Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
(IGN Sudira)
ABSTRACT
ABSTRAK
dengan adanya penambahan glove pada pangkal bagian depan sayap. Lokasi apex juga
memegang peranan penting bagi pengaturan bentuk distribusi tekanan profil sayap
yang berupa aerofoil. Lokasi apex dapat digeser sesuai pemahaman desain para
perancang untuk memenuhi target perancangan yang dikehendaki. Secara keseluruhan
dapat dikatakan bahwa perubahan glove dan yehudi serta pergeseran lokasi apex dapat
diisolasi pengaruhnya ke dalam suatu variabel signifikan yaitu adanya perubahan
bentuk distribusi tekanan profil sayap terutama pada bagian puncaknya. Program
computer yang digunakan dalam analisa ini adalah gabungan antara program
Geometry Generation dan VSAERO yang telah dikembangkan oleh penulis dinamai
Nusantara Wing Design Utility (NWDU).
Kata kunci: NWDU, VSAERO, Glove, Yehudi, Apex
-2
-1
penambahan glove
3
x
> 4
=
=
5
6
pengurangan yehudi
7
10
1 3 5 7 9 11 13
0 2 4 6 8 10 12 14
==> y
Gambar 1-1: Penambahan glove dan pengurangan yehudi pada basic wing
0.20 1.00
wing with Modified Apex Location wing with modified apex location
0.15 0.75
basic wing basic wing
0.10 0.50
0.05 0.25
==> z
==> z
0.00 0.00
-0.05 -0.25
-0.10 -0.50
-0.75
-0.15
-0.20 -1.00
1.00 3.00 5.00 7.00
8.40
8.60
8.80
9.00
9.20
9.40
9.60
9.80
10.00 0.00 2.00 4.00 6.00
==> x ==> x
161
Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 9 No. 2 Desember 2011 : 159-172
0.200
0.150
==> t/c
0.125
0.100
0.075
0.050
2.00 6.00 10.00 14.00
0.00 4.00 8.00 12.00
==> Y
Gambar2.1
Gambar 3-1:Distribusi ketebalan sayap
Distribusi ketebalan SayapW2SC_SEC
W2SC_SEC
163
Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 9 No. 2 Desember 2011 : 159-172
6.00
2.00
0.00
-2.00
-4.00
-6.00
2.00 6.00 10.00 14.00
0.00 4.00 8.00 12.00
==> y
Gambar
Gambar 2.23-2:Distribusi twistSayap
Distribusi Twist sayap W2SC_SEC
W2SC_SEC
W2SC_GY W2SC_Apex
Konfigurasi sayap ini adalah hasil Konfigurasi sayap ini adalah hasil
perubahan W2SC_SEC (basic wing) pada dari pergeseran koordinat puncak-puncak
bagian pangkalnya. Koordinat trailing profil (apex) sayap W2SC_GY dimana
edge dari pangkal sayap sampai kink pada Gambar 1-2a dan 1-2b di atas
semula membentuk garis yang tegak telah digambarkan dua contoh aerofoil
atau profil sayap yang mengalami
lurus sumbu fuselage, sedangkan sayap
perubahan bentuk setelah adanya per-
W2SC_GY merupakan hasil perubahan
geseran koordinat apex tersebut. Akibat
dimana luasan yehudi dikurangi dan
pergeseran apex ini bentuk planform
ditambah glove pada pangkal depan tidak berubah. Yang berubah adalah
sayap W2SC_SEC tersebut. Ini semua bentuk profil sayap sepanjang bentangan
untuk memberikan hasil kompromi sayap dimana lokasi apexnya mengalami
antara kepentingan struktur dan aero- pergeseran.
dinamika. Distribusi pergeseran lokasi apex
Bentuk planform akibat perubahan sepanjang bentangan sayap dapat dilihat
luasan yehudi dan penambahan glove ini pada Gambar 3-3. Di daerah inboard
dapat dilihat pada Gambar 1-1. lokasi apex digeser ke arah depan,
sementara di daerah ujung sayap lokasi
apex nya digeser ke arah belakang.
164
Pengaruh Penambahan Glove dan Pengurangan ........(IGN Sudira)
-2
-1
3
==> x
9
1 3 5 7 9 11 13
0 2 4 6 8 10 12 14
==> y
Gambar 3-3:
Gambar Bentukplanform
2.3 Bentuk Planformdandan
perubahan lokasi
Perubahan Apex sayap
Lokasi Apex
W2SC_GY
Sayap (menjadi (menjadi
W2SC_GY sayap W2SC_Apex)
Sayap W2SC_Apex)
-1.20 -1.60
-1.00
W2SC_ SEC( Basic Wing) -1.40 Kurva Perubahan Glove & Yehudi
W2SC_ GY ( Glove & Yehudi) -1.20 W2SC_ SEC( Basic Wing)
-0.80
-1.00
W2SC_ GY ( Glove & Yehudi)
-0.60
-0.80
-0.40
-0.60
==> Cp
==> Cp
-0.20 -0.40
-0.20
0.00
0.00
0.20
0.20
0.40
0.40
0.60
0.60
0.80 0.80
0.20 0.60 1.00 0.20 0.60 1.00
0.00 0.40 0.80 0.00 0.40 0.80
==> x ==> x
Gambar
Gambar4-1a: Pengaruh
4.1a Pengaruh Penambahanpenambahan glove
Glove & Pengurangan Yehudi Gambar 4.1c
Gambar 4-1c:Pengaruh Penambahan penambahan
Pengaruh Glove & Pengurangan Yehudi
glove
Sayap W2SC SECTerhadap Distribusi Cp, CL=0.5 deg., 2y/b=0.03 Sayap W2SC SECTerhadap Distribusi Cp, CL=0.5 deg., 2y/b=0.68
dan pengurangan yehudi sayap dan pengurangan yehudi sayap
W2SC_SEC terhadap distribusi W2SC_SEC terhadap distri-
Cp, CL=0,5 deg., 2y/b=0,03 busi Cp, CL=0,5 deg., 2y/
b=0,68
-1.60 -1.20
-1.20
W2SC_SEC (Basic Wing) W2SC_ SEC( Basic Wing)
W2SC_GY (Glove & Yehudi) -0.80
-1.00
W2SC_ GY ( Glove & Yehudi)
-0.60
-0.80
-0.40
-0.60
==> Cp
==> Cp
-0.40 -0.20
-0.20
0.00
0.00
0.20
0.20
0.40
0.40
0.60
0.60
0.80 0.80
0.20 0.60 1.00
0.00
0.20
0.40
0.60
0.80
1.00 0.00 0.40 0.80
==> x ==> x
Gambar4-1d:
Gambar 4.1d Pengaruh Penambahanpenambahan
Pengaruh Glove & Pengurangan Yehudi
glove
Gambar4-1b:
Gambar 4.1b Pengaruh Penambahanpenambahan
Pengaruh glove
Glove & Pengurangan Yehudi
Sayap W2SC SECTerhadap Distribusi Cp, CL=0.5 deg., 2y/b=0.32 Sayap W2SC SECTerhadap Distribusi Cp, CL=0.5 deg., 2y/b=0.99
dan pengurangan yehudi sayap dan pengurangan yehudi sayap
W2SC_SEC terhadap distri- W2SC_SEC terhadap distri-
busi Cp, CL=0,5 deg., 2y/ busi Cp, CL=0,5 deg., 2y/
b=0,32 b=0,99
166
Pengaruh Penambahan Glove dan Pengurangan ........(IGN Sudira)
1.00
Gambar 4-1e menunjukkan distri- 0.90 W2SC_SEC (Basic Wing)
busi koefisien gaya angkat (Cl) dan 0.80 W2SC_GY (Glove-Yehudi)
Gambar 4-1f menunjukkan distribusi 0.70
==> Cl
load (Cl*c/CL*Cavg). Hurup c adalah 0.50
0.20
angkat total, dan Cavg adalah panjang 0.10
Gambar
Gambar 4.1e Pengaruh
4-1e: Penambahan Glove
Pengaruh & Pengurangan Yehudi
penambahan glove
konsisten seperti yang diberikan oleh Sayap W2SC SEC Terhadap Distribusi Cl, CL=0.5
koefisien tekanan. Perubahan distribusi dan pengurangan yehudi
sayap W2SC_SEC terhadap
koefisien gaya angkat terlokalisir hanya
distribusi Cl, CL=0,5
di daerah inboard dimana terjadi peru-
bahan geometri sayap. Di daerah outboard
tidak mengalami perubahan distribusi
2.00
==> Cl*c/CL*CBAR
akibat penambahan glove dan pengu- 1.20
0.80
runan luasan koefisien tekanan profil 0.60
167
Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 9 No. 2 Desember 2011 : 159-172
1.50
dengan jelas dapat kita lihat pada
1.25
Gambar 4-2a dan Gambar 4-2d, dimana
1.00 pada daerah inboard lokasi apex digeser
0.75 ke depan sedangkan di daerah ujung
sayap lokasi apex digeser ke belakang.
==> CL
0.50
0.25
Di daerah yang tidak mengalami per-
W2SC_SEC (Basic Wing)
geseran lokasi apex koefisien tekanannya
0.00
W2SC_GY (Glove-Yehudi)
tidak mengalami perubahan yang signi-
-0.25
fikan. Ini berarti bahwa aliran tiga dimensi
-0.50
0.01 0.03 0.05 0.07 0.09
(three dimensional flow) tidak begitu kuat
0.00 0.02 0.04 0.06 0.08 0.10
==> CDi mempengaruhi distribusi tekanan profil
Gambar4-1h:
Gambar 4.1h Pengaruh Penambahan
Pengaruh Glove & Pengurangan Yehudi
penambahan glove
Sayap W2SC SECTerhadap Kurva CL Vs CDi sayap sepanjang bentangannya. Hasil
dan pengurangan
4.2 PERBANDINGAN HASIL W2SC_SEC yehudi sa-
yap W2SC_SEC terhadap
menarik juga ditunjukkan bahwa pengu-
; W2SC_GY DAN W2SC_Apex rangan ketinggian puncak tekanan akibat
kurva CL VS CDi
perubahan luasan yehudi dan penam-
Adanya yehudi cenderung menye-
bahan glove, setelah lokasi apex-nya
babkan puncak tekanan profil sayap
digeser ke depan pada daerah inboard
bergeser ke belakang yang dapat menye-
mengakibatkan ketinggian puncak te-
babkan terjadinya gelombang kejut yang
kanannya kembali seperti yang dihasil-
kuat pada kondisi kecepatan tinggi.
kan oleh basic wing. Ini tentu merupakan
Pengaruh yehudi ini perlu diimbangi
petunjuk penting bagaimana sensitifitas
dengan cara penambahan glove yang
pergeseran lokasi apex terhadap koefisien
letaknya berlawanan dengan posisi
tekanan yang dihasilkan.
yehudi yaitu pada pangkal sayap bagian
depan. Penambahan glove diusahakan -1.20
-0.20
aerodinamika tidak boleh dikorbankan.
Studi pergeseran lokasi apex ini 0.00
168
Pengaruh Penambahan Glove dan Pengurangan ........(IGN Sudira)
-1.60 -1.20
-0.60
-0.80
-0.60
-0.40
==> Cp
==> Cp
-0.40 -0.20
-0.20
0.00
0.00
0.20
0.20
0.40
0.40
0.60
0.60
0.80 0.80
0.20 0.60 1.00 0.20 0.60 1.00
0.00 0.40 0.80 0.00 0.40 0.80
==> x ==> x
Gambar 4.2b
Gambar 4-2b:Pengaruh Perubahan Lokasi
Pengaruh Apex Sayap W2SC_
perubahan GY
lokasi Gambar
Gambar 4.2d Pengaruh
4-2d: Perubahan Lokasi
Pengaruh Apex Sayap W2SC_
perubahan GY
lokasi
Terhadap Distribusisayap
Cp, CL=0.5 deg., 2y/b=0.32 Terhadap Distribusi Cp, CL=0.5 deg., 2y/b=0.99
apex W2SC_GY ter- apex sayap W2SC_GY ter-
hadap distribusi Cp, CL= 0,5 hadap distribusi Cp, CL= 0,5
-1.60
deg., 2y/b= W2SC_SEC0,32(Basic Wing) deg., 2y/b= 0,99
-1.40
W2SC_GY (Glove-Yehudi)
0.80
-1.20 W2SC_APEX (Pergeseran Apex)
W2SC_SEC (Basic Wing)
0.70 W2SC_GY (Glove-Yehudi)
-1.00
W2SC_APEX (Pergeseran Apex)
0.60
-0.80
==> Cl
0.50
-0.60
==> Cp
0.40
-0.40
0.30
-0.20
0.20
0.00 0.00
2.00
4.00
6.00
8.00
10.00
12.00
14.00
==> Y
Gambar 4.2e Pengaruh Perubahan Lokasi Apex Sayap W2SC_ GY
0.20
Gambar 4-2e: Pengaruh
Terhadap perubahan lokasi
Distribusi Cl, CL=0.5
apex sayap W2SC_GY ter-
0.40
hadap distribusi Cl, CL= 0,5
0.60
1.80
Terhadap
apex Distribusi Cp, CL=0.5W2SC_GY
sayap deg., 2y/b=0.68 ter-
1.20
0.60
0.40
0.20
2.00 6.00 10.00 14.00
0.00 4.00 8.00 12.00
==> Y
169
Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 9 No. 2 Desember 2011 : 159-172
1.50
W2SC_SEC (Basic Wing) Hasil ini menjadi catatan menarik
1.25
W2SC_GY (Glove-Yehudi) bahwa pergeseran lokasi apex tidak
1.00
W2SC_APEX (Pergeseran Apex)
memiliki tujuan utama untuk meningkat-
0.75
kan nilai koefisien gaya angkat tetapi
lebih kepada pengaturan bentuk koefisien
==> CL
0.50
tekanan supaya dapat mengantisipasi
0.25
terjadinya stall atau mengusahakan ben-
0.00 tuk garis isobar menjadi lurus sepanjang
-0.25 bentangan sayap.
Distribusi beban aerodinamika,
-0.50
-4.00
-2.00
0.00
2.00
4.00
6.00
8.00
10.00
12.00 kurva Cl Vs Alpha, dan distribusi nilai
==> Alpha (deg.)
induced drag tidak mengalami peru-
Gambar
Gambar4-2g: Pengaruh
4.2g Pengaruh perubahan
Perubahan Lokasi lokasi
Apex Sayap W2SC_ GY
Terhadap
apexKurva CL Vs AlphaW2SC_GY ter-
sayap bahan berati setelah terjadinya per-
hadap kurva CL VS alpha geseran lokasi apex. Ini konsisten dengan
harapan bahwa perubahan bentuk plan-
1.50 form dengan adanya yehudi dan glove,
1.25 serta pergeseran lokasi apex merupakan
1.00
parameter yang serupa yaitu untuk
mengatur bentuk koefisien tekanan
0.75
dengan tanpa mengubah beban aero-
==> CL
0.50
dinamika yang dihasilkan. Nilai induced
0.25 drag berhubungan langsung dengan nilai
W2SC_SEC (Basic Wing)
0.00 koefisien gaya angkat, dengan demikian
W2SC_GY (Glove-Yehudi)
-0.25 W2SC_APEX (pergeseran Apex) maka hasil yang hampir sama diberikan
oleh sayap W2SC_GY dan W2SC_Apex
-0.50
0.00
0.01
0.02
0.03
0.04
0.05
0.06
0.07
0.08
0.09
0.10 menjadi catatan menarik, seperti tampak
pada Gambar 4-2h.
==> CDi
Gambar4-2h:
Gambar 4.2h Pengaruh Perubahan Lokasi
Pengaruh Apex Sayap W2SC_ GY
perubahan lokasi
Terhadap Kurva CL Vs CDi Garis isobar adalah garis yang
apex sayap W2SC_GY ter-
hadap kurva CL VS CDi dihubungkan melalui tekanan yang
sama sepanjang bentangan sayap. Garis
Distribusi koefisien gaya angkat isobar ini dapat memberikan petunjuk
yang dihasilkan setelah terjadinya per- kepada spesialis aerodinamika tentang
geseran lokasi apex tidak memberikan pola aliran dan juga prediksi lokasi
perubahan yang signifikan terhadap permulaan terjadinya separasi aliran.
koefisien gaya angkat sayap W2SC_GY, Garis isobar yang baik jika setiap garis
seperti terlihat pada Gambar 4-2e. yang terbentuk sepanjang bentangan
Walaupun bentuk koefisien tekanan sayap memiliki persentase yang sama
berubah, dan juga ketinggian puncak terhadap panjang tali busur. Pada
koefisien tekanan meningkat setelah daerah outboard, Gambar 4-2i dan 4-2j
terjadi pergeseran lokasi apex, tetapi menunjukkan hasil yang sesuai harapan.
luasan yang dihasilkan oleh koefisien Pada daerah inboard masih perlu dilaku-
tekanan profil sayap W2SC_Apex hampir kan optimisasi untuk mendapat garis
sama dengan luasan yang dihasilkan oleh isobar yang baik.
koefisien tekanan profil sayap W2SC_GY.
170
Pengaruh Penambahan Glove dan Pengurangan ........(IGN Sudira)
DAFTAR RUJUKAN
Gillete W.B., McIntosh, Aircraft Confi-
Gambar 4-2j: Garis Isobar Permukaan Atas guration Synthesis Part II: Aero-
Sayap W2SC_Apex dynamics, The Boeing Company
Seattle, WA, Edition 3.
5 KESIMPULAN
Harris Charles D., NASA Supercritical
• Adanya perubahan luasan yehudi dan Airfoil, Langley Research Center
penambahan glove di daerah inboard Hampton, Virginia, NASA Technical
sayap memberikan perubahan koefisien Paper 2969.
tekanan dan gaya angkat yang ter- Laban M., Boerstoel J.W., Exploratory
lokalisir hanya di daerah inboard saja, Aerodynamic Analysis of Two
sedangkan di daerah outboard tidak Transport Aircraft Wing/Body Con-
terpengaruh, figurations (IPTN Wings W3G and
• Pengaruh pergeseran lokasi apex di W3H2), NLR Contract Report CR
daerah inboard dan daerah ujung sayap 97572L, 971117.
171
Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 9 No. 2 Desember 2011 : 159-172
Sudira IG.N., 1996. Aspect Ratio and Sudira IG.N., Wawan H., Mursid M.,
Taper Study, Technical Reports, Bambang S., Heri P., 1999.
NB-T500-TR-960501, June 7, Penerapan NWDU Dalam Pemben-
1996. tukan Wing Surface Pada Paket
Sudira IG.N., 2001. Aerodynamics Wing Aplikasi ICAD, Proceedings Seminar
Design Utility Program, Tesis Nasional ASA Indonesi, Volume 1,
Magister Program Studi Teknik Nomor 1, Juli 1999.
Penerbangan Program Pasca Sudira IG.N., Wing Twist Definition,
Sarjana Istitut Teknologi Bandung. N2130 Program, Technical Note,
Sudira IG.N., Hermawan W., Nusantara NB-T500-TN-960402.
Wing Design Utility (NWDU), Version Thibert J.J., Mialon B., 1996. Transport
1, PT. IPTN, RR-B1104. Aircraft Aerodynamics, IPTN
Sudira IG.N., Hermawan W., Triyantono Bandung Course, Onera-Chatillon
S., Heriyansyah, 1996. The Influence (France), May 20th – 24th 1996.
of Kink Location, Aspect Ratio and VSAERO, 1992. A Computer Program for
Taper Ratio to Aerodynamics Calculating the Nonlinear Aerody-
Characteristic, Coordination Memo namic Characteristics of Arbitrary
N2130 Program, NB-T500-COM- Configurations, USERS’ MANUAL,
960903, 17 September 1996. Revision E.2, Oktober 1992.
172