Sie sind auf Seite 1von 10

PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN

KOMPETENSI KEJURUAN KELAS XI TEKNIK KENDARAAN RINGAN


MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW
DI SMK MURNI 1 SURAKARTA

Oni Luthfi Afian, Drs. Suwachid, M.Pd., M.T., Drs. Bambang Prawiro, M.M.
Program Studi Pendidikan Teknik Mesin, Jurusan Pendidikan Teknik Kejuruan, FKIP, UNS
Kampus UNS Pabelan JL. Ahmad Yani 200, Surakarta, Telp/Fax (0271) 718419
Alamat korespondensi: oni_popoxz@yahoo.co.id

ABSTRACT
The aim of this research is improving student learning result and develop the four-point
values of character education which are discipline, responsibility, cooperation, and communicative
as student personalities former through the implementation of jigsaw cooperative learning model
on the study program of light vehicle in class XI (XI TKR) SMK Murni 1 Surakarta.
This research is a Classroom Action Research (CAR). The results indicates that through
the implementation of discussion on the model of jigsaw cooperative learning could improve
student learning result and develop the four-point values of character education which are
discipline, responsibility, cooperation, and communicative as student personalities former. In the
first cycle, the average result of the pre-test that has been completed is 40,40 and the results of
post-test score is 45.68. In the second cycle, the average value of the pre-test results that have been
done is 47.25 and the results of post-test score is 76.68. The result of observation sheet in the first
cycle is 61.17 and 86.82 for the second cycle.
The conclusion of this research is that the implementation of character education through
the four points of value on the human character in vocational competence learning through the
jigsaw cooperative learning model in SMK Murni 1 Surakarta able to improve learning result and
develop students personality which hold on the formation of human character.

Keywords: classroom action research, character education, the jigsaw cooperative


learning model, learning result.

A. PENDAHULUAN manusia, lingkungan dan kebangsaan yang


Pendidikan merupakan kebutuhan terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan,
manusia dalam kehidupan yang telah perkataan dan perbuatan berdasarkan
menjadi kebutuhan primer bagi bangsa norma-norma agama, hukum, tata krama,
suatu negara. Proses terselenggaranya budaya, dan adat istiadat
pendidikan di sekolah yang terdiri dari (Fatmawati,2012:2). Pendidikan berkarakter
pendidik dan peserta didik, dilakukan berdasarkan pada amanah pendidikan
dengan adanya interaksi belajar mengajar nasional, yaitu membentuk manusia
atau proses pembelajaran antara pendidik Indonesia yang utuh, cerdas, dan terampil
dan peserta didik. sekaligus bertakwa, berakhlak mulia, tertib,
Karakter merupakan nilai-nilai dan patuh hukum. Pendidikan karakter telah
perilaku manusia yang berhubungan dengan dipandang sebagai pendidikan yang penting
Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama dan harus dilaksanakan selain penguasaan
ilmu pengetahuan dan penggunaan kegiatan pembelajaran. Selama ini dalam
teknologi. Oleh karena itu, pengintegrasian proses pembelajaran khususnya teori,
pendidikan karakter dengan ilmu dilakukan dengan model pembelajaran yang
pengetahuan yang dilandasi dengan sederhana. Muatan materi yang
penguasaan teknologi merupakan disampaikan kurang diterima secara
kebutuhan yang sangat mendesak dan menyeluruh oleh peserta didik. Pada
merupakan keharusan untuk diterapkan kondisi ini peserta didik hanya mampu
pada pendidikan anak usia dini hingga mendengarkan dan melihat penjelasan guru
perguruan tinggi secara nasional. tanpa mengetahui tujuan dari pembelajaran
Kompetensi Kejuruan adalah mata yang dipelajari. Pada saat kegiatan
pelajaran produktif bagi peserta didik praktikum kadang memunculkan masalah
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Murni baru terkait kelengkapan-kelengkapan alat
1 Surakarta konsentrasi Otomotif (Teknik praktikum yang tidak sesuai dengan
Kendaraan Ringan). Mata pelajaran kebutuhan, sehingga teori yang telah
produktif terdiri atas dasar kompetensi disampaikan menjadi kurang bermanfaat
kejuruan dan kompetensi kejuruan. Mata bagi peserta didik.
pelajaran kompetensi kejuruan memiliki Pendidikan berkarakter yang
beberapa standar kompetensi yang terdiri digabungkan dalam model pembelajaran
dari materi tentang mesin otomotif, kooperatif tipe jigsaw diharapkan mampu
kelistrikan otomotif, hingga chasis dan meningkatkan budi pekerti dan akhlak yang
body otomotif. Pembelajaran Kompetensi baik guna menunjang kemampuan peserta
Kejuruan meliputi pembelajaran teori dan didik. Yang menjadi pertimbangan penulis
pembelajaran praktikum. Melalui kondisi untuk memilih model pembelajaran
pembelajaran saat ini diperlukan suatu kooperatif tipe jigsaw yang diintegrasikan
inovasi model pembelajaran guna dengan pendidikan karakter yaitu suatu
memberikan hasil belajar yang lebih baik metode pembelajaran dimana peserta didik
daripada model pembelajaran yang selama belajar bekerjasama dalam kelompok,
ini digunakan. bertanggung jawab atas penguasaan materi
Proses pembelajaran saat ini yang belajar yang ditugaskan kepadanya,
dilakukan oleh pendidik cenderung pada kemudian mengajarkan bagian tersebut
pencapaian target kurikulum bukan tentang secara komunikatif kepada anggota
pemahaman konsep, tetapi sebatas kelompok yang lain dengan dilandasi sifat
penghafalan materi. Kondisi seperti ini kedisiplinan dalam menuntut ilmu terhadap
dapat kita lihat pada proses pembelajaran diri sendiri, antara peserta didik, dan antar
dimana pendidik masih mendominasi peserta didik dengan guru.
Penelitian dilaksanakan dan mengarah tindakan penelitian. Berdasarkan dari
pada tujuan yang sebenarnya, maka kegiatan observasi selama pelaksanaan
rumusan masalah pada penelitian ini tindakan penelitian dengan cara melalui
sebagai berikut : lembar pengamatan siswa pada tiap
1. Bagaimanakah hasil penerapan pertemuan dan pemberian soal-soal yang
pendidikan karakter berupa tingkat sesuai dengan materi yang telah dipelajari
kedisiplinan, rasa tanggung jawab, guna mendapatkan nilai dari hasil tes yang
kerja sama, dan komunikatif dalam telah dilakukan.
kegiatan pembelajaran teori dan Validitas data yang digunakan dalam
praktikum melalui model pembelajaran penelitian ini adalah penggunaan teknik
kooperatif tipe jigsaw ? triangulasi dan teknik audit trail. Untuk
2. Apakah terdapat peningkatan hasil validitas data melalui triangulasi, dilakukan
belajar peserta didik dalam setelah kegiatan observasi dan tes. Dengan
pembelajaran yang menggunakan mengambil sudut pandang yang berbeda
model pembelajaran kooperatif tipe menjadikan data bersifat objektif dalam
jigsaw ? membandingkan hasil observasi yang telah
B. METODE PENELITIAN dilakukan. Dalam melakukan audit trail,
Dalam penelitian tindakan kelas yang peneliti meminta bantuan pihak-pihak yang
dilaksanakan di SMK Murni 1 Surakarta masih terlibat dalam proses pembelajaran
mengambil subjek penelitian yaitu peserta untuk berdiskusi bersama guna mengecek
didik kelas XI Teknik Kendaraan Ringan. kebenaran data selama dilakukan kegiatan
Kelas XI Teknik Kendaraan Ringan terdiri penelitian.
dari dua kelas yang masing-masing Teknik analisis data yang digunakan
memiliki jumlah peserta didik sebanyak 20 adalah teknik analisis data kualitatif. Pohan
peserta didik dan 23 peserta didik. Dengan dalam Prastowo (2012:237), data kualitatif
jumlah peserta didik yang ideal diharapkan adalah semua bahan, keterangan, dan fakta-
mampu menerapkan pendidikan karakter fakta yang tidak dapat diukur dan dihitung
melalui model pembelajaran yang akan secara matematis karena berwujud
dijadikan penelitian. keterangan verbal (kalimat dan kata).
Dalam penelitian tindakan kelas ini Analisis data kualitatif adalah suatu proses
menggunakan 2 siklus tindakan penelitian. analisis ayang terdiri dari tiga alur kegiatan
Dalam tiap siklus tindakan penelitian terdiri yang terjadi secara bersamaan, yaitu reduksi
atas dua kali pertemuan. Teknik data, penyajian data, dan penarikan
pengambilan data melalui kegiatan kesimpulan atau verifikasi (Miles dan
observasi, hasil tes, dan dokumentasi Huberman dalam Prastowo,2012:243).
Prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai
berikut:
Mulai

Koordinasi dengan Guru, Kepala Sekolah, dan Dosen Pembimbing

Perencanaan Tindakan Siklus I

Simulasi Tindakan Siklus I

Tindakan Siklus I Pengamatan Siklus I

Refleksi Siklus I

Perencanaan Tindakan Siklus II

Simulasi Tindakan Siklus II

Tindakan Siklus II Pengamatan Siklus II

Refleksi Siklus II

Terjadi Perubahan Hasil Belajar Dan Perilaku

Selesai

Gambar 1. Prosedur Penelitian

Simulasi penelitian dilakukan guna dan sesuai dalam pelaksanaan kegiatan


mengenalkan model pembelajaran yang telah direncakan dan mengenalkan
kooperatif tipe jigsaw kepada peserta didik nilai-nilai pendidikan karakter yang
agar dalam pelaksanaan kegiatan penelitian diterapkan berupa tingkat kedisiplinan, rasa
dapat berjalan dengan lancar serta mampu tanggung jawab, komunikatif, dan kerja
merencanakan kegiatan refleksi yang baik sama. Simulasi penelitian juga untuk
mengambil nilai pre-test tiap siklus. Pre- keberhasilan pelaksanaan tindakan
test dilaksanakan pada saat satu minggu penelitian.
sebelum pelaksanaan penelitian. Fungsi dari Sehingga tujuan dari penelitian ini
pre-test guna pembanding hasil nilai post- adalah peningkatan kedisiplinan, kerjasama,
test yang dilakukan pada akhir siklus komunikatif, dan rasa tanggung jawab
tindakan penelitian. Pre-test diberikan dalam kegiatan pembelajaran melalui model
dalam bentuk soal-soal yang lebih pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan
sederhana pada materi yang akan dipelajari peningkatan hasil belajar peserta didik
daripada soal-soal pada post-test yang akan melalui model pembelajaran kooperatif tipe
diberikan pada akhir kegiatan penelitian ke jigsaw.
depan. C. HASIL PENELITIAN DAN
Dalam tahap pengamatan tindakan PEMBAHASAN
penelitian menggunakan dua instrumen Pembelajaran produktif di SMK
yaitu hasil nilai post-test dan hasil nilai Murni 1 Surakarta terbagi menjadi dua mata
lembar pengamatan peserta didik. Dalam pelajaran yaitu dasar kompetesi kejuruan
kegiatan pengamatan siklus I pengambilan dan kompetensi kejuruan. Masing-masing
hasil nilai post-test dilakukan di akhir mata pelajaran terdiri dari beberapa standar
kegiatan penelitian siklus I atau di akhir kompetensi yang sesuai dengan struktur
pertemuan kedua siklus I. Dalam kegiatan kurikulum dan program pebelajaran yang
pengamatan siklus II post-test dilakukan telah dirumuskan di SMK Murni 1
pada akhir tiap pertemuan. Hal ini Surakarta. Untuk mata pelajaran
dikarenakan pada pengambilan nilai post- kompetensi kejuruan mengambil dua
test siklus I masih terdapat kekurangan standar kompetensi yaitu memelihara unit
sehingga diperlukan perubahan model final drive atau gardan dan memperbaiki
pengambilan nilai post-test. poros penggerak roda.
Untuk nilai lembar pengamatan Pelaksanaan penelitian tindakan kelas
peserta didik terhadap kondisi perilaku dan harus selalu memperhatikan suasana kelas
proses pembelajaran dilakukan pada akhir dan suasana siswa agar tujuan dari
tiap pertemuan. Dengan melalui lembar penelitian ini dapat tercapai. Pada penelitian
pengamatan dapat diketahui bagaimana tindakan siklus I masih terdapat banyak
perkembangan kondisi peserta didik setiap hambatan yang menyebabkan hasil dari
dilakukan penelitian. Melalui lembar lembar pengamatan siswa berbanding
pengamatan yang diterapkan pada terbalik dengan hasil post-test siklus I.
penelitian dapat diketahui bagaimanakah Melihat hasil dari refleksi siklus I
diperlukan perubahan dalam proses
tindakan siklus II. Dengan melakukan pengamatan siswa juga semakin meningkat.
perubahan dalam siklus II mampu Tujuan penelitian berupa peningkatan nilai
memperbaiki hambatan-hambatan yang ada hasil belajar dan perubahan perilaku siswa
pada siklus I. Hasil dari perubahan pada ke arah yang baik mampu tercapai.
siklus II menunjukkan hasil post-test siklus Berikut data rekapitulasi dari kegiatan
II yang semakin baik dan hasil dari lembar penelitian yang telah dilakukan:

Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Lembar Pengamatan XI TKR 1

Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Lembar Pengamatan XI TKR 2

Melalui penelitian tindakan kelas dengan sering menyimpang. Nilai-nilai karakter berupa
penerapan nilai-nilai pendidikan karakter yang kedisiplinan, tanggung jawab, kerja sama, dan
dikemas dalam model pembelajaran kooperatif komunikatif mampu diterapkan dengan baik
tipe jigsaw mampu meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas XI TKR.
siswa dan memperbaiki perilaku siswa yang
Tabel 3. Rekapitulasi Hasil Belajar XI TKR 1

Tabel 4. Rekapitulasi Hasil Belajar XI TKR 2

Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pengamatan menunjukkan data sebagai


yang didasari dengan pembelajaran berdiskusi berikut:
dapat berjalan dengan baik karena siswa a. Kelas XI TKR 1
merasakan nyaman melalui model pembelajaran 1) Tingkat kedisiplinan peserta didik
ini. Dengan pembelajaran ini siswa dituntut mengalami peningkatan, hal ini
untuk mencapai hasil maksimal dalam belajar, ditunjukkan melalui hasil nilai
tetapi hal itu harus didukung dengan kondisi rata-rata dari 68,00 pada siklus I
siswa yang lain. Bisa dikatakan apabila siswa dan 88,00 pada siklus II.
ingin mendapatkan nilai yang baik maka teman 2) Rasa tanggung jawab peserta didik
atau siswa yang lain juga harus mendapatkan dalam belajar mengalami
nilai yang baik juga. perbaikan, hal ini ditunjukkan
D. SIMPULAN melalui hasil nilai rata-rata dari
Berdasarkan hasil analisis data 68,60 pada siklus I dan 87,67 pada
tentang penerapan pendidikan karakter siklus II.
dalam pembelajaran kompetensi kejuruan 3) Peserta didik dalam bekerja sama
kelas XI Teknik Kendaraan Ringan melalui untuk memahami materi yang telah
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw diberikan sangat baik, hal ini
di SMK Murni 1 Surakarta dapat ditarik ditunjukkan melalui hasil nilai
kesimpulan sebagai berikut: rata-rata dari 66,50 pada siklus I
1. Hasil pengamatan penerapan nilai-nilai dan 85,75 pada siklus II.
pendidikan karakter dalam pembelajaran 4) Tingkat komunikatif menunjukkan
selama penelitian melalui lembar hasil yang sangat baik dalam
menjaga komunikasi yang baik 1) Nilai pre-test pada siklus I 39,50,
antara peserta didik dengan peserta sedangkan pada siklus II 44,50.
didik yang lain, hal ini ditunjukkan 2) Nilai post-test pada siklus I adalah
melalui hasil nilai rata-rata dari 42,70, sedangkan pada siklus II
56,50 pada siklus I dan 84,25 pada pertemuan I adalag 68,00 dan
siklus II. siklus II pertemuan II adalah
b. Kelas XI TKR 2 83,50.
1) Tingkat kedisiplinan peserta didik b. Kelas XI TKR 2
mengalami peningkatan, hal ini 1) Nilai pre-test pada siklus I 41,30,
ditunjukkan melalui hasil nilai sedangkan pada siklus II 50,00.
rata-rata dari 57,10 pada siklus I 2) Nilai post-test pada siklus I adalah
dan 90,44 pada siklus II. 48,65, sedangkan pada siklus II
2) Rasa tanggung jawab peserta didik pertemuan I adalag 76,52 dan
dalam belajar mengalami siklus II pertemuan II adalah
perbaikan, hal ini ditunjukkan 78,70.
melalui hasil nilai rata-rata dari 3. Melalui hasil penilaian lembar
58,99 pada siklus I dan 87,68 pada pengamatan dapat diambil kesimpulan
siklus II. bahwa terjadi perbaikan pada nilai-nilai
3) Peserta didik dalam bekerja sama pendidikan karakter dalam diri peserta
untuk memahami materi yang telah didik, sehingga hasil belajar peserta
diberikan sangat baik, hal ini didik juga mengalami peningkatan.
ditunjukkan melalui hasil nilai E. DAFTAR PUSTAKA
rata-rata dari 55,44 pada siklus I Anonim. tt. http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/
dan 86,30 pada siklus II. JUR._PEND._BAHASA_ARAB/19520414
4) Tingkat komunikatif menunjukkan 1980021-UDUNG_RAHMAT_HIDAYAT/
hasil yang sangat baik dalam HAKIKAT_PENDIDIKAN.pdf. Diunduh
menjaga komunikasi yang baik 22 Januari 2013, pukul 11:07.
antara peserta didik dengan peserta
Agboola, Alex dan Khaun Chen Tsai. 2012.
didik yang lain, hal ini ditunjukkan
Bring Character Education into
melalui hasil nilai rata-rata dari
Classroom.San Antonio, USA : University
49,78 pada siklus I dan 86,09 pada
of the Incarnate Word.
siklus II.
2. Hasil tes dalam penelitian menunjukkan
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian
hasil sebagai berikut:
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :
a. Kelas XI TKR 1
Rineka Cipta.
Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Idrus, Muhammad (Universitas Islam Indonesia,
Kurikulum. 2010. Pengembangan Yogyakarta). Pendidikan Karakter pada
Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Keluarga Jawa-
(Pedoman Sekolah). Jakarta : http://lppmp.uny.ac.id/jurnal-pendidikan-
Kementerian Pendidikan Nasional. karakter-edisi-juni-2012. Diunduh 10
Januari 2013, pukul 05:57.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Pusat Ikhwanuddin (Universitas Negeri Yogyakarta).
Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Implementasi Pendidikan Karakter Kerja
Keras dan Kerja Sama dalam
Gocer, Ali. 2010. A Comparative Research on
Perkuliahan-
the Effectivity of Cooperative Learning
http://lppmp.uny.ac.id/jurnal-pendidikan-
Method and Jigsaw Technique on
karakter-edisi-juni-2012. Diunduh 10
Teaching Literary Genres. Kayseri-Turki :
Januari 2013, pukul 05:55.
Faculty of Education, Erciyes University.
Isjoni. 2012. Cooperatif Learning, Efektifitas
Hasanah, Fatmawati Nur. 2012. Penerapan
Pembelajaran Kelompok. Bandung :
Pendidikan Karakter pada Siswa
Alfabeta.
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan
Ringan SMK Negeri 2 Surakarta. Skripsi Johnson, D.W. & Johnson, R.T. 1991. Learning
Tidak Dipublikasikan, FKIP Universitas Together and Alone: Cooperative,
Sebelas Maret. Competitive, and Individualistic Learning
(3rd edition). Upper Saddle River,NJ :
Hidayatullah, M. Furqon. 2010. Pendidikan
Prentice-Hall.
Karakter: Membangun Peradaban
Bangsa. Surakarta : Yama Pressindo. Lie, Anita. 2007. Cooperative Learning. Jakarta
: Grasindo.
Hopkins, David. 2008. Panduan Guru
Penelitian Tindakan Kelas. Diterjemahkan Miles, Matthew B., dan A. Michael Huberman.
oleh : Achmad Fawaid. Yogyakarta : 2007. Analisis Data Kualitatif: Buku
Pustaka Pelajar. Sumber Tentang Metode-metode Baru.
Diterjemahkan oleh : Tjetjep Rohendi
Huda, Miftahul. 2008. Cooperatif Learning:
Rohidi. Jakarta : UI-Press.
Metode, Teknik, Struktur, dan Model
Penerapan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Mudyaharjo, Redja. 2006. Pengantar
Pendidikan Sebuah Studi Awal Tentang
Dasar-dasar Pendidikan pada Umumnya
dan Pendidikan di Indonesia. Jakarta : PT. Samani, Muchlas dan Hariyanto. 2012. Konsep
Raja Grafindo Persada. dan Model Pendidikan Karakter. Bandung
: PT. Remaja Rosdakarya.
Muhajir, Noeng. 2000. Ilmu Pendidikan dan
Perubahan Sosial Teori Pendidikan Slavin, Robert E. 2005. Cooperative Learning.
Pelaku Sosial Kreatif. Yogyakarta : Rake Diterjemahkan oleh : Narulita Yusron.
Sarasin. Bandung : Nusa Media.

Mulyatiningsih, Endang. tt. http:// Sugiyanto. 2009. Model-model Pembelajaran


staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian Inovatif. Surakarta : Mata Padi Presindo.
/Dra.EndangMulyatiningsih,MPd./13B_A
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif,
nalisis Model Pendidikan karakter.pdf.
Kualitatif, dan R&D . Bandung : Alfabeta.
Diunduh 10 Januari 2013, pukul 05:11.

Suharta, Robertus Belarminus. 2009.


Permatasari, Dian. 2010. Implementasi Model
http://staff.uny.ac.id/dosen/drs-robertus-
Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Untuk
belarminus-suharta-mpd/Hakekat
Meningkatkan Hasil Belajar Statika
Pendidikan & Ilmu Pendidikan.ppt.
Siswa Kelas X TGB Program Keahlian
Diunduh 22 Januari 2013, pukul 11:26.
Bangunan SMK Negeri 2 Surakarta.
Skripsi Tidak Dipublikasikan, FKIP
Suprijono, Agus. 2012. Coopertive Learning-
Universitas Sebelas Maret.
Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar.
Prastowo, Andi. 2012. Metode Penelitian
Kualitatif: dalam Perspektif Rancangan
Suzuki. 2004. Buku Pedoman Perbaikan Suzuki
Penelitian. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media.
APV. Jakarta : PT. Indomobil Suzuki
International.
Puskur Kementerian Pendidikan Nasional.
2011. Pedoman Pelaksanaan Pendidikan
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20
Karakter Berdasarkan Pengalaman di
Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Satuan Pendidikan Rintisan. Jakarta :
Nasional.
Kementerian Pendidikan Nasional.
Zaini, Hisyam dkk. 2004. Strategi
Sahlan, Asmaun dan Angga Teguh Prasetyo.
Pembelajaran Aktif. Yogyakarta : CTSD.
2012. Desain Pembelajaran Berbasis
Pendidikan Karakter. Yogyakarta : Ar-
Ruzz Media.

Das könnte Ihnen auch gefallen