Sie sind auf Seite 1von 7

ANTIVIRUS

A. Pengertian Virus dan Anti Virus


Virus (Sansk, visham = racun) adalah microorganisme yang bersifat parasit dengan
menginfeksi atau memanfaatkan sel organisme biologis mahluk hidup lainnya seperti manusia,
hewan, tanaman sebagai inangnya. Virus tumbuh dan berkembang biak di sel organisme biologis
mahluk hidup lain karena virus hanya terdiri dari selubung protein yang terbentuk dari DNA atau
RNA saja dan tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi.
Karena ikatan yang erat pada replikasi virus dan metabolisme sel inang,
sehingga sulit sekali ditemukan obat yang selektif hanya kepada virus. Hal ini membuat
vaksin menjadI metode utama untuk mengontrol infeksi virus. Misalnya poliomyelitis,
rabies, yellow fever, measles, dan rubella.
Siklus replikasi virus secara garis besar dapat dibagi menjadi beberapa langkah:
1. adsorpi virus ke sel (pengikatan , attachment)
2. penetrasi virus ke sel
3. uncoating (dekapsidasi)
4. transkripsi tahap awal
5. translasi tahap awal
6. replikasi genom virus
7. trankripsi tahap akhir
8. assembly virus
9. penglepasan virus

Antivirus adalah sebuah agen yang membunuh virus dengan menekan


kemampuan untuk replikasi, menghambat kemampuan untuk menggandakan dan
memperbanyak diri. Misalnya, Amantadine (symmetrel) adalah sintesis antivirus dimana
kerjanya menghambat multiplikasi vius influenza A. diberikan dalam waktu 24-48 jam
mulai dari gejala flu, dapat mengurangi kerasnya dari penyakit, terutama pada individu
beresiko tinggi seperti orang-orang yang immunosuppressed atau di rumah sakit.

B. Penggolongan Obat Anti Virus


Klasifikasi penggolongan obat antivirus adalah
1. Antinonretovirus
a. Antivirus untuk herves
b. Antivirus untuk influenza
c. Antivirus untuk HBV dan HCV
2. Antiretrovirus
a. Nukleuside reverse transcriptase inhibiror (NRTI)
b. Nukleuside reverse transcriptase inhibiror (NRTI)
c. NNRTI (non Nukleuside reverse transcriptase inhibiror)
d. Protease inhibitor (PI)
e. Viral entry inhibitor

Beberapa obat antivirus diantaranya adalah sebagai berikut:


Nama obat Jenis virus Tipe kimia Target
Vidarabine Herpesviruses Analog Virus polymerase
nukleosida
Acyclovir Herpes simplex Analog Virus polymerase
(HSV) nukleosida
Gancyclovir and valcyte Cytomegalovirus Analog Virus polymerase
(CMV) nukleosida
Nucleoside-analog reverse Retroviruses Analog Reverse
transcriptase inhibitor (HIV) nukleosida transcriptase
(NRTI) : AZT (Zidovudine),
ddl (Didanosine),
ddC (Zalcitabine),
d4T (Stavudine),
3TC (Lamivudine)

Nono-nucleoside reverse Retroviruses Analog Reverse


transcriptase inhibitor (HIV) nukleosida transcriptase
(NNRTI) : Nevirapine,
Delavirdine
Protease inhibitor HIV Analog peptida HIV protease
Saquinavir, Ritonavir,
Indinavir, Nelfinavir
Ribavirin Broad spectrum Triazole RNA mutagen
: HCV, HSV, carboxamide
measles,
mumps, Lassa
fever
Amantadine/ Rimantadine Influenza strains Tricyclic amine Matrix protein/
A haemagglitinin
Relenza and Tamiflu Influenza strains Neuraminic acid Neuraminidase
A and B mimetic inhibitor
Pleconaril Picornaviruses Small cyclic Blocks attachment
and uncoating
interferons Hepatitis B and protein Cell defense
C proteins activated

C. Zat Anti Virus


Zat antivirus yang telah ditemukan antara lain adalah:
a. Isatin beta-thiosemikarbason (IBT)
IBT merupakan zat kimia yang kuat menghambat reproduksi poxvirus denga cara
menghambat formasi salah satu protein inti sehingga DNA menjadi hancur. Obat ini
hanya efektif untuk tindakan profilaksis.
b. 2-Hidroksibensilbensimidasol (HBB) dan Guanidin
HBB dan guanidine dapat menghambat secara in vitro banyak enterovirus termasuk
poliovirus. Zat ini dapat menghambat proses replikasi RNA berserat tunggal.
c. Rifampisin
Rifampisin adalah hasil peragian oleh Strepcomyces mediterranei. Pada konsentrasi
sangat tinggi, obat ini dapat menghambat proses reproduksi poxvirus dan adenovirus.
d. Cytarabine
Suatu analog pirimidin yang dapat menghambat sintesis DNA virus dan sel dengan cara
bergabung dengan DNA dan menghambat DNA polymerase.
e. Dactinomycin
Dactinomycin (Actinomycin) dapat menghambat sintesis RNA yang bergantung pada
DNA, jadi menghambat reproduksi sebagian kecil virus DNA dan menghambat
reproduksi beberapa myxovirus. Obat ini toksik untuk sel hewan.
f. Asam fosfonoasetat
Dapat menghambat replikasi virus herves simplex. Selain itu dipakai sebagai obat
kemoterapeutika yangkhas bagi infeksi herves virus.
g. Amantadine dan Rimantadine
Amantadine adalah derivate 1 amino dari adamantane, sedangkan rimantadine adalah
derivate alfa metal dari adamantane. Keduanya bekerja menghambat proses awal
infeksi atau morfogenesis virus. Selain itu juga menghambat kembang biak virus rubella
dan beberapa arenavirus tertentu.
h. Vidarabine
Bekerja dengan menghambat sintesis DNA virus dengan dosis jauh lebih rendah
daripada untuk menghambat sintesis DNA sel.
i. Acyclovir
Aktivitasnya terutama terhadap virus herpes ssimplex dan varicella-zoster.
Obat antivirus ini paling banyak digunakan karena efektif terhadap virus herves
Mekanisme kerja : acyclovir, suatu analog guanosin yang tidak memounyai gugus glukosa,
mengalami monofosforilasi dalam sel oleh enzim yang di kode herves virus, timidin kinase. Karena
itu, sel-sel yang di infeksi virus sengat rentan.
Mekanisme kerja analog purin dan pirimidin : acyclovir dimetabolisme oleh enzim kinase virus
menjadi senyawa intermediet. Senyawa intermidiet acyclovir (dan obat-obat seperti dosuridin,
sitarabin, vidaradin, dan zidovudin) dimetabolisme lebih lanjut oleh enzim kinase sel hospes menjadi
analognukleotida, yang bekerja menghambat replikasi virus.
j. Gancyclovir
Bekerja dengan mengganggu sintesis DNA oleh DNA polimerasa.
Mekanisme kerja dari gancyclovir adalah gancyclovir diubah menjadi ancyclovirmonofosfat oleh
enzim fospotranverase yang dihasilkan oleh sel yang terinfeksi sitomegalovirus.
k. Zidovudine
Bekerja dengan menghambat enzim reverse transcriptase. Aktivitasnya terjadi setelah
AZT mengalami foforilasi oleh enzim sel.
l. Ribavirin (Virazole)
Merupakan analog guanosin sintetik aktif terhadap macam-macam virus RNA dan DNA.
m. Fosfonoformat
Menghambat kerja DNA polimerasa virus herpes simplex, cytomegalovirus dan hepatitis
B. menghambat reverse transcriptase retrovirus.
n. Analog Timidin
Mekanisme kerjanya terjadi melalui inkorporasi obat ke dalam DNA virus sehingga
proses transkripsi dan translasi genom terganggu.
o. Didanosin
Mekanisme kerja dari didanosin adalah Obat ini bekerja pada HIV RT dengan cara menghentikan
pembentukan rantai DNA virus.

p. Penghambat sintesis protein


Berguna untuk menghambat siklus replikasi virus pada berbagai tingkatan.
q. Famcyclovir
Spectrum antivirus sama dengan gancyclovir tetapi wakyu ini disetujui hanya untuk pengobatan
herpes zoster akut.
r. Foskarmet
Foskarnet bekerja dengan menghamabat polimerese DNA & RNA secara reversible, yang
mengakhiri elongasi rantai. Mutasi struktur polymerase menyebabkan resistensi virus.
s. Trifluridin
Trifluridin telah menggantikan obat terdahulu yaitu idoksuridin pada pengobatan
topical keratokonjungtivitis yang disebabkan virus herpes simpleks
t. Stavudine, Abakavir
Obat ini bekerja pada HIV RT dengan cara menghentikan pembentukkan rantai DNA virus.
u. Interferon
Merupakan zat antivirus yang dikeluarkan oleh sel hospes yang mengalami preinfeksi.
Sifat-sifat utama interferon adalah:
1. Merupakan suatu protein yang secara biologi luar biasa aktif. Sifat utama untuk
membedakan interferon dengan protein lain adalah ketahanan terhadap PH rendah.
2. Interferon bersifat khas spesies tetapi tidak khas virus. Interferon dikeluarkan oleh sel
manusia akan menghambat reproduksi setiap virus di dalam sel manusia tetapi tidak di
dalam sel organism lainnya, interferon hewan hanya akan efektif untuk hewan tersebut.
3. Interferon tidaklah merupakan protein yang menghambat reproduksi virus, akan tetapi
akan melindungi sel bila sintesis RNA dan protein sel diperkenankan berlangsung.
Interferon dipakai dalam pengobatan berbagai infeksi oleh virus maupun dalam
pengobatan keganasan.
4. Berdasarkan suasana kimia dan keantigenannya interferon manusia terdiri dari tiga
jenis yaitu leukosit, interferon fibroblast, dan interferon kebal.
v. Obat lain
Obat anti virus lain untuk hewan dan manusia adalah Levamisol dan isoprinosin
(inosiplex) yang bekerja bukan sebagai suatu anti metabolit tetapi sebagai suatu
imunostimulan.

D. Infeksi-infeksi yang disebabkan oleh virus


1. Infeksi HIV atau AIDS
Pengobatan anti-viral pada dasarnya menyerang virus HIV di salah satu dari dua
tempat:
a. Menjaga virus tetap berada di luat sel-T yang sehat.
b. Mencegah sel-T yang terinfeksi untuk melepaskan sel virus baru.
Perawatan lain, adalah termasuk meningkatkan system kekebalan alami, supaya bisa
melawan HIV. Ini disebut “modulasi kekebalan”.
Obat antivirus/antiviral untuk HIV atau AIDS terbagi menjadi 4 kelas, yaitu:
1. Penghambat fusi, seperti Enfuvirtide
2. Penghambat nukleosida pengubah transcriptase, seperti Didanosine, Lamivudine,
Stavudine, Zidovudine.
3. Penghambat HIV Protease, seperti Ritonavir.
4. Penghambat Non-nukleosida pengubah transcriptase, seperti Nevirapine.

2. Infeksi virus herpes


Infeksi ini dapat menyerang kulit, mulut, dan alat kelamin (herpes genetalis)
a. Infeksi HSV (virus herpes simplex) tipe 1
b. Infeksi HSV tipe 2: tipe ini biasanya menimbulkan herpes genetalis.

3. Infeksi virus Varicella-zoster


Infeksi ini sering disebut sebagai cacar air. Cacar hanya mengidap pada manusia sekali
selama hidup. Disarankan untuk menjaga kekebalan tubuh untuk menghindari virus ini.

4. Infeksi Cytomegalovirus (CMV)

5. Hepatitis
Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis a, b, non a dan non b. hepatitis
dikenal dengan penyakit kuning atau liver karena virus ini menyerang hati. penyebab penyakit
hepatitis adalah terinfeksi virus, adanya gangguan metabolisme tubuh, mengkonsumsi alkohol,
autoimun, komplikasi karena penyakit lain, terlalu banyak dan sering mengkonsumsi obat-obatan dll.

6. Poliovirus
Poliovirus merupakan virus penyebab polio. Polio menyebabkan kelumpuhan bagian
tubuh, terutama kaki. Virus ini masuk melalui mulut kemudian menginfeksi saluran
usus, masuk aliran dara han menyerang saraf pusat hingga menyebabkan kelumpuhan
permanen dalam hitungan jam. polio menular melalui kontak antar manusia, feces yang
terkontaminasi virus.

7. Common influenza
Biasa disebut flu penyebabnya adalah Virus influenza. Virus ini medah menular dan
ditularkan oleh sipenderita melalui udara.

8. Virus Ebola
Sesuai namanya, virus ini menyebabkan penyakit ebola. Penyakit ini sangat
mengerikan karena tubuh si penderita akan mengalami pendarahan di seluruh tubuh
pasien. Penularan penyakit ini melalui kontak langsung antara kulit dengan kulit. Belum ditemukan
obat atau vaksin untuk penyakit ebola.

9. Rubeola
Disebut jagu campak 10 hari atau campak merah, adalah suatu infeksi saluran nafas atas yang
disebabkan oleh paramiksovovirus.

10. Gondong
Gondong/beguk dikenal dalam istilah medis sebagai parotitis epidemik atau juga mumps. Gondong
disebabkan oleh virus mumps yang menyerang kelenjar-kelanjar air liur di mulut, utamanya
menyerang kelenjar-kelenjar parotis yang terletak pada tiap-tiap sisi wajah bawah dan di depan
telinga.

11. Flavivirus
Virus ini penyebab penyakit demam kuning. Kerusakan yang dilakukan pada hati dari virus berakibat
pada jaundice yang parah yang menguningkan kulit. Makanya, "kuning" dalam "demam
kuning."demam kuning dapat dicegah dengan vaksinasi.

12. SARS
Sars adalah penyakit sindrom saluran pernafasan akut yang disebabkan oleh virus, yaitu virus sars.

13. Rotavirus
Virus ini menyebabkan diare pada bayi.

14. Human papilloma Virus (HPV)


Kutil merupakan suatu jaringan yang tumbuh dan terinfeksi oleh Human Papilloma Virus (HPV) pada
sel kulit, sehingga menyebabkan sel tersebut tumbuh dengan cepat dan membentuk tonjolan yang
tidak menyenangkan untuk dilihat. Untuk menghilangkan kutil, dapatb digunakan konsep atau cara
alami.

15. Common Cold


Common Cold (pilek, selesma) adalah suatu reaksi inflamasi saluran pernapasan yang disebabkan
oleh infeksi virus Rhinovirus.

16. Molluscum contagiosum (MC)


Molluscum contagiosum (MC) adalah infeksi virus pada kulit atau kadang-kadang pada membran
mukosa. MC hanya menjangkiti manusia, seperti cacar.

17. Lymphocytic chroriomeningitis (LCM)


Lymphocytic choriomeningitis (LCM) adalah infeksi arenavirus pada membran yang mengelilingi
otak dan sumsum tulang belakang dan dari cairan cerebrospinal. Lymphocytic choriomeningitis
merupakan virus RNA dan merupakan sepupu ringan dalam keluarga yang berisi arenaviruses jauh
lebih mengancam jiwa yang menyebabkan demam hemorrhagic.

18. Virus Zika


Virus Zika merupakan sejenis virus dari keluarga flaviviridae dan genus flavivirus yang disebarkan
oleh nyamuk Aedes. Virus ini dapat menyebabkan sakit yang ringan kepada manusia yang dikenal
sebagai demam Zika atau penyakit Zika.

E. Contoh obat antivirus


Zat aktif Nama patent Diproduksi oleh
acyclovir Acifar cr/tb PT. IFARS
Zovirax cr Glaxo Smith Kline (GSK)
Methisoprinol Isoprinol tb/sirup Novell
Isoprinosine tb/sirup Darya-varia Indonesia
Rotavirus Rotarix vaksin Glaxo Smith Kline (GSK)
Sofosbuvir sovaldi GILEAD
Zidovudin Retrovir Glaxo Smith Kline (GSK)
Gancyclovir Cymevene Roche
Fancyclovir Famvir Novartis Indonesia
Lamivudine Epivir Glaxo Smith Kline (GSK)

F. DAFTAR PUSTAKA
Farmakologi dan terapi ed.5 FKUI 2007 jakarta.

Drs.Tan Hoan Tjay dan Drs. Kirana Rahardja. 2007. Obat-obat Penting ed. 6 depkes
RI. Jakarta.

Mary J. Mycek, Ph.D. dkk. 1995. Ed. 2. Farmakologi Ulasan bergambar. Jakarta.

Anonymous, 2009. Obat-Obatan Antivirus. http://blog.spot.co.id.obat-obatan


antivirus//dokumenhtml diakses pada tanggal 28 November 2014

Anonymous, 2009. Farmakologi dan terapi obat


antivirus. http://blog.rileks.com.//farmakologi-dan-terapi/obat//antivirus diakses pada
tanggal 28 November 2014

Drs.Tan HoanTjay dan Drs. Kirana Rahardja. 2007. Obat-obat Penting ed. 6 depkes RI.
Jakarta.

Gunawan, Suilistia Gan. Dkk. 1995. edisi 4. Farmakologi dan Terapi. Jakarta; Gaya
baru

Gunawan, Suilistia Gan. Dkk. 2007. edisi 5. Farmakologi dan Terapi. Jakarta; Gaya
baru

Kee, Joyce L dan Hayes, Evelyn R. 1996. Farmakologi Pendekatan Proses


Keperawatan. Jakarta; EGC

Mary J.Mycek, Ph.D. dkk. 1995. Ed. 2. Farmakologi Ulasan bergambar. Jakarta; EGC

Price, Sylvia A dan Lorraine M. Wilson. 2006. Patofisiologi Edisi 6. EGC:


Jakarta.

Priyanto. 2010. Farmakologi Dasar Untuk Mahasiswa Farmasi & Keperawatan. Leskonfi
: Jakarta.

Tjay, Tan Hoan dan Kirana Rahardja. 2002. Obat- Obat Penting. Gramedia: Jakarta

Das könnte Ihnen auch gefallen