Sie sind auf Seite 1von 5

Analisis Kritis Artikel

Kelompok : 2 ( Dua )
Nama Kelompok : 1. Silva Nafisa (1610211020)
2. Ria Ade Noer Hazila (1610211026)
3. Muhammad Arif (1610211030)
4. Nurul Hidayati (1610211034)
5. Qoyyimatul Badriyah N.I (1610211037)
Tanggal Materi : 26 Desember 2019
Materi : Anatomi Fisiologi Manusia
Dosen : Novy Eurika, S.Si, M. Pd

1. Bibliografi
Nama Pengarang : Riccardo Polosa
Tahun Publikasi : 2015
Judul Artikel : Electronic cigarette use and harm reversal : Emerging
evidence in the lung ( Penggunaan rokok elektronik dan membahayakan pembalikan :
Bukti yang muncul dari paru-paru)
Sumber Artikel : Polosa BMC Medicine (2015) 13:54
(didownload dari https://bmcmedicine.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12916-
015-0298-3 pada tanggal 21 Desember 2019 )
2. Tujuan Penulis : Artikel ini disusun untuk menambah wawasan mengenai
penggunaan rokok elektronik dan kaitannya dengan pernafasan
3. Fakta-Fakta Unik
a. Perokok dewasa tertarik beralih ke rokok elektronik untuk mengurangi konsumsi
tembakau pada rokok tradisional.
b. Rokok elektrik dapat membantu perokok untuk mengurangi konsumsi tembakau
dan dapat digunakan di daerah bebas asap rokok dengan harga yang kompetitif.
c. Kandungan toksik pada rokok elektrik lebih sedikit dibandingkan dengan rokok
konvensional, racun asap tembakau dan karsinogen pada urine pengguna rokok
elektrik lebih rendah daripada pengguna rokok konvensional.
d. Sistem pernapasan (paru-paru) merupakan target utama dari bahaya asap rokok
dan polutan udara.
e. Untuk mengatasi bahaya rokok elektronik di masa mendatang, perlu adanya
penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan rokok elektronik.
f. Beberapa penyakit yang ditimbulkan akibat penggunaan rokok elektronik adalah
iritasi tenggorokan, batuk kering, dan iritasi pernapasan.
g. Salah satu parameter yang digunakan untuk mengetahui dampak penggunaan
rokok elektronik adalah sensitifitas fungsi pernapasan. Fungsi paru paru pada
proses respirasi menjadi kurang sensitive pada pengguna rokok elektronik.
h. Asma dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah penyakit progresif yang
ditandai dengan respon inflamasi dan renovasi terus-menerus dari saluran udara
menyebabkan gejala pernapasan dan penurunan progresif fungsi paru-paru.
i. Resiko penyakit yang ditimbulkan oleh rokok elektronik lebih rendah daripada
rokok konvensional menyebabkan banyak pengguna rokok konvensional beralih
ke rokok elektronik.
j. Asap rokok konvensional 4% lebih berbahaya dari pada asap rokok elektronik.
Secara substansial, rokok elektronik dapat mengurasi resiko bahaya dari
penggunakan rokok konvensional pada setiap individu.
4. Pertanyaan-pertanyaan Penting
a. Mengapa rokok elektronik cepat mendapat perhatian dari kalangan perokok,
terutama dewasa?
b. Apakah penggunaan rokok elektronik lebih aman dari rokok biasa ?
c. Apa saja bahaya dan efek samping dari penggunaan rokok elektronik ?
d. Bagaimana cara mengatasi penyakit yang ditimbulkan akibat penggunaan rokok
elektronik ?
e. Bagaimana cara untuk mendeteksi perubahan awal dalam fungsi saluran nafas
dan gejala pernafasan pada perokok yang beralih ke e-uap ?
5. Hasil Eksplorasi Berupa Konsep Atau Prinsip Sains Yang Ada Relevansinya
Dengan Konsep Yang Dipelajari
Organ utama dalam respirasi adalah paru-paru. Istilah medis yang sering
digunakan dan berhubungan dengan paru-paru adalah pulmo yang berasal dari
bahasalatin pulmonarius yang berarti tentang paru-paru. Paru-
paru memiliki tekstur yang spongy (berongga seperti busa). Paru-paru terdiri atas dua
bagian, paru-paru kanan terdiri atas tiga bagian sedang paru-paru kiri ada dua bagian.
Paru-paru kiri lebih besar dibandingkan bagian kanan.
Paru-paru berfungsi sebagai pertukaran oksigen dan karbondioksida yang tidak
dibutuhkan tubuh. Selain itu masih banyak lagi fungsi paru-paru diantaranya sebagai
penjaga keseimbangan asam basa tubuh. bila terjadi acidosis, maka tubuh akan
mengkompensasi dengan mengeluarkan banyak karbondioksida yang bersifat asam ke
luar tubuh. Dalam sistem ekskresi, fungsi paru-paru adalah untuk mengeluarkan
karbondioksida dan uap air. Dalam sistem pernapasan, fungsi paru-paru adalah untuk
proses pertukaran oksigen dan karbondioksida di dalam darah.
Dalam sistem peredaran darah, fungsi paru-paru adalah untuk membuang
karbondioksida di dalam darah dan menggantinya dengan oksigen. Didalam paru-paru
terjadi proses pertukaran antara gas oksigen dan karbondioksida. Setelah
membebaskan oksigen, sel-sel darah merah menangkap karbondioksida sebagai hasil
metabolisme tubuh yang akan dibawa ke paru-paru. Di paru-paru karbondioksida dan
uap air dilepaskan dan dikeluarkan dari paru-paru melalui hidung.
Kebiasaan merokok konvensional maupun rokok elektrik dapat menyebabkan
gangguan fungsi paru baik untuk pengguna maupun untuk orang-orang disekitarnya.
Merokok adalah suatu kebiasaan yang memiliki daya rusak yang cukup besar
terhadap kesehatan (Kusuma, 2011). Data dari WHO memperkirakan 1,25 miliar
orang penduduk dunia adalah perokok dan dua pertiganya terdapat di negara-negara
maju (Sajinadiyasa et al, 2010)
Di Indonesia angka kejadian merokok tampak lebih tinggi lagi yaitu pada laki-
laki dilaporkan 50-70% (Sajinadiyasa et al, 2010). Indonesia menduduki peringkat ke-
4 jumlah perokok terbanyak di dunia dengan jumlah sekitar 141 juta orang
(Gondodiputro, 2007). Penyebab utama kematian yang berhubungan dengan rokok
adalah kanker, penyakit kardiovaskuler, dan penyakit paru lainnya seperti bronkitis
kronik, emfisema dan PPOK serta pneumonia (Rai et al, 2008). Rokok mengandung
berbagai macam bahan kimia antara lain :
a. Karbon monoksida, salah satu kandungan rokok yang merupakan gas beracun
adalah karbon monoksida. Senyawa yang satu ini merupakan gas yang tidak
memiliki rasa dan bau. Jika terhirup terlalu banyak, sel-sel darah merah akan
lebih banyak berikatan dengan karbon monoksida dibanding dengan oksigen.
Akibatnya fungsi otot dan jantung akan menurun.
b. Nikotin, Kandungan rokok yang paling sering disinggung-singgung adalah
nikotin. Nikotin memiliki efek candu seperti opium dan morfin. Nikotin berfungsi
sebagai perantara dalam sistem saraf otak yang menyebabkan berbagai reaksi
biokimia, termasuk efek menyenangkan dan menenangkan.
c. Tar, Kandungan rokok lainnya yang bersifat karsinogenik adalah tar. Tar yang
terhirup oleh perokok akan mengendap di paru-paru. Timbunan tar ini berisiko
tinggi menyebabkan penyakit pada paru-paru, seperti kanker paru-
paru dan emfisema.
d. Hidrogen sianida, Senyawa racun lainnya yang menjadi bahan penyusun rokok
adalah hidrogen sianida. Beberapa negara pernah memakai senyawa ini untuk
menghukum mati narapidana. Saat ini, hidrogen sianida juga digunakan dalam
industri tekstil, plastik, kertas, dan sering dipakai sebagai bahan pembuat asap
pembasmi hama. Efek dari senyawa ini dapat melemahkan paru-paru,
menyebabkan kelelahan, sakit kepala, dan mual.
e. Benzena, Benzena merupakan residu dari pembakaran rokok. Paparan benzena
jangka panjang (setahun atau lebih), dapat menurunkan jumlah sel darah merah
dan merusak sumsum tulang, sehingga meningkatkan risiko terjadinya anemia
dan perdarahan. Selain itu, benzena juga merusak sel darah putih sehingga
menurunkan daya tahan tubuh, serta meningkatkan risiko leukimia.
f. Formaldehida, Formaldehida merupakan residu dari pembakaran rokok. Dalam
jangka pendek, formaldehida mengakibatkan iritasi pada mata, hidung, dan
tenggorokan. Dalam jangka panjang, formaldehida dapat meningkatkan
risiko kanker nasofaring.
g. Arsenik, Arsenik merupakan golongan pertama karsinogen. Paparan terhadap
arsenik tingkat tinggi dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker kulit, kanker
paru-paru, kanker saluran kemih, kanker ginjal, dan kanker hati. Arsenik terdapat
dalam rokok melalui pestisida yang digunakan dalam pertanian tembakau.
h. Kadmium, Sekitar 40-60 persen dari kadmium yang terdapat dalam asap rokok,
terserap masuk ke paru-paru saat merokok. Kadar kadmium yang tinggi dalam
tubuh dapat menimbulkan gangguan sensorik, muntah, diare, kejang, kram
otot, gagal ginjal, dan meningkatkan risiko kanker.
i. Amonia, Amonia merupakan gas beracun, tidak berwarna, namun berbau tajam.
Pada industri rokok, amonia digunakan untuk meningkatkan dampak candu
nikotin.
Dalam jangka pendek, menghirup dan terpapar amonia dapat mengakibatkan
napas pendek, sesak napas, iritasi mata, dan sakit tenggorokan. Sedangkan
dampak jangka panjangnya yaitu pneumonia dan kanker tenggorokan.
Dari penjabaran kandungan rokok, banyak sekali zat kimia yang berbahaya bagi
kesehatan paru-paru yang kemudian menyebabkan gangguan paru-paru antara lain
PPOK dan asma. Gangguan fungsi paru tidak hanya terjadi di negara maju, melainkan
juga terjadi di negara berkembang dan negara miskin. Menurut WHO tahun 2000 –
2012 gangguan fungsi paru merupakan penyakit paling mematikan nomor 3 selama
satu dekade terakhir. Pada tahun 2012 sekitar 3,1 juta meninggal karena gangguan
fungsi paru PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik). Gangguan fungsi paru
umumnya dapat dikelompokkan menjadi gangguan paru obstruktif dan gangguan paru
restriktif. Gangguan paru obstruktif adalah terjadinya penyempitan diameter jalan
napas sehingga menyebabkan udara lebih sulit untuk dikeluarkan (ekspirasi).
Sedangkan gangguan paru restriktif adalah terjadinya penurunan kemampuan untuk
memasukkan udara ke dalam paru (inspirasi) dan penurunan dari volume normal paru.
Oleh karena itu, kita harus menjaga kesehatan paru-paru yang merupakan organ
vital pada sistem pernafasan dengan cara mengonsumsi makanan yang sehat, dan
menghentikan penggunaan rokok baik rokok konvensional maupun rokok elektrik.
6. Pernyataan yang ingin Dilakukan/Mempengaruhi Sikap Mahasiswa Terhadap
Hasil Analisis
a. Mahasiswa dapat memahami bagaimana sistem pernapasan bekerja dan gangguan
yang terjadi karena faktor eksternal/lingkungan yang ada.
b. Melalui artikel ini memberikan pemahaman mengenai adanya kemungkinan
dampak yang ditimbulkan dari adanya produk rokok elektrik yang beredar. Dan
perlu adanya penelitian jangka panjang untuk mengetahui efek rokok elektrik.
c. Mahasiswa dapat peka terhadap berbagai perubahan lingkungan berupa adanya
pergeseran pola konsumsi rokok tembakau menjadi rokok elektrik, serta
mengetahui akibatnya terhadap sistem pernapasan yang menjadi organ yang
terpapar.
d. Setelah mengetahui artikel ini mahasiswa dapat secara bijak memilah barang
yang dikonsumsi sebagai upaya berhati-hati terhadap zat yang dapat beresiko
merusak sistem organ dalam jangka pendek atau jangka panjang.
e. Mahasiswa dapat melakukan penelitian lanjutan mengenai pengaruh rokok
elektrik yang beredar terhadap sistem pernapasan manusia.

Das könnte Ihnen auch gefallen