Sie sind auf Seite 1von 9

PENGARUH BIMBINGAN IMAJINASI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO

VISUAL (VIDEO) TERHADAP STRES HOSPITALISASI ANAK


DI RS ISLAM SURABAYA

Nurul Chusniyah, Wesiana Heris Santy

Fakultas Keperawatan dan Kebidanan


Universitas Nahdatul Ulama Surabaya Jl. Smea 57 Surabaya
Email : wesiana@unusa.ac.id

Abstract: Stress hospitalization still occur in children, so that should be taken in


order to reduce stress. The purpose of the study to determine the influence of
guided imagery using a video to the stress of hospitalization in children Islamic
Hospital Surabaya. Design using Quasy Experiment with the approach pre-post test.
The population of all children (6-9 years) were treated. Samples of 24 respondents
using simple random sampling. The data were analyzed with the Wilcoxon test and
Mann-Whithney test with α = 0.05. The results of research in the treatment group
pretest majority (58.3%) experienced moderate stress, in the control group half
(50%) also moderate stress. After the guide imagery, the treatment group was almost
entirely (83.3%) experienced mild stress, whereas most of the control group (58.3%)
remained moderate stress. Their mean delta difference in the treatment group at 5.50
and 0.002 Wilcoxon test results, while the control group their mean delta 0.33 with
0.236 Wilcoxon test results. Mann-Whitney test results showed p (0.004) <α (0.05),
then H0 is rejected means that there is influence between guided imagery using a
video with the stress of hospitalization of children of school age.The conclusions of
research that guided imagery using video media influence to decrease stress levels of
hospitalization of children, are expected to be used as guide imagery as nursing
actions effort to reduce the stress of hospitalization in children.

Abstrak: Stres hospitalisasi masih terjadi pada anak, sehingga perlu dilakukan
tindakan dalam upaya mengurangi stres. Tujuan penelitian untuk mengetahui
adanya pengaruh antara mbingan imajinasi menggunakan media video terhadap stres
hospitalisasi anakdi RS Islam Surabaya. Desain menggunakan Quasy Eksperimen
dengan pendekatan pre-post test. Populasi semua anak usia (6-9 tahun) yang dirawat.
Sampel sebesar 24 responden, menggunakan simple random sampling. Data dianalisa
dengan uji wilcoxon test dan Mann-Whithney dengan α = 0,05. Hasil penelitian
pretest pada kelompok perlakuan sebagian besar (58,3%) mengalami stres sedang,
pada kelompok kontrol setengahnya (50%) juga mengalami stres sedang. Setelah
dilakukan bimbingan imajinasi, kelompok perlakuan hampir seluruhnya (83,3%)
mengalami stres ringan, sedangkan kelompok kontrol sebagian besar (58,3%) tetap
stres sedang. Perbedaan delta reratanya pada kelompok perlakuan sebesar 5.50 dan
hasil uji wilcoxon 0,002, sedangkan kelompok kontrol delta reratanya 0.33 dengan
hasil uji wilcoxon 0,236. Hasil uji Mann-Withney didapatkan hasil p (0,004) < α
(0,05), maka H0 di tolak artinya ada pengaruh antara bimbingan imajinasi
menggunakan video dengan stres hospitalisasi anak usia sekolah. Simpulan
penelitian yaitu bimbingan imajinasi menggunakan media video berpengaruh

200
201 Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol. 9, No. 2, Agustus 2016, hal 200-208

terhadap penurunan tingkat stres hospitalisasi anak, diharapkan bimbingan imajinasi


digunakan sebagai tindakan keperawatan upaya mengurangi stres hospitalisasi anak.
Kata Kunci: Bimbingan Imajinasi, Stres Hospitalisasi.

PENDAHULUAN menggunakan media video yang


Penyakit dan hospitalisasi seringkali banyak digemari oleh anak dan sesuai
menjadi krisis utama yang harus dengan jenis media untuk anak usia
dihadapi anak. Anak-anak terutama sekolah sehingga dapat menumbuhkan
pada tahun-tahun awal sangat rentan kemampuan, kreatifitas dan daya
terhadap krisis dan penyakit dan imajinasinya (Palmer,2013). Terapi
hospitalisasi. Hospitalisasi dan bimbingan imajinasi menggunakan
penyakit bagi anak merupakan media video ini belum pernah
pengalaman yang penuh tekanan, diterapkan di Ruang Hijir Ismail RS
utamanya karena perpisahan, merasa Islami Surabaya.
tidak aman dan kemandiriannya Data yang didapat dari Rekam
terlambat (Wong, 2009). Adanya Medik RSI A.Yani Surabaya
respon negatif anak terhadap menyebutkan bahwa jumlah anak usia
hospitalisasi menimbulkan kendala 6-9 tahun yang dirawat di ruang anak
dalam pelaksanaan perawatan sehingga pada tahun 2014 berjumlah 285 anak,
menghambat proses penyembuhan dan tahun 2015 berjumlah 312 anak, dan
memperpanjang masa perawatan (LOS) pada bulan Desember 2015 - Januari
Length of stay. 2016 rata-rata terdapat sekitar 30
Di rumah sakit tertentu sudah pasien. Penelitian Cut (2012) dilakukan
terdapat upaya untuk manajemen stres di Rumah Sakit Anak dan Bunda
pada anak saat menjalani rawat inap Harapan Kita Jakarta, hasil penelitian
yaitu salah satunya adalah terapi yang dilakukan terhadap 40 orang anak
bermain, namun terapi bermain belum usia sekolah 6-9 tahun rata-rata
menjadi kegiatan yang maksimal untuk mengalami stres sedang sebesar
menangani stres hospitalisasi pada (47,5%) dengan tanda tanda : sulit
anak. Hal ini dikarenakan keterbatasan tidur, mudah lelah, kurang bersemangat
tempat, sumber daya, dan kondisi anak. dalam aktivitas, sulit BAB dan BAK.
Masih banyaknya anak usia sekolah (6- Dari hasil studi pendahuluan yang
9 Tahun) yang mengalami stres dilakukan pada tanggal 6 februari 2016
hospitalisasi sedangkan pada usia yang dilakukan peneliti di Ruang Hijir
tersebut kemampuan koping terhadap Ismail RSI A Yani Surabaya
tekanan sudah meningkat. Maka hal ini didapatkan data secara acak pada
juga harus termasuk dalam asuhan pasien anak usia 6-9 tahun (rata-rata
keperawatan yang diperhatikan untuk pada hari perawatan pertama – kedua)
peningkatan kesehatan anak (Hidayat, sebanyak 10 anak, terdapat 80% anak
2008). mengatakan tidak suka lingkungan
Salah satu jenis terapi atau rumah sakit, dan saat mewawancarai
manajemen stres yang baru baru orang tua anak mengatakan selama
berkembang adalah bimbingan dirawat di rumah sakit pasien menjadi
imajinasi. Bimbingan imajinasi murung, rewel, susah untuk tidur,
merupakan terapi untuk mengurangi pasien juga mengatakan ingin cepat
stres dengan memberikan efek relaksasi pulang karena takut disuntik, serta
pada pasien. Hal ini di padukan dengan
Chusniyah, Santy: Pengaruh Bimbingan Imajinasi Menggunakan Media Audio 202
Visual (Video) Terhadap Stres Hospitalisasi Anak Di Rs Islam Surabaya

kurangnya kontak mata saat diajak upaya penanganan untuk menurunkan


komunikasi dengan perawat. stres pada anak saat menjalankan
Saat anak mengalami stres akibat hospitalisasi di Ruang Hijir Ismail RS
hospitalisasi, maka hal yang dapat Islam Surabaya dengan metode
dilakukan adalah dengan manajemen bimbingan imajinasi menggunakan
stres seperti relaksasi (bimbingan media audio visual (video).
imajinasi) untuk mengurangi respon
negatif pada anak. Bimbingan imajinasi METODE
ini menggunakan imajinasi seseorang Desain penelitian yang digunakan
yang merupakan bahasa yang adalah quasi experimental dengan
digunakan oleh otak untuk pendekatan pre post test control group
berkomunikasi dengan tubuh. Imajinasi design. Populasi penelitian ini adalah
selanjutnya diproses oleh otak ke semua anak usia sekolah (6-9 tahun)
sensor thalamus melalui bayangan yang yang mengalami hospitalisasi. Metode
terbentuk dari rangsangan yang pengambilan sampel dalam penelitian
diterima oleh indera seperti gambar, ini adalah probability sampling dengan
aroma, rasa, suara, dan sentuhan. teknik simple random sampling yaitu
Ketika terdapat rangsangan berupa yaitu teknik penetapan sampel secara
bayangan tentang hal – hal yang acak. Besar sampel 24 responden
disukai tersebut, memori yang telah dengan 12 responden kelompok
tersimpan akan muncul kembali dan perlakuan dan 12 responden kelompok
menimbulkan suatu persepsi dari kontrol. Instrumen penelitian
pengalaman sensasi yang sebenarnya, menggunakan kuesioner. Data
sehingga terbentuk pola respons dianalisis menggunakan wilcoxon sign
perilaku yang sesuai dengan makna test dan Man-Whitnney test dengan
rangsangan yang diterima. Hal ini dengan tingkat kemaknaan 95% (α =
dapat menimbulkan respon relaksasi 0,05).
dari pengalaman sensasi tersebut.
Faktor yang dapat menurunkan stres HASIL & PEMBAHASAN
hospitalisasi diantaranya a. Hasil
1) rooming in, Hasil Data umum dan khusus berisi
2) mendukung kemandirian anak, karakteristik responden yang meliputi
3) memanipulasi rasa nyeri, frekuensi jenis kelamin, usia,
4) terapi bermain pengalaman dirawat di Rumah sakit
5) terapi relaksasi ( bimbingan dan pengaruh bimbingan imajinasi
imajinasi) menggunakan media video (sebelum
Upaya yang dapat dilakukan untuk dan sesudah) terhadap tingkat stres
menurunkan stress hospitalisasi pada anak.
anak yang dirawat inap diantaranya
dengan metode bimbingan imajinasi 1. Distribusi responden berdasarkan
menggunakan media video sebagai jenis kelamin
terapi relaksasi. Diharapkan dengan Tabel 5.1 Distribusi frekuensi
adanya bimbingan imajinasi responden berdasarkan jenis kelamin
menggunakan media video anak pada kelompok
menjadi lebih relaksasi sehingga dapat perlakuan dan kelompok kontrol.
menurunkan stressor.
Berdasarkan latar belakang diatas,
maka peneliti tertarik ingin melakukan
203 Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol. 9, No. 2, Agustus 2016, hal 200-208

No. Jenis kelompok kelompok Sumber : Data Primer, April-Mei 2016


Kelamin Perlakuan kontrol
(N) (%) (N) (%)
5. Tingkat stres hospitalisasi responden
1. Laki – laki 4 33,3 6 50
2. Perempuan 8 66,7 6 50 sesudah dilakukan bimbingan
imajinasi menggunakan media
Jumlah 12 100 12 100
video (Posttest).
Sumber : Data Primer, April-Mei 2016
Tabel 5.5 Distribusi tingkat stres
hospitalisasi responden (Posttest) pada
2. Distribusi responden berdasarkan
kelompok perlakuan dan kontrol .
umur
No. Tingkat Kelompok kelompok
Tabel 5.2 Distribusi frekuensi stres perlakuan kontrol
responden berdasarkan usia pada (N) (%) (N) (%)
kelompok perlakuan dan kelompok 1. Ringan 10 83,3 3 25
kontrol diruang hijir ismail RS Islam 2. Sedang 2 16,7 7 58,3
Surabaya. 3. Berat 0 0 2 16,7
No. Umur Kelompok Kelompok Jumlah 12 100 12 100
(tahun) perlakuan kontrol Sumber : Data Primer, April-Mei 2016
(N) (%) (N) (%)
1. 6-7 tahun 7 58,3 6 50
2. 8-9 tahun 5 41,7 6 50
6. Analisis perbedaan skor stres
Jumlah 12 100 12 100
hospitalisasi kelompok perlakuan
Sumber : Data Primer, April-Mei 2016
dan kelompok kontrol.
Tabel 5.6 Perbedaan skor stres
3. Distribusi responden berdasarkan
hospitalisasi responden (pretest) dan
pengalaman dirawat di rumah sakit.
(posttest) pada kelompok perlakuan .
Tabel 5.3 Distribusi frekuensi Kelompok N Mean SD Wilcoxon test
responden berdasarkan pengalaman Skor stres 12 12.25 3.596
dirawat di rumah sakit pada kelompok (pretest)
perlakuan dan kontrol Skor stres 12 6.75 2.179 0.002
No. Pengalaman Kelompok kelompok posttest)
dirawat perlakuan kontrol Perubahan 5.50 1.417
( (N) (%) (N) (%)
1. 1 kali 9 75 7 58,3
2. > 1 kali 3 25 5 41,7
Tabel 5.7 Perbedaan skor stres
hospitalisasi responden (pretest) dan
Jumlah 12 100 12 100
(posttest) pada kelompok kontrol.
Sumber : Data Primer, April-Mei 2016
Kelompok N Mean SD Wilcoxon test
Tingkat 12 11.33 4.313
4. Tingkat stres hospitalisasi responden stres (pretest)
sebelum dilakukan bimbingan Tingkat 12 11.00 3.676 0,236
imajinasi menggunakan media stres (posttest)
video (Pretest). Perubahan 0.33 0.697
Tabel 5.4 Distribusi tingkat stres
hospitalisasi responden (Pretest) pada 7. Pengaruh bimbingan imajinasi
kelompok perlakuan dan kontrol. menggunakan media video terhadap
No. Tingkat Kelompok kelompok stres hospitalisasi anak usia (6 – 9
stres perlakuan kontrol tahun) di Ruang Hijir RS Islam
(N) (%) (N) (%)
Surabaya.
1. Ringan 3 25 4 33,3
2. Sedang 7 58,3 6 50 Tabel 5.8 Hasil Analisa Pengaruh
3. Berat 2 16,7 2 16,7 bimbingan imajinasi menggunakan
Jumlah 12 100 12 100 media video terhadap stres hospitalisasi
Chusniyah, Santy: Pengaruh Bimbingan Imajinasi Menggunakan Media Audio 204
Visual (Video) Terhadap Stres Hospitalisasi Anak Di Rs Islam Surabaya

anak usia (6 – 9 tahun) di Ruang Hijir Stres hospitalisasi pada anak dapat
RS Islam Surabaya. terjadi karena anak belum bisa
No. Tingkat Kelompok kelompok beradaptasi dengan lingkungan baru
stres perlakuan kontrol seperti di Rumah sakit. Tingkat stres
hospitali post post
sasi
anak dalam merespon hospitalisasi
N % N %
1. Ringan 10 83,3 3 25 berbeda-beda, karena setiap anak
2. Sedang 2 16,7 7 58,3 mempunyai koping yang berbeda
3. Berat 0 0 2 16,7 dalam menghadapi stresor, perbedaan
Jumlah 12 100 12 100 ini di pengaruhi oleh usia, pola asuh
Mann- 0.004 orang tua, pengalaman sebelumnya
Whitney terhadap sakit dan pengobatan, sistem
Sumber: Data primer, April-Mei 2016 pendukung yang ada, kemampuan
*Keterangan: α = 0,05 koping anak (wong et all, 2009)
Berdasarkan table diatas berarti Faktor yang mempengaruhi reaksi
terdapat pengaruh antara bimbingan anak terhadap hospitalisasi adalah salah
imajinasi mengunakan media video satunya Umur. Menurut pendapat
terhadapt penurunan stres hospitalisasi (Wong, 2008) semakin muda usia anak,
anak. didapatkan nilai P = 0,004 dan semakin kurang kemampuannya
nilai α = 0,05 berarti P < α. beradaptasi, sehingga timbul hal yang
menakutkan. Hal ini sejalan dengan
PEMBAHASAN Penelitian yang dilakukan oleh
Hasil penelitian menunjukkan Aguilera dan Whetsell (2007, dalam
bahwa Berdasarkan jenis kelamin Stuble, 2008) pada 155 anak usia 7-11
responden sebagian besar adalah tahun di Tampico Tamaulipas,
perempuan pada kelompok perlakuan menunjukkan bahwa anak yang usianya
(66,7%) dan kelompok kontrol (50%), lebih tua memiliki kecemasan lebih
berdasarkan usia responden terbanyak rendah dibandingkan dengan anak yang
pada kedua kelompok yang mengalami lebih muda.
stres hospitalisasi yaitu pada umur 6-7 Selain umur, pengalaman dirawat di
tahun kelompok perlakuan (58,3%) dan rumah sakit juga sangat berpengaruh
kelompok kontrol (50%). Dan pada kondisi stres hospitalisasi pada
berdasarkan pengalaman di rawat di RS anak. Hal ini berarti pengalaman
adalah sebagaian besar hanya 1 kali di dirawat di rumah sakit mempengaruhi
rawat di RS, pada kelompok perlakuan anak mengalami kondisi stres saat
(75%) dan kelompok kontrol (58,3%). menjalankan hospitalisasi. Hal ini
1. Tingkat Stres hospitalisasi sebelum sejalan dengan penelitian yang
(pretest) dilakukan bimbingan dilakukan oleh Subardiah (2009)
imajinasi menggunakan video. menyatakan bahwa pengalaman anak
Hasil pretest pada penelitian ini dirawat sebelumnya akan
menunjukkan bahwa sebelum mempengaruhi respon anak terhadap
dilakukan bimbingan imajinasi hospitalisasi.
menggunakan media video didapatkan 2. Tingkat stres hospitalisasi setelah
dari 12 responden kelompok perlakuan (posttest) dilakukan bimbingan
sebagian besar (58,3%) memiliki skor imajinasi menggunkan video.
stres hospitalisasi dalam kategori Berdasarkan hasil penelitian tabel
sedang, Sedangkan 12 responden pada 5.5 didapatkan bahwa pada kelompok
kelompok kontrol setengahnya (50%) perlakuan hasil (post test) setelah
mengalami stres hospitalisasi sedang. intervensi hampir seluruhnya (83,3%)
205 Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol. 9, No. 2, Agustus 2016, hal 200-208

menunjukkan skor stres dalam kategori merasakan melihat, mendengar, atau


stres ringan. Hal ini berarti terdapat mencium sesuatu (Snyder & Lindquist,
perubahan tingkat stres sedang menjadi 2006).
stres ringan setelah diberikan intervensi Respon responden menggungkapkan
berupa bimbingan imajinasi bahwa setelah terapi bimbingan
menggunakan media video selama 4x imajinasi menggunakan video, anak
pertemuan dalam 2 hari pada pukul menjadi lebih tenang, lebih berani
11.00 dan 15.00 sebelum tindakan bertemu dengan dokter dan perawat
keperawatan. serta terlihat saat observasi yang
Sedangkan Hasil analisa pada dilakukan peneliti intensitas menangis
kelompok kontrol hasil (post test) anak menjadi berkurang setelah
sebagian besar (58,3%) masih diberikan bimbingan imajinasi.
menunjukkan stres sedang. Hal ini Ditunjukkan oleh 2 responden no.7 dan
berarti pada kelompok kontrol tidak 21 (perubahan dari stres berat ke
mengalami penurunan tingkat stres sedang) mereka mengungkapkan
karena tidak ada pemberian terapi bahwa lebih senang dan sekarang tidak
bimbingan imajinasi menggunakan takut dengan dokter atau perawat serta
media video meskipun telah mengikuti tindakan keperawatan yang diberikan.
kegiatan sehari-hari sesuai prosedur dan 7 responden pada no.
ruangan. 1,3,9,11,13,15,23 (stres sedang menjadi
Pelaksanaan bimbingan imajinasi ringan) anak terlihat mulai mau
pada anak-anak dimulai dengan latihan berkomunikasi dengan perawat dan
relaksasi atau latihan fokus pada suatu dokter serta tidak meronta saat
situasi atau peristiwa, fokus yang dilakukan tindakan keperawatan misal
digunakan dan sangat efektif yaitu injeksi obat. pada responden no.19
pernapasan lambat dan dalam dengan penurunan skor stres hanya 1 hal ini
memfasilitasi relaksasi napas yang disebabkan karena ada suara bising
bergerak lebih rendah ke dalam dada renovasi ruangan yang membuat anak
dan diafragma dan otot perut. Teknik kurang fokus terhadap intervensi.
lainnya termasuk relaksasi otot 3. Perbedaan tingkat stres hospitalisasi
progresif atau berfokus pada kata atau pre-post bimbingan imajinasi pada
objek. Relaksasi membuat pikiran lebih kelompok perlakuan dan kontrol.
terbuka dengan informasi baru yang Hasil analisa berbedaan rerata
diberikan, setelah anak dalam keadaan didapatkan pada kelompok perlakuan
santai atau rileks, terapis menunjukkan nilai rerata sebelum intervensi (pretest)
gambar tentang tempat rekreasi yang 12.25 (stres sedang ) dan setelah
damai dan menghibur, atau dilakukan bimbingan imajinasi
memperkenalkan gambar yang telah menggunakan media video (post test)
disepakati bersama anak-anak melalui memiliki nilai rerata 6.75 (stres
media video sebagai alat bantu. ringan). Delta rerata pada kedua skor
Kemudian anak membayangkan tempat stres adalah 5.50 hal ini Hasil uji
atau hal-hal yang mereka inginkan, lalu wilcoxon test menunjukkan p value =
diarahkan seolah-olah merasakan hal 0,002, p < α (0,05), yang berarti ada
yang mereka bayangkan adalah nyata, perbedaan skor stres hospitalisasi yang
selama bimbingan imajinasi sebagian signifikan atau bermakna antara pretest
besar anak bergerak secara fisik dan dan post test intervensi pada kelompok
setelah itu anak melaporkan berada perlakuan.
ditempat yang mereka inginkan dengan
Chusniyah, Santy: Pengaruh Bimbingan Imajinasi Menggunakan Media Audio 206
Visual (Video) Terhadap Stres Hospitalisasi Anak Di Rs Islam Surabaya

Sedangkan pada kelompok penyakit dan mengurangi gejala dengan


kontrol menunjukkan nilai rata-rata menurunkan respon stress, yang
sebelum (pretest) adalah 11.33 (stres dimediasi oleh interaksi
sedang), sedangkan nilai rata-rata psychoneuroimmune (synder &
setelah (posttest) 11 (stres sedang). Lindquist,2006).
Penurunan delta rerata skor stres Imajinasi positif atau
hospitalisasi pada kelompok kontrol menenangkan dapat mengurangi gejala
adalah 0,33. Setelah dilakukan hasil uji sakit. Mekanisme imajinasi positif
Wilcoxon test didapatkan hasil nilai p = dapat melemahkan
0,236 sehingga p (0,236) > α (0,05) psikoneuroimmunologi yang
yang berarti tidak ada perbedaan skor mempengaruhi respon stres.
stres hospitalisasi yang signifikan atau Imajinasi yang terbentuk akan
bermakna antara pretest dan posttest diterima sebagai rangsang oleh
pada kelompok kontrol hanya berbagai indra, kemudian rangsangan
melakukan kegiatan sehari-hari tersebut akan dijalankan ke batang otak
mengikuti kegiatan ruangan perawatan. menuju sensor thalamus. Di talamus
4. Pengaruh metode bimbingan rangsang diformat sesuai dengan
imajinasi terhadap stres hospitalisasi bahasa otak, sebagian kecil rangsangan
pada anak usia sekolah (6 – 9 tahun). itu ditransmisikan ke amigdala dan
Hasil penelitian terhadap skor stres hipokampus sekitarnya dan sebagian
hospitalisasi anak usia sekolah (6-9 besar lagi dikirim ke korteks serebri, di
tahun) sesudah dilakukan bimbingan korteks serebri terjadi proses asosiasi
imajinasi menggunakan media video pengindraan dimana rangsangan
pada kelompok perlakuan dan dianalisis, dipahami dan disusun
kelompok kontrol terlihat menjadi sesuatu yang nyata sehingga
perbedaannya. Setelah dilakukan uji otak mengenali objek dan arti
statistic dengan Mann-Whitney kehadiran tersebut. Hipokampus
didapatkan nilai P = 0,004 dan nilai α = berperan sebagai penentu sinyal
0,05 sehingga p (0,004) < α(0,05), sensorik dianggap penting atau tidak
yang berarti H0 ditolak sehingga sehingga jika hipokampus memutuskan
terdapat pengaruh antara perlakuan sinyal yang masuk adalah penting
bimbingan imajinasi menggunakan maka sinyal tersebut akan disimpan
media video terhadap penurunan sebagai ingatan. Hal – hal yang disukai
tingkat stres hospitalisasi anak usia dianggap sebagai sinyal penting oleh
sekolah (6-9 tahun) di ruang Hijir hipokampus sehingga diproses menjadi
Ismail RS Islam Surabaya. memori. Ketika terdapat rangsangan
Adanya pengaruh tersebut berupa bayangan tentang hal – hal yang
membuktikan pendapat dari (Tielle, disukai tersebut, memori yang telah
2010) yang mengungkapkan bahwa tersimpan akan muncul kembali dan
bimbingan imajinasi sangat aman dan menimbulkan suatu persepsi dari
efektif, semua orang dari anak-anak pengalaman sensasi yang sebenarnya,
sampai usia lanjut dapat menggunakan walaupun pengaruh / akibat yang
dan memperoleh manfaat dalam timbul hanyalah suatu memori dari
menghilangkan stress untuk suatu sensasi. Berlandaskan pada
mendapatkan kesehatan mental, fisik, informasi ini, amigdala dianggap
dan emosional yang optimal. Dasar membantu menentukan pola respon
pemikiran ilmiah tentang imajinasi perilaku seseorang sehingga dapat
adalah pemikiran untuk memodifikasi
207 Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol. 9, No. 2, Agustus 2016, hal 200-208

menyesuaikan diri dengan setiap – post intervensi yaitu tetap berada


keadaan (Guyton&Hall, 2008). dalam kategori stres sedang.
Ditunjang oleh pendapat (Curran, 4. Ada pengaruh antara bimbingan
2007) Anak-anak memiliki sifat imajinasi menggunakan media video
intuitif, kreatif, dan imajinasi yang terhadap penurunan stres
alami. Inilah sebabnya mengapa teknik hospitalisasi pada anak usia sekolah
bimbingan imajinasi untuk (6-9 tahun) di Hijir Ismail RS Islam
penyembuhan diri bekerja dengan baik Surabaya.
pada mereka. Konsep imajinasi untuk
seorang anak dapat dengan mudah Saran
diserap karena anak mulai 1. Bagi perawat, diharapkan dapat
menumbuhkan rasa imajinasinya dan mempelajari lebih dalam pemberian
suka bermain peran dengan teman imajinasi terbimbing, mengikuti
imajinasinya. pelatihan-pelatihan untuk
Dari berbagai uraian diatas dapat mendapatkan pengetahuan tentang
disimpulkan bahwa guide imagery atau hipnocaring sebagai intervensi
disebut imajinasi terbimbing penanganan kondisi emosional
berpengaruh dalam penurunan tingkat pasien.
stres hospitalisasi pada anak usia 2. Bagi peneliti selanjutnya, Perlu
sekolah (6-9 tahun) di ruang hijir ismail dilakukan penelitian yang sama
RS Islam Surabaya, dan dapat namun dengan jangka waktu yang
dijadikan sebagai intervensi lebih lama, dengan harapan untuk
keperawatan di ruang anak dalam lebih mengetahui dan membuktikan
upaya menurunkan stres akibat bahwa bimbingan imajinasi efektif
hospitalisasi. dalam menurunkan stres saat anak
menjalankan hospitalisasi.
KESIMPULAN 3. Bagi keluarga dengan anak dalam
1. Tingkat stres hospitalisasi pada anak perawatan di rumah sakit,
usia sekolah (6-9 tahun) sebelum diharapkan mampu menciptakan
dilakukan intervensi (pre test) pada lingkungan yang membuat anak
kelompok perlakuan dan kelompok merasa nyaman dan dapat
kontrol sebagian besar berada dalam menstimulasi anak dengan aktivitas
kategori stres sedang. yang disukai selama tidak
2. Tingkat stres hospitalisasi pada anak bertentangan dengan prosedur
usia sekolah (6-9 tahun) setelah pengobatan.
dilakukan intervensi (post test) pada
kelompok perlakuan sebagian besar DAFTAR PUSTAKA
mengalami stres ringan, sedangkan Andriana, D (2011). Tumbuh Kembang
pada kelompok kontrol sebagian dan Terapi Bermain pada Anak.
besar tetap mengalami stres sedang. Jakarta. Salemba Medika
3. Terdapat perbedaan delta rerata Behreman, E.R, Kliegman R (2010).
yang bermakna hasil pre – post Esensi
intervensi pada kelompok perlakuan Pediatri Nelson Edisi 4
dari stres sedang menjadi stres (Penerjemah: Wahab,S, dkk).
ringan, sedangkan pada kelompok Jakarta. EGC
kontrol tidak terdapat perbedaan Cut (2012) dalam Kurniawati (2012).
delta rerata yang bermakna hasil pre Hubungan Lama Rawat Inap
Dengan Stres Anak Akibat
Chusniyah, Santy: Pengaruh Bimbingan Imajinasi Menggunakan Media Audio 208
Visual (Video) Terhadap Stres Hospitalisasi Anak Di Rs Islam Surabaya

Hospitalisasi Di Rumah Sakit PKU Diakses pada tanggal 10 Februari


Muhammadiyah Yogyakarta. 2016.
Diakses pada tanggal 25 februari Nursalam (2005). Asuhan
Curran,Ellen (2007). Guide Imagery Keperawatan Bayi dan Anak. Jakarta.
For Healing Children ang Teen. Salemba Medika
Diakses pada tanggal 12 Februari 20 Price, D.L,Gwin (2008). Pediaric
https://books.google.co.id/books?id Nursing An Introductory Test,
=BU0ogb1bNK0C/guided-imagery- 10th Edition. Philadelphia:
for- healing. Saunders-Elsevier
Donna L. Wong…[et.al]. (2008). Buku Sarafiano (2006). Health Psychology :
Ajar Keperawatan Pediatrik Biopsychosocial Interactions. Fifth
Wong. Alih bahasa : Agus Edition. USA: John Wiley & Sons.
Sutarna, Neti. Juniarti, H.Y. Susilaningrum dan Nursalam (2013).
Kuncoro. Editor edisi bahasa Asuhan Keperawatan Bayi dan
Indonesia : Egi Komara Anak. Jakarta. Salemba Medika
Yudha….[et al.]. Edisi 6. Jakarta Snyder, M.,& Lindquist, R. (2006).
: EGC Complementary/alternative
Guyton, A.C., dan Hall, J.E. 2008. therapies in nursing. Diakses pada
Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. 12 Februari 2016
Edisi 11. Jakarta: EGC. darihttp://mirror.lib.unair.ac.id/baha
Hegner, B. R., & Caldwell, E. (2003). n/EFOLDER/Complementary-
Asisten Keperawatan : suatu Alternative therapies-in-nursing.pdf
pendekatan proses keperawatan. Wilkinsten & Schwarts (2009).
Ed 6. Jakarta: EGC. Retrieved
Februari 2016, https: Nurul chusniyah1 : Mahasiswa Prodi S1
//books.google.com/books?isbn= Keperawatan Universitas Nahdlatul Ulama
Surabaya
9794485306/ Wesiana Heris santy S.Kep.,Ns.M.Kes2 : Staf
Hidayat,Aziz Alimul (2008). pengajar Universitas Nahdlatul Ulama
Pengantar Ilmu Keperawatan anak. Surabaya
Jakarta. Salemba Medika
Hurlock, Elizabeth (2005).
Perkembangan Anak Jilid I. Jakarta.
Erlangga.
Jrank (2011). Guide Imagery Therapy.
Diakses pada 10 Februari 2016 dari
http://www.minddisorders.com/flu-
inv/Guide_imagery_therapy.html
Masluli, F (2011). Metode Bimbingan
Imajinasi Rekaman Audio
Terhadap Stres Anak Usia Sekolah
diRumah Sakit Kota Palu. Thesis
(Tidak dipublikasikan). Fakultas
Kesehatan Universitas Indonesia
Naparstek (2000). What is Guide
Imagery.
Darihttp://www.healthjourney.com/
what_is_guide_imagery.asp.

Das könnte Ihnen auch gefallen