Sie sind auf Seite 1von 9

PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN PARIWISATA

(Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat)

Della Aprillia, Dhyana Hanifianti Handizar, Erga Caesar Pangesi, Intan Nurhayat,
Sandi Yudha Prabowo, Trisse Hanania
Studi Destinasi Pariwisata
Sekolah Tinggi Pariwisata NHI Bandung
E-mail: Dellaprillia12@gmail.com

ABSTRACT

Tourism in Tanah Datar District is one of the main sectors in improving welfare or
improving people's economy. The exclusive tourism product of cultural tourism
attraction that is owned by Tanah Datar District is very potential, not only for domestic
tourists, but also foreign tourists. However, when viewed through the marketing mix
and marketed products, Tanah Datar District is still not ready. The promotion that
was carried out still could not be carried out by introducing tourism in Tanah Datar
District. This study aimed to determine the segmentation based on geographical,
demographic, psychographic and social class, targeting based on geographical,
demographic and psychographic. And Market position according to target,
negotiation, USP (Unique Sales Statement) and positioning statement. Also
formulate a marketing strategy in Tanah Datar District in product and promotion. With
the aim of increasing tourist visits through marketing optimization, forming
segmentation, targeting, positioning and effective marketing strategies, Tanah Datar
District can be better known as a tourist destination. The research method used was
a survey research method by distributing questionnaires, interviews, observation and
documentation.

Keywords: Market and Marketing Plans, Market, Marketing, Mix Marketing,


Segmenting, Targeting, Position

ABSTRAK
Pariwisata di Kabupaten Tanah Datar merupakan salah satu sektor utama dalam
meningkatkan kesejahteraan atau pertumbuhan ekonomi masyarakat. Produk
pariwisata khususnya daya tarik wisata budaya yang dimiliki Kabupaten Tanah Datar
sangat potensial, tidak hanya untuk wisatawan domestik, namun juga wisatawan
mancanegara. Namun jika dilihat melalui bauran pemasaran dan produk yang
dimilikinya, Kabupaten Tanah Datar masih belum siap. Promosi yang dilakukan
masih belum mampu berkontribusi mengenalkan pariwisata di Kabupaten Tanah
Datar. Penelitian ini ditujukan untuk menentukan Segmentasi berdasarkan geografis,

1
demografis, psikografis dan kelas sosial kemudian targeting berdasarkan geografis,
demografis dan psikografis. Juga positioning pasar pariwisata berdasarkan
identifikasi target pelanggan, identifikasi pesaing, USP’s (Unique Selling Proposition)
dan positioning statement. Kemudian merumuskan strategi pemasaran pariwisata di
Kabupaten Tanah Datar dalam produk dan promosi. Dengan tujuan meningkatkan
kunjungan wisatawan melalui optimalisasi pemasaran, terbentuknya segmenting,
targeting, positioning dan strategi pemasaran yang efektif sehingga Kabupaten
Tanah Datar dapat lebih di kenal sebagai destinasi wisata. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode penelitian survey dengan penyebaran kuesioner,
wawancara, observasi dan dokumentasi.

Kata Kunci: Rencana Pasar dan Pemasaran, Pasar, Pemasaran, Bauran


Pemasaran, Segmenting, Targeting, Positioning

PENDAHULUAN

Pariwisata merupakan salah satu sektor utama dalam meningkatkan


kesejahteraan atau pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal di Kabupaten Tanah
Datar, hal ini tertuang dalam RTRW Kabupaten Tanah Datar mengenai strategi
penataan ruang pasal 4 ayat 5d yaitu “Mengembangkan pariwisata menjadi sebuah
industri pariwisata di kabupaten untuk menunjang perkembangan ekonomi
masyarakat”. Merujuk kepada RENSTRA DISPAREKRAF Provinsi Sumatera Barat
(2016:51) bahwa dalam melaksanakan pembangunan di bidang pariwisata terdapat
program pengembangan pemasaran pariwisata yang bertujuan untuk meningkatkan
pangsa pasar industri kebudayaan dan pariwisata Sumatera Barat melalui berbagai
upaya pemasaran dan promosi terpadu.

Berdasarkan RIPPARPROV Sumatera barat bahwa Kabupaten Tanah Datar


termasuk dalam Kawasan Utama Pariwisata Provinsi (KUPP) dan ditetapkan
sebagai “kawasan pariwisata yang dari sudut destinasi, industri dan kelembagaan
pariwisata sudah berkembang namun dianggap masih belum optimal”, salah satu
arah pembangunan wilayah KUPP termasuk Tanah Datar yang tergabung dalam
KUPP III di fokuskan kepada sektor pemasaran, seperti yang tertulis di pasal 13d
“KUPP dititikberatkan pada pengembangan industri dan pemasaran tanpa
mengabaikan pengembangan kelembagaan dan destinasinya”. Karenanya,
diperlukan adanya sebuah rencana dan perencanaan pemasaran yang
komprehensif yang melibatkan semua stakeholders pariwisata untuk menjadikan
daya tarik yang ada dapat lebih dikenal secara global.

Ditinjau dari kaca mata bauran pemasaran bahwa destinasi wisata


Kabupaten Tanah Datar memiliki masalah dari aspek produk, peneliti menilai bahwa
masih sulitnya fasilitas berupa transportasi lokal yang dapat digunakan oleh
wisatawan untuk berkunjung ke berbagai daya tarik wisata yang tersedia di
Kabupaten tersebut. Dari aspek promosi, Kabupaten Tanah Datar juga memiliki
masalah yang serupa. Vivi Hendrita (2017:79) mengatakan bahwa “Pengelola wisata
menyatakan mereka tidak memiliki dana ataupun kemampuan yang baik dalam

2
mempromosikan objek wisata, promosi yang dilakukan selama ini hanyalah melalui
biro perjalanan maupun warga yang peduli dan mengagumi keindahan objek wisata
dan mempromosikannya melalui media internet”. Kurangnya kegiatan promosi yang
dilakukan secara rutin dan sistematis membuat daya tarik wisata bahkan Kabupaten
Tanah Datar kurang dikenal oleh wisatawan.

Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan untuk menentukan Segmentasi, Targeting dan
Positioning pasar pariwisata di Kabupaten Tanah Datar, dan merumuskan strategi
pemasaran pariwisata Kabupaten Tanah Datar.

METODE
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survei,
yang mengambil sampel dengan menggunakan kuesioner dan wawancara sebagai
alat pengumpulan data primer. Teknik pengumpulan data primer yang digunakan
pada penelitian ini adalah, penyebaran kuesioner, wawancara, observasi dan
dokumentasi, sedangkan untuk data sekunder menggunakan studi kepustakaan
yang memiliki relevansi dengan pasar dan pemasaran serta rencana pasar dan
pemasaran. teknik pegambilan sampel yaitu simple random sampling (pengambilan
sampel acak sederhana), dengan kriteria/syarat dalam menentukan wisatawan yang
menjadi responden, yaitu: berumur minimal 15 tahun, dapat berkomunikasi dengan
baik, dan dalam suatu rombongan hanya diambil maksimal 2 sampel/responden.
Jumlah sampel yang didapatkan sebanyak 237 wisatawan nusantara dan wisatawan
mancanegara yang sedang berwisata di Tanah Datar, 225 wisatawan nusantara dan
wisatawan mancanegara yang sedang berwisata di luar Kabupaten Tanah Datar
yang berada di dalam Provinsi Sumatera Barat dan 150 wisatawan lokal yang sedang
melakukan aktivitas wisata di dalam Kabupaten Tanah Datar.

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Pasar
1. Segmenting
Berdasarkan segmentasi geografis, wisatawan mancanegara didominasi
oleh wisatawan Malaysia, Amerika Serikat, Australia, Kanada dan Inggris.
Sedangkan untuk wisatawan nusantara, selain dari Provinsi Sumatera Barat
adalah dari Provinsi Riau, Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan
Sumatera Selatan. Wisatawan yang berasal dari Sumatera Barat didominasi oleh
wisatawan yang berasal dari Kota Padang dan Kota Bukittinggi.
Segmentasi demografi dibagi menjadi beberapa kategori. Dibagi berdasarkan
jenis kelamin, yang didominasi oleh wisatawan laki-laki. Pekerjaan wisatawan
didominasi oleh pegawai swasta, pelajar/mahasiswa, pegawai pemerintah, dan
profesional, dengan usia yang mendominasi adalah umur 17-23 tahun (generasi
Y), 39-54 tahun (generasi X), <16 tahun. Pendidikan terakhir didominasi oleh
pendidikan tingkat S1/D4, D3/D1 dan SMA/SLTA.
Segmentasi psikografi yang berdasarkan gaya hidup, wisatawan berkunjung
ke Kabupaten Tanah Datar untuk melakukan wisata health and wellness, green
travel, heritage/historic, visiting friends and relatives (VFR), dan

3
culinary/gastronomic. Wisatawan yang mengujungi Kabupaten Tanah Datar,
rata-rata menghabiskan waktu 2-3 jam di setiap daya tarik wisata, yang berarti
tidak menginap di Kabupaten Tanah Datar. Dan jika menginap, banyak dari
wisatawan memilih untuk menginap di rumah kerabat, karena itu jumlah
pengeluaran yang mendominasi, yaitu < Rp. 500.000.
Segmentasi berdasarkan kelas sosial, wisatawan yang datang ke Kabupaten
Tanah Datar termasuk kedalam masyarakat menengah ke atas dapat dilihat dari
jumlah pendapatan wisatawan yang mendominasi, yaitu > Rp. 5.000.000, diikuti
oleh kelas menengah dengan pendapatan Rp. 2.000.000- 3.000.000, dan
menengah ke bawah dengan pendapatan dibawah Rp. 2.000.000. Wisatawan
juga lebih banyak memilih menggunakan kendaraan pribadi. Sedangkan
berdasarkan personality, wisatawan yang melakukan perjalanan wisata ke
Kabupaten Tanah Datar didominasi oleh wisatawan yang melakukan perjalanan
dengan keluarganya atau biasa disebut sebagai family travel market,
independent travel, business travel, dan group travel
2. Targeting
Berdasarkan geografis wisatawan mancanegara, Malaysia merupakan pasar
utama. Karena wisatawan ini yang mendominasi kunjungan ke Kabupaten Tanah
Datar, sedangkan untuk pasar potensialnya adalah wisatawan yang berasal dari
USA, ini dikarenakan wisatawan USA masuk ke dalam salah satu wisatawan
yang memiliki pengeluaran terbesar di dunia. Sedangkan untuk pasar utama dari
wisatawan nusantara adalah jawa Barat dengan pasar potensi yaitu DKI Jakarta.
Ini dikarenakan keduanya masuk ke dalam golongan kelas menengah ke atas
dengan pengeluaran yang besar dalam berwisata.
Berdasarkan demografi, pasar utama wisatawan di Kabupaten Tanah Datar
yaitu wisatawan dengan usia 17-40 tahun yang biasa disebut dengan generasi
milenial, sedangkan untuk pasar potensial adalah wisatawan dengan usia > 51
tahun atau yang biasa disebut dengan baby boomers, hal ini dikarenakan tren
dengan kelompok usia ini sedang meningkat.
Berdasarkan psikografis, target wisatawan Kabupaten Tanah Datar yaitu
family market dan independent travel. Hal ini dikarenakan wisatawan yang
datang ke Kabupaten Tanah Datar didominasi oleh keluarga, dan family market
merupakan wisatawan yang banyak berkontribusi terhadap ekonomi karena
pengeluaran yang cukup besar. Sedangkan independent travel, dapat juga
dijadikan target pasar dikarenakan tren yang terus meningkat.
3. Positioning
a. Identifikasi target pelanggan
Wisatawan yang melakukan perjalanan wisata ke Sumatera Barat dan
bahkan wsiatawan yang melakukan perjalanan wisata ke Kabupaten Tanah
Datar banyak yang tidak mengetahui Kabupaten Tanah Datar, meskipun
sebagian dari mereka sedang melakukan perjalanan wisata di Kabupaten
Tanah Datar.
Bagi wisatawan yang mengetahui Kabupaten Tanah Datar, yang mereka
ketahui adalah Istana Basa Pagaruyung, pusat kebudayaan Minangkabau,
asal-usul budaya Minangkabau dan mengetahui Kabupaten Tanah Datar
hanya sebagai kabupaten saja.

4
b. Identifikasi pesaing
Destinasi Pesaing bagi Kabupaten Tanah Datar adalah Kota Bukittinggi
dikarenakan Kabupaten Tanah Datar memiliki banyak kesamaan dengan
Kota Bukittinggi. Kota Bukittinggi memiliki banyak jenis wisata, mulai dari
Wisata alam dengan daya tarik wisata Panorama Ngarai Sianok, dan Janjang
Koto Gadang, wisata budaya dan sejarah dengan daya tari wisata Jam
Gadang, Taman Margasatwa Budaya dan Kintan, Benteng Fort De Kock,
Rumah Kelahiran Bung Hatta, wisata belanja yang berada di Pasar Aur
Kuning, Pasar Atas dan Pasar Bawah, Pasar Lereng, Jalan Raya Bengkawas
tempat membeli kain bordir dan sulam, dan wisata kuliner yang beragam
seperti Nasi Kapau Uni Lies di Pasar Atas, Kerupuk siram di sekitar Jam
Gadang, Pical Ayang, Jalan Ateh Ngarai (simpang Ngarai Sianok), Es Tebak
di area Kampung Cina, Itiak lado mudo di Ngarai Sianok.
Wisatawan yang datang ke bukittinggi pun terus meningkat di tahun 2017,
meskipun Bukittinggi masih belum memiliki branding pariwisata khusus.
Padahal bukittinggi merupakan kota wisata yang juga dijadikan “home base”
oleh banyak wisatawa yang berkunjung ke Sumatera Barat. Kota Bukittinggi
juga sudah memiliki transportasi dan aksesibilitas yang sangat mudah karena
terdapat banyak angkutan umum, transportasi online, fasilitas yang
dimilikinya di daya tarik wisata juga sudah tersedia lengkap untuk wisatawan.
c. USP’s
Kabupaten Tanah Datar memposisikan destinasinya sebagai destinasi yang
memiliki keunikan dari segi budayanya. Terutama di Nagari Pariangan, yang
merupakan tempat lahirnya masyarakat Minangkabau dengan sebutan Luhak
nan Tuo. Selain budayanya, alam yang dimiliki oleh Kabupaten Tanah Datar
juga memiliki keunggulan dengan pemandangan teraseringnya dan udara
yang sejuk.
d. Positioning statement
Positioning di Kabupaten Tanah Datar telah ditetapkan yaitu “Authentic
Minangkabau” yang telah diaplikasikan kedalam branding pariwisata
Kabupaten Tanah Datar. Branding ini berarti bahwa Kabupaten Tanah Datar
merupakan asal muasal atau tempat suku Minangkabau lahir, dengan produk
unggulannya budaya dan sejarah yang dimilikinya.
Namun berdasarkan hasil kuesioner, wisatawan yang berkunjung lebih
menyukai wisata alam. Dengan begitu ungkapan “Authentic Minangkabau”
juga dapat mewakili tentang keaslian alam dan wisata alam yang dimiliki
Kabupaten Tanah Datar.
Branding pariwisata tersebut memiliki logo dengan gambar atap rumah
gadang, dengan atribut brand yang tidak banyak berbeda dengan Kota
Padang. Berasarkan hasil kuesioner, positioning statement ini masih belum
tertanam di benak wisatawan. Tingkat kesadaran mengenai branding ini,
masih berada di tahapan unaware of brand dimana wisatawan tidak
menyadari adanya brand di destinasi. Dengan begitu masih perlu adanya
pembangunan brand yang dilakukan di aktivitas pemasaran.

5
B. Pemasaran
1. Product
Berdasarkan karakteristik dari target pasar wisatawan, diperlukannya perbaikan
dan penambahan pada amenitas maupun aksesibilitas yang ada di daya tarik
wisata Kabupaten Tanah Datar. Beberapa rekomendasi untuk pengembangan
destinasi dalam rangka mendukung rencana pemasaran pariwisata di Kabupaten
Tanah Datar, yaitu
 Menyediakannya kendaraan pariwisata dengan begitu wisatawan tidak
bingung dalam memilih transportasi
 Target pasar yang diutamakan adalah keluarga dan babyboomers.
Dengan begitu, fasilitas dan aktivitas yang ditawarkan haruslah sesuai
dengan karakteristik tersebut, seperti adanya peningkatan keamanan
juga kemudahan di dalam daya tarik wisata, seperti adanya susuran
tangga atau handrails.
 Adanya pusat penjualan souvenir atau oleh-oleh
 Diperlukannya konektivitas internet di daya tarik wisata untuk pasar
wisatawan milenial.
 Penambahan alat interpretasi yang menjelaskan secara menarik dan
informatif mengenai daya tarik wisata dan juga dijelaskan secara visual
untuk memudahkan wisatawan di daya tarik wisata.
2. Promotion
Strategi promosi yang dilakukan sesuai dengan target pasar yaitu generasi
milenial, babyboomers, independent traveler dan family market.
a. Advertising
Isi dari iklan tersebut merupakan penggambaran destinasi pariwisata yang
memiliki keindahan alam dan juga dengan ketersediaan fasilitas yang
memadai dan nyaman, dengan foto pemandangan alam yang bersih , namun
konten iklan yang diberikan haruslah menyampaikan klaim yang jujur, dengan
cara menampilkan daya tarik wisata alam yang menarik wisatawan untuk
datang, dengan daya tarik utama yaitu Nagari Pariangan yang sudah memiliki
fasilitas yang nyaman dan merupakan identitas dari Kabupaten Tanah Datar.
Selain itu foto-foto yang digunakan juga haruslah berkualitas tinggi, dengan
menggunakan jasa fotografer profesional.
Media iklan yang dapat digunakan adalah sosial media karena target pasar
utama banyak yang berasal dari generasi milenial. Sosial media yang
digunakan adalah instagram. Dengan cara membuat akun resmi pariwisata
yang berisi foto-foto daya tarik wisata yang terdapat di Kabupaten Tanah
Datar, dengan nama yang representative seperti @authentic.tanahdatar.
kemudian mempublikasikan akun tersebut pada masyarakat lokal,
mengundang influencer dalam dunia travel, untuk memberikan publisitas
mengenai destinasi yang menarik, yang diantaranya @her_journey dan
@kadekarini.
Selain pembuatan akun sosial media, diperlukan adanya website yang berisi
peta wisata, data daya tarik wisata yang berisi alamat, dan deskripsi, daftar

6
akomodasi beserta kontak dan alamat, informasi mengenai transportasi
publik, dan penyewaan kendaraan.
Waktu iklan dapat dilakukan setiap mendekati high season seperti pada Juni-
Juli dan Desember-Januari, selain itu adanya long-weekend juga dapat
dimanfaatkan untuk membagikan iklan.
b. Personal selling
Cara personal selling ini dilkukan untuk menggapai targer pasar generasi
babyboomers yang pada umumnya menggunakan biro perjalanan yang
sesuai dengan target pasar wisatawan Jawa Barat, DKI Jakarta, Malaysia,
dan USA. Salah satu caranya dengan menawarkan pada asosiasi pariwisata
untuk menjual destinasi di Kabupaten Tanah Datar, seperti pada Asosiasi
Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) yang membawahi banyak
biro perjalanan, dan memiliki kredibilitas yang baik.

KESIMPULAN
Ditinjau dari kacamata bauran pemasaran, destinasi wisata Kabupaten
Tanah Datar memiliki masalah dari aspek produk dan aspek promosi. Kabupaten
Tanah Datar masih kurang dalam kegiatan promosi sehingga membuat daya tarik
wisata bahkan Kabupaten Tanah Datar kurang dikenal oleh wisatawan.
Dari hasil penelitian mengenai pasar dan pemasaran, maka dibentuk
segmentasi pasar bagi Kabupaten Tanah Datar, ditetapkannya target pasar
pariwisata Kabupaten Tanah Datar, diketahuinya posisi pariwisata Kabupaten Tanah
Datar, dan terwujudnya produk pariwisata yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan
terciptanya alat promosi yang efektif bagi pariwisata Kabupaten Tanah Datar.
Target pasar wisatawan mancanegara utama Tanah Datar adalah wisatawan
Malaysia, pasar potensialnya adalah wisatawan dari USA. Dari wisatawan domestik.
Wisatawan dari Jawa Barat merupakan target utama dan wisatawan dari DKI Jakarta
merupakan wisatawan potensial. Yang banyaknya dari kalangan baby boomers dan
datang bersama keluarga.
Maka dari itu, rekomendasi produk yang bisa diterapkan yaitu: menambah
papan interpretasi, membuat handrails di setiap fasilitas seperti kamar mandi dan
tangga, juga fasilitas bermain untuk anak. Untuk promosi melalui advertising, dapat
dipromosikan melalui media sosial, media cetak dan digital.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi stakeholders dan
pariwisata Kabupaten Tanah Datar. Sehingga bisa meningkatkan kunjungan
wisatawan melalui optimalisasi pemasaran, terbentuknya segmenting, targeting,
positioning dan strategi pemasaran yang efektif sehingga Kabupaten Tanah Datar
dapat lebih di kenal sebagai destinasi wisata.

DAFTAR PUSTAKA

Aziz, Y., Komaladewi, R., Indika, D. R., Shiratina, A., & Perisha, B. (2018).
Potensi Pasar Mellaui Penilaian Karakteristik Wisatawan Jawa
Barat. Jurnal Pariwisata.

7
Blythe, J. (2005). Essentials of Marketing Third Ediiton. London: Practice
Hall. Cravens, D. W. (t.thn.). Developing Market - Driven Product
Strategies.

Eunice, & L, J. (t.thn.). Westchair of American Enterprise Studies. Texas


Christian University.

Ferrel, o., & HArtline, M. D. (2011). Marketing Strategy.

Hall, C. M. (2008). Tourism Planning: Policies, Processes in Relationships.


Harlow: Pearson Education.

Hasan, A. (2015). Tourism Marketing. Yogyakarta: Caps Publishing.

Hendrita, V. (2017). Jurnal Kebijakan Pengembangan Pariwisata di Kabupaten


Tanah Datar. Agrifo, 79.
Hidayah, M. (2019). Pemasaran Pariwisata. Bandung:
Alfabeta. Inskeep, E., & Inskeep, E. (1991). Tourism Planning: An
Integrated and

Sustainable Development Approach. New York: Van Nostrand Reinhold.


(2018). Kabupaten Tanah Datar Dalam Angka.

Kotler, P., & Armstrong, G. (2012). Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.


Kotler, P., & dkk. (2005). Fourth European Edition Principle of Marketing.

England: Prentice Hall.


M, S., & Effendi, s. (1989). Metode Penelitian Survai. Jakarta:
LP3ES. McCabe, S. (2009). Marketing Communications in Tourism
and Hospitality,

Concept, Strategies and Cases. United Kingdom: Elsevier.

Middleton, V. T. (1988). Marketing in Travel and Tourism .


Heinemann: Butterworth.

Middleton, V. T., Jackie, & Clarke, J. (2001). marketing in Travel and tourism.

Oxford, United Kingdom: Routledge.


Morrison, M. A. (2013). Marketing and Managing Tourism Destinations. New
York: Routledge.

Parhusip , N. E., & Arida, N. S. (2018). Wisatawan Millennial di Bali


(Karakteristik, Motivasi, dan Makna Berwisata). Jurnal Destinasi
Pariwisata.
Patterson, C. (2015). Sustainable Tourism With Web Resources. United
Kingdom: Human Kinestics, Inc.

8
Piercy, N. F. (2000). Ashley Prentice. Journal of Product and Brand
Management, 369-388.

Purnomo, C. (2009). Strategi Pemasaran Produk Wisata Minat Khusus Goa


Cerme, Imogiri, Bantul. 99-112.
(t.thn.). Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi Sumatera Barat
Tahun 2014-2025.

(t.thn.). Rencana Strategis Dinas Pariiwsata dan Ekonomi Kreatif


Provinsi Sumatera Barat 2016-2021.

(t.thn.). Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tanah Datar tahun 2011-2031.
Seaton, V. A., & Bennet, M. M. (1996). The Marketing of Tourism Products: Concepts,
Issues and Cases. London: Thomson Learning.

(t.thn.). Statistik Tingkat Penghunian KAmar Hotel Kabupaten Tanah Datar 2016.

Suryadana , M. L., & Octavia, V. (2015). Pengantar Pemasaran Pariwisata.

Bandung: Alfabeta.

V, H. (2017). Jurnal kebijakan Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Tanah


Datar. Agrifo, 79.
Witt, S. F., & Mourinho, L. (1994). Tourism Marketing and Management
Handbookj. United Kingdom: Parctice Hall International.

Yoeti, O. a. (1991). Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung:


Angkasa.

Yoeti, O. A. (1996). Pemasaran Pariwisata. Bandung:


Angkasa.

Das könnte Ihnen auch gefallen