Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Abstract
The importance of implementing the corporate communication model at Sari Ater Hotel & Resort in the face of
the industrial revolution 4.0 is faced with the use of new media and the effects of these changes on the company.
The purpose of this study was to find out and find the corporate communication model of Sari Ater Hotel &
Resort. This study aims to find the corporate communication strategy of Sari Ater Hotel & Resort in the face
of the 4.0 industrial revolution. The study used qualitative descriptive methods with case studies, where data
was obtained through in-depth interviews (in-depth interviews) and observations of informants (marketing
manager, corporate communication and public relations). The results of this study indicate that the sosial media
communication model for corporate Sari Ater models are relevant to research because in reality digital media
has an influence on the implementation of PR Sari Ater Hotel & Resort activities and has even been used as
a medium to interact with the public, both internal and external public because the internet can be known as
various information and issues that develop or changes that occur so that a PR practitioner Sari Ater Hotel &
Resort can access all information required according to the needs of the organization. The research findings are
in the form of combining one-way and two-way communication models such as the findings of the concept of
corporate communication models at Sari Ater Hotel & Resort in the face of the linear and circular industrial
revolution 4.0.
Abstrak
Pentingnya implementasi model komunikasi korporat di Sari Ater Hotel & Resort dalam menghadapi
revolusi industry 4.0 dihadapkan pada penggunaan media baru dan efek dari perubahan ini pada
perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menemukan model komunikasin
korporat Sari Ater Hotel & Resort Penelitian ini bertujuan menemukan strategi komunikasi korporat Sari
Ater Hotel & Resort dalam menghadapi revolusi industri 4.0. Penelitian menggunakan metode kualitatif
deskriptif dengan studi kasus, dimana data diperoleh melaluin wawancara mendalam (in-depth interview)
dan observasi terhadap informan (Manajer pemasaran, Corporate Communication dan Public relations).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model komunikasi media sosial untuk korporat Sari Ater model
relevan dengan penelitian karena kenyataannya media digital memberi pengaruh terhadap pelaksanaan
kegiatan PR Sari Ater Hotel & Resort bahkan telah dijadikan sebagai media untuk berinteraksi dengan
public, baik public internal maupun public eksternal karena melalui internet dapat diketahui berbagai
informasi mau pun isu-isu yang berkembang atau perubahan yang terjadi sehingga seorang praktisi PR Sari
Ater Hotel & Resort dapat mengakses seluruh informasi yang diperlukakan sesuai kebutuhan organisasi.
Temuan penelitian berupa kombinasi model komunikasi satu arah dan dua arahberupa temuan konsep
model komunikasi korporat di Sari Ater Hotel & Resort dalam menghadapi revolusi industry 4.0 bersifat
linier dan sirkuler
Kata kunci: Komunikasi Korporat, Model Komunikasi, Revolusi Industri, Media Sosial
60
Poppy Ruliana et al. Model Komunikasi Korporat... 61
kompetetif, karena harus melaksanakan industrialisasi dinamai " Industri 4.0". Pada
“pengamanan brand image” yang April 2013, istilah "Industri 4.0" muncul
merupakan tugas pokok sebuah perusahaan. lagi di sebuah pameran industri di Hannover
Berkat pengamanan yang memadai brand Jerman, dan dengan cepat naik sebagai
image akan berkembang menjadi reputasi strategi nasional Jerman. Beberapa tahun
perusahaan (corporate reputation), maka terakhir, "Industri 4.0" telah banyak dibahas,
tidak mengherankan bila reputasi perusahaan dan telah menjadi hotspot bagi sebagian
kemudian dipercaya sebagai senjata sakti untuk besar industri global dan industri informasi.
memenangkan persaingan dan menjamin Industry 4.0 akan menjadi revolusi industri
kelangsungan hidup (survival) di tengah baru, yang akan memiliki pengaruh besar
kegalauan global di era revolusi industry 4.0 pada industri internasional (Zhou, 2015).
saat ini (Anthony Bianco, dalam Ruliana, Industri 4.0 melalui tiga revolusi industri
2014). Industri 4.0 terdapat: pertama, manusia telah menyaksikan dan
“Contemporary industrial revolution is the an- menciptakan teknologi mekanik, listrik
swer to information age problems which are the dan informasi, yang ditujukan untuk
consequence of the unreliableness of human
resources (especially when data are enhance- meningkatkan produktivitas proses industri.
ment) or individualization of customer expecta- Revolusi industri pertama meningkatkan
tions” (Wyrwicka & Mrugalska, 2017).
efisiensi melalui penggunaan tenaga air,
Ungkapan “selalu mampu menemukan
peningkatan penggunaan tenaga uap dan
diri sendiri” berarti dengan seksama
pengembangan peralatan mesin; revolusi
organisasi mampu membina reputasi
industri kedua membawa listrik dan
yang telah dicapai. Revolusi industri 4.0
produksi massal (jalur perakitan); revolusi
merupakan istilah baru yang hadir dari ide
industri ketiga semakin mempercepat
revolusi industri keempat. Berbeda dengan
otomatisasi menggunakan elektronik dan
revolusi industri sebelumnya, revolusi
teknologi informasi, dan sekarang revolusi
industri generasi ke-4 memiliki skala,
industri keempat yang mengintegrasikan
ruang lingkup, dan kompleksitas yang
dunia nyata (Cyber Physical System) dengan
lebih luas. Kemajuan teknologi baru yang
era informasi untuk pengembangan industri
mengintegrasikan dunia fisik, digital, dan
di masa depan, seperti pada gambar 1.
biologis telah memengaruhi semua disiplin
ilmu, ekonomi, industri, dan pemerintah. Penelitian European Parliamentary
Banyak bidang mengalami terobosoan yang dikutip Davies (Ruliana dan Lestari,
berkat kemajuan teknologi baru (Rosyadi, 2019) menjelaskan revolusi industri pertama
2018). Konsep "Industrial 4.0" muncul terjadi di Inggris pada tahun 1784 di mana
pertama kali dalam sebuah artikel yang penemuan mesin uap dan mekanisasi mulai
diterbitkan oleh pemerintah Jerman pada menggantikan pekerjaan manusia. Revolusi
November 2011, sebagai strategi teknologi yang kedua terjadi pada akhir abad ke-
tinggi untuk tahun 2020. Setelah mekanisasi, 19 di mana mesin-mesin produksi tenaga
elektrifikasi, dan informasi, tahap keempat listrik digunakan untuk kegiatan produksi
62 Jurnal ASPIKOM, Volume 4 Nomor 1, Juli 2019, hlm 60-82
tekanan strategi (Gambar. 1). Nilai tambah ide. Disarankan untuk memulai dengan
adalah elemen kunci dari model ini karena elemen ini untuk menganalisis situasi di
menggabungkan semua bagian lain dari media sosial, serta sebelum keterlibatan
model. Model visualisasi dan klarifikasi aktif dalam komunikasi. Struktur lingkaran
konseptualnya dijelaskan di baawah ini di Model menunjukkan bahwa perlu untuk
bawah ini; kembali ke elemen mendengarkan selama
1) Mendengarkan
proses komunikasi, serta mencerminkan
Mendengarkan memberikan analisis
karakter komunikasi yang berkelanjutan.
konten media sosial untuk menentukan
Analisis situasi tidak terbatas pada analisis
pandangan pengguna tentang perusahaan
komunikasi pelanggan perusahaan, tetapi
atau merek, produk atau layanan, peristiwa
juga mencakup analisis komunikasi non-
atau situasi tertentu. Pada tahap ini, Fungsi
klien, kelompok kepentingan lain,
Cermin menurut Van Riel (Kazaka, 2013)
karyawan, dan pesaing. ( Kazaka, 2013).
membantu untuk memprediksi dampak 2) Pesan
pada audiens. Studi ini menunjukkan Berdasarkan hasil dari tujuan
bahwa 80% pengguna menghargai situasi mendengarkan dan komunikasi, perusahaan
tersebut, ketika perusahaan memberikan merumuskan pesan-pesannya. Penting
jawaban atas pertanyaan mereka di untuk membuat pesan perusahaan berfungsi
media sosial. Selain itu, 71% menghargai sebagai faktor yang mempengaruhi pilihan
bahwa perusahaan merespons kritik di media sosial. Penelitian menunjukkan
media sosial. Praktik-praktik ini dapat bahwa kepentingan perusahaan dan
diimplementasikan jika perusahaan pengguna bertepatan, ketika pesan
memonitor konten media sosial. Selain menginformasikan produk atau
itu, pengguna juga dapat membantu layanan perusahaan (75% perusahaan,
perusahaan menghasilkan atau menguji yang berkomunikasi di media sosial,
Poppy Ruliana et al. Model Komunikasi Korporat... 65
simetris dua arah Grunig (2008) muncul: berkomunikasi tentang topik, yang menarik
menurutnya kedua pihak berubah sampai bagi pengguna, tetapi tidak sepenuhnya
batas tertentu selama komunikasi. terkait bisnis. Demikian pula ketika
nilai tambah ekonomi mencerminkan
6) Nilai tambah nilai finansial yang telah ditambahkan
Nilai tambah adalah elemen yang sangat perusahaan pada produk atau layanannya,
penting dari proses komunikasi perusahaan nilai tambah komunikatif memfasilitasi
di media sosial. Ini mempengaruhi semua pencapaian tujuan perusahaan dengan
elemen lainnya, dengan menerapkan bantuan alat komunikasi.
setiap fase komunikasi, perwakilan
perusahaan harus memikirkan nilai yang 7) Tekanan strategi dan tekanan masyarakat
ditawarkan oleh aktivitas ini kepada Setiap elemen dari model mengalami
pengguna media sosial dalam lingkup dampak dari dua tekanan. Di satu sisi,
kepentingan perusahaan. istilah "nilai ketika berkomunikasi di media sosial,
tambah" untuk menggambarkan nilai perwakilan perusahaan dipaksa untuk
tersebut, diintegrasikan dengan pihak yang menjadi terintegrasi ke dalam arus
berkomunikasi dalam komunikasinya, komunikasi perusahaan perusahaan, dan
yang membantu pengguna untuk untuk mematuhi strategi komunikasi
memecahkan beberapa masalah, untuk perusahaan perusahaan. Tujuan dan
meningkatkan kualitas hidup, untuk minat perusahaan memiliki dampak
memfasilitasi kehidupan sehari-hari atau pada semua elemen proses, sehingga
proses komunikasi. menjadikan proses komunikasi bermakna
Adanya nilai tambah menentukan menurut sudut pandang perusahaan. Ini
apakah komunikasi perusahaan akan mencerminkan Argenti (2006) dan Posisi
berhasil di media sosial. Perlunya Grunig (2009), serta Bruhn (2008), dan
nilai tambah ditunjukkan oleh temuan Van Riel (Kazaka. 2013), di mana peran
penelitian berikut: paling sering pengguna utama dianggap berasal dari komunikasi
menunjukkan bahwa termotivasi untuk strategis, yang telah diselaraskan dengan
mengikuti profil perusahaan jika pengguna tujuan keseluruhan perusahaan. Di sisi
dapat menerima informasi berharga lain, dalam perusahaan media sosial berada
atau saran praktis, pengguna harus di bawah tekanan dari komunitas pengguna
memilih perwakilan perusahaan untuk yang kritis dalam sikap mereka terhadap
berkomunikasi dengan baik dan lebih suka komersialisasi lingkungan media sosial,
ahli, yang dapat memberikan informasi enggan menerima perusahaan, segera
spesifik dan berguna. Lebih lanjut, dua mendistribusikan informasi skandal yang
pertiga pengguna menyatakan bahwa berkaitan dengan perusahaan.
pengguna memiliki sikap positif terhadap Tekanan ini juga disebabkan oleh
situasi tersebut, ketika sebuah perusahaan konten yang dibuat pengguna yang dapat
Poppy Ruliana et al. Model Komunikasi Korporat... 67
dibuat kapan saja dan didistribusikan di profil media sosial; memberikan bonus
media sosial apa pun. Jika itu memengaruhi kepada pengguna media sosial.
perusahaan, itu menciptakan tekanan Dalam pelaksanaanya kegiatan
tambahan. Media sosial dicirikan oleh fakta komunikasi korporat di Sari Ater Hotel &
bahwa perusahaan tidak hanya tentang Resort dalam menghadapi revolusi industri
target audiens perusahaan, tetapi juga 4.0 terbagi menjadi dua, yaitu komunikasi
tentang komunitas yang mempengaruhi internal dan komunikasi eksternal
target audiens ini. Ini menjelaskan arti dari dimana terdapat interaksi dalam bidang
konsep pemangku kepentingan Cornelissen pekerjaan antar departeman dan adanya
(2009:15), ketika tidak hanya pelanggan saling ketergantungan antar karyawan
potensial atau potensial yang dihitung, melalui komunikasi, karena hanya dengan
tetapi juga yang dapat memengaruhi komunikasi pengaruh atas perilaku
perusahaan. Ini berarti bahwa perwakilan individu atau karyawan dapat terjadi.
perusahaan, yang berkomunikasi di media Interaksi yang terjadi bukan hanya internal
sosial atas nama perusahaan atau merek, saja, tetapi juga bagaimana berkomunikasi
harus selalu mempertimbangkan dua dengan publik eksternal, seperti misalnya,
sumber tekanan, karena mengabaikan salah membina hubungan dengan pemerintah
satu dari perusahaan dapat menyebabkan atau konsumen. Jadi semua kegiatan,
masalah bagi perusahaan: apakah termasuk proses MSDM sangat menentukan
komunikasi tidak akan sesuai dengan kelangsungan hidup organisasi, tergantung
kepentingan perusahaan lagi atau itu akan komunikasi efektif yang diterapkan
menyebabkan ketidaksenangan pengguna. oleh Sari Ater Hotel & Resort sehingga
Nilai tambah adalah elemen utama penyelenggaraan sistem komunikasi efektif
dalam model yang diusulkan. Berdasarkan dapat berlangsung dengan efektif, terutama
hasil penelitian, kriteria nilai tambah bagaimana memetakan arah informasi
berikut ditetapkan: 1) Memberikan yang mengalir dalam suatu organisasi baik
konsultasi atau rekomendasi praktis ke dalam (internal public) mau pun ke
kepada pengguna di profil media sosial; 2) luar (external public) peran MSDM yang
Ketersediaan ahli perusahaan / organisasi berkualitas dalam rangka meningkatkan
untuk komunikasi di media sosial; 3) kinerja karyawan merupakan faktor yang
Menanggapi pertanyaan atau kritik yang sangat penting.
dipublikasikan dalam profil media sosial Berkaitan dengan uraian di atas, hasil
perusahaan; 4) Menanggapi pertanyaan penelitian yang dilakukan oleh Ruliana
atau kritik yang dipublikasikan di profil (2012:87) menunjukkan bahwa faktor
pengguna; 5) Menerbitkan informasi yang komunikasi internal berperan penting
menarik bagi pengguna, tetapi tidak terkait dalam menciptakan sistem komunikasi
langsung dengan aktivitas perusahaan / yang efektif, selain itu komunikasi internal
organisasi; 6) Menyediakan layanan di dapat mempengaruhi proses komunikasi
68 Jurnal ASPIKOM, Volume 4 Nomor 1, Juli 2019, hlm 60-82
perkembangan media digital telah Grunig tetap relevan sampai hari ini sepert
menyebabkan akademisi dan praktisi ketika pertama kali diciptakan hampir
untuk meningkatkan keterlibatan interaktif 30 tahun yang lalu. Selanjutnya Grunig
mereka dengan banyak pemangku menunjukkan penggunaan empat model
kepentingan. PR. yang diaplikasikan dalam kegiatan PR
Penelitian ini, membahas model dengan menggunakan media digital saat
komunikasi korporat yang menyesuaikan ini, Grunig dan Hunt (dalam Ruliana,
berbagai praktik komunikasi menggunakan 2016) optimis bahwa:
kemajuan teknologi, seperti penggunaan “Meskipun banyak praktisi hanya memindah-
kan keterampilan dan teknik hubungan media
media sosial. Media sosial dinilai lebih mereka ke media digital, daya tarik baru dengan
efektif dalam menyampaikan berbagai media sosial menjanjikan konsekuensi positif
bagi profesi PR.”
program pelayanan komunikasi dari
Media digital ini menurut keduanya dapat
perusahaan kepada para klien. Perubahan
digunakan untuk: 1) Komunikasi dua
model komunikasi dari linier ke sirkuler,
arah interaktif dan dialogis dengan para
jika dikaitkan dengan penggunaan model
pemangku kepentingan (organisasi media,
PR memiliki keterkaitan. Grunig and
karyawan, lembaga keuangan, regulator dll);
Todd (Ruliana, 2016) menerbitkan Empat
2) Penelitian pemindaian lingkungan dan
Model, seperti tampak gambar 4.
identifikasi masalah, publik, dan masalah
Model pertama adalah publisitas,
(pemantauan media); 3) Segmentasi
kedua dikenal sebagai model public pemangku kepentingan dan publik; 4)
relations informasi, ke dua, persuasi Masalah dan krisis program komunikasi;
asimetris ke tiga, dan yang terakhir model 5) Mengukur jenis dan kualitas hubungan
simetris dua arah adalah definisi formal yang dikembangkan dengan publik, kognisi,
dari praktek terbaik public relations. Model sikap, dan perilaku.
70 Jurnal ASPIKOM, Volume 4 Nomor 1, Juli 2019, hlm 60-82
perhotelan adalah MSDM yang berkaitan dokumen yang berkaitan dengan program-
dengan kualitas pelayanan, pelatihan program komunikasi korporat dan PR
keterampilan komunikasi karyawan, dalam menghadapi revolusi industry 4.0
perekrutan staf dan seleksi. Hal ini sesuai dan studi kepustakaan. Analisis literatur
dengan yang dikemukakan oleh Ahles atau studi pustaka digunakan sebagai teknik
(1991, dalam Ruliana, 2016) bahwa hotel pengumpulan data. Metode ini menurut
mengembangkan keterampilan komunikasi Diana Ridley (2012) merupakan suatu
karyawan dengan mengukur efektivitas cara mengidentifikasi teori dan penelitian
komunikasi melalui survei dan penilaian sebelumnya yang sudah ada, yang dapat
kinerja. Dengan komunikasi internal yang memengaruhi pilihan topik penelitian
efektif, industri perhotelan bersinar dalam dan metode yang digunakan. Sumber
kemampuannya untuk membawa merek data tersebut berupa kajian-kajian ilmiah
ke audiens internal dan eksternal.Hasil yang telah diteliti sebelumnya yaitu buku
temuan lain ditemukan bahwa isu masa komunikasi korporat, jurnal komunikasi
depan MSDM yang dihadapi perhotelan yang relevan dengan penelitian, dan
adalah sikap komitmen yang dimiliki para laporan kegiatan perusahaan dan internet
karyawan, pelatihan dan pengembangan, yang berkaitan dengan model komunikasi
kualitas layanan, perekrutan staf dan seleksi, korporat dalam menghadapi revolusi industri
membangun team (team building) kerja 4.0. Teknik analisis data yang digunakan
sebagai persiapan dalam menghadapi era dalam penelitian ini yaitu meliputi aktivitas
digital. Dengan membangun kepercayaan pengumpulan data, data reduction (reduksi
publik yang cukup besar dapat memberikan data), data display (penyajian data),
efek posisitif bagi kelanjutan usaha sebuah dan conclusion drawing atau penarikan
perusahaan, model komunikasi berperan kesimpulan/verifikasi.
penting. Tujuan penulisan ini adalah untuk Hasil Penelitian dan Pembahasan
menemukan model komunikasi perusahaan Dalam membahas hasil penelitian,
Sari Ater Hotel & Resort dalam menghadapi penulis mencoba mengaplikasikannya
revolusi industri 4.0. ke dalam model nilai tambah (value
Metode Penelitian added model) yang mencerminkan proses
Penelitian ini menggunakan kualitatif komunikasi korporat di media sosial. Model
dengan menggunakan metode deskriptif. ini mencakup elemen-elemen berikut:
Pengumpulan data menggunakan mendengarkan, pesan, pilihan media sosial,
metode observasi, yaitu mengobservasi tingkat personifikasi, interaksi, nilai tambah,
tentang kegiatan perusahaan Sari Ater tekanan komunitas, tekanan strategi Ada
Hotel & Resort dalam merencanakan pun pembahasannya sebagai berikut:
dan mengimplementasikan strategi Mendengarkan
korporat menghadapi revolusi 4.0. Studi Pada tahap mendengarkan pihak Sari
dokumentasi dilakukan pada dokumen– Ater Hotel & Resort yang diwakili oleh
72 Jurnal ASPIKOM, Volume 4 Nomor 1, Juli 2019, hlm 60-82
Resort dan obyek rekreasi dilengkapi sarana corporate) melalui komunikasi internal dan
yang memadai. komunikasi eksternal dengan memanfaatkan
Alat atau media komunikasi eksternal media digital di era revolusi 4.0 ini.
tersebut digunakan oleh Sari Ater Hotel & Komunikasi internal dibangun melalui
Resort sebagai media hubungan komunikasi morning brifing, rapat direksi, program
korporat Sari Ater Hotel & Resort dalam pelatihan keterampilan komunikasi (skill
upaya penyampaian pesan-pesan, informasi, of communication), program peningkatan
dan berita (bentuk tulisan atau photo kinerja kerja karyawan sebagai persiapan
release) perusahan; manfaat produk/jasa dan dalam menghadapi revolusi industri 4.0
publikasi lainnya yang ditujukan kepada para diselenggarakan pelatihan bahasa inggris,.
konsumen, pelanggan, distributor, suplier, Komunikasi eksternal dilakukan dengan
relasi bisnis, stakeholder (hubungan dengan membina hubungan dengan stakeholder,
pihak terkait), stock holder (hubungan seperti pemerintah, investor dan lain-lain
dengan pemilik) dan employee relations seperti yang pada gambar 9.
(hubungan dengan karyawan) Produksi melihat perusahaan menerima
Tingkat Personifikasi hanya input, proses dan output. Menurut
Freeman (Kalle Pajunen 2011) model
Keputusan yang diambil oleh suatu
stakeholder memberikan visualisasi yang
perusahaan dalam pemilihan media
kuat dalam hubungan multilateral yang lebih
sangta penting, karena personifikasi dapat
realistis. Agar lebih jelasnya berikut gambar
mengidentifikasi hubungan pengguna dengan
menurut Freeman yang mengelompokkan
perusahaan atau secara anonim. Internet dan
stakeholder menjadi beberapa bagian,
media sosial tertentu memberikan peluang
berdasarkan hubungannya dengan
untuk mempublikasikan informasi baik
perusahaan. Pada gambar berikut, Freeman
secara pribadi dalam profil perusahaan resmi
menjelaskan tentang pembagian stakeholder
di jejaring sosial dan di blog. Perusahaan
berdasarkan tingkatan atau lapisan terdalam
secara personfikasi tidak membangun
sampai dengan lapisan terluar perusahaan
informasi secara pribadi, namun perusahaan
atau Internal sampai dengan Eksternal
mempublikasikan baik informasi-informasi
Perusahaan.
produk dan jasa yang ditawarkan dengan
menggunakan strategi komunikasi Pada gambar pemetaan (Gambar 9)
pemasaran atau pun berita-berita yang stakeholder diatas dapat dilihat perusahaan
disusun oleh PR sehingga peran PR sangat memiliki hubungan yang signifikan dengan
menonjol karena berperan sebagai fasilitator setiap lapisan masyarakat, lapisan yang
komunikasi korporat dalam menciptakan paling dekat dari hubungan yang harus
citra perusahaan. dibuat dengan perusahaan pada gambaran
Menurut Marketing Manager Sari Ater ini adalah pemilik perusahaan sedangkan
Hotel & Resort, personifikasi dibangun lapisan terluar adalah lembaga profesi,
untuk meningkatkan citra perusahaan (image media publik masa depan dan komunitas
76 Jurnal ASPIKOM, Volume 4 Nomor 1, Juli 2019, hlm 60-82
Berkaitan dengan uraian di atas Ater Hotel & Resort, seperti terlihat dalam
Fieseler & Fleck (web substantia mer, gambar 10.
2019) mengemukakan bahwa komunikasi Menurut General Manager Sariater Hotel
interaktif yang dilakukan oleh Sari Ater & Resort, Defrido Reflianto dibandingkan
Hotel & Resort menjadi salah satu saluran dengan air panas alam serupa di negara lain,
informasi paling penting bagi perusahaan kualitas air panas alam Sari Ater adalah
karena perubahan dinamika sosial. Nomor 1 di dunia. Air panas alam Sari Ater
Kerjasama berbasis web dan pertukaran data jernih, tidak berbau dan suhunya standar
telah memberdayakan komunikasi antara untuk berendam:
bisnis dan para pemangku kepentingan. “Tak heran wisatawan dari 58 negara di dunia
sudah berkunjung ke Sari Ater” (dalam web Ko-
Buhalis & Law dan O'Riley serta Fieseler taSubang.com, 2018).
(web sustantia mea, 2019) menyatakan Proses komunikasi internal terjadi
ini memungkinkan untuk terlibat dengan melalui komunikasi vertikal, komunikasi
pengguna online dan memanfaatkan horsontal dan komunikasi diagonal, melalui
publisitas positif yang muncul dari proseskomunikasi internal seluruh karyawan
pemasaran dari mulut ke mulut dan platform dalam organisasi hotel berkewajiban untuk
digital. Perusahaan dapat mempertahankan berkomunikasi secara efektif kepada pelanggan
legitimasi dengan lebih baik karena mereka mereka (Proctor dan Doukakis, dalam
terlibat dengan pemangku kepentingan Ruliana, 2016). Untuk berkomunikasi secara
melalui media sosial; dan mengambil fungsi efektif pada publik eksternal, mereka harus
menjaga gerbang media tradisional. memiliki dasar yang kuat untuk melakukan
Nilai Tambah komunikasi efektif, sebelum mereka melan-
jutkan untuk meningkatkan komunikasi
Proses komunikasi Sari Ater Hotel &
eksternal yang efektif sehingga dibutuhkan
Resort adalah adalah komunikasi internal dan
pelatihan keterampilan komunikasi. Sebuah
komunikasi eksternal yang mencerminkan
bisnis hotel dapat membahayakan, jika staf
identitas, citra dan reputasi perusahaan.
gagal dalam melakukan komunikasi dengan
Objek rekreasi adalah sarana pendukung
publik eksternal (Proctor dan Doukakis dalam
yang dimiliki Sari Ater Hotel & Resort.
Ruliana, 2014).
Objek rekreasi wisata yang paling dikenal
adalah sumber daya air panas alam yang Tekanan Strategi dan Tekanan Masyarakat
memiliki khasiat untuk menyembuhkan Media sosial berada di bawah tekanan
berbagai penyakit yang memberikan nilai dari komunitas pengguna yang kritis dalam
tambah karena menggambarkan posisi hotel sikap terhadap komersialisasi lingkungan
atau jenis hotel yang bebrbeda dengan hotel media sosial, karena setiap orang dan setiap
lainnya sehingga memiliki nilai yang baik hubungan adalah unik. Apa yang benar
dimata wisatawan dan pengunjung yang atau berlaku pada sebagian besar orang
datang untuk menginap dan menikmati atau kelompok tertentu belum tentu benar
obyek wisata yang ada di lingkungan Sari atau berlaku pada diri (Kertamukti, 2013).
Poppy Ruliana et al. Model Komunikasi Korporat... 79
Gambar 10. Obyek Wisata di Lingkungan Sari Ater Hotel & Resort
Sumber: www.cybevasion.fr/sari-ater-hotei, 2019
Internet dan Internet untuk interaksi antara ekonomi sehingga perlu sekali dibutuhkan
manusia dan mesin yang memungkinkan strategi pesan yang baik.
pembuatan cerdas dan menghasilkan Simpulan
kegiatan komunikasi yang lebih efektif,
Penelitian ini telah menemukan bahwa
menyebarkan pesan yang dikehendaki Sari
model komunikasi korporat Sari Ater yaitu
Ater Hotel & Resort, yang menyadari betul
model nilai tambah penggunaan media sosial
lingkungan komunikasi yang apabila tidak
untuk komunikasi korporat relevan karena
adanya strategi komunikasi yang tepat akan
ternyata media digital memberi pengaruh
sangat menghambat Sari Ater Hotel & Resort
terhadap pelaksanaan kegiatan PR Sari
dengan konsumen. Persiapan ini dilakukan
Ater Hotel & Resort bahkan telah dijadikan
untuk menghadapi tantangan bisnis yang
sebagai media untuk berhubungan dengan
makin global di era media digital, Seperti
publik, baik publik internal maupun publik
halnya yang diungkap Vasja Roblek:
eksternal. Melalui internet dapat diketahui
“Industry 4.0 is rapidly changing the relations berbagai informasi maupun isu-isu yang
between con- sumers and producers” (Roblek,
Meško, & Krapež, 2016). berkembang atau perubahan yang terjadi
Industri 4.0 disadari pihak Sari Ater Hotel sehingga seorang praktisi PR Sari Ater Hotel
& Resort akan membawa dampak negatif & Resort dapat mengakses seluruh informasi
terutama dari sudut pandang sosial dan yang diperlukakan sesuai kebutuhan
Poppy Ruliana et al. Model Komunikasi Korporat... 81
dan trapadvisor sebagai mitra perusahaan, . Argenti and C. Barnes. (2009). Digital
Penelitian ini merekomendasikan Strategies for Powerful Corporate
Communication, C o l u m b u s :
implementasi model komunikasi nilai
McGraw-Hill.
tambah sebagai tanggapan terhadap
Aavani Desai. (2018). Corporate Commu-
perkembangan konstan media baru dan
nication through Social Media: Strategies
perubahan generasi yang terjadi. Implikasi for Managing Reputation, Sage Journal,
praktis: model nilai tambah untuk Vol 43, Issue 3.
komunikasi korporat dapat digunakan Diana Ridley. (2012). The Literature Review:
sebagai peningkatan model komunikasi A Stepby-Step Guide For Students, 2nd
konvensional. Model ini memberdayakan ed. London, Uk: Sage Publications Ltd.
perusahaan untuk mempertahankan dan drmarkcamilleri.com. (2016). Corporate
membangun hubungan yang ada dengan Communication, Stakeholder Engagement
para pemangku kepentingan, dan untuk and Corporate Social Responsibility.
Available from: https://drmarkcamilleri.
mencari tahu dan menciptakan hubungan
com/2016/06/09/corporate-
baru dengan para pemangku kepentingan
communication-stakeholder-engagement-
yang sebelumnya tidak dapat diakses dan and-corporate-social-responsibility/
tidak terlihat dan perlu adanya interaksi
eMarketer Chart. (2016). Social Network Users
langsung antara perusahaan dengan para and Penetration in India, 2014-2020.
wisatawan untuk menjaga citra dan reputasi Available from: https://www.emarketer.
perusahaan. com/Chart/Social -Network-Users-
Berdasarkan simpulan dan saran di Penetration-India-2014-2020/190319.
atas, penelitian ini menemukan model Retrieved Access 22 Mei 2019.