005. Pd-T-03-2005-C Tentang Tata Cara Pemilihan Lokasi Prioritas
Untuk Pengembangan Perumahan Dan Permukiman Di Kawasan Perkotaan
Riyanto, Anton. 2003. Kajian Kemampuan Lahan untuk Arahan kegiatan Permukiman
Berdasarkan Kajian fisik Dasar (Studi Kasus Sub Wilayah Pembangunan I Kabupaten
Cirebon). Semarang : Program Studi Magister Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas
Teknik Undip.
Saaty, T.L., 1995. The Anallic Hierarchy Process. New York : McGraw-Hill.
Sindelaras, Agus. 2011. Pengawasan Pemerintah Dalam Alih Fungsi Lahan Di Kabupaten
Pesawaran. Tesis. Lampung : Program Pascasarjana Magister Ilmu Pemerintahan
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Lampung
Yoga.K.N., Arief.L.N., dan Arwan.P.W. 2014. Pemanfaatan Sig Untuk Menentukan Lokasi
Potensial Pengembangan Kawasan Perumahan Dan Permukiman (Studi Kasus
Kabupaten Boyolali).Jurnal Geodesi Undip. 3(4).