Sie sind auf Seite 1von 12

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/327164051

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MEMASARKAN PRODUK JASA

Article · September 2009

CITATIONS READS

0 2,226

2 authors, including:

Sujana Sujana
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan, Indonesia, Bogor
39 PUBLICATIONS   4 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Marketing Research View project

All content following this page was uploaded by Sujana Sujana on 22 August 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


JURNAL ILMIAH RANGGAGADING
Volume 9 No. 2, Oktober 2009 : 137 – 147

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MEMASARKAN


PRODUK JASA
Studi Kasus Pada Rumah Sakit Karya Bhakti
Oleh
* Sujana dan Mohd Nurwandi

* Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan

ABSTRACT
This research has purposes in order that Kerya Bhakti Hospital will be able to know the situation
of service competition of The Hospital at present and in the future, to know its strengths and weaknesses,
and to know the accurate maeketing strategies.
The research method used by the author is SWOT analysis, namely by mapping the Hospital’s
strenghts weaknesses, opportunities, and threats. The mapping was made in questionnaire directed towar
some experts the Hospital has. Their answers were used in SWOT matrix, IFE matrix, EFE matrix
and IE matrix. Based on available data, it can be obtained internal strategy factor: 2,808, whereas
external strategy factor: 2,727.
By combining total score at each matrix (IFE and EFE), Karya Bhakti Hospital in the state of
stability/growth. The strategy at this state, that should be selected is conducting guidance.
From the analysis result, it can be concluded that Karya Bhakti Hospital shoul utilize
concentration strategy in care of horizontal integration by conducting addition or increase of service
facilities and creating product the other hospitals do not have.

Key words: SWOT analysis; Marketing strategy

PENDAHULUAN Agar perusahaan dapat mempertahan-kan


usahanya, maka suatu perusahaan harus
Memperhatikan perkembangan bisnis mempunyai pemikiran untuk melakukan upaya
yang sangat pesat saat ini dan dimasukinya era perbaikan dan pembenahan secara terus
globalisasi, terdapat tingkat persaingan yang menerus. Perbaikan dan pembenahan harus
cukup tinggi diantara para pelakunya. Setiap dimulai dari hal-hal yang kecil, karena hal
perusahaan berusaha untuk menjadi yang tersebut akan membawa dampak yang sangat
terbaik dari para pesaing lainnya. Dalam besar dan berpengaruh terhadap kelangsungan
menghadapi persaingan tersebut dibutuhkan usaha.
suatu perhatian khusus mengenai seberapa Salah satu upaya untuk menghadapi
jauh pertumbuhan dan kemajuan perusahaan persaingan tersebut adalah dengan adanya
dalam menghadapi persaingan. Jika tidak maka suatu formulasi stratregi pemasaran yang tepat.
perusahaan akan tenggelam dan kalah bersaing Formulasi strategi antar suatu perusahaan tidak
atau akan mengalami kebangkrutan atau akan pernah sama tergantung kepada Visi, Misi
gulung tikar. dan Tujuan dari perusahaan itu sendiri.
SUJANA dan NURWANDI, Analisis Strategi Pemasaran dalam Memasarkan Produk Jasa

Rumah Sakit “X” merupakan sebuah 2. Eksternal


perusahaan atau badan usaha yang bergerak di - Informasi tentang pelayanan RS
bidang jasa pelayanan kesehatan. Dalam yang tidak melanggar kode etik
merumuskan suatu strategi pemasaran yang - Menggunakan media massa
tepat dan membuat program pelayanan - Informasi tarif harus jelas
kesehatannya, Rumah Sakit “X” berorientasi - Meningkatkan hubungan dengan
kepada kepuasan pelanggan atau pengguna jasa perusahaan/badan di luar RS
dengan memberikan pelayanan yang - Menyelenggarakan seminar-
berkualitas didukung oleh tenaga profesional seminar di rumah sakit
tanpa melupakan unsur kesejahteraan. Karena - Pengabdian masyarakat
tanpa adanya rasa memiliki dan tanggung
jawab bersama maka pelayanan yang optimal METODOLOGI PENELITIAN
tidak akan pernah tercapai.
Saat ini di Kota Bogor terdapat 8 Rumah Metode penelitian yang digunakan oleh
Sakit yang tersebar di beberapa tempat, itupun penulis dalam mengumpulkan data dan
belum termasuk yang berada di Kabupaten informasi sebagai bahan kajian dalam penulisan
Bogor. Semua Rumah Sakit tersebut berupaya ini meliputi :
memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik a. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
bagi masyarakat Kota dan Kabupaten Bogor. Metode pengumpulan data secara tidak
Dalam pemasaran rumah sakit di langsung dengan jalan membaca dan
Indonesia, Departemen Kesehatan RI mempelajari buku-buku (literatur-
mengeluarkan beberapa kebijakan yang harus literatur), majalah-majalah yang berkenaan
diperhatikan : dengan pokok permasalahan. Dengan cara
a. Pemasaran rumah sakit dapat dilaksanakan ini penulis mengharapkan akan
agar utilisasi rumah sakit menjadi lebih memperoleh gambaran teoritis tentang
tinggi sehingga akhirnya dapat masalah yang akan dibahas, sehingga
meningkatkan rujukan medik dan diperoleh landasan dalam pendekatan dan
meluaskan cakupan yang selanjutnya peguraiannya.
memberi kontribusi terhadap peningkatan b. Penelitian Lapangan (Field Research)
derajat kesehatan penduduk. Metode penelitian ini merupakan bentuk
b. Pemasaran rumah sakit hendaknya tidak tindak lanjut dari penelitian dengan cara
dilepaskan dari tujuan pembangunan melakukan pengamatan langsung dan
kesehatan yakni antara lain : meningkatkan wawancara pada obyek penelitian.
cakupan dan mutu pelayanan agar derajat
kesehatan penduduk menjadi lebih baik. HASIL DAN PEMBAHASAN
c. Pemasaran tidak boleh lepas juga dari
dasar-dasar etik kedokteran dan etika
Kegiatan Operasional Rumah Sakit “X”
rumah sakit serta ketentuan hukum yang
berlaku.
Rumah Sakit “X” merupakan sebuah
d. Promosi rumah sakit harus selalu penuh
rumah sakit swasta yang bertujuan membantu
kejujuran. Konsumer dalam pelayanan
pemerintah dalam memberikan pelayanan
rumah sakit selalu mempunyai pilihan
kesehatan kepada masyarakat warga kota
yang sangat sempit dan sangat tergantung
Bogor dan sekitarnya.
kepada rumah sakit dan dokter. Sifat
Di dalam melakukan kegiatannya, Rumah Sakit
hakiki ini harus dihayati
“X” selalu menekankan pelayanan yang prima
e. Cara pemasaran yang diperbolehkan :
dan seoptimal mungkin tanpa harus membeda-
1. Internal
bedakan tingkat kehidupan masyarakat dan
- Meningkatkan pelayanan kesehatan
tanpa uang muka.
- Kuesioner kepada masyarakat
Sesuai dengan Visi dan Misi Rumah Sakit
- Mobilisasi dokter, perawat dan
“X”, yaitu sebagai sebuah pelayanan kesehatan
seluruh karyawan rumah sakit
yang turut berpartisipasi dalam meningkatkan
- Brosur/leaflet/buletin
derajat kesehatan masyarakat dengan didukung
138
Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 9 No. 2, Oktober 2009

oleh pelayanan yang bermutu dan karyawan


yang profesional serta didukung teknologi yang Persaingan Antar Rumah Sakit
canggih dengan tidak melupakan unsur
kesejahteraan. Rumah Sakit “X” saat ini Dalam melakukan kegiatan pelayanan
merupakan satu-satunya rumah sakit yang ada kesehatan kepada masyarakat, Rumah Sakit
di kota Bogor yang telah mendapatkan Status “X” memiliki beberapa pesaing yang dapat
“Akreditasi 12” dari Departemen Kesehatan menjadi ancaman bagi perusahaan di dalam
Republik Indonesia atas 12 macam jenis memasarkan produk jasa yang dihasilkannya.
pelayanan : Hal ini merupakan sebuah tantangan
a. Pelayanan Gawat Darurat yang harus dihadapi dalam memberikan
b. Pelayanan Medis pelayanan kesehatan yang terbaik bagi
c. Rekam Medik pasiennya. Perusahaan sejenis yang dianggap
d. Keperawatan dapat menjadi ancaman justru menjadi pemicu
e. Adminsitrasi & Logistik dan sebagai rekan kerja yang saling
f. Farmasi mendukung, antara lain :
g. Laboratorium 1. Rumah Sakit Jiwa (RS. Marzuki Mahdi)
h. Kesehatan & Keselamatan Kerja 2. Rumah Sakit Ibu dan Anak Hermina
i. Perinatal & Resiko Tinggi 3. Rumah Sakit Atang Senjaya
j. Kamar Bedah 4. Rumah Sakit Salak
k. Radiologi 5. Rumah Sakit Azra
l. Penanggulangan Inf Nosokomial 6. Rumah Sakit PMI
Sedangkan untuk menghadapi 7. Rumah Sakit BMC (Bogor Medical
perkembangan teknologi kedokteran yang Centre)
semakin maju dan berkembang pesat, maka Jarak antara Rumah Sakit “X” dengan
pihak Manajemen Rumah Sakit “X” berusaha salah satu kompetitor (Rumah Sakit Marzuki
untuk selalu meningkatkan kemampuan Mahdi) yang hanya terpaut kurang dari 500
daripada sumber daya manusia yang ada meter merupakan salah satu pula yang memicu
dengan kegiatan : persaingan semakin ketat. Praktek Dokter
a. Pendidikan Diploma Keperawatan kelas swasta dan klinik-klinik kesehatan, balai-balai
Khusus pengobatan banyak yang bermunculan.
b. Pelatihan di luar Rumah Sakit Kesemuanya mempunyai tugas dan fungsi yang
c. Mengikuti seminar-seminar sama yaitu memberikan pelayanan kesehatan
d. Pelatihan bagi tenaga-tenaga non medis kepada masyarakat.
lainnya Menurut Porter, hakikat persaingan suatu
e. Pelatihan yang dilakukan didalam Rumah industri dapat dilihat sebagai kombinasi atas
Sakit, dll. lima kekuatan :
Untuk menunjang kegiatan promosi,
1. Persaingan di antara perusahaan sejenis.
maka Rumah Sakit “X” selalu giat dan aktif
memberikan informasi kepada masyarakat atas Persaingan yang timbul diantara pesaing-
pelayanan yang dapat kami berikan, antara lain: pesaing yang sudah ada biasanya merupakan
1. Ceramah kesehatan di tempat-tempat persaingan sehat yang saling melengkapi. Suatu
tertentu perubahan strategi yang dilakukan oleh sebuah
2. Program Medical Check Up Rumah Sakit biasanya dihadapi pula dengan
3. Program Pelatihan bagi tenaga kesehatan strategi yang tidak jauh berbeda, seperti
dan masyarakat umum penambahan fasilitas, perubahan penampilan,
4. Seminar-seminar dengan pembicara peningkatan pelayanan serta melengkapi
tenaga Ahli Kesehatan berbagai fasilitas yang tidak dimiliki oleh
5. Pengobatan cuma-cuma pesaingnya serta melakukan promosi yang
6. Posko kesehatan Idul Fitri, Natal dan semakin gencar. Intensitas persaingan
Tahun Baru cenderung semakin meningkat apabila terjadi
7. Yayasan Stroke Indonesia peningkatan jumlah pesaing, karena para
8. dll
139
SUJANA dan NURWANDI, Analisis Strategi Pemasaran dalam Memasarkan Produk Jasa

pesaing tadi memiliki kesamaan ukuran dan Analisa Lingkungan


kapabilitas usaha.
Analisis Lingkungan adalah suatu proses
2. Kemungkinan masuknya pesaing baru.
yang digunakan perencanaan strategi
Dalam kondisi perekonomian yang operasional untuk memantau sektor
belum membaik seperti saat ini mungkin akan lingkungan dan menentukan peluang-peluang
sulit untuk membuka suatu usaha baru Rumah ataupun ancaman terhadap kegiatan Rumah
Sakit karena hal ini membutuhkan biaya dan Sakit. Faktor lingkungan meliputi berbagai
modal investasi yang sangat besar. faktor antara lain faktor eksternal Rumah Sakit
yang dapat merupakan peluang
3. Potensi pengembangan produk subtitusi. (Oppourtunities) dan ancaman (Threats) serta
Pada banyak industri lainnya, perusahaan- faktor internal yang berupa kekuatan
perusahaan saling berkompetisi secara ketat (Strenghts) dan kelemahan (Weakness). Yang
dengan produsen produk / jasa pengganti dari kesemuanya tadi dapat mempengaruhi
industri lain, misalnya saat sekarang ini banyak kelangsungan hidup Rumah Sakit “X” dalam
klinik 24 jam, Puskesmas dengan tempat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
perawatan sebagai pengganti jasa layanan Analisis Lingkungan Internal Rumah
rumah sakit. Keberadaan produk / jasa Sakit mencakup analisis mengenai aktivitas
pengganti tadi merupakan peringatan bagi atau kegiatanRumah Sakit pada saat sekarang.
Rumah Sakit “X” sebelum pasien / konsumen Sedangan Analisis Lingkungan Eksternal
beralih ke produk / jasa pengganti tersebut. memberikan gambaran tentang peluang dan
Namun dalam pelaksanaannya keberadaan ancaman yang terdiri banyak faktor seperti
perusahaan produk / jasa pengganti tersebut faktor ekonomi, sosial, budaya, teknologi dan
dianggap sebagai mitra / partner kerja yang politik.
saling melengkapi dan bukan sebagai pesaing.
Analisis Lingkungan Internal
4. Kekuatan tawar menawar penjual/
pemasok. Analisis ini merupakan kekuatan yang ada
Pada industri jasa Rumah Sakit membina di dalam Rumah Sakit dan secara normal
hubungan baik dengan sejumlah besar memiliki implikasi yang langsung dan khusus
pemasok sangat perlu dilakukan guna kepada Rumah Sakit “X” dengan cara
memperbaiki profitabilitas jangka panjang mengkaji faktor-faktor Sumber
untuk semua pihak. Rumah Sakit “X” Daya Manusia, faktor-faktor Sumber
mencoba melakukan semacam standarisasi Daya, faktor-faktor Keuangan, faktor-faktor
dengan para pemasok dengan menegosiasikan Pemasaran dan faktor-aktor situasional (letak,
syarat yang lebih menguntungkan agar pencapaian) sbegai berikut :
kebutuhan barang dapat dipenuhi secara 1. Faktor Sumber Daya Manusia
konsisten.
Kebutuhan akan tenaga yang profesional
5. Kekuatan tawar menawar dan ahli dibidangnya sangatlah sulit dalam
pembeli/konsumen. pencariannya guna memenuhi persyaratan yang
Ketika pasien semakin kritis dan dibutuhkan. Pertumbuhan dan perubahan
membutuhkan sesuatu pelayanan yang lebih struktur yang mengikuti kemajuan dari
maju, maka mereka akan berpaling kepada perusahaan pun membutuhkan suatu pola
sebuah perusahaan yang dapat memenuhinya. rekruitmen yang efektif dan selektif. Untuk itu
Rumah Sakit “X” pun berusaha untuk itu, dibutuhkan kualifikasi individu yang sesuai
maka dengan berbekal semangat yang tinggi untuk melaksanakan berbagai pekerjaan
dan kerja keras dari seluruh karyawannya tersebut, berbagai jenjang pendidikan banyak
mencoba mencapainya dengan mendapatkan dibutuhkan dalam memberikan kepuasan dan
sebuah pengakuan dari Departemen Kesehatan kualitas yang baik kepada pasien.
atas 12 Pelayanan yang terakreditasi. 2. Faktor Sumber Daya

140
Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 9 No. 2, Oktober 2009

Suatu usaha memang sangat yang tengah terjadi dapat memberikan kondisi
membutuhkan sumber daya manusia yang yang lebih menguntungkan.
berkualitas, tetapi harus pula ditunjang oleh
sumber daya lainnya. Sumber daya lainnya tadi Analisis Lingkungan Eksternal
dapat berupa penggunaan alat-alat yang
modern, teknologi kedokteran yang semakin Analisis ini merupakan analisis peluang
canggih agar dalam melaksanakan usahanya dan ancaman bagi Rumah Sakit “X” dalam
tidak kelihatan timpang atau tidak seimbang. mengidentifikasi Rumah Sakit untuk membaca
Idealnya suatu usaha yang semakin maju harus keberadaannya secara umum. Rumah Sakit
didukung oleh sumber daya manusia yang “X” harus memantau peluang Rumah Sakit,
sangat berkualitas dan ditunjang oleh sumber peluang lingkungan makro yang pokok seperti
daya yang berkualitas pula. ekonomi, sosial, budaya dan teknologi yang
berpengaruh terhadap pelayanan Rumah Sakit.
3. Faktor Keuangan
Dalam menyelenggarakan dan Penentuan & Pemilihan Strategi
melaksanakan progarm-program pelayanannya,
Rumah Sakit “X” sangat memerlukan dana Rumah Sakit “X” tidak hanya memiliki
yang cukup besar. Dana yang harus tersedia pesaing perusahaan-perusahaan sejenis (Rumah
tadi akan dipergunakan sebagai pendukung Sakit) lainnya, tetapi juga pesaing lainnya
utama operasional, oleh sebab itu penyediaan misalnya Klinik Dokter 24 jam, Balai
dan pengelolaan dana memerlukan strategi Pengobatan, Rumah Bersalin, Puskesmas
yang tepat. dengan tempat perawatan, dll. Meskipun tidak
sebesar Rumah Sakit “X” namun kesemuanya
4. Faktor Pemasaran mempunyai fungsi dan tugas yang sama yaitu
Konsep dan analisa pemasaran memberikan pelayanan kesehatan secara 24
berhubungan erat dengan kemajuan suatu jam terus menerus kepada pasien /
Rumah Sakit, karena faktor pemasaran konsumennya.
merupakan suatu usaha dari Rumah Sakit “X” Dan ternyata tidak sedikit pasien /
untuk memasarkan dan memperkenalkan konsumen yang mengunakan jasa tersebut
produknya kepada masyarakat luas. Pemasaran karena biaya yang mereka keluarkan relatif
harus dapat memberikan nilai tambah kepada lebih murah bila dibandingkan apabila berobat
Rumah Sakit, karena berhasil tidaknya program ke Rumah Sakit.
yang dijalankan akan berakibat langsung Tentu saja hali ini merupakan suatu
kepada kelangsungan hidup perusahaan. tantangan yang harus dihadapi oleh Rumah
Sakit “X” agar tidak ketinggalan / kalah
5. Faktor Situasional bersaing. Salah satu cara agar dapat bertahan
Letak dan lokasi yang sangat strategis dan atau bahkan lebih unggul dari para pesaing
bagi suatu usaha sangatlah besar artinya, karena lainnya, maka Rumah Sakit “X” harus
dengan memiliki lokasi yang strategis maka mempunyai dan menerapkan strategi pelayanan
masyarakat dengan mudah menemukan yang tepat, yaitu pelayanan yang berorientasi
keberadaannya dan mencapainya. Rumah Sakit kepada kepuasan pengguna jasa dengan
Karya Bahkti yang berada di Jalan Dr Sumeru pelayanan yang profesional.
No. 120, letaknya berada dipersimpangan jalan Berdasarkan perjalanan dari waktu ke
dari arah Bogor Barat (Leuwiliang, Ciampea, waktu yang Rumah Sakit “X” jalani, kami
Darmaga, Parung) yang akan menuju ke tengah mencoba memetakan hal tadi menjadi apa
kota Bogor. Namun kondisi ini masih kurang kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
beruntung bagi masyarakat yang berada di yang dihadapi oleh Rumah Sakit “X” dalam
wilayah Tengah, Selatan dan Timur yang akan menghadapi persaingan dengan
mencapai Rumah Sakit “X”, karena kemacetan mempergunakan analisis SWOT.
lalu-lintas yang sangat padat di Jembatan
Merah. Mudah-mudahan dengan banyak Kekuatan :
pelebaran jalan dan perubahan arus lalu lintas
141
SUJANA dan NURWANDI, Analisis Strategi Pemasaran dalam Memasarkan Produk Jasa

1. Satu-satunya Rumah Sakit di Bogor yang Peluang :


telah mendapatkan pengakuan dari
1. Banyaknya perusahaan-perusahaan yang
Departemen Kesehatan RI dalam bentuk
telah melakukan ikatan kerjasama dalam
“Sertifikat Akreditasi Tingkat Lanjut”
pelayanan kesehatan bagi karyawannya.
untuk 12 Parameter Pelayanan.
2. Loyalitas Pasien atas pelayanan yang telah
2. Satu-satunya Rumah Sakit di Bogor yang
diberikan
tidak menerapkan “Uang Muka” bagi
3. Telah dilakukannya kerjasama dengan
pasien yang akan dirawat inap.
Pemerintah Daerah untuk pemegang
3. Fasilitas yang cukup lengkap termasuk
Kartu Askes dan Askes Sukarela serta
pelopor “ICU”
Askes Keluarga Miskin
4. Sumber Daya Manusia yang Profesional
4. Sebagai rumah sakit rujukan perawatan
dan ahli di bidangnya.
ICU
5. Suasana nyaman dan tenang serta tempat
5. Meningkatnya kebutuhan masyarakat akan
parkir yang luas dan gratis
jasa pelayanan rumah sakit yang lengkap
dan profesional
Kelemahan :
1. Lokasi kurang menguntungkan bagi Ancaman :
masyarakat Bogor yang berada di wilayah
1. Semakin ketatnya persaingan antar
Utara, Selatan, Timur dan Tengah karena
pemberi jasa pelayanan kesehatan
terjebak kemacetan di Jembatan Merah
2. Munculnya berbagai macam Balai
2. Masih banyaknya Dokter tamu
Pengobatan, Klinik 24 jam, maupun
3. Masih adanya imej di masyarakat bahwa
pengobatan alternatif lainnya.
Rumah Sakit swasta pasti biayanya mahal.
3. Stabilitas Keuangan yang semakin besar
4. Dana Operasional yang semakin
4. Tingkat pengetahuan masyarakat yang
meningkat
semakin tinggi dan kritis menyikapi
5. Letak yang berdampingan dengan RS.
pelayanan kesehatan yang diberikan
Marzuki Mahdi (milik Pemerintah) yang
5. Perkembangan teknologi kedokteran yang
tadinya RS jiwa tetapi sekarang mulai
semakin maju dan modern memaksa
menerima pasien umum.
Rumah Sakit “X” perlahan melengkapinya

Tabel 1. Matriks SWOT

Internal Factor Analysis


IFAS KEKUATAN KELEMAHAN
 Telah mendapatkan  Lokasi kurang
pengakuan dari Departemen menguntungkan bagi
Kesehatan RI dalam bentuk masyarakat Bogor yang
“Sertifikat Akreditasi berada di wilayah Utara,
Tingkat Lanjut” untuk 12 Selatan, Timur dan
Parameter Pelayanan. Tengah karena terjebak
 Satu-satunya Rumah Sakit di kemacetan di Jembatan
Bogor yang tidak Merah
menerapkan “Uang Muka”  Banyak Dokter tamu
bagi pasien yang akan  Masih adanya imej di
dirawat inap. masyarakat bahwa Rumah
 Fasilitas yang cukup lengkap Sakit swasta pasti biayanya
termasuk pelopor “ICU” mahal.
 Sumber Daya Manusia yang  Dana Operasional yang
Profesional dan ahli di semakin meningkat
bidangnya.  Letak yang berdampingan
142
Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 9 No. 2, Oktober 2009

 Suasana nyaman dan tenang dengan RS. Marzuki


serta tempat parkir yang luas Mahdi (milik Pemerintah)
dan gratis yang tadinya RS jiwa
tetapi sekarang mulai
menerima pasien umum.

External Factor Analysis


EFAS
PELUANG SO Strategy WO Strategy
 Banyaknya perusahaan  Peningkatan dukungan dari  Melakukan peningkatan
telah melakukan ikatan seluruh komponen Rumah ketrampilan dasar dari
kerjasama pelayanan ke- Sakit agar tercapinya tenaga Sekolah Perawat
sehatan bagi karyawan. komitmen bersama untuk Kesehatan menjadi lulusan
 Loyalitas Pasien atas kemajuan secara Akademi Keperawatan
pelayanan yang telah keseluruhan.  In House Training dan
diberikan  Meningkatkan promosi Pelatihan-pelatihan.
 Melakukan kerjasama Rumah Sakit kepada  Peningkatan kerjasama
dengan Pemda untuk masyarakat luas agar lebih dengan organisasi profesi
pemegang Kartu Askes mengetahui fasilitas (IDI, IBI, PPNI) dan
dan Askes Sukarela serta pelayanan yang telah dan perusahaan-perusahaan
Askes Keluarga Miskin akan dimiliki Rumah Sakit lainnya.
 Sebagai rumah sakit “X”.
rujukan perawatan ICU
 Meningkatnya kebutuh-an
akan jasa pelayanan yang
lengkap dan profesional

143
SUJANA dan NURWANDI, Analisis Strategi Pemasaran dalam Memasarkan Produk Jasa

ANCAMAN ST Strategy WT Strategy


 Ketatnya persaingan  Tarif yang cukup rendah dan  Lebih meningkatkan mutu
antar pemberi jasa terjangkau digunakan untuk pelayanan Rumah Sakit
pelayanan kesehatan meningkatkan cakupan  Memberikan pelayanan
 Munculnya berbagai pelayanan yang diberikan yang unggul dan beda dari
macam Balai  Pemanfaatan dana biasanya
Pengobatan, Klinik 24 operasional secara efektif
jam, maupun dan seefisien mungkin
pengobatan alternatif dengan melakukan
lainnya. perencanaan yang akurat
 Stabilitas Keuangan dan monitoring evaluasi
yang semakin besar lebih baik lagi.
 Tingkat pengetahuan
masyarakat yang
semakin tinggi dan
kritis menyikapi
pelayanan kesehatan
yang diberikan
 Perkembangan
teknologi kedokteran
yang semakin maju dan
modern memaksa
Rumah Sakit “X”
perlahan melengkapinya

Berdasarkan pemetaan yang dilakukan


tadi, maka diambil langkah-langkah sebagai
berikut : Strategi S – T (Kekuatan – Peluang)
1. Tarif yang cukup rendah dan terjangkau
Strategi S – O (Kekuatan – Peluang) digunakan untuk meningkatkan cakupan
1. Peningkatan dukungan dari seluruh pelayanan yang diberikan
komponen Rumah Sakit agar tercapinya 2. Pemanfaatan dana operasional secara
komitmen bersama untuk kemajuan secara efektif dan seefisien mungkin dengan
keseluruhan. melakukan perencanaan yang akurat dan
2. Meningkatkan promosi Rumah Sakit monitoring evaluasi lebih baik lagi.
kepada masyarakat luas agar lebih
mengetahui fasilitas pelayanan yang telah Strategi W – T (Kelemahan – Peluang)
dan akan dimiliki Rumah Sakit “X”. 1. Lebih meningkatkan mutu pelayanan
Rumah Sakit
Strategi W – O (Kelemahan – Peluang 2. Memberikan pelayanan yang unggul dan
1. Melakukan peningkatan ketrampilan dasar beda dari biasanya
dari tenaga Sekolah Perawat Kesehatan
menjadi lulusan Akademi Keperawatan Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE)
2. In House Training dan Pelatihan- Untuk mengetahui posisi internal
pelatihan. perusahaan, semua data faktor strategis internal
3. Peningkatan kerjasama dengan organisasi dituangkan dalam Matrik Evaluasi Faktor
profesi (IDI, IBI, PPNI) dan perusahaan- Internal.
perusahaan lainnya.

144
Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 9 No. 2, Oktober 2009

Dari hasil yang diperoleh pada Matriks 3. Munculnya berbagai macam Balai
Faktor Internal tersebut, maka : Pengobatan, Klinik 24 jam, maupun
1. Rumah Sakit “X” sebagai satu-satunya pengobatan alternatif lainnya serta
rumah sakit di Bogor yang telah meningkatnya pengetahuan masyarakat
memperoleh ”Sertifikat Akreditasi Tingkat akan kesehatan dan bersikap semakin
Lanjut” untuk 12 Parameter Pelayanan kritis, membuat Rumah Sakit “X” selalu
dari Departemen Kesehatan, hal ini menciptakan dan menyajikan suatu bentuk
menunjukkan bahwa Rumah Sakit “X” pelayanan yang berbeda dari yang lainnya.
selangkah lebih maju dari rumah sakit Akhirnya masyarakat akan selalu menanti
yang lain di Bogor dalam hal pelayanan. untuk mencoba mempergunakannya
2. Suasana nyaman dan tenang serta tempat dalam membantu kesembuhan dirinya.
parkir yang luas dan gratis merupakan
sesuatu yang beda pula yang ditawarkan Matriks Internal – Eksternal (IE)
Rumah Sakit “X” kepada pengunjungnya, Dengan memanfaatkan skor total yang
agar mereka merasa nyaman dan serasa diperoleh dari masing-masing matrik tersebut
berada di rumah sendiri. selanjutnya dapat ditentukan strategi apa yang
3. Letak yang berdampingan dengan Rumah sebaiknya dipilih. Nilai matrik evaluasi internal
Sakit Marzuki Mahdi bukanlah sesuatu Rumah Sakit “X” adalah sebesar 2,808. Total
yang mengancam keberadaan Rumah skor matrik eksternalnya adalah 2,707 yang
Sakit “X”, karena kedua rumah sakit tadi berarti bahwa Rumah Sakit “X” berada pada
dapat saling melengkapi dalam hal posisi sedang. Dengan menggabungkan total
menunjang pelayanan kepada masing- skor pada masing-masing matrik (EFE dan
masing pasiennya. IFE) maka Rumah Sakit “X” berada pada
4. Seiring dengan berkembangnya Rumah tingkatan stabilitas. Strategi pada tingkat ini
Sakit “X” dengan penambahan alat-alat yang sebaiknya dipilih adalah dengan
pelayanan dan tenaga-tenaga yang melakukan pembinaan. Strategi intensif
profesional, maka dana operasional yang (melalui penetrasi pasar, pengembangan pasar
dibutuhkan pun semakin besar dan dan pengembangan produk) atau strategi
meningkat jumlahnya. Hal ini cukup integratif (integrasi ke belakang, integrasi ke
memberatkan bagi mnanajemen rumah depan, dan integrasi horisontal mungkin
sakit dalam mengelolanya. merupakan strategi paling tepat untuk dipilih.
Dari hasil yang didapatkan ternyata
Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) Rumah Sakit “X” berada pada posisi Growth
Untuk mengetahui posisi eksternal Stability, dimana pada posisi ini pihak rumah
perusahaan, semua data faktor strategis sakit sebaiknya menggunakan strategi
eksternal dituangkan dalam Matrik Evaluasi konsentrasi melalui integrasi horisontal dengan
Faktor Eksternal. melakukan perluasan atau penambahan fasilitas
Dari hasil yang diperoleh pada Matriks pelayanan dan menciptakan suatu produk
Faktor Eksternal tersebut di atas, maka : unggulan yang tidak dimiliki oleh rumah sakit
1. Rumah Sakit “X” selalu berusaha untuk lain
menambah dan melengkapi fasilitas
pelayanannya dikarenakan adanya tuntutan KESIMPULAN
dari masyarakat yang menginginkan
pelayanan dengan mempergunakan Seperti telah kita ketahui bersama
teknologi kedokteran yang semakin maju. bahwa Rumah Sakit “X” merupakan sebuah
2. Banyaknya perusahaan-perusahaan yang perusahaan yang bergerak di bidang jasa
bekerjasama dan mempercayakan pelayanan kesehatan. Di dalam melakukan
pelayanan kesehatannya kepada Rumah kegiatan usahanya, Rumah Sakit “X” selalu
Sakit “X” menunjukkan bahwa standar berupaya memberikan pelayanan kesehatan
dan mutu pelayanannya cukup yang sebaik-baiknya kepada para pasien /
memuaskan dan dapat memberikan hasil pengguna jasa agar terciptanya kepuasan.
yang baik.
145
SUJANA dan NURWANDI, Analisis Strategi Pemasaran dalam Memasarkan Produk Jasa

Sebagai upaya untuk mendukung Aditama Tjandra Yoga. 2002. Manajemen


terwujudnya tujuan Rumah Sakit dalam Administrasi Rumah Sakit, Edisi Kedua,
memberikan pelayanan kesehatan yang Jakarta.
bermutu dengan pelayanan profesional dan
Arief. 2007. Pemasaran Jasa dan Kualitas
selangkah lebih baik dari para pesaing yang
Pelayanan, Edisi Pertama, Bayumedia
ada, maka perlu menetapkan suatu strategi
Publishing, Malang.
pelayanan yang tepat, karena dengan
penentuan startegi yang tepat dapat membantu Cravens, Hills, Woodraff. 2002. Marketing
Rumah Sakit untuk dapat tetap bertahan Management, Laxman Chard Arya.
maupun bersaing dengan Rumah Sakit lainnya.
Adapun beberapa kesimpulan- David Fred R. 2006. Manajemen Strategis,
kesimpulan yang kami dapat kemukakan adalah Prentice Hall, Engle Wood Clifs, New
sebagai berikut : Jersey.
1. Sebagai satu-satunya Rumah Sakit di Departemen Kesehatan RI. 1997. Komite
Bogor yang telah mendapatkan Akreditasi Rumah Sakit, Direktorat
“Akreditasi Penuh tingkat Lanjut” untuk Jenderal Pelayanan Medik, Jakarta.
12 parameter pelayanan, sudah
sepantasnya dapat menjadi acuan bagi Departemen Kesehatan RI. 1997. Kumpulan
Rumah Sakit lainnya. Peraturan Tentang Rumah Sakit, PT. Mitra
2. Sebagai Rumah Sakit yang mempunyai Info, Jakarta.
perawatan “ICU’ terlengkap dan Departemen Kesehatan RI, Undang-Undang
termodern. Kesehatan No. 23 Thn 1992.
3. Rumah Sakit telah berani melakukan
sistem “Hospital Supermarket” dimana Freddy Rangkuti. 2003. Analisis SWOT Tehnik
pasien yang datang dapat memilih Dokter Membedah Kasus Bisnis, Gramedia
yang diinginkannya. Pustaka Utama, Jakarta.
4. Banyaknya tenaga Dokter Ahli yang Lawrence Jauch R, William F. Glueck. 1995.
bergabung dan menjadi Dokter Tamu. Manajemen Strategi Dan Kebijakan
5. Adanya kepercayaan dari perusahaan- Perusahaan, Cetakan Ketiga, Erlangga,
perusahaan besar yang melakukan Jakarta:
kerjasama pelayanan kesehatan.
6. Loyalitas yang telah terbentuk sejak tahun Kotler, Philip. 2003, Marketing Management,
1984. Eleventh Edition, Prentice Hall, Engle
7. Sistem Informasi 24 jam yang banyak Wood Clifs, New Jersey.
membantu memberikan informasi yang Kotler, Philip., 2005. Manajemen Pemasaran,
dibutuhkan oleh konsumen. Edisi Sebelas, Prenhalindo, Jakarta.
8. Berada di lahan yang cukup luas + 3 ha
yang ditumbuhi oleh pepohonan yang Kotler P, & Amstrong. 2001, Prinsip-prinsip
rindang. Pemasaran, Erlangga, Jakarta.
9. Rasa kekeluargaan dan saling memiliki McDonald Malcom H.B., Keegan Warren J.
diantara keluarga besar membuat setiap 1999. Marketing Plans That Work,
perselisihan dapat diselesaikan secara baik Erlangga, Jakarta.
dan demi kemajuan bersama.
10. Mempunyai “pesaing” terdekat (RS. Porter Michael E. 1993. Keunggulan Bersaing
Marzuki Mahdi). Menciptakan Dan Mempertahankan Kinerja
11. Telah mempunyai Divisi Pemasaran yang Unggul, Erlangga, Jakarta.
bertanggung jawab langsung kepada
Sabarguna, B.S. 2005. Analisis Pemasaran Rumah
Direktur Utama Rumah Sakit.
Sakit, Konsorsium Rumah Sakit Islam
Jateng – DIY, Yogyakarta.
DAFTAR PUSTAKA

146
Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 9 No. 2, Oktober 2009

Saladin. 2004. Manajemen Pemasaran, Analisis, PT Hero Supermarket. Jurnal Ilmiah


Perencanaan & Pengendalian, Linda Karya, Ranggagading (JIR) Nomor 6(2), p.104-109.
Bandung.
Wibowo Prihardianto. 2006. Formulasi Strategi
Sujana, S., Zuhdi, S., and Kamaludin, 2006. Pelayanan terhadap Tingkat Kepuasan
Formulasi Strategi Pengembangan Pelanggan (Studi Kasus pada PT
Jaringan Distribusi Terhadap Tingkat Indomarco Adi Prima). Jurnal Ilmiah
Volume Penjualan: Studi Kasus Pada Kesatuan. Vol 8 (2): hal 25-32.

147

View publication stats

Das könnte Ihnen auch gefallen