Sie sind auf Seite 1von 10

PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN

KOMPETENSI KEJURUAN (BISA DIGANTI MAPEL) KELAS XI


TEKNIK KENDARAAN RINGAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE JIGSAW (BISA DIGANTI MODELNYA)
DI SMK BOEDI OETOMO CILACAP

Author1, Authors2, Authors3


(menyesuaikan instansi/PT)
(email)

ABSTRACT
The aim of this research is improving student learning result and develop the four-point
values of character education which are discipline, responsibility, cooperation, and communicative
as student personalities former through the implementation of jigsaw cooperative learning model on
the study program of light vehicle in class XI (XI TKR) SMK Boedi Oetomo Cilacap.
This research is a Classroom Action Research (CAR). The results indicates that through the
implementation of discussion on the model of jigsaw cooperative learning could improve student
learning result and develop the four-point values of character education which are discipline,
responsibility, cooperation, and communicative as student personalities former. In the first cycle, the
average result of the pre-test that has been completed is 40,40 and the results of post-test score is
45.68. In the second cycle, the average value of the pre-test results that have been done is 47.25 and
the results of post-test score is 76.68. The result of observation sheet in the first cycle is 61.17 and
86.82 for the second cycle.
The conclusion of this research is that the implementation of character education through
the four points of value on the human character in vocational competence learning through the jigsaw
cooperative learning model in SMK Boedi Oetomo Cilacap able to improve learning result and
develop students personality which hold on the formation of human character.

Keywords: classroom action research, character education, the jigsaw cooperative learning
model, learning result.

A. PENDAHULUAN manusia, lingkungan dan kebangsaan yang


Pendidikan merupakan kebutuhan terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan,
manusia dalam kehidupan yang telah perkataan dan perbuatan berdasarkan norma-
menjadi kebutuhan primer bagi bangsa suatu norma agama, hukum, tata krama, budaya,
negara. Proses terselenggaranya pendidikan dan adat istiadat
di sekolah yang terdiri dari pendidik dan (Fatmawati,2012:2). Pendidikan berkarakter
peserta didik, dilakukan dengan adanya berdasarkan pada amanah pendidikan
interaksi belajar mengajar atau proses nasional, yaitu membentuk manusia
pembelajaran antara pendidik dan peserta Indonesia yang utuh, cerdas, dan terampil
didik. sekaligus bertakwa, berakhlak mulia, tertib,
Karakter merupakan nilai-nilai dan patuh hukum. Pendidikan karakter telah
perilaku manusia yang berhubungan dengan dipandang sebagai pendidikan yang penting
Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama dan harus dilaksanakan selain penguasaan
ilmu pengetahuan dan penggunaan kegiatan pembelajaran. Selama ini dalam

teknologi. Oleh karena itu, pengintegrasian proses pembelajaran khususnya teori,

pendidikan karakter dengan ilmu dilakukan dengan model pembelajaran yang

pengetahuan yang dilandasi dengan sederhana. Muatan materi yang disampaikan

penguasaan teknologi merupakan kebutuhan kurang diterima secara menyeluruh oleh

yang sangat mendesak dan merupakan peserta didik. Pada kondisi ini peserta didik

keharusan untuk diterapkan pada pendidikan hanya mampu mendengarkan dan melihat

anak usia dini hingga perguruan tinggi penjelasan guru tanpa mengetahui tujuan

secara nasional. dari pembelajaran yang dipelajari. Pada saat

Kompetensi Kejuruan adalah mata kegiatan praktikum kadang memunculkan

pelajaran produktif bagi peserta didik masalah baru terkait kelengkapan-

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Boedi kelengkapan alat praktikum yang tidak

Oetomo Cilacap konsentrasi Otomotif sesuai dengan kebutuhan, sehingga teori

(Teknik Kendaraan Ringan). Mata pelajaran yang telah disampaikan menjadi kurang

produktif terdiri atas dasar kompetensi bermanfaat bagi peserta didik.

kejuruan dan kompetensi kejuruan. Mata Pendidikan berkarakter yang


pelajaran kompetensi kejuruan memiliki digabungkan dalam model pembelajaran

beberapa standar kompetensi yang terdiri kooperatif tipe jigsaw diharapkan mampu
dari materi tentang mesin otomotif, meningkatkan budi pekerti dan akhlak yang
kelistrikan otomotif, hingga chasis dan body baik guna menunjang kemampuan peserta
otomotif. Pembelajaran Kompetensi didik. Yang menjadi pertimbangan penulis
Kejuruan meliputi pembelajaran teori dan untuk memilih model pembelajaran
pembelajaran praktikum. Melalui kondisi kooperatif tipe jigsaw yang diintegrasikan
pembelajaran saat ini diperlukan suatu dengan pendidikan karakter yaitu suatu
inovasi model pembelajaran guna metode pembelajaran dimana peserta didik
memberikan hasil belajar yang lebih baik belajar bekerjasama dalam kelompok,
daripada model pembelajaran yang selama bertanggung jawab atas penguasaan materi
ini digunakan. belajar yang ditugaskan kepadanya,

Proses pembelajaran saat ini yang kemudian mengajarkan bagian tersebut

dilakukan oleh pendidik cenderung pada secara komunikatif kepada anggota

pencapaian target kurikulum bukan tentang kelompok yang lain dengan dilandasi sifat

pemahaman konsep, tetapi sebatas kedisiplinan dalam menuntut ilmu terhadap

penghafalan materi. Kondisi seperti ini dapat diri sendiri, antara peserta didik, dan antar

kita lihat pada proses pembelajaran dimana peserta didik dengan guru.

pendidik masih mendominasi


Penelitian dilaksanakan dan mengarah tindakan penelitian. Berdasarkan dari

pada tujuan yang sebenarnya, maka rumusan kegiatan observasi selama pelaksanaan

masalah pada penelitian ini sebagai berikut : tindakan penelitian dengan cara melalui

1. Bagaimanakah hasil penerapan lembar pengamatan siswa pada tiap

pendidikan karakter berupa tingkat pertemuan dan pemberian soal-soal yang

kedisiplinan, rasa tanggung jawab, kerja sesuai dengan materi yang telah dipelajari

sama, dan komunikatif dalam kegiatan guna mendapatkan nilai dari hasil tes yang

pembelajaran teori dan praktikum telah dilakukan.

melalui model pembelajaran kooperatif Validitas data yang digunakan dalam

tipe jigsaw ? penelitian ini adalah penggunaan teknik

2. Apakah terdapat peningkatan hasil triangulasi dan teknik audit trail. Untuk

belajar peserta didik dalam validitas data melalui triangulasi, dilakukan

pembelajaran yang menggunakan setelah kegiatan observasi dan tes. Dengan

model pembelajaran kooperatif tipe mengambil sudut pandang yang berbeda

jigsaw ? menjadikan data bersifat objektif dalam

B. METODE PENELITIAN membandingkan hasil observasi yang telah

Dalam penelitian tindakan kelas yang dilakukan. Dalam melakukan audit trail,

dilaksanakan di SMK Boedi Oetomo peneliti meminta bantuan pihak-pihak yang

Cilacap mengambil subjek penelitian yaitu masih terlibat dalam proses pembelajaran

peserta didik kelas XI Teknik Kendaraan untuk berdiskusi bersama guna mengecek

Ringan. Kelas XI Teknik Kendaraan Ringan kebenaran data selama dilakukan kegiatan

terdiri dari dua kelas yang masing-masing penelitian.

memiliki jumlah peserta didik sebanyak 20 Teknik analisis data yang digunakan
peserta didik dan 23 peserta didik. Dengan adalah teknik analisis data kualitatif. Pohan
jumlah peserta didik yang ideal diharapkan dalam Prastowo (2012:237), data kualitatif
mampu menerapkan pendidikan karakter adalah semua bahan, keterangan, dan fakta-
melalui model pembelajaran yang akan fakta yang tidak dapat diukur dan dihitung
dijadikan penelitian. secara matematis karena berwujud
Dalam penelitian tindakan kelas ini keterangan verbal (kalimat dan kata).

menggunakan 2 siklus tindakan penelitian. Analisis data kualitatif adalah suatu proses
Dalam tiap siklus tindakan penelitian terdiri analisis ayang terdiri dari tiga alur kegiatan

atas dua kali pertemuan. Teknik yang terjadi secara bersamaan, yaitu reduksi
pengambilan data melalui kegiatan data, penyajian data, dan penarikan
observasi, hasil tes, dan dokumentasi kesimpulan atau verifikasi (Miles dan
Huberman dalam Prastowo,2012:243).
Prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai
berikut:
Mulai

Koordinasi dengan Guru, Kepala Sekolah, dan Dosen Pembimbing

Perencanaan Tindakan Siklus I

Simulasi Tindakan Siklus I

Tindakan Siklus I Pengamatan Siklus I

Refleksi Siklus I

Perencanaan Tindakan Siklus II

Simulasi Tindakan Siklus II

Tindakan Siklus II Pengamatan Siklus II

Refleksi Siklus II

Terjadi Perubahan Hasil Belajar Dan Perilaku

Selesai

Gambar 1. Prosedur Penelitian

Simulasi penelitian dilakukan guna dan sesuai dalam pelaksanaan kegiatan yang
mengenalkan model pembelajaran telah direncakan dan mengenalkan nilai-nilai
kooperatif tipe jigsaw kepada peserta didik pendidikan karakter yang diterapkan berupa
agar dalam pelaksanaan kegiatan penelitian tingkat kedisiplinan, rasa tanggung jawab,
dapat berjalan dengan lancar serta mampu komunikatif, dan kerja sama. Simulasi
merencanakan kegiatan refleksi yang baik penelitian juga untuk
mengambil nilai pre-test tiap siklus. Pre- test keberhasilan pelaksanaan tindakan

dilaksanakan pada saat satu minggu sebelum penelitian.

pelaksanaan penelitian. Fungsi dari pre-test Sehingga tujuan dari penelitian ini
guna pembanding hasil nilai post- test yang adalah peningkatan kedisiplinan, kerjasama,
dilakukan pada akhir siklus tindakan komunikatif, dan rasa tanggung jawab dalam
penelitian. Pre-test diberikan dalam bentuk kegiatan pembelajaran melalui model
soal-soal yang lebih sederhana pada materi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan
yang akan dipelajari daripada soal-soal pada peningkatan hasil belajar peserta didik
post-test yang akan diberikan pada akhir melalui model pembelajaran kooperatif tipe
kegiatan penelitian ke depan. jigsaw.

Dalam tahap pengamatan tindakan C. HASIL PENELITIAN DAN


penelitian menggunakan dua instrumen yaitu PEMBAHASAN
hasil nilai post-test dan hasil nilai lembar Pembelajaran produktif di SMK Boedi
pengamatan peserta didik. Dalam kegiatan Oetomo Cilacap terbagi menjadi dua mata
pengamatan siklus I pengambilan hasil nilai pelajaran yaitu dasar kompetesi kejuruan dan
post-test dilakukan di akhir kegiatan kompetensi kejuruan. Masing-masing mata
penelitian siklus I atau di akhir pertemuan pelajaran terdiri dari beberapa standar
kedua siklus I. Dalam kegiatan pengamatan kompetensi yang sesuai dengan struktur
siklus II post-test dilakukan pada akhir tiap kurikulum dan program pebelajaran yang
pertemuan. Hal ini dikarenakan pada telah dirumuskan di SMK Boedi Oetomo
pengambilan nilai post- test siklus I masih Cilacap. Untuk mata pelajaran kompetensi
terdapat kekurangan sehingga diperlukan kejuruan mengambil dua standar kompetensi
perubahan model pengambilan nilai post- yaitu memelihara unit final drive atau gardan
test. dan memperbaiki poros penggerak roda.
Untuk nilai lembar pengamatan Pelaksanaan penelitian tindakan kelas
peserta didik terhadap kondisi perilaku dan harus selalu memperhatikan suasana kelas
proses pembelajaran dilakukan pada akhir dan suasana siswa agar tujuan dari penelitian
tiap pertemuan. Dengan melalui lembar ini dapat tercapai. Pada penelitian tindakan
pengamatan dapat diketahui bagaimana siklus I masih terdapat banyak hambatan
perkembangan kondisi peserta didik setiap yang menyebabkan hasil dari lembar
dilakukan penelitian. Melalui lembar pengamatan siswa berbanding terbalik
pengamatan yang diterapkan pada penelitian dengan hasil post-test siklus I. Melihat hasil
dapat diketahui bagaimanakah dari refleksi siklus I diperlukan perubahan
dalam proses
tindakan siklus II. Dengan melakukan pengamatan siswa juga semakin meningkat.

perubahan dalam siklus II mampu Tujuan penelitian berupa peningkatan nilai

memperbaiki hambatan-hambatan yang ada hasil belajar dan perubahan perilaku siswa

pada siklus I. Hasil dari perubahan pada ke arah yang baik mampu tercapai.

siklus II menunjukkan hasil post-test siklus Berikut data rekapitulasi dari kegiatan

II yang semakin baik dan hasil dari lembar penelitian yang telah dilakukan:

Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Lembar Pengamatan XI TKR 1

Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Lembar Pengamatan XI TKR 2

Melalui penelitian tindakan kelas dengan sering menyimpang. Nilai-nilai karakter berupa
penerapan nilai-nilai pendidikan karakter yang kedisiplinan, tanggung jawab, kerja sama, dan
dikemas dalam model pembelajaran kooperatif komunikatif mampu diterapkan dengan baik
tipe jigsaw mampu meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas XI TKR.
siswa dan memperbaiki perilaku siswa yang
Tabel 3. Rekapitulasi Hasil Belajar XI TKR 1

Tabel 4. Rekapitulasi Hasil Belajar XI TKR 2

Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pengamatan menunjukkan data sebagai


yang didasari dengan pembelajaran berdiskusi berikut:
dapat berjalan dengan baik karena siswa a. Kelas XI TKR 1
merasakan nyaman melalui model pembelajaran 1) Tingkat kedisiplinan peserta didik
ini. Dengan pembelajaran ini siswa dituntut mengalami peningkatan, hal ini
untuk mencapai hasil maksimal dalam belajar, ditunjukkan melalui hasil nilai rata-
tetapi hal itu harus didukung dengan kondisi rata dari 68,00 pada siklus I dan
siswa yang lain. Bisa dikatakan apabila siswa 88,00 pada siklus II.
ingin mendapatkan nilai yang baik maka teman 2) Rasa tanggung jawab peserta didik
atau siswa yang lain juga harus mendapatkan dalam belajar mengalami
nilai yang baik juga. perbaikan, hal ini ditunjukkan
D. SIMPULAN melalui hasil nilai rata-rata dari
Berdasarkan hasil analisis data tentang 68,60 pada siklus I dan 87,67 pada
penerapan pendidikan karakter dalam siklus II.
pembelajaran kompetensi kejuruan kelas XI 3) Peserta didik dalam bekerja sama
Teknik Kendaraan Ringan melalui model untuk memahami materi yang telah
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di SMK diberikan sangat baik, hal ini
Boedi Oetomo Cilacap dapat ditarik ditunjukkan melalui hasil nilai rata-
kesimpulan sebagai berikut: rata dari 66,50 pada siklus I dan
1. Hasil pengamatan penerapan nilai-nilai 85,75 pada siklus II.
pendidikan karakter dalam pembelajaran 4) Tingkat komunikatif menunjukkan
selama penelitian melalui lembar hasil yang sangat baik dalam
menjaga komunikasi yang baik 1) Nilai pre-test pada siklus I 39,50,

antara peserta didik dengan peserta sedangkan pada siklus II 44,50.

didik yang lain, hal ini ditunjukkan 2) Nilai post-test pada siklus I adalah
melalui hasil nilai rata-rata dari 42,70, sedangkan pada siklus II
56,50 pada siklus I dan 84,25 pada pertemuan I adalag 68,00 dan siklus
siklus II. II pertemuan II adalah 83,50.

b. Kelas XI TKR 2 b. Kelas XI TKR 2

1) Tingkat kedisiplinan peserta didik 1) Nilai pre-test pada siklus I 41,30,

mengalami peningkatan, hal ini sedangkan pada siklus II 50,00.

ditunjukkan melalui hasil nilai rata- 2) Nilai post-test pada siklus I adalah
rata dari 57,10 pada siklus I dan 48,65, sedangkan pada siklus II
90,44 pada siklus II. pertemuan I adalag 76,52 dan siklus

2) Rasa tanggung jawab peserta didik II pertemuan II adalah 78,70.


dalam belajar mengalami 3. Melalui hasil penilaian lembar

perbaikan, hal ini ditunjukkan pengamatan dapat diambil kesimpulan


melalui hasil nilai rata-rata dari bahwa terjadi perbaikan pada nilai-nilai

58,99 pada siklus I dan 87,68 pada pendidikan karakter dalam diri peserta
siklus II. didik, sehingga hasil belajar peserta didik

3) Peserta didik dalam bekerja sama juga mengalami peningkatan.

untuk memahami materi yang telah E. DAFTAR PUSTAKA


diberikan sangat baik, hal ini Anonim. tt. http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/

ditunjukkan melalui hasil nilai rata- JUR._PEND._BAHASA_ARAB/19520414

rata dari 55,44 pada siklus I dan 1980021-UDUNG_RAHMAT_HIDAYAT/


86,30 pada siklus II. HAKIKAT_PENDIDIKAN.pdf. Diunduh

4) Tingkat komunikatif menunjukkan 22 Januari 2013, pukul 11:07.


hasil yang sangat baik dalam
Agboola, Alex dan Khaun Chen Tsai. 2012.
menjaga komunikasi yang baik
Bring Character Education into
antara peserta didik dengan peserta
Classroom.San Antonio, USA : University
didik yang lain, hal ini ditunjukkan
of the Incarnate Word.
melalui hasil nilai rata-rata dari
49,78 pada siklus I dan 86,09 pada Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian
siklus II. Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka
2. Hasil tes dalam penelitian menunjukkan Cipta.
hasil sebagai berikut:
a. Kelas XI TKR 1
Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Idrus, Muhammad (Universitas Islam Indonesia,

Kurikulum. 2010. Pengembangan Yogyakarta). Pendidikan Karakter pada

Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Keluarga Jawa-

(Pedoman Sekolah). Jakarta : Kementerian http://lppmp.uny.ac.id/jurnal-pendidikan-


Pendidikan Nasional. karakter-edisi-juni-2012. Diunduh 10
Januari 2013, pukul 05:57.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Pusat Ikhwanuddin (Universitas Negeri Yogyakarta).

Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Implementasi Pendidikan Karakter Kerja


Keras dan Kerja Sama dalam Perkuliahan-
Gocer, Ali. 2010. A Comparative Research on http://lppmp.uny.ac.id/jurnal-pendidikan-
the Effectivity of Cooperative Learning karakter-edisi-juni-2012. Diunduh 10
Method and Jigsaw Technique on Januari 2013, pukul 05:55.
Teaching Literary Genres. Kayseri-Turki :
Faculty of Education, Erciyes University. Isjoni. 2012. Cooperatif Learning, Efektifitas
Pembelajaran Kelompok. Bandung :
Hasanah, Fatmawati Nur. 2012. Penerapan Alfabeta.
Pendidikan Karakter pada Siswa
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Johnson, D.W. & Johnson, R.T. 1991. Learning

Ringan SMK Negeri 2 Surakarta. Skripsi Together and Alone: Cooperative,


Tidak Dipublikasikan, FKIP Universitas Competitive, and Individualistic Learning

Sebelas Maret. (3rd edition). Upper Saddle River,NJ :


Prentice-Hall.
Hidayatullah, M. Furqon. 2010. Pendidikan
Karakter: Membangun Peradaban Lie, Anita. 2007. Cooperative Learning. Jakarta

Bangsa. Surakarta : Yama Pressindo. : Grasindo.

Hopkins, David. 2008. Panduan Guru Penelitian Miles, Matthew B., dan A. Michael Huberman.

Tindakan Kelas. Diterjemahkan oleh : 2007. Analisis Data Kualitatif: Buku

Achmad Fawaid. Yogyakarta : Pustaka Sumber Tentang Metode-metode Baru.

Pelajar. Diterjemahkan oleh : Tjetjep Rohendi


Rohidi. Jakarta : UI-Press.
Huda, Miftahul. 2008. Cooperatif Learning:
Metode, Teknik, Struktur, dan Model Mudyaharjo, Redja. 2006. Pengantar Pendidikan

Penerapan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Sebuah Studi Awal Tentang Dasar-dasar


Pendidikan pada Umumnya
dan Pendidikan di Indonesia. Jakarta : PT. Samani, Muchlas dan Hariyanto. 2012. Konsep

Raja Grafindo Persada. dan Model Pendidikan Karakter. Bandung


: PT. Remaja Rosdakarya.
Muhajir, Noeng. 2000. Ilmu Pendidikan dan
Perubahan Sosial Teori Pendidikan Pelaku Slavin, Robert E. 2005. Cooperative Learning.

Sosial Kreatif. Yogyakarta : Rake Sarasin. Diterjemahkan oleh : Narulita Yusron.


Bandung : Nusa Media.
Mulyatiningsih, Endang. tt. http://
staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian Sugiyanto. 2009. Model-model Pembelajaran

/Dra.EndangMulyatiningsih,MPd./13B_A Inovatif. Surakarta : Mata Padi Presindo.

nalisis Model Pendidikan karakter.pdf.


Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif,
Diunduh 10 Januari 2013, pukul 05:11.
Kualitatif, dan R&D . Bandung : Alfabeta.

Permatasari, Dian. 2010. Implementasi Model


Suharta, Robertus Belarminus. 2009.
Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Untuk
http://staff.uny.ac.id/dosen/drs-robertus-
Meningkatkan Hasil Belajar Statika Siswa
belarminus-suharta-mpd/Hakekat
Kelas X TGB Program Keahlian Bangunan
Pendidikan & Ilmu Pendidikan.ppt.
SMK Negeri 2 Surakarta. Skripsi Tidak
Diunduh 22 Januari 2013, pukul 11:26.
Dipublikasikan, FKIP Universitas Sebelas
Maret. Suprijono, Agus. 2012. Coopertive Learning-
Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta :
Prastowo, Andi. 2012. Metode Penelitian
Pustaka Pelajar.
Kualitatif: dalam Perspektif Rancangan
Penelitian. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media. Suzuki. 2004. Buku Pedoman Perbaikan Suzuki
APV. Jakarta : PT. Indomobil Suzuki
Puskur Kementerian Pendidikan Nasional. 2011.
International.
Pedoman Pelaksanaan Pendidikan
Karakter Berdasarkan Pengalaman di Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20
Satuan Pendidikan Rintisan. Jakarta : Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Kementerian Pendidikan Nasional. Nasional.

Sahlan, Asmaun dan Angga Teguh Prasetyo. Zaini, Hisyam dkk. 2004. Strategi Pembelajaran
2012. Desain Pembelajaran Berbasis Aktif. Yogyakarta : CTSD.
Pendidikan Karakter. Yogyakarta : Ar-
Ruzz Media.

Das könnte Ihnen auch gefallen