Sie sind auf Seite 1von 9

 KANDIDAT, Vol.xx, No.

xx,Oktober 2019 : x-x ISSN 0000-0000 (Online)

Available online at : http://jurnal.abulyatama.ac.id/index.php/kandidat


ISSN 0000-0000(Online)

Universitas Abulyatama
KANDIDAT (Jurnal Mahasiswa Universitas Abulyatama)

Level Burden Keluarga dalam Merawat Anak Berkebutuhan


Khusus (ABK) di SDLB
Negeri Banda Aceh

Fitria Susanti *1, Iskandar2 Irwan Yuni2


1
Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Abulyatama, Aceh Besar,
23372, Indonesia.
*Email korespondensi: 123456fitri@gmail.com1

Diterima .................; Disetujui …………..;Dipublikas…………….

Abstract: Children with special needs are those who have a disability or incredibility in a physical, mental, or
emotional state, compare to other children with similar age. These children have strong dependence on their
family. Therefore, this situation emerges the impediment of the family in carrying out daily activities. This
research aims to find out the family burden level in taking care of children with special needs at State
Elementary School for Children with Special Needs in Banda Aceh. This research was conducted from June 30,
2019, to July 06, 2019. The design of this research is descriptive with the sampling technique is total sampling
and 78 people as the respondents. The result from the research shows that there isa potential of time dependency
burden with the frequency of 78 (100%) respondents. There is no potential for development burden with the
frequency of 78 (100%) respondents, there is no potential for physical burden with the frequency of 60 (76.9%)
respondents, there is no potential for social burden with the frequency of 73 (93.6%) respondents, and there is no
potential for emotional burden with the frequency 78 (100%) in taking care of children with special health care
needs atState Elementary School for Children with Special Needs in Banda Aceh. Based on the result of the
research, the researcher recommends the parents to keep motivating the children and spending time to take care
of them no matter what obstacles they may face, because a child is the greatest gift that a parent can have.
Keywords: Special needs child, family burden

Abstrak: Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) adalah anak yang mengalami keterbatasan atau
keluarbiasaan, baik fisik, mental, maupun emosional, jika dibandingkan dengan anak-anak lain yang seusia
dengannya. ABK sangat bergantung kepada keluarga. Hal tersebut menimbulkan keterbatasan kepada
keluarga dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Level
Burden Keluarga dalam Merawat Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di SDLB Negeri Banda Aceh.
Penelitian dilakukan pada tanggal 30 Juni 2019- 06 Juli 2019. Desain penelitian yang dilakukan adalah
Deskriptif dengan teknik pengambilan sampel menggunakan Total Sampling yang berjumlah 78 orang.
Hasil penelitian menunjukkan adanya potensial beban ketergantungan waktu dengan frekuensi 78 (100%)
responden, tidak potensial beban perkembangan dengan frekuensi 78 (100%) responden, tidak potensial
beban fisik dengan frekuensi 60 (76,9%) responden, tidak potensial beban sosial dan frekuensi 73 (93,6%)
responden dan tidak potensial beban emosional dengan frekuensi 78 (100%) responden dalam merawat anak
berkebutuhan khusus (ABK) di SDLB Negeri Banda Aceh. Berdasarkan hasil penelitian tersebut , peneliti
menyarankan kepada orang tua agar terus dapat memberikan motivasi kepada anak, menyisihkan waktu
untuk terus merawatnya walau apapun kendalanya. Karena seorang anak adalah hadiah terbesar yang
diterima oleh kedua orang tua.

Kata kunci : kata kunci 1, kata kunci 2, kata kunci 3.


Level Burden Keluarga dalam Merawat Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di SDLB Negeri Banda Aceh
(Fitria Susanti, 2019) -1-
KANDIDAT, Vol.1, No. 1, September2019 : 1-10
http://jurnal.abulyatama.ac.id/index.php/kandidat

Anak berkebuhan Khusus merupakan Negeri Kebayakan berjumlah 86 orang, SDLB


anak yang memerlukan penanganan khusus Negeri Meulaboh berjumlah 54 orang, SDLB
karena adanya perkembangan dan kelainan yang Rahmatillah berjumlah 19 orang, SD Negeri
dialami anak. Berkaitan dengan istilah Luar Biasa Simpang Empat berjumlah 25 orang,
disability,maka anak berkebutuhan khusus SDLB Negeri Bireun berjumlah 98 orang, SDLB
adalah anak yang memiliki keterbatasan di salah Negeri Susoh berjumlah 66 orang, SDLBS
satu atau beberapa kemampuan baik itu bersifat Mutiara Louser berjumlah 23 orang, SDLBS
fisik seperti tunanetra, maupun bersifat Pondok Gajah berjumlah 39 orang, SDLB
psikologis seperti autism dan ADHD. (1) Sabang berjumlah 32, SDLB Negeri Banda Aceh
Menurut Yusri & Fithria (2016) berjumlah 78 orang.
Anggota keluarga berperan penting sebagai Menurut Diningrum, dan Dinie (2016)
pemberi asuhan primer terutama pada anggota Orang tua yang memiliki anak yang
keluarga yang masih bergantung akibat berkebutuhan khusus menunjukkan bahwa
disabilitas fisik maupun mental.(2) masalah finansial adalah salah satu tantangan
Pravelensi penduduk Indonesia dengan yang harus dihadapi. Masalah finansial ini
disabilitas sedang sampai sangat berat muncul ketika dibutuhkan banyak biaya khusus
berdasarkan hasil riskesdas 2018 menunjukkan untuk menunjang peningkatan perkembangan
proporsi disabilitas pada umur 5-17 tahun anaknya, misalnya biaya therapy dan wicara.
sebesar 3,3% dan pada umur 18-59 tahun Memiliki anak berkebutuhan khusus merupakan
sebesar 22% pada umur 60 ke atas 2,6% tantangan yang cukup berat. Orang tua banyak
mengalami disabilitas berat dan ketergantungan yang mengeluhkan bahwa merawat dan
total. Adapun proporsi disabilitas anak 5-17 mengasuh anak berkebutuhan khusus
tahun menurut provinsi, provinsi tertinggi membutuhkan tenaga dan perhatian yang ekstra
ditempati oleh Sulawesi Tengah dengan angka dibandingkan dengan merawat anak yang
7%, dan terendah ditempati oleh Sulawesi Barat normal.(4)
dengan angka 1,4 %, sedangkan Provinsi aceh Berdasarkan penelitian yangn dilakukan
terdapat pada urutan ke 5 terendah yaitu dengan oleh Yusri dan Fitrhia (2016) sebanyak 39 orang
angka 1,9 %.(3) (59,1%) katagori beban berat, dimana sebesar
Sedangkan menurut data dari Dinas 25,8% dari orang tua (17 orang) menyatakan
pendidikan Provinsi Aceh pada Tahun 2018 sering mengalami kesulitan,terutama kesulitan
penyandang disabilitas di seluruh SDLB keuangan dalam merawat anaknya yang
Provinsi Aceh, yaitu SDLB Negeri Kota Jantho berkebutuhan khusus.
berjumlah 18 orang, SDLB Negeri Bambi 79 Berdasarkan uraian diatas, peneliti
orang, SDLB Pegasing 24 orang, SLB Qalbun menyimpulkan bahwa setiap Anak
Insanni Celala berjumlah 21 orang, SDLB Berkebutuhan Khusus (ABK) membutuhkan
-2-
ISSN 2548-9585(Online)

seseorang yang membantunya untuk memenuhi Menurut Gallo, dkk (2006) Inventaris
segala kebutuhan sehari-hari yaitu keluarganya, Beban Pengasuh adalah skala multidimensi
selain merawat sang anak, keluarga juga yang mengukur lima domain yaitu: waktu,
memiliki tugas lain yang harus dilaksanakan. perkembangan, fisik, sosial, dan emosional.(8)
Hal tersebut menyebabkan timbulnya beban 1. Beban ketergantungan waktu adalah
(Burden) yang berlebihan pada keluarga. Oleh menggambarkan beban karena keterbatasan
sebab itu peneliti tertarik melakukan penelitian waktu pengasuh. (9)
tentang “Level Burden Keluarga dalam Merawat 2. Beban perkembangan adalah perasaan
Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di SDLB pengasuh sebagai "off-time" dalam diri
Negeri Banda Aceh. mereka pengembangan sehubungan dengan
rekan-rekan mereka.(9)
KAJIAN PUSTAKA 3. Beban fisik adalah Beban pengasuh/
1. Anak Berkebutuhan Khusus perasaan pengasuh karena kelelahan kronis
anak berkebutuhan khusus adalah anak yang dan penurunan kesehatan fisik.(9)
mengalami keterbatasan atau keluarbiasaan, 4. Beban sosial adalah berfokus pada perasaan
baik fisik, mental-intelektual, sosial, maupun pengasuh, konflik peran.(9)
emosional, yang berpengaruh secara 5. Beban emosional adalah menggambarkan
signifikan dalam proses pertumbuhan atau sikap negatif sebagai pengasuh terhadap
perkembangannya dibandingkan dengan penerima perawatan mereka.(9)
anak-anak lain seusia dengannya.(5)
2. Keluarga METODE PENELITIAN
Keluarga merupakan sistem sosial karena Desain penelitian yang dilakukan adalah
terdiri dari kumpulan dua orang atau lebih Deskriptif . Populasi dalam penelitian adalah
yang mempunyai peran sosial yang berbeda keluarga yang memiliki anak berkebutuhan
dengan ciri-ciri saling berhubungan dan khusus di SDLB Negeri Banda Aceh yang
ketergantungan antar individu.(6) berjumlah 78 orang tua. Teknik pengambilan
3. Beban sampel menggunakan Total Sampling. Alat
Menurut Datta, et al (2002) Beban berarti pengumpulan data yang digunakan adalah
sesuatu yang memberatkan Anda, kuesioner untuk mengetahui potensial dan tidak
kekhawatiran atau kesedihan atau tanggung potensial beban yang dirasakan keluarga dalam
jawab saat pengasuh adalah orang yang mengasuh Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
merawat dan memberikan bantuan dan terdiri dari 24 pertanyaan. Pengumpulan data
perlindungan kepada seseorang seperti anak telah dilakukan pada 30 Juni sampai dengan 06
kecil, orang tua atau seseorang yang Juli 2019.
sakit.(7)

Level Burden Keluarga dalam Merawat Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di SDLB Negeri Banda Aceh
(Fitria Susanti, 2019) - 3-
KANDIDAT, Vol.1, No. 1, September2019 : 1-10
http://jurnal.abulyatama.ac.id/index.php/kandidat

HASIL DAN PEMBAHASAN sebanyak 42 (53,8%) orang, lansia awal


Tabel 1 sebanyak 9 (11,5%) orang , Kemudian pada
Distribusi Frekuensi Data Demografi Di SDLB
katagori jenis kelamin, laki-laki sebanyak 25
Negeri Banda Aceh 2019 (n=78)
(32,1%), dan perempuan sebanyak 53 (67,9%)
N Jenis Kategori Frek Persentas
o uensi e (%) orang. Katagori agama, totalitas adalah agama
(f) islam yaitu sebanyak 78 (100%) orang. Katagori
1 Umur Dewasa
awal 27 34.6 pendidikan yang tertinggi terdapat pada katagori
Dewasa 42 53.8 S1 dengan jumlah 13 (16,7%), Kemudian pada
akhir 9 11.5
Lansia awal katagori D3 dengan jumlah 7 (9,0%) orang,
katagori SMA dengan jumlah 44 (56,4%) orang,
Total 78 100.0
2 Jenis dan pada katagori SMP dengan jumlah 14
25 32.1
Kelamin Laki-laki (17,9%) orang. Kemudian pada katagori
53 67.9
Perempuan
Total 78 100.0 pekerjaan yang tertinggi yaitu tidak bekerja
3 Agama Islam 78 100.0 sebanyak 27 (34,6%), PNS sebanyak 13 (16,7),
karyawan swasta sebanyak 4 (5,1%), pedagang
Total 78 100.0
4 Pendidika SMP 14 17.9 sebanyak 17 (21,8%) dan yang petani sebnyak
n SMA 44 56.4
17 (21,8%), dan pada katagori pendapatan >
D3 7 9.0
S1 13 16.7 UMP sebanyak 13 (16.7%),dan katagori < UMP
sebanyak 65 (83,3%) orang,dan terakhir adalah
Total 78 100.0
5 Pekerjaan Tidak katagori hubungan dengan klien, dimana
27 34.6
bekerja totalitas dari hasil penelitian adalah orang tua
13 16.7
PNS
4 5.1 yaitu sebanyak 78 (100%). Jadi total
Karyawan
17 21.8
swasta keseluruhan responden adalah dengan jumlah 78
17 21.8
Pedagang
Petani orang dengan nilai persentase keseluruhan
Total 78 100.0 100%.
6 Pendapata > UMP 13 16.7
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Beban Ketergantungan
n < UMP 65 83.3
Waktu Di SDLB Negeri Banda Aceh 2019 (n=78)
Total 78 100.0 No Katagori Frekwensi Persentase
7 Hubungan Orang tua (f) (%)
78 100.0
dengan
1 Potensial 78 100.0
klien
Jumlah 78 100,0
Total 78 100.0
Sumber: Data primer (diolah tahun 2019)
Sumber: Data primer (diolah tahun 2019)
Berdasarkan table diatas didapatkan
Berdasarkan hasil penelitian bahwa distribusi tentang beban ketergantungan
distribusi responden dilihat dari umur dewasa waktu pada kategori potensial sebanyak 78
awal sebanyak 27 (34,6%) orang, dewasa akhir (100%) responden

-4-
ISSN 2548-9585(Online)

Table 3. Distribusi Frekuensi Beban Perkembangan (93,6% responden.


Di SDLB Negeri Banda Aceh 2019 (n=78)
No Katagori Frekwensi Persentase Table 6 Distribusi Frekuensi Beban Emosional Di
(f) (%) SDLB Negeri Banda Aceh 2019 (n=78)

1 Tidak 78 100.0 No Katagori Frekwensi Persentase


potensial (f) (%)
Jumlah 78 100,0 1 Tidak 78 100.0
Sumber: Data primer (diolah tahun 2019) potensial
Berdasarkan pada table diatas bahwa Jumlah 78 100,0
distribusi tentang beban perkembangan pada Sumber: Data primer (diolah tahun 2019)
kategori tidak potensial sebanyak 78 (100%) Berdasarkan pada tabel diatas
responden didapatkan bahwa distribusi tentang beban
emosional pada kategori tidak potensial
Table 4. Distribusi Frekuensi Beban Fisik Di SDLB
Negeri Banda Aceh 2019 (n=78) sebanyak 78 (100%) responden.
No Katagori Frekwensi Persentase
(f) (%) PEMBAHASAN
1 Potensial 18 23.1 1. Beban Ketergantungan Waktu

2 Tidak potensial 60 76.9 Berdasarkan hasil penelitian yang telah

Jumlah 78 100,0 dilakukan di SDLB Negeri Banda Aceh 2019


Sumber: Data primer (diolah tahun 2019) didapatkan potensial. Hal ini didapatkan data
Berdasarkan tabel diatas didapatkan yang diperoleh paneliti dengan jumlah
bahwa distribusi tentang beban fisik pada kategori persentase potensial sebanyak 78 responden
potensial sebanyak 18 (23,1%) responden dan yaitu 100% dan tidak potensial sebanyak 0
tidak potensial sebanyak 60 (76,9%). responden.
Hasil penelitian ini didukung oleh Yusri
Table 5 Distribusi Frekuensi Beban Sosial Di SDLB
dan Fithria (2016) didapatkan bahwa beban
Negeri Banda Aceh 2019 (n=78)
keluarga dengan anak berkebutuhan khusus
No Katagori Frekwensi Persentase
(ABK) berada pada kategori beban berat
(f) (%)
sebanyak 39 orang (59,1%). Hal ini didukung
1 Potensial 5 6.4
oleh sebahagian orang tua menjawab bahwa
2 Tidak potensial 73 93.6
terkadang adanya kesulitan keuangan yang
Jumlah 78 100,0
timbul pada dirinya akibat mengasuh anaknya
Sumber: Data primer (diolah tahun 2019)
Berdasarkan pada tabel diatas (28,8%) dan terkadang orang tua juga merasa

didapatkan bahwa distribusi tentang beban sosial kesulitan dalam memenuhi segala kebutuhan

pada kategori potensial sebanyak (6,4%) anaknya (43,9%). (2)

responden dan tidak potensial sebanyak 73 Perawatan orang tua untuk anak dengan
Level Burden Keluarga dalam Merawat Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di SDLB Negeri Banda Aceh
(Fitria Susanti, 2019) - 5-
KANDIDAT, Vol.1, No. 1, September2019 : 1-10
http://jurnal.abulyatama.ac.id/index.php/kandidat

disabilitas perkembangan merupakan tanggung Dwi Retnaningsih dan Indri Khizba Dini tahun
jawab yang sangat besar, tanggung jawab yang 2016 didapatkan bahwa dukungan tidak baik
jauh melebihi perawatan orang tua. Sementara yaitu sebanyak 71 orang (57,3%), sedangkan
sebagian besar pemberi perawatan beradaptasi beban orangtua dalam merawat anak
dengan baik dengan situasi merawat anak cacat penyandang cacat tingkat SD di SLB Negeri
dan beberapa tidak. Untuk memahami adaptasi Semarang sebagian besar adalah merasa
orang tua terhadap kecacatan anak-anak mereka, terbebani yaitu sebanyak 68 orang (54,8%).
sifat kompleks kejenuhan harus diperhitungkan (p<0,05).Artinya adanya beban perkembangan
dan konstruksi serta faktor-faktor yang berperan yang dimiliki orang tua dalam merawat anak
dalam pengasuhan harus dipertimbangkan. Sikap penyandang cacat tingkat SD di SLB Negeri
dan reaksi emosional dari pemberi perawatan Semarang.(5)
anak-anak cacat sangat penting dalam Tingkat beban pada keluarga bisa dilihat
perencanaan untuk perawatan dan rehabilitasi dari pernyataan responden yaitu keluarga/orang
mereka.(3) tua tidak merasa terbebani dan bahkan sia-sia
Tingkat beban pada keluarga bisa dilihat dalam merawat anak bekebutuhan khusus,
dari pernyataan responden yaitu adanya berbagai keluarga/orang tua mengatakan dapat menerima
macam pekerjaan/tugas sehari hari seorang hadirnya sang anak di kehidupannya, dan tidak
anak berkebutuhan khusus (ABK) harus ada berharap situasi tersebut dapat berubah, dan
bantuan dari keluarga/orang tua, bahkan anak bahkan keluarga/orang tua sangat bersyukur atas
berkebutuhan khsusus tersebut sangat nikmat yang Allah berikan sampai sekarang,
bergantung pada keluarga/orang tuanya, bahkan terus berharap dan berdoa agar terus
kelurga/orang tua harus menghabiskan banyak mampu merawat anaknya.
waktu untuk menolong, merawat dengan 3. Beban Fisik
berbagai jenis fungsi dasar pada anak Berdasarkan hasil penelitian yang telah
berkebutuhan khusus (ABK), bahkan waktu dilakukan di SDLB Negeri Banda Aceh 2019
istirahat keluarga/ orang tua sangat terganggu didapatkan potensial dan tidak potensial. Hal ini
yang dikarenakan harus selalu berada didapatkan data yang diperoleh paneliti dengan
disamping. jumlah persentase potensial sebanyak 18
2. Beban Perkembangan responden yaitu 23,1% dan 60 responden yaitu
Berdasarkan hasil penelitian yang telah 76,9% yang tidak potensial.
dilakukan di SDLB Negeri Banda Aceh 2019 Menurut penelitian yang dilakukan oleh
didapatkan tidak potensial. Hal ini didapatkan Maheswati (2014) di dapatkan bahwa kurang
data yang diperoleh paneliti dengan jumlah dari setengah responden (44%) memiliki tingkat
persentase tidak potensial sebanyak 78 beban tinggi dalam merawat anak
responden yaitu 100% dan potensial 0 responden keterbelakangan mental dan beban dialami pada
Menurut penelitian yang dilakukan oleh berbagai aspek seperti dukungan keuangan yang

-6-
ISSN 2548-9585(Online)

buruk, kurangnya aksesibilitas, penggunaan keseluruhan yang tinggi, terutama dalam bidang
yang buruk dari peralatan, kurangnya keuangan. Beban pengasuh subyektif yang lebih
pengetahuan dan pemahaman tentang besar untuk ibu-ibu ini dikaitkan dengan:
keterbelakangan mental, kurangnya dukungan peningkatan biaya terkait disabilitas; faktor
anggota keluarga, keterampilan yang buruk keibuan seperti menjadi lebih muda dan
dalam manajemen kecacatan, penurunan memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
kesehatan fisik para perawat juga merupakan (11)
alasan utama beban karena mereka Tingkat beban pada keluarga bisa dilihat
menghabiskan sebagian besar waktu mereka dari pernyataan responden yaitu sebagian besar
dalam merawat anak-anak khusus dan juga keluarga/orang tua mengatakan tidak ada
menjaga anggota keluarga lainnya.(10) masalah dengan aanggota keluarga lainnya, tidak
Tingkat beban pada keluarga bisa dilihat pernah ada ejekan ataupun celaan dari anggota
dari pernyataan responden yaitu keluarga/orang keluarga lainnya, dan bahkan sebagian besar
tua mengatakan terkadang waktu istirahat keluarga/orang tua mengatkan tidak adanya
terganggu dan terkadang tidak, keluarga masalah yang dihadapi dalam pernikahnnya
mengatakan/orang tua mengatakan tidak ada sampai sekarang, tidak pernah merasa kesal
gangguan kesehatan, dan sebagian ataupun marah dengan situasi saat ini, dan
keluarga/orang tua mengatakan lelah secara fisk bahkan lingkungan sekitarnya masih sangat
dalam merawat anak berkebutuhan khusus peduli terhadap anak berkebutuhan khusus
(ABK), tetapi banyak keluarga/orang tua (ABK), artinya tidak ada perbedaan perlakuan
diantaranya mengatakan tidak terlalu lelah antara anak berkebutuhan khusus (ABK) dan
secara fisik, karena merasa masih mampu anak yang biasanya.
melakukan kegiatan sehari-harinya. 5. Beban Emosional
4. Beban Sosial Berdasarkan hasil penelitian yang telah
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SDLB Negeri Banda Aceh 2019
dilakukan di SDLB Negeri Banda Aceh 2019 didapatkan tidak potensial. Hal ini didapatkan
didapatkan potensial dan tidak potensial. Hal ini data yang diperoleh paneliti dengan jumlah
didapatkan data yang diperoleh paneliti dengan persentase tidak potensial sebanyak 78
jumlah persentase potensial sebanyak 5 responden yaitu 100%.
responden yaitu 6,4% dan 73 responden yaitu Menurut penelitian yang dilakukan
93,6% yang tidak potensial. Farah Amanina, dkk (2014) didapatkan bahwa
Menurut penelitian yang dilakukan oleh tidak ada perbedaan yang signifikan secara
Heykyung (2016) didapatkan bahwa Ibu yang statistik pada tingkat median beban antara
tinggal diwilayah metropolitan Seoul (n = 181) kelompok pria dan wanita karena nilai-p lebih
menanggapi survey surat dengan tingkat respons besar dari 0,05 (nilai-p = 0,680),
56,6%. Responden menyatakan tingkat beban mengklasifikasikan gejala somatic, ketegangan
Level Burden Keluarga dalam Merawat Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di SDLB Negeri Banda Aceh
(Fitria Susanti, 2019) - 7-
KANDIDAT, Vol.1, No. 1, September2019 : 1-10
http://jurnal.abulyatama.ac.id/index.php/kandidat

emosional dan masalah ekonomi sebagai (76,9%) responden. Tidak potensial beban sosial
komponen beban pengasuh. Perawatan dan keluarga dalam merawat anak berkebutuhan
rehabilitasi klien dengan penyakit mental khusus di SDLB Negeri Banda Aceh Tahun
dianggap sebagai beban berat bagi setiap 2019 dengan 73 (93,6%) responden. Tidak
pemerintah dan keluarga. Membesarkan seorang potensial beban emosional keluarga dalam
anak yang mengalami gangguan mental merawat anak berkebutuhan khusus di SDLB
membutuhkan kekuatan dan fleksibilitas Negeri Banda Aceh Tahun 2019 dengan 78 (100
emosional.(12) %) reponden.
Tingkat beban pada keluarga bisa dilihat
Saran
dari pernyataan responden yaitu keluarga/orang
Peneliti merekomendasikan bagi peneliti
tua mengatakan tidak ada ada rasa malu dalam
selanjutnya yang ingin meneliti lebih jauh
merawat anak berkebutuhan khusus (ABK) ,
mengenai Level Burden Keluarga dalam
karena itu sudah menjadi tanggung jawab
Merawat Anak Berkebutuhan Khusus (ABK),
keluarg/ orang tua, dan kehidupan masih
hasil penelitian diharapkan dapat menjadi bahan
berjalan seperti biasanya, tidak pernah
masukan bagi dan memberikan gambaran
mendapatkan perbedaan dalam segi apapun dari
mengenai beban keluarga dalam merawat anak
masyarakat disekitas yang membuat saya marah
berkebutuhan khusus. Peneliti menyarankan
ataupun emosi.
untuk memperhatikan faktor-faktor yang dapat
KESIMPULAN DAN SARAN mempengaruhi hasil penelitian, antara lain: terus
Kesimpulan melakukan penyempurnaan alat ukur yang telah
Berdasarkan hasil penelitian maka digunakan oleh peneliti, ketika ingin meneliti
kesimpulan yang didapatkan mengenai beban mengenai beban keluarga dalam merawat anak
keluarga keluarga dalam merawat anak berkebutuhan khusus (ABK), dan agar terus
berkebutuhan khusus (ABK) di SDLB Negeri mencari teori-teori terbaru.
Banda Aceh tahun 2019 yaitu Adanya potensial Sedangkan bagi keluarga diharapkan
beban ketergantungan waktu keluarga dalam supaya berusaha mengalihkan beban yang
merawat anak berkebuthan khusus (ABK) di dirasakan dalam memberi asuhan kepada anak
SDLB Negeri Banda Aceh Tahun 2019 dengan berkebutuhan khusus dengan cara saling berbagi
78 (100 %) responden. Tidak potensial beban dengan keluarga lain yang juga memiliki anak
perkembangan keluarga dalam merawat anak berkebutuhan khusus. Orangtua diharapkan
berkebutuhan khusus di SDLB Negeri Banda dapat selalu memberikan motivasi kepada anak,
Aceh Tahun 2019 dengan 78 (100 %) reponden. menyisihkan waktu untuk terus merawatnya
Tidak potensial beban fisik keluarga dalam walau apapun kendalanya, karena seorang anak
merawat anak berkebutuhan khusus di SDLB adalah hadiah terbesar yang diterima oleh kedua
Negeri Banda Aceh Tahun 2019 dengan 60 orang tua.

-8-
ISSN 2548-9585(Online)

DAFTAR PUSTAKA
1. Sri, Winarsih, hendra jamal, Asiah A. Anak
Berkebutuhuhan Khusus Untuk Pendamping.
Jakarta; 2013. 4–15 p.
2. Yusri, Fithria. Caregiver Burden pada Keluarga
dengan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di
SDLB Labui Banda Aceh. 2016;1–5.
3. Riskesdas. HASIL UTAMA RISKESDAS 2018.
2018;106.
4. Desiningrum. Psiokologi Anak Berkebutuhan
Khusus. 2016;56.
5. Retnaningsih D, Dini IK, Tinggi S, Kesehatan I,
Husada W. Analisa dukungan keluarga dengan
beban orangtua dalam merawat anak
penyandang cacat tingkat sd di slb negeri
semarang. 2016;
6. ADP Salvari, Gusti. Buku Ajar Keperawatan
Keluarga. Taufik Ism. Kholid, Rosyidi, editors.
Jakarta: TIM; 2013. 7 p.
7. Datta SS, Swamidhas P, Russell S. Journal of
Intellectual. 2002;(March 2014).
8. J J, Gallo, Hillary R, Bogner, Terry, Folmer, et
al. H ANDBOOK OF GERIATRIC. New York:
Jones and Bartlett Publishers, Inc.; 2006. 248 p.
9. Chou K, Chu H, Tseng C, Lu R. The
Measurement of Caregiver Burden.
2003;23(2):73–82.
10. Maheswari K. Burden of the Care Givers of
Mentally Retarded Children. 2014;19(7):6–8.
Available from: LPSP UI
11. Heykyung O, Eun‐Kyoung Othelia Lee.
Caregiver Burden and Social Support among
Mothers Raising Children with Developmental
Disabilities in South Korea. Int J Disabil Dev
Educ. 2016;56:149.
12. Amanina F, Fozee A. The Burden Caregiver of
Disable Children in Chenderong Balai ,
Langkap and Tapah. 2014;26(Emerson 2003):4–
10.

Level Burden Keluarga dalam Merawat Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di SDLB Negeri Banda Aceh
(Fitria Susanti, 2019) - 9-

Das könnte Ihnen auch gefallen