Sie sind auf Seite 1von 16

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/301634963

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUASAN MAHASISWA


TERHADAP PELAYANAN FAKULTAS SEBAGAI LEMBAGA
PENDIDIKAN (Studi Kasus di FMIPA, Universitas Udayana)

Article · November 2008

CITATIONS READS

11 1,554

2 authors:

I Gusti Ayu Made Srinadi Desak Putu Eka Nilakusmawati


Udayana University Udayana University
51 PUBLICATIONS   18 CITATIONS    47 PUBLICATIONS   23 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Herbal Medicine TLC-Fingerprint View project

Development Open Courses of Marketing Research Techniques, Grant PDITT (INDONESIA ONLINE LEARNING OPEN AND INTEGRATED) in
2016, the Directorate General Education and Student Affairs, the Ministry of Research, Technology and Higher Education. View project

All content following this page was uploaded by Desak Putu Eka Nilakusmawati on 26 April 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP
PELAYANAN FAKULTAS SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN
(Studi Kasus di FMIPA, Universitas Udayana)

I Gusti Ayu Made Srinadi dan Desak Putu Eka Nilakusmawati


FMIPA Universitas Udayana

Abstract
The success of a faculty as a work unit in a university is determined by the
quality of the given services than can be measured by the satisfaction of the
students as its customers. The measurement of the service quality is an important
element to provide better, more efficient and more effective services. This study
aims to investigate: (1) determinant factors of the students’ satisfaction of the
services in FMIPA Universitas Udayana; and (2) the dominant factor and its
characteristics. The data were collected through a questionnaire administered to
160 students of FMIPA Universitas Udayana to investigate their perceptions of the
faculty’s services. The data were analyzed using the descriptive technique and the
confirmatory factor analysis. The results show that, by percentage, no indicator is
in the very good category, only one indicator is in the good category, 9 indicators
are in the fairly good category, and 14 indicators are in the poor category. The
results indicate that the faculty’s service quality needs improving. The results of the
factor analysis show that five determinant factors of the students’ satisfaction
include tangibles, reliability, responsiveness, assurance, and empathy. By the
priority scale, the reliability factor should be improved first because it is dominant
in determining the students’ satisfaction. Quality indicators constituting the
reliability factor include (1) staff’s/employees’ professionalism; (2) employees’
sociability; (3) comfortable services; (4) staff’s politeness; (5) clarity of the
information given by the staff; and (6) accuracy of the grades in grade cards.

Keywords: quality of service, descriptive technique, confirmatory factor analysis,


reliability

A. Pendahuluan Perguruan tinggi harus melakukan


Semakin meningkat kebutuhan ma- langkah antisipasi guna menghadapi
syarakat terhadap pendidikan formal, persaingan yang semakin kompetitif
khususnya pendidikan tinggi, menjadi- serta bertanggung jawab untuk meng-
kan perguruan tinggi sebagai sektor gali dan meningkatkan segala aspek
strategis yang diharapkan dapat meng- pelayanan yang dimiliki. Penelitian me-
hasilkan sumber daya manusia yang ngenai berbagai permasalahan yang di-
bermutu. Keadaan persaingan yang cu- hadapi perguruan tinggi dalam kaitan-
kup kompetitif antarperguruan tinggi nya dengan pengukuran mutu jasa,
menuntut lembaga pendidikan memper- penilaian dengan pendekatan akreditasi
hatikan mutu pendidikan dan kelem- serta penilaian yang sifatnya langsung
bagaan sehingga mampu serta unggul seperti tingkat gagal studi (DO), masa
dalam persaingan tersebut. studi dan lainnya dianggap tidak cu-

217
218

kup sehingga diperlukan paradigma dukung pelayanan jasa; (4) outcome, me-
baru sebagai indikator pengukuran mu- nyangkut dampak dari penyampaian
tu (Sadat, 2002). jasa dilihat dari tingkat kepuasan kon-
Keberhasilan fakultas sebagai unit sumen; dan (5) impact, menyangkut dam-
kerja dalam perguruan tinggi sangat pak jangka panjang dari jasa yang di-
ditentukan oleh mutu pelayanan yang terima oleh konsumen. Menurut Sugito
diberikan, dimana pelayanan yang ber- (2005), kepuasan pelanggan adalah
mutu dapat diidentifikasi melalui ke- suatu keadaan terpenuhinya keinginan,
puasan pelanggan, dalam hal ini adalah harapan, dan kebutuhan pelanggan.
mahasiswa. Cravens (Handayani, dkk., Bila pelayanan yang diberikan dapat
2003) menyatakan bahwa, ”Untuk men- memenuhi keinginan, harapan, dan ke-
capai tingkat kepuasan yang tinggi, butuhan pelanggan, dinilai pelayanan
diperlukan adanya pemahaman tentang itu memuaskan.
apa yang diinginkan oleh konsumen, Pengukuran mutu pelayanan me-
dengan mengembangkan komitmen se- rupakan elemen penting dalam menye-
tiap orang yang ada dalam lembaga un- diakan pelayanan yang lebih baik, lebih
tuk memenuhi kebutuhan konsumen”. efisien, dan lebih efektif. Oleh karena
Fakultas MIPA Universitas Uda- itu, mutu pelayanan harus dimulai dari
yana (FMIPA Unud) sebagai salah satu kebutuhan konsumen akan pelayanan
lembaga pendidikan tinggi, harus me- dan berakhir pada persepsi konsumen
nerapkan konsep mengutamakan ke- akan mutu pelayanan yang diberikan.
puasan mahasiswa sebagai pelanggan Pengukuran mutu pelayanan dalam bi-
dengan memberikan pelayanan terbaik. dang pendidikan di FMIPA Unud, ti-
Beberapa bidang pelayanan yang harus dak hanya dilihat dari pelayanan aka-
dikembangkan secara berkelanjutan demis, tetapi juga dilihat dari pelayan-
meliputi: kurikulum program studi, an nonakademis, di antaranya dalam
proses pembelajaran, sumber daya ma- hal administrasi perkuliahan. Pelayan-
nusia (dosen, pegawai, teknisi), maha- an di sini dapat dipandang sebagai
siswa, sarana dan prasarana, suasana suatu tindakan yang dapat diberikan
akademik, penelitian serta publikasi, oleh seluruh jajaran fakultas (pegawai,
pengabdian kepada masyarakat, mana- dosen, teknisi, sarana prasarana,dan
jemen lembaga, sistem informasi, dan dekanat) kepada mahasiswa sebagai
kerjasama dalam/luar negeri. pelanggan internalnya.
Sebuah aspek komprehensif dalam Banyak faktor yang menentukan
sistem pelayanan adalah mengidenti- pelayanan dalam bidang pendidikan di
fikasi pengukuran pelayanan jasa. FMIPA Unud, sehingga dibutuhkan
Menurut Parasuraman (Windhyastiti suatu analisis yang dapat melihat
dan Khouroh, 2003), untuk kepentingan pengaruh faktor-faktor tersebut secara
pengukuran jasa, mutu harus dipan- keseluruhan. Analisis faktor adalah
dang dari lima perspektif, yaitu: (1) analisis statistika yang digunakan un-
content, menyangkut prosedur standar tuk menemukan beberapa faktor yang
yang diikuti; (2) process, menyangkut ke- mendasari dan mengungkapkan saling
tepatan cara penyampaian jasa sesuai keterkaitan diantara variabel. Analisis
dengan prosedur yang diikuti; (3) struc- ini bertujuan untuk mengetahui hu-
ture, menyangkut kesesuaian fasilitas bungan interkorelasi di antara sejumlah
fisik dan struktur organisasi dalam men- besar variabel dengan cara mengidenti-

Cakrawala Pendidikan, November 2008, Th. XXVII, No. 3


219

fikasi satu set dimensi pokok yang berdasarkan basis peralatan (equipment
sama. based) atau basis orang (people based); (2)
Berdasarkan uraian yang dikemu- beberapa jenis jasa memerlukan ke-
kakan pada latar belakang masalah, hadiran klien (client’s presence); (3) jasa
pokok permasalahan dalam penelitian dibedakan dalam memenuhi kebutuhan
ini adalah faktor-faktor apakah yang perorangan (personal need) atau ke-
menentukan kepuasan mahasiswa ter- butuhan bisnis (business need); dan (4)
hadap pelayanan FMIPA Unud? jasa dibedakan atas tujuannya, yaitu
Berdasarkan rumusan masalah di laba atau nirlaba (profit or non profit)
atas, tujuan yang ingin dicapai dalam dan berdasarkan kepemilikannya yaitu
penelitian ini adalah: 1) mengetahui swasta atau publik (private or public).
faktor-faktor yang menentukan kepuas- Hadisubroto (Kimsean, dkk., 2003)
an mahasiswa terhadap pelayanan menyatakan bahwa pelayanan merupa-
FMIPA Unud; dan 2) mengetahui faktor kan satu bentuk kesatuan kerja dari
yang bersifat dominan dan mengetahui peralatan, perlengkapan atau apa saja,
indikator-indikator yang menyusun dan karyawan dalam penyediaan ako-
faktor dominan tersebut. modasi dari kegiatan yang diinginkan
oleh orang atau publik. Uraian di atas
menunjukkan bahwa lembaga pen-
B. Landasan Teori
didikan merupakan suatu lembaga
1. Jasa dan Pelayanan
pemberi jasa pada para konsumen,
Jasa yang diberikan kepada konsu-
dalam hal ini konsumennya adalah
men mengandung karakteristik (1) in-
siswa atau mahasiswa.
tangibility (tidak berwujud), artinya
bahwa suatu jasa mempunyai sifat ti-
dak berwujud, tidak dapat dilihat, di- 2. Mutu Pelayanan dan Kepuasan
rasakan, didengar, atau dicium sebelum Pelanggan
membelinya; (2) inseparability (tidak Kepuasan pelanggan memiliki mak-
dapat dipisahkan), artinya bahwa pada na yang beragam. Kepuasan tidak se-
umumnya jasa dikonsumsikan dan di- lamanya diukur dengan uang, tetapi
rasakan pada waktu bersamaan, apa- lebih didasarkan pada pemenuhan pe-
bila dikehendaki oleh seseorang untuk rasaan tentang apa yang dibutuhkan
diserahkan kepada pihak lainnya, dia seseorang. Kartono (1987) menyatakan
akan tetap merupakan bagian dari jasa bahwa uang tidak selamanya menjadi
tersebut, dan hal ini tidak berlaku bagi motif primer bagi seseorang, tetapi ke-
barang fisik yang diproduksi, dipasok, banggaan dan minat yang besar ter-
serta didistribusikan ke pengecer dan hadap sesuatu akan memberi kepuasan
akhirnya sampai pada konsumen untuk tersendiri. Kepuasan juga dapat dipan-
dikonsumsi; dan (3) variability (bervari- dang sebagai suatu perbandingan apa
asi), artinya bahwa barang jasa yang yang dibutuhkan dengan apa yang di-
sesungguhnya sangat mudah berubah- peroleh. Seseorang akan terpenuhi ke-
ubah karena jasa bergantung pada siapa puasannya jika perbandingan tersebut
yang menyajikan dan di mana disajikan. cukup adil. Ketidakseimbangan perban-
Kotler (2000) memberikan empat dingan, khususnya yang merugikan
karakteristik batasan untuk jenis-jenis akan menimbulkan ketidakpuasan. Se-
pelayanan jasa, yaitu: (1) jasa berbeda baliknya, ketidakseimbangan yang di-

Faktor-faktor Penentu Kepuasan Mahasiswa terhadap Pelayanan Fakultas


220

nilai menguntungkan akan memberi- yang diberikan dosen. Bila mahasiswa


kan kepuasan. merasa proses pembelajaran yang di-
Menurut Day Tse dan Wilton berikan dosen sesuai dengan yang di-
(Tjiptono, 1998), kepuasan pelanggan harapkan, mereka akan merasa puas
merupakan respon pelanggan terhadap dan mengatakan bahwa mutu pem-
evaluasi ketidaksesuaian yang dirasa- belajaran dosen sudah sangat baik.
kan antara harapan tentang kinerja de- Sebaliknya, bila yang diterima sangat
ngan kinerja aktual produk yang di- jauh dari yang diharapkan, dikatakan
rasakan setelah pemakaiannya. Dapat bahwa mutu pembelajaran dosen sa-
dikatakan bahwa kepuasan pelanggan ngat kurang baik. Penilaian terhadap
sebagai suatu keadaan terpenuhinya mutu pembelajaran dosen berdasarkan
kebutuhan pelanggan, dalam arti se- tingkat pemenuhan harapan mahasiswa
mua yang dibutuhkan dapat diterima tersebut dipandang sebagai persepsi
sesuai dengan kriteria yang diinginkan. mahasiswa tentang mutu pembelajaran
Makin tinggi kapasitas kebutuhan yang dosen.
terpenuhi, maka makin tinggi pula Persepsi dalam psikologi diartikan
kepuasan yang diterimanya. sebagai salah satu perangkat psikologis
Seperti telah disebutkan di atas, jika yang menandai kemampuan seseorang
mutu adalah keinginan untuk memuas- untuk mengenal dan memberi makna
kan dan kepuasan adalah rasa senang suatu objek yang ada di lingkungannya.
dan kecewa atas kinerja suatu produk Menurut Scheerer (Sutaat, 2005), per-
atau jasa yang dihasilkan, maka jika sepsi adalah representasi fenomenal
mutu jasa dibandingkan dengan tingkat tentang objek distal sebagai hasil peng-
kepuasan didapat suatu hubungan bah- organisasian dari objek distal itu sen-
wa kepuasan pelanggan dengan mutu diri, medium dan rangsangan prok-
jasa jika dipertemukan akan menghasil- sinal. Proses pemaknaan yang bersifat
kan penerimaan atau penolakan pe- psikologis sangat dipengaruhi oleh pe-
layanan. Dengan kata lain, menimbul- ngalaman, pendidikan dan lingkungan
kan kepuasan dan ketidakpuasan. sosial secara umum.
Salah satu pelayanan yang dirasa- Dalam penyelenggaraan suatu or-
kan mahasiswa sebagai pelanggan di ganisasi atau kegiatan yang terorgani-
fakultas sebagai lembaga pendidikan sasi, penetapan mutu merupakan upa-
adalah dalam hal pembelajaran. Ada ya yang sangat penting karena mutu
empat hal yang harus diperhatikan da- kinerja sering menentukan kelangsung-
lam peningkatan pembelajaran di per- an organisasi atau kegiatan yang ber-
guruan tinggi (Sudarwan, 1995), me- sangkutan. Penetapan mutu merupa-
liputi: (1) metode mengajar; (2) mutu kan hal yang sulit. Hal ini antara lain
pembelajaran; (3) tidak hanya bersifat disebabkan: (a) mutu merupakan suatu
descriptive oriented tetapi mencakup pe- konsep evaluasi yang subjektif karena
nerapan ilmu yang dipelajari; dan (4) selalu dipengaruhi oleh faktor sikap; (2)
kegiatan pembelajaran membentuk ma- mutu merupakan fungsi dari maksud
hasiswa untuk dapat berdiri sendiri se- dan tujuan dasar dari organisasi atau
cara akademis melalui pola pikir ana- kegiatan yang bersangkutan.
litis. Peningkatan mutu pendidikan me-
Mahasiswa mempunyai harapan rupakan suatu kebutuhan bagi semua
tertentu terhadap proses pembelajaran negara, baik negara berkembang atau-

Cakrawala Pendidikan, November 2008, Th. XXVII, No. 3


221

pun negara maju, sehingga menjadi ketahui faktor apa yang dominan me-
budaya bagi masyarakat untuk terus nentukan tingkat kepuasan, akan ter-
menerus meningkatkan diri melalui lihat variabel/indikator yang perlu di-
berbagai sarana pendidikan yang terse- pertahankan atau ditingkatkan sehing-
dia. Taylor (Semiawan, 1998) menyata- ga kepuasan mahasiswa terhadap mutu
kan bahwa mutu pendidikan tinggi ha- pelayanan fakultas akan semakin me-
rus didasarkan pada empat pilar pokok ningkat.
sumber daya di bidang pendidikan
tinggi, yaitu sumber daya fisik (physical C. Metode Penelitian
resources), keuangan (financial resources), Tahapan-tahapan penelitian yang
informasi (information resources), dan dilakukan untuk mencapai tujuan yang
sumber daya manusia (human resources). diharapkan sebagai berikut.
Konsep mutu pelayanan yang sa- 1. Tahap Pengumpulan Data
ngat popular adalah konsep ServQual Melalui kuesioner yang berisi indi-
yang dikembangkan oleh Parasuraman, kator-indikator pelayanan yang di-
Berry dan Zeithml sejak 15 tahun yang terima mahasiswa selama menjadi
lalu. Pertama kali konsep dari dimensi mahasiswa FMIPA Unud. Kuesio-
mutu pelayanan diformulasikan menja- ner disebar kepada 160 mahasiswa
di sepuluh dimensi, kemudian diseder- sehingga mewakili mahasiswa
hanakan menjadi lima dimensi (Irawan, FMIPA Universitas Udayana. Kue-
2002). Kotler (2000) mengungkapkan sioner yang digunakan telah diuji
lima faktor yang menentukan mutu validitas dan reliabilitasnya.
pelayanan jasa meliputi: (1) tangible 2. Penentuan Variabel Penelitian
(bukti langsung) mencakup fasilitas Konsep tentang mutu yang me-
fisik, perlengkapan, pegawai, dan sa- rupakan variabel laten (faktor) da-
rana komunikasi; (2) reliability (relia- lam penelitian ini yaitu: (1) bukti
bilitas), yaitu kemampuan memberikan langsung (tangibles); (2) kehandalan
pelayanan yang dijanjikan dengan se- dosen (reliability); (3) sikap tanggap
gera, akurat, dan memuaskan; (3) res- (responsiveness); (4) jaminan (assu-
ponsiveness (daya tanggap), yaitu ke- rance); dan (5) empati (empathy).
inginan staf membantu para pelanggan Pengukuran terhadap faktor ter-
dan memberikan layanan dengan tang- sebut dijabarkan melalui 24 per-
gap; (4) assurance (jaminan), mencakup tanyaan yang merupakan indika-
pengetahuan, kompetensi, kesopanan, tor-indikator mutu pelayanan yang
dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki disusun dalam kuesioner.
staf, bebas dari bahaya, resiko, atau 3. Skala Pengukuran
keragu-raguan; (5) empathy (empati), Pengukuran merupakan suatu pro-
meliputi kemudahan dalam menjalin ses penerjemahan hasil-hasil peng-
relasi, komunikasi yang baik, perhatian amatan menjadi angka-angka se-
pribadi, dan pemahaman atas kebutuh- hingga dapat dianalisis menurut
an individu para pelanggan. kaidah-kaidah tertentu. Skala likert
Mahasiswa dalam manajemen mutu digunakan untuk mengukur sikap,
terpadu perguruan tinggi merupakan pendapat dan persepsi seseorang
pelanggan yang harus dipuaskan. Un- atau sekelompok orang tentang ke-
tuk memberikan kepuasan dalam pe- jadian atau gejala sosial. Dalam
layanan kepada mahasiswa, perlu di- skala likert dapat dibuat lebih ba-

Faktor-faktor Penentu Kepuasan Mahasiswa terhadap Pelayanan Fakultas


222

nyak kemungkinan jawaban sehing- dah untuk jawaban yang paling


ga memudahkan responden meng- tidak diharapkan. Data yang diper-
ekspresikan tingkat pendapat oleh dari variabel yang diukur, di-
mereka lebih mendekati kenyataan. distribusikan pada kelas/interval
Ukuran jawaban responden dalam yang berbeda dan dinyatakan da-
penelitian ini berkisar dari satu lam persen. Banyak pertanyaan
sampai empat. Skor tertinggi diberi- dalam kuesioner adalah 24, dan
kan untuk jawaban yang paling jumlah responden 160 maka diper-
diharapkan sedangkan skor teren- oleh perhitungan berikut.

a. Prosentase jumlah skor yang paling diharapkan (skor tertinggi)

jumlah skor yang diharapkan


T= x100%
skor tertinggi x jumlah responden x banyak pertanyaan
4 × 160 × 24
T= × 100% = 100%
4 × 160 × 24

b. Prosentase jumlah skor yang tidak diharapkan (skor terendah)

jumlah skor yang tidak diharapkan


R= x100%
skor tertinggi x jumlah responden x banyak pertanyaan
1 × 160 × 24
R= × 100% = 25%
4 × 160 × 24

c. Lebar kelas/interval yang dimaksud adalah sebagai berikut :


Jarak kelas T − R 100% − 25%
I= = = = 15%
Jumlah kelas 5 5

Pengubahan skor tiap-tiap indikator tuk kelas/interval nilai, yang diuraikan


menjadi nilai prosentase skor terhadap dalam Tabel 1.
skor maksimal dinyatakan dalam ben-

Tabel 1. Kategori Persepsi Mahasiswa dalam Pencapaian Skor terhadap Skor


Maksimal
Kelas Prosentase Pencapaian Skor terhadap Skor Maksimal Kategori
1. 85 ≤ x ≤ 100 Sangat Baik
2. 70 ≤ x < 85 Baik
3. 55 ≤ x < 70 Cukup Baik
4. 40 ≤ x < 55 Kurang Baik
5. 25 ≤ x < 40 Sangat Kurang Baik
Sumber : Kategori menurut Riduwan (2004)

Cakrawala Pendidikan, November 2008, Th. XXVII, No. 3


223

4. Tahapan Analisis Data pelanggan dengan persepsi manajemen


Untuk mengetahui persepsi maha- mengenai harapan pelanggan; (2) per-
siswa tentang mutu pelayanan di- bedaan antara persepsi manajemen ter-
lakukan dengan cara: a) deskriptif, hadap harapan pelanggan dengan spe-
yaitu menghitung prosentase pen- sifikasi mutu jasa yang dihasilkan; (3)
capaian skor terhadap skor maksi- perbedaan antara spesifikasi mutu jasa
mal; b) konfirmatif, yaitu menentu- dengan yang secara aktual disampaikan
kan variabel laten dari item-item kepada pelanggan; (4) perbedaan an-
pertanyaan yang merupakan indi- tara minat penyampaian jasa dan apa
kator-indikator mutu pelayanan fa- yang dikomunikasikan tentang jasa ke-
kultas, yang disusun dalam kue- pada pelanggan; (5) perbedaan antara
sioner dengan analisis faktor. Vari- kinerja aktual dengan persepsi pelang-
abel laten ini dalam analisis faktor gan terhadap jasa. Kesenjangan 5 ini
dikenal sebagai faktor. Salah satu terjadi sebagai akibat terjadinya kesen-
tujuan dari analisis faktor adalah jangan 1 sampai kesenjangan 4, dimana
untuk mereduksi sejumlah variabel ukuran yang digunakan oleh pelanggan
dengan cara mengelompokkan va- dalam menilai kinerja perusahaan/
riabel berdasarkan korelasinya. Va- lembaga, yaitu berupa harapannya ten-
riabel yang berkorelasi tinggi akan tang kinerja tersebut berlainan dengan
berada dalam kelompok tertentu apa yang telah diperbuat dan diberikan
membentuk suatu faktor, sedang- oleh perusahaan/lembaga (Berry, dkk.,
kan variabel-variabel dengan kore- 1990).
lasi rendah akan membentuk faktor
yang lain. 1. Persepsi Mahasiswa tentang Mutu
5. Menginterpretasikan hasil analisis Pelayanan di FMIPA Unud
yang diperoleh sehingga memberi- Berdasarkan jawaban dari 160 res-
kan informasi yang bermanfaat. ponden mahasiswa FMIPA Unud, de-
ngan memperhatikan frekuensi untuk
D. Hasil dan Pembahasan setiap variabel indikator mutu pelayan-
Ada beberapa hal yang menjadi ma- an dapat dibentuk menjadi kategori-
salah dalam jasa pelayanan dan mem- kategori berdasarkan prosentase pen-
pengaruhi mutu pelayanan, yaitu ter- capaian terhadap skor maksimal. Kate-
jadinya kesenjangan/perbedaan, yang gori setiap indikator pelayanan FMIPA
meliputi: (1) perbedaan antara harapan Unud dirangkum dalam Tabel 2.

Faktor-faktor Penentu Kepuasan Mahasiswa terhadap Pelayanan Fakultas


224

Tabel 2. Prosentase Pencapaian Skor untuk Setiap Indikator Mutu


No. Indikator Prosentase Penca- Kategori
paian Skor dari Skor
Maksimal (%)
1. Kenyamanan ruang kuliah 59,06 Cukup Baik
2. Keadaan fisik meja, kursi 60 Cukup Baik
3. Kebersihan ruang kuliah 51,41 Kurang Baik
4. Kesesuaian antara penerima beasiswa 42,5 Kurang Baik
dengan syarat penerimaan
5. Ketersediaan area parkir 64,53 Cukup Baik
6. Ketersediaan Lab sesuai kebutuhan 58,75 Cukup Baik
perkuliahan
7. Ketersediaan komputer untuk kegiatan 53,44 Kurang Baik
administrasi
8. Keramahaan karyawan/staf 54,22 Kurang Baik
9. Ketepatan perhitungan nilai dalam KHS 68,28 Cukup Baik
10. Pelaksanaan janji pelayanan 52,5 Kurang Baik
11. Kecepatan pelayanan 47,81 Kurang Baik
12. Respon karyawan 44,53 Kurang Baik
13. Daya tanggap karyawan 51,88 Kurang Baik
14. Kehadiran karyawan 63,91 Cukup Baik
15. Kesabaran karyawan 57,66 Cukup Baik
16. Kesopanan karyawan 63,13 Cukup Baik
17. Kenyamanan dalam pelayanan 56,41 Cukup Baik
18. Profesionalisme staf 57,81 Cukup Baik
19. Ketepatan jadwal penerimaan beasiswa 59,38 Cukup Baik
20. Kejelasan pemberian informasi oleh staf 55,31 Cukup Baik
21. Kurikulum dan silabus mata kuliah 57,97 Cukup Baik
22. Informasi kaitan antar mata kuliah 70,47 Baik
23. Pengembalian hasil evaluasi oleh dosen 63,59 Cukup Baik
24. Penilaian perkuliahan secara objektif 47,19 Kurang baik
Rerata Total 56,74 Cukup Baik
Sumber : Data Primer, 2008

Secara umum, nilai rerata total pro- an yang cukup tinggi antara pelayanan
sentase pencapaian skor dari skor mak- yang diharapkan mahasiswa dengan
simal untuk semua indikator pelayanan pelayanan aktual yang diterima maha-
fakultas bernilai 56,74 berada dalam siswa.
kategori cukup baik. Walaupun pela- Tabel 2 juga memberikan informasi
yanan fakultas dalam kategori cukup bahwa tidak ada indikator mutu pela-
baik, nilai rerata total tersebut sangat yanan menurut persepsi mahasiswa
dekat dengan batas bawah kategori yang berada dalam kategori sangat baik
cukup baik, yaitu 55. Nilai ini me- atau sangat kurang baik. Indikator mu-
nunjukkan bahwa FMIPA Unud harus tu pelayanan dalam kategori baik ha-
meningkatkan pelayanannya kepada nya pada indikator informasi kaitan
mahasiswa karena terdapat kesenjang- antarmata kuliah oleh dosen. Indikator

Cakrawala Pendidikan, November 2008, Th. XXVII, No. 3


225

mutu yang berada dalam kategori ku- layanan secara langsung dan merasa-
rang baik meliputi: (1) kebersihan ru- kan sendiri pelayanan yang diberikan,
ang kuliah; (2) kesesuaian antara pene- serta mengetahui apa yang sebenarnya
rima beasiswa dengan syarat penerima- diinginkan mahasiswa. Juga mengura-
an; (3) ketersediaan komputer untuk ngi jumlah tingkatan antara bagian pe-
kegiatan administrasi; (4) keramahan layanan dengan dekanat. Dekanat ha-
karyawan/staf; (5) pelaksanaan janji rus meningkatkan komunikasi dengan
pelayanan; (6) kecepatan pelayanan; (7) para karyawan pada kesempatan non-
respon karyawan; (8) daya tanggap kar- formal seperti saat makan siang.
yawan; dan (9) penilaian perkuliahan Kesenjangan 2, yaitu perbedaan an-
secara objektif oleh dosen. Indikator- tara persepsi manajemen fakultas ter-
indikator mutu pelayanan yang lainnya hadap harapan mahasiswa dengan
berada dalam kategori cukup baik. mutu jasa yang dihasilkan. Penyebab-
Hampir semua indikator mutu pe- nya mungkin karena: (1) kurangnya
layanan perlu ditingkatkan, terlihat manajemen fakultas terhadap mutu
bahwa harapan mahasiswa terhadap jasa, misalnya penempatan karyawan/
mutu pelayanan masih lebih tinggi dari pegawai yang tidak tepat pada bagian
mutu pelayanan yang selama ini di- pelayanan; (2) keterbatasan fakultas
terima, baik dari segi sarana prasarana, untuk memenuhi keinginan para maha-
pelayanan pegawai administrasi (kar- siswa dan keengganan dekanat untuk
yawan/staf), pelayanan pihak dekanat berpikir kreatif dalam mengatasinya;
(pimpinan fakultas), maupun proses (3) standarisasi pekerjaan yang tidak
pembelajaran yang diberikan dosen. mencukupi karena mutu pelayanan
Peningkatan mutu pelayanan ini meru- yang tidak dapat distandarisasi sebab
pakan suatu keharusan, di samping sifatnya yang tidak kelihatan dan sulit
mewujudkan peningkatan mutu lulus- diukur; (4) tidak adanya penetapan
an, juga diperlukan demi eksis dan standar mutu bagi pegawai dalam
perkembangan fakultas di tahun-tahun menyediakan pelayanan yang bermutu.
mendatang, khususnya dalam menum- Pemecahannya dilakukan berupa: (1)
buhkan minat calon mahasiswa untuk dekanat merancang standar mutu pe-
melanjutkan dan menuntut ilmu di layanan, sedangkan kepala tata usaha
FMIPA Unud. membuat standar kerjanya, termasuk
Kesenjangan 1, yaitu perbedaan an- ketua-ketua jurusan harus mendukung
tara mahasiswa dengan persepsi pihak pelaksanaannya; (2) menciptakan ino-
dekanat mengenai harapan mahasiswa. vasi agar kebutuhan mahasiswa dapat
Hal ini disebabkan karena kurangnya dipenuhi; dan (3) menggunakan tekno-
informasi dari mahasiswa yang lang- logi untuk tugas-tugas yang sifatnya
sung sampai ke dekanat, atau banyak- rutin/berulang.
nya tingkatan pada bagian pelayanan Kesenjangan 3, yaitu perbedaan an-
hingga sampai pada dekanat menye- tara spesifikasi mutu jasa dengan yang
babkan informasi yang sampai pada secara aktual disampaikan ke maha-
dekanat tidak lengkap. Pemecahan ma- siswa. Hal ini disebabkan karena: (1)
salah ini adalah dengan meningkatkan ketidaktahuan karyawan apa yang di-
komunikasi antara dekanat dengan ma- inginkan dekanat; (2) memberikan tu-
hasiswa, dimana dekanat dapat me- gas pada saat yang bersamaan melayani
luangkan waktu untuk melihat pe- tugas yang lain; (3) ketidaktepatan pe-

Faktor-faktor Penentu Kepuasan Mahasiswa terhadap Pelayanan Fakultas


226

nempatan karyawan; dan (4) lemahnya 2. Faktor-faktor Penentu Mutu Pela-


teknologi, kurangnya fasilitas yang yanan Fakultas sebagai Lembaga
mengikuti perkembangan; (5) tidak ada Pendidikan
alat yang tepat untuk mengukur pro- Faktor merupakan suatu variabel
duktivitas jasa yang diberikan. Peme- baru yang bersifat tidak dapat diukur
cahan dilakukan dengan: (1) memberi- atau tidak dapat diamati (unobservable
kan penjelasan agar karyawan mengerti variable) secara langsung. Penentuan
aturan fakultas; (2) mengikutsertakan kelayakan data dianalisis dengan ana-
karyawan dalam membuat prosedur lisis faktor dapat dilihat dari nilai KMO
pelaksanaan kerja; (3) meningkatkan (Kaiser Meyer Olkin) yang merupakan
mutu pegawai dan modernisasi tekno- ukuran kecukupan sampel dan nilai uji
logi; (4) karyawan harus selalu diawasi; Bartlett’s yang menyatakan adanya
(5) memberdayakan karyawan untuk korelasi secara bersama-sama. Nilai
menemukan potensi diri agar dapat KMO lebih besar dari 0,7 dan uji
meningkatkan pekerjaan atau ikut me- Bartlett’s dengan signifikansi 0,000 di-
mecahkan masalah. anggap memenuhi, sehingga analisis
Kesenjangan 4, yaitu perbedaan faktor sah digunakan.
antara minat penyampaian jasa dan apa Untuk setiap variabel indikator
yang dikomunikasikan tentang jasa ke- mutu pelayanan perlu dilihat nilai anti-
pada mahasiswa. Penyebabnya adalah: imagenya. Menurut Hair, et al (1995),
(1) kurang komunikasi antarbagian dan nilai anti-image yang lebih kecil dari 0,5
(2) kecenderungan janji yang berlebih- akan dihilangkan atau diabaikan dalam
an. Pemecahannya dilakukan dengan analisis selanjutnya. Variabel indikator
cara: (1) komunikasikan secara terbuka ke-24, yaitu indikator penilaian per-
antarbagian; (2) kembangkan komuni- kuliahan secara objektif memiliki nilai
kasi yang cocok dan efektif tentang mu- anti-image 0,340 nilainya lebih kecil dari
tu jasa; dan (3) komunikasikan penger- 0,5, maka dihilangkan atau diabaikan
tian mutu jasa ke mahasiswa dengan pada analisis selanjutnya, sehingga ba-
efektif dan tepat, dan tidak membuat nyak variabel indikator mutu pelayan-
salah tafsir. an yang dianalisis ada sebanyak 23
Kesenjangan 5, yaitu perbedaan an- buah. Data penelitian yang digunakan
tara kinerja aktual dan persepsi maha- dengan 23 variabel indikator mutu pe-
siswa terhadap jasa pelayanan. Kesen- layanan memiliki nilai KMO 0,842 dan
jangan ini terjadi sebagai akibat kesen- uji Bartlett’s memenuhi signifikansi
jangan 1 sampai dengan kesenjangan 4. 0,000 menunjukkan bahwa analisis fak-
Dalam hal ini, ukuran yang digunakan tor sah digunakan dalam menentukan
mahasiswa untuk menilai kinerja fa- faktor-faktor mutu pelayanan Fakultas,
kultas yaitu berupa harapannya tentang serta menentukan faktor yang bersifat
kinerja tersebut berlainan dengan apa dominan.
yang telah diberikan fakultas sebagai Penentuan banyak faktor dalam
kinerja aktualnya. Timbulnya perbeda- analisis faktor dapat dilakukan dengan
an tersebut disebabkan karena lima dua cara yaitu secara ekploratif dan
faktor, yaitu: tangibles, reliability, respon- secara konfirmatif. Secara eksploratif
siveness, assurance, dan empathy. ditentukan berdasarkan nilai eigen dari
matriks kovarians atau matriks korelasi.
Umumnya faktor yang memiliki nilai

Cakrawala Pendidikan, November 2008, Th. XXVII, No. 3


227

eigen lebih besar atau sama dengan 1 menetapkan lima faktor yang menen-
dianggap sebagai faktor yang bermak- tukan mutu pelayanan fakultas sesuai
na. Secara konfirmatif yaitu menatap- dengan dimensi pelayanan jasa me-
kan banyak faktor yang diinginkan tan- nurut Kotler (2000). Nilai eigen untuk
pa memperhatikan besar nilai eigen tiap faktor dapat dilihat dalam Tabel 3
masing-masing faktor. berikut.
Pada penelitian ini dilakukan ana-
lisis faktor secara konfirmatif, yaitu

Tabel 3. Nilai Eigen Matriks Korelasi Variabel Indikator Mutu Pelayanan


Faktor Nilai Eigen Faktor Nilai Eigen
% of Cumula- % of Cumula
Total Variance tive % Total Variance -tive %
1 6,409 27,864 27,864 13 0,636 2,767 83,441
2 2,163 9,404 37,268 14 0,597 2,337 85,777
3 1,520 6,609 43,877 15 0,528 2,298 88,075
4 1,284 5,582 49,460 16 0,486 2,112 90,187
5 1,158 5,036 54,495 17 0,425 1,848 92,034
6 1,102 4,792 59,287 18 0,410 1,781 93,815
7 1,012 4,399 63,686 19 0,370 1,465 95,280
8 0,951 4,135 67,821 20 0,329 1,432 96,712
9 0,805 3,501 71,322 21 0,276 1,201 97,913
10 0,753 3,275 74,596 22 0,251 1,091 99,004
11 0,726 3,158 77,755 23 0,229 0,996 100,000
12 0,671 2,919 80,674
Sumber: Analisis Data Primer, 2008

Kelima faktor yang ditetapkan masing indikator. Suatu indikator agar


mampu menerangkan 54,495% kera- memiliki korelasi yang kuat hanya pa-
gaman data keseluruhan yang dimiliki. da satu faktor maka dilakukan rotasi
Selanjutnya akan dilihat indikator- terhadap matriks skor faktor. Penge-
indikator apa saja yang membentuk lompokan indikator mutu pelayanan
masing-masing faktor berdasarkan nilai ke dalam faktor-faktor diringkas dalam
skor faktor (factor loading) dari masing- Tabel 4.

Tabel 4. Pengelompokan Lima Faktor Hasil Analisis Faktor


%
Faktor Keragaman Indikator Mutu
Reliability 27,864 1. Profesionalisme staf/karyawan
(Kehandalan 2. Keramahan staf/karyawan
Karyawan) 3. Kenyamanan dalam pelayanan
4. Kesopanan staf
5. Kejelasan pemberian informasi oleh staf
6. Akurasi perhitungan nilai pada KHS
Empathy 9,404 1. Informasi perkuliahan oleh dosen
(Empati) 2. Pengembalian hasil evaluasi/tes oleh dosen
3. Keadaan Meja-Kursi

Faktor-faktor Penentu Kepuasan Mahasiswa terhadap Pelayanan Fakultas


228

Tangible 6,609 1. Ketersediaan parkir


(Bukti Langsung) 2. Ketersediaan Lab
3. Ketersediaan Komputer untuk administrasi
4. Ketersediaan ruangan , meja, kursi
Responsiveness 5,582 1. Respon karyawan
(Daya Tanggap) 2. Kecepatan pelayanan
3. Daya tanggap karyawan
4. Kehadiran karyawan
5. Ketepatan pelaksanaan janji pelayanan
6. Kesabaran karyawan
Assurance 5,036 1. Kebersihan ruang kuliah
(Jaminan) 2. Ketepatan jadwal penerimaan beasiswa
3. Kesesuaian penerima beasiswa dengan
syarat penerimaan
Sumber : Analsisis Data Primer, 2008

Penamaan faktor-faktor dalam ana- sarana termasuk faktor tangible (bukti


lisis faktor didasarkan atas indikator- fisik).
indikator yang mendukung faktor ter- Faktor keempat didukung oleh in-
sebut. Indikator-indikator mutu: (1) dikator-indikator: (1) respon karyawan;
profesionalisme staf/karyawan; (2) ke- (2) kecepatan pelayanan, (3) daya tang-
ramahan staf/karyawan; (3) kenyaman- gap karyawan; (4) kehadiran karyawan;
an dalam pelayanan; (4) kesopanan staf, (5) ketepatan pelaksanaan janji pelayan-
(5) kejelasan pemberian informasi oleh an; dan (6) kesabaran karyawan me-
staf; dan (6) akurasi perhitungan nilai nunjukkan keinginan staf membantu
pada KHS menunjukkan kemampuan dan memberi pelayanan kepada maha-
staf/karyawan dalam memberikan pe- siswa merupakan faktor Responsiveness
layanan kepada mahasiswa sehingga (daya tanggap).
faktor yang didukung oleh indikator- Faktor kelima didukung oleh indi-
indikator tersebut merupakan faktor kator-indikator: (1) kebersihan ruang
reliability (reliabilitas). kuliah; (2) ketepatan jadwal penerima-
Faktor kedua didukung oleh indi- an beasiswa; dan (3) kesesuaian peneri-
kator-indikator: (1) informasi perku- ma beasiswa dengan syarat penerimaan
liahan oleh dosen; (2) pengembalian ha- menunjukkan sifat dapat dipercaya
sil evaluasi/tes oleh dosen; dan (3) ke- yang dimiliki staf, bebas dari bahaya,
adaan meja-kursi. Hal ini mencakup resiko atau keragu-raguan merupakan
kemudahan dalam menjalin relasi, ko- faktor Assurance (jaminan).
munikasi yang baik, perhatian pribadi Indikator-indikator mutu pelayanan
dan pemahaman atas kebutuhan indi- mengelompok membentuk kelima fak-
vidu mahasiswa, sehingga faktor kedua tor yang menentukan mutu pelayanan.
ini merupakan faktor empathy (empati). Ketidaksesuaian antara mutu pelayan-
Indikator-indikator: (1) ketersedia- an yang diharapkan mahasiswa dengan
an parkir; (2) ketersediaan laboratory- mutu pelayanan aktual yang diberikan
um; (3) ketersediaan komputer untuk pihak fakultas menimbulkan ketidak-
administrasi; dan (4) ketersediaan ru- puasan mahasiswa atas mutu pelayan-
angan, meja, kursi merupakan fasilitas an yang selama ini diterima.
fisik, perlengkapan, sarana dan pra-

Cakrawala Pendidikan, November 2008, Th. XXVII, No. 3


229

3. Faktor Dominan Penentu Mutu Apabila diperlukan skala prioritas


Pembelajaran Dosen dalam upaya peningkatan mutu pe-
Faktor dominan adalah faktor yang layanan fakultas, maka faktor reliability
mampu menjelaskan keragaman data inilah yang terlebih dahulu harus di-
keseluruhan dengan prosentase paling tingkatkan karena memberikan penga-
besar. Faktor kehandalan karyawan ruh dominan dalam menentukan ke-
(Reliability) merupakan faktor dominan puasan mahasiswa terhadap pelayanan
penentu mutu pelayanan di FMIPA, Fakultas MIPA Universitas Udayana
Universitas Udayana. Faktor Reliability sebagai lembaga pendidikan.
diwakili oleh enam indikator mutu, Peningkatan profesionalisme kar-
memiliki skor faktor sebagai berikut. yawan melalui pelatihan-pelatihan pro-
1. Profesionalisme karyawan dengan fesi dan penempatan karyawan yang
skor faktor 0,713 berada pada kate- sesuai dengan keahliannya sangat di-
gori cukup baik dengan prosentase perlukan. Peningkatan keramahan, ke-
skor terhadap skor maksimal sopanan, pemberian rasa nyaman, keje-
57,81%. Indikator ini memiliki nilai lasan pemberian informasi dan akurasi
skor faktor yang paling tinggi di- perhitungan KHS dalam pelayanan
banding dengan indikator lainnya. oleh staf/karyawan melalui peningkat-
Hal ini menunjukkan bahwa pro- an komunikasi dekanat pada karyawan
fesionalisme karyawan sangat me- dan menanamkan pentingnya pemberi-
nentukan penilaian mahasiswa ter- an pelayanan yang maksimal kepada
hadap mutu pelayanan yang di- mahasiswa, serta menanamkan rasa
terima. tanggung jawab dan rasa memiliki fa-
2. Keramahan staf memiliki skor faktor kultas untuk bersama-sama terus me-
0,694 berada dalam kategori kurang ngembangkan lembaga.
baik dengan prosentase skor ter-
hadap skor maksimal 54,22%.
E. Simpulan dan Saran
3. Kenyamanan dalam pelayanan me-
1. Simpulan
miliki skor faktor 0,682 berada da-
Berdasarkan kelima faktor penentu
lam kategori cukup baik dengan
kepuasan mahasiswa terhadap pelayan-
prosentase skor terhadap skor mak-
an fakultas yaitu faktor tangibles, relia-
simal 56,41%.
bility, responsiveness, assurance, dan em-
4. Kesopanan staf memiliki skor faktor
pathy apabila diperlukan skala prioritas
0,677 berada dalam kategori cukup
dalam upaya peningkatan mutu pela-
baik dengan prosentase skor ter-
yanan, maka faktor reliability yang ter-
hadap skor maksimal 63,13%.
lebih dahulu harus ditingkatkan, ka-
5. Kejelasan pemberian informasi oleh
rena memberikan pengaruh dominan
karyawan memiliki skor faktor 0,602
dalam menentukan kepuasan mahasis-
berada dalam kategori cukup baik
wa terhadap pelayanan FMIPA Unud
dengan prosentase skor terhadap
sebagai lembaga pendidikan. Indikator-
skor maksimal 55,31%).
indikator mutu yang membentuk faktor
6. Akurasi penghitungan nilai pada
reliability meliputi: (1) profesionalisme
KHS memiliki skor faktor 0,546 ber-
staf/karyawan; (2) keramahan staf/
ada dalam kategori cukup baik de-
karyawan; (3) kenyamanan dalam pe-
ngan prosentase skor terhadap skor
layanan; (4) kesopanan staf; (5) ke-
maksimal 68,28%.

Faktor-faktor Penentu Kepuasan Mahasiswa terhadap Pelayanan Fakultas


230

jelasan pemberian informasi oleh staf; Irawan, H. 2002. 10 Prinsip Kepuasan


dan (6) akurasi perhitungan nilai pada Pelanggan. Jakarta: PT. Elex Me-
KHS dia Komputindo Gramedia.

2. Saran Kartono, K. 1987. Pemimpin dan Kepe-


Peningkatan mutu pelayanan mimpinan :Apakah Kepemimpinan
FMIPA Unud harus dilakukan agar itu Abnormal. Jakarta: Rajawali.
fakultas sebagai lembaga pendidikan
mampu berkembang melalui beberapa Kimsean, Y. Yermias T. K., dan Ag.
hal, seperti berikut. Subarsono. 2004. “Analisis Kiner-
1. Penetapan standar kerja pada ba- ja Publik pada Pelayanan Ter-
gian penting dalam pelayanan padu Satu Atap Kota Yogyakar-
mahasiswa, misalnya pada bagian ta”. Sosiosains, Volume 17, Nomor
akademik dan bagian kemaha- 3, Juli 2004. Pascasarjana Fisipol
siswaan. UGM. Yogyakarta.
2. Peningkatan kemampuan peda-
gogik dosen secara terus-menerus. Kotler, P. 2000. Marketing Management.
3. Studi banding pada fakultas lain, Millennium Edition. New Jersey:
untuk menemukan kelebihan dan Prentice-Hall International, Inc.
kelemahan fakultas yang sering
dijadikan mahasiswa untuk mem- Riduwan. 2004. Metode dan Teknik Me-
bandingkan pelayanan. nyusun Tesis. Bandung, Alfabeta.

Sadat, A. M. 2000. Analisis Hubungan


Daftar Pustaka Kinerja Jasa Perguruan Tinggi ter-
Berry, L, and Parasuraman. 1991. Mar- hadap Kepuasan Mahasiswa :Studi
keting Service Competing Through Kasus Universitas Indonesia. Pro-
Quality. New York: The Free gram Pasca Sarjana Ilmu Eko-
Press. nomi dan Manajemen Universi-
tas Indonesia. Jakarta.
Hair Jr., R..E. Anderson, R.L. Tathan,
and W.C. Black. 1995. Multiva- Semiawan, C. R. 1998. Pendidikan Tinggi
riate Data Analysis with Readings Peningkatan Kemampuan Manusia
(Fourth Edition). USA: Prentice- Sepanjang Hayat Seoptimal Mung-
Hall Inc. kin. Jakarta, Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi.
Handayani, R, Yermias T. K., dan
Ratminto. 2003. “Analisis Ke- Singarimbun, M. dan Sofyan E. 1989.
puasan Pemakai terhadap Pe- Metode Penelitian Survei. Jakarta,
layanan Perpustakaan Nasional LP3ES.
Provinsi Daerah Istimewa Yog-
yakarta”. Sosiosains, Volume 17 Sudarwan, D. 1995. Pendidikan Media
Nomor 2, April 2003. Pasca Sar- Komunikasi. Jakarta, Bumi Ak-
jana Fisipol UGM. Yogyakarta. sara.

Cakrawala Pendidikan, November 2008, Th. XXVII, No. 3


231

Sugito, H. 2005. Mengukur Kepuasan


Pelanggan. (On-line). www.ep-
rints.qut. edu/achieve/0003941/-
01/3491/pdf. Diakses 2 Juli 2008.

Sutaat. 2005. Persepsi Legislatif tentang


Pembangunan Kesejahteraan Sosial
di Daerah (On-line). http://dep-
sos.go.id. Diakses 16 Oktober
2008.

Tjiptono, F. 1998. Manajemen Jasa. Edisi


Kedua. Yogyakarta, Penerbit
Andi.

Windhyastiti, I dan Khouroh, U. 2003.


Mutu Pelayanan Jasa Pendidikan
di Fakultas Ekonomi Universitas
Merdeka Malang (Pendekatan
Serqual). Jurnal Penelitian Ilmu-
ilmu Sosial. Volume XV, Nomor
2. Lembaga Penelitian Univer-
sitas Merdeka. Malang.

Faktor-faktor Penentu Kepuasan Mahasiswa terhadap Pelayanan Fakultas

View publication stats

Das könnte Ihnen auch gefallen