Sie sind auf Seite 1von 17

PENERAPAN SANKSI PIDANA TERHADAP PELAKU YANG

MENYEDIAKAN SARANA DAN PRASARANA PERJUDIAN


(Studi Kasus Perkara Nomor: 226/Pid.B/2015/PN-PDG)

ARTIKEL

Oleh:

PANI JASMAINI
NPM: 110012111070

Bagian Hukum Pidana

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS BUNG HATTA
PADANG
2015

No. Reg: 33/PID-02/XII-2015

1
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS BUNG HATTA

PERSETUJUAN ARTIKEL
No. Reg: 33/PID-02/XII-2015

Nama : Pani Jasmaini

Nomor : 1110012111070

Program Kekhususan : Hukum Pidana

Judul Skripsi : Penerapan Sanksi Pidana terhadap Pelaku yang


Menyediakan Sarana dan Prasarana Perjudian(Studi
Kasus Perkara Nomor: 226/Pid.B/2015/Pn-Pdg)

Telah dikonsultasikan dan disetujui pada HariRabuTanggalDua Puluh

TigaBulanDesember TahunDua Ribu Lima Belasuntuk di upload di website

2
PENERAPAN SANKSI PIDANA TERHADAP PELAKU YANG
MENYEDIAKAN SARANA DAN PRASARANA PERJUDIAN
(Studi Kasus Perkara Nomor: 226/Pid.B/2015/PN-PDG)
Pani Jasmaini1, Yetisma Saini1, Syafridatati1
1
Jurusan Ilmu Hukum, 1Fakultas Hukum, 1Universitas Bung Hatta
E-mail: Pani_Jasmaini@yahoo.co.id
ABSTRACT

Every human being always want the ease of getting something great value with
very little effort and without hard work. Ways in which to get an ease that
sometimes leads to a criminal offense. One of them is to provide facilities and
infrastructure gambling games in the community. Everyone who does that the
offender should be sentenced to punishment in accordance with Article 303
paragraph (1) and (2) of the Criminal Code as the case contained in the decision
on case number 226 / Pid.B / 2015 / PN.Pdg. Formulation of the problem: (1)
How Application of Criminal Dropped By Judge Against Perpetrators who
Providing Infrastructures Gambling (Case Study No. 226 / Pid. B / 2015 /
PN.Pdg) ?. (2) Do petimbangan judges in sentencing for perpetrators who
provide Infrastructures Gambling (Case Study No. 226 / Pid. B / 2015 / PN.Pdg)
?. The approach used in this study is a normative approach. Secondary data
sources include primary legal materials, secondary and tertiary. Data collection
techniques are used literature. Data were analyzed qualitatively. Conclusions of
the study: (1) Application of the given criminal prosecution to the accused that
during the 6 months imprisonment in contrast to Article 303 paragraph (1)
number 2 of the Criminal Code is 10 years imprisonment. (2) Consideration of the
judge in imposing a sentence that is based on juridical considerations and the
judge's conviction that background defendant and condition of self-inflicted
criminal punishment to the defendant but the defendant still light that is six (6)
months imprisonment.

Keywords: Criminal Application, Infrastructure, Facilities, Gambling

PENDAHULUAN dapat terlaksana berbagai macam


Pada hakekatnya setiap cara di tempuh oleh manusia. Cara-
manusia menginginkan kemudahan cara yang ditempuh oleh manusia
dalam mendapatkan sesuatu yang untuk mendapatkan suatu
besar nilainya, namun hanya dengan kemudahan tersebut yang dilakukan
usaha yang sedikit dan tanpa kerja tanpa usaha yang keras banyak
keras, tanpa berfikir yang rumit mengarah pada suatu tindak pidana.
maupun tanpa mengeluarkan biaya Adapun salah satu jenis tindak
yang besar. Agar hal demikian itu

1
1

pidana adalah melakukan atau kesempatan untuk permainan judi


mengadakan permainan judi. dan menjadikan nya sebagai
Menurut Pasal 303 ayat (3) pencarian, atau dengan sengaja turut
Kitab Undang-Undang Hukum serta dalam suatu perusahaan untuk
Pidana (KUHP), permainan judi itu, dengan sengaja menawarkan atau
adalah setiap permainan, dimana memberi kesempatan kepada
pada umumnya kemungkinan khalayak umum untuk bermain judi
mendapatkan untung bergantung untuk itu, dengan tidak peduli apakah
pada peruntungan belaka, juga untuk menggunakan kesempatan
karena permainannya lebih terlatih adanya suatu syarat atau dipenuhinya
atau lebih mahir. Di situ termasuk suatu tata cara dan menjadikan turut
segala pertaruhan tentang keputusan serta pada permainan judi seperti
perlombaan atau permainan lain- pencarian.Sedangkan Pasal 303 ayat
lainnya yang tidak diadakan antara (2) KUHP menyatakan kalau yang
mereka yang turut berlomba atau bersalah melakukan kejahatan
bermain, demikian juga segala tersebut dalam menjalankan
peraturan lainnya .Adanya orang pencariannya, maka dapat dicabut
yang mengadakan sarana atau alat- haknya untuk menjalankan pencarian
alat perjudian tidak mendapatkan itu. Jadi dapat disimpulkan bahwa
hukuman pidana ataupun adanya ketentuan Pasal 303 ayat (1) dan (2)
pembedaan dalam penegakkan Kitab Undang-Undang Hukum
hukuman pidana terhadap pengadaan Pidana menyatakan bahwa, barang
sarana atau prasarana alat-alat siapa dengan sengaja menawarkan
perjudian, sudah pasti melanggar atau memberikan kesempatan untuk
ketentuan Pasal 303 ayat (1) dan ayat permainan judi dan menjadikannya
(2) KUHP yang menyatakan bahwa sebagai pencarian, atau dengan
diancam dengan pidana penjara sengaja turut serta dalam suatu
paling lama 10 tahun atau pidana perusahaan untuk itu dengan sengaja
denda paling banyak dua puluh lima menawarkan atau memberi
juta rupiah, barang siapa tanpa kesempatan kepada kelayak umum
mendapat izin Dengan sengaja untuk bermain judi atau dengan serta
menawarkan atau memberikan turut serta dalam perusahaan untuk

2
1

itu, dengan tidak peduli apakah untuk judi lainnya yang sebenarnya telah
menggunakan kesempatan adanya menyedot dana masyarakat dalam
sesuatu syarat atau dipenuhinya jumlah yang cukup besar. Sementara
sesuatu.Orang yang mengadakan itu di sisi lain, memang ada kesan
sarana dan prasarana perjudian aparat penegak hukum kurang begitu
termasuk di dalamnya pelaku tindak serius dalam menangani masalah
pidana harus dijatuhkan hukuman perjudian ini. Salah satu kasus yang
pidana.Kenyataan yang biasa terjadi bekaitan dengan penyedia kepada
pada tindak pidana perjudian, yang khalayak umum menawarkan atau
tersentuh hukuman pidana adalah memberi kesempatan untuk bermain
orang-orang yang melakukan atau judi untuk itu, dengan tidak peduli
ikut serta dalam permainan judi, apakah untuk menggunakan
sedangkan mereka yang mengadakan kesempatan adanya suatu syarat atau
atau menyiapkan sarana atau dipenuhinya suatu tata cara seperti
menyediakan alat-alat perjudian yang terdapat dalam kasus yang
jarang tersentuh hukuman terdapat di dalam putusan perkara
pidana.Paling tidak alat-alat nomor 226/Pid.B/2015/PN.Pdg.
perjudian tersebut yang diambil Di dalam putusan ini
sebagai alat bukti atas terjadinya terdakwa Suhardi Tjia Pgl Awi Alias
suatu tindak pidana perjudian serta Konga pada hari Minggu tanggal 18
ada juga alat-alat yang diambil oleh Januari 2015 sekira jam 17.45 WIB,
pihak berwenang sebagian atau sengaja mengadakan atau memberi
seluruhnya dikembalikan lagi kepada kesempatan unuk main judi kepada
pemiliknya.Kalaupun ada pemilik umum atau sengaja turut campur
atau penyedia alat-alat perjudian dalam perusahaan untuk itu, biarpun
yang terkena hukuman pidana adalah ada atau tidak ada perjanjiannya atau
mereka yang berekonomi menengah caranya apapun juga untuk memakai
ke bawah atau tempat perjudiannya kesempatan itu, yang dilakukan oleh
tidak memiliki izin dari pejabat yang terdakwa Suhardi Tjia Pgl Awi Alias
berwenang.Banyak yang terjadi di Kongatanpa izin dari yangberwenang
berbagai tempat sekarang ini banyak melakukan permainan judi toto gelap
dibuka agen-agen judi togel dan judi- atau togel dan judi bola jenis bola

3
1

secara online.Permainan judi jenis memutuskan untuk menghukum


toto gelap dan judi jenis bola yang terdakwa dengan hukuman selama 6
disediakan oleh terdakwa Tjia Pgl bulan penjara untuk terdakwa Tjia
Awi Alias Konga tersebut bersifat Pgl Awi Alias yang di dalam
untung-untungan dalam artian juga pembelaan terdakwa bahwa terdakwa
ada mengalami kerugian, alat menyesal dan mempunyai
pembayaran dalam melakukan tanggungan keluarga.
permainan judi jenis toto gelap dan Rumusan Masalah
judi jenis bola adalah uang, dan Berdasarkan dari uraian
terdakwa memang memberikan
diatas maka penulis menemukan
kesempatan terhap orang banyak
suatu rumusan masalah yang
yang mana tempatnya dapat
dikunjungi. berkaitan dengan penelitian ini,
Berdasarkan uraian kasus di
antara lain:
atas, maka Jaksa Penuntut Umum
(JPU) menuntut pidana selama 1 1. Bagaimanakah penerapan
tahun penjara terhadap terdakwa Tjia
pidana yang dijatuhkan oleh
Pgl Awi Alias Konga karena
melakukan tindak pidana yang hakim terhadap pelaku yang

dengan sengaja menawarkan atau menyediakan sarana dan


memberikan kesempatan kepada
prasarana perjudian (perkara
khalayak umum untuk bermain judi
atau dengan sengaja turut serta dalam nomor 226/Pid.

perusahaan untuk itu dengan tidak B/2015/PN.Pdg )?


peduli apakah untuk menggunakan
2. Apakah pertimbangan hakim
kesempatan adanya sesuatu syarat
atau dipenuhinya suatu tata dalam menjatuhkan hukuman

cara.Perbuatan terdakwa tersebut terhadap pelaku yang


telah melanggar ketentuan yang telah
menyediakan sarana dan
diatur di dalam Pasal 303 ayat (1)
KUHP mengenai tindak pidana prasarana perjudian (perkara

perjudia, akan tetapi Hakim

4
1

nomor 226/Pid. (autoritatif).Otoritas (autoritatif)


yaitu dokumen yang mengikat dan
B/2015/PN.Pdg)?
ditetapkan oleh pihak yang

Metode Penelitian berwenang.Bahan hukum sekunder


Jenis penelitian yang yaitu informasi atau kajian yang
digunakan penulis dalam penelitian berasal dari buku-buku seperti jurnal,
ini adalah Yuridis Normatif yaitu kamus-kamus hukum . Penulis
penelitian yang menganalisis hukum, menggunakan buku-buku dan jurnal
baik yang tertulis di dalam buku yang berkaitan dengan pertimbangan
maupun hukum yang diputuskan oleh hakim dalam menjatuhkan
hakim melalui proses putusanterhadap pelaku yang
pengadilan.Metode penelitian menyediakan tempat sarana dan
normatif yang digunakan dalam prasarana perjudian.Bahan hukum
penelitian ini merupakan prosedur tersier yaitu bahan-bahan yang
penelitian ilmiah yang bertujuan memberikan petunjuk maupun
menemukan kebenaran berdasarkan penjelasan mengenai bahan hukum
logika keilmuan hukum dari sisi primer dan sekunder, seperti kamus
normatifnya.Logika keilmuan yang hukum, indeks kumulatif dan
dibangun berdasarkan kerja ilmu sebagainya.Dalam pengumpulan data
hukum normatif yaitu ilmu hukum pada penelitian dan penulisan ini,
yang objeknya ilmu hukum itu maka teknik pengumpulan yang
sendiri.Di dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis yaituStudi
penulis lakukan, penulis dokumen. Studi dokumenadalah
menggunakan sumber data sekunder. studi yang bertujuan dan
Sumber data sekunder yaitu kegunaannya adalah menunjukkan
pengumpulan data yang dilakukan jalan pemecahan permasalahan
melalu studi dan bahan kepustakaan penelitian. Penulis menggunakan
yang diperlukan untuk mendukung teknik ini untuk mengumpulkan
data primer.Sedangkan Data datadari jurnal dan literatur yang
sekunder terdiriatas Bahan hukum berkaitan dengan pertimbangan
primer yaitu bahan hukum yang hakim dalam tindak pidana perjudian
mempunyai otoritas dan penyedia sarana dan prasarana

5
1

perjudian.Analisis data adalah suatu merupakan suatu hukum sebab


kegiatan yang dilakukan oleh penulis
akibat, sebab adalah kasusnya
untuk menentukan penyelesaian
dan akibat adalah hukumnya,
permasalahan penelitian yang
menjadi objek kajian penulisan. orang yang terkena akibat akan
Penulis melakukan analisa data
memperoleh sanksi biasanya
dengan menggunakan analisis
akan masuk penjara atau akan
kualitatif. Analisis kualitatif yaitu
analisis yang mengkaji sebuah terkena hukuman lain dari pihak
pemikiran, makna, cara pandang
yang berwajib. Orang yang
manusia mengenai gejala-gejala yang
terkena hukum ini biasanya telah
menjadi fokus penelitian
TINJAUAN PUSTAKA melakukan suatu perkara tindak
A. Tinjauan Tentang Pemidanaan
pidana.2
Pengertian Pemidanaan
Dalam hukum pidana,
Menurut kamus besar indonesia
sanksi dapat dibedakan antara
Edisi ketiga Departemen
lain sanksi pidana dan sanksi
Pendidikan Nasional yang
tindakan. Ada beberapa
ditrbitkan oleh balai pustaka pada
perbedaan antara sanksi pidana
tahun 2007, pengertian sanksi
dan sanksi tindakan yaitu3:
adalah tanggungan atau
a. Sanksi pidana bersifat relatif
(tindakan, hukuman dan
terhadap suatu perbuatan,
sebagainya) untuk memaksa
berfokus kepada perbuatan salah
orang menepati perjanjian atau
Departemen Pendidikan Nasional Balai
mentaati ketentuan undang- Pustaka.
2
Uswatun Khasanah, Pengertian
1
undang. Sanksi pidana Sanksi Pidana Menurut Ahli, http://www.
Media Pusat. Com, diakses pada tanggal 5
oktober 2015, Pukul 13.00 WIB
3
Sholehuddin,2002.Sistem Sanksi
1
Kamus Besar Indonesia Edisi Dalam Hukum Pidana,Grafindo Raja
Ketiga, 2007, Pengertian Sanksi, Persada Jakarta,hlm.32

6
1

seorang lewat pengenaan bersifat mendidik6. Atau seperti

penderitaan(agar yang dikatakan J.E Jonkers, sanksi

yang bersangkutan menjadi pidana dititik beratkan pada

jera), menekankan unsur pidana yang diterapkan untuk

pembalasan(pengimbalan)4. kejahatan yang dilakukan,

b. Sanksi tindakan: bersifat sedangkan sanksi tidak

antisipatif terhadap satu mempunyai tujuan yang bersifat

perbuatan, sanksi tindakan sosial7.

terarah pada upaya HASIL PENELITIAN DAN


PEMBAHASAN
memberikan pertolongan agar
Perjudian merupakan
dia berubah, bersumber dari ide
penyakit masyarakat serta
dasar perlindungan masyarakat bertentangan dengan agama,
kesusilaan, moral pancasila,
dan pembinaan atau perawatan
termasuk membahayakan
si pembuat5.
penghidupan dan kehidupan
Dengan demikian, masyarakat, bangsa, dan Negara.
Sebelum dikeluarkan Undang-
perbedaan prinsip antara sanksi
undang No.7 Tahun 1974 tentang
pidana dengan sanksi tindakan
penertiban perjudian, perjudian di
terletak pada tindakan unsur dalam KUHP diatur dalam Pasal 303
dan Pasal 542 dan setelah
pencelaan, bukan pada tindaknya
dikeluarkannya Undang-undang
unsur penderitaan, sedangkan
Nomor 7 Tahun 1974, perjudian
sanksi tindakan tujuannya lebih diatur dalam Pasal 303 dan Pasal 303
bis KUHP. Dalam penjelasan

4 6
Sudarto,1973.Hukum Pidana Jilid Sholehuddin,2002,Op.Cit, hlm.33
7
IA,Badan Penyedikan FK- J.E Jonkers, 1987. Buku Pedoman
UNDIP,Semarang,hlm 7 Hukum Pidana Hindia Belanda, Bima
5
Ibid Aksara, Jakarta,hlm.350

7
1

Undang-undang Nomor 7 Tahun Overmacht / keadaan memaksa


1974 tentang Penertiban Perjudian. (Pasal 48 KUHP).
Kesalahann merupakan Jika ketiga unsur tersebut
masalah pertanggungjawaban pidana diatas telah terpenuhi maka orang
seseorang melakukan kesalahan jika yang bersangkutan bisa dinyatakan
pada waktu melakukan tindak pidana bersalah atau mempunyai
di lingkungan masyarakat.Kesalahan pertanggungjawaban pidana,
dalam arti seluas-luasnya amat sehingga bisa dipidana.Dalam
berkaitan dengan pertanggung jawaban pidana subyek
pertanggungjawaban pidana yaitu hukum yang bersangkutan harus
meliputi: dibuktikan terlebih dahulu bahwa
1. Adanya kemampuan bertanggung perbuatannya bersifat melawan
jawab pada si pelaku; artinya hukum. Dengan demikian, seseorang
keadaan jiwa pelaku harus mendapatkan pidana tergantung pada
normal. 2 (dua) hal, antara lain:
2. Hubungan bathin antara pelaku 1. Harus ada perbuatan yang
dengan perbuatannya, yang bertentangan dengan Undang-
berupa kesengajaan (dolus) atau Undang atau dengankata lain
kealpaan (culpa), ini disebut harus ada unsur melawan hukum.
bentuk-bentuk kesalahan. Dalam 2. Terhadap pelakunya ada unsur
hal ini dipersoalkan sikap bathin kesalahan dalam bentuk
seseorang pelaku terhadap kesengajaan dan kealpaan,
perbuatannya. sehingga perbuatan yang
3. Tidak adanya alasan yang melawan hukum tersebut dapat
menghapus kesalahan atau tidak dipertanggungjawabkan
ada alasan pemaaf meskipun apa kepadanya.
yang disebut dalam (1) dan (2) Hakim menjatuhkan pidana
ada, ada kemungkinan bahwa harus dalam rangka menjamin
adak eadaan yang mempengaruhi tegaknya kebenaran, keadilan, dan
sipelaku sehingga kesalahannya kepastian hukum bagi seorang.Jadi,
hapus, misalnya dengan adanya bukan hanya balas dendam, rutinitas
pekerjaan ataupun bersifat

8
1

formalitas.Apabila kita kembali pada Bagi seorang hakim memberikan


tujuan hukum acara pidana, secara suatu putusan akan suatu tidak
sederhana adalah untukmenemukan pidana harus sesuai dengan
kebenaran materil. Bahkan keyakinan hakim dan dalam kasus
sebenarnya tujuannya lebih luas yaitu yang penulis bahas ini jaksa
tujuan hukum acara pidana adalah mempergunakan dakwaan alternatif
mencari dan menemukan kebenaran dari dakwaan penutut umum, sebab
materiil itu hanya merupakan tujuan dalam perbuatan pelaku ada beberapa
antara.sebab ada tujuan ahkir yaitu pasal yang dipersangkakan dan guna
yang menjadi tujuan seluruh tertib menjerat pelaku agar tidak ada celah
hukum Indonesia, dalam hal itu untuk lolos dari perbuatannya.
mencapai suatu masyarakat yang Berdasarkan dari putusan
tertib, tenteram, damai, adil dan tersebut, analisa dari penulis bahwa
sejahtera. tindak pidana perjudian yang
Fungsi utama dari seorang dilakukan terdakwa Suhardi Tjia Pgl
hakim adalah memberikan putusan Awi Alias Konga di dalam
terhadap perkara yang diajukan persyaratan yang terdapat di dalam
kepadanya,dimana dalam perkara Pasal 303 ayat (1) KUHP dimana
pidana, hal itu tidak lepas dari sistem terdakwa terbukti melakukan tindak
pembuktian negatif pidana perjudian dengan
(negativewetterlijke), yang pada memberikan sarana kepada khalayak
prinsipnya menentukan bahwa suatu umum untuk melakukan aktivitas
hak atau peristiwa atau kesalahan ataupun permainan judi. Akan tetapi
dianggap telah terbukti, di samping penjatuhan pidana kepada terdakwa
adanya alat-alat bukti menurut Suhardi Tjia Pgl Awi Alias Konga
undang-undang juga ditentukan tidaklah sesuai dengan penerapan di
keyakinan hakim yang dilandasi dalam Pasal 303 ayat (1) dimana
dengan integitas moral yang baik. hakim menjatuhkan pidana penjara
Jadi, putusan hakim bukanlah kepada terdakwa Suhardi Tjia Pgl
semata-mata didasarkan pada Awi Alias Konga berdasarkan Pasal
ketentuan yuridis saja, melainkan 303 ayat (1) angka 2 KUHP. Di
juga didasarkan pada hati nurani. dalam Pasal 303 ayat (1) KUHP

9
1

tersebut dengan jelas menyatakan banyak hal, baik itu yang berkaitan
bahwa diancam dengan pidana dengan perkara yang sedang
penjara paling lama sepuluh tahun diperiksa, tingkat perbuatan dan
atau dendapaling banyak sepuluh juta kesalahan yang dilakukan pelaku dan
rupiah: di dalam melaksanakan tugasnya
1. Dengan sengaja menawarkan maka hakim harus bebas dan tidak
atau memberikan kesempatan boleh terpengaruh atau berpihak
untuk permainan judi dan kepada siapapun. Jaminan kebebasan
menjadikannyasebagai pencarian, ini juga diatur dalam berbagai
atau dengan sengaja turut serta peraturan, yaitu dalam Pasal 24
dalam suatu perusahaan untuk itu Undang-undangDasar Negara
2. Dengan sengaja menawarkan Republik Indonesia 1945 yang
atau memberikan kesempatan menjelaskan bahwa kekuasaan
kepada khalayak umum untuk Kehakiman merupakan kekuasaan
bermain judi atau dengan sengaja yang merdeka untuk
turut serta dalam perusahaan menyelenggarakan peradilan guna
untuk itu dengan tidak peduli menegakkan hukum dan keadilan.
apakah untuk menggunakan Hal itu ditegaskan kembali dalam
kesempatan adanya sesuatu pengertian kekuasaan kehakiman
syarat atau dipenuhinya suatu tata yang disebutkan dalam Pasal 1
cara”. Undang-Undang Nomor 4 Tahun
Dalam putusan ini kebebasan 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman
hakim dalam memeriksa dan (selanjutnya disebut dengan UU
mengadili suatu perkara merupakan Kehakiman) yang dimana:kekuasaan
kekuasaan bagi hakim dan harus negara yang merdeka untuk
tetap dikawal dan dihormati oleh menyelenggarakan peradilan guna
semua pihak tanpa kesuali, sehingga menegakkan hukum dan keadilan
tidak ada satupun pihak yang dapat berdasarkan Pancasila, demi
mengintervensi hakim dalam terselenggaranya Negara Hukum
menjalankan tugasnya Republik Indonesia”
tersebut.Hakim dalam menjatuhkan Penerapan penjatuhan pidana
putusan, harus mempertimbangkan oleh hakim bahwa dalam penjatuhan

10
1

putusan hakim tidaklah semata-mata perilaku yang menyimpang harus


berdasarkan atau dikarenakan oleh terus dilakukan.Hal ini sangat
undang-undang tetapi juga beralasan karena
berdasarkan pemikiran-pemikiran, perjudianmerupakan ancaman yang
analisa, fakta-fakta dan keyakinan nyata terhadap norma-norma sosial
haim dalam mengambil keputusan yang dapat menimbulkan ketegangan
terhadap penjatuhan pidana dalam individual maupun ketegangan-
tindak pidana perjudian terutama ketegangan sosial.Perjudian
terhadap pelaku ayng menyediakan merupakan ancaman riil atau
sarana dan memberikan kesempatan potensiil bagi berlangsungnya
kepada masyarakat umum untuk ketertiban sosial.Dengan demikian
melakukan perjudian. perjudian dapat menjadi penghambat
Jadi, hal di atas tersebut pembangunan nasional yang
sangat penting bagi hakim dalam beraspek materiel-spiritual.Karena
pertimbangan penjatuhan hukuman perjudian mendidik orang untuk
yaitu untuk menentukan takaran mencari nafkah dengan tidak
hukuman yang harus dijatuhkan dan sewajarnya.Sedangkan pembangunan
telihat tindakan terdakwa selam membutuhkan individu yang giat
persidangan sangat penting. bekerja keras dan bermental
Walaupun tuntutan berat, tapi jika kuat.Sangat beralasan kemudian judi
terdakwa beretika yang baik dalam harus segera dicarikan cara dan
persidangan maka hakim akan solusi yang rasional untuk suatu
mempertimbangkan tuntutan pemecahannya. Karena sudah jelas
hukuman dan Jaksa Penutut Umum. judi merupakan problema sosial yang
Berdasarkan hal tersebut dapat mengganggu fungsi sosial dari
hakim dalam memeriksa seseorang masyarakat.Salah satu usaha rasional
yang diduga melanggar peraturan yang digunakan untuk
hukum pada proses persidangan menanggulangi perjudian adalah
mempunyai kebebasan terutama dengan pendekatan kebijakan hukum
dalam menjatuhkan putusan. pidana.
Penegakan hukum pidana untuk Dalam menemukan pelaku
menanggulangi perjudian sebagai yang menyediakan sarana dan

11
1

menawarkan ataupun memberikan sarana untuk melakukan perjudia


kesempatan khalayak umum untuk maka akan diancam dengan sanksi
bermain judi sangat susah dalam pidana. Walaupun demikian masih
menemukan tempat para pelaku dirasa kurang efektif dalam
melakukan tindak pidana perjudian penegakan terhadap pelanggarannya,
dan pelaku yang menyediakan sarana karena dalam penegakan hukum
untuk permainan judi oleh pidana tidak hanya cukup dengan
masyarakat. Seperti di dalam tindak diaturnya suatu perbuatan di dalam
pidana perjudian jeni Toto gelap suatu undang-undang, namun
(togel) yang dimana pelaku penyedia dibutuhkan juga aparat hukum
jasa untuk permainan judi tersebut sebagai pelaksana atas ketentuan
hanya menggunakan sistem undang-undang serta lembaga yang
telekomunikasi Handphone dalam berwenang untuk menangani suatu
melakukan tindak pidana itu dan kejahatan seperti kepolisian,
pelaku cenderung berpindah tempat kejaksaan dan pengadilan.
sehingga dalam pencaharian pelaku Menimbang, bahwa dalam
penyedia sarana dan prasarana untuk perkara ini terhadap Terdakwa telah
melakukan aktivitas perjudian dikenakan penangkapan dan
tersebut sulit untuk ditemukan. penahanan yang sah, maka masa
Dalam penegakkan hukum penangkapan dan penahanan tersebut
mengenai tindak pidana perjudian ini harus dikurangkan seluruhnya dari
sangatlah susah bagi penegak hukum pidana yang dijatuhkan;
untuk memberantas atau mencegah Menimbang, bahwa oleh
tindak pidana ini dikarenakan karena Terdakwa dijatuhi pidana
perbuatan tindak pidana ini maka haruslah dibebani pula untuk
dilakukan secara tersebunyi dan membayar biaya perkara;
terorganisir dengan baik. Di dalam Memperhatikan dakwaan
Kitab Undang-Undang Hukum Primair Pasal 303 ayat (1) ke-2
Pidana sendiri pada Pasal 303 ayat KUHP dan Undang-undang Nomor 8
(1) KUHP menegaskan bahwa Tahun 1981 tentang Hukum Acara
seseorang yang melakukan tindak Pidana serta peraturan perundang-
pidana perjudian ataupun penyedia undangan lain yang bersangkutan;

12
1

Dalam perkara ini Majelis mempertimbangkan suatu penjatuhan


Hakim tidak menemukan dasar untuk pidana berdasarkan antara lain:
menghapuskan pidana atas diri 1. Pertimbangan hakim yang
terdakwa.Oleh karena itu terdakwa bersifat yuridis
dinyatakan harus dapat Pertimbangan yang bersifat
mempertanggungjawabkan yuridis adalah pertimbangan yang
perbuatannya.Pada perkara ini didasarkan pada fakta-fakta yuridis
putusan yang dijatuhkan Majelis yang terungkap di dalam persidangan
Hakim kepada terdakwa lebih rendah dan oleh undang-undang telah
dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum, ditetapkan sebagai hal yang harus
hal ini disebabkan karena hal-hal dimuat di dalam putusan.
yang memberatka dan meringankan Adapun pertimbangan hakim
terdakwa yang menjadi yang digolongkan sebagai
pertimbangan majelis hakim dalam pertimbanganyaitu dakwaan jaksa
menjatuhkan putusan. penuntut umum;keterangan
Di dalam putusan ini bahwa terdakwa;keterangan saksi; barang
hal yang memberatkan dan bukti; danpasal-pasal peraturan
meringankan terdakwa menjadi pidana.
alasan pertimbangan hakim di dalam 2. Pertimbangan hakim yang
mejatuhkan pidana penjara terhadap bersifat non yuridis
terdakwa Suharditjia Pgl Awi Alias Keadaan-keadaan yang
Konga yang telah melakukan tindak digolongkan sebagai pertimbanga
pidana yang telah diatur di dalam hakim yang bersifa sosiologis,
Pasal 303 ayat (1) angka 2 KUHP sebagai berikut:
yaitu dengan sengaja memberikan a. Latar Belakang Perbuatan
kesempatan kepada khalayak umum Terdakwa;
untuk bermain judi. Adapun hal b. Akibat Perbuatan Terdakwa; dan
yang memberatkan terdakwa di c. Kondisi Diri Terdakwa.
dalam putusan ini bahwa perbuatan SIMPULAN
terdakwa telah meresahkan Penerapan di dalam
masyarakat.Berdasarkan dari putusan putusanperkara nomor
di atas bahwa hakim 226/Pid.B/2015/PN.Pdg bahwa

13
1

terdakwa Suhardi Tjia Pgl Awi alias DAFTAR PUSTAKA


Konga terbukti secara sah dan Andi Hamzah, 2008, Pengantar
Hukum Acara Pidana
meyakinkan bersalah melakukan
Indonesia Edisi Kedua, Sinar
tindak pidana yang dengan dengan Grafika, Jakarta.
sengaja memberikan kesempatan
Bambang Sunggono, 2007, Metode
kepada khalayak umum untuk Penelitian Hukum, Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
bermain judi dan telah melanggar
Pasal 303 ayat (1) angka 2 KUHP Burhan Ashshofa, 1996, Metode
Penelitian Hukum, cetakan
yang kepada terdakwa diputuskan
pertama,pt.rineka Cipta,
pidana penjara selama 6 (enam) Jakarta.
bulan penjara dan penerapan hakim
J.E jonkers, 1987.Buku Pedoman
di dalam putusan ini sesuai dengan Hukum Pidana Hindia
Belanda, Bima Aksara,
Pasal 303 ayat (1) angka 2
Jakarta.
KUHP.Pertimbangan hakim dalam
Jhonny Ibrahim, 2007, Teori dan
menjatuhkan pidana penjara terhadap
Metodologi Penelitian
terdakwa dengan memperhatikan Hukum Normatif, Malang
fakta-fakta yang terjadi, keterangan
Kamus Besar Indonesia, 2007, Edisi
saksi dan barang bukti yang berada Ketiga Departemen
Pendidikan Nasional, Balai
di dalam proses peradilan pidana
Pustaka.
beserta dengan keyakinan hakim
Kartini Kartono, 1981.Patologi
dalam memutuskan penjatuhan
Sosial, PT. Raja Grafindo
pidana kepada terdakwa akan tetapi Persada, Jakarta.
di dalam putusan perkara nomor
Leden Marpaung, 1996, Unsur-
226/Pid.B/2015/PN.Pdg ini Unsur Perbuatan Yang Dapat
Dihukum (Delik), Sinar
penjatuhan pidana yang diberikan
Grafika, Jakarta
oleh hakim masih terlalu ringan dari
M. Nasir, 2005, Metode Penelitian,
tuntutan penutut umum yang dimana
Ghalia Indonesia, Jakarta.
hakim menjatuhkan pidana penjara
Oemar Seno Adji, 1976, Hukum
kepada terdakwa selama 6 (enam)
Acara Pidana Dalam
bulan penjara. Prospektif, Erlangga, Jakarta.

Rusli Muhammad, 2006, Potret


Lembaga Pengadilan Negeri,

14
1

PT. Raja Grafindo Persada,


Jakarta Ray Pratama, 2014, Berjudi divonis
di hardiknas,http://www
Sholehuddin,2002.Sistem Sanksi Ranah berita.com, Portal
Dalam Hukum Posmetro Padang. Html.
Pidana,Grafindo Raja
Persada, Jakarta. Uswatun Khasanah, 2015,
Pengertian Sanksi Pidana
Soerjono Soekanto, 2011,Pengantar Menurut Ahli, http://www
Penelitian Hukum,Universitas Media Pusat. Com Html.
Indonesia, Jakarta.

Sudarto, 1973, Hukum Pidana Jilid


IA, Badan Penyidikan FK-
UNDIP, Semarang.

Wirjono Prodjodikoro, 1974, Bunga


Rampai Hukum, Sumur,
Bandung.

Zainuddin Ali, 2013, Metode


Penelitian Hukum, Sinar
Grafika, Jakarta.

Peraturan Perundang-Undangan

Undang-Undang Nomor 1 Tahun


1946 tentang Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana

Undang-Undang Nomor 7 Tahun


1974 Tentang Penertiban
Perjudian

Undang-Undang Nomor 8 Tahun


1981 tentang Kitab Undang-
Undang Hukum Acara Pidana

Undang-Undang Nomor 48 Tahun


2009 tentang Kekuasaan
Kehakiman Negara Republik
Indonesia.
Sumber Lain

Nano Oktaviano, 2013, Pengertian


Perjudian dan Jenis
Perjudian, http://www
Pengertian judi-bookie. Html.

15

Das könnte Ihnen auch gefallen