Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
e-ISSN 2579-8553
HAM Akreditasi: Kep. Dirjen Penguatan Risbang Kemenristekdikti:
No. 3/E/KPT/2019
ABSTRACT
The development of the Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) in human rights promotion and
protection as the realization of the goals of ASEAN on the other hand must encounter the principles of state
sovereignty the ASEAN member countries still strictly uphold as well as conspicuous difference in political
and governmental system among the member countries. This paper focuses on the influence of the national
human rights systems and mechanisms of the ASEAN member countries, in particular those that are
demonstrated by the human rights protection in their constitution and establishment of human rights-
related institutions. Following the discussion and analysis, the results show that the national human rights
systems and mechanisms of the ASEAN member countries that are demonstrated by the human rights
protection in their constitution and establishment of to human rights-related institutions are quite different,
however they serve also as adequate modality for the human rights systems and mechanisms of ASEAN as
a regional organization.
Keywords: systems and mechanisms; human rights; ASEAN.
ABSTRAK
Perkembangan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) dalam pemajuan dan perlindungan Hak
Asasi Manusia (HAM) sebagai perwujudan dari komunitas ASEAN pada sisi lain berhadapan dengan prinsip
kedaulatan negara yang dipegang teguh oleh negara anggota ASEAN serta adanya perbedaan sistem politik
dan pemerintahan yang mencolok dari negara-negara anggota. Tulisan ini berfokus pada pengaruh dari
sistem dan mekanisme HAM nasional negara-negara anggota ASEAN terutama yang ditunjukkan melalui
perlindungan HAM dalam konstitusi dan kelembagaan yang berkaitan dengan HAM. Melalui pembahasan dan
analisis didapatkan hasil bahwa sistem dan mekanisme HAM nasional negara-negara anggota ASEAN yang
ditunjukkan melalui perlindungan HAM dalam konstitusinya maupun melalui pembentukan lembaga-lembaga
yang berkaitan dengan HAM sesungguhnya cukup beragam, namun dapat menjadi modalitas yang memadai
bagi sistem dan mekanisme HAM ASEAN sebagai organisasi regional.
Kata Kunci: sistem dan mekanisme; hak asasi manusia; ASEAN.
2
100 Perbandingan Sistem dan
dan Mekanisme...
Mekanisme... BudiHermawan
(Budi HermawanBangun)
Bangun
Jurnal Volume 10, Nomor 1, Juli 2019 p-ISSN 1693-8704
e-ISSN 2579-8553
HAM Akreditasi: Kep. Dirjen Penguatan Risbang Kemenristekdikti:
No. 3/E/KPT/2019
hal tersebut, artikel ini merumuskan sebuah menjawab masalah yang dibahas sekaligus
permasalahan yaitu: Bagaimana efektivitas memberikan preskripsi berdasarkan argumentasi
sistem dan mekanisme HAM dalam konstitusi yang telah dibangun di dalam kesimpulan.10
dan kelembagaan negara-negara anggota dan
pengaruhnya terhadap sistem dan mekanisme PEMBAHASAN
HAM ASEAN sebagai sebuah organisasi regional?
4
102 Perbandingan Sistem dan
dan Mekanisme...
Mekanisme... BudiHermawan
(Budi HermawanBangun)
Bangun
Jurnal Volume 10, Nomor 1, Juli 2019 p-ISSN 1693-8704
e-ISSN 2579-8553
HAM Akreditasi: Kep. Dirjen Penguatan Risbang Kemenristekdikti:
No. 3/E/KPT/2019
yang ditentukan oleh parlemen untuk masa jabatan (dewan rakyat). Senat menguasai 70 kursi di
5 tahun. Kepala pemerintahan adalah seorang parlemen sementara house of representatives
perdana menteri yang ditunjuk oleh presiden menguasai 219 kursi. 44 anggota Senat ditunjuk
dengan persetujuan dari parlemen. Kebijakan oleh pemimpin tertinggi sementara 26 lainnya
pemerintahan ditentukan oleh partai melalui 9 ditunjuk oleh badan pembuat Undang-Undang di
anggota yang sangat berkuasa Politbiro dan 49 negara bagian. Anggota house of representatives
anggota komite pusat. Keputusan pemerintah dipilih melalui popular vote untuk masa jabatan
yang penting ditentukan dewan menteri. Jenis selama 5 tahun.
kekuasaan negara Laos adalah republik sosialis
dan berbentuk kesatuan. Sistem pemerintahan 7. Myanmar17
adalah presidensil dan parlemennya merupakan Myanmar merupakan negara yang berbentuk
unikameral. kesatuan. Bentuk pemerintahan Myanmar adalah
junta militer yang dikenal dengan nama The
6. Malaysia16 State Peace and Development Council (SPDC).
Malaysiaadalahsebuahfederasidari13negara Kepala Negara Myanmar dipegang oleh
bagian dan 3 wilayah federal. Federasi merupakan pemimpin militer sedangkan kepala pemerintahan
bagian dari bentuk-bentuk pemerintahan yang dikepalai oleh perdana menteri. Sejak junta militer
membagi negaranya menjadi beberapa negara menguasai Myanmar, banyak terjadi demonstrasi
bagian yang saling bekerja sama dan membentuk yang di lakukan oleh rakyat Myanmar. Para
negara kesatuan. Sistem pemerintahan yang pendemonstrasi ini terdiri dari rakyat Myanmar
dianut oleh Malaysia adalah sistem parlementer. yaitu para aktivis mahasiswa dan para tokoh
Sistem pemerintahan di Malaysia erat model agama yaitu para biksu.
sistem “westminster parlementer”, warisan dari Pemerintahan Myanmar berbentuk oligarki
pemerintahan kolonial Inggris. militer. Oligarki adalah negara yang kekuasaan
Setiap negara bagian memiliki majelis, dan politiknya dipegang oleh kelompok elit kecil dari
pemerintah negara bagian dipimpin oleh kepala masyarakat, baik dibedakan menurut kekayaan,
menteri (chief minister) di mana kepala menteri keluarga atau kekuasaan lainnya.
di tiap negara bagian diangkat oleh majelis negara Sejak ditetapkannya Konstitusi tahun 2008,
bagian. Bentuk pemerintahan Malaysia adalah Myanmar mulai menjalankan rute transisi menuju
monarki konstitusional, yaitu berupa kerajaan demokrasi secara bertahap.
yang diatur oleh konstitusional. Kepala negaranya
merupakan seorang raja yang disebut dengan 8. Singapura18
Yang di-Pertuan Agong (Raja Malaysia). Yang Singapura adalah sebuah republik parlemen-
di-Pertuan Agong dipilih dari dan oleh sembilan ter dengan sistem pemerintahan parlementer
Sultan Negeri-Negeri Malaya, untuk menjabat unikameral yang mewakili berbagai konstituensi.
selama lima tahun secara bergiliran; empat Konstitusi Singapura menetapkan demokrasi
pemimpin negeri lainnya, yang bergelar gubernur, perwakilan sebagai sistem politik negara ini.
tidak turut serta di dalam pemilihan. Singapura menganut sistem multipartai dengan 20
Dalam sistem pemerintahan Malaysia yang partai politik yang terbesar di antaranya Partai Aksi
menjadi kepala pemerintahan adalah seorang Rakyat. Partai Aksi Rakyat (PAP) mendominasi
perdana menteri. Kekuasaan eksekutif proses politik dan telah memenangkan kekuasaan
dilaksanakan oleh kabinet yang dipimpin oleh atas parlemen di setiap pemilihan sejak menjadi
perdana menteri. Konstitusi Malaysia menetapkan pemerintahan sendiri pada tahun 1959.
bahwa perdana menteri haruslah anggota dewan Singapura merupakan negara republik
rendah (dewan rakyat), yang direstui Yang di- dengan bentuk pemerintahan parlementer.
Pertuan Agong dan mendapat dukungan mayoritas Lembaga-lembaga yang memegang kekuasaan
di dalam parlemen. eksekutif, legislatif dan yudikatif tercantum dalam
Dalam kekuasaan legislatif Malaysia konstitusi negara Singapura. Kepala Negara
memiliki sistem bikameral yang terdiri dari senat Singapura adalah seorang Presiden. Administrasi
(dewan negara) dan house of representatives
17 Ibid., 171–175.
16 Ibid., 149–151. 18 Ibid., 239–240.
pemerintahan dilaksanakan oleh kabinet yang sosialisme sebagai doktrinnya, makna ideologi
dipimpin oleh seorang Perdana menteri. Perdana tersebut telah berkurang secara besar sejak tahun
Menteri dan anggota kabinetnya diangkat oleh 1990-an.
presiden di antara para anggota parlemen. Seluruh Presiden Vietnam adalah kepala negara dan
anggota kabinet bertanggung jawab kepada secara nominal adalah panglima tertinggi militer
parlemen. vietnam, menduduki dewan nasional untuk
Undang-Undang Presiden yang mulai berlaku pertahanan dan keamanan (council national
sejak tanggal 30 November 1991. Mengatur defense and security). Peran presiden sebagai
bahwa pemilihan Presiden dilakukan sekali dalam kepala negara tidak pernah lepas dari bantuan
enam tahun melalui pemilihan umum. Perdana seorang kepala pemerintahan, yaitu perdana
menteri sebagai pemimpin kabinet yang menjalani menteri.
pemerintahan sehari-hari dipilih dari pimpinan Vietnam memiliki sebuah lembaga yang
partai yang memegang mayoritas di parlemen. berperan sebagai perumus undang-undang
(parlemen unikameral). Lembaga tersebut
9. Thailand19
bernama Majelis Nasional Vietnam (National
Politik Thailand saat ini dilakukan dalam Assembly of Vietnam). Lembaga ini memiliki
kerangka monarki konstitusional, di mana kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan dengan
perdana menteri adalah kepala pemerintahan dan lembaga eksekutif dan yudikatif.
raja secara turun-temurun adalah kepala negara.
Badan peradilan (yudikatif) merupakan kekuasaan B. Efektivitas Sistem dan Mekanisme HAM
mandiri yang terpisah dari kekuasaan eksekutif dalam Konstitusi Negara-Negara serta
dan legislatif. Thailand merupakan negara yang Pengaruhnya dalam ASEAN sebagai
berbentuk kesatuan. Sebuah Organisasi Regional
Sistem pemerintahan Thailand adalah Sistem politik dan pemerintahan negara-
parlementer. Parlemen Thailand yang negara anggota ASEAN sebagaimana tergambar
menggunakan sistem dua kamar dinamakan dari konstitusi masing-masing negara
majelis nasional atau rathasapha yang terdiri dari memperlihatkan perbedaan yang cukup
dewan perwakilan (sapha phuthaen ratsadon) signifikan. Berbagai macam perbedaan inilah
yang beranggotakan 480 orang dan senat yang berpengaruh pada pembentukan sistem dan
(wuthisaph) yang beranggotakan 150 orang. mekanisme HAM negara-negara ASEAN di
Anggota dewan perwakilan memiliki masa samping faktor-faktor lainnya seperti nilai-nilai
jabatan selama empat tahun, sementara para kultural dan kepentingan nasional masing-masing
senator bertugas selama enam tahun. Raja negara ASEAN. Perbedaan ini membuat negara-
mempunyai sedikit kekuasaan langsung di negara anggota ASEAN tersebut menempatkan
bawah konstitusi namun merupakan pelindung jaminan perlindungan HAM secara berbeda-beda
Buddhisme Kerajaan Thai dan lambang jati diri dalam konstitusinya masing-masing.
dan persatuan bangsa. Raja yang memerintah saat Dalam Konstitusi Brunei Darussalam
ini dihormati dengan besar dan dianggap sebagai (Perlembagaan Negara Brunei Darussalam) tidak
pemimpin dari segi moral, suatu hal yang telah ada satu bagian pun yang secara spesifik mengatur
dimanfaatkan pada beberapa kesempatan untuk tentang perlindungan HAM dan warga negara.
menyelesaikan krisis politik. Kepala pemerintahan Konstitusi yang dibuat pada masa pemerintahan
adalah perdana menteri, yang dilantik sang raja Sultan Omar pada tahun 1959 ini hanya
dari anggota-anggota parlemen. memfokuskan pengaturannya pada ruang lingkup
kekuasaan Sultan dan pembentukan lembaga-
10. Vietnam20
lembaga negara dan jabatan-jabatan publik
Republik Sosialis Vietnam adalah sebuah beserta kewenangannya. Meskipun demikian,
negara partai tunggal. Sebuah konstitusi baru terdapat sejumlah pengaturan-pengaturan dalam
disahkan pada bulan November 2013. Meskipun Konstitusi Brunei yang menunjukkan keberadaan
negara tetap secara resmi berjanji kepada jaminan perlindungan HAM.
19 Ibid., 281–282.
Dalam Pasal 3 ayat (1) ditegaskan bahwa
20 Ibid., 311–312. agamaresminegaraadalahIslam,namunkebebasan
memeluk dan menjalankan agama-agama lainnya Pada tanggal 23 September 1999, Undang-
dijamin serta dilindungi oleh negara. Selain itu Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM
juga dalam beberapa bagian diatur hak bagi warga disahkan dan dinyatakan berlaku. Undang-
negara untuk menduduki jabatan-jabatan publik, Undang yang terdiri dari 11 bab dan 106 pasal
misalnya bagi warga negara Brunei yang telah ini memberikan penegasan pengakuan negara
berusia 21 tahun mempunyai hak atau layak untuk Republik Indonesia kepada HAM sebagai hak
diangkat menjadi anggota dewan legislatif (Majlis kodrati yang harus dilindungi, dihormati dan
Mensyuarat Negara). ditegakkan. Sebelumnya, MPR yang kala itu
Konstitusi Kerajaan Kamboja yang masih berstatus sebagai lembaga tertinggi
disahkan pada tahun 1999, pengaturan mengenai negara mengeluarkan Ketetapan MPR Nomor
perlindungan HAM dan warga negara secara XVII/MPR/1998 tentang HAM serta Rencana
khusus termuat dalam Bab III (Pasal 31-50). Aksi Nasional tentang HAM 1998-2003 yang
Pasal 31 sendiri memberi penegasan bahwa dikeluarkan Presiden B.J. Habibie pada bulan
Kerajaan Kamboja mengakui dan menghormati Juni 1998. Rencana Aksi Nasional HAM tersebut
HAM sebagaimana yang terdapat dalam Piagam kemudian dilanjutkan lagi untuk tahun 2004-2009
PBB, Deklarasi Universal HAM, kovenan dan melalui Keputusan Presiden Nomor 40 Tahun
konvensi yang berkaitan dengan HAM serta hak 2004. Kemudian pada tanggal 23 November 2000,
perempuan dan anak. Demikian pula pasal ini Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang
menjamin persamaan bagi setiap warga negara, Peradilan HAM disahkan dan dinyatakan berlaku
yaitu kedudukan di hadapan hukum, mendapatkan sebagai upaya untuk menyelesaikan pelanggaran
hak dan kebebasan, serta menjalankan kewajiban- HAM yang berat. Pemerintah juga telah
kewajiban. Pasal-pasal selanjutnya pada bagian ini melakukan ratifikasi terhadap berbagai instrumen
kemudian mengatur hal-hal yang berkaitan dengan hukum internasional yang berkaitan dengan HAM
hak untuk hidup, kebebasan dan keamanan pribadi, seperti dua buah kovenan (ICCPR dan ICESCR),
hak memilih dan dipilih dalam pemilihan umum, Statuta Roma dan berbagai instrumen hukum
hak untuk berpartisipasi dalam aktivitas-aktivitas internasional lainnya.22
politik, ekonomi, sosial dan budaya di tingkat Konstitusi Republik Demokratik Laos tahun
nasional, hak untuk mendapatkan pekerjaan dan 2003 mengatur hak-hak dasar dan kewajiban bagi
penghasilan yang layak, serta hak-hak lainnya. warga negara dalam Bab 4 yang terdiri dari Pasal
Pada Bab VI Konstitusi Kamboja, 34-51. Pasal-pasal ini mengatur berbagai jenis
pengaturan mengenai adanya kewajiban negara hak yang berkenaan dengan hak sipil dan politik
dalam melindungi dan meningkatkan hak warga (sipol), seperti: persamaan di hadapan hukum
negara untuk mendapatkan pendidikan termuat (Pasal 35), kebebasan untuk meyakini maupun
dalam Pasal 65. Sementara itu, pada Pasal 128 tidak meyakini suatu agama (Pasal 43), serta
termuat pengaturan bahwa lembaga peradilan kebebasan berpendapat dan berkumpul (Pasal 44).
harus mandiri dan imparsial, serta menjamin dan Hak-hak ekonomi, sosial dan budaya (ekosob)
melindungi hak-hak warga negara. juga mendapat perhatian cukup signifikan dalam
Konstitusi Republik Demokratik Laos. Hak-hak
Di Indonesia, materi muatan yang berkaitan
ekosob tersebut mencakup antara lain: hak atas
dengan jaminan perlindungan HAM merupakan
pendidikan (Pasal 38) serta hak pekerjaan dan
salah satu fokus terpenting dalam amandemen
kesehatan (Pasal 39).
UUD yang dilakukan sebanyak empat kali dari
tahun 1999 hingga 2002. Pada saat amandemen Konstitusi Malaysia menempatkan
kedua dilakukan di tahun 2000, sebuah bab pengaturan mengenai kebebasan dasar dalam
tersendiri mengenai HAM telah ditetapkan yaitu Bagian II (Pasal 5-13). Pasal-pasal ini mengatur
dalam Bab XA yang terdiri dari 10 pasal (Pasal mengenai jaminan atas kebebasan atas pribadi
28A-28J). Kesepuluh pasal ini, dan pasal-pasal (Pasal 5), bebas dari perbudakan (Pasal 6 ayat 1),
lainnya yang juga mengatur hak-hak dasar dalam persamaan kedudukan di hadapan hukum dan hak
UUD 1945 telah mencakup semua jenis hak-hak yang setara atas perlindungan hukum (Pasal 8),
asasi, baik klasik maupun sosial.21 serta kebebasan untuk meyakini dan menjalankan
agamanya (Pasal 11). Terkait dengan kebebasan
21 Budi Hermawan Bangun, Pengantar Hukum Dan Hak Asasi
Manusia (Pontianak: FH Untan Press, 2013), 39–40. 22 Ibid., 40–41.
beragama, pada Pasal 3 ayat (1) Konstitusi pemukiman dan perumahan, dan kesehatan. Hak
Malaysia mengatur bahwa agama negara adalah atas pendidikan selanjutnya diatur dalam Bab XIV
Islam, namun pemeluk agama lainnya dapat yang memastikan peran negara untuk melindungi
menjalankan keyakinannya secara damai dan dan memajukan hak setiap warga negara untuk
harmonis di dalam wilayah Negara Federasi mendapatkan pendidikan yang berkualitas pada
Malaysia. setiap tingkatan.
Konstitusi Myanmar tahun 2008 mengatur Republik Singapura juga mempunyai
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan hak-hak konstitusi yang menempatkan jaminan
dasar dan kewajiban warga negara dalam Bab perlindungan HAM sebagai salah satu materi
VIII. Persamaan di hadapan hukum diatur dalam muatannya. Bagian IV Konstitusi Singapura yang
Pasal 347, sementara prinsip non diskriminasi terdiri dari Pasal 9-16 mengatur hak-hak yang
terdapat dalam Pasal 348. Negara juga menjamin berkaitan dengan: kebebasan pribadi; pelarangan
kebebasan berpendapat, berkumpul, berserikat terhadap perbudakan dan kerja paksa; perlindungan
dan berorganisasi, mengembangkan budaya serta terhadap hukum yang berlaku surut dan prinsip
menjalankan keyakinannya sejauh tidak nebis in idem; persamaan di hadapan hukum dan
bertentangan dengan hukum, keamanan nasional, perlindungan hukum; larangan terhadap proses
ketertiban umum dan moralitas (Pasal 354). pembuangan dan kebebasan untuk berpindah
Konstitusi juga melarang praktik perbudakan dan tempat; kebebasan untuk berbicara, berserikat dan
perdagangan manusia sebagaimana termuat dalam berkumpul; kebebasan memeluk, menjalankan
Pasal 358, sementara hak atas pendidikan dan dan menyebarkan ajaran agama; serta hak atas
kesehatan diatur dalam Pasal 366 dan 367. pendidikan.
Menilik Konstitusi Myanmar tahun 2008 Adanya keistimewaan yang diberikan kepada
ini terlihat upaya transisi dari sistem diktator kelompok mayoritas Melayu, telah menjadi latar
militer yang selama puluhan tahun berkuasa di belakang sejarah keluarnya Singapura dari
Myanmar menuju suatu sistem pemerintahan Federasi Malaysia pada 7 Agustus 1965. Hal ini
yang lebih demokratis. Hal ini merupakan suatu nampaknya menjadi penyebab dari dibentuknya
respons yang positif yang ditunjukkan Myanmar lembaga negara yang secara khusus diberi
berkenaan dengan kritikan-kritikan dari dunia kewenangan untuk menangani hak-hak bagi
internasional terhadap otoritarianisme yang terjadi kelompok minoritas, yaitu Dewan Kepresidenan
di negara tersebut sejak junta militer menguasai untuk Hak-Hak Minoritas (Presidential Council
pemerintahan pada tahun 1962. for Minority Rights) dalam Bagian VII Konstitusi
Konstitusi Filipina tahun 1987 secara tegas Singapura. Dewan ini secara umum mempunyai
menyatakan penghormatan negara pada martabat tugas untuk mempertimbangkan dan melaporkan
manusia dan menjamin secara penuh HAM (Bab hal-hal yang memengaruhi orang-orang dari
II Pasal 11). Sementara pada Bagian III (Bill of kelompok ras atau agama kepada parlemen atau
Rights) yang terdiri dari 22 pasal mengatur secara pemerintah (Pasal 76 ayat 1).
khusus mengenai hak-hak sipol, termasuk di Dalam Pasal 152 ayat (1) ditetapkan bahwa
antaranya: hak untuk mendapatkan perlindungan pemerintah mempunyai kewajiban untuk menjaga
hukum yang setara; kebebasan beragama, kepentingan-kepentingan dari kelompok minoritas
berpendapat, berkumpul dan mendapatkan (baik ras ataupun agama) di Singapura. Sementara
informasi; serta kebebasan dari penyiksaan, itu dalam ayat (2) memberi tugas kepada
kekerasan, ancaman, intimidasi dan tindakan- pemerintah untuk mengakui posisi khusus dari
tindakan lain yang menyangkut keamanan pribadi. Etnis Melayu sebagai penduduk asli Singapura
Secara menarik, Konstitusi Filipina juga yang harus mendapatkan perlindungan dan
mengatur sistem dan mekanisme HAM dalam pemajuan terhadap aspek-aspek yang berkaitan
Bab XIII (Social Justice and Human Rights). Di dengan kepentingan: politik, pendidikan, agama,
samping pengaturan mengenai sistem dan ekonomi, sosial dan budaya.
mekanisme HAM tersebut, Bab XIII juga Sebagai satu-satunya negara yang tidak
mengatur hak-hak yang berkaitan dengan mengalami kolonialisasi, Thailand merupakan
kesejahteraan seperti: masalah ketenagakerjaan, negara yang termasuk paling awal memiliki
reformasi agraria dan sumber daya alam, konstitusi dibanding negara-negara lain di ka-
wasan Asia Tenggara. Konstitusi modern Thailand (Pasal 41). Karakteristik paling menarik dari
pertama kali dibentuk pada tahun 1932 setelah konstitusi ini adalah dimuatnya pengaturan
militer melakukan kudeta yang mengakhiri yang berkaitan dengan hak untuk mendapatkan
kekuasaan monarki absolut dan menggantinya lingkungan yang segar (Pasal 43).
menjadi monarki konstitusional. Thailand juga Hak ataslingkungan sendiri dikategorisasikan
merupakan negara di Asia Tenggara yang paling sebagai salah satu hak yang terdapat dalam
sering melakukan perubahan konstitusi seiring generasi ketiga HAM atau hak-hak solidaritas.
dengan kerap terjadinya konflik dan krisis politik Kecenderungan yang sering terjadi dalam
di negara ini. Dari tahun 1932 hingga saat ini, konstitusi negara-negara adalah berkutat dengan
Thailand telah memiliki 19 konstitusi. Konstitusi jenis-jenis HAM yang termasuk pada generasi
terakhir yang berlaku di Thailand adalah Konstitusi pertama (hak-hak sipol) dan generasi kedua (hak-
Tahun 2007. hak ekosob) semata. Dengan demikian Vietnam
Konstitusi Thailand Tahun 2007 menem- adalah salah satu di antara sedikit negara yang
patkan materi muatan mengenai hak dan memiliki pengaturan terhadap generasi ketiga
kebebasan dalam Bab III yang mencakup antara HAM sebagai materi muatan konstitusinya.
lain: persamaan di hadapan hukum; hak-hak Menilik konstitusi-konstitusi negara
pribadi dan kebebasan; hak dan kebebasan atas anggota ASEAN di atas, terlihat bahwa hampir
pekerjaan; hak dan kebebasan atas pendidikan; seluruh negara kecuali Brunei Darussalam telah
hak untuk mendapat layanan kesehatan dan menempatkan materi muatan yang berkaitan
kesejahteraan; hak untuk mendapatkan informasi dengan HAM dalam konstitusinya masing-masing.
dan mengajukan keluhan; kebebasan berserikat Jenis-jenis hak yang diatur dalam masing-masing
dan berkumpul; serta hak-hak komunitas. konstitusi tersebut sangat beragam, namun pada
Pada Bab XI mengenai lembaga-lembaga umumnya selaras dengan jenis-jenis hak yang
yang berada di bawah konstitusi, Pasal 256 dan 257 termuat dalam berbagai instrumen utama HAM
telah mengatur struktur, fungsi dan kewenangan internasional seperti Deklarasi Universal HAM
dari Komisi Nasional HAM. dan kedua buah kovenan (Kovenan Hak-Hak Sipil
Republik Sosialis Vietnam menetapkan dan Politik serta Kovenan Hak-Hak Ekonomi,
konstitusi terbarunya pada tanggal 28 November Sosial, dan Budaya).
2013. Dalam konstitusi ini pengaturan mengenai Berkaitan dengan pengaturan mengenai
hak asasi manusia dan hak dasar warga negara jaminan perlindungan HAM dalam konstitusi-
dimuat dalam Bab II yang terdiri dari Pasal 14- konstitusi negara anggota ASEAN, dapat
49. Pasal 14 ayat (1) memberikan jaminan bahwa digolongkan dalam tiga kategori, yaitu:23
Republik Sosialis Vietnam mengakui, 1. Konstitusi yang menyediakan secara ekst-
menghormati, melindungi dan menjamin hak-hak ensif jaminan perlindungan HAM (Filipina,
sipol, hak-hak ekosob dan hak-hak warga negara Thailand, Kamboja, Indonesia dan Laos).
sepanjang selaras dengan konstitusi dan hukum.
Sementara Pasal 14 ayat (2) mengatur bahwa 2. Konstitusi yang menjamin perlindungan
pembatasan terhadap hak-hak tersebut hanya dapat HAM meskipun dengan sejumlah pem-
dilakukan dalam situasi-situasi yang berkaitan batasan (Malaysia, Singapura, Vietnam dan
dengan ketahanan dan keamanan nasional, Myanmar).
ketertiban dan keamanan sosial, moralitas sosial 3. Konstitusi yang tidak signifikan dalam mem-
dan kesehatan masyarakat. berikan jaminan perlindungan HAM (Brunei
Konstitusi Vietnam tahun 2013 memuat Darussalam).
cukup banyak jenis hak seperti: persamaan di Berkenaan dengan faktor lembaga-lembaga
hadapan hukum dan non diskriminasi (Pasal 16); negara yang berkaitan dengan HAM, tabel di
hak untuk hidup (Pasal 19); kebebasan beragama bawah ini menunjukkan keberadaan lembaga-
dan memeluk keyakinan (Pasal 24); kebebasan lembaga tersebut di masing-masing negara
berpendapat, berbicara dan memperoleh informasi anggota ASEAN.
(Pasal 26); hak atas jaminan sosial (Pasal 34);
hak atas pendidikan (Pasal 39); dan hak untuk 23 Yuyun Wahyuningrum, “Homegrown ASEAN Human Rights
Declaration: A HRWG’s Study,” in Second International
menikmati dan mengakses nilai-nilai budaya Conference of Uman Rights and Peace & Conflict in Southest
Asia (Jakarta, 2012), 5.
Tabel 1
Lembaga-Lembaga Negara yang Berkaitan dengan HAM
Komisi untuk
Komisi HAM Komisi untuk Anak Pengadilan HAM Lain-Lain
Perempuan
Komite Khusus untuk
Komite Khusus untuk Penyandang Cacat dan
Br Lembaga Keluarga dan Dewan Anak Nasional Lanjut Usia;
Perempuan Dewan Nasional untuk
Masalah-masalah Sosial
Komite HAM Dewan
Nasional, Nasional
Ca Senat dan Kamboja untuk
Pemerintah Perempuan
Komisi Lembaga Perlindungan
Komisi
Nasional Anti Pengadilan HAM Saksi dan Korban;
Komisi Nasional Perlindungan Ombudsman, Komisi
In Kekerasan Permanen dan Ad
HAM Anak Hoc Yudisial, Komisi
terhadap Kejaksaan, Komisi
Indonesia
Perempuan Kepolisian.
Komisi Komisi Komite Nasional untuk
Nasional untuk Nasional Penyandang Cacat;
La
Pemajuan untuk Ibu dan Komite Nasional Anti
Perempuan Anak Perdagangan Manusia
Ma Suruhanjaya HAM Malaysia
My Komisi HAM
Komisi HAM; Komisi Komisi
Komite Nasional untuk Nasional untuk
Ph Komisi HAM
Kepresidenan Peranan Hubungan
untuk HAM Perempuan Ketenagakerjaan
Dewan Keluarga
Nasional; Kantor
Pembinaan
Si Anak Muda;
Kantor Pembinaan
Umum
Kantor Pemajuan
Komite
Kesejahteraan,
Nasional
Komisi Perlindungan dan
untuk
Nasional untuk Pemberdayaan
Pemajuan
Urusan Kelompok-kelompok
Anak dan
Th Komisi HAM Perempuan Rentan; Komite Anti
Pemuda;
dan Perdagangan Manusia;
Komite
Pembangunan Komite Pelaksanaan
Nasional
Keluarga Koordinasi dan
Perlindungan
Pemantauan Anti
Anak
Perdagangan Manusia
Komite
Nasional untuk
Vi
Pemajuan
Perempuan
Sumber: “Memperkuat Sistem Hak Asasi Manusia ASEAN Melalui Advokasi Hukum”, Manual Pelatihan Advokasi Hukum Asia Tenggara, ABA
ROLI.
Sebagian negara-negara ASEAN, yaitu: yang erat kaitannya dengan HAM, seperti
Kamboja, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, Komisi untuk Perempuan dan Komisi untuk
dan Myanmar, memiliki Komisi Nasional HAM Anak yang dimiliki oleh hampir seluruh negara-
yang secara khusus memiliki fungsi dan negara. Malaysia merupakan negara yang
kewenangan untuk menangani hal-hal yang mengintegrasikan penanganan hak perempuan dan
berkaitan dengan HAM di negaranya masing- anak pada komisi nasional HAM yang mereka beri
masing. Keberadaan Komisi Nasional HAM di nama Suhakam (Suruhanjaya HAM Malaysia).
Filipina dan Thailand diatur melalui konstitusi Beberapa negara yang tidak memiliki komisi
masing-masing, sementara itu di negara-negara HAM secara spesifik tidak berkeberatan untuk
lain Komisi HAM dibentuk melalui perundang- membentuk lembaga-lembaga yang berkaitan
undangan nasional. Komisi Nasional HAM di dengan perempuan dan anak. Hal ini berarti
Indonesia sendiri diatur melalui Undang-Undang pemenuhan dan perlindungan terhadap perempuan
Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM setelah dan anak sebagai salah satu kelompok rentan atas
sebelumnya diatur melalui Keputusan Presiden pelanggaran HAM secara politik tidak terlalu
Nomor 50 Tahun 1993 tentang Komisi Nasional membebani negara-negara ASEAN sebagaimana
Hak Asasi Manusia. Pendirian Komnas HAM di keberadaan sebuah komisi HAM nasional.
masa kekuasaan Orde Baru yang sangat represif
Indonesia merupakan negara satu-satunya
dan otoriter sering dianggap sebagai sebuah
di Asia Tenggara yang memiliki pengadilan
anomali.
HAM dalam sistem hukum nasionalnya. Dalam
Myanmar memiliki Komisi Nasional HAM kenyataannya pengadilan HAM di Indonesia sudah
sejak bulan September 2011. Keberadaan Komisi menangani dan memutus tiga perkara, yaitu: kasus
Nasional HAM Myanmar dapat dinilai sebagai pasca jajak pendapat di Timor-Timur dan kasus
salah satu wujud keseriusan negara tersebut Tanjung Priok yang ditangani oleh Pengadilan
dalam menjalankan transisi demokrasi setelah HAM ad hoc dan kasus Abepura yang ditangani
menetapkan konstitusi baru di tahun 2008. oleh Pengadilan HAM yang bersifat permanen.
Bagaimanapun, keberadaan Komisi Nasional
Hal berikutnya yang memengaruhi sistem
HAM Myanmar tidak serta merta membuat
dan mekanisme HAM nasional adalah seberapa
persoalan-persoalan HAM di Myanmar dianggap
jauh keseriusan negara-negara tersebut untuk
selesai oleh masyarakat internasional. Masih
mematuhi standar-standar internasional HAM.
banyaknya jumlah tahanan politik dan kebijakan
Untuk itu, seberapa banyak instrumen-instrumen
politik negara terhadap penanganan etnis
utama HAM internasional yang telah diratifikasi
Rohingya membuat Myanmar masih berada di
oleh masing-masing negara dapat menjadi tolak
bawah sorotan banyak negara maupun lembaga-
ukurnya.
lembaga HAM internasional.
Selain Komisi Nasional HAM, beberapa
negara ASEAN juga memiliki lembaga-lembaga
Tabel 2
Instrumen-Instrumen HAM Internasional yang Diratifikasi
Instrumen HAM Internasional Bru Cam Ind Lao Mal Mya Phi Sin Tha Vie
CERD x x x x x x
ICCPR x x x x x x
Protokol Opsional pada ICCPR x x
Protokol Opsional Kedua ICCPR x
ICESCR x x x x x x
Protokol Opsional ICESCR
CEDAW x x x x x x x x x x
Protokol Opsional pada CEDAW x x x x
CAT x x x x
Protokol Opsional pada CAT x
CRC x x x x x x x x x x
Protokol Opsional pada Konvensi tentang Hak x x x x x
Anak tentang Keterlibatan Anak-Anak di dalam
Konflik Bersenjata
Protokol Opsional pada Konvensi tentang Hak x x x x x
Anak tentang Penjualan Anak-Anak, Prostutusi
Anak dan Pornografi Anak
Statuta Roma tahun 1998 x x x
ICRMW x x
CRPD x x x x x
Protokol Opsional pada CRPD x
CEPD x
Konvensi Jenewa I tahun 1949 x x x x x x x x x x
Konvensi Jenewa II tahun 1949 x x x x x x x x x x
Konvensi Jenewa III tahun 1949 x x x x x x x x x x
Konvensi Jenewa IV tahun 1949 x x x x x x x x x x
Protokol Tambahan I tahun 1977 pada Konvensi- x x x x
Konvensi Jenewa tahun 1949,
Protokol Tambahan II tahun 1977 pada Konvensi- x x x x
Konvensi Jenewa tahun 1949,
Protokol Tambahan III tahun 2005 pada Konvensi- x x
Konvensi Jenewa tahun 1949
Konvensi PBB Melawan Kejahatan Transnasional x x x x x x x x x
Terorganisir
Protokol untuk Mencegah, Menghapus dan x x x x x x x
Menghukum Perdagangan Orang, Khususnya
Perempuan dan Anak-anak
Protokol Melawan Penyelundupan Buruh Migran x x x x x x
melalui Darat, Laut dan Udara
Konvensi mengenai Status Pengungsi tahun 1951 x x
dan Protokol tahun 1967
Konvensi mengenai Status Orang Tanpa x
Kewarganegaraan tahun 1954
Konvensi tentang Pengurangan Tanpa
Kewarganegaraan tahun 1961
Filipina dan Kamboja adalah negara ASEAN negara-negara ASEAN digabungkan maka dapat
yang paling banyak meratifikasi instrumen- dikatakan bahwa Filipina merupakan negara
instrumen HAM internasional, masing-masing yang memiliki sistem dan mekanisme HAM yang
sebanyak 27 dan 26 instrumen. Indonesia lebih memadai dengan materi muatan mengenai
meratifikasi sebanyak 18 instrumen, Thailand HAM yang cukup lengkap dalam konstitusinya
sejumlah 17 instrumen, Laos sebanyak 16 serta memiliki Komisi HAM Nasional yang dasar
instrumen dan Vietnam sebanyak 15 instrumen. kewenangannya termuat dalam konstitusi. Filipina
Malaysia, Brunei dan Singapura yang merupakan juga merupakan negara yang meratifikasi hampir
negara-negara dengan tingkat kemakmuran lebih seluruh instrumen-instrumen terpenting dalam
tinggi dibanding negara-negara ASEAN lainnya hukum HAM Internasional dan hukum humaniter
ternyata merupakan kelompok negara dengan internasional.
jumlah ratifikasi terendah dengan masing-masing Brunei Darussalam menjadi negara yang
meratifikasi 11 (Malaysia), 10 (Brunei), dan 9 sistem dan mekanisme nasional HAM-nya paling
(Singapura) buah instrumen. tidak memadai dengan ketiadaan substansi materi
Bila faktor-faktor yang menjadi acuan dalam dari konstitusinya yang secara khusus memuat
menilai sistem dan mekanisme HAM nasional hal-hal yang berkaitan dengan pengakuan,
perlindungan dan pemenuhan HAM. Brunei juga negara, baik sesama maupun bukan sesama
belum memiliki Komisi Nasional HAM anggota ASEAN terhadap masalah dalam negeri
meskipun memiliki lembaga-lembaga negara anggota lainnya. Akan tetapi prinsip non-intervensi
yang mengurusi masalah-masalah perempuan, sejatinya mengandung nilai-nilai penghormatan
anak, orang lanjut usia dan penyandang cacat. terhadap kedaulatan dan integritas teritorial dari
Brunei juga tidak banyak meratifikasi instrumen- setiap negara, penyelesaian setiap masalah politik
instrumen HAM internasional dan bahkan melalui perundingan dan peningkatan kerjasama
bersama-sama dengan Malaysia, Myanmar dan dalam aspek keamanan dan pertahanan wilayah
Singapura belum meratifikasi dua buah kovenan, sesuai dengan tujuan pembentukan ASEAN yaitu
yaitu Kovenan Internasional Hak-Hak Sipol dan “to promote peace in the region”.25 Meskipun
Kovenan Internasional Hak-Hak Ekosob. demikian, dalam kaitan dengan masalah HAM
Indonesia memiliki lembaga-lembaga negara di tingkat regional, prinsip non-interference
yang cukup lengkap berkaitan dengan HAM, seringkali menjadi faktor penghambat yang
mulai dari Komisi Nasional (Komnas) HAM, memengaruhi efektivitas sistem dan mekanisme
Komnas Perempuan, Komisi Perlindungan Anak, HAM ASEAN itu sendiri. Hal ini misalnya dapat
Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban dan dilihat pada kasus kekerasan terhadap etnis
lembaga-lembaga lainnya yang relevan dengan Rohingya di Myanmar.
HAM. Indonesia juga merupakan satu-satunya Prinsip non-intervensi membuat sembilan
negara ASEAN yang memiliki Pengadilan HAM negara anggota ASEAN selain Myanmar tidak
yang kewenangannya adalah untuk mengadili bisa membuat keputusan yang mengharuskan
pelanggaran berat HAM. Pelanggaran berat HAM Myanmar merevisi kebijakannya terkait status
yang ruang lingkupnya diatur melalui Undang- stateless Rohingya. Mereka juga tidak memiliki
Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan kewenangan untuk memaksa atau bahkan
HAM sendiri mengadopsi sebagian materi dalam sekadar meminta Myanmar memperlakukan
Statuta Roma 1998 berkenaan dengan genodisa etnis Rohingya dengan selayaknya. Hal tersebut
dan kejahatan terhadap kemanusiaan (crimes murni menjadi hak dari Myanmar, dan ASEAN
against humanity). Menariknya, hingga saat ini hanya dapat mengapresiasi kemajuan yang
Indonesia belum meratifikasi Statuta Roma 1998. terjadi, atau dalam kasus pengungsi Rohingya ini,
Melihat sistem dan mekanisme yang membantu memberikan bantuan kemanusiaan dan
dibangun oleh masing-masing negara ASEAN, menyelamatkan para pengungsi.26
dapat dikatakan bahwa sesungguhnya ASEAN Untuk itu pendekatan konstruktif yang
memiliki modalitas yang cukup beragam, yang berkesinambungan sangat diperlukan untuk
mana modalitas tersebut didapatkan melalui menjamin kepatuhan negara-negara anggota
sistem dan mekanisme HAM yang ada di tiap-tiap ASEAN terhadap perlindungan dan pemenuhan
negara anggota yang kemudian dapat digunakan HAM tanpa mengganggu aspek kedaulatan negara
untuk membangun dan mengembangkan sistem yang sangat dijunjung tinggi melalui prinsip non
dan mekanisme HAM regional ASEAN. Namun –interference.
tantangan terbesar akan datang dari prinsip utama
yang dipegang teguh oleh ASEAN yaitu prinsip KESIMPULAN
non-intervensi (non-interference principle) yang
lahir dari Treaty of Amity and Cooperation in Sistem dan mekanisme HAM yang dibangun
Southeast Asia (TAC) Tahun 1976. oleh masing-masing negara ASEAN melalui materi
Menurut Bambang Cipto, prinsip non- muatan dalam konstitusinya maupun melalui
interference merupakan salah satu fondasi terkuat pembentukan lembaga-lembaga yang berkaitan
yang menopang eksistensi ASEAN sebagai sebuah dengan HAM cukup beragam. Indonesia, Filipina,
organisasi regional.24 Melalui prinsip ini setiap Thailand dan Kamboja telah memiliki sistem dan
negara anggota ASEAN pun telah sepakat untuk mekanisme HAM nasional yang cukup mapan,
menentang setiap bentuk campur tangan suatu
25 Tony Yuri Rahmanto, “Prinsip Non-Intervensi Bagi Asean
Ditinjau Dari Perspektif Hak Asasi Manusia,” Jurnal HAM
24 Bambang Cipto, Hubungan Internasional Di Asia Tenggara: 8, no. 2 (2017): 145–159.
Teropong Terhadap Dinamika, Realitas, Dan Masa Depan 26 Bangun, “Tantangan ASEAN Dalam Melakukan
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), 31. Penanganan Pengungsi Rohingya.”
HALAMAN KOSONG