Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Mei 2015
Christina Samodara
Hendry Palandeng
Vandri D. Kallo
Abstract: The increase in the number of elderly living certainly have more impact
to the occurrence of diseases in the elderly. Elderly will experience a variety of
physical problems, mental, social, economic, and psychological. One of the
psychological issues that may be experienced by the elderly are stressed. One type
of therapy that can induce relaxation to reduce the stress that laughter therapy. The
purpose of this study was to determine the therapeutic effect of laughter on
psychological stress in the elderly in Nursing Elderly Manado. The design of this
research was experimental with One Group Pre-Test -Post-Test Design. The
sampling technique was performed with total sampling with a sample of 37 peoples.
Test results using Paired Samples T-Test obtained p value = 0.000 <α =
0.05. The Conclusion based on the results of this research showed that there are
significance influence of laughter therapy on psychological stress in the elderly
Elderly Nursing Manado. Recommended that improve the quality of health of the
elderly and good handling of the elderly who experience stress by providing
complementary therapies such as laughter therapy.
Keywords: Stress, Laughter Therapy, Elderly
1
eJournal Keperawatan (e-Kep) Volume 3. Nomor 2. Mei 2015
PENDAHULUAN
Keberhasilan pemerintah dalam Menurut Yulianti (2004) dalam
pembangunan Nasional telah Isnaeni (2010), untuk menghindari
mewujudkan hasil positif di berbagai dampak dari stres, maka diperlukan
bidang, yaitu kemajuan sosio- adanya suatu pengelolaan stres yang
ekonomi, kemajuan ilmu baik. Dalam mengelola stres dapat
pengetahuan dan teknologi, terutama dilakukan dengan terapi farmakologi
di bidang kesehatan dapat yang meliputi penggunaan obat
meningkatkan kualitas kesehatan cemas (axiolytic) dan anti depresi (anti
penduduk serta meningkatkan usian depressant), serta terapi
harapan hidup (World Health nonfarmakologi yang meliputi
Organisasion, 2012). Penggolongan pendekatan perilaku, pendekatan
lansia menurut WHO dalam Padila kognitif, serta relaksasi. Salah satu
(2010), meliputi: middle age (45-49 jenis terapi yang dapat menimbulkan
tahun), elderly (60-74 tahun), old relaksasi sehingga dapat mengurangi
(75-79 tahun), very old (diatas 90 stres yaitu terapi tertawa.
tahun). Berdasarkan studi pendahuluan
Penduduk di 11 negara anggota yang dilakukan peneliti di BPLU Panti
WHO kawasan Asia Tenggara yang Werdha Senja Cerah Paniki
berusia di atas 60 tahun berjumlah Kecamatan Mapanget Manado,
142 juta orang dan diperkirakan akan jumlah lansia 32 orang yang terdiri
terus meningkat hingga 3 kali lipat di dari 13 orang laki-laki dan 19 orang
tahun 2050 perempuan. Di Panti Werdha Damai
Jumlah penduduk lansia di Ronomuut jumlah lansia yaitu 37
Indonesia pada tahun 2010 jumlah orang yang terdiri dari 34 orang
lansia sebanyak 14,439.967 jiwa perempuan dan 3 orang laki-laki dari
(7,18%) dan pada tahun 2010 hasil wawancara 20 orang
mengalami peningkatan menjadi diantaranya mengalami stres
23.992.553 jiwa (9,77%) sementara Berdasarkan uraian diatas
pada tahun 2011 jumlah lansia peneliti sudah selesai meneliti
sebesar 20 juta jiwa (9,51%), dengan pengaruh terapi tertawa terhadap
usia harapan hidup 67,4 tahun dan stres psikologis pada lanjut usia di
pada tahun 2020 diperkirakan panti werdha kota manado.
sebesar 28,8 juta (11,34%), dengan
usia harapan hidup 71,1 tahun METODOLOGI PENELITIAN
(Depkes, 2012). Menurut data yang Desain penelitian yang digunakan
diperoleh dari Dinas Kesehatan adalah pra eksperimental dengan
Propinsi Sulawesi Utara Tahun 2014 One group pre-test-post-test design.
jumlah lansia dengan usia >60 tahun Penelitian ini dilaksanakan di BPLU
di Propinsi Sulawesi Utara berjumlah Senja Cerah Paniki Kecamatan
665.279 jiwa, dan dikota Manado Mapanget Manado dan di Panti
jumlah lansia 66.565 jiwa. Werdha Damai Ronomuut Manado
Salah satu masalah psikologis pada bulan November 2014-Maret
yang dapat dialami oleh lansia adalah 2015. Populasi pada penelitian ini
stres. Stres adalah reaksi tubuh adalah semua lanjut usia yang
terhadap sesuatu yang menimbulkan mengalami stres di Panti Werdha
tekanan, perubahan dan ketegangan Kota Manado yang berjumlah 37
emosi (Sunaryo, 2004). orang.
2
eJournal Keperawatan (e-Kep) Volume 3. Nomor 2. Mei 2015
3
eJournal Keperawatan (e-Kep) Volume 3. Nomor 2. Mei 2015
4
eJournal Keperawatan (e-Kep) Volume 3. Nomor 2. Mei 2015
paling tersedikit yaitu pada umur 66- yang seimbang, namun otak pria
70 tahun berjumlah 5 orang. lebih cepat 52% dari otak perempuan
Peningkatan jumlah hidup lansia dalam menghasilkan serotinin, hal
tentunya mempunyai dampak lebih inilah yang menjadi penyebab
banyak terjadinya gangguan penyakit perempuan lebih mudah mengalami
pada lansia. Lansia akan mengalami stres. Stres pada lansia
berbagai masalah fisik, mental, diakibatkatkan oleh perubahan hidup
sosial, ekonomi dan psikologis. dan kemunduran fisik, putusnya
Salah satu masalah psikolgis yang hubungan dengan orang-orang yang
dialami lansia adalah stres (Sunaryo, paling dekat dan disayangi (Hidayat
2004). Hal ini didukung juga oleh 2009).
Nasution (2011), umur adalah salah
satu faktor penting yang menjadi Tingkat Stres Lanjut Usia
penyebab stres, semakin bertambah Hasil penelitian yang didapatkan
umur seseorang, semakin mudah dari 37 responden berdasarkan
mengalami stres. tingkat stres responden sebelum
Distribusi reponden berdasarkan terapi tertawa menunjukkan bahwa
jenis kelamin menunjukkan bahwa tingkat stres tertinggi adalah stres
responden yang berjenis kelamin sedang sebanyak 17 orang (45,9%),
perempuan lebih banyak tingkat stres terendah adalah tingkat
dibandingkan yang berjenis kelamin stres sangat berat yaitu sebanyak 1
laki-laki. Laki-laki sebanyak 9 orang orang (2,7%). Tingkat stres lansia
(24,3%) sedangkan perempuan berarti pula tinggi rendahnya tekanan
sebanyak 28 orang (75,7%). Hasil yang dirasakan atau dialami oleh
penelitian ini sejalan dengan yang lansia sebagai akibat dari stressor
disampaikan Indian Woman Health
berupa perubahan-perubahan baik
(2009) dalam Iting (2012) bahwa
stres pada perempuan ditemukan 3 fisik, mental, maupun sosial dalam
kali lebih banyak daripada laki-laki. kehidupan yang dialami lansia.
Hal ini disebabkan oleh faktor Penilaian individu terhadap stressor
biologis, yaitu neurotransmitter akan mempengaruhi kemampuan
serotinin yang merupakan salah satu individu untuk melakukan tindakan
unsur biologis yang berpengaruh pencegahan terhadap stressor yang
terhadap terjadinya stres pada membuat stres (Safaria dan Saputra,
seseorang. Dimana otak pria dan 2009).
wanita memiliki kemampuan yang Berdasarkan hasil penelitian
berbeda dalam menghasilkan hormon yang diderita lansia di Panti Werdha
serotinin. Serotinin merupakan Manado stres yang dialami lansia
senyawa kimia yang dilepaskan berhubungan dengan kurangnya
tubuh kedalam sel-sel otak yang hubungan sosial antar lansia yang
berfungsi sebagai jembatan tinggal dipanti, tidak harmonisnya
penghantar pesan didalam otak yang hubungan dengan keluarga,
berhubungan dengan emosi. Pada kehilangan penghasilan, kedudukan,
seorang yang sedang mengalami jabatan, peran, kegiatan, dan status,
stres maka kadar serotinin akan penurunan fungsi fisik dengan
menurun dibandingkan saat normal. penyakit yang sudah lama diderita.
Pada keadaan normal otak pria dan Dari hasil penelitiannya menurut
wanita mempunyai kadar serotinin Indriana (2010), perubahan dalam
aktivitas sehari-hari yang menjadi
5
eJournal Keperawatan (e-Kep) Volume 3. Nomor 2. Mei 2015
salah satu faktor yang dipilih sebagai tertawa. Hal tersebut sesuai dengan
penyebab stres mereka merasakan teori menurut Dr. Lee Berk dalam
perbedaan selama tinggal dipanti Prasetyo (2012), seorang imunolog
dengan keadaan mereka sebelumnya. dari Loma Linda University di
Aktivitas mereka yang semula California USA, tertawa bisa
bekerja dan sekarang menjadi mengurangi peredaran dua hormon
pengangguran, terlebih ketika dalam tubuh, yaitu efinefrin dan
mereka mengalami kemunduran fisik kortisol (hormon yang dikeluarkan
yang dirasakan sebagai beban, ketika stres) yang dikeluarkan oleh
sehingga mereka menjadi stres. hipotalamus, jika kedua hormon
Keluarga menjadi salah satu faktor tersebut dikeluarkan maka bisa
yang berperan dalam menyebabkan menghalangi proses penyembuhan
stres bagi lansia dipanti. penyakit.
Para lansia juga sangat rentan
terhadap gangguan stres karena Pengaruh Terapi Tertawa
secara alamiah mereka telah Terhadap Stres Psikologis Lanjut
mengalami penurunan kemampuan Usia
dalam mempertahankan hidup, Hasil penelitian ini mengenai
menyesuaikan diri dengan adanya perubahan tingkat stres
lingkungannya, fungsi badan, dan sebelum dan sesudah terapi tertawa.
kejiwaan secara alami. Banyak faktor Hal ini dibuktikan dengan adanya
yang mempengaruhi keadaan stres penurunan skor stres pada lansia
pada lansia ini, diantaranya: kondisi tersebut. Berdasarkan hasil penelitian
kesehatan fisik, kondisi psikologi, terdapat penurunan nilai rata-rata
kondisi keluarga, dan lingkungan tingkat stres sebelum dan sesudah
(Haryadi, 2012). terapi tertawa. Dimana rata-rata
Hasil penelitian tingkat stres tingkat stres sebelum terapi tertawa
responden sesudah terapi tertawa adalah 20,76 dan rata-rata tingkat stres
menunjukkan bahwa tingkat stres sesudah terapi tertawa adalah
sesudah terapi tertawa mengalami 15,68.
penurunan yaitu normal sebanyak 16 Adanya penurunan tingkat stres
orang (43,2%), stres ringan sebanyak ini juga terlihat dari hasil analisa
16 orang (43,2%), stres sedang statistik dengan menggunakan uji T-
sebanyak 5 orang (13,5%). Hasil test Paired Samples Test diperoleh
penelitian tersebut di dukung oleh
Pvalue = 0,000 < α = 0,05 pada taraf
penelitian Haryanto (2005) yang
serupa tentang pengaruh terapi signifikan 95% atau tingkat
tertawa terhadap stres psikososial kemaknaan 5% maka Ha diterima,
pada usia lanjut di Karang Werda artinya ada pengaruh terapi tertawa
Ngudi Mukti Jawa Timur, penelitian terhadap stres psikologis lansia di
ini dilakukan pada 20 orang Panti Werdha Manado.
responden. Adapun hasil penelitian Hasil penelitian ini didukung
menunjukkan bahwa 18 orang (90%) oleh Ruspawan (2012) dalam
mengalami penurunan dan hanya 2 penelitiannya dengan judul pengaruh
orang (10%) yang tidak mengalami terapi tertawa terhadap tingkat
penurunan tingkat stres. kecemasan lansia di PSTW Wana
Penurunan tingkat stres ini Saraya Denpasar di dapatkan bahwa
dikarenakan adanya efek dari terapi nilai Pvalue = 0,000 lebih kecil dari
0,05 dengan mean pre-test 2,11 dan
6
eJournal Keperawatan (e-Kep) Volume 3. Nomor 2. Mei 2015
mean post-test 1,30 sehingga rasa bahagia, nafsu makan yang baik,
hipotesis penelitian di terima berarti dan kesimbangan psikomotor.
terdapat pengaruh pemberian terapi
tertawa terhadap tingkat kecemasan Kesimpulan
lansia di PSTW Wana Saraya Berdasarkan hasil penelitian yang
Denpasar. dilakukan peneliti di Panti Werdha
Hasil penelitian ini diperkuat Manado maka hasil penelitian ini
dengan teori yang dinyatakan oleh dapat disimpulkan bahwa:
Waynbaum (1996) yang dikutip 1. Sebelum dilakukan terapi tertawa,
Wulandari (2012), menyatakan tingkat stress lansia tertinggi adalah
bahwa otot-otot wajah berperan stress sedang, dan tingkat stres
sebagai pengikat pada pembuluh terendah adalah stress berat.
darah dan mengatur aliran darah ke 2. Sesudah dilakukan terapi tertawa,
otak. Aliran darah ini mempengaruhi tingkat stres lansia yang paling
temperatur di otak dan perubahan banyak berada pada normal, dan
temperatur di otak ini berhubungan stres ringan. Tidak ada lagi lansia
dengan perasaan subyektif yang yang mengalami stres berat dan
dialami seseorang. Teori Waynbaum sangat berat.
diperkuat kembali oleh Zajonc 3. Terdapat pengaruh pemberian
terapi tertawa terhadap stres
(1989) dalam Wulandari (2012) yang
psikologis lansia di Panti Werdha
menjelaskan lebih rinci bahwa pada Kota Manado.
saat tertawa, 15 otot muka
berkontraksi dan mendapatkan DAFTAR PUSTAKA
rangsangan efektif pada sebagian Azizah. (2011). Keperawatan Lanjut
besar otot mulut. Saat mulut terbuka Usia. Yogyakarta: Graha
dan tertutup, ada suatu dorongan Ilmu.
untuk mengisap udara yang cukup, BPLU Panti Werdha Senja Cerah
sehingga dapat menangkap lebih Paniki Kecamatan Mapanget
banyak oksigen. Oksigen ini Manado
dialirkan keseluruh tubuh dalam Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi
jumlah yang banyak. Jumlah oksigen Utara 2014. Jumlah lansia
yang cukup banyak dalam sistem kota manado.
peredaran darah memberikan Departemen Kesehatan. (2012).
dampak pada pengaturan temperatur Pedoman Pembinaan
diotak yaitu dapat mendinginkan Kesehatan Jiwa Usia Lanjut
otak. Hal ini mempengaruhi Bagi Petugas Kesehatan.
pengeluaran neurotransmitter yakni http://www.depkes.go.id/dow
hormon serotonin, endofrin dan nloads/keswa_lansia. Pdf
melatonin yang membawah keadaan diakses tanggal 24 oktober
emosi dan perasaan keseluruh bagian 2010 jam 20.00
tubuh. Serotinin menimbulkan efek Firmanto, M. (2006). Pengaruh
vasodilatasi pembuluh darah yang Terapi Tawa Untuk
akhirnya akan menekan peredaran O2 Menurunkan Stres Kerja
ke seluruh tubuh. Serotonin Pada Pegawai Lembaga
normalnya menimbulkan dorongan Pemasyarakatan Kelas I
bagi sistem limbic untuk Surabaya Di Desa Kebon
meningkatkan perasaan seseorang
terhadap rasa nyaman, menciptakan
7
eJournal Keperawatan (e-Kep) Volume 3. Nomor 2. Mei 2015
8
eJournal Keperawatan (e-Kep) Volume 3. Nomor 2. Mei 2015