Sie sind auf Seite 1von 10

Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 2(2) 2017

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI METODE CERITA DENGAN


MEMBACAKAN BUKU CERITA BERMEDIA GAMBAR PADA ANAK PRA SEKOLAH

Arifal Aris 1, Andri Tri Kusumaningrum2


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Lamongan
Kutipan : Aris, A.,& Kusumaningrum (2017). Pengembangan Kemampuan Berbahasa Melalui Metode
Cerita Dengan Membacakan Buku Cerita Bermedia Gambar Pada Anak Pra Sekolah. Jurnal Kepertawatan
Muhammadiyah,

INFORMASI ABSTRACT

This research is motivated by learning for develop of


language ability on preschoolers. Based on preliminary survey
conducted at kindergarten Aisyiah Bustanul Athfal (ABA) II Made
Lamongan still get the delay of child language development which
can affect the learning process. One of the interventions to develop
children’s speaking skills need to be done in the right way, one
of them by using picture story method.
Research design using pra-experimental design with one-
Korespondensi : group Pre-Post Test Design. Population of 47 using simple random
arifal.aris9@gmail.com sampling. Independen variabel of storytelling method, dependent
variable of child language development. Technique of collecting
data using D e n v e r D e v e l o p m e n t S c r e n i n g T e s t
Keyword : I I ( DDST) sheets. Data was tabulated and analyzed using wilcoxon
Storytelling method, Language test with significant level α<0.05.
development of preschoolers The result showed that the language development of
preschoolers 4-6 years at kindergarten ABA II Made before
intervention 29 children (69%), after done picture meth result 40
childre (95,2 %). Result wilcoxcon test, with a value of p = 0.001
where p <0.05, then rejected or capted, it means there is influence of
storytelling method on language develop in kindergarten ABA II
Made sub district Lamongan distric Lamongan.
The need for the development of teaching activities in
kindergarten by adding a storytelling method to stimulate the
language development of children so as to provide a new
learning experience for children.
PENDAHULUAN Dalam pembelajaran pendidikan di Taman
Perkembangan merupakan suatu perubahan yang Kanak-kanak, seorang guru harus memahami
berlangsung seumur hidup dengan bertambahnya bagaimana peran dan fungsi metode bercerita
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam mengembangkan kemampuan berbahasa
dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, anak, seperti kemampuan berbahasa secara
bicara dan bahasa serta sosialisasi dan reseptif (understanding) yang bersifat pengertian,
kemandirian. Ciri-ciri pertumbuhan dan dan kemampuan berbahasa secara ekspresif
perkembangan anak antara lain, menimbulkan (producing) yang bersifat pernyataan. Anak usia
perubahan, berkolerasi dengan pertumbuhan, Taman Kanak-kanak berada dalam fase
memiliki tahap yang berurutan dan mempunyai perkembangan bahasa secara ekspresif. Hal ini
pola yang tetap. Perkembangan berbicara dan berarti anak telah dapat mengungkapkan
menulis merupakan suatu proses yang keinginannya, penolakannya, maupun
menggunakan bahasa ekspresif dalam pendapatnya dengan menggunakan bahasa lisan
membentuk arti. Perkembangan berbicara saat (Santrock, John W 2007).
awal dari anak yaitu menggumam maupun Bahasa merupakan alat komunikasi sebagai
membeo. Menurut pendapat Dyson bahwa wujud dari kontak sosial dalam menyatakan
perkembangan berbicara terkadang individu gagasan atau ide-ide dan perasaan-perasaan oleh
dapat menyesuaikan dengan keinginannya setiap individu sehingga dalam mengembangkan
sendiri, hal ini tidak sama dengan kegiatan bahasa yang bersifat ekspresif, seorang anak
menulis (Nurbiana, 2008). memerlukan cara yang sesuai dengan tingkat
Seorang bayi dari hari ke hari akan mengalami perkembangan usia taman kanak-kanak dengan
perkembangan bahasa dan kemampuan bicara, memperhatikan faktor-faktor yang
namun tentunya tiap anak tidak sama persis mempengaruhi pribadi anak tersebut. Menurut
pencapaiannya, ada yang cepat berbicara ada pula Giliwati, Desak Made,dkk.2013 Melalui
yang membutuhkan waktu agak lama. Untuk bercerita, dapat membantu mereka dalam
membantu perkembangannya ibu dapat mengembangkan dan melatih kemampuan bahasa
membantu memberikan stimulasi yang yang anak-anak miliki dan dengan melalui cerita
disesuaikan dengan keunikan masing-masing anak lebih dituntut aktif dalam mengembangkan
anak. Sejalan dengan perkembangan kemampuan bahasanya khususnya bahasa ekspresif dibantu
serta kematangan jasmani terutama yang oleh arahan dan bimbingan guru. Metode
bertalian dengan proses bicara, komunikasi bercerita memang sesuatu yang sangat menarik,
tersebut makin meningkat dan meluas, misalnya karena metode tersebut sangat digemari anak-
dengan orang disekitar lingkungannya dan anak, apalagi jika metode yang digunakan
berkembang melalui orang lain yang baru dikenal ditunjang dengan penggunaan bahasa yang
atau yang bersahabat dengannya. sederhana dan mudah dipahami anak-anak,
(Syakir Abdul Azhim,2011). Terdapat perbedaan sehingga anak lebih berpotensi dalam
yang signifikan antara pengertian bahasa dan mengembangkan bahasa yang sifatnya ekspresif
berbicara. Bahasa mencakup segala bentuk (Jasmine, 2011).
komunikasi, baik yang diutarakan dalam bentuk Berdasarkan ikatan dokter Anak Indonesia,
lisan, tulisan, bahasa isyarat, bahasa gerak tubuh, sekitar 5-8% anak prasekolah terjadi
ekspresi wajah pantomim atau seni. Sedangkan keterlambatan dalam perkembangan bahasa
bicara adalah bahasa lisan yang merupakan (Silvia Audya Perdana et al). Hasil survey awal
bentuk yang paling efektif untuk berkomunikasi penelitian, dari 15 anak didapatkan 4 (26 %) anak
dan paling penting serta paling banyak terjadi ketelambatan dalam berbicara dengan
dipergunakan. Perkembangan bahasa tersebut menggunakan alat ukur DDST pada sumber
selalu meningkat sesuai dengan meningkatnya Nogroho, Heru Santoso W.2009. Hal ini dapat
usia anak. Orangtua sebaiknya selalu dipengaruhi oleh metode yang digunakan dalam
memperhatikan perkembangan tersebut, sebab proses pembelajaran. Penggunaan metode
pada masa ini, sangat menentukan proses belajar. maupun model pembelajarannya yang kurang
Hal ini dapat dilakukan dengan memberi contoh menarik, sehingga proses pembelajaran yang
yang baik, memberikan motivasi pada anak untuk terjadi mengalami ketidakberhasilan dengan hasil
belajar dan sebagainya (Departemen Pendidikan belajar yang dicapai oleh siswa kurang maksimal,
nasional, 2007) anak cenderung bermain sendiri dan tidak

151
memperhatikan. Karena itu penulis ingin No. Jenis
menemukan jalan keluarnya dengan cara Frekuensi Prosentase (%)
Kelamin
melaksanakan penelitian agar dapat
1 Laki-laki 18 42.9
diidentifikasikan permasalahan yang
dilatarbelakangi tidak berhasilnya proses 2 Perempuan 24 57.1
kegiatan belajar tersebut. Berdasarkan uraian di Total 42 100
atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan Sumber : Data Penelitian 2017
pengkajian lebih dalam mengenai “pengaruh Dari tabel di atas dapat dijelaskan
metode cerita dengan membacakan buku cerita bahwa sebagian besar anak berjenis kelamin
bergambar terhadap perkembangan bahasa anak perempuan sebanyak 24 anak (57.1%).
prasekolah”. Tujuan penelitian ini untuk Tabel 2. Umur Anak Prasekolah Di TK ABA II
diketahuinya pengaruh metode bercerita melalui Made Kecamatan Lamongan Tahun
buku cerita bermedia gambar terhadap 2017.
perkembangan berbahasa pada anak pra sekolah. No. Umur Frekuensi Prosentase (%)
1 48-54 bulan 9 21.4
METODE
Desain penelitian ini kuantitatif dengan jenis pra- 2 55-60 bulan 15 35.7
experimental design menggunakan One-group 3 61-66 bulan 11 26.2
Pre-Post Test Design. Populasi sebesar 47 anak 4 67-72 bulan 7 16.7
prasekolah dengan teknik sampling
menggunakan simple random sampling, Total 42 100
didapatkan sampel sebesar 42 anak diambil dari Sumber : Data Penelitian 2017
populasi yang sesuai kriteria inklusi ; 1) Anak Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa
prasekolah usia 4-6 tahun, 2) Ibu bersedia sebagian besar anak berumur 55-60 bulan
dilakukan penelitian. Terdapat 1 kelompok yang sebanyak 15 anak (35.7%) dan sebagian kecil
diukur sebelum dan sesudah perlakuan. Sebelum anak berumur 67-72 bulan sebanyak 7 anak
perlakuan dilakukan observasi perkembangan (16.7%).
bahasa anak menggunakan lembar Denver
Development Screning Test II (DDST). Tabel 3. Umur Orang Tua Di TK ABA II Made
Kemudian diberikan intervensi bercerita dengan Kecamatan Lamongan Tahun 2017.
membacakan buku cerita bermedia gambar No. Umur Frekuensi Prosentase (%)
dilakukan dua kali dalam satu minggu selama 1 21-35 tahun 27 64.3
delapan minggu, selanjutnya orang tua (ibu) 2 >35 tahun 15 35.7
diberikan penjelasan cara bercerita agar dapat
melakukan mandiri dirumah dengan media buku Total 42 100
cerita bergambar selama 4 minggu observasi Sumber : Data Penelitian 2017
menggunakan alat ukur checklist. Kemudian Dari data di atas menunjukkan bahwa
dilakukan post-test pada akhir minggu duabelas sebagian besar orang tua berumur antara 21
untuk observasi kemajuan perkembangan bahasa sampai 35 tahun yaitu sebanyak 27 orang
anak setelah intervensi dengan 3 interpretasi (64.3%).
antara lain : normal, peringatan (suspect) dan
tidak dapat diuji. Kemudian hasilnya ditabulasi Tabel 4. Pendidikan Orang Tua Di TK ABA II
dan dianalisa menggunakan uji wilcoxon. Made Kecamatan Lamongan Tahun
2017.
HASIL No. Pendidikan Frekuensi Prosentase (%)
Responden dalam penelitian penelitian adalah 1 SMA
anak prasekolah 4-6 tahun dan orang tua (ibu) di 36 85.7
TK ABA II Made Kecamatan Lamongan 2 D3 1 2.4
Kabupaten Lamongan. 3 S1 5 11.9
Total 42 100
Tabel 1. Jenis Kelamin Anak Prasekolah Di TK
ABA II Made Kecamatan Lamongan Sumber : Data Penelitian 2017
Tahun 2017

152
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 1 Normal 40 95.2
hampir seluruhnyaorang tua memiliki latar 2 Suspek 2 4.8
belakang pendidikan terakhir Sekolah Menengah
Atas (SMA) sebanyak 36 orang 85.7%) dan Total 42 100
sebagian kecil memiliki latar belakang Sumber : Data Penelitian 2017
pendidikan terakhir Diploma 3 sebanyak 1 orang Berdasarkan tabel 5.7 di atas dapat
(2.4%). dijelaskan bahwa perkembangan bahasa anak
usia prasekolah di TK Made Kecamatan
Tabel 5. Pekerjaan Orang Tua Di TK ABA II Lamongan sesudah diberikan kegiatan bercerita
Made Kecamatan Lamongan Tahun perkembangan bahasa hampir seluruhnya normal
2017. sebanyak 40 anak (95.2%) normal.
No. Pekerjaan Frekuensi Prosentase (%)
Tabel 8. Pengaruh Perkembangan Bahasa
1 Ibu Rumah Tangga 28 66.7 Menggunakan Bercerita Pada Anak
2 Wiraswasta 4 9.5 Usia 4-6 Tahun di TK ABA II Made
3 Swasta 8 19 Kecamatan Lamongan Tahun 2017.
4 PNS 2 4.8
Perkembang Perkembangan Bahasa Anak Prasekolah
Total 42 100
an Bahasa Sesudah Diberikan Kegiatan Bercerita
Sumber : Data Penelitian 2017 Anak Normal Suspek Total
Dari data di atas menunjukkan bahwa Prasekolah Ʃ % Ʃ % Ʃ %
sebagian besar orang tua memiliki latar belakang Sebelum
perkerjaan ibu rumah tangga sebanyak 28 orang Normal 29 100.0% 0 0.0% 29 100.0%
(66.7%). Suspek 11 84.6% 2 15.4% 13 100.0%
Tabel 6. Perkembangan Bahasa Anak Sebelum Total 40 95.2% 2 4.8% 42 100.0%
Diberikan Kegiatan Bercerita dengan Z = -3.317a p = 0,001
Buku Cerita Bermedia Gambar Pada Sumber : Data Penelitian 2017
Anak Usia 4-6 Tahun di TK ABA II Berdasarkan tabel 3.8 di atas dapat
Made Lamongan Tahun 2017 dijelaskan bahwa dari 29 (100%) anak yang
No. Perkembangan perkembangan bahasanya normal sebelum dan
Frekuensi Prosentase (%)
Bahasa sesudah dilakukan metode cerita. Sedangkan
1 Normal 29 69.0 setelah dilakukan kegiatan bercerita sebagian
2 Suspek 13 31.0 besar perkembangan bahasanya normal sebesar
11 anak (84.6%) dan sebagian kecil suspek
3 Tidak dapat diuji 0 0
sebesar 2 anak (15.4%).
Total 42 100 Berdasarkan hasil pengujian dengan uji wilcoxon
Sumber : Data Penelitian 2017 dengan SPSS, didapat nilai Z sebesar -3.317.
Berdasarkan tabel 3.6 di atas dapat Dari tabel Z untuk angka Zhitung = 3.317 didapat
dijelaskan bahwa perkembangan bahasa anak angka kumulatif sebesar 0,9995. Hal ini berarti
usia prasekolah di TK ABA II Made Kecamatan probabilitas adalah 1-0,9995 atau 0,0005. Karena
Lamongan sebelum diberikan kegiatan bercerita uji 2 sisi, maka probabilitas (asymp. sig.) adalah
sebagian besar perkembangan bahasa anak 0.001. Hasil Zhitung menjauhi angka kritiz Z
normal sebanyak 29 anak (69%) dan hampir ±1,96, maka H0 ditolak, artinya terdapat
sebagian mengalami suspek sebanyak 13 anak pengaruh metode cerita dengan membacakan
(31%). buku cerita bermedia gambar bercerita dengan
buku bergambar terhadap perkembangan bahasa
Tabel 7. Perkembangan Bahasa Anak Sesudah pada anak usia prasekolah di ABA II Made
Diberikan Kegiatan Bercerita Pada Kecamatan Lamongan Kabupaten Lamongan.
Anak Usia 4-6 Tahun di TK ABA II (Nursalam.2013)
Made Lamongan Tahun 2017.
No. Perkembangan
Frekuensi Prosentase (%) PEMBAHASAN
Bahasa

153
Setelah dilakukan uji analisa dan menguji sebagian besar orang tua murid termasuk tahap
hasil penelitian dengan menggunakan uji statistic usia dewasa yang mana telah memiliki rasa
diperoleh hasil yang cukup bervariasi yang tanggungjawab dan peran sebagai orang tua serta
memerlukan pembahasan tentang bagaimana mulai aktif untuk mencari informasi tentang cara
perkembangan bahasa anak usia pra sekolah mendidik anak yang tepat. Keaktifan orang tua
sebelum dilakukan bercerita, perkembangan untuk mencari dan mengaplikasikan informasi
bahasa anak usia pra sekolah setelah dilakukan mengenai perkembangan anak sangat
bercerita dan pengaruh metode cerita dengan berpengaruh terhadap perkembangan anak,
membacakan buku cerita bermedia gambar pada karena semakin banyak pengetahuan orang tua
anak usia pra sekolah terhadap perkembangan maka semakin positif pola mendidik anak
bahasa. sehingga perkembangan anak juga semakin baik.
Opini tersebut didukung oleh teori
1. Perkembangan Bahasa Anak Usia Pra Sekolah menurut Notoadmodjo (2007) , pada usia dewasa
Sebelum Dilakukan Kegiatan Bercerita awal (21-35 tahun) seseorang memasuki taraf
Dengan Membacakan Buku Cerita Bermedia memelihara dan mempertahankan apa yang telah
Gambar ia miliki yang akan berpengaruh terhadap cara
Berdasarkan tabel 6, dapat dijelaskan mengasuh anak. Menurut, semakin bertambah
bahwa kemampuan bahasa anak TK ABA II umur, peran dan pengalaman yang dimiliki
Made Kecamatan Lamongan sebelum dilakukan seseorang juga akan bertambah pada aspek fisik
kegiatan bercerita sebagian besar normal dan psikologis, perubahan pada fisik terjadi
sebanyak 29 anak (69%) dan sebagian hampir akibat pematangan fungsi organ dan psikologis
sebagian mengalami suspek sebanyak 13 anak menjadikan taraf berpikir seseorang menjadi
(31%). Dari data di atas dapat dijelaskan bahwa semakin matang dan dewasa, matang dalam
perkembangan bahasa anak sebagian besar berpikir dan bekerja. Kematangan berpikir akan
normal. Perkembangan bahasa dipengaruhi oleh mempengaruhi model pola asuh orang tua.
stimulus yang berupa rangsangan, dorongan dan Berdasarkan penelitian Kumboyono (2013), pola
kesempatan untuk melakukan komunikasi dengan asuh yang demokratis sangat memnunjang untuk
anak ditunjukkan oleh kemampuan anak untuk perkembangan anak prasekolah.
dapat berbicara spontan seperti Berdasarkan tabel 4, dapat dijelaskan
mengkomunikasikan keinginannnya, kejadian bahwa pendidikan orang tua murid TK ABA II
yang dialaminya, merespon suara, mengikuti Made Kecamatan Lamongan hampir seluruhnya
perintah, mengungkapkan emosinya yang sesuai orang tua memiliki latar belakang pendidikan
dengan tahapan usianya. terakhir Sekolah Menengah Atas (SMA)
Opini tersebut sejalan dengan teori yang sebanyak 36 orang 85.7%) dan sebagian kecil
diungkapkan oleh Santrock, John W 2007 yaitu memiliki latar belakang pendidikan terakhir
stimulasi pada perkembangan bahasa dapat Diploma 3 sebanyak 1 orang (2.4%).
dilakukan orang tua atau pengasuh disetiap Berdasarkan data tersebut diketahui hampir
kesempatan anak diajak bicara misalnya pada seluruhnya dari orang tua murid berpendidikan
saat mandi, mengenakan baju, makan dan saat- Menengah Atas (SMA). Jenjang pendidikan ini
saat lainnya. Perkembangan bahasa dapat merupakan menengah atas sehingga dalam
berkembang jika anak ada kesempatan untuk pemikiran dan mencerna suatu pengalaman baru
belajar dan berlatih. Dengan ungkapan lain, untuk menambah pengetahuan masih mudah
kemampuan berbahasa sangat dipengaruhi oleh diterima. Pengetahuan tidak hanya diperoleh
keadaan lingkungan sekitarnya yang mendukung melalui pendidikan formal saja tetapi pendidikan
misalnya melihat kita membaca buku, hal ini non formal seperti melalui media massa yang
mengandung pesan bahwa membaca buku itu akhir-akhir ini sangat mudah diakses juga dapat
bermanfaat dan penting, dorong anak agar mau mempengaruhi seseorang dalam memperoleh
bercerita tentang apa yang dilihatnya. informasi tentang perkembangan bahasa pada
Berdasarkan tabel 3, usia orang tua murid anak.
TK Aiasyah Bustanul Athfal (ABA) Made Opini tersebut didukung dengan teori
Kecamatan Lamongan sebagian besar berumur Notoadmodjo (2007) bahwa informasi yang
antara 21-35 tahun sebanyak 27 orang (64.3%). diperoleh dari berbagai sumber akan
Berdasarkan fakta di atas dapat diketahui bahwa mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang.

154
Bila seseorang banyak memperoleh informasi buku yang dapat dapat menarik perhatian anak,
maka ia cenderung mempunyai pengetahuan maka teknik bercerita itu akan berfungsi dengan
yang lebih luas. Pengetahuan adalah hasil baik. Penggunaan ilustrasi gambar dalam
penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang bercerita dimaksudkan untuk memperjelas pesan-
terhadap objek melalui indera yang dimilikinya pesan yang dituturkan, juga untuk mengikat
(mata, hidung, telinga, dan sebagainya). perhatian anak pada jalannya cerita. Bercerita
Berdasarkan tabel 5, bahwa sebagian besar dengan media buku cerita bergambar dapat
orang tua memiliki latar belakang perkerjaan ibu mengembangkan daya imajinasi mengartikan dari
rumah tangga sebanyak 28 orang (66.7%). tampilan gambar pada buku cerita serta melatih
Berdasarkan fakta tersebut dapat disimpulkan konsentrasi. Menurut penelitian Ariswijaya.2011,
bahwa pekerjaan orang tua (ibu) sebagai ibu pengrtahuan ibu dan pemberian stimulasi bahasa
rumah tangga memiliki lebih banyak waktu untuk dapat m,eningkatkan kecerdasan berbahsa pada
berinteraksi memberikan perhatian dan anak usia toddler. Stimulasi dapat diberikan
pendidikan kepada anak, sehingga secara bervariasi salah satunya dengan bermain
perkembangan anak lebih baik. Opini di atas kartu dapat meningkatkan perkembnagn bahasa
ditunjang oleh teori yang disampaikan oleh naka pada usia 4-5 tahun. (Puji L, Hermawati
Soetjiningsih (2013), interaksi ibu dan anak DS).
sangat mempengaruhi proses pertumbuhan dan Berdasarkan tabel 2, dapat diketahui
perkembangan anak. Seorang anak yang tidak bahwa sebagian besar anak berumur 55-60 bulan
diasuh oleh kedua orang tuanya pasti mengalami sebanyak 15 anak (35.7%) dan sebagian kecil
proses pertumbuhan dan perkembangan yang anak berumur 67-72 bulan sebanyak 7 anak
berbeda ketimbang anak yang diasuh oleh (16.7%). Dari data tersebut dapat disimpulkan
mereka. Menurut Sofiana,Naning 2012, bahwa sebagian besar anak berumur antara 55
perkembangan bahasa anak ditentukan oleh sampai 60 bulan. Pada usia tersebut urat saraf dan
perhatian yang diberikan oleh orang tua kepada otot alat bicara berkembang sejalan dengan rasa
anaknya, sehingga dapat meningkatkan mutu ingin tahu serta sikap antusias yang tinggi,
kualitas perkembangan bahasa anak. sehingga timbul pertanyaan-pertanyaan dari anak
2. Perkembangan Bahasa Anak Usia Pra Sekolah dengan kemampuan bahasanya.
Setelah Dilakukan Kegiatan Bercerita Dengan Opini tersebut didukung oleh teori
Membacakan Buku Cerita Bermedia Gambar menurut Farida Nur’aini (2009) bahwa di usia 5
Berdasarkan tabel 7, dapat diketahui tahun anak telah memiliki kemampuan berbahasa
bahwa setelah diberikan kegiatan bercerita berkembang dengan pesat mengalami
perkembangan bahasa anak hampir seluruhnya peningktana jumlah kosakata yang begitu pesat.
atau 40 anak (95.2%) normal. Dengan melihat Kata-kata yang anak miliki mulai digunakan
data tersebut, maka secara umum dapat dikatakan untuk memahami konsep-konsep di sekitarnya,
bahwa perkembangan bahasa anak normal mengeksplorasi lingkunagn di sekitarnya dengan
mengalami peningkatan. Hal tersebut dipengaruhi bahasa. Sehingga bisanya anak akan banyak
oleh kesempatan untuk belajar dan rangsangan bertanya. Perkembangan kemampuan berbahasa
yang mudah dan tepat yang diberikan untuk akan terjadi pada 2 aspek yaitu kemampuan
meningkatkan perkembangan bahasa anak, salah ekspresif untuk menghasilkan suara atau kata
satunya melalui bercerita dengan media buku secara lisan, isyarat, gesture atau bentuk tertulis
bergambar. Dengan kegiatan ini anak-anak dapat untuk menyampaikan pesan. Kemampuan
mudah mengingat kembali informasi yang pernah reseptif adalah kemampuan untuk memproses
diterimanya melalui ilustrasi gambar pada buku dan memahami pesan dari bahasa baik tertulis,
cerita sehingga sangat mudah diterima dan lisan dan gesture maupun isyarat.
dipahami si anak dengan caranya sendiri yaitu Berdasarkan tabel 1, dapat diketahui
dengan membaca gambar dan dapat melatih pola bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin
pikir anak serta membentuk kepribadian anak perempuan sebanyak 24 anak (57.1%). Dari
berdasarkan cerita yang ada didalamnya. fakta di atas dapat diketahui bahwa kebanyakan
Opini tersebut didukung oleh teori anak yang diteliti berjenis kelamin perempuan.
Nurbiana (2008), bila cerita yang disampaikan Jenis kelamin merupakan bawaan sejak lahir
pada anak terlalu panjang dan terinci dapat untuk membedakan seseorang dalam perilaku,
dengan menambahkan ilustrasi gambar dari emosional, peran dan sifat. Anak perempuan

155
lebih telaten, patuh dan mudah diarahkan/diatur, anak usia prasekolah di TK ABA II Made
sedangkan anak laki-laki mudah bosan, banyak Kecamatan Lamongan Kabupaten Lamongan.
tingkah, dan tidak telaten untuk melakukan Kajian di atas menunjukkan bahwa
aktivitas tertentu. Hal tersebut yang membuat kegiatan bercerita yang diberikan pada anak usia
anak laki-laki lebih lambat pertumbuhan dan prasekolah di TK ABA II Made Kecamatan
perkembangannya daripada anak perempuan. Lamongan Kabupaten Lamongan memiliki
Opini tersebut sesuai dengan teori pengaruh yang signifikan terhadap
Hidayat, Aziz Alimul.2009, bahwa anak perkembangan bahasa anak, sehingga dapat
perempuan lebih mudah diatur dan tenang dikatakan pula bahwa kegiatan bercerita ini dapat
berbeda dengan anak laki-laki yang cenderung diterapkan untuk membantu anak usia prasekolah
banyak tingkah, lebih sulit diatur, sering dalam mengembangkan bahasanya. Dengan
membantah orang tua dan susah diarahkan. Anak demikian bercerita bisa meningkatkan
laki-laki cenderung lebih lambat tumbuhnya dari perkembangan bahasa usia prasekolah di Taman
pada anak perempuan. Berdasarkan hasil Kanak-kanak ABA II Made Kecamatan
penelitian Victor (2012) menununjukkan Lamongan.
keterlambatan perkembangan bahasa mengalami Opini tersebut didukung oleh teori yang
peningkatan setelah diberikan stimulasi dikemukakan oleh Muhammad T, Hayati, risnita,
pembelajaran. (2016), bahwa kegiatan bercerita dapat
3. Pengaruh Metode Cerita Dengan membantu anak dalam mengembangkan
Membacakan Buku Cerita Bermedia bahasanya karena kegiatan ini dapat menambah
Gambar Terhadap Perkembangan Bahasa perbendaharan kosakata dan memudahkan untuk
Anak Usia Pra Sekolah mengingatnya, menyalurkan imajinasi fantasi.
Mendongeng merangsang anak untuk berbicara,
Berdasarkan tabel 8, di atas dapat bertanya tentang pesan gambar sesuai dengan
dijelaskan bahwa dari 29 anak yang yang anak lihat. Bercerita yang efektif dapat
perkembangan bahasanya normal sebelum mempengaruhi cara berfikir dan cara berperilaku
dilakukan kegiatan bercerita dengan anak karena mereka senang mendengarkan cerita
membacakan buku cerita bermedia gambar, walaupun dibaca berilang –ulang. Sedangkan
dimana setelah dilakukan metode cerita berdasarkan penelitian Giliwati, Desak Made,dkk
perkembangan bahasa seluruhnya 29 anak dan (2013), menunjukkan terjadi peningkatan
dari 13 anak yang perkembangan bahasanya signifikan pada perkembgangan bahasa anak
suspek sebelum diberikan metode bercerita, setelah diberikan bercerita berbantuan Media
dimana setelah diberikan bercerita sebagian besar Gambar Model Accordion.
perkembangan bahasanya normal sebesar 11 anak
(84.6%) dan sebagian kecil suspek sebesar 2 anak KESIMPULAN
(15.4%). Masih adanya sebagian kecil anak Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
dengan perkembangan bahasa suspek setelah yang telah disajikan, maka dapat ditarik beberapa
diberikan metode bercerita diakibatkan oleh kesimpulan antara lain : Perkembangan bahasa
kemauan atau antusias anak untuk melakukan anak prasekolah di TK ABA II Made Kecamatan
kegiatan kurang dan dapat juga karena mereka Lamongan Kabupaten Lamongan sebelum
mudah bosan dengan kegiatan yang sedang diberikan kegiatan bercerita dengan media buku
mereka lakukan. cerita bergambar sebagian besar normal sebesar
Berdasarkan hasil pengujian dengan uji 69%. Sedangkan perkembangan bahasa anak
wilcoxon dengan SPSS, didapat nilai Z sebesar - setelah diberikan kegiatan bercerita dengan
3.317. Dari tabel Z untuk angka Zhitung = media buku cerita bergambar hampir seluruhnya
3.317didapat angka kumulatif sebesar 0,9995. perkembangan bahasa anak usia prasekolah di
Hal ini berarti probabilitas adalah 1-0,9995 atau TK ABA II Made Kecamatan Lamongan
0,0005. Karena uji 2 sisi, maka probabilitas Kabupaten Lamongan normal sebesar 95.2%.
(asymp. sig.) adalah 0.001. Hasil Zhitung menjauhi Berdasarkan hasil uji statistik, menunjukkan
angka kritiz Z ±1,96, maka H0 ditolak atau H1 terdapat pengaruh metode cerita dengan media
diterima, artinya terdapat pengaruh metode buku cerita bergambar terhadap perkembangan
bercerita terhadap perkembangan bahasa pada bahasa pada anak prasekolah di ABA II Made
Lamongan Kabupaten Lamongan. Hal tersebut

156
sesuai dengan teori Farida (2009) bahwa kegiatan Dengan Dongeng, (Yogyakarta: Berlian
bercerita, mendongeng dapat merangsang Media, 2011) h.68
perkembangan bahasa anak.
Kumboyono, dkk, 2013.Hubungan Pola Asuh
SARAN dengan perkembangan bahasa anak usia
Berdasarkan hasil yang ditemukan dari prasekolah di poyandu mawar wilayah kerja
keterbatasan penelitian, maka yang dapat menjadi pekesmas ampah kecamatan dusun tengah
saran adalah sebagai berikut : bagi peneliti kabupaten baroto timur
selanjutnya dapat mengembangkan penelitian 2013.http://old.fk.ub.ac.id/artikel/id/filedownl
dengan menghubungkan faktor-faktor lain yang oad/keperawatan/sri%20 hayati.pdf, diakases
mempengaruhi terjadinya perkembangan bahasa tanggal 20 januari 2016
yang tidak sesuai dengan usia perkembangan
(suspect), menambah populasi agar hasinya lebih Muhammad T, Hayati, risnita.2016,
valid dan representative, serta memperpanjang Mengembangkan kecerdasan bahasa anak
waktu intervensi. Bagi orang tua :: Meningkatkan usia dini melalui penggunaan metode
minat dan ketekunan untuk memberikan stimulasi bercerita bergambar di taman kanak-kanak al
dengan bercerita yang dapat meningkatkan –jamiah dharma wanita iaian sts jambi.jurnal
perkembangan bahasa anak. Bagi pendidik, dapat pendidikan tematik dikdas inversitas jambi. E-
mengembangkan metode pembelajaran pada anak issn 2527-6905 vol 1(1) 2016 page2 14-22
prasekolah dengan metode bercerita dengan
media gambar sehingga dapat menambah Nurbiana Dhieni dkk., 2 0 0 8 . Metode
pengalaman baru bagi anak, melatih imajinatif, Pengembangan Bahasa, Jakarta: UT h. 68
serta merangsang kemampuan ekspresif dan
reseptif. Nursalam.2013.Metode Penelitian Ilmu
Keperawatan Edisi 3.Jakarta : Salemba
DAFTAR PUSTAKA Medika

Ariswijaya.2011.Hubungan pengetahuan dan Nogroho, Heru Santoso W.2009. Petunjuk


stimulasi bahasa oleh ibu dengan perkembangan Praktis Denver Development Screening Test.
bahasa anak usia toodler.http : www.uny.ac.id. Jakarta:EGC
Diakses tanggal 16 Pebruari 2016
Notoatmodjo, S. 2007.Promosi Kesehatan dan
Departemen Pendidikan nasional .2007. Ilmu Perilaku.Jakarta : Rineka cipta
Pedoman pembelajaran bidang pengembangan
berbahasa di taman Kanak-kanak . Jakarta :
Puji L, Hermawati DS. Pengembangan
Direktorat Pembinaan Taman Kanak-kanak dan
berbahasa pada anak 4-5 tahun melalui
sekolah dasar metode bermain kartu huruf. Jurnal care
volume 03 nomor 2 januari 2016. PG PAUD
Farida Nur’aini, Ma… Dongengin Aku Yuuk!,
IKIP PGRI Madiun
(Surakarta: Afra Publishing, 2009) h.10-11
Santrock, John W 2007.Perkembangan anak
Giliwati, Desak Made,dkk.2013.Penerapan Edisi Kesebelas Jilid I Terjemahan oleh Mila
Metode bercerita berbantuan Media Gambar Rahmawati dan Anna
Model Accordion untuk meningkatkan kuswanti.Jakarta.Erlangga
kemampuan berbahasa pada anak kelas TK B.
diakses tanggal 20 Januari 2016
Silvia Audya Perdana, Bernie Endyarni Medise,
Erni Hernawati Purwaningsih. 2017. Duration
Hidayat, Aziz Alimul.2009.Pengantar Ilmu Of Watching Tv And Child Language
Keperawatan Anak I.jakarta : Salemba Development In Young Children Paediatrica
Medika
Indonesiana Vol.57, No 2, March 2017
p.ISSN 0030; E-ISSN 2338-476X
Jasmine Hana, Terapi Kecerdasan Anak

157
Soetjiningsih. (2013). Tumbuh Kembang
dan Permasalahannya. Jakarta :
sagung Seto

Sofiana,Naning 2012.Pengaruh Story telling


terhadap perkembangan bahasa pada anak
usia prasekolah.Mojokerto: STIKES Bina
Sehat PPNI

Syakir Abdul Azhim, Membimbing Anak


Terampil Berbahasa, (Depok: Gema Insani
Press, 2011) h. 37-38

Victor A, Ana M.Angeles A, 2012. clinical


implications of early differential diagnostic
between language delay (LD) and specific
language impairment (SLI).univ psycho v.11
No 1 PP.279-291. ENE-Mar 2012 EISSN
2011-2777

ACKNOWLEDGMENT
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada
ristekdiksi yang telah mendanai penelitian ini,
ketua STIKES Muhammadiyah Lamongan yang
telah memberikan kesempatan dan ijin untuk
melakukan penelitian dan Kepala sekolah TK
ABA II Made-Lamongan yang telah memberikan
fasilitas tempat penelitian serta seluruh responden
yang telah kooperatif selama pengambilan data
penelitian.

158

151

Das könnte Ihnen auch gefallen