Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
ABSTRACT
Corruption practices in Indonesia are increasingly widespread, seen from the perpetrators, how to do
corruption, and the amount of state losses incurred. Indonesia Corruption Watch (ICW) notes that the
most corrupt perpetrators are from the Civil Servants (PNS) and occupy the top. This study aims to find
out how / the method of a civil servant to commit corruption in the procurement of government goods
and services as well as the extent to which the method/mode influences the judge's judgment in making
a decision. This study uses a normative juridical approach. Public servants are very susceptible to
criminal acts of corruption because positions and authorities that are misused can result in state losses.
Civil Servants commit criminal acts of corruption in a different and special manner or procedure, Putting
personal interests above the interests of the community and something entrusted to him is not carried
out properly as is called the method of the operating (modus operandi). The method of operating
(modus operandi) carried out by civil servants in procuring government goods and services occurs in all
stages of procurement, namely the preparation stage, procurement, and implementation, The method of
operating (modus operandi) also influences the criminal decision of the perpetrator, especially in the
high and low level of criminality. The more reprehensible the action the higher the crime.
Keywords : Method Of Operating; Corruption; Civil Servant; Judge's Decision.
ABSTRAK
Praktek Korupsi di Indonesia semakin meluas, dilihat dari pelaku, cara melakukan korupsi, serta besar
kerugian negara yang ditimbulkan. Indonesia Corruption Watch (ICW) mencatat bahwa pelaku tindak
pidana korupsi terbanyak justru berlatar belakang dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan menempati
urutan teratas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara/modus seorang PNS
melakukan korupsi dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah serta sejauh mana cara/modus
tersebut berpengaruh pada pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan. Penelitian ini
menggunakan metode pendekatan yuridis normatifs. Pegawai Negeri sangat rentan terhadap tindak
pidana korupsi karena jabatan dan wewenang yang disalahgunakan dapat mengakibatkan kerugian
negara. Pegawai Negeri melakukan tindak pidana korupsi dengan cara atau prosedur yang berbeda
dan berciri khusus, meletakan kepentingan pribadi diatas kepentingan masyarakat dan sesuatu yang
dipercayakan kepadanya tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya sebagaimana disebut modus
operandi. Modus operandi yang dilakukan oleh PNS dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah
terjadi dalam semua tahap pengadaan yaitu tahap persiapan,pengadaan, dan pelaksanaan. Modus
operandi juga berpengaruh pada putusan pidana pelaku terkhusus pada tinggi rendahnya pidana.
Semakin tercela perbuatan semakin tinggi pula pidananya.
Kata kunci : Modus Operandi; Korupsi; Pegawai Neger Sipil; Putusan Hakim.
115
Jurnal Law Reform Program Studi Magister Ilmu Hukum
Volume 14, Nomor 1, Tahun 2018 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro
116
Jurnal Law Reform Program Studi Magister Ilmu Hukum
Volume 14, Nomor 1, Tahun 2018 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro
117
Jurnal Law Reform Program Studi Magister Ilmu Hukum
Volume 14, Nomor 1, Tahun 2018 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro
berlatar belakang Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagian besar termasuk dalam korupsi
menempati urutan teratas dengan jumlah 134 kerugian keuangan negara. Maka dari itu, penulis
orang jumlah tersebut meningkat dari tahun ke memfokuskan pada penelitian ini untuk meneliti
tahunnya. Pada tahun 2014 lalu jumlah PNS yang mengenai tindak pidana korupsi yang berkaitan
terpantau terjerat mencapai 101 orang, dengan kerugian keuangan negara yang diatur
sementara pada tahun 2015 jumlahnya mencapai dalam Pasal 2 ayat (1) dan Pasal 3 Undang-
104 orang. Sejak tahun 2012 hingga 2016 total undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun
terdapat 448 PNS yang terjerat kasus korupsi. 1999 sebagaimana telah diubah dan ditambah
Selain latar belakang pelaku tindak pidana UU No. 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan
korupsi, yang sebagaian besar adalah pegawai Tindak Pidana Korupsi,atau biasa disebut UU
negeri, Indonesia Corruption Watch (ICW), juga TIPIKOR.
menggungkapkan jumlah kerugian negara yang Penelitian ini, penulis memfokuskan
ditimbulkan dari perbuatan korupsi, yaitu melakukan penelitian pada Kasus Tindak Pidana
mencapai 1, 4 Triliun rupiah.( Pegawai negeri sipil Korupsi yang terjadi di Kota Salatiga pada tahun
jadi aktor paling banyak terjerat korupsi, 2009 s/d 2014. Dari Jumlah kasus – kasus
http://www.antikorupsi.org/id/content/pegawai- korupsi yang terjadi di Kota Salatiga pada periode
negeri-sipil-jadi-aktor-paling-banyak-terjerat- tahun 2009 s/d tahun 2014, berdasarkan data dari
korupsi , diakses pada 20 Juli 2016). Kejaksaan Negeri Salatiga Kasus Tindak Pidana
Hasil Penelitian Indonesia Corruption Korupsi di Kota Salatiga yang telah diputus dan
Watch (ICW) pada tahun 2012-2016, pelaku mempunyai kekuatan hukum tetap terdapat 11
tindak pidana korupsi yang berlatar belakang kasus korupsi, jumlah terdakwa/terpidananya
pegawai negeri sipil (PNS), tetap menduduki sebanyak 28 orang, dari 28 orang pelaku tindak
urutan atas,( Jumlah Kasus Korupsi versi ICW pidana korupsi ternyata sebanyak 14 orang
dan Hukuman Koruptor belum Menjerakan, berprofesi sebagai Pegawai negeri sipil atau
http//acch.kpk.go.id, diakses pada 20 Juli 2016) penyelenggara negara, 9 orang pelaku berasal
pada tahun 2010 hingga 2016 Komisi dari kalangan Swasta dan 5 orang pelaku belatar
Pemberantasan Korupsi(KPK) mencatat adanya belakang pejabat negara (DPRD/direktur
244 kasus tindak pidana korupsi, namun hal yang perusahaan daerah). Korupsi yang dilakukan oleh
memprihatikan dari data yang diungkap KPK Pegawai Negeri Sipil di Salatiga, semuanya
adalah justru pelaku tindak pidana korupsi masih terjadi pada proses pengadaan barang dan jasa.
di dominasi oleh Pegawai Negeri Sipil. Seorang koruptor melakukan perbuatan
Apabila dilihat dari tipologi tindak pidana korupsi dengan cara atau prosedur yang berbeda
korupsi yang dilakukan oleh Pegawai Negeri Sipil dan berciri khusus, meletakkan kepentingan
118
Jurnal Law Reform Program Studi Magister Ilmu Hukum
Volume 14, Nomor 1, Tahun 2018 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro
pribadi diatas kepentingan masyarakat dan "Modus operandi" berasal dari bahasa Latin,
sesuatu yang dipercayakan kepadanya tidak artinya 'prosedur atau cara bergerak atau berbuat
dilaksanakan sebagaimana mestinya. Hal sesuatu'. Secara leksikal istilah modus operandi
tersebut dinamakan Modus Operandi yang mana diartikan sebagai cara atau teknik yang berciri
menjadi fokus dari penelitian ini. khusus dari seorang atau kelompok penjahat
Mengetahui,mengkaji, dan meneliti bagaimana dalam melakukan perbuatan jahatnya yang
modus operandi tindak pidana korupsi dalam melanggar hukum dan merugikan orang lain, baik
pengadaan barang dan jasa pemerintah yang sebelum, ketika, dan sesudah perbuatan kriminal
dilakukan oleh PNS dan sejauhmana Modus tersebut dilakukan.(KBBI, 1997 : 311)
Operandi tersebut menjadi pertimbangan hakim Pada umumnya pelaksanaan pengadaan
dalam menjatuhkan putusan pidana merupakan barang dan jasa dapat dikelompokan berdasarkan
tujuan dari penelitian ini. tahap kegiatannya. Tahap kegiatan pengadaan
II. METODE PENELITIAN barang dan jasa dikelompokan dalam 4 (empat)
Penelitian ini menggunakan pendekatan tahap yaitu (Amirudin, 2012 : 026-037) :
yang bersifat yuridis normatif. Penelitian ini 1. Tahap persiapan. Pada tahap ini kegiatannya
dilakukan dengan cara menelaah dan meliputi : (a). Perencanaan Pengadaan barang
menginterprestasikan hal-hal yang bersifat teoritis dan Jasa; (b). Pembentukan Panitia
yang menyangkut asas/teori-teori, konsepsi, dan Pengadaan barang dan Jasa; (c).Penetapan
norma hukum yang berkaitan dengan modus Sistem Pengadaan Barang dan Jasa;
operandi tindak pidana korupsi kerugian (d).Penyusunan jadwal pengadaan barang dan
keuangan negara. Mempelajari buku-buku, jasa; (e).Penyusunan Harga Perkiraan Sendiri
peraturan perundang-undangan, putusan hakim, (HPS); dan (f).Penyusunan Dokumen
dan dokumen-dokumen lain yang berhubungan Pengadaan barang dan jasa.
dengan penelitian ini sangatlah penting. 2. Tahap proses pengadaan. Pada tahap ini
kegiatan meliputi : (a) Pemilihan penyedia
III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
barang dan jasa; dan (b) Penetapan penyedia
1. MODUS OPERANDI TINDAK PIDANA barang dan jasa
KORUPSI DALAM PENGADAAN BARANG 3. Tahap penyusunan kontrak.
DAN JASA PEMERINTAH YANG 4. Tahap pelaksanaan kontrak
DILAKUKAN OLEH PNS
Berdasarkan data yang diperoleh dari
Pembicaraan mengenai modus operandi
Kejaksaan Negeri Salatiga, Perkara tindak pidana
korupsi hendaknya diawali dengan pemahaman
korupsi di Kota Salatiga yang telah diputus oleh
mengenai pengertian modus operandi itu sendiri.
119
Jurnal Law Reform Program Studi Magister Ilmu Hukum
Volume 14, Nomor 1, Tahun 2018 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro
120
Jurnal Law Reform Program Studi Magister Ilmu Hukum
Volume 14, Nomor 1, Tahun 2018 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro
(DPRD/Dirut
Perusahaan Daerah)
10.
Jumlah 14 9 5
121
Jurnal Law Reform Program Studi Magister Ilmu Hukum
Volume 14, Nomor 1, Tahun 2018 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro
Bahwa dari 11 kasus (perkara) tindak Berbagai hal yang menyebabkan seorang
pidana korupsi dalam Pengadaan barang dan Pegawai Negeri Sipil melakukan Tindak Pidana
jasa pemerintah terdapat 9 (81,8%) kasus Korupsi, yaitu: (Arsyad, 2013 : 1-4)
(perkara) yang yang pelakunya melibatkan 1. Kurangnya Gaji atau Pendapatan Pegawai
pegawai negeri sipil dan hanya ada 2 (18,1%) Negeri dibandingkan kebutuhan yang
kasus (perkara) yang pelakunya tidak melibatkan makin hari makin meningkat.
pelaku dari kalangan Pegawai Negeri Sipil. Jika 2. Latar belakang kebudayaan atau kultur
dilihat dari jumlah keseluruhan pelaku tindak Indonesia yang merupakan sumber atau
pidana korupsi di Salatiga, nampak bahwa sebab meluasnya korupsi.
pelaku tindak pidana berlatar belakang Pegawai 3. Manajemen yang kurang baik dan control
Negeri Sipil di Salatiga, lebih banyak jumlahnya yang kurang efeektif dan efisien.
(14 orang / 50%), jika dibandingkan dengan pihak 4. Modernisasi
swasta (9 orang/ 32,14%) dan anggota DPRD /
Terhadap para pelaku yang telah
Pejabat Perusahaan Daerah (5 orang /17,85 %).
dinyatakan bersalah dan berkekuatan hukum
Apabila dilihat tipologi tindak pidana tetap, ditemukan adanya modus operandi atau
korupsi yang dilakukan oleh Pegawai Negeri Sipil cara pelaku melakukan tindak pidana korupsi
di Salatiga, seluruhnya termasuk korupsi kerugian dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah,
keuangan negara. Korupsi kerugian keuangan sebagaimana yang tersebut dalam tabel 2:
negara diatur yang dalam Pasal 2 ayat (1) dan
Tabel 2. Modus Operandi Tindak Pidana Korupsi
Pasal 3 Udang-undang RI Nomor 31 Tahun 1999
yang dilakukan Pegawai Negeri Sipil.
sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan
Undang-undang Nomor 20 tahun 2001 Tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,
merupakan salah satu bentuk atau jenis dari 7
jenis tindak pidana korupsi yang diatur dalam
undang-undang tersebut. Bentuk atau jenis
korupsi kerugian negara dirumuskan sebagai
perbuatan melawan hukum untuk memperkaya
diri dan dapat merugikan keuangan negara; dan
menyalah gunakan kewenangan untuk
menguntungkan diri sendiri dan dapat merugikan
keuangan negara.
122
Jurnal Law Reform Program Studi Magister Ilmu Hukum
Volume 14, Nomor 1, Tahun 2018 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro
NO PERKARA TERDAKWA MODUS OPERANDI
1 Pengadaan Buku Teks Wajib Pada Dinas 1. Drs. BAKRIE,MS,Ed 1. Melakukan penunjukan langsung;
Pendidikan Kota Salatiga TA 2003 dan No.67/Pid.B/2009/ PN.Sal 2. Tidak melakukan survey harga dalam membuat HPS;
2004 3. Dalam menetukan harga hanya berpatokan pada
penawaran dari penyedia barang.
2. SUYOTO.
Selaku ketua pengawas lapangan, menyetujui pekerjaan
No.62/Pid.Sus/2012/
100% faktanya pekerjaan baru 72,92%.
PN.Tipikor.Smg
123
Jurnal Law Reform Program Studi Magister Ilmu Hukum
Volume 14, Nomor 1, Tahun 2018 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro
Modus korupsi yang terkait dengan harga pengadaan pemerintah, hal ini bila terjadi
perkiraan sendiri, terjadi ketika pejabat pembuat penunjukan langsung, mark up harga maka yang
komitmen maupun pengguna anggaran dalam akan diperiksa oleh badan-badan pengawasan
membuatnya hanya mendasarkan pada adalah pihak instansi dan pihak badan usaha
penawaran harga yang dibuat oleh penyedia jasa tersebut.( La Sina, 2008 : 4)
atau tidak melakukan surve harga, hal ini tentu Untuk menghindari terjadinya penyalah
dapat menimbulkan kecurigaan bagi penyidik gunaan kewenangan dari pemerintah, maka perlu
bahwa pengguna anggaran maupun pejabat peran pengawasan dalam pemberantasan
pembuat komitmen (PPKom) telah Korupsi. Pengawasan dapat berperan sebagai
bersepakat/bekerjasama dengan rekanan berikut:
penyedia barang dan jasa. a) Memperkecil Kesempatan (oportunities)
Pada tahap pengadaan, modus korupsi terjadinya korupsi, upaya ini lebih bersifat
yang dilakukan oleh pejabat pembuat komitmen mencegah (preventive).
maupun pengguna anggaran pada semua kasus b) Membantu Pengungkapan (exposure) kasus
yang diteliti, adalah berkaitan dengan cara atau korupsi melalui audit yang diikuti tindak
metode dalam pemilihan penyedia barang/jasa. lanjut, upaya ini lebih mengarah pada
Pemilihan penyedia barang dan jasa, pada penindakan (repressive). (Efendi, 2006 : 4)
prinsipnya dapat dilakukan dengan cara metode Berkaitan dengan pencegahan korupsi Gretta
penunjukan langsung atau metode pelelangan Fenner menjelaskan :
umum. Modus korupsi pada tahap pengadaan “As regards preventing corruption, the discussion
focused both on ways to enhance integrity in the
dilakukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen
public service through management of
(PPKom) dan atau Pengguna Anggaran (PA) conflictofinterest situations and on measures to
strengthen integrity in the business sector. With
adalah dengan mengubah metode pelelangan
the aim of assisting countries to increase their
umum menjadi metode penunjukan langsung. detection rate of corruption, a second set of
workshops discussed the needs and tools for
Pemberantasan korupsi diperlukan
meaningful whistleblower protection and the
pengawasan ketat terhadap penyelenggaraan necessity, in some particularly corruption prone
areas such as public procurement, to develop
negara dan komponen masyarakat yang
particular types of systems for corruption
menggunakan keuangan negara, seperti badan prevention and detection. The third set of
workshops concentrated on some of the
usaha yang bertindak sebagai
mechanisms required to make investigation and
pemborong/rekanan dan lain sebagainya, prosecution of corruption more effective, including
thetechniques of forensic accounting and
sepanjang mereka melakukan kegiatan usaha
functioning procedures for mutual legal assistance
dengan menggunakan keuangan negara. Kasus- and asset recovery.”
kasus yang terjadi misalnya menyangkut
124
Jurnal Law Reform Program Studi Magister Ilmu Hukum
Volume 14, Nomor 1, Tahun 2018 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro
Berbeda dengan Petter Langseth yang yang bersangkutan atau sumber hukum tidak
mengemukakan 8(delapan) langkah pencegahan
tertulis yang dijadikan dasar untuk menggali,
yaitu :
kaedah hukum yang hidup dan berkembang
“ (1)Applying managerial measures, such as
changing organisational structures after a risk has didalam masyarakat. Putusan pengadilan
been identified, (2) applying administrative merupakan tanggung jawab hakim dalam
measures, such as replacing a person identified
as presenting a risk, (3) introducing or melaksanakan tugasnya, untuk menerima,
strengthening effective control procedures, such memeriksa dan memutus perkara yang diajukan
as internal and external controls by auditors, the
judiciary and competition authorities, (4) kepadanya dimana pertanggungjawaban tersebut
implementing procedures or drawing up rules that tidak hanya dijatuhkan kepada hukum, dirinya
favour transparency in notices of calls for tender,
decisions, etc, (5) introducing simple and effective sendiri ataupun masyarakat luas, tetapi yang lebih
warning systems that do not penalize penting lagi itu harus dapat
whistleblower, (6) encouraging the
implementation of policies to assess whether dipertanggungjawabkan kepada Tuhan Yang
firms involved in corruption should be allowed to Maha Esa. Pada dasarnya Putusan hakim
take part in public procurement procedures, (7)
introducing or strengthening ethical rules and merupakan puncak klimaks dari suatu perkara
penalties for public officials or entities involved in yang sedang diperiksa dan diadili oleh seorang
corruption, (8) introducing or strengthening
procedures for alerting prosecutors of credible hakim.(Sudarto, 1976 : 84)
evidence of corruption.” (Lengseth, 1999)
Sejauh mana modus operandi tindak
2. PERTIMBANGAN HUKUM HAKIM
pidana korupsi menjadi pertimbangan hukum
TERHADAP MODUS OPERANDI YANG
hakim juga telah penulis temukan pada saat
DILAKUKAN OLEH PNS
berwawancara dengan 2 (dua) orang Hakim
Seorang Hakim dalam menjatuhkan
Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri
putusan terhadap suatu perkara, terlebih putusan
Tindak Pidana Korupsi Semarang. Bapak
pemidanaan, hakim harus benar-benar
SUNARSO dan Bapak SASTRA, Hakim Tindak
menghayati dan meresapi arti amanat dan
Pidana Korupsi Semarang mengatakan bahwa
tanggung jawab yang diberikan kepadanya sesuai
dalam melihat modus operandi pelaku tindak
dengan fungsi dan kewenangannya, masing-
pidana korupsi tidak terlepas dari 3 (tiga) faktor
masing ke arah tegaknya hukum, demi
penting yaitu : legal justice, moral justice, dan
terciptanya tujuan hukum itu sendiri yakni
sosial justice. Beliau mengatakan Dalam hal ini
keadilan, kemanfaatan, dan kepastian hukum
sosial justice itu juga termasuk menilai latar
dengan berlandaskan Pancasila dan Undang-
belakang pendidikan pelaku, seseorang yang
undang Dasar 1945.
berpendidikan tinggi dan dianggap mengetahui
Segala keputusan pengadilan selain
tetapi tetap melakukan suatu tindak pidana
harus memuat Pasal-Pasal tertentu dari peraturan
125
Jurnal Law Reform Program Studi Magister Ilmu Hukum
Volume 14, Nomor 1, Tahun 2018 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro
dengan cara tertentu dapat dijadikan sebagai operandinya. hal ini dapat dibuktikan pada tabel 3
pemberat dalam pertimbangan hukumnya. Bahwa :
dalam mempertimbangkan putusannya beliau
selalu melihat dan menggali dari semua aspek,
baik faktor yuridis maupun non yuridis. “Semua
hal dapat menjadi pertimbangan tergantung
bagaimana kita mempertimbangkannya”, dari
modus operandi dapat dilihat sifat sesorang
pelaku tindak pidana korupsi apakah seorang itu
memang benar-benar seorang yang rakus dan
ingin memperkaya diri sendiri atau memang
pelaku hanya sebatas melakukan kesalahan
administrasi yang telah memenuhi unsur dalam
undang-undang. Pada akhir wawancara Beliau
juga mengatakan bahwa Modus operandi bisa
dimasukan dalam pertimbangan hakim tetapi
tidak selamanya modus operandi juga dimasukan
dalam pertimbangan. Adanya kebebasan hakim,
hakim dapat menentukan apakah modus operandi
berpengaruh pada pertimbangan dalam putusan
atau tidak, pada kesimpulannya kedua hakim
yang telah penulis wawancara mengatakan
bahwa modus operandi dapat dijakdikan sebagai
pertimbangan hukum hakim dalam menjatuhkan
putusan terutama dalam tinggi rendahnya pidana
(strafmaat) yang akan dijatuhkan. Hal ini relevan
jika kita kaitkan dengan hasil penelitian ini. Modus
operandi yang telah dilakukan oleh pelaku Tindak
Pidana Korupsi sangat mempengaruhi tinggi
rendahnya pidana yang akan dijatuhkan. Semakin
tercela modus operandi pelaku semakin tinggi
pula pidananya karena pada dasarnya sifat dan
niat jahat dari pelaku dapat diketahui dari modus
126
Jurnal Law Reform Program Studi Magister Ilmu Hukum
Volume 14, Nomor 1, Tahun 2018 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro
3 Penggelapan MOCH. DWI TJAHYONO. Selaku kasir menerima setoran Tuntutan : 1th
Uang Setoran pembayaran uang kuliah mahasiswa Pn : 2th
Pembayaran No.130/Pid.B/2010/PN.Sal UKSW tetapi tidak menyerahkan seluruh
Pt : -
Kuliah setoran tersebut ke PT. POS Cabang
Mahasiswa UKSW Salatiga. Ma : -
UKWS di
PT.Pos
Cabang UKWS
127
Jurnal Law Reform Program Studi Magister Ilmu Hukum
Volume 14, Nomor 1, Tahun 2018 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro
128
Jurnal Law Reform Program Studi Magister Ilmu Hukum
Volume 14, Nomor 1, Tahun 2018 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro
Seberapa tercela perbuatan yang dilakukan oleh paket, sehingga nilai anggarannya atau paketnya
pelaku Tindak Pidana Korupsi dapat dilihat dari menjadi dibawah Rp.50,000,000,- , Dalam tahap
Modus Operandinya. Niat jahat maupun pelaksanaan, modus operandinya, Pembuat
kesadaran terdakwa atas kemungkinan yang Komitmen (PPKom) dan atau pengguna anggaran
terjadi dianggap sebagai suatu perbuatan (PA), Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan (PPHP)
melawan hukum maupun penyalahgunaan dan Pengawas lapangan, menandatangani
wewenang yang merupakan tindak kriminal dan perkerjaan selesai 100%, padahal pekerjaan
merupakan bentuk dari perilaku menyimpang. sesuai dengan apa yang diperjanjikan dalam
Dapat disimpulkan modus operandi hanya kontrak.
berpengaruh pada tinggi rendahnya pidana saja, b) Modus operandi tindak pidana korupsi
dan tidak berpengaruh pada jenis pidana dapat dijadikan sebagai pertimbangan hukum
(strafsoort) maupun pelaksanaan pidana hakim dalam menjatuhkan putusan, Modus
(strafmodus). Operandi yang dilakukan terdakwa Tindak
Pidana Korupsi berpengaruh pada tinggi
IV. SIMPULAN DAN SARAN
rendahnya pidana (strafmaat), semakin tercela
1.Kesimpulan modus operandi semakin tinggi pidananya,tetapi
tidak selamanya modus operandi selalu
a) Modus operandi korupsi dalam pegadaan
berpengaruh pada pertimbangan hakim.
barang dan jasa pemerintah terjadi dalam semua
2. Saran
tahap pengadaan, yaitu tahap persiapan,
a) Upaya penanggulangan modus operandi
pengadaan dan pelaksanaan. dalam setiap
tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh
tahapnya pelaku tindak pidana korupsi
Pegawai Negeri Sipil dalam pengadaan barang
mempunyai modus operandi yang sama. Dalam
dan jasa, harus terfokus pada upaya untuk
tahap persiapan modus operandinya adalah
menghilangkan faktor-faktor penyebabnya yaitu
PPKom dan atau PA melakukan penyimpangan
pengaruhlingkungan, kesempatan, keinginan
dalam menetapkan harga penawaran sendiri
memperoleh uang dengan cara yang
(HPS). Dalam tahap pengadaan modus
mudah/singkat untuk mencegah terjadinya
operandinya, Pejabat Pembuat Komitmen
tindak pidana korupsi, dengan meningkatkan
(PPKom) dan atau pengguna anggaran (PA)
moral dan pengawasan yang ketat terhadap
mengubah metode pelelangan umum menjadi
panitia pengaadaan barang dan jasa.
metode penunjukan langsung, dengan cara
b) Sebelum memeriksa suatu perkara tindak
melakukan penunjukan langsung atau memecah-
pidana korupsi, seorang hakim wajib melihat
mecah pengadaan barang menjadi beberapa
modus operandi pelaku sebagai dasar
129
Jurnal Law Reform Program Studi Magister Ilmu Hukum
Volume 14, Nomor 1, Tahun 2018 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro
terjadinya tindak pidana, karena dalam operandi La Sina, (2008). Dampak dan Upaya
tersebut terlihat niat maupun sifat pelaku tindak Pemberantasan Serta pengawasan
pidana apakah benar-benar ingin memperkaya Korupsi Di Indonesia. Jurnal Hukum Pro
diri atau hanya sebatas melakukan kesalahan Justitia, Volume 26 (No 1, Januari 2008)
administrasi. Semakin tercela perbuatan pelaku Efendi, T. (2006). Menjalin sinergi antara lembaga
yang terlihat dalam modus operandinya pengawasan dalam upaya
seharusnya hakim dapat memberikan pidana pemberantasan korupsi. Jurnal Hukum
maksimal bagi pelaku. dan HAM Bidang Pendidikan Depdiknas,
2006
DAFTAR PUSTAKA
Sudarto. (1986) Hukum dan Hukum Pidana.
Literatur
Bandung : Alumni.
Effendy, M. (2013). Korupsi dan Strategy
Maryanto. (2012). Pemberantasan Korupsi
Nasional. Jakarta : Referensi (GP Press
Sebagai Upaya Penegakan Hukum.
Group).
Jurnal Ilmiah CIVIS Volume II (No 2 Juli
Dirdjosisworo, S. (1984). Kumpulan Peraturan
2012).
Tindak Pidana Khusus dan
Musyafaullah. (2004). “Muhammadiyah dalam
Pembahasannya. Yogyakarta: Liberty.
Gerakan Anti Korupsi”, dalam Narasi:
Hamzah, A.(1991). Korupsi di Indonesia, Masalah
Jurnal Penelitian Agama dan Sosial, Vol
dan Pemecahannya. Jakarta : Gramedia.
V, Desember 2004.
Baringbing, R.E. (2001). Catur Wangsa yang
Fazzan. (2015). Korupsi di Indonesia dalam
Bebas Kolusi Simpul Mewujudkan
Prespektif Hukum Pidana Islam. Jurnal
Supremasi Hukum. Jakarta : Pusat Kajian
Ilmiah ISLAM FUTURA Vol 14 (No 2
Reformasi.
Februari 2015).
Pradjonggo, T.S. (2010). Sifat Melawan Hukum
Amirudin. (2012). Analisis Pola Pemberantasan
Dalam Tindak Pidana Korupsi. Jakarta :
Korupsi Dalam Pengadaan Barang/Jasa
Indonesia Lawyer Club 2010.
Pemerintah. Jurnal Kriminologi Indonesia,
Arsyad, H.J. (2013). Korupsi dalam Perspektif
Vol 8 (No 1 Mei 2012), pp.026-037.
HAN (Hukum Administrasi Negara).
Gretta Fenner. “Controlling Corruption in Asia And
Jakarta : Sinar Grafika.
The Pacific:an Overview. Papers
Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan
Presented at the 4th Regional Anti-
Pengembangan. 1997. Kamus Besar
Corruption Conference of the ADB/OECD
Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai
Anti-Corruption Initiative for Asia and the
Pustaka.
Pacific. Kuala Lumpur.
130
Jurnal Law Reform Program Studi Magister Ilmu Hukum
Volume 14, Nomor 1, Tahun 2018 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro
131