Sie sind auf Seite 1von 10

Jurnal Teknik Sipil ISSN 2088-9321

Universitas Syiah Kuala ISSN e-2502-5295


pp. 67 - 76

PENGARUH QUALITY MANAGEMENT TERHADAP DAYA


SAING KONTRAKTOR PADA PROYEK KONSTRUKSI
GEDUNG DI KOTA BANDA ACEH
Nya’ Munanta 1, Muttaqin Hasan2, Hafnidar A. Rani 3
1)
Magister Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
Email : nyaknanta17@gmail.com
2)
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala
Jl. Tgk. Syeh Abdul Rauf No. 7, Darussalam Banda Aceh 23111,
email : muttaqin@unsyiah.ac.id2,
3)
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Aceh,
email : nidarrani@yahoo.com3

Abstract: This study aims to identify the dominant factors to implement quality management,
and analyze the relationship and influence between the factors of the application of quality
management for the competitiveness of the building contractors on construction projects in the
city of Banda Aceh. The project is observed that the building construction project has been
completed in the city of Banda Aceh from 2005-2015. Based on data from Construction
Services Development Board (LPJK) 2016 Aceh province, the population number obtained by
102 contractors. Through equation Slovin the study sample was obtained by 51 contractors.
The dominant factor in the application of quality management kosntruksi building project in
the city of Banda Aceh is a factor of decision making and problem solving, with a mean value
of 4.355. The relationship between the factors to implement quality management for the
competitiveness contractor on the project of construction of buildings in Banda Aceh is
training factors, factors focus on the customer, factors benchmarking, factor of continuous
improvement, and the factor of participation and empowerment of employees have a
relationship that is very high partially with Pearson correlation coefficient values > 0,900.
Influence factors of quality management for the competitiveness of the building contractors on
construction projects in the city of Banda Aceh, the most influential factor is the participation
and empowerment of employees, with a regression coefficient of 1.170. This suggests that if an
enhanced employee engagement and empowerment, while the other factors constant, the
competitiveness of the building contractor on construction projects in the city of Banda Aceh
will increase.
Keywords : Quality management, competitiveness, contractors, building project

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor dominan penerapan quality
management, dan menganalisis hubungan serta pengaruh antara faktor-faktor penerapan quali-
ty management terhadap daya saing kontraktor pada proyek konstruksi gedung di Kota Banda
Aceh. Proyek yang diamati adalah proyek konstruksi gedung yang telah selesai dilaksanakan
di Kota Banda Aceh mulai dari tahun 2005-2015. Berdasarkan data dari Lembaga Pengem-
bangan Jasa Konstruksi (LPJK) Provinsi Aceh Tahun 2016, jumlah populasi diperoleh
sebanyak 102 kontraktor. Melalui persamaan Slovin maka sampel penelitian diperoleh
sebanyak 51 kontraktor. Faktor dominan penerapan quality management pada proyek kon-
struksi gedung di Kota Banda Aceh adalah faktor pengambilan keputusan dan pemecahan ma-
salah, dengan nilai mean sebesar 4,355. Hubungan antara faktor-faktor penerapan quality man-
agement terhadap daya saing kontraktor pada proyek konstruksi gedung di Kota Banda Aceh
adalah faktor pelatihan, faktor fokus pada pelanggan, faktor benchmarking, faktor perbaikan
berkesinambungan, dan faktor pelibatan dan pemberdayaan karyawan mempunyai hubungan
yang sangat tinggi secara parsial dengan nilai koefisien korelasi Pearson > 0,900. Pengaruh
faktor-faktor quality management terhadap daya saing kontraktor pada proyek konstruksi ge-
dung di Kota Banda Aceh, yang paling berpengaruh adalah faktor pelibatan dan pemberdayaan
karyawan, dengan nilai koefisien regresi sebesar 1,170. Hal ini menunjukkan bahwa apabila
faktor pelibatan dan pemberdayaan karyawan ditingkatkan, sedangkan faktor-faktor lainnya
tetap, maka daya saing kontraktor pada proyek konstruksi gedung di Kota Banda Aceh akan
semakin meningkat.
Kata kunci : Quality management, daya saing, kontraktor, proyek gedung
Volume 6, Nomor 1, September 2016 - 67
Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

Industri konstruksi merupakan salah satu kontraktor harus mampu menghasilkan barang
komponen penting dalam perekonomian atau jasa dengan kualitas yang lebih baik, dan
bangsa, dimana kontribusi industri konstruksi harga yang sesuai dengan kualitas yang
akan meningkat sejalan dengan kemajuan dihasilkan, serta harus sesuai dengan
perekonomian bangsa. Berdasarkan kuali- keinginan dari pengguna jasa. Disamping itu
fikasinya, industri konstruksi di Indonesia dengan peningkatan jumlah perusahaan
terdiri dari kontraktor besar, kontraktor kontraktor bidang gedung di Kota Banda Aceh,
menengah dan kontraktor kecil. Dengan ternyata juga belum diikuti dengan pening-
jumlah kontraktor yang cukup banyak katan kinerja perusahaan. Berdasarkan data
sedangkan ruang lingkup pekerjaan yang yang diperoleh dari website LPJK (Lembaga
ditawarkan terbatas, maka dapat menimbulkan Pengembangan Jasa Konstruksi) Provinsi
persaingan antar sesama kontraktor. Kondisi Aceh Tahun 2016, kontraktor bidang gedung
saat ini banyak kontraktor yang masih lemah dengan sub bidang BG009 yang ada di Kota
dalam beberapa hal, seperti manajemen yang Banda Aceh diperoleh sebanyak 490
tidak efisien, keterbatasan dana, keterbatasan
perusahaan, namun yang sudah mempunyai
teknologi, peralatan, metode pelaksanaan, dan
pengalaman dalam menangani proyek
sumber daya manusia yang kurang berkualitas.
konstruksi gedung sebanyak 102 perusahaan.
Permasalahan ini dapat mengakibatkan proses
Hal ini menunjuk-kan lemahnya daya saing
dan hasil akhir dari pelaksanaan konstruksi
kontraktor yang ada di Kota Banda Aceh.
sering menyimpang, sehingga terjadi
Diharapkan dengan menerapkan prinsip-
penurunan mutu manajemen dan daya saing
prinsip yang terdapat dalam sistem quality
perusahaan. Salah satu cara kontraktor untuk
management, maka kontraktor di Kota Banda
dapat meningkatkan mutu perusahaannya
Aceh dapat meningkatkan kualitas perusahaan
adalah dengan terus menerapkan prinsip-
sehingga daya saing perusahaan akan
prinsip yang terdapat pada sistem manajemen
meningkat dan perusahaan dapat bersaing
kualitas (quality management). Quality
dengan perusahaan lainnya.
management adalah aspek-aspek dari fungsi
Berdasarkan latar belakang di atas, maka
manajemen keseluruhan yang menetapkan dan
perumusan masalah dalam penelitian ini
menjalankan kebijakan mutu suatu perusahaan
adalah faktor apakah yang paling dominan
(Putri, 2009).
mempengaruhi penerapan quality manage-
Persaingan dalam industri konstruksi
ment terhadap daya saing kontraktor, dan
khususnya proyek konstruksi gedung di Kota
bagaimana hubungan serta pengaruh faktor-
Banda Aceh saat ini semakin meningkat
faktor penerapan quality management ter-
dengan banyaknya jumlah perusahaan
hadap daya saing kontraktor pada proyek
kontraktor, sedangkan pekerjaan yang ditawar-
konstruksi gedung di Kota Banda Aceh.
kan terbatas. Hal ini menyebabkan perusahaan

68 - Volume 6, Nomor 1, September 2016


Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

KAJIAN KEPUSTAKAAN tal dalam manajemen kualitas.


Manajemen Kualitas (Quality 4. Faktor pengambilan keputusan dan
Management) pemecahan masalah
Ariani (2008) berpendapat bahwa mana- Pengambilan keputusan merupakan proses
jemen kualitas merupakan proses perencanaan memilih suatu rangkaian tindakan dari dua
pengorganisasian, kepemimpinan dan pengen- atau lebih alternatif. Definisi ini mencakup
dalian terhadap pelaksanaan prinsip kualitas dua hal, yaitu penentuan pilihan dan
dalam organisasi atau perusahaan. pemecahan masalah.
5. Faktor pelatihan
Penerapan Quality Management
Agar tetap bertahan dalam pasar moderen,
Tjiptono, dan Diana (2001) berpendapat
perusahaan harus dapat bersaing secara
bahwa sistem quality management memiliki
global. Untuk dapat berbisnis dalam skala
beberapa faktor untuk dilaksanakan pada suatu
global, perusahaan harus memperoleh
perusahaan, diantaranya adalah sebagai berikut.
sertifikasi ISO 9000. Pelatihan menjadi
1. Faktor fokus pada pelanggan
syarat untuk mendapatkan sertifikasi ISO
Pada hakikatnya tujuan bisnis adalah untuk
9000 tersebut.
menciptakan dan mempertahankan para
6. Faktor benchmarking (patok duga)
pelangggan.
Patok duga didefinisikan sebagai suatu
2. Faktor pelibatan dan pemberdayaan
proses belajar yang berlangsung secara
karyawan
sistematik dan terus menerus dimana setiap
Pelibatan karyawan adalah suatu proses
bagian dari suatu perusahaan dibandingkan
untuk mengikutsertakan para karyawan dengan perusahaan yang terbaik atau
pada semua level organisasi dalam pesaing yang paling unggul. Tujuan patok
pembuatan keputusan dan pemecahan duga adalah untuk menemukan kunci atau
masalah. Pemberdayaan dapat diartikan rahasia sukses dan kemudian mengadaptasi
sebagai pelibatan karyawan yang benar dan memperbaikinya untuk diterapkan
berarti. Tujuan pelibatan dan pem- pada perusahaan yang melaksanakan patok
berdayaan karyawan adalah untuk duga tersebut.
meningkatkan kemampuan organisasi 7. Faktor perbaikan berkesinambungan.
dalam memberikan costumer value. Persaingan global dan selalu berubahnya
3. Faktor kepemimpinan dan kerja sama tim permintaan pelanggan merupakan alasan
Kepemimpinan merupakan kemampuan perlunya dilakukan perbaikan berkesinam-
untuk membangkitkan semangat orang lain bungan. Perbaikan ini merupakan suatu
agar bersedia dan memiliki tanggung ja- proses berkesinambungan untuk mening-
wab total terhadap usaha mencapai atau katkan efektivitas dan efisiensi organisasi
melampaui tujuan organisasi. Kerjasama dalam memenuhi kebijakan dan mencapai
tim merupakan salah satu unsur fundamen- tujuan dari organisasi.
Volume 6, Nomor 1, September 2016 - 69
Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

Daya Saing Tjiptono dan Diana (2001) bahwa perspektif


Rangkuti (2003) berpendapat bahwa quality management terhadap kepuasan
keunggulan bersaing merupakan kegiatan pelanggan pada hakikatnya adalah bahwa
spesifik yang dikembangkan oleh perusahaan pelanggan merupakan penilai terakhir dari
agar lebih unggul dibandingkan dengan kualitas sehingga prioritas utama dalam
pesaingnya. jaminan kualitas adalah memiliki piranti yang
handal dan sahih mengenai penilaian
Daya Saing Kontraktor
konsumen terhadap perusahaan.
Ladir (2014) berpendapat bahwa variabel
Perusahaan dapat meningkatkan pangsa
yang dapat menunjukkan daya saing
pasarnya melalui pemenuhan kualitas yang
kontraktor di Indonesia terdapat beberapa
bersifat customer driven. Hal ini akan
indikator diantaranya adalah sebagai berikut.
memberikan keunggulan harga dan customer
1. Besarnya nilai keuntungan yang diperoleh
value. Bila kualitas yang dihasilkan superior
perusahaan;
dan pangsa pasar yang dimiliki besar, maka
2. Kemampuan perusahaan mencapai target
profitabilitasnya terjamin. Dengan demikian
dalam persaingan;
kualitas dan profitabilitas berhubungan erat.
3. Nilai proyek yang diperoleh perusahaan
Perusahaan yang menawarkan produk atau
tiap periode tertentu; dan
jasa superior pasti dapat mengalahkan
4. Tingkat kepuasan pelanggan atas
pelayanan perusahaan. pesaingnya.

Putri (2009) berpendapat bahwa jumlah


METODE PENELITIAN
kontraktor yang cukup banyak, dengan ruang
Data Primer
lingkup pekerjaan yang terbatas, maka dapat
Data primer merupakan data asli yang
menimbulkan persaingan antara sesama
dikumpulkan sendiri oleh peneliti untuk
kontraktor. Adapun daya saing perusahaan
menjawab masalah penelitian secara khusus.
kontraktor dalam menghadapi persaingan
Data primer yang digunakan dalam penelitian
dapat diwujudkan sebagai berikut.
ini adalah berupa data wawancara dan data
1. Menghasilkan barang/jasa yang bermutu
kuesioner.
tinggi;
2. Harga lebih murah; Data Sekunder
3. Promosi lebih efektif; dan
Data sekunder merupakan data yang
4. Penyerahan akhir barang/jasa lebih cepat
dikumpulkan dari pihak lain untuk melengkapi
dengan pelayanan yang baik dibandingkan
data primer. Data sekunder yang digunakan
para pesaingnya.
dalam penelitian ini berupa peta Provinsi

Pengaruh Quality Management Ter- Aceh, peta Kota Banda Aceh dan data daftar

hadap Daya Saing Kontraktor perusahaan kontraktor bidang gedung dengan

Sebuah pendapat lain dikemukakan oleh sub bidang BG009 yang berdomisili di

70 - Volume 6, Nomor 1, September 2016


Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

wilayah Kota Banda Aceh dan terdaftar pada menangani proyek atau yang sudah
asosiasi perusahaan Lembaga Pengembangan mempunyai pengalaman menangani proyek
Jasa Konstruksi (LPJK) Provinsi Aceh Tahun konstruksi gedung di Kota Banda Aceh.
2016.
Survei Wawancara
Menentukan Populasi dan Sampel Survei wawancara ini dilakukan dalam
Berdasarkan data LPJK pada tanggal 1 tahapan sebelum penyusunan form kuesioner,
Januari 2016 jumlah kontraktor bidang gedung agar dapat menemukan indikator-indikator
yang berdomisili di Kota Banda Aceh, yang tambahan mengenai penerapan quality
sudah mempunyai pengalaman dalam management, berdasarkan persepsi kontraktor
menangani proyek konstruksi gedung untuk dapat diterapkan pada daerah lokasi
diperoleh sebanyak 102 kontraktor. Adapun penelitian. Wawancara ini dilakukan sebanyak
sampel penelitian dapat diketahui dengan 25 kontraktor atau setengah dari sampel
menggunakan rumus Slovin. penelitian.

𝑁 Menentukan Variabel Penelitian


𝑛 =
1 + 𝑁 𝑥 𝑒 )
102
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari
=
1 + 102 𝑥 0,5) variabel bebas (X) yaitu penerapan quality
= 50,5 = 51 Kontraktor
management, dan variabel terikat (Y) yaitu
daya saing kontraktor.
Dalam hal ini proporsi sampel 51
kontraktor dari masing-masing kualifikasi
pada populasi dapat diperlihatkan pada
Tabel 1.

Tabel 1 Jumlah Populasi dan Sampel


Kualifikasi Populasi
No. Sampel
Perusahaan
1 K1 11 5
2 K2 36 18
3 K3 19 10
4 M1 24 12
5 M2 11 5
6 B1 1 1
Jumlah 102 51

Teknik pengambilan sampel yang Gambar 1. Variabel Penelitian

digunakan dalam penelitian ini adalah


Survei Kuesioner
purposive sampling dengan melakukan
Adapun kuesioner yang digunakan dalam
pertimbangan tertentu. Pertimbangan ini
penelitian ini adalah jenis kuesioner tertutup,
didasarkan pada kontraktor yang sedang
Volume 6, Nomor 1, September 2016 - 71
Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

jadi di sini responden hanya memilih dari kuesioner yang dikendalikan dengan nilai
jawaban-jawaban yang telah disediakan. conbrach Alpha > 0,6.
Dalam hal ini kuesioner terbagi atas dua
Analisa Data
bagian, yaitu dapat diuraikan sebagai berikut.
Analisa data ini mencakup analisis
1. Kuesioner bagian A
deskriptif, analisis korelasi sederhana, dan
Kuesioner bagian A ini merupakan
analisis regresi linear berganda dengan
karakteristik responden. Pengukuran
menggunakan bantuan software SPSS versi
jawaban sesuai dengan karakteristik
22. Analisis ini dapat dijelaskan sebagai
masing-masing responden.
berikut.
2. Kuesioner bagian B
1. Analisis deskriptif
Kuesioner bagian B ini merupakan faktor-
Digunakan untuk mengetahui karakteristik
faktor penerapan quality management
responden, frekuensi pengukuran jawaban
(variabel bebas) dan daya saing kontraktor
pada kuesioner dalam menuturkan
(variabel terikat). Pengukuran jawaban
pemecahan masalah, mengenai faktor
dengan menggunakan skala likert. Dimana
dominan penerapan quality management
setiap jawaban dari pihak kontraktor dapat
pada proyek konstruksi gedung di Kota
diungkapkan dengan penilaian, seperti
Banda Aceh.
yang diperlihatkan pada Tabel 2.
2. Analisis korelasi sederhana
Tabel 2. Kategori Jawaban Variabel Bebas dan Digunakan untuk mengetahui hubungan
Terikat
No. Kualifikasi Skor antara faktor-faktor penerapan quality
1 Sangat Tidak Berpengaruh (STB) 1
management terhadap daya saing kontrak-
2 Tidak Berpengaruh (TB) 2
3 Kurang Berpengaruh (KB) 3 tor pada proyek konstruksi gedung di Kota
4 Berpengaruh (B) 4
5
Banda Aceh, melalui nilai koefisien
5 Sangat Tidak Berpengaruh (STB)
korelasi Pearson.
Pengolahan Data
3. Analisis regresi linear berganda
Pengolahan data ini mencakup uji Digunakan untuk mengetahui pengaruh
validitas dan uji reliabilitas dengan meng-
antara faktor-faktor penerapan quality
gunakan bantuan software SPSS versi 22. Uji management terhadap daya saing kontrak-
ini dapat dijelaskan sebagai berikut.
tor pada proyek konstruksi gedung di Kota
1. Uji validitas Banda Aceh, melalui nilai koefisien
Dilakukan untuk mengetahui valid atau
regresi.
tidak validnya suatu pernyataan yang
terdapat pada kuesioner, yang dikendalikan HASIL DAN PEMBAHASAN

dengan nilai Rhitung > Rtabel. Uji Validitas


2. Uji reliabilitas Berdasarkan hasil olah data melalui
Dilakukan untuk mengetahui reliabel atau software SPSS, menunjukkan bahwa seluruh
tidak reliabelnya suatu variabel pada pernyataan yang terdapat dalam kuesioner
72 - Volume 6, Nomor 1, September 2016
Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

seluruhnya valid. Dimana seluruh pernyataan mean tertinggi diperoleh pada “faktor
di dalam kuesioner memiliki nilai Rhitung > pengambilan keputusan dan pemecahan
Rtabel, sehingga dapat dinyatakan valid. masalah”, dengan nilai sebesar 4,355. Hal ini
berarti bahwa berdasarkan persepsi kontraktor,
Uji Reliabilitas
faktor dominan penerapan quality manage-
Berdasarkan hasil olah data melalui
ment pada proyek konstruksi gedung di Kota
software SPSS, menunjukkan bahwa seluruh
Banda Aceh adalah faktor pengambilan
variabel yang terdapat dalam kuesioner
keputusan dan pemecahan masalah.
seluruhnya reliabel. Dimana seluruh variabel
di dalam kuesioner telah memiliki nilai Analisis Korelasi Sederhana
Conbrach Alpha lebih besar dari 0,6, sehingga Analisis korelasi sederhana ini mempu-
dapat dinyatakan reliabel.
nyai output berupa bentuk hubungan melalui
besarnya koefisien korelasi Pearson, ada atau
Analisis Deskriptif
tidak adanya hubungan melalui taraf
Analisis ini dimaksudkan untuk menge-
tahui persepsi kontraktor tentang faktor signifikan sebesar 0,05, dan terjadi atau tidak

dominan serta faktor-faktor penerapan quality terjadinya hubungan signifikan melalui

management pada proyek konstruksi gedung korelasi signifikan pada taraf 0,01 atau pada

di Kota Banda Aceh, melalui nilai mean. Hal taraf 0,05. Koefisien korelasi Pearson yang
ini dapat diperlihatkan pada Gambar 2. telah dianalisis melalui program SPSS versi 22,
Pada Gambar 2 ditunjukkan bahwa nilai dapat diperlihatkan pada Tabel 3.

4.355
4.342
4.325
4.297 4.300
4.277
4.263
4.235

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8

Gambar 2. Nilai Mean Quality Management


Tabel 3. Nilai Koefisien Korelasi Pearson
Hubungan Korelasi Bentuk Hubungan Signifikansi Korelasi Signifikan pada
Variabel Pearson Taraf 0,01 atau 0,05
X1 – Y 0,918 Sangat Tinggi 0,000 Signifikan pada taraf 0,01
X2 – Y 0,903 Sangat Tinggi 0,000 Signifikan pada taraf 0,01
X3 – Y 0,892 Tinggi 0,000 Signifikan pada taraf 0,01
X4 – Y 0,876 Tinggi 0,000 Signifikan pada taraf 0,01
X5 – Y 0,926 Sangat Tinggi 0,000 Signifikan pada taraf 0,01
X6 – Y 0,909 Sangat Tinggi 0,000 Signifikan pada taraf 0,01
X7 – Y 0,906 Sangat Tinggi 0,000 Signifikan pada taraf 0,01
X8 – Y 0,892 Tinggi 0,000 Signifikan pada taraf 0,01

Volume 6, Nomor 1, September 2016 - 73


Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

Tabel 4. Output Regresi Linear Berganda


Koefisien
Variabel thitung Sig.
Regresi
Konstanta -0,506 -0,261 0,796
Faktor fokus pada pelanggan 0,769 2,616 0,012
Faktor pelibatan dan pemberdayaan karyawan 1,170 3,151 0,003
Faktor kepemimpinan dan kerjasama tim -0,707 -2,948 0,005
Faktor pengambilan keputusan dan pemecahan masalah 0,102 0,631 0,531
Faktor pelatihan 0,837 2,834 0,007
Faktorbenchmarking 0,541 2,311 0,026
Faktor perbaikan berkesinambungan -0,517 -1,654 0,106
Faktor lain-lain -0,877 -2,094 0,042
Fhitung= 50,271
Sig. = 0,000
R = 0,952
R2=0,905

Tabel 3 menunjukkan bahwa hubungan pelibatan dan pemberdayaan karyawan dengan


faktor fokus pada pelanggan terhadap daya nilai koefisien regresi sebesar 1,170. Dengan
saing kontraktor mempunyai nilai koefisien demikian, faktor-faktor penerapan quality
korelasi Pearson sebesar 0,918, dengan nilai management yang paling berpengaruh
signifikasi 0,000 < 0,05, dan terdapat korelasi terhadap daya saing kontraktor pada proyek

signifikan pada taraf 0,01. Dengan demikian konstruksi gedung di Kota Banda Aceh berada

faktor fokus pada pelanggan mempunyai ben- pada faktor pelibatan dan pemberdayaan

tuk hubungan yang sangat tinggi, terdapat karyawan. Faktor pelibatan dan pemberdayaan
karyawan apabila ditingkatkan, maka daya
hubungan yang signifikan, dan terjadi hub-
saing kontraktor pada proyek konstruksi
ungan yang signifikan terhadap daya saing
gedung di Kota Banda Aceh akan semakin
kontraktor pada proyek konstruksi gedung di
meningkat.
Kota Banda Aceh.
Berdasarkan uji t secara parsial yang
Analisis Regresi Linear Berganda telah dianalisis, terdapat 6 faktor penerapan
Regresi berganda ini mempunyai output quality management yang berpengaruh signif-
berupa faktor yang paling berpengaruh melalui ikan dan sisanya 2 faktor tidak berpengaruh
besarnya koefisien regresi linear berganda, signifikan, terhadap daya saing kontraktor
pengaruh secara parsial melalui uji t, pengaruh pada proyek konstruksi gedung di Kota Banda
secara simultan melalui uji F, bentuk Aceh. Faktor-faktor penerapan quality man-
hubungan secara simultan melalui besarnya agement yang berpengaruh signifikan terhadap
koefisien korelasi berganda, dan persentase daya saing kontraktor pada proyek konstruksi
pengaruh yang diberikan melalui besarnya gedung di Kota Banda Aceh, adalah sebagai
koefisien determinasi. Untuk lebih jelasnya berikut.
nilai tersebut dapat diperlihatkan pada Tabel 4. 1. Faktor pelibatan dan pemberdayaan
Berdasarkan nilai koefisien pada karyawan, dengan nilai thitung > ttabel yaitu
persamaan regresi linear berganda, maka nilai 3,151 > 2,018 dan nilai signifikansi 0,003
koefisien regresi terbesar diperoleh pada faktor < 0,05;
74 - Volume 6, Nomor 1, September 2016
Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

2. Faktor kepemimpinan dan kerjasama tim, konstruksi gedung di Kota Banda Aceh secara
dengan nilai thitung > ttabel yaitu -2,948 > simultan, dengan nilai Fhitung > Ftabel yaitu
2,018 dan nilai signifikansi 0,005 < 0,05; 50,271 > 2,23 dan nilai signifikansi 0,000 <
3. Faktor pelatihan, dengan nilai thitung > ttabel 0,05.
yaitu 2,834 > 2,018 dan nilai signifikansi Berdasarkan koefisien korelasi berganda
0,007 < 0,05; menunjukkan bahwa faktor-faktor penerapan
4. Faktor fokus pada pelanggan, dengan nilai quality management yang terdiri dari faktor
thitung > ttabel yaitu 2,616 > 2,018 dan nilai fokus pada pelanggan, faktor pelibatan dan
signifikansi 0,012 < 0,05; pemberdayaan karyawan, faktor kepemimpi-
5. Faktor benchmarking, dengan nilai thitung > nan dan kerjasama tim, faktor pengambilan
ttabel yaitu 2,311 > 2,018 dan nilai keputusan dan pemecahan masalah, faktor
signifikansi 0,026 < 0,05; dan pelatihan, faktor benchmarking, faktor perbai-
6. Faktor lain-lain, dengan nilai thitung > ttabel kan berkesinambungan, dan faktor lain-lain
yaitu -2,094 > 2,018 dan nilai signifikansi secara simultan mempunyai hubungan yang
0,042 < 0,05. sangat tinggi terhadap daya saing kontraktor
Faktor-faktor penerapan quality man- pada proyek konstruksi gedung di Kota Banda
agement yang tidak berpengaruh signifikan Aceh, dengan nilai koefisien korelasi sebesar
terhadap daya saing kontraktor pada proyek 0,952.
konstruksi gedung di Kota Banda Aceh, Koefisien determinasi menunjukkan
adalah sebagai berikut. bahwa faktor-faktor penerapan quality
1. Faktor pengambilan keputusan dan management yang terdiri dari faktor fokus
pemecahan masalah, dengan nilai thitung < pada pelanggan, faktor pelibatan dan
ttabel yaitu 0,631 < 2,018 dan nilai pemberdayaan karyawan, faktor kepemimpi-
signifikansi 0,531 > 0,05; dan nan dan kerjasama tim, faktor pengambilan
2. Faktor perbaikan berkesinambungan, keputusan dan pemecahan masalah, faktor
dengan nilai thitung < ttabel yaitu -1,654 < pelatihan, faktor benchmarking, faktor perbai-
2,018 dan nilai signifikansi 0,106 > 0,05. kan berkesinam-bungan, dan faktor lain-lain
Uji F menunjukkan bahwa faktor-faktor memberikan pengaruhnya secara simultan
penerapan quality management yang terdiri sebesar 90,5% terhadap daya saing kontraktor
dari faktor fokus pada pelanggan, faktor pada proyek konstruksi gedung di Kota Banda
pelibatan dan pemberdayaan karyawan, faktor Aceh, sedangkan sisanya 5% dipengaruhi oleh
kepemimpinan dan kerjasama tim, faktor faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian
pengambilan keputusan dan pemecahan ini.
masalah, faktor pelatihan, faktor benchmark-
KESIMPULAN DAN SARAN
ing, faktor perbaikan berkesinambungan, dan
Kesimpulan
faktor lain-lain berpengaruh signifikan ter-
1. Faktor dominan penerapan quality
hadap daya saing kontraktor pada proyek
management pada proyek konstruksi
Volume 6, Nomor 1, September 2016 - 75
Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

gedung di Kota Banda Aceh adalah faktor nan penerapan quality management pada
pengambilan keputusan dan pemecahan proyek konstruksi gedung di Kota Banda
masalah, dengan nilai mean sebesar 4,355. Aceh.
2. Hubungan antara faktor-faktor penerapan 2. Diharapkan kontraktor dapat menerapkan
quality management terhadap daya saing secara keseluruhan faktor-faktor penerapan
kontraktor pada proyek konstruksi gedung quality management yang mempunyai
di Kota Banda Aceh untuk faktor pelatihan, hubungan sangat tinggi dan tinggi terhadap
faktor fokus pada pelanggan, faktor daya saing kontraktor pada proyek
benchmarking, faktor perbaikan berkesi- konstruksi gedung di Kota Banda Aceh.
nambungan, dan faktor pelibatan dan 3. Diharapkan kontraktor dapat memper-
pemberdayaan karyawan mempunyai hub- hatikan faktor pelibatan dan pemberdayaan
ungan yang sangat tinggi secara parsial karyawan, sebagai salah satu faktor
dengan nilai koefisien korelasi Pearson > penerapan quality management yang pal-
0,900, sedangkan untuk faktor kepem-
ing berpengaruh terhadap daya saing
impinan dan kerjasama tim, faktor lain-lain,
kontraktor pada proyek konstruksi gedung
dan faktor pengambilan keputusan
di Kota Banda Aceh.
mempunyai hubungan yang tinggi secara
parsial dengan nilai koefisien korelasi DAFTAR KEPUSTAKAAN
Pearson antara 0,800 - 0,900. Ariani, DW 2008, Manajemen Kualitas,
3. Pengaruh faktor-faktor quality manage- Universitas Terbuka, Jakarta.
ment terhadap daya saing kontraktor pada Ladir, A 2014, Strategi Bisnis Kontraktor
proyek konstruksi gedung di Kota Banda Dalam Usaha Peningkatan Daya
Aceh, yang paling berpengaruh adalah Saing, Disertasi, Institute Teknologi
faktor pelibatan dan pemberdayaan karya- Sepuluh Nopember, Surabaya.
wan, dengan nilai koefisien regresi sebesar Putri, DF 2009, Faktor-faktor Penting
1,170. Hal ini menunjukkan bahwa apabila Penerapan Sistem Mutu Berbasis
faktor pelibatan dan pemberdayaan karya- TQM untuk Meningkatkan Mutu
wan ditingkatkan, sedangkan faktor-faktor
Kontraktor Kecil di Indonesia (Studi
lainnya tetap, maka daya saing kontraktor
Kasus Kota Bandung), Tesis,
pada proyek konstruksi gedung di Kota
Magister Fakultas Teknik Sipil dan
Banda Aceh akan semakin meningkat.
Lingkungan, Institut Teknologi

Saran Bandung, Bandung.

1. Hasil penelitian ini hendaknya digunakan Rangkuti, F 2003, Riset Pemasaran,


sebagai alat bantu bagi kontraktor bidang Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
gedung khususnya, untuk memperhatikan Tjiptono, F dan Diana, A 2001, Total
faktor pengambilan keputusan dan Quality Management, Andi,
pemecahan masalah sebagai faktor domi- Yogyakarta.
76 - Volume 6, Nomor 1, September 2016

Das könnte Ihnen auch gefallen