Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
net/publication/301634963
CITATIONS READS
11 1,554
2 authors:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Development Open Courses of Marketing Research Techniques, Grant PDITT (INDONESIA ONLINE LEARNING OPEN AND INTEGRATED) in
2016, the Directorate General Education and Student Affairs, the Ministry of Research, Technology and Higher Education. View project
All content following this page was uploaded by Desak Putu Eka Nilakusmawati on 26 April 2016.
Abstract
The success of a faculty as a work unit in a university is determined by the
quality of the given services than can be measured by the satisfaction of the
students as its customers. The measurement of the service quality is an important
element to provide better, more efficient and more effective services. This study
aims to investigate: (1) determinant factors of the students’ satisfaction of the
services in FMIPA Universitas Udayana; and (2) the dominant factor and its
characteristics. The data were collected through a questionnaire administered to
160 students of FMIPA Universitas Udayana to investigate their perceptions of the
faculty’s services. The data were analyzed using the descriptive technique and the
confirmatory factor analysis. The results show that, by percentage, no indicator is
in the very good category, only one indicator is in the good category, 9 indicators
are in the fairly good category, and 14 indicators are in the poor category. The
results indicate that the faculty’s service quality needs improving. The results of the
factor analysis show that five determinant factors of the students’ satisfaction
include tangibles, reliability, responsiveness, assurance, and empathy. By the
priority scale, the reliability factor should be improved first because it is dominant
in determining the students’ satisfaction. Quality indicators constituting the
reliability factor include (1) staff’s/employees’ professionalism; (2) employees’
sociability; (3) comfortable services; (4) staff’s politeness; (5) clarity of the
information given by the staff; and (6) accuracy of the grades in grade cards.
217
218
kup sehingga diperlukan paradigma dukung pelayanan jasa; (4) outcome, me-
baru sebagai indikator pengukuran mu- nyangkut dampak dari penyampaian
tu (Sadat, 2002). jasa dilihat dari tingkat kepuasan kon-
Keberhasilan fakultas sebagai unit sumen; dan (5) impact, menyangkut dam-
kerja dalam perguruan tinggi sangat pak jangka panjang dari jasa yang di-
ditentukan oleh mutu pelayanan yang terima oleh konsumen. Menurut Sugito
diberikan, dimana pelayanan yang ber- (2005), kepuasan pelanggan adalah
mutu dapat diidentifikasi melalui ke- suatu keadaan terpenuhinya keinginan,
puasan pelanggan, dalam hal ini adalah harapan, dan kebutuhan pelanggan.
mahasiswa. Cravens (Handayani, dkk., Bila pelayanan yang diberikan dapat
2003) menyatakan bahwa, ”Untuk men- memenuhi keinginan, harapan, dan ke-
capai tingkat kepuasan yang tinggi, butuhan pelanggan, dinilai pelayanan
diperlukan adanya pemahaman tentang itu memuaskan.
apa yang diinginkan oleh konsumen, Pengukuran mutu pelayanan me-
dengan mengembangkan komitmen se- rupakan elemen penting dalam menye-
tiap orang yang ada dalam lembaga un- diakan pelayanan yang lebih baik, lebih
tuk memenuhi kebutuhan konsumen”. efisien, dan lebih efektif. Oleh karena
Fakultas MIPA Universitas Uda- itu, mutu pelayanan harus dimulai dari
yana (FMIPA Unud) sebagai salah satu kebutuhan konsumen akan pelayanan
lembaga pendidikan tinggi, harus me- dan berakhir pada persepsi konsumen
nerapkan konsep mengutamakan ke- akan mutu pelayanan yang diberikan.
puasan mahasiswa sebagai pelanggan Pengukuran mutu pelayanan dalam bi-
dengan memberikan pelayanan terbaik. dang pendidikan di FMIPA Unud, ti-
Beberapa bidang pelayanan yang harus dak hanya dilihat dari pelayanan aka-
dikembangkan secara berkelanjutan demis, tetapi juga dilihat dari pelayan-
meliputi: kurikulum program studi, an nonakademis, di antaranya dalam
proses pembelajaran, sumber daya ma- hal administrasi perkuliahan. Pelayan-
nusia (dosen, pegawai, teknisi), maha- an di sini dapat dipandang sebagai
siswa, sarana dan prasarana, suasana suatu tindakan yang dapat diberikan
akademik, penelitian serta publikasi, oleh seluruh jajaran fakultas (pegawai,
pengabdian kepada masyarakat, mana- dosen, teknisi, sarana prasarana,dan
jemen lembaga, sistem informasi, dan dekanat) kepada mahasiswa sebagai
kerjasama dalam/luar negeri. pelanggan internalnya.
Sebuah aspek komprehensif dalam Banyak faktor yang menentukan
sistem pelayanan adalah mengidenti- pelayanan dalam bidang pendidikan di
fikasi pengukuran pelayanan jasa. FMIPA Unud, sehingga dibutuhkan
Menurut Parasuraman (Windhyastiti suatu analisis yang dapat melihat
dan Khouroh, 2003), untuk kepentingan pengaruh faktor-faktor tersebut secara
pengukuran jasa, mutu harus dipan- keseluruhan. Analisis faktor adalah
dang dari lima perspektif, yaitu: (1) analisis statistika yang digunakan un-
content, menyangkut prosedur standar tuk menemukan beberapa faktor yang
yang diikuti; (2) process, menyangkut ke- mendasari dan mengungkapkan saling
tepatan cara penyampaian jasa sesuai keterkaitan diantara variabel. Analisis
dengan prosedur yang diikuti; (3) struc- ini bertujuan untuk mengetahui hu-
ture, menyangkut kesesuaian fasilitas bungan interkorelasi di antara sejumlah
fisik dan struktur organisasi dalam men- besar variabel dengan cara mengidenti-
fikasi satu set dimensi pokok yang berdasarkan basis peralatan (equipment
sama. based) atau basis orang (people based); (2)
Berdasarkan uraian yang dikemu- beberapa jenis jasa memerlukan ke-
kakan pada latar belakang masalah, hadiran klien (client’s presence); (3) jasa
pokok permasalahan dalam penelitian dibedakan dalam memenuhi kebutuhan
ini adalah faktor-faktor apakah yang perorangan (personal need) atau ke-
menentukan kepuasan mahasiswa ter- butuhan bisnis (business need); dan (4)
hadap pelayanan FMIPA Unud? jasa dibedakan atas tujuannya, yaitu
Berdasarkan rumusan masalah di laba atau nirlaba (profit or non profit)
atas, tujuan yang ingin dicapai dalam dan berdasarkan kepemilikannya yaitu
penelitian ini adalah: 1) mengetahui swasta atau publik (private or public).
faktor-faktor yang menentukan kepuas- Hadisubroto (Kimsean, dkk., 2003)
an mahasiswa terhadap pelayanan menyatakan bahwa pelayanan merupa-
FMIPA Unud; dan 2) mengetahui faktor kan satu bentuk kesatuan kerja dari
yang bersifat dominan dan mengetahui peralatan, perlengkapan atau apa saja,
indikator-indikator yang menyusun dan karyawan dalam penyediaan ako-
faktor dominan tersebut. modasi dari kegiatan yang diinginkan
oleh orang atau publik. Uraian di atas
menunjukkan bahwa lembaga pen-
B. Landasan Teori
didikan merupakan suatu lembaga
1. Jasa dan Pelayanan
pemberi jasa pada para konsumen,
Jasa yang diberikan kepada konsu-
dalam hal ini konsumennya adalah
men mengandung karakteristik (1) in-
siswa atau mahasiswa.
tangibility (tidak berwujud), artinya
bahwa suatu jasa mempunyai sifat ti-
dak berwujud, tidak dapat dilihat, di- 2. Mutu Pelayanan dan Kepuasan
rasakan, didengar, atau dicium sebelum Pelanggan
membelinya; (2) inseparability (tidak Kepuasan pelanggan memiliki mak-
dapat dipisahkan), artinya bahwa pada na yang beragam. Kepuasan tidak se-
umumnya jasa dikonsumsikan dan di- lamanya diukur dengan uang, tetapi
rasakan pada waktu bersamaan, apa- lebih didasarkan pada pemenuhan pe-
bila dikehendaki oleh seseorang untuk rasaan tentang apa yang dibutuhkan
diserahkan kepada pihak lainnya, dia seseorang. Kartono (1987) menyatakan
akan tetap merupakan bagian dari jasa bahwa uang tidak selamanya menjadi
tersebut, dan hal ini tidak berlaku bagi motif primer bagi seseorang, tetapi ke-
barang fisik yang diproduksi, dipasok, banggaan dan minat yang besar ter-
serta didistribusikan ke pengecer dan hadap sesuatu akan memberi kepuasan
akhirnya sampai pada konsumen untuk tersendiri. Kepuasan juga dapat dipan-
dikonsumsi; dan (3) variability (bervari- dang sebagai suatu perbandingan apa
asi), artinya bahwa barang jasa yang yang dibutuhkan dengan apa yang di-
sesungguhnya sangat mudah berubah- peroleh. Seseorang akan terpenuhi ke-
ubah karena jasa bergantung pada siapa puasannya jika perbandingan tersebut
yang menyajikan dan di mana disajikan. cukup adil. Ketidakseimbangan perban-
Kotler (2000) memberikan empat dingan, khususnya yang merugikan
karakteristik batasan untuk jenis-jenis akan menimbulkan ketidakpuasan. Se-
pelayanan jasa, yaitu: (1) jasa berbeda baliknya, ketidakseimbangan yang di-
pun negara maju, sehingga menjadi ketahui faktor apa yang dominan me-
budaya bagi masyarakat untuk terus nentukan tingkat kepuasan, akan ter-
menerus meningkatkan diri melalui lihat variabel/indikator yang perlu di-
berbagai sarana pendidikan yang terse- pertahankan atau ditingkatkan sehing-
dia. Taylor (Semiawan, 1998) menyata- ga kepuasan mahasiswa terhadap mutu
kan bahwa mutu pendidikan tinggi ha- pelayanan fakultas akan semakin me-
rus didasarkan pada empat pilar pokok ningkat.
sumber daya di bidang pendidikan
tinggi, yaitu sumber daya fisik (physical C. Metode Penelitian
resources), keuangan (financial resources), Tahapan-tahapan penelitian yang
informasi (information resources), dan dilakukan untuk mencapai tujuan yang
sumber daya manusia (human resources). diharapkan sebagai berikut.
Konsep mutu pelayanan yang sa- 1. Tahap Pengumpulan Data
ngat popular adalah konsep ServQual Melalui kuesioner yang berisi indi-
yang dikembangkan oleh Parasuraman, kator-indikator pelayanan yang di-
Berry dan Zeithml sejak 15 tahun yang terima mahasiswa selama menjadi
lalu. Pertama kali konsep dari dimensi mahasiswa FMIPA Unud. Kuesio-
mutu pelayanan diformulasikan menja- ner disebar kepada 160 mahasiswa
di sepuluh dimensi, kemudian diseder- sehingga mewakili mahasiswa
hanakan menjadi lima dimensi (Irawan, FMIPA Universitas Udayana. Kue-
2002). Kotler (2000) mengungkapkan sioner yang digunakan telah diuji
lima faktor yang menentukan mutu validitas dan reliabilitasnya.
pelayanan jasa meliputi: (1) tangible 2. Penentuan Variabel Penelitian
(bukti langsung) mencakup fasilitas Konsep tentang mutu yang me-
fisik, perlengkapan, pegawai, dan sa- rupakan variabel laten (faktor) da-
rana komunikasi; (2) reliability (relia- lam penelitian ini yaitu: (1) bukti
bilitas), yaitu kemampuan memberikan langsung (tangibles); (2) kehandalan
pelayanan yang dijanjikan dengan se- dosen (reliability); (3) sikap tanggap
gera, akurat, dan memuaskan; (3) res- (responsiveness); (4) jaminan (assu-
ponsiveness (daya tanggap), yaitu ke- rance); dan (5) empati (empathy).
inginan staf membantu para pelanggan Pengukuran terhadap faktor ter-
dan memberikan layanan dengan tang- sebut dijabarkan melalui 24 per-
gap; (4) assurance (jaminan), mencakup tanyaan yang merupakan indika-
pengetahuan, kompetensi, kesopanan, tor-indikator mutu pelayanan yang
dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki disusun dalam kuesioner.
staf, bebas dari bahaya, resiko, atau 3. Skala Pengukuran
keragu-raguan; (5) empathy (empati), Pengukuran merupakan suatu pro-
meliputi kemudahan dalam menjalin ses penerjemahan hasil-hasil peng-
relasi, komunikasi yang baik, perhatian amatan menjadi angka-angka se-
pribadi, dan pemahaman atas kebutuh- hingga dapat dianalisis menurut
an individu para pelanggan. kaidah-kaidah tertentu. Skala likert
Mahasiswa dalam manajemen mutu digunakan untuk mengukur sikap,
terpadu perguruan tinggi merupakan pendapat dan persepsi seseorang
pelanggan yang harus dipuaskan. Un- atau sekelompok orang tentang ke-
tuk memberikan kepuasan dalam pe- jadian atau gejala sosial. Dalam
layanan kepada mahasiswa, perlu di- skala likert dapat dibuat lebih ba-
Secara umum, nilai rerata total pro- an yang cukup tinggi antara pelayanan
sentase pencapaian skor dari skor mak- yang diharapkan mahasiswa dengan
simal untuk semua indikator pelayanan pelayanan aktual yang diterima maha-
fakultas bernilai 56,74 berada dalam siswa.
kategori cukup baik. Walaupun pela- Tabel 2 juga memberikan informasi
yanan fakultas dalam kategori cukup bahwa tidak ada indikator mutu pela-
baik, nilai rerata total tersebut sangat yanan menurut persepsi mahasiswa
dekat dengan batas bawah kategori yang berada dalam kategori sangat baik
cukup baik, yaitu 55. Nilai ini me- atau sangat kurang baik. Indikator mu-
nunjukkan bahwa FMIPA Unud harus tu pelayanan dalam kategori baik ha-
meningkatkan pelayanannya kepada nya pada indikator informasi kaitan
mahasiswa karena terdapat kesenjang- antarmata kuliah oleh dosen. Indikator
mutu yang berada dalam kategori ku- layanan secara langsung dan merasa-
rang baik meliputi: (1) kebersihan ru- kan sendiri pelayanan yang diberikan,
ang kuliah; (2) kesesuaian antara pene- serta mengetahui apa yang sebenarnya
rima beasiswa dengan syarat penerima- diinginkan mahasiswa. Juga mengura-
an; (3) ketersediaan komputer untuk ngi jumlah tingkatan antara bagian pe-
kegiatan administrasi; (4) keramahan layanan dengan dekanat. Dekanat ha-
karyawan/staf; (5) pelaksanaan janji rus meningkatkan komunikasi dengan
pelayanan; (6) kecepatan pelayanan; (7) para karyawan pada kesempatan non-
respon karyawan; (8) daya tanggap kar- formal seperti saat makan siang.
yawan; dan (9) penilaian perkuliahan Kesenjangan 2, yaitu perbedaan an-
secara objektif oleh dosen. Indikator- tara persepsi manajemen fakultas ter-
indikator mutu pelayanan yang lainnya hadap harapan mahasiswa dengan
berada dalam kategori cukup baik. mutu jasa yang dihasilkan. Penyebab-
Hampir semua indikator mutu pe- nya mungkin karena: (1) kurangnya
layanan perlu ditingkatkan, terlihat manajemen fakultas terhadap mutu
bahwa harapan mahasiswa terhadap jasa, misalnya penempatan karyawan/
mutu pelayanan masih lebih tinggi dari pegawai yang tidak tepat pada bagian
mutu pelayanan yang selama ini di- pelayanan; (2) keterbatasan fakultas
terima, baik dari segi sarana prasarana, untuk memenuhi keinginan para maha-
pelayanan pegawai administrasi (kar- siswa dan keengganan dekanat untuk
yawan/staf), pelayanan pihak dekanat berpikir kreatif dalam mengatasinya;
(pimpinan fakultas), maupun proses (3) standarisasi pekerjaan yang tidak
pembelajaran yang diberikan dosen. mencukupi karena mutu pelayanan
Peningkatan mutu pelayanan ini meru- yang tidak dapat distandarisasi sebab
pakan suatu keharusan, di samping sifatnya yang tidak kelihatan dan sulit
mewujudkan peningkatan mutu lulus- diukur; (4) tidak adanya penetapan
an, juga diperlukan demi eksis dan standar mutu bagi pegawai dalam
perkembangan fakultas di tahun-tahun menyediakan pelayanan yang bermutu.
mendatang, khususnya dalam menum- Pemecahannya dilakukan berupa: (1)
buhkan minat calon mahasiswa untuk dekanat merancang standar mutu pe-
melanjutkan dan menuntut ilmu di layanan, sedangkan kepala tata usaha
FMIPA Unud. membuat standar kerjanya, termasuk
Kesenjangan 1, yaitu perbedaan an- ketua-ketua jurusan harus mendukung
tara mahasiswa dengan persepsi pihak pelaksanaannya; (2) menciptakan ino-
dekanat mengenai harapan mahasiswa. vasi agar kebutuhan mahasiswa dapat
Hal ini disebabkan karena kurangnya dipenuhi; dan (3) menggunakan tekno-
informasi dari mahasiswa yang lang- logi untuk tugas-tugas yang sifatnya
sung sampai ke dekanat, atau banyak- rutin/berulang.
nya tingkatan pada bagian pelayanan Kesenjangan 3, yaitu perbedaan an-
hingga sampai pada dekanat menye- tara spesifikasi mutu jasa dengan yang
babkan informasi yang sampai pada secara aktual disampaikan ke maha-
dekanat tidak lengkap. Pemecahan ma- siswa. Hal ini disebabkan karena: (1)
salah ini adalah dengan meningkatkan ketidaktahuan karyawan apa yang di-
komunikasi antara dekanat dengan ma- inginkan dekanat; (2) memberikan tu-
hasiswa, dimana dekanat dapat me- gas pada saat yang bersamaan melayani
luangkan waktu untuk melihat pe- tugas yang lain; (3) ketidaktepatan pe-
eigen lebih besar atau sama dengan 1 menetapkan lima faktor yang menen-
dianggap sebagai faktor yang bermak- tukan mutu pelayanan fakultas sesuai
na. Secara konfirmatif yaitu menatap- dengan dimensi pelayanan jasa me-
kan banyak faktor yang diinginkan tan- nurut Kotler (2000). Nilai eigen untuk
pa memperhatikan besar nilai eigen tiap faktor dapat dilihat dalam Tabel 3
masing-masing faktor. berikut.
Pada penelitian ini dilakukan ana-
lisis faktor secara konfirmatif, yaitu