Sie sind auf Seite 1von 12

UTS TAKE HOME BASIC FINANCE

Nama : Andini Nur Fatimah, S.Farm., Apt.


NPM : 5414220004
Bisnis Farmasi

SOAL NO. 1

a. Susunan Neraca PT Jaya Farma

PT JAYA FARMA
CONSOLIDATED BALANCE SHEET
31-Dec-14
(Expressed in Rupiah)

ASSETS
CURRENT ASSETS
Cash 243,000,000
Accounts Receivable 405,000,000
Inventory 632,400,000
Total Current Assets 1,280,400,000

NON-CURRENT ASSET
Property, Plan & Equipment, net accumulated Depreciation of Rp
78.220.000 840,580,000

TOTAL ASSETS (TOTAL ACTIVA) 2,120,980,000

LIABILITIES AND SHAREHOLDER'S EQUITY


CURRENT LIABILITIES
Inventory Account Payable 210,800,000
Short-Term Notes Payable 300,000,000
Total Current Liabilities 510,800,000
NON CURRENT LIABILITIES
Long-Term Notes Payable Capital Stock 525,000,000

TOTAL LIABILITIES 1,035,800,000


SHAREHOLDER'S EQUITY
Capital Stock 766,030,000
Retained Earnings 198,000,000
Total Shareholder's Equity 964,030,000

TOTAL LIABILITIES AND SHAREHOLDER'S EQUITY 1,999,830,000


(TOTAL PASSIVA)

Keterangan:
Property, Plan &
Equipment 918,800,000
Accumulated
Depreciation 78,220,000

840,580,000
Kesimpulan :
Terdapat Selisih pada neraca tersebut
Total Assets & Total Liabilitues and Shareholder's Equity = Rp 121,150,000

b. Laporan Laba Rugi PT Jaya Farma

PT JAYA FARMA
CONSOLIDATED STATEMENTSOF INCOME
31-Dec-14
(Expressed in Rupiah)

Sales Revenue 4,212,000,000

Cost of Good Sold Expense 2,740,400,000

Gros profit 1,471,600,000

Operating Expenses

Operating Expense Account Payable 58,320,000

Operating Expenses 1,010,880,000

Operation Accrued Expenses 116,640,000


Depreciation Expense 78,220,000

Prepaid Expenses 77,760,000

Income from Operations 1,341,820,000

Other Income (Charges)

Interest Expense 82,500,000

Interest Accrued Expenses 13,750,000

Other Charges, Net 96,250,000

INCOME BEFORE INCOME TAX BENEFIT


(EXPENSE) 33,530,000

Income Tax Benefit

Income Tax Expense 102,000,000

Income Tax Payable 10,200,000

Income Tax Expense, Net 112,200,000

NET INCOME (LOSS) (78,670,000)

c. Membandingkan Rasio-Rasio PT Jaya Farma terhadap standar industri

𝐀𝐤𝐭𝐢𝐯𝐚 𝐋𝐚𝐧𝐜𝐚𝐫
 CR (Current Ratio) = 𝐔𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐋𝐚𝐧𝐜𝐚𝐫
1,280.400,000
PT. Jaya Farma = = 1,8x
708,800,000

Standar industri = 2,0x


 Current Ratio industri lebih besar dari PT Jaya Farma. Current
Ratio PT Jaya Farma 1,8x berarti setiap Rp 1,- hutang dijamin oleh
Rp 1,8,- aktiva lancar PT Jaya Farma. PT Jaya Farma dapat
melunasi utang lancarnya dengan aktiva lancar.
𝐇𝐮𝐭𝐚𝐧𝐠
 Rasio Hutang = 𝐀𝐤𝐭𝐢𝐯𝐚

1,035,800,000
PT. Jaya Farma = = 0.488359155 = 49%
2,120,980,000

 Rasio hutang PT Jaya Farma lebih kecil dibandingkan dengan


standar industry yaitu 60%, sehingga PT Jaya Farma masih bisa
menanggulangi hutang perusahaan dikarenakan tidak melibihi
rasio hutang standar industry.

𝐄𝐁𝐈𝐓
 Rasio Laba Terhadap Biaya Bunga = 𝐁𝐞𝐛𝐚𝐧 𝐁𝐮𝐧𝐠𝐚

112,200,000
PT. Jaya Farma = 96,250,000

= 1.165714286
= 1.2 kali
𝐂𝐎𝐆𝐒
 ITO (Inventory Turnover) = 𝐀𝐯𝐞𝐫𝐚𝐠𝐞 𝐈𝐧𝐯𝐞𝐧𝐭𝐨𝐫𝐲
2,740,400,000
PT. Jaya Farma = 632,400,000

= 4,3x
Rata-rata umur persediaan :
1 tahun = 365 hari
Maka, 365/4,3 = 84.2 hari

Standar industri = 6,7x

Inventory Turnover (Perputaran Persediaan) PT. Jaya Farma lebih kecil


dari standar Industri. Inventory Turnover PT. Jaya Farma 4,3x, itu
menunjukkan PT. Jaya Farma tidak mampu memutar barang dagangannya
(beli-simpan-jual) sebanyak 4,3 kali dalam 1 tahun. Standar waktu barang
dagangan PT. Jaya Farma tersimpan di gudang 84.2 hari.
𝐏𝐢𝐮𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐔𝐬𝐚𝐡𝐚
 ACP (Average Collection Period) = 𝐏𝐞𝐧𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐁𝐞𝐫𝐬𝐢𝐡∶𝟑𝟔𝟎 𝐡𝐚𝐫𝐢

405,000,000
=
1,471,600,000 ∶ 365

= 100.4518891
= 100.5 hari

Standar industri = 35 hari

 Average Collection Period PT. Jaya Farma lebih besar dari standar
industri, ini menunjukkan Pelanggan PT. Jaya Farma membayar
piutang usaha dalam jangka waktu yang panjang selama 100,5 hari.

𝐏𝐞𝐧𝐣𝐮𝐚𝐥𝐚𝐧
 TATO (Total Aset Turnover) = 𝐀𝐤𝐭𝐢𝐯𝐚 𝐓𝐞𝐭𝐚𝐩
4,212,000,000
= 2,120,980,000

= 1.985874454
= 2x

Standar industri = 2,9x


 Total Aset Turnover PT. Jaya Farma kecil dari standar Industri.
Total Aset Turnover standar industri 2,9x menunjukkan
Perusahaan mampu mengelola dan memanfaatkan aktiva tetap
yang ada untuk menghasilkan penjualan sebesar 2 kali dalam 1
tahun. Nilai Total Aset Turnover perusahaan kecil,
menggambarkan aktiva tetap perusahaan kurang produktif dalam
menghasilkan pendapatan.
Laba Bersih
 PM (Profit Margin) =
Penjualan
−78,670,000
= 1,471,600,000

= Tidak bisa dihitung,dikarenakan Net Income


Loss
Standar industri = 1,2%
 Profit Margin PT. Jaya Farma dari 1,2% standar industri. Tidak
bisa dihitung artinya PT. Jaya Farma tidak mampu menghasilkan
laba bersih pada tingkat penjualan 1,471,600,000. Dengan hasil
tersebut dapat berdampak pada kegagalan perusahaan untuk
melunasi kewajiban jangka pendek.
𝐋𝐚𝐛𝐚 𝐁𝐞𝐫𝐬𝐢𝐡
 ROI = 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐀𝐤𝐭𝐢𝐯𝐚
−78,670,000
= x 100%
2,120,980,000

= Tidak bisa dihitung,dikarenakan Net Income Loss

Standar industri = 7,4%

 ROI PT. Jaya Farma tidak bisa dihitung. Perusahaan tidak mampu
mengelola dan memanfaatkan atau memakai seluruh asset yang
ada, dengan standar induatri 7,4%.

𝐋𝐚𝐛𝐚 𝐁𝐞𝐫𝐬𝐢𝐡
 Return On Equity = 𝐋𝐚𝐛𝐚 𝐄𝐤𝐮𝐢𝐭𝐚𝐬
−78,670,000
= x 100%
964,030,000

= Tidak bisa dihitung,dikarenakan Net Income Loss

Standar industri = 8,3%


 Return On Equity PT. Jaya Farma tidak bisa dihitun karena
mengalami net income loss. Dengan modal sendiri (ekuitas) dari
PT.Jaya Farma sebesar 964,030,000 tidak mampu menghasilkan
laba.

KESIMPULAN

1. Setelah dianalisa Neraca keuangan dar PT Jaya Farma, dihasilkan Total aktiva
dan pasiva tidak Balance. Dengan hasil total aktiva sebesar 2,120,980,000 dan
total pasiva sebesar 1,999,830,000. Total Assets & Total Liabilitues and
Shareholder's Equity = Rp 121,150,000.
2. Setelah dianalisis Laporan Laba Rugi PT Jaya Farma, dihasilkan bahwa telah
telah terjadi kerugian dilihat dari hasil Laba -78,670,000, yang artinya
perusahaan ini terjadi kerugian dan menuju kebangkrutan. Dengan minusnya
laba, PT Jaya Farma bahkan kedepannya sulit untuk membayar hutang-hutang
jangka pendek.
3. Dikarenakan labanya minus, maka ada 3 point Rasio yang tidak dapat dihitung,
yaitu Profit Margin, ROI dan ROE.

SARAN

1. Maka, rekomendasi yang diberikan untuk manajemen ialah dengan


meningkatkan laba yang diperoleh dengan cara meningkatkan aktivitas
penjualannya. Pihak manajemen harus meningkatkan ROI dan ROE dengan
meningkatkan laba bersih atau dengan menurunkan total aset. ROE ditingkatkan
dengan meningkatkan laba dengan meningkatkan penjualan atau menurunkan
biaya operasi, memperkecil modal sendiri.
2. Mengundang ahli di bidang keuangan, untuk mengaudit keuangan PT Jaya
Farma, sehingga dapat menemukan masalah-masalah yang sedang terjadi di PT
Jaya Farma dengan tujuan untuk memperbaiki keuangan agar menuju lebih baik.
3. Memperbaiki manajemen yang sudah berlaku, sehingga dapat meningkatkan
manajemen yang baik. Dlihat dari Inventory Turnover (Perputaran Persediaan),
PT Jaya Farma tidak mampu memutar barang dagangannya (beli-simpan-jual)
sebanyak 4,3 kali dalam 1 tahun. Standar waktu barang dagangan PT. Jaya Farma
Jaya Farma tersimpan di gudang 84.2 hari.
SOAL NO. 2
PT. Sehat adalah produsen produk obat tujuan ekspor. Sejak awal tahun 2012,
perusahaan merasa perlu untuk memodernisasi alat-alat dan mesin produksinya.
Sebelum dimodernisasi, data keuangan perusahaan adalah sebagai berikut:
Biaya tetap per bulan (dalam ribuan):
Penjualan = 2.500
Overhead dan produksi = 7.500
Bunga = 2.000
Biaya variabel tiap 200 unit (dalam ribu rupiah)
Bahan baku dan tenaga kerja = 3.500
Overhead = 1.500
Penjualan = 3.000
Harga jual rata-rata per produk Rp 70.000,-
Setelah dimodernisasi, terdapat kenaikan biaya “overhead dan produksi”
menjadi Rp 30.500.000,- per bulan, namun terdapat penurunan biaya variabel
sebesar 25% karena meningkatnya efisiensi di pabrik dan bagian penjualan.
Demikian pula halnya dengan harga jual rata-rata per produk yang dapat
ditingkatkan menjadi Rp 80.000,-. Atas data tersebut Anda diminta untuk:
a. Hitung BEP sebelum dan sesudah modernisasi
b. Gambar grafik secara jelas
c. Pendapat atas modernisasi peralatan dan mesin tersebut.

Sebelum dimoderenisasi :
Dengan data diatas, jumlah barang yang harus dijual agar perusahaan mencapai
break even adalah :
Biaya tetap sebesar : Rp 12,000,000
Biaya variable/unit : Rp 40,000
Harga jual /unit : Rp 70,000
Dasar sales (dalam rupiah)
a. BEP = (Rp 12,000,000)/((1-(Rp 40,000)/(Rp 70,000)) = Rp 28,000,000
Dalam unit
BEP (Q) = FC/P-V
= Rp 12,000,000/70,000-40,000 = 400 unit
Setelah dimodernisasi :
Biaya tetap sebesar : Rp 30,500,000 + 2,500,000 + 2,000,000 = Rp 35,000,000
Biaya variable /unit : Rp 30,000
Harga jual /unit : Rp 80,000
Dasar sales (dalam rupiah)
BEP = (Rp 35,000,000)/((1-(Rp 30,000)/(Rp 80,000)) = Rp 56,000,000
Dalam unit
BEP (Q) = Rp 35,000,000/80,000-30,000 = 700 unit
b. Grafik
Sebelum dimodernisasi
30000

25000

20000
FC
15000
TC
10000 TR

5000

0
0 100 200 300 400 500

Setelah dimodernisasi
70000

60000

50000

40000 FC

30000 TC
TR
20000

10000

0
0 200 400 600 800
c. Moderenisasi peralatan mesin-mesin tersebut,
Sebelum dimoderenisasi Setelah dimodernisasi
Biaya Tetap Rp 12,000,000 Rp 35,000,000
Biaya Variable Rp 8,000,000 Rp 6,000,000
Harga Jual Rp 70,000 Rp 80,000
BEP Rp 28,000,000 Rp 56,000,000
BEP (Q) 400 unit 700 unit

Break Even Point (BEP) merupakan titik impas di mana keadaan jumlah
pendapatan dan biaya sama atau seimbang sehingga tidak terdapat keuntungan
ataupun kerugian.
BEP digunakan untuk menganalisis proyeksi berapa banyaknya jumlah unit
yang diproduksi atau sebanyak apa uang yang harus diterima untuk mendapatkan
titik impas atau kembali modal.
Dalam modernisasi ini dengan meningkatkan biaya “overhead dan produksi”
terdapat penurunan biaya variable sebesar 25% untuk peningkatan efisiensi pabrik
dan penjualan, serta harga jual rata-rata per produk ditingkatkan, BEP tercapai bila
: Nilai penjualan Rp 56,000,000, jumlah barang terjual : 700 unit, harga jual satuan
: Rp 80,000.
Diketahui untuk penggunaan analisis biaya-volume-laba, akuntan dapat
menentukan bagaimana perubahan-perubahan harga, volume penjualan, biaya
variabel, atau biaya tetap mempengaruhi laba operasi perusahaan.
1. Dampak Perubahan Harga Jual. Kenaikan harga jual per unit akan menurunkan
titik impas penjualan, sedangkan penurunan harga jual per unit akan menaikkan
titik impas penjualan.
2. Dampak Perubahan Biaya Variabel. Kenaikan biaya variabel akan menaikkan
titik impas.
3. Dampak Perubahan Biaya Tetap. Biaya tetap biasanya diharapkan tidak
berubah sepanjang tahun, atau paling tidak sepanjang kisaran relevan. Setiap
kenaikan atau penurunan biaya tetap akan mengubah titik impas dan volume
penjualan yang diperlukan untuk meraih laba sasaran. Kenaikan biaya tetap
akan mengatrol titik impas penjualan.
4. Dampak Perubahan Simultan Harga dan Biaya. Dalam praktik di lapangan,
harga dan biaya kerap berubah secara simultan. Biaya variabel sering berubah
dan perusahaan bereaksi dengan mengganti harga-harga produknya.
Moderenisasi baik untuk persaingan dengan perusahaan lain dalam era
globalisasi, dilihat dari BEP yang secara signifikan bergeser kesebelah kanan ,
sehingga usaha modernisasi perlu dipertimbangkan kembali atau merubah
sistem planning.

SOAL NO. 3
Harga sebuah mesin pencetak obat adalah Rp24 juta tunai. Mesin tersebut dapat
dibeli dengan membayar Rp2,27 juta tiap akhir bulan selama 1 tahun (pembayaran
dimulai 30 hari setelah penerimaan mesin). Berapa bunga yang diminta oleh penjual
mesin?
Jawaban :
Rp2,27 juta x 12 = Rp27,24 juta – Rp24 juta = Rp3,24 juta (bunga).
Rp3.24 juta/ Rp24 juta x 100% = 13,5% (bunga yang diminta).
Jika ada bank yang menawarkan pinjaman sebesar 24 juta dengan bunga 15%,
tertarikah anda pada tawaran ini, atau sebaiknya membeli mesin tersebut secara
kredit?
Jawaban :
Pinjaman bank Rp24 juta, bunga 15% = Rp3,6 juta.
Jika dibandingkan dengan membayar setiap akhir bulan dengan bunga 13,5%,
maka lebih rugi penawaran bank dengan bunga sebesar 15%. Sehingga tidak
tertarik, karena bunga yang dibayarkan lebih mahal dari pada membayar kredit.
BASIC FINANCE
Dibuat untuk memenuhi ujian tengah semester (UTS) take home mata kuliah
Basic Finance

Dosen :
Dr. Ir. Tedy Herdiana, MBA

Disusun oleh :

Nama : Andini Nur Fatimah, S.Farm.,Apt.


NPM : 5414220004

PROGRAM MAGISTER BISNIS FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
2015

Das könnte Ihnen auch gefallen